Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN KERJA

SOSIALISASI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI)


RSUD ………………..

I. PENDAHULUAN
Health Care Associates Infections (HAIs) adalah masalah besar dalam
patient safety, dimana pengawasan dan kegiatan pencegahan harus menjadi
prioritas utama untuk dilakukan, sehingga institusi kesehatan lebih
berkomitmen untuk membuat institusinya menjadi lebih aman. HAIs
mempunyai banyak implikasi, diantaranya adalah memanjangnya waktu
rawat, disabilitas jangka panjang, meningkatnya resistensi mikroorganisme
terhadap antimikroba, tambahan beban biaya institusional yang besar, biaya
perawatan yang tinggi untuk pasien dan keluarga, dan yang paling parah
adalah kematian yang tidak diharapkan.
Walaupun resiko HAIs ada pada setiap fasilitas kesehatan di seluruh
dunia, beban global yang harus ditanggung oleh fasilitas kesehatan sampai
saat ini belum diketahui dengan pasti mengingat sulitnya mengumpulkan data
diagnostik yang reliabel. Namun secara umum, WHO (2009) memperkirakan
lebih dari 1,4 juta pasien di negara maju dan berkembang di seluruh dunia,
terkena dampak HAIs saat ini.
Ketidakadekuatan upaya terhadap resiko HAIs ini disebabkan karena
banyak faktor, diantaranya jumlah staf yang tidak proporsional, kebersihan
dan sanitasi yang buruk, tidak ada atau kurangnya sarana, struktur yang tidak
memadai, dan kurangnya dukungan finansial. Di luar fasilitas kesehatan,
kondisi-kondisi sosial seperti kurangnya jumlah sumberdaya kesehatan dan
malnutrisi juga meningkatkan resiko terjadinya infeksi akibat HAIs.
Salah satu upaya yang paling efektif dalam mencegah HAIs adalah
dengan cara mencuci tangan dan menggunakan APD. Hal ini disebabkan
karena tangan adalah dalah satu organ tubuh yang paling tercemar dengan
mikroorganisme patogen.

II. LATAR BELAKANG


Pelayanan kesehatan yang diberikan di rumah sakit harus didukung
oleh sumber daya manusia yang berkualitas utnuk mencapai pelayan yang
prima dan optimal. Pelayanan yang prima dan optimal dapat diwujudkan
dengan kemampuan kognitif dan motorik yang cukup yang harus dimiliki oleh
setiap petugas kesehatan khususnya di Rumah Sakit Umum Daerah
………………
Menyadari hal tersebut maka Komite Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi (PPI), merasa ikut bertanggungjawab dalam meningkatkan
kemampuan kognitif dan motorik sumber daya manusia yang ada di Rumah
Sakit Umum Daerah ……………….. Serangkaian kegiatan pendidikan dan
pelatihan telah diprogramkan untuk meningkatkan profesionalisme sumber
daya manusia yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah ……………khususnya
dalam hal pencegahan dan pengendalian infeksi.
III. TUJUAN
Tujuan Umum :
Untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman petugas dan karyawan
dalam upaya pencegahan dan pengendalian infeksi rumah sakit.
Tujuan Khusus :
1. Memberikan pengetahuan cara 6 langkah hand hygiene yang benar
kepada semua Prugas dan karyawan di RSUD ………………..
2. Memberikan pengetahuan 5 moment cuci tangan kepada semua petugas
dan Karyawan di RSUD ………………...
3. Memberikan pengetahuan kepada petugas dan karyawan di
……………………….. tentang Etika Batuk
4. Memberikan pengetahuan kepada petugas dan karyawan di RSUD
………………dalam penggunaan APD
5. Memberikan pengetahuan kepada petugas dan karyawan di RSUD
……………….. dalam penggunaan menggunkan Spill Kit
6. Menurunkan angka kejadian infeksit yang disebabkan oleh
ketidakpatuhan hand hygiene dan penggunaan APD yang tidak benar.

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

1. Sosialiasi/edukasi Pengendalian dan Pencegahan Infeksi (PPI)


Workshop ini dilakukan sebagai tahap awal pelaksanaan program kerja
Komite PPI, dalam Workshop ini dipaparkan tentang pencegahan
pengendalian infeksi, struktur organisasi Komite PPI dan uraian tugas
serta tanggung jawab masing-masing anggota. Workshop ini akan
diselenggarakan oleh Komite PPI dan bekerja sama dengan bagian Diklat
RSUD ……………...

2. Hand Hygiene
Workshop ini berisi hal-hal yang harus dilakukan oleh petugas dalam
menangani pasien tanpa mengetahui terlebih dahulu diagnosanya,
petugas harus melakukan kewaspadaan standar yaitu cuci tangan.
Workshop cuci 6 langkah sesuai standar WHO harus diajarkan kepada
seluruh karyawan, mulai dari teori sampai mendemonstrasikannya.
Workshop ini akan diselenggarakan oleh Komite PPI dan bekerja sama
dengan bagian Diklat RSUD …………….

3. Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)


Workshop ini dilakukan untuk mencegah petugas dari penularan yang
dapat ditimbulkan dari berbagai macam jenis infeksi melalui kegiatan
yang dilakukan di rumah sakit. Workshop ini meliputi pengenalan
berbagai macam APD yang harus dipakai untuk masing-masing unit kerja,
cara pemakaian, cara melepas, serta kegunaannya. Workshop ini akan
diselenggarakan oleh Komite PPI dan bekerja sama dengan bagian Diklat
RSUD ………………...

4. Etika Batuk.
Workshop ini berisi hal-hal yang harus dilakukan oleh petugas ketika
sedang batuk, bersih maupun bicara ketika sedang sakit. Petugas di
ajarkan cara etika batuk yaitu : menggunakan tissu, lengan baju bagian
dalam dan menggunakan masker

V. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN

1. Workshop ini dilakukan dengan metode ceramah, demonstrasi dan


simulasi.
2. Pengadaan saran dan prasarana dilakukan dengan mengajukan
permohonan pengadaan alat.
3. Evaluasi pelatihan cuci tangan dilakukan dengan melakukan audit
kepatuhan cuci tangan.
4. Komite PPI melakukan rapat dengan Direktur mengenai hasil audit dan
rencana tindak lanjut

VI. SASARAN

Sasaran kegiatan Sosialiasi Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)


adalah :
seluruh petugas dan karyawan yang berada di lingkungan RSUD
………………..

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

Workshop Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) akan diselenggarakan


dalam 3 (tiga) tahap. Tiap tahap di bagi dalam beberapa gelombang , setiap
gelombang di laksankan 1 (satu) hari dari pukul 08.00 s/d 12.00 Wita.

Kegiatan akan diselenggarakan di Ruang Aula Auditorium Gedung ……….


lantai III RSUD ………….., Jalan Ratu Agung No.1, …………..,
…………………..

(Jadwal Pelatihan Terlampir)

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORANNYA

1. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan


Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan setiap bulan dan dilakukan oleh
IPCN melalui rapat rutin yang dilaksanakan bersama dengan anggota
Komite PPI.
2. Pelaporan
Laporan evaluasi pelaksanaan kegiatan dibuat setiap bulan berdasarkan
masing-masing kegiatan yang dilakukan. Laporan evaluasi pelaksanaan
kegiatan dilakukan oleh Infection Prevention Control Nurse setiap bulan
dan ditujukan kepada direktur dan ketua komite pelayanan medik.

IX. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

1. Pencatatan
Pada setiap kegiatan dalam upaya pencegahan dan pengendalian infeksi
yang dilakukan, ada beberapa hal yang harus didokumentasikan seperti:
a. Pre planning kegiatan
b. Materi
c. Undangan
d. Daftar hadir
e. Laporan hasil kegiatan
f. Dokumentasi (foto) kegiatan
2. Pelaporan
Laporan pelaksanaan program dibuat setiap selesai kegiatan dilakukan
(maksimal 1 minggu setelah kegiatan berlangsung) dan dilaporkan
kepada ketua Tim PPI setiap 1 bulan sekali, yang selanjutnya akan
dilaporkan kepada direktur dan komite pelayanan medik.
3. Evaluasi Kegiatan
Evaluasi pelaksanaan program dilakukan 1 tahun sekali dengan cara
melihat seluruh pelaksanaan kegiatan yang sudah dilakukan dan kegiatan
yang belum dilakukan beserta hambatan pelaksanaan kegiatan.

X. ANGGARAN DAN PEMBIAYAAN PELATIHAN


Sumber dana kegiatan
DPA BLUD RSUD ……………. TA 2019

XI. PENUTUP
Dengan terlaksananya Workshop Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
(PPI) tersebut diharapkan karyawan dapat menerapkan ilmu yang di dapat
selama pelatihan di kegiatan sehari-hari.

Demikian kerangka Acuan Kerja (KAK) Workshop Pencegahan dan


Pengendalian Infeksi (PPI) ini kami susun dan disampaikan. Atas kerjasama
dan bantuan yang diberikan, kami ucapkan terima kasih.

…………………., 21 Juni 2019


Ketua
Komite Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi (PPI)
RSUD ……………….

dr …………………………………………..
NIP. ……………….

Anda mungkin juga menyukai