Anda di halaman 1dari 18

TUGAS PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

MAKALAH

Dosen : Drs.H. Arif Rakhman M.Si MH

DISUSUN OLEH :

NAMA : HERIADI HAMONAGAN PASARIBU

NIM : A1011181079

KELAS : D

UNIVERSITAS TANJUNG PURA PONTIANAK


FAKULTAS HUKUM
PRODI ILMU HUKUM

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat taufik dan hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat
terselesaikan tepat pada waktunya..
Penyusun menyadari banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, itu
dikarenakan kemampuan penyusun yang terbatas. Namun berkat bantuan dan dorongan
serta bimbingan dari Dosen mata Kuliah, serta berbagai bantuan dari berbagai pihak,
akhirnya pembuatan makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Penyusun berharap dengan penulisan makalah ini dapat bermanfaat
khususnya bagi penyusun sendiri dan bagi para pembaca umumnya serta semoga dapat
menjadi bahan pertimbangan untuk mengembangkan dan meningkatkan prestasi di
masa yang akan datang.

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................. i
DAFTAR ISI ........................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1
A. LATAR BELAKANG ......................................................................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH........................................................................................................ 1
C. TUJUAN PEMBAHASAN. .................................................................................................... 2
D. MANFAAT PEMBAHASAN ................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................... 3
A. IDENTITAS NASIONAL ....................................................................................................... 3
B. BANGSA............................................................................................................................. 3
C. UNSUR-UNSUR PEMBENTUK IDENTITAS NASIONAL BERDASARKAN UKURAN
PARAMETER .......................................................................................................................... 4
D. IDENTITAS NASIONAL INDONESIA ................................................................................ 6
E. UNSUR-UNSUR PEMBENTUKAN IDENTITAS NASIONAL INDONESIA ............................ 7
F. KARAKTERISTIK IDENTITAS NASIONAL .......................................................................... 9
G. PENGERTIAN NASIONALISME ......................................................................................... 10
H. LAHIR DAN PERKEMBANGAN NASIONALISME DI INDONESIA........................................ 11
I. FAKTOR-FAKTOR NASIONALISME INDONESIA ................................................................. 12
BAB IV PENUTUP .................................................................................................................... 14
A. KESIMPULAN................................................................................................................... 14
B. SARAN ............................................................................................................................. 14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pendidikan Kewarganegaraan adalah salah satu mata pelajaran yang


diwajibkan dari tingkat Sekolah Dasar, menengah, hingga Perguruan Tinggi. Hal ini
dimaksudkan agar dapat memupuk karakter siswa untuk memiliki rasa nasionalisme,
juga membentuk karakter sosial dan karakter bangsa sejak dini. Karakter Bangsa
adalah perilaku yang diharapkan yang dimiliki oleh warga Negara sebagai cerminan
dari Pancasila dan UUD 1945.

Pendidikan Kewarganegaraan juga merupakan pondasi atau modal utama


bagi seluruh bangsa Indonesia untuk dapat mempelajari, memahami, dan mencintai
setiap aspek dari Indonesia sendiri.

Mahasiswa sebagai sebagai bagian dari Pendidikan tingkat tinggi di Indonesia


juga turut melaksanakan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, karena
mahasiswa merupakan bibit untuk mempertanggung jawabkan Indonesia kedepannya.
Karena itulah diperlukan pendidikan moral dan akademis yang akan menunjang sosok
pribadi mahasiswa. Kepribadian mahasiswa akan tumbuh seiring dengan waktu dan
mengalami proses pembebenahan, pembekalan, penentuan dan akhirnya pemutusan
prinsip diri. Di masa yang akan datang diperlukan ilmu yang cukup untuk dapat
mendukung kokohnya pendirian suatu Negara dan mencerdaskan kehidupan bangsa
bagi warga Negara dengan menumbuhkan jati diri dan moral bangsa sebagai landasan
pelaksanaan hak dan kewajiban dalam bela Negara demi kelangsungan kehidupan dan
kejayaan bangsa dan Negara.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan identitas nasional ?
2. Apa yang dimaksud dengan identitas nasional Indonesia ?

1
C. TUJUAN PEMBAHASAN
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan identitas nasional.
2. Mengaetahui apa yang dimaksud dengan identitas nasional Indonesia.

D. MANFAAT PEMBAHASAN
1. Mendapatkan ilmu pengetahuan baru

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. IDENTITAS NASIONAL

Identitas nasional secara terminologis adalah suatu ciri yang dimiliki oleh suatu
bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa yang lain.
Maka dari itu setiap bangsa didunia ini memiliki identitas sendiri-sendiri sesuai dengan
keunikan, sifat, ciri-ciri serta karakter bangsa tersebut. Berdasarkan hakikat pengertian
identitas nasional yang dijelaskan di atas maka dapat disumpulkan identitas nasional
suatu bangsa tidak dapat dipisahkan dengan jati diri suatu bangsa atau lebih popular
disebut sebagai kepribadian suatu bangsa.

Kata identitas berasal dari kata identity berarti ciri-ciri, tanda-tanda, atau jati
diri yang melekat pada seseorang atau sesuatu yang membedakannya dengan yang lain.
Sedangkan Nasional menunjuk pada sifat khas kelompok yang memiliki ciri-ciri
kesamaan, baik fisik seperti, budaya, agama, bahasa, maupun non-fisik seperti,
keinginan, cita-cita, dan tujuan. Jadi, Identitas nasional adalah identitas suatu
kelompok masyarakat yang memiliki ciri dan melahirkan tindakan secara kolektif yang
diberi sebutan nasional.

B. BANGSA

Bangsa adalah suatu kelompok manusia yang dianggap memiliki identitas


bersama, dan mempunyai kesamaan bahasa, agama, ideologi, budaya, dan/atau sejarah.
Mereka umumnya dianggap memiliki asal-usul keturunan yang sama. Konsep bahwa
semua manusia dibagi menjadi kelompok-kelompok bangsa ini merupakan salah satu
doktrin paling berpengaruh dalam sejarah. Doktrin ini merupakan doktrin etika dan
filsafat, dan merupakan awal dari ideologi nasionalisme.

3
Parameter artinya suatu ukuran atau patokan yang dapat digunakan untuk
menyatakan sesuatu itu menjadi khas.Parameter identitas nasional berarti suatu ukuran
yang digunakan untuk menyatakan bahwa identitas nasional itu menjadi ciri khas suatu
bangsa.

C. UNSUR-UNSUR PEMBENTUK IDENTITAS NASIONAL BERDASARKAN


UKURAN PARAMETER

1. Suku
Suku bangsa adalah kelompok spesifik yang mempunyai kesamaan latar
belakang. Selanjutnya diterangkan bahwa pengertian suku bangsa, atau kelompok etnik
adalah perkumpulan orang yang mempunyai latar belakang budaya, bahasa, rutinitas,
style hidup, dan ciri-ciri fisik yang sama. Masing-masing mereka mengidentifikasikan
diri pada satu dengan yang lain.

Eksistensi satu suku akan diakui bila telah memperoleh pengakuan dari
masyarakat yang ada di luar suku itu sendiri. Proses terciptanya sesuatu suku
dinamakan etnogenesis. Sistem pengaturan yang dianut oleh sebagian besar suku
bangsa di indonesia adalah sistem menurut garis keturunan bapak, ibu, atau apalagi
keduanya.

2. Budaya atau Kebudayaan


Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang
merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang
berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut
culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa
diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang
diterjemahkan sebagai “kultur” dalam bahasa Indonesia.

4
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J.
Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang
terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat
itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.

• Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu
generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.
• Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma
sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-
lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas
suatu masyarakat.
• Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di
dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat
istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota
masyarakat. Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana
asil karya, rasa, dan cipta masyarakat. Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh
pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat
pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran
manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.

3.Bahasa
Bahasa adalah sistem lambang bunyi ujaran yang digunakan untuk
berkomunikasi oleh masyarakat pemakainya. Bahasa yang baik berkembang
berdasarkan suatu sistem, yaitu seperangkat aturan yang dipatuhi oleh pemakainya.
Bahasa sendiri berfungsi sebagai sarana komunikasi serta sebagai sarana integrasi dan
adaptasi.
Berikut ini adalah pengertian dan definisi bahasa menurut para ahli:
• Bill Adams : Bahasa adalah sebuah sistem pengembangan psikologi individu dalam
sebuah konteks inter-subjektif.

5
• Wittgenstein : Bahasa merupakan bentuk pemikiran yang dapat dipahami,
berhubungan dengan realitas, dan memiliki bentuk dan struktur yang logis.
• Ferdinand De Saussure : Bahasa adalah ciri pembeda yang paling menonjol karena
dengan bahasa setiap kelompok sosial merasa dirinya sebagai kesatuan yang
berbeda dari kelompok yang lain.
• Plato : Bahasa pada dasarnya adalah pernyataan pikiran seseorang dengan perantaraan
onomata (nama benda atau sesuatu) dan rhemata (ucapan) yang merupakan cermin
dari ide seseorang dalam arus udara lewat mulut.
• Bloch & Trager : Bahasa adalah sebuah sistem simbol yang bersifat manasuka dan
dengan sistem itu suatu kelompok sosial bekerja sama.
• Carrol : Bahasa adalah sebuah sistem berstruktural mengenai bunyi dan urutan bunyi
bahasa yang sifatnya manasuka, yang digunakan, atau yang dapat digunakan dalam
komunikasi antar individu oleh sekelompok manusia dan yang secara agak tuntas
memberi nama kepada benda-benda, peristiwa-peristiwa, dan proses-proses dalam
lingkungan hidup manusia.
4. Kondisi Geografis
Kondisi Geografis adalah keadaan permukaan bumi pada suatu wilayah
tertentu. Kondisi geografis suatu wilayah berbeda dengan wilayah lainnya.

D. IDENTITAS NASIONAL INDONESIA

Identitas kebangsaan (political unity) merujuk pada bangsa dalam pengertian


politik, yaitu bangsa negara. Bisa saja dalam negara hanya ada satu bangsa (homogen),
tetapi umumnya terdiri dari banyak bangsa (heterogen). Karena itu negara perlu
menciptakan identitas kebangsaan atau identitas nasional, yang merupakan
kesepakatan dari banyak bangsa di dalamnya.

Identitas nasional dapat berasal dari identitas satu bangsa yang kemudian
disepakati oleh bangsa-bangsa lainnya yang ada dalam negara itu atau juga dari
identitas beberapa bangsa-negara. Kesediaan dan kesetiaan warga bangsa-negara untuk
mendukungi identitas nasional perlu ditanamkan, dipupuk, dan dikembangkan terus-

6
menerus. Warga lebih dulu memiliki identitas kelompoknya, sehingga jangan sampai
melunturkan identitas nasional.

Di sini perlu ditekankan bahwa kesetiaan pada identitas nasional akan


mempersatukan warga bangsa itu sebagai ”satu bangsa” dalam negara. Bentuk identitas
kebangsaan bisa berupa adat istiadat, bahasa nasional, lambang nasional, bendera
nasional, termasuk juga ideologi nasional.

Proses pembentukan identitas nasional di Indonesia cukup panjang, dimulai


dengan kesadaran adanya perasaan senasib sepenanggungan “bangsa Indonesia” akibat
kekejaman penjajah Belanda, kemudian memunculkan komitmen bangsa (tekad, dan
kemudian menjadi kesepakatan bersama) untuk berjuang dengan upaya yang lebih
teratur melalui organisasi-organisasi perjuangan ( pergerakan ) Kemerdekaan mengusir
penjajah sampai akhirnya Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945 dan
membentuk negara.

E. UNSUR-UNSUR PEMBENTUKAN IDENTITAS NASIONAL INDONESIA

1. Sejarah
sebelum menjadi Negara yang modern Indonesia pernah mengalami masa
kejayaan yang gemilang pada masa kerajaan Majapahit dan sriwijaya. Pada dua
kerajaan tersebut telah membekas pada semangat perjuangan bangsa Indonesia
pada abat-abat berikutnya.
2. Kebudayaan
aspek kebuayaan yang menjadi unsur pembentuk indentitas nasional meliputi: akal
budi, peradaban, dan pengetahuan. Misalnya sikap ramah dan santun bangsa
Indonesia.

7
3. Suku Bangsa
kemajemukan merupakan indentitas lain bangsa Indonesia. tradisi bangsa
Indonesia untuk hidup bersama dalam kemajemukan yang bersfat alamiah
tersebut, tradisi bangsa Indonesia untuk hidup bersama dalam kemajemukan
merupakan hal lain yang harus dikembangkan dan di budayakan.
4. Agama
keanekaragaman agama merupakan indentitas lain dari kemajemukan dengan kata
lain, agama dan keyakinan Indonesia tidak hanya dijamin oleh konstitusi Negara,
tetapi juga merupakan suatu Rahmat Tuhan Yang Maha Esa yang harus tetap
dipelihara dan disyukuri bangsa Indonesia. Menyukuri nikmat kemajemukan
pemberian Allah dapat dilakukan dengan, salah satunya, sikap dan tindakan untuk
tidak memaksakan keyakinan dan tradisi suatu agama, baik mayoritas maupun
minoritas, atau kelompok lainnya.
5. Bahasa
adalah salah satu atribut indentitas nasional Indonesia. Sekalipun Indonesia
memiliki ribuan bahasa daerah, kedudukan bahasa Indonesia (bahasa yang
digunakan bangsa melayu) sebagai bahasa penghubung (lingua franca) peristiwa
sumpah pemuda tahun 1982, yang menyatakan bahasa Indonesia sebagai bahasa
persatuan bangsa Indonesia.
6. Kasta
pembagian social atas dasar agama. Dalam agama hindu para penganutnya
dikelompokkan kedalam beberapa kasta.kasta yang tertinggi adalah kasta
Brahmana (kelompok rohaniaan) dan kasta yang terendah adalah kasta Sudra
(orang biasa atau masyarakat biasa). Kasta yang rendah tidak bisa kawin dengan
kasta yang lebih tingi dan begitu juga sebaliknya. Kelas menurut Weber ialah suatu
kelompok orang-orang dalam situasi kelas yang sama, yaitu kesempatan untuk
memperoleh barang-barang dan untuk dapat menentukan sendiri keadaan
kehidupan ekstern dan nasib pribadi. Kekuasaan dan milik merupakan komponen-
komponen terpenting: berkat kekuasaan, mka milik mengakibatkan monopolisasi
dan kesempatan-kesempatan.

8
F. KARAKTERISTIK IDENTITAS NASIONAL

Pada hakikatnya Identitas Nasional, meupakan manifestasi nilai-nilai budaya


yang tumbuh dan berkembang dalam berbagai aspek kehidupan suatu nation (bangsa)
dengan ciri-ciri khas tertentu yang membuat bangsa bersangkutan berbeda dengan
bangsa lain. Dengan perkataan lain dapat dikatakan bahwa Identitas Nasional Indonesia
adalah Pancasila yang aktualisasinya tercermin dalam berbagai penataan kehidupan
berbangsa dan bernegara dalam arti luas.

Perlu dikemukakan bahwa nilai-nilai budaya yang tercermin sebagai identitas


nasional tadi bukanlah barang jadi yang sudah selesai “mandheg” dalam kebekuan
normatif dan dogmatis, melainkan sesuatu yang “ terbuka”-cenderung terus-menerus
bersemi sejalan dengan hasrat menuju kemajuan yang dicita-citakan bangsa Indonesia.

Perkembangan Iptek dan arus globalisasi yang membuat masyarakat Indonesia


harus berhadapan dengan kebudayaan berbagai bangsa di dunia, sudah sepantasnya
menyadarkan kita semua, bahwa pelestarian berbagai bangsa di dunia, sudah
sepantasnya menyadarkan kita semua, bahwa pelestarian budaya sebagai upaya untuk
mengembangkan identitas kita semua. Dalam upaya pengembangan identitas nasional,
pelestarian budaya tidak berarti menutup diri terhadap segala bentuk pengaruh
kebudayaan bangsa Indonesia. komitmen konstitusional yang dirumuskan oleh para
pendiri negara kita dalam pembukaan, khususnya dalam pasal 32 UUD 1945 beserta
penjelasannya, yaitu : “ kebudayaan bangsa ialah kebudayaan yang timbul sebagai
buah usaha budaya rakyat Indonesia.

Kesadaran pentingnya mengembangkan dan memperkaya kebudayaan bangsa


dengan keterbukaan menerima kebudayaan asing yang bernilai positif semakin tegas
diamanatkan dalam pasal 32 UUD 1945 yang diamandemen :

9
1. Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia ditengah peradaban dunia
menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-
nilai budaya.
2. Negara menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan budaya
nasional.

G. PENGERTIAN NASIONALISME

Nasionalisme adalah suatu situasi kejiwaan dimana kesetiaan seseorang secara


total diabdikan kepada negara dan bangsa atas nama sebuah bangsa. Munculnya
nasionalisme terbukti sangat efektif sebagai alat perjuangan bersama merebut
kemerdekaan dari cengkraman kolonial. Nasionalisme dapat diwujudkan dalam sebuah
identitas politik/kepentingan bersama dalam bentuk sebuah wadah yang disebut bangsa
(nation) dengan demikian bangsa (nation) merupakan suatu badan (wadah) yang
didalamnya terhimpun orang-orang yang memiliki persamaan keyakinan dan
persamaan lain yang mereka miliki seperti : ras, etnis, agama, bahasa dan budaya. Dari
unsur persamaan tersebut semuanya dapat dijadikan sebagai identitas politik bersama
untuk menentukan tujuan bersama. Tujuan ini direalisasikan dalam bentuk sebuah
entitas organisasi politik yang dibangun berdasarkan geopolitik yang terdiri atas :
populasi, geografis, dan pemerintahan yang permanen yang disebut negara (state).
Menurut Dean A. Mix dan Sandra M. Hawley, nation-state merupakan sebuah bangsa
yang memiliki bangunan politik seperti ketentuan-ketentuan perbatasan teritorial
pemerintah sah, pengakuan bangsa lain dan sebagainya. Menurut Koerniatmante
Soetoprawiro secara hukum peraturan tentang kewarganegaraan merupakan suatu
konsekuensi langsung dari perkembangan nasionalisme.

10
H. LAHIR DAN PERKEMBANGAN NASIONALISME DI INDONESIA

1. Latar Belakang Lahirnya Nasionalisme Di Indonesia

Tumbuhnya paham nasionalisme bangsa Indonesia tidak dapat dilepaskan dari


situasi politik pada abad ke 20. Pada masa itu semangat menentang kolonialisme
Belanda mulai muncul di kalangan pribumi. Ada 3 pemikiran besar tentang watak
nasionalisme Indonesia yang terjadi pada masa sebelum kemerdekaan yakni paham ke
Islaman, marxisme dan nasionalisme Indonsia.

Para analis nasionalis beranggapan bahwa Islam memegang peranan penting


dalam pembentukan nasionalisme sebagaimana di Indonesia. Menurut seorang
pengamat nasionalisme George Mc. Turman Kahin, bahwa Islam bukan saja
merupakan mata rantai yang mengikat tali persatuan melainkan juga merupakan simbol
persamaan nasib menetang penjajahan asing dan penindasan yang berasal dari agama
lain. Ikatan universal Islam pada masa perjuangan pertama kali di Indonesia dalam aksi
kolektif di pelopori oleh gerakan politik yang dilakukan oleh Syarikat Islam yang
berdiri pada awalnya bernama Syarikat Dagang Islam dibawah kepemimpinan
H.O.S.Tjokoroaminoto, H.Agus Salim dan Abdoel Moeis telah menjadi organisasi
politik pemula yang menjalankan program politik nasional dengan mendapat dukungan
dari semua lapisan masyarakat.

2. Perkembangan Nasionalisme Di Indonesai

Sebagai upaya menumbuhkan rasa nasionalisme di Indonesia diawali dengan


pembentukan identitas nasional yaitu dengan adanya penggunaan istilah “Indonesia”
untuk menyebut negara kita ini. Dimana selanjutnya istilah Indonesia dipandang
sebagai identitas nasional, lambang perjuangan bangsa Indonesia dalam menentang
penjajahan. Kata yang mampu mempersatukan bangsa dalam melakukan perjuangan
dan pergerakan melawan penjajahan, sehingga segala bentuk perjuangan dilakukan

11
demi kepentingan Indonesia bukan atas nama daerah lagi. Istilah Indonesia mulai
digunakan sejak :

1. J.R. Logan menggunakan istilah Indonesia untuk menyebut penduduk dan kepulauan
nusantara dalam tulisannya pada tahun 1850.
2. Earl G. Windsor dalam tulisannya di media milik J.R. Logan tahun 1850menyebut
penduduk nusantara dengan Indonesia.
3. Serta tokoh-tokoh yang mempopulerkan istilah Indonesia di dunia internasional.
4. Istilah Indonesia dijadikan pula nama organisasi mahasiswa di negara Belanda yang
awalnya bernama Indische Vereninging menjadi Perhimpunan Indonesia.
5. Nama majalah Hindia Putra menjadi Indonesia Merdeka.
6. Istilah Indonesia semakin populer sejak Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Melalui
Sumpah Pemuda kata Indonesia dijadikan sebagai identitas kebangsaan yang diakui
oleh setiap suku bangsa, organisasi-organisasi pergerakan yang ada di Indonesia
maupun yang di luar wilayah Indonesia.
7. Kata Indonesia dikukuhkan kembali dalam Proklamasi Kemerdekaan Indonesia17
Agustus 1945.

I. FAKTOR-FAKTOR NASIONALISME INDONESIA

1. FAKTOR DARI DALAM (INTERNAL)

• Kenangan kejayaan masa lampau Bangsa-bangsa Asia dan Afrika sudah pernah
mengalami masa kejayaan sebelum masuk dan berkembangnya imperialisme dan
kolonialisme barat. Bangsa India,Indonesia, Mesir, dan Persia pernah mengalami
masa kejayaan sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat. Kejayaan masa lampau
mendorong semangat untuk melepaskan diri dari penjajahan. Bagi Indonesia
kenangan kejayaan masa lampau tampak dengan adanya kenangan akan kejayaan
pada masa kerajaan Majapahitdan Sriwijaya. Dimana pada masa Majapahit, mereka
mampu menguasai daerah seluruh Nusantara, sedangkan masa Sriwijaya mampu
berkuasa di lautan karena maritimnya yang kuat.

12
• Perasaan senasib dan sepenanggungan akibat penderitaan dan kesengsaraan masa
penjajahan Penjajahan yang dilakukan oleh bangsa-bangsa Eropa terhadap bangsa
Asia, Afrika mengakibatkan mereka hidup miskin dan menderita sehingga mereka
ingin menentang imperialisme barat.

• Munculnya golongan cendekiawan Perkembangan pendidikan menyebabkan


munculnya golongan cendekiawan baik hasil dari pendidikan barat maupun
pendidikan Indonesia sendiri. Mereka menjadi penggerak dan pemimpin munculnya
organisasi pergerakan nasional Indonesia yang selanjutnya berjuang untuk melawan
penjajahan.

• Paham nasionalis yang berkembang dalam bidang politik, sosial ekonomi, dan
kebudayaan
a. Dalam bidang politik, tampak dengan upaya gerakan nasionalis menyuarakan
aspirasi
b. Masyarakat pribumi yang telah hidup dalam penindasan dan penyelewengan hak
asasi
c. Manusia, Mereka ingin menghancurkan kekuasaan asing/kolonial dari Indonesia.
d. Dalam bidang ekonomi, tampak dengan adanya usaha penghapusan eksploitasi
ekonomi asing. Tujuannya untuk membentuk masyarakat yang bebas dari
kesengsaraan dan kemelaratan untuk meningkatkan taraf hidup bangsa Indonesia.
e. Dalam bidang budaya, tampak dengan upaya untuk melindungi, memperbaiki dan
budaya bangsa Indonesia yang hampir punah karena masuknya budaya asing di
Indonesia. Para nasionalis berusaha untuk memperhatikan dan menjaga serta
menumbuhkan kebudayaan asli bangsa Indonesia.

13
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Identitas Nasional, meupakan manifestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh dan


berkembang dalam berbagai aspek kehidupan suatu nation ( bangsa ) dengan ciri-
ciri khas tertentu yang membuat bangsa bersangkutan berbeda dengan bangsa lain.

2. Identitas Nasional Indonesia adalah Pancasila yang aktualisasinya tercermin dalam


berbagai penataan kehidupan berbangsa dan bernegara dalam arti luas.

B. SARAN
1. Diharapkan mahasiswa atau masyarakat lebih memahami apa itu identitas nasional
dan identitas nasional Indonesia dalam diri generasi penerus bangsa
2. Diharapkan informasi ini dapat tersebar luas ke masyarakat agar mengetahui
pentingnya memehami identitas nasional dan identitas nasional Indonesia sebagai
tonggak kemajuan Negara
3. Agar ditindaklanjuti oleh pihak lain atau teman-teman dan kalangan yang peduli
terhadap identitas dan nasionalisme Indonesia.

14
DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Bangsa
http://blogciuu.blogspot.com/2013/04/identitas-nasional-dan-identitas.html
http://id.shvoong.com/social-sciences/anthropology
http://aldyforester.wordpress.com/2013/03/24/pengertian-dan-fungsi-bahasa/
http://id.scribd.com/doc/104808653/25/Pengertian-Kondisi-Geografis

15

Anda mungkin juga menyukai