Anda di halaman 1dari 26

SYIFA ISFANDIARI FIRDAUS

140310190039
[Document title]

ABSTRAK

Pengukuran merupakan proses sistematis untuk mendapatkan data


yang berisi informasi suatu hal secara kuantitatif. Namun, sering terjadi kesalahan
atau error dalam melakukan suatu pengukuran. Pada praktikum ini bertujuan untuk
dapat melakukan pengukuran dengan baik dan benar. Metode yang digunakan
dalam praktikum ini adalah dengan metode langsung dengan menggunakan alat
ukur sederhana seperti mistar, jangka sorong, micrometer sekrup, dan neraca
Ohauss dengan balok dan pelat menjadi bahan yang akan diukur. Sebelum
melakukan pengukuran, alat pengukur harus dikalibrasikan terlebih dahulu dengan
cara membandingkannya dengan standar atau tolak ukur yang sudah ditentukan..
Hasil dari praktikum ini menunjukkan bahwa pengukuran balok yang menggunakan
mistar memiliki KSR lebih tinggi disbanding jangka sorong, sedangkan KSR pelat
yang menggunakan mistar memiliki nilai lebih rendah dibanding jangka sorong.
Hal ini kemungkinan adanya kesalahan dalam pengukuran yang diakibatkan oleh
kesalahan pengukuran, pengamat, dan tidak terkalibrasinya alat.

Kata Kunci: pengukuran, akurasi

1
SYIFA ISFANDIARI FIRDAUS
140310190039
[Document title]

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengukuran merupakan proses sistematis untuk mendapatkan data berupa informasi


suatu hal secara kuantitatif dimana data tersebut berupa angka atau uraian yang
akurat, relevan, dan dapat dipercaya. Secara fisika, pengukuran adalah
membandingkan nilai suatu besaran yang diukur menggunakan besaran sejenis
yang ditetapkan sebagai satuan. Terdapat dua teknik dalam pengukuran, yaitu
pengukuran secara langsung di mana kita dapat mengukur benda yang di amati
secara langsung menggunakan alat ukur, dan pengukuran secara tidak langsung di
mana kita menggunakan rumus atau perbandingan dalam menentukan ukuran suatu
benda. Pengukuran merupakan hal yang sangat sering di lakukan dalam ranah
fisika. Karena dengan pengukuran kita dapat melakukan suatu pengembangan
ilmiah. Tentunya dalam melakukan proses pengukuran, proses tersebut harus
dilakukan secara benar dan teliti. Karena, jika terjadi suatu kesalahan dalam proses
pengukuran maka hasilnya akan fatal. Oleh karena itu, pada praktikum kali ini
dilakukannya tata cara pengukuran dengan baik dan benar untuk mengetahui dan
meminimalisir kesalahan kesalahan yang dapat terjadi saat melakukan proses
pengukuran.

1.2 Tujuan

1.2.1 Dapat menggunakan alat-alat ukur dasar.

1.2.2 Dapat menentukan hasil pengukuran dari alat ukur dasar.

1.2.3 Menentukan ketidakpastian dalam pengukuran.

1.2.4 Menuliskan hasil pengukuran dengan baik dan benar.

2
SYIFA ISFANDIARI FIRDAUS
140310190039
[Document title]

BAB II

METODE PERCOBAAN

2.1 Alat dan Fungsinya

2.1.1 Jangka sorong

Jangka sorong merupakan alat yang digunakan untuk mengukur panjang, ketebalan,
dan diameter benda yang diamati dengan ketelitian sampai dengan 0,1mm. Cara
kerja jangka sorong adalah dengan mengapit benda dengan kedua rahang jangka.

2.1.2 Mikrometer sekrup

Mikrometer sekrup merupakan alat yang digunakan untuk mengukur ketebalan atau
diameter benda yang diamati dengan ketelitian atau skala 0,1mm. Cara kerja
micrometer sekrup adalah dengan mengapit benda dengan kedua rahangnya.

2.1.3 Mistar

Mistar atau penggaris merupakan alat ukur yang paling sering digunaan dan
berfungsi untuk mengukur ketebalan, panjang, dan lebar benda yang akan diamati.
Mistar memiliki ketelitian sampai dengan 0,5mm

2.1.4 Neraca Ohauss

Neraca Ohauss merupakan alat timbangan untuk mengukur massa bedna yang
diamati dengan ketelitian sampai dengan 0,1 gram. Cara kerja neraca Ohauss adalah
dengan menggeserkan anak beban yang berada di lengan neraca hingga mencapai
suatu kesetimbangan antara massa anak beban dan benda yang diamati.

2.1.5 Balok Besi

Balok besi merupakan salah satu benda yang akan diamati ukuran panjang, lebar,
tinggi, dan massanya pada percobaan ini.

2.1.6 Pelat Aluminium

Pelat aluminium merupakan salah satu benda yang akan diamati ukuran panjang,
tinggi, lebar, diameter,dan massanya pada percobaan kali ini.

3
SYIFA ISFANDIARI FIRDAUS
140310190039
[Document title]

2.2 Prosedur Percobaan


2.2.1 Panjang, lebar, dan tinggi dari balok diukur masing-masing 5 kali
menggunakan jangka sorong dan mistar
2.2.2 Panjang, lebar, dan tebal dan diameter lubang dari pelat diukur masing-
masing 5 kali menggunakan mikrometer sekrup dan mistar
2.2.3 Massa balok dan pelat ditimbang masing-masing 3 kali
2.2.4 Menuliskan hasil pengukuran secara benar

4
SYIFA ISFANDIARI FIRDAUS
140310190039
[Document title]

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Data

Tabel 1 Dimensi Balok berdasarkan pengukuran jangka sorong


Dimensi Balok (cm)
No
P L T
1 3,98 ± 0,005 2,01 ± 0,005 1 ± 0,005
2 3,98 ± 0,005 2,02 ± 0,005 1 ± 0,005
3 3,99 ± 0,005 2,04 ± 0,005 1 ± 0,005
4 3,98 ± 0,005 2,03 ± 0,005 1 ± 0,005
5 3,97 ± 0,005 2,02 ± 0,005 1 ± 0,005
𝑋̅ 3,98 ± 0,005 2,024 ± 0,005 1 ± 0,005

Tabel 2 Dimensi pelat berdasarkan pengukuran jangka sorong (panjang, lebar,


tinggi, dan diameter dalam) dan mikrometer sekrup (ketebalan)

Dimensi Pelat (cm)


No P L Tb D
1 4,61 ± 0,005 1,85 ± 0,005 0,344± 0,0005 0,69± 0,005
2 4,61 ± 0,005 1,9± 0,005 0,341± 0,0005 0,65± 0,005
3 4,62 ± 0,005 1,89± 0,005 0,34± 0,0005 0,63± 0,005
4 4,61 ± 0,005 1,89± 0,005 0,339± 0,0005 0,66± 0,005
5 4,61 ± 0,005 1,89± 0,005 0,338± 0,0005 0,66± 0,005
𝑋̅ 4,612 ± 0,005 1,884± 0,005 0,3404± 0,0005 0,658± 0,005

5
SYIFA ISFANDIARI FIRDAUS
140310190039
[Document title]

Tabel 3 Massa Balok dan Pelat berdasarkan pengukuran neraca Ohauss

Massa (gram)
No
Balok Pelat
1 68,61 ± 0,005 6,61± 0,005
2 69 ± 0,005 6,5± 0,005
3 68,615± 0,005 6,395± 0,005
𝑋̅ 68,74± 0,005 6,50± 0,005

Tabel 4 Dimensi Balok berdasarkan pengukuran mistar

Dimensi Balok (cm)


No
P L T
1 3,9 ± 0,05 1,9 ± 0,05 1 ± 0,05
2 3,9 ± 0,05 2 ± 0,05 1 ± 0,05
3 3,9 ± 0,05 1,9 ± 0,05 0,9 ± 0,05
4 4 ± 0,05 2 ± 0,05 1 ± 0,05
5 4 ± 0,05 2,1 ± 0,05 0,9 ± 0,05
𝑋̅ 3,94 ± 0,05 1,98 ± 0,05 0,96 ± 0,05

Tabel 5 Dimensi Pelat berdasarkan pengukuran mistar

Dimensi Pelat (cm)


No
P L
1 4,5 ± 0,05 1,8 ± 0,05
2 4,5 ± 0,05 1,8 ± 0,05
3 4,5 ± 0,05 1,8 ± 0,05
4 4,4 ± 0,05 1,8 ± 0,05
5 4,5 ± 0,05 1,9 ± 0,05
𝑋̅ 4,48 ± 0,05 1,82 ± 0,05

6
SYIFA ISFANDIARI FIRDAUS
140310190039
[Document title]

Keterangan
P : Panjang
L : Lebar
T : Tinggi
Tb : Tebal
D : Diameter lubang
𝑥̅ : Nilai panjang rata-rata
𝑚
̅ : Nilai massa rata-rata

3.2 Pengolahan Data dan Penggunaan Rumus

3.2.1 Penulisan Hasil Pengukuran

X ±ΔX = ….

3.2.1.1 Panjang balok

 Menggunakan mistar
ΔX =
1. 3,9 ± 0,05 cm
2. 3,9 ± 0,05 cm
3. 3,9 ± 0,05 cm
4. 4,0 ± 0,05 cm
5. 3,9 ± 0,05 cm
 Menggunakan jangka sorong
1. 3,98 ± 0,005 cm
2. 3,98 ± 0,005 cm
3. 3,99 ± 0,005 cm
4. 3,98 ± 0,005 cm
5. 3,97 ± 0,005 cm
3.2.1.2 Lebar Balok
 Menggunakan mistar
1. 1,9 ± 0,05 cm

7
SYIFA ISFANDIARI FIRDAUS
140310190039
[Document title]

2. 2,0 ± 0,05 cm
3. 1,9 ± 0,05 cm
4. 2,0 ± 0,05 cm
5. 2,1 ± 0,05 cm
 Menggunakan jangka sorong
1. 2,01 ± 0,005 cm
2. 2,02 ± 0,005 cm
3. 2,04 ± 0,005 cm
4. 2,03 ± 0,005 cm
5. 2,02 ± 0,005 cm

3.2.1.3 Tinggi balok


 Menggunakan mistar
1. 1,0 ± 0,05 cm
2. 1,0 ± 0,05 cm
3. 0,9 ± 0,05 cm
4. 1,0 ± 0,05 cm
5. 0,9 ± 0,05 cm
 Menggunakan jangka sorong
1. 1,0 ± 0,005 cm
2. 1,0 ± 0,005 cm
3. 1,0 ± 0,005 cm
4. 1,0 ± 0,005 cm
5. 1,0 ± 0,005 cm
3.2.1.4 Massa Balok
1. 68,61 ± 0,005 gram
2. 69,00 ± 0,005 gram
3. 68,61 ± 0,005 gram
3.2.1.5 Panjang Pelat
 Menggunakan mistar
1. 4,5 ± 0,05 cm

8
SYIFA ISFANDIARI FIRDAUS
140310190039
[Document title]

2. 4,5 ± 0,05 cm
3. 4,5 ± 0,05 cm
4. 4,4 ± 0,05 cm
5. 4,5 ± 0,05 cm
 Menggunakan jangka sorong
1. 4,61 ± 0,005 cm
2. 4,61 ± 0,005 cm
3. 4,62 ± 0,005 cm
4. 4,61 ± 0,005 cm
5. 4,61 ± 0,005 cm

3.2.1.6 Lebar Pelat


 Menggunakan mistar
1. 1,8 ± 0,05 cm
2. 1,8 ± 0,05 cm
3. 1,8 ± 0,05 cm
4. 1,7 ± 0,05 cm
5. 1,8 ± 0,05 cm
 Menggunakan jangka sorong
1. 1,85 ± 0,005 cm
2. 1,90 ± 0,005 cm
3. 1,89 ± 0,005 cm
4. 1,89 ± 0,005 cm
5. 1,89 ± 0,005 cm
3.2.1.7 Tebal Pelat
 Menggunakan mikrometer sekrup
1. 0,344 ± 0,0005 cm
2. 0,341 ± 0,0005 cm
3. 0,340 ± 0,0005 cm
4. 0,339 ± 0,0005 cm
5. 0,338 ± 0,0005 cm

9
SYIFA ISFANDIARI FIRDAUS
140310190039
[Document title]

3.2.1.8 Diameter Dalam Pelat


 Menggunakan jangka sorong
1. 0,69 ± 0,005 cm
2. 0,65 ± 0,005 cm
3. 0,63 ± 0,005 cm
4. 0,66 ± 0,005 cm
5. 0,66 ± 0,005 cm
3.2.1.9 Massa Pelat
1. 6,61 ± 0,005 gram
2. 6,50 ± 0,005 gram
3. 6,39 ± 0,005 gram
3.2.2 Menghitung Nilai Pengukuran Rata-Rata

Persamaan yang digunakan :

∑𝑋 ∑(𝑋̅ −𝑋)2
ΔX = , Δ X =√
𝑁 𝑁(𝑁−1)

3.2.2.1 Panjang balok rata-rata (𝒑 𝒃 𝒑𝒃 )


̅̅̅̅) dan ketidakpastiannya (∆̅̅̅̅

a. Pengukuran rata-rata panjang balok menggunakan mistar

𝛴𝑋
𝑝
̅̅̅𝑏 =
𝑁
3,9+3,9+3,9+4,0+4,0
𝑝
̅̅̅𝑏 = 5

19,7
𝑝
̅̅̅𝑏 =
5

𝑝
̅̅̅𝑏 = 3,94 𝑐𝑚

(3,94−3,9)2 +(3,94−3,9)2 +(3,94−3,9)2 +(3,94−4)2 +(3,94−4)2


Δ𝑝
̅̅̅𝑏 = √ 5(5−1)

0,005
=√ 20

10
SYIFA ISFANDIARI FIRDAUS
140310190039
[Document title]

= √0.00025

= 0,016 𝑐𝑚

⸫ 3,94 ± 0,016 cm

b. Pengukuran rata-rata panjang balok menggunakan jangka sorong

𝛴𝑋
𝑝
̅̅̅𝑏 =
𝑁
3,98 𝑐𝑚+3,98 𝑐𝑚+3,99 𝑐𝑚+3,98 𝑐𝑚+3,97 𝑐𝑚
𝑝
̅̅̅𝑏 = 5

19,9 𝑐𝑚
𝑝
̅̅̅𝑏 =
5

𝑝
̅̅̅𝑏 = 3,98 𝑐𝑚

(3,98−3,98)2 +(3,98−3,98)2 +(3,98−3,99)2 +(3,98−3,98)2 +(3,98−3,97)2


𝑝 𝑏 =√
∆̅̅̅̅
5(5−1)

0+0+0,0001+0+0,0004
=√ 20

= √0,000025

= 0,005

⸫ 3,98 ± 0,005 cm

3.2.2.2 Lebar balok rata-rata (𝒍̅̅̅𝒃) dan ketidakpastiannya (∆̅̅̅


𝒍𝒃 )
a.Pengukuran rata-rata lebar balok menggunakan jangka sorong

𝛴𝑋
𝑙̅𝑏 =
𝑁
2,01 𝑐𝑚 + 2,02 𝑐𝑚 + 2,04 𝑐𝑚 + 2,03 𝑐𝑚 + 2,02 𝑐𝑚
𝑙̅𝑏 =
5
10,12
𝑙̅𝑏 = 𝑐𝑚
5

11
SYIFA ISFANDIARI FIRDAUS
140310190039
[Document title]

𝑙̅𝑏 = 2,024 𝑐𝑚

(2,024−2,01)2 +(2,024−2,02)2 +(2,024−2,04)2 +(2,024−2,03)2 +(2,024−2,02)2


∆𝑙̅𝑏 =√
5(5−1)

0,000196+0,000016+0,000256+0,000036+0,000016
=√ 20

= √0,00052

= 0,022804 cm

⸫ 2,024 ± 0,023 cm

b.Pengukuran rata-rata lebar balok menggunakan mistar

𝛴𝑋
𝑙̅𝑏 =
𝑁
1,9 𝑐𝑚 + 2,0 𝑐𝑚 + 1,9 𝑐𝑚 + 2,0 𝑐𝑚 + 2,1 𝑐𝑚
𝑙̅𝑏 =
5
9,9
𝑙̅𝑏 = 𝑐𝑚
5

𝑙̅𝑏 = 1,98 𝑐𝑚

(1,98−1,9)2 +(1,98−2)2 +(1,98−1,9)2 +(1,98−2)2 +(1,98−2,1)2


∆𝑙̅𝑏 =√
5(5−1)

0.0137
=√ 20

= √0.000685

= 0,026 cm

⸫ 1,98 ± 0,026 cm

12
SYIFA ISFANDIARI FIRDAUS
140310190039
[Document title]

̅̅̅̅) dan ketidakpastiannya (∆̅̅̅̅


3.2.2.3 Tinggi balok rata-rata (𝑻 𝑻𝒃 )
𝒃

a.Pengukuran rata-rata tinggi balok menggunakan jangka sorong

̅̅̅̅ 𝛴𝑋
𝑇 =
𝑏
𝑁

𝑇 = 1 𝑐𝑚+1 𝑐𝑚+1 𝑐𝑚+1 𝑐𝑚+1𝑐𝑚


̅̅̅̅
𝑏 5

̅̅̅̅ 5
𝑇 = 𝑐𝑚
𝑏
5
̅̅̅̅
𝑇 = 1 𝑐𝑚
𝑏

(1−1)2 +(1−1)2 +(1−1)2 +(1−1)2 +(1−1)2


∆̅̅̅̅
𝑇 𝑏 =√ 5(5−1)

= 0 cm

⸫ 1 ± 0 cm

b.Pengukuran rata-rata tinggi balok menggunakan mistar

̅̅̅̅ 𝛴𝑋
𝑇 =
𝑏
𝑁

𝑇 = 1 𝑐𝑚+1 𝑐𝑚+0,9 𝑐𝑚+1 𝑐𝑚+0,9 𝑐𝑚


̅̅̅̅
𝑏 5

̅̅̅̅ 4,8
𝑇 =
𝑏 𝑐𝑚
5
̅̅̅̅
𝑇 = 0,96 𝑐𝑚
𝑏

(0,96−1)2 +(0,96−1)2 +(0,96−0,90)2 +(0,96−1)2 +(0,96−0,9)2


∆̅̅̅̅
𝑇 𝑏 =√
5(5−1)

0,008
=√ 20

= √0.0004

= 0,02 cm

13
SYIFA ISFANDIARI FIRDAUS
140310190039
[Document title]

⸫ 0,96 ± 0,02 cm

̅̅̅̅̅
3.2.2.4 Massa balok rata-rata (𝒎 𝒎𝒃 )
𝒃 ) dan ketidakpastiannya (∆̅̅̅̅̅
𝛴𝑋
𝑚𝑏 =
̅̅̅̅̅
𝑁

𝑚𝑏 = 68,61 𝑔𝑟+69 𝑔𝑟+68,615 𝑔𝑟


̅̅̅̅̅
3

206,225
𝑚𝑏 =
̅̅̅̅̅
3
𝑚𝑏 = 68,74 𝑔𝑟
̅̅̅̅̅

(68,74−68,61)2 +(68,74−69)2 +(68,74−68,615)2


∆𝑚
̅̅̅̅=√
𝑏 3(3−1)

0,0169+0,0676+0.015625
=√ 6

= √0.166875

= 0,13 gr

⸫ 68,74 ± 0,13 gr

̅̅̅𝒑̅) dan ketidakpastiannya (∆𝒑


3.2.2.5 Panjang pelat rata-rata (𝒑 ̅̅̅𝒑̅)
a.Pengukuran rata-rata panjang pelat menggunakan jangka sorong

4,61+4,61+4,62+4,61+4,61
𝑝
̅̅̅𝑝 = 5
23,06
𝑝
̅̅̅𝑝 = 5

𝑝
̅̅̅𝑝 = 4,61 cm
(4,612−4,61)2 +(4,612−4,61)2 +(4,612−4,62)2 +(4,612−4,61)2 +(4,612−4,61)2
∆𝑝
̅̅̅
𝑝 =√ 5(5−1)

0,00008
=√ 20

= √0.000004

= 0,002 cm

14
SYIFA ISFANDIARI FIRDAUS
140310190039
[Document title]

⸫ 4,61 ± 0,002 cm

b.Pengukuran rata-rata panjang pelat menggunakan mistar

4,5+4,5+4,5+4,4+4,5
𝑝
̅̅̅𝑝 = 5
22,4
𝑝
̅̅̅𝑝 = 5

𝑝
̅̅̅𝑝 = 4,48 cm
(4,48−4,5)2 +(4,48−4,5)2 +(4,48−4,5)2 +(4,48−4,4)2 +(4,48−4,5)2
Δ𝑝
̅̅̅𝑝 =√ 5(5−1)

0,008
=√ 20

= √0.0004

= 0,002 cm

4,48 ± 0,02 cm

3.2.2.6 Lebar pelat rata-rata (𝒍̅𝒑 ) dan ketidakpastiannya (∆𝒍̅𝒑 )


a.Pengukuran rata-rata lebar pelat menggunakan jangka sorong

1,85+1,9+1,89+1,89+1,89
𝑙̅𝑝 = 5
9,42
𝑙̅𝑝 = 5

𝑙̅𝑝 = 1,88 𝑐𝑚
(1,88−1,85) 2 +(1,88−1,9)2 +(1,88−1,89)2 +(1,88−1,89)2 +(1,88−1,89)2
∆𝑙̅𝑝 =√ 5(5−1)

0,0016
=√ 20

= √0.00008
= 0,0089 cm

⸫ 1,88 ± 0,0089 cm

4 Pengukuran rata-rata lebar pelat menggunakan mistar

15
SYIFA ISFANDIARI FIRDAUS
140310190039
[Document title]

1,8+1,8+1,8+1,8+1,9
𝑙̅𝑝 = 5
9,1
𝑙̅𝑝 = 5

𝑙̅𝑝 = 1,82 𝑐𝑚
(1,82−1,8) 2 +(1,82−1,8)2 +(1,82−1,8)2 +(1,82−1,7)2 +(1,82−1,8)2
∆𝑙̅𝑝 =√ 5(5−1)

0,016
=√ 20

= √0.0008

= 0,028𝑐𝑚

⸫ 1,82 ± 0,028 cm

̅̅̅̅) dan ketidakpastiannya (∆𝑻𝒃


3.2.2.7 Tebal pelat rata-rata (𝑻𝒃 ̅̅̅̅)
̅̅̅̅ = 0,344+0,341+0,340+0,339+0,338
𝑇𝑏 5

̅̅̅̅ = 1,702
𝑇𝑏 5
̅̅̅̅ = 0,340 𝑐𝑚
𝑇𝑏
2 +(0,340−0,341)2 +(0,340−0,340)2 +(0,340−0,339)2 +(0,340−0,338)2
̅̅̅̅=√(0,340−0,344)
∆𝑇𝑏 5(5−1)

0,000022
=√ 20

= √0.0000011

= 0,001 𝑐𝑚

⸫ 0,340 ± 0,001 cm

̅ ) dan ketidakpastiannya (∆𝑫


3.2.2.8 Diameter lubang pelat rata-rata (𝑫 ̅)
̅ = 0,69+0,65+0,63+0,66+0,66
𝐷 5

̅ = 3,29
𝐷 5
̅ = 0,658 cm
𝐷

16
SYIFA ISFANDIARI FIRDAUS
140310190039
[Document title]

(0,658−0,69)2 +(0,658−0,65)2 +(0,658−0,63)2 +(0,658−0,66)2 +(0,658−0,66)2


̅ =√
Δ𝐷 5(5−1)

0,00188
=√ 20

= √0.000094

= 0,0097 cm

⸫ 0,658 ± 0,0097 cm

̅̅̅̅̅
3.2.2.9 Massa pelat rata-rata (𝒎 𝒎𝒃 )
𝒃 ) dan ketidakpastiannya (∆̅̅̅̅̅
6,61+6,5+6,395
𝑚
̅̅̅̅𝑝 = 3
19,505
𝑚
̅̅̅̅𝑝 = 3

𝑚
̅̅̅̅𝑝 = 6,50 𝑔𝑟𝑎𝑚
(6,50−6,61)2 +(6,50−6,61)2 +(6,50−6,39)2
Δ𝑚
̅̅̅̅𝑝 =√ 3(3−1)

0,0363
=√ 6

= √0.00605

= 0,078 𝑔𝑟𝑎𝑚

⸫ 6,50 ± 0,078 gram

3.2. 3 Perhitungan Volume

Rumus Balok :

2
𝛥𝑝̅ 2 𝛥𝑙 ̅ 𝛥𝑡̅ 2
∴ 𝑉 𝐵𝑎𝑙𝑜𝑘 = 𝑝̅ 𝑙 𝑡̅ ̅ 𝛥𝑉 𝑏𝑎𝑙𝑜𝑘 = [| 𝑝̅ | + | 𝑙 ̅ | + | 𝑡̅ | ] 𝑣 𝑏𝑎𝑙𝑜𝑘

∴ 𝑉 𝐵𝑎𝑙𝑜𝑘 ± 𝛥𝑉 𝐵𝑎𝑙𝑜𝑘

Rumus Pelat :

∴ 𝑉𝑝𝑒𝑙𝑎𝑡 = [(𝑝̅ 𝑙 𝑡̅ ̅) − (𝜋𝑟̅̅̅2 𝑇̅)]

17
SYIFA ISFANDIARI FIRDAUS
140310190039
[Document title]

2 2 2
𝛥𝑝̅ 2 𝛥𝑙 ̅ 𝛥𝑡̅ 𝛥𝑟̅ 2 𝛥𝑇̅

𝛥𝑉𝑃𝑒𝑙𝑎𝑡 = [ (| | + | | + | | ) − (2 | | + | | ) ] 𝑣 𝑃𝑒𝑙𝑎𝑡
𝑝̅ 𝑙̅ 𝑡̅ 𝑟̅ 𝑇̅

3.2.3.1 Pengukuran volume balok

a.Pengukuran dengan menggunakan mistar

̅̅̅𝑏 ∙ 𝑙̅𝑏 ∙ 𝑇̅
𝑉𝑏𝑎𝑙𝑜𝑘 = 𝑝
𝑉𝑏 = 3,94 ∙ 1,98 ∙ 0,96
𝑉𝑏 = 7,49 𝑐𝑚3
2 2
Δ𝑝̅̅̅𝑏 2 Δ𝑙̅𝑏 Δ𝑇̅
∆𝑉𝑏 = [√| | + | | + | | ] ∙ 𝑉𝑏
𝑝𝑏 𝑙̅𝑏 𝑇̅

0,016 2 0,026 2 0,02 2


∆𝑉𝑏 = [√| 3,94 | + | 1.98 | + |0,96| ] ∙ 7,49

∆𝑉𝑏 = [√0,000016 + 0,00017 + 0,00043] ∙ 7,49

∆𝑉𝑏 = 0,025 ∙ 7,49

∆𝑉𝑏 = 0,19 cm3

∴7,49 ± 0,19 cm3

b. pegukuran dengan menggunakan jangka sorong


̅̅̅𝑏 ∙ 𝑙̅𝑏 ∙ 𝑇̅
𝑉𝑏𝑎𝑙𝑜𝑘 = 𝑝
𝑉𝑏 = 3,98 ∙ 2,024 ∙ 1
𝑉𝑏 = 8,05 𝑐𝑚3
2 2
Δ𝑝̅̅̅𝑏 2 Δ𝑙̅𝑏 Δ𝑇̅

∆𝑉𝑏 = [ | | + | | + | | ] ∙ 𝑉𝑏
𝑝𝑏 𝑙̅𝑏 𝑇̅

0,005 2 0,023 2 0 2
∆𝑉𝑏 = [√| 3,98 | + |2,024| + |1| ] ∙ 8,05

∆𝑉𝑏 = [√0,0000015782 + 0,0001291322 + 0 ] ∙ 8,05

∆𝑉𝑏 = 0,0114 ∙ 8,05


∆𝑉𝑏 = 0,092 𝑐𝑚3

18
SYIFA ISFANDIARI FIRDAUS
140310190039
[Document title]

⸫8,05 ± 0,092 cm3

3.2.3.2 Pengukuran volume pelat

a. Pengukuran dengan menggunakan mistar

1 2
̅̅̅𝑝 ∙ 𝑙̅𝑝 ∙ 𝑇𝑏
𝑉𝑝 = (𝑝 ̅̅̅̅) − (𝜋 ∙ 𝐷 ̅̅̅̅)
̅ ∙ 𝑇𝑏
4
𝑉𝑝 = (4,48 ∙ 1,82 ∙ 0,340) − (3,14 ∙ 0,10 ∙ 0,340)
𝑉𝑝 = (2,77) − (0,11)
𝑉𝑝 = 2,66𝑐𝑚3
2
Δ𝑝̅̅̅𝑝
2
Δ𝑙̅𝑝 ̅̅̅̅ 2
Δ𝑇𝑏 Δ𝑟̅ ̅̅̅̅ 2
Δ𝑇𝑏
∆𝑉𝑝 = [√(| | +| | +| | ) − (2 | | + | | ) ] ∙ 𝑉𝑝
𝑝𝑝
̅̅̅ 𝑙̅𝑝 ̅̅̅̅
𝑇𝑏 𝑟̅ ̅̅̅̅
𝑇𝑏

0,002 2 0,028 2 0,177 2 0,00485 0,177 2


∆𝑉𝑝 = [√(| | +| | +| | )− (2 | | +| | )]∙ 2,66
4,48 1,82 0,340 0,329 0,340

∆𝑉𝑝 = [√0,30 − 0,30] ∙ 2,66


∆𝑉𝑝 = 0 𝑐𝑚3

∴2,66 ± 0,49 𝑐𝑚3

3.2.3.2 Pengukuran menggunakan jangka sorong

𝑉𝑝𝑒𝑙𝑎𝑡 = [(𝑝̅ ∙ 𝑙 ̅ ∙ 𝑡)̅ − (𝜋𝑟̅ 2 𝑇̅)]

1 2
̅̅̅𝑝 ∙ 𝑙̅𝑝 ∙ 𝑇𝑏
𝑉𝑝 = (𝑝 ̅̅̅̅) − (𝜋 ∙ 𝐷 ̅̅̅̅)
̅ ∙ 𝑇𝑏
4
𝑉𝑝 = (4,612 ∙ 1,88 ∙ 0,340) − (3,14 ∙ 0,1082 ∙ 0,340)
𝑉𝑝 = (2,95) − (0,11)
𝑉𝑝 = 2,84 𝑐𝑚3
2
Δ𝑝̅̅̅𝑝
2
Δ𝑙̅𝑝 ̅̅̅̅ 2
Δ𝑇𝑏 Δ𝑟̅ ̅̅̅̅ 2
Δ𝑇𝑏
∆𝑉𝑝 = [√(| | +| | +| | ) − (2 | | + | | ) ] ∙ 𝑉𝑝
𝑝𝑝
̅̅̅ 𝑙̅𝑝 ̅̅̅̅
𝑇𝑏 𝑟̅ ̅̅̅̅
𝑇𝑏

0,002 2 0,0089 2 0,177 2 0,00485 0,177 2


∆𝑉𝑝 = [√(| 4,61 | + | 1,98
| + |0,340| ) − (2 | 0,329
| + | 0,340
| )]∙ 2,84

19
SYIFA ISFANDIARI FIRDAUS
140310190039
[Document title]

∆𝑉𝑝 = [√0,3 − 0,3] ∙ 2,84


∆𝑉𝑝 =0 𝑐𝑚3
⸫2,84 ± 0 𝑐𝑚3

3.2.4 Perhitungan Massa Jenis

3.2.4.1 Pengukuran Menggunakan Mistar

̅̅̅̅𝑏
𝑚
𝜌𝑏 =
𝑉𝑏
68,74
𝜌𝑏 = 7,49

𝜌𝑏 = 9.18 𝑔𝑟/𝑐𝑚3
∆𝑚 ̅ 2 ∆𝑉 2
∆𝜌𝑏 = [√| 𝑚̅ | + | 𝑉 | ] ∙ 𝜌

0,13 2
0,19 2
∆𝜌𝑏 = [√|68,74| + | 7,4 | ] ∙ 9,18

∆𝜌𝑏 = 0,23 𝑔𝑟/𝑐𝑚3

Hasil pengukuran massa jenis balok : 9,18 ± 0,23 𝑐𝑚3


𝑚
̅̅̅̅
𝑝
𝜌𝑝 =
𝑉𝑝
6,50
𝜌𝑝 = 2,66

𝜌𝑝 = 2,44 𝑔𝑟/𝑐𝑚3

∆𝑚 ̅ 2 ∆𝑉 2
∆𝜌𝑝 = [√| 𝑚̅ | + | 𝑉 | ] ∙ 𝜌

0,078 20 2
∆𝜌𝑝 = [√| 6,50 | + |2,66| ] ∙ 2,44

∆𝜌𝑝 = 0,03 𝑔𝑟/𝑐𝑚3

Hasil pengukuran massa jenis pelat : 2,44 ± 0,03 𝑐𝑚3

20
SYIFA ISFANDIARI FIRDAUS
140310190039
[Document title]

3.2.4.1 Pengukuran Menggunakan Jangka sorong

̅̅̅̅𝑏
𝑚
𝜌𝑏 =
𝑉𝑏
68,74
𝜌𝑏 = 8,05

𝜌𝑏 = 8,54 𝑔𝑟/𝑐𝑚3

∆𝑚 ̅ ∆𝑉 2 2
∆𝜌𝑏 = [√| 𝑚̅ | + | 𝑉 | ] ∙ 𝜌

0,13 0,092 2 2
∆𝜌𝑏 = [√|68,74| + | 8,05 | ] ∙ 8,54

∆𝜌𝑏 = 0,094 𝑔𝑟/𝑐𝑚3

Hasil pengukuran massa jenis balok : 8,54 ± 0,094 𝑔𝑟/𝑐𝑚3


𝑚
̅̅̅̅
𝑝
𝜌𝑝 =
𝑉𝑝
6,50
𝜌𝑝 = 2,84

𝜌𝑝 = 2,30 𝑔𝑟/𝑐𝑚3

̅ 2
∆𝑚 ∆𝑉 2
∆𝜌 = [√| 𝑚̅ | + | 𝑉 | ] ∙ 𝜌

0,078 2 0 2
∆𝜌 = [√| 6,50 | + |2,98| ] ∙ 2,30

∆𝜌 = 0,03 𝑔𝑟/𝑐𝑚3

Hasil pengukuran massa jenis pelat : 2,30 ± 0,03 𝑔𝑟/𝑐𝑚3

3.2.5 KSR & KSP

Rumus yang digunakan

𝜌 − 𝜌𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟𝑎𝑡𝑢𝑟
𝐾𝑆𝑅 = | | 100%
𝜌𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟𝑎𝑡𝑢𝑟

𝐾𝑃 = 100% − 𝐾𝑆𝑅

21
SYIFA ISFANDIARI FIRDAUS
140310190039
[Document title]

Catatan :

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝜌𝑏𝑎𝑙𝑜𝑘 𝑏𝑒𝑠𝑖 = 8,7 𝑔𝑟𝑎𝑚/𝑐𝑚3

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝜌𝑝𝑒𝑙𝑎𝑡 𝑎𝑙𝑢𝑚𝑖𝑛𝑖𝑢𝑚 = 2,8 𝑔𝑟𝑎𝑚/𝑐𝑚3

a.Balok

Konstanta Kesalahan Relatif (KSR)

1.Menggunakan mistar

9,18−8,7
=| | ∙ 100% = 5,5%
8,7

2.Menggunakan jangka sorong

8,54−8,7
=| | ∙ 100% = 1,84%
8,7

Kalibrasi Peralatn (KP)

1.Menggunakan mistar

100% - 5,5 % = 94,5%

2.Menggunakan Jangka Sorong

100% - 1,84% = 98,16%

b.Pelat

a. Konstanta Kesalahan Relatif (KSR)

1. Menggunakan mistar

22
SYIFA ISFANDIARI FIRDAUS
140310190039
[Document title]

2,44−2,8
=| | ∙ 100% = 12,85%
2,8

2. Menggunakan jangka sorong

2,3−2,8
=| | ∙ 100% = 17,85%
2,8

b.Kalibrasi Peralatan (KP)

1. Menggunakan mistar

= 100% - 12,85 % = 87,15 %

2.Menggunakan jangka sorong

= 100% - 17,85% = 82,15%

3.3 Analisis Data

Pada percobaan mengenai pengukuran pada kali ini, kami menggunakan alat
alat ukur sederhana yang berupa jangka sorong, mistar, neraca, dan mikrometer
sekrup. Bahan yang digunakan untuk pengukuran pada kali ini adalah balok besi
dan pelat aluminium. Dimensi dimensi yang akan diukur adalah panjang, lebar,
tinggi. Untuk dimensi tebal dan diameter hanya pelat aluminium yang di ukur.

Untuk mengukur tinggi, lebar, dan panjang, alat yang digunakan sebagai
pengukur adalah mistar dan jangka sorong. Sedangkan untuk diameter
menggunakan alat mikrometer sekrup.

Dari hasil pengelola data, didapat data KSR dan KP sebesar untuk. Dapat
dilihat bahwa data KSR balok yang berdasarkan pengukuran menggunakan mistar
memiliki nilai 5,5%, nilai tersebut lebih besar disbanding nilai KSR balok yang
berdasarkan pengukuran Jangka Sorong yang hanya memiliki nilai 1,84%. Hal ini
terbukti bahwa jangka sorong memiliki nilai ketelitian lebih besar disbanding
mistar. Sedangkan pada pengukuran pelat, nilai KSR yang menggunakan
pengukuran mistar yang memiliki nilai 12,85% lebih kecil disbanding nilai KSR
yang menggunakan pengukuran jangka sorong yang memiliki nilai 17,85%. Hal

23
SYIFA ISFANDIARI FIRDAUS
140310190039
[Document title]

tidak sesuai dengan teori dasar bahwa jangka sorong memiliki nilai akurasi lebih
tinggi dibanding mistar.

Kesalahan kesalahan dalam pengukuran dapat terjadi karena kesalahan saat


mengamati, alat yang tidak terkalibrasi dengan sempurna, atau kesalahan dalam
perhitungan.

24
SYIFA ISFANDIARI FIRDAUS
140310190039
[Document title]

BAB IV

KESIMPULAN

Kesimpulan yang didapat dari praktikum mengenai pengukuran kali ini


adalah :

4.1 Pengukuran yang baik merupakan pengukuran dimana alat ukur dikalibrasikan
terlebih dahulu.dan menulis hasil pengukuran dengan nilai ketidakpastiannya.

4.2 Pengukuran dengan mistar dilakukan dengan melihat skala yang sejajar dengan
ujung benda yang akan diukur. Pengukuran dengan menggunaan jangka sorong
dilakukan dengan melihat hskala yang ditunjuk di skala utama dan
nonius.Pengukuran dengan neraca Ohauss dilakukan dengan menyeimbangkan
benda yang berada di piringan dengan anak timbangan. Pengukuran dengan
menggunaan mikrometer skrup dilakukan dengan melihat skala utama dan skala
nonius yang sejajar dengan garis.

4.3 Terdapat dua jenis ketidakpastian, yaitu ketidakpastian tunggal yang nilainya
setengah dari nilai skala terkecil alat ukur, dan ketidakpastian majemuk yang
nilainya ditentukan oleh rumus :

∑(𝑋̅−𝑋)2
Δ X =√
𝑁(𝑁−1)

4.4 Penulisan pengukuran ditulis dengan cara menuliska hasil pengukuran dengan
nilai sesatannya.

25
SYIFA ISFANDIARI FIRDAUS
140310190039
[Document title]

DAFTAR PUSTAKA

1. C, D. G. (n.d.). Fisika Jilid 1 Edisi ke-5. Erlangga.

2. Halliday, D., & Robert. (n.d.). Fisika Jidil 1 Edisi ke-5. Erlangga.

3. Teori Sesatan. (n.d.). Retrieved from Direktori File Upi:


file.upi.edu/Direktori?FMIPA/JUR_PEND_FISIKA/196707251992032

26

Anda mungkin juga menyukai