Disusun Oleh :
Ardiana Pratiwi
2820173046
Resume asuhan keperawatan ini disusun untuk memenuhi tugas mandiri PKK
Maternitas Semester V di RSUP Dr. Sardjito, yang disahkan pada:
Hari :
Tanggal :
Tempat : Poliklinik Obsgyn RSUP Dr.Sardjito
Praktikan,
(Ardiana Pratiwi)
( ) ( )
BAB I
KONSEP DASAR
A. Definisi kehamilan
Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional, Kehamilan
didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum
dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat
fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam 40
minggu atau 10 bulan atau 9 bulan menurut kalender internasional. Kehamilan
terbagi dalam 3 trimester, dimana trimester ke satu berlangsung dalam 12
minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu ke-13 hingga ke-27), dan
trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga ke-40) (Prawirohardjo,
2008).
Sedangkan menurut Saifudin (2008) kehamilan adalah suatu masa
yang dimulai dari konsepi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal
adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari haid pertama
haid terakhir.
B. Tanda-tanda kehamilan
Menurut Haen Forer (2009), beberapa tanda dan gejala antenatal yaitu :
1. Tanda Tidak Pasti/Tanda Mungkin Kehamilan
a. Persumtif Sign (subyektif)
1) Amenorhoe (tidak mendapat haid)
2) Mual muntah (morning sicknes) merupakan respon awal terhadap
tingginya kadar progesterone dan menghilang setelah tiga bulan.
3) Letih, sakit kepala
4) Merasakan gerakan janin terjadi sekitar 22 minggu gestasi atau
20 minggu pada wanita hamil pertama.
5) Perubahan pada mamae
6) Frekuensi berkemih meningkat karena adanya kongesti darah
pada organ-organ pelvic sehingga meningkatkan sensitivitas
jaringan, tekanan uterus pada kandung kencing menstimulasi
saraf sehingga BAK.
7) Lekore/keputihan peningkatan sekresi vaginal oleh efek stimulasi
hormone estrogen dan progesterone pada kelenjar dan
peningkatan suplay darah ke pelvic .
b. Probabilitas (objektif)
1) Pembesaran uterus
a. Melunaknya daerah isthmus uteri (hegar sign) diketahui
melalui pemeriksaan bimanual dan mulai terlihat pada
minggu ke 6 dan menjadi nyata pada minggu ke 7-8.
b. Servik terasa lebih lunak (tanda Goodell”s) diketahui melalui
pemeriksaan bimanual
c. tanda ballotemen : pantulan yang terjadi saat jari pemeriksa
mengetuk janin yang mengapung dalam uterus,bayi menjauh
kemumudian ke posisi semula.
d. Kontraksi Braxton hicks yaitu kontraksi intermiten yang
mungkin terjadi selama hamil dan tidak terasa sakit.
2) Perubahan warna kulit oleh
Chloasma : warna kulit yang kehitam-hitaman pada dahi,
punggung hidung dan kulit daerah tulang pipi terutama pada
warna kulit hitam hal ini disebabkan oleh stimulasi MSH
(Melanosyt Stimulating Hormone).
Striae gravidarum ; regangan kulit abdomen terlihat garis tak
teratur.
3) Hcg (Human Chronic Gonadotropin) meningkat
2. Tanda positif kehamilan
a. Terdengar DJJ. DJJ dapat didengar dengan stetoskop laenec pada
minggu 17-18. Dengan stetoskop ultrasonik (doppler), DJJ dapat
didengarkan lebih awal lagi, sekitar minggu ke-12. Normal DJJ 120-
160 kali permenit.
b. Adanya gerakan janin pada palpasi
c. Teraba bagian janin pada palpasi
d. Adanya kantong kehamilan (gestasional sac) dalam rongga uterus
pada pemeriksaan USG , adanya skelet janin pd gmbr X Ray.
3. Tes Kehamilan
a. Tes hCG (hormone chorionic gonadotropin). Dilakukan dengan
mendeteksi hormone hCG dalam urin.kadar terendah yang memberi
hasil positif yaitu 0,5 hCG per ml urin, kadar tertinggi 500 SI hCG.
D. Komplikasi kehamilan
Macam-macam komplikasi kehamilan Menurut Depkes RI (2007) yaitu,
jika tidak melaksanakan ANC sesuai aturan dikhawatirkan akan terjadi
komplikasi-komplikasi yang terbagi menjadi 3 kelompok sebagai berikut :
Komplikasi Obstetrik Langsung, meliputi :
1. Perdarahan
2. Pre-eklampsia/eklampsia
3. Kelainan Letak (Letak Lintang/Letak Sungsang)
4. Hidramnion
5. Ketuban Pecah Dini
Komplikasi Obstetrik Tidak Langsung :
1. Penyakit Jantung
2. Tuberculosis
3. Anemia
4. Malaria
Komplikasi yang Tidak Berhubungan Dengan Obstetrik komplikasi
akibat kecelakaan (kendaraan, keracunan, kebakaran) (Dewi, 2009).
E. Pelayanan ANC saat hamil
Definisi ANC
Antenatal Care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan
pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim (Haen Forer, 2009).
Asuhan antenatal adalah suatu program yang terencana berupa
observasi,edukasi dan penanganan medik pada ibu hamil,untuk memperoleh
suatu proses kehamilan dan persalinan yang aman dan memuaskan (Muchtar
Rustam, 2008).
Antenatal care adalah perawatan selama masa kehamilan sebagai suatu
manajemen kehamilan di mana ibu dan anaknya diharapkan sehat dan baik
(Wiknjosastro, 2005)
Antenatal care adalah pemeriksaan kehamilan yang dilakukan untuk
memeriksa keadaan ibu dan janin secara berkala, yang diikuti dengan upaya
koreksi terhadap penyimpangan yang ditemukan (Depkes RI, 2007).
Pelayanan ANC
Dewi dan Sunarsih (2011) menjabarkan tentang 4 kali kunjungan dalam
pelayanan Antenatal sebagai berikut:
1. Kunjungan Pertama (K1)
Kunjungan pertama (K1) adalah kunjungan dilakukan sedini mungkin
pada kehamilan trimester pertama yaitu sebelum minggu ke-14 dengan
tujuan sebagai berikut:
a. Mendeteksi masalah yang dapat ditangani sebelum membahayakan
jiwa;
b. Mencegah masalah, misal: tetanus neonatal, anemia, kebiasaan
tradisional yang berbahaya;
c. Perencanaan persalinan;
d. Membangun saling percaya;
e. Memulai persiapan kelahiran dan kesiapan menghadapi komplikasi;
f. Mendorong perilaku sehat (nutrisi, kebersihan, olahraga, istirahat,
seks, dan sebagainya).
Standar pelayanan dalam kunjungan pertama meliputi pemeriksaan
keadaan umum, suhu tubuh, tekanan darah, berat badan, lingkar lengan
atas, skrining imunisasi Tetanus Toxoid, pemberian tablet Fe,
pemeriksaan Hb, pemeriksaan golongan darah, pemeriksaan laboratorium
lainnya atas indikasi serta KIE Efektif (Kemenkes RI, 2014).
2. Kunjungan Kedua (K2)
Kunjungan kedua (K2) adalah kunjungan yang dilakukan pada usia
kehamilan antara minggu ke 14-28. Tujuan kunjungan ini sama seperti
kunjungan pertama, ditambah dengan kewaspadaan khusus mengenai
hipertensi kehamilan dengan mendeteksi gejala preeklamsia, pantau
tekanan darah, evaluasi edema, dan proteinuria.
Standar pelayanan meliputi pemeriksaan keadaan umum, suhu tubuh,
tekanan darah, berat badan, tinggi fundus uteri, presentasi janin, denyut
jantung janin, imunisasi Tetanus Toxoid, peberian tablet Fe serta
pantauan tekanan darah untuk pengkajian adanya edema dan periksa urine
untuk protein (Kemenkes RI, 2010).
3. Kunjungan Ketiga (K3)
Kunjungan ketiga (K3) adalah kunjungan minimal 3 kali pada sekitar
minggu ke 28-36 dengan tujuan sama seperti pada kunjungan kedua yang
ditambah dengan deteksi kejadian kehamilan ganda.
Standar pelayanan meliputi pemeriksaan keadaan umum, suhu tubuh,
tekanan darah, berat badan, tinggi fundus uteri, presentasi janin, denyut
jantung janin, pemberian tablet Fe serta KIE Efektif (Kemenkes RI,
2010).
4. Kunjungan Keempat (K4)
Kunjungan keempat adalah minimal dilakukan 4 kali kunjungan pada
usia kehamilan antara minggu ke 36-38. Tujuan dilakukannya K4 sama
seperti kunjungan ketiga ditambah deteksi dini resiko kelainan letak atau
kondisi yang memerlukan kelahiran di Rumah Sakit.
Standar pelayanan yang yang dilakukan meliputi pemeriksaan
keadaan umum, berat badan, tekanan darah, tinggi fundus uteri, presentasi
janin, hitung denyut jantung janin, pemberian tablet Fe, pemeriksaan
laboratorium berupa pemeriksaan kadar Hb kembali serta pelaksanaan
KIE Efektif (Kemenkes RI, 2010).
Tidak ada mual muntah 3. Kaji suhu dan turgor kulit, membrane mukosa, TD, suhu,
Tri Semester Klien dapat toleransi terhadap aktivitas setelah Manajemen energi
III dilakukan tindakan keperawatan 1 x 24 jam , 1. Observasi kemampuan klien
Intoleransi dengan kriteria hasil 2. Bantu klien dalam pemenuhan ADL
aktivitas Klien mampu memenuhi aktivitas sehari-hari 3. Ajarkan pada keluarga tentang pentingnya perawatan diri
Pasien mengerti akifitas apa saja yang boleh 4. Observasi TTV sebelum dan sesudah aktivitas
5. Kolaborasi pada keluarga pemberian pengawasan ekstra
dilakukan selama kehamlan 6. tentukan siklus tidur bangun yang normal dan komitmen
Ttv dalam batas normal terhadap pekerjaan, keluarga, komunitas dan diri sendiri.
Hb dalam batas normal 7. Anjurkan tidur siang 1 sampai 2 jam setiap hari.
Tidak ada anemis 8. Pantau kadar Hb. Jelaskan peran zar besi dalam tubuh ;
anjurkan mengkonsumsi suplemen zat besi setiap hari, sesuai
indikasi.
Kelebihan Kelebihan volume cairan teratasi setelah 1. Pantau berat badan secara teratur.
volume cairan dilakukan tindakan keperawatan 2 x 24 jam , 2. Kaji adanya tanda-tanda HAK, perhatikan tekanan darah,
dengan kriteria hasil : pantau lokasi/luasnya edema, masukan atau haluaran cairan.
Indeks massa tubuh dalam batas normal 3. Berikan informasi tentang diet (mis ; peningkatan protein,
TTV dalam batas normal tidak menambahkan garam meja, menghindari makanan dan
Perubahan Pasien mengerti akan perubahan 1. Berikan informasi tentang perubahan perkemihan
terjadi
eliminasi urin eliminasi urin selama kehamilan , Setelah sehubungan dengan trimester ketiga.
2. Berikan informasi mengenaia perlunya masukan cairan 6 – 8
dilakukan tindaka keperawatan gelas sehari.
Dengan kriteria hasil : 3. Berikan informasi mengenai bahaya menggunakan diuretic
Klien mengerti tentang perubahan perkemihan dan penghilangan natrium dan diet.
selama kehamilan denga tri semester ketiga 4. Anjurkan klien untuk melakukan posisi miring kiri saat tidur,
Pasien mengerti perlunya masukan cairan perhatikan keluhan-keluhan nokturia.
sesuai kebutuhan 5. Anjurkan klien untuk menghindari posisi tegak atau supine
dalam waktu yang lama.
DAFTAR PUSTAKA