6.1 Tujuan
a. Menentukan batas sebanding .
b. Menentukan kuat desak beton.
c. Menetapkan batas tegangan 0,01 (pada 0,01% offset).
d. Menetapkan modulus elastisitas awal dan modulus kenyal.
e. Menetapkan berat sendiri beton.
f. Menetapkan modulus elastisitas tekan pada tegangan tertentu.
g. Menetapkan nilai sebanding kuat.
6.2 Bahan
a. Sebuah kubus standart 15 x 15 x15 cm3.
b. Sebuah silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm.
6.3 Peralatan
a. Hammer teseter.
b. Compressemeter (alat ukur perpendekan).
c. Caliper concrete micrometer.
d. Universal testing machine.
e. Timbangan.
6.4 Pelaksanaan
a. Mencatat unutk masing-masing bahan uji, jenis, asal bahan disusun,
perbandingan berat fas, slump, tanggal pembuatan, tanggal penguji, cara
penyimpanan dan mesin.
b. Menetapkan ukuran-ukuran, panjang rata-rata, lebar rata-rata, dengan
ketelitian sampai 0,1 mm kemudian ditimbang.
c. Mengamati cara kerja hydraulic hand pump dengan memutar tuas katup
(valve) kearah kanan, maka secara perlahan mesin akan turun menekan
beton sampai dengan kekuatan maksimum beton.
d. Setelah beton hancur didapat, mencatata beton hancur, kemudian kubus
beton diturunkan dengan memakai handle.
e. Mencatat sket bidang kubus beton hancur dengan 6 bidang.
6.5 Data Pengamatan
Dengan Universal testing method:
a. Bahan susun:
- Portland semen Gresik.
- Pasir asal Lumajang.
- Kerikil asal Wajak.
b. Perbandingan berat 1pc:2ps:3kr.
c. Faktor air semen.
d. Berat masing-masing bahan susunan:
- Portland semen
- Pasir
- Kerikil
- Air
e. Tanggal pembuatan dan tanggal pengujian
f. Cara penyimpanan
g. Berat benda uji khusus beton
h. Ukuran kubus dan luas penampang
i. Sket benda uji khusus beton
j. Jenis kehancuran
6.6 Pengolahan Data
a. Data pengaman uji desak beton
b. Tanggal pengecoran
c. Tanggal pengujian
diketahui
silinder d=15 cm
t=30 cm
kubus s=15cm
Standart Deviasi =