Anda di halaman 1dari 6

Ria Nathalia (1500933)

Pendidikan Akuntansi 2015


Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

Metode Pembelajaran
Metode Pembelajaran adalah cara yang digunakan untuk membantu siswa dalam proses
pembelajaran. Dalam buku Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,
dijelaskan ada beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan ketika pembelajaran
sedang berlangsung yaitu metode ceramah, metode demonstrasi, metode diskusi, dan metode
simulasi. Dari masing-masing metode yang telah disebutkan tersebut mempunyai kelebihan
dan kelemahannya.
Pertama, Metode Ceramah adalah cara menyajikan pelajaran melalui penuturan secara
lisan atau penjelasan langsung kepada sekelompok siswa. Metode ceramah memiliki
kelebihan sebagai berikut:
1) Ceramah merupakan metode yang murah dan mudah untuk dilakukan. Yang
dimaksud murah disini adalah metode ceramah tidak memerlukan peralatan yang
lengkap untuk menunjang proses pembelajaran, sehingga tidak mengeluarkan biaya.
Sedangkan mudah, metode ceramah hanya mengandalkan suara guru, dengan begitu
tidak terlalu memerlukan persiapan yang rumit.
2) Ceramah dapat menyajikan materi pelajaran yang luas. Artinya, materi pelajaran
yang banyak dapat dirangkum atau dijelaskan pokok-pokoknya oleh guru dalam
waktu yang singkat.
3) Ceramah dapat memberikan pokok materi yang ditonjolkan. Artinya, guru dapat
mengatur pokok-pokok materi yang mana yang perlu ditekankan sesuai dengan
kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai.
4) Melalui ceramah, guru dapat mengontrol keadaan kelas, oleh karena itu sepenuhnya
kelas merupakan tanggung jawab guru yang memberikan ceramah.
5) Organisasi kelas dengan menggunakan ceramah dapat diatur menjadi lebih
sederhana. Ceramah tidak memerlukan seetting kelas yang seragam, atau tidak
memerlukan persiapan-persiapan yang rumit. Asal siswa dapat menempati tempat
duduk untuk mendengarkan guru, maka ceramah sudah dapat dilakukan.
Sedangkan kelemahan dari metode ceramah adalah:
1) Materi yang dapat dikuasai siswa sebagai hasil dari ceramah akan terbatas pada apa
yang dikuasai guru.
2) Ceramah tidak disertai dengan peragaan dapat mengakibatkan terjadinya verbalisme.
Verbalisme adalah “penyakit” yang sangat mungkin disebabkan oleh proses
ceramah. Oleh karena itu, dalam proses penyajiannya guru hanya mengandalkan
bahasa verbal dan siswa hanya mengandalkan kemampuan auditifnya. Sedangkan,
disadari bahwa setiap siswa memiliki kemampuan yang tidak sama, termasuk dalam
ketajaman menangkap materi pembelajaran melalui pendengarannya.
3) Guru yang kurang memiliki kemampuan bertutur yang baik, ceramah sering
dianggap sebagai metode yang membosankan.
4) Melalui ceramah, sangat sulit untuk mengetahui apakah seluruh siswa sudah
mengerti apa yang dijelaskan atau belum.
Kedua, Metode Demonstrasi adalah metode penyajian pelajaran dengan memperagakan
dan mempertunjukan kepada siswa tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik
sebenarnya atau hanya sekedar tiruan. Sebagai metode penyajian, demonstrasi tidak terlepas
dari penjelasan secara lisan oleh guru. Kelebihan dari metode demonstrasi adalah:
1) Melalui metode demonstrasi terjadinya verbalisme akan dapat dihindari, sebab siswa
disuruh langsung memerhatikan bahan pelajaran yang dijelaskan.
2) Proses pembelajaran akan lebih menarik, sebab siswa tidak hanya mendengar tetapi
juga melihat peristiwa yang terjadi.
3) Dengan cara mengamati secara langsung siswa akan memiliki kesempatan untuk
membandingkan antara teori dan kenyataan. Dengan demikian akan lebih meyakini
kebenaran materi pembelajaran.
Kelemahan dari metode demonstrasi adalah:
1) Metode demonstrasi memerlukan persiapan yang lebih matang, sebab tanpa
persiapan yang memadai, demonstrasi bisa gagal sehingga dapat menyebabkan
metode ini tidak efektif lagi.
2) Demonstrasi memerlukan peralatan, bahan-bahan, dan tempat yang memadai yang
berarti penggunaan metode ini memerlukan pembiayaan yang lebih mahal
dibandingkan dengan ceramah.
3) Demonstrasi memerlukan kemampuan dan keterampilan guru yang khusus, sehingga
guru dituntut untuk bekerja lebih profesional.
Ketiga ada Metode Diskusi adalah metode pembelajaran yang menghadapkan siswa
pada suatu permasalahan. Tujuan utama metode ini adalah untuk memecahkan suatu
permasalahan, menjawab pertanyaan, menambah dan memahami pengetahuan siswa, serta
untuk membuat suatu keputusan (Killen, 1998). Ada beberapa kelebihan dari metode diskusi
ini, yaitu:
1) Metode diskusi dapat merangsang siswa untuk lebih kreatif khususnya dalam
memberikan gagasan dan ide-ide.
2) Dapat melatih untuk membiasakan diri bertukar pikiran dalam mengatasi setiap
permasalahan.
3) Dapat melatih siswa untuk dapat mengemukakan pendapat atau gagasan secara
verbal. Disamping itu, diskusi juga bisa melatih siswa untuk menghargai pendapat
orang lain.
Kelemahan dari metode diskusi adalah sebagai berikut:
1) Sering terjadi pembicaraan dalam diskusi, dikuasai oleh atau tiga orang siswa yang
memiliki keterampilan berbicara.
2) Kadang-kadang pembahasan dalam diskusi meluas, sehingga kesimpulan menjadi
kabur.
3) Memerlukan waktu yang cukup panjang, yang kadang-kadang tidak sesuai dengan
yang direncanakan.
4) Dalam diskusi sering terjadi perbedaan pendapat yang bersifat emosional tidak
terkontrol. Akibatnya, kadang-kadang ada pihak yang merasa tersinggung, sehingga
dapat mengganggu iklim pembelajaran.
Keempat, Metode Simulasi dapat diartikan cara penyajian pengalaman belajar dengan
menggunakan situasi tiruan untuk memahami tentang konsep, prinsip, atau keterampilan
tertentu. Kelebihan dari metode simulasi, yaitu:
1) Simulasi dapat dijadikan bekal bagi siswa dalam menghadapi situasi sebenarnya
kelak, baik dalam kehidupan keluarga, masyarakat, maupun menghadapi dunia kerja.
2) Simulasi dapat mengembangkan kreativitas siswa, karena melalui simualsi siswa
diberi kesempatan untuk memainkan peran-peran sesuai dengan topik yang
disimulasikan.
3) Simulasi dapat memupuk keberanian dan percaya diri siswa.
4) Memperkaya pengetahuan, sikap dan keterampilan yang diperlukan dalam
menghadapi berbagai situasi sosial problematis.
5) Simulasi dapat meningkatkan gairah siswa dalam proses pembelajaran.
Beberapa kelemahan dari metode simulasi, adalah:
1) Pengalaman yang diperoleh melalui simulasi tidak selalu tepat dan sesuai dengan
kenyataan di lapangan.
2) Pengelolaan yang kurang baik, simulasi sering dijadikan sebagai alat hiburan,
sehingga tujuan pembelajaran menjadi terabaikan.
3) Faktor psikologis seperti rasa malu dan takut sering memengaruhi siswa dalam
melakukan simulasi.
Dalam buku yang berjudul Perencanaan Pengajaran, metode yang biasa digunakan
dalam kegiatan mengajar adalah metode ceramah, tanya jawab, diskusi, demonstrasi,
eksperimen, pemberian tugas, karyawisata, dan sosiodrama atau bermain peran. Namun
dalam buku tersebut tidak dijelaksan kelebihan dan kelemahannya.
Metode ceramah, diskusi dan demonstrasi sudah dijelaskan lebih dulu dalam buku yang
pertama saya baca. Dalam buku selanjutnya ada metode tanya jawab. Metode tanya jawab
adalah metode mengajar yang memungkinkan terjadinya komunikasi dan interaksi langsung
yang bersifat dua arah sebab pada saat yang sama terjadi dialog antara guru dan siswa.
Menurut pemahaman saya dari pengertian metode tanya jawab tersebut dapat dilihat
kelebihannya adalah siswa akan aktif dan berpikir kritis sedangkan kelemahannya adalah
tidak semua siswa mempunyai keberanian untuk bertanya atau mengemukakan pendapatnya.
Metode eksperimen langsung melibatkan siswa untuk melakukan percobaan dalam
mencari jawaban terhadap permasalahan yang diajukan. Menurut saya kelebihan dari metode
eksperimen dilihat dari penjelasan dan kondisi di lapangan saat ini adalah siswa lebih
menemukan sesuatu hal yang baru karena melakukan percobaan dalam memecahkan suatu
masalah pembelajaran. Sedangkan kelemahannya yaitu terdapat beberapa siswa yang
mungkin tidak menyukai metode ini karena sedikit ribet dan alat-alat eksperimen yang tidak
mendukung.
Metode pemberian tugas, metode ini dimaksudkan untuk memberi kesempatan kepada
siswa melakukan tugas atau kegiatan yang berhubungan dengan pelajaran, seperti
mengerjakan soal-soal, mengumpulkan kliping dan sebagainya. Metode ini dapat dilakukan
secara individu maupun kelompok, dan dapat merupakan unsur penting dalam pendekatan
pemecahan masalah atau problem solving.
Metode karyawiasata, melalui metode ini siswa diajak mengunjungi tempat-tempat
tertentu di luar sekolah. Setelah selesai melakukan kunjungan siswa diminta untuk membuat
laporan. Kelebihan dari metode ini adalah tempat-tempat yang akan dikunjungi dan hal-hal
yang perlu diamati telah direncanakan terlebih dahulu (planning), siswa akan senang karena
mencari ilmu sambil bermain. Kelemahannya adalah biaya yang akan dikeluarkan mahal,
tidak semua siswa akan berpartisipasi.
Terakhir ada metode sosiodrama atau bermain peran, sebenarnya metode sosiodrama ini
merupakan bagian dari metode stimulasi. Metode ini sering digunakan dalam mengajarkan
nilai-nilai dan memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam hubungan sosial dengan
orang-orang di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Dalam pelaksanaannya,
siswa diberi berbagai peran tertentu dan melaksanakan peran tersebut, serta
mendiskusikannya di kelas.
Daftar Pustaka

Ibrahim, R. dan Syaodih S, Nana. (2010). Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Sanjaya, Wina. (2013). STRATEGI PEMBELAJARAN Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group.

Anda mungkin juga menyukai