Anda di halaman 1dari 5

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Seiring dengan kemajuan bangsa, baik dibidang teknologi, pertanian, ekonomi, dan
sebagainya, kemajuan ilmu keperawatan dan kedokteran telah berhasil menurunkan
beberapa penyakit menular atau infeksi. Penyakit infeksi dan malnutrisi sudah
semakin berkurang sementara penyakit-penyakit tidak menular seperti
degenerative, kanker, gangguan jiwa salah satunya dan lainnya semakin meningkat.
Sekitar 300 juta orang di dunia mengalami depresi dan sekitar 60 juta orang
mengalami gangguan afek bipolar. Gangguan mental berat seperti skizofrenia
dialami sekitar 21 juta orang di dunia. Gangguan fungsi kognitif seperti demensia
dialami oleh 47,5 juta orang. Beban karena gangguan mental ini terus bertumbuh
dengan dampak yang nyata pada kesehatan, sosial, hak-hak manusia serta ekonomi
di semua negara di dunia (World Health Organisasi, 2017).

Berdasarkan laporan data dari World Health Organisasi (WHO) fenomena


gangguan jiwa pada saat ini di berbagai belahan dunia mengalami peningkatan yang
sangat signifikan di setiap tahunnya. Ada sekitar 450 juta orang di dunia mengalami
gangguan kesehatan mental. Pada saat ini kecenderungan penderita dengan
gangguan jiwa jumlahnya mengalami peningkatan. Data hasil Survey Kesehatan
Rumah Tangga (SK-RT) yang dilakukan Badan Litbang Departemen Kesehatan
Republik Indonesia tahun 1995 menunjukkan adanya gejala gangguan kesehatan
jiwa pada 264 dari 1000 anggota rumah tangga di Indonesia menderita gangguan
kesehatan jiwa. Dalam kurun waktu enam tahun terakhir, data tersebut dapat
dipastikan meningkat karena krisis ekonomi dan faktor lainnya diseluruh daerah.
Bahkan masalah dunia internasional akan ikut memicu terjadinya peningkatan
tersebut (Depkes Republik Indonesia, 1995).

Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan bahwa prevalensi


peningkatan gangguan jiwa didapatkan cukup signifikan jika dibandingkan dengan
Riskesdas 2013, yaitu naik dari 1,7% menjadi 7%. Berdasarkan jumlah tersebut,

1
ternyata 14% di antaranya atau sekira 56.800 orang pernah atau sedang dipasung.
Angka pemasungan di pedesaan adalah sebesar 17,7%. Angka ini lebih tinggi jika
dibandingkan dengan angka di perkotaan, yaitu sebesar 10,7% (Riskesdas, 2018).

Warga di Kabupaten Tegal yang menderita gangguan kejiwaan pada tahun 2017
tercatat 1.161 jiwa. Dari jumlah tersebut 863 orang mengalami gangguan jiwa
ringan, sedangkan 244 orang mengalami gangguan jiwa berat. Kepala Dinkes
Kabupaten Tegal melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit
(P2P), Kiswandi menyebutkan bahwa penderita paling banyak di wilayah
Puskesmas Slawi dengan jumlah 140 orang. Dari jumlah tersebut, 81 orang
terdeteksi mengalami gangguan jiwa ringan dan 59 orang terdeteksi gangguan jiwa
berat. Jumlah penderita gangguan jiwa di Slawi terus bertambah. Saat ini tercatat
jumlah penderitanya mencapai 204 orang. Penanganan penderita gangguan jiwa
dilakukan oleh Puskesmas dan rumah sakit (Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal,
2018).

Ada banyak faktor yang memengaruhi kondisi kesehatan jiwa seseorang. Berbagai
faktor sosial, psikologi, dan biologi menentukan tingkat kesehatan mental
seseorang. Sebagai contoh, kekerasan dan tekanan sosio-ekonomi yang persistem
diketahui menjadi faktor risiko terhadap kesehatan jiwa. Bukti paling nyata
berhubungan dengan kekerasan seksual. Rendahnya kesehatan jiwa juga
berhubungan dengan perubahan sosial yang cepat, kondisi kerja yang penuh
tekanan, diskriminasi gender, ekslusi sosial, gaya hidup tidak sehat, fisik yang sakit
serta pelanggaran hak azasi manusia. Ada faktor-faktor spesifik psikologi dan
kepribadian yang menyebabkan orang rentan terhadap permasalahan kesehatan
jiwa. Risiko biologi termasuk faktor genetik juga turut ambil andil (World Health
Organisasi, 2018).

Upaya penanggulangan kejadian gangguan jiwa yang dapat dilakukan menurut


Kepmenkes No. 220/Menkes/SK/III/ 2002 dengan pelaksanaan pelayanan
kesehatan jiwa di pelayanan kesehatan dasar (Puskesmas dan Rumah Sakit Umum),
ketersediaan obat psikotropika di berbagai tingkat pelayanan, tersedianya

2
perawatan kesehatan jiwa di masyarakat, pendidikan masyarakat dalam rangka
meningkatkan kesadaran terhadap kesehatan jiwa, keterlibatan peran serta
masyarakat umum, tenaga kesehatan, sukarelawan, keluarga, tenaga pendidik,
penetapan kebijakan nasional, program dan peraturan perundang-undangan yang
tepat, pengembangan sumber daya manusia (psikiater), kerjasama lintas sektor
(pendidikan, sosial, hukum, dsb), pemantauan kesehatan di masyarakat, dukungan
terhadap penelitian-penelitian di bidang biologi dan psikososial kesehatan jiwa.
Namun distribusi tenaga layanan kesehatan jiwa yang terbatas dan tidak merata
menjadi kendala penuntasan masalah ini. Hal ini juga diperburuk dengan kurangnya
peminat dan lokasi tugas para tenaga kesehatan jiwa yang berpindah-pindah
menyebabkan putusnya rantai akses perawatan dan pengobatan ODGJ yang
memerlukan terapi jangka panjang (Kemenkes, 2017).

Gangguan jiwa itu bermacam-macam dapat bersumber dari hubungan tidak baik
dengan seseorang atau perasaan tidak memuaskan terhadap seseorang seperti
perlakuan tidak adil, semena-mena, cinta tidak terbalas, kehilangan seseorang,
kehilangan pekerjaan, dan lainnya. Faktor-faktor mempengaruhi kejadian
gangguan jiwa terdiri dari faktor biologis, psikologis, dan sosial budaya yang sering
terjadi (Maramis, 1994).

Faktor genetik termasuk dalam faktor somatik atau biologis berupa riwayat
keluarga juga berperan sebagai faktor risiko kejadian gangguan jiwa. Faktor
psikososial yang berhubungan dengan kejadian gangguan jiwa diantaranya adalah
stresor psikososial, seperti persaingan antar saudara kandung, hubungan sosial,
depresi seperti rasa malu atau rasa bersalah, dan tingkat perkembangan emosi.
Faktor sosio-demografi seperti umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status,
pekerjaan, status ekonomi dan status perkawinan juga berperan terhadap timbulnya
gangguan kesehatan mental (Yosep, 2014).

Dari penjelasan diatas faktor-faktor yang dapat menyebabkan seseorang mengalami


gangguan jiwa salah satunya adalah faktor somatik atau biologis yang dapat berasal
dari keturunan. Menurut Yanuar (2012), juga menyebutkan bahwa faktor genetik

3
mempunyai peran besar dalam menentukan terjadinya gangguan jiwa. Faktor
genetik tersebut mempunyai pengaruh lebih besar dibandingkan dengan pengaruh
lingkungan. Saudara kandung memiliki risiko 8%, anak dengan salah satu orang tua
penderita gangguan jiwa memiliki risiko 12%, dan anak dengan kedua orang tua
penderita gangguan jiwa memiliki risiko 40% (Sulistya, 2014).

Hubungan sebagai ayah, ibu, saudara atau anak dari penderita gangguan jiwa
memiliki kecenderungan berisiko 10%, sedangkan keponakan atau cucu berisiko 2-
4%. Individu yang memiliki hubungan kembar identik dengan klien yang
mengalami gangguan jiwa memiliki risiko 46-48%, sedangkan kembar dizygot
memiliki risiko 14-17%. Faktor genetik tersebut sangat ditunjang dengan pola asuh
keluarga, sesuai dengan pengalaman yang dimiliki oleh anggota keluarga klien
yang mengalami gangguan jiwa (Direja, 2011).

Berdasarkan uraian tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai


“Hubungan Genetik atau Keturunan Dengan Kejadian Gangguan Jiwa Di Wilayah
Kerja Puskesmas Slawi”. Dalam penelitian ini peneliti ingin meneliti apakah ada
hubungan antara faktor genetik terutama dalam keluarga yang mengalami gangguan
jiwa dapat menurunkan hal tersebut pada anak, orang tua, ataupun saudara secara
langsung maupun tidak langsung.

4
1.2 TUJUAN PENELITIAN
2.1.1 Tujuan Umum

Mengetahui hubungan faktor genetik dengan terjadinya gangguan jiwa di wilayah


kerja puskesmas Slawi.

2.1.2 Tujuan Khusus


2.1.2.1 Mengetahui gambaran karakteristik responden.
2.1.2.2 Mengetahui jumlah penderita gangguan jiwa di wilayah kerja puskesmas
Slawi.
2.1.2.3 Mengetahui gambaran faktor genetik terhadap kejadian gangguan jiwa.
2.1.2.4 Mengetahui angka kejadian faktor genetik dalam keluarga terhadap
kejadian gangguan jiwa secara langsung maupun tidak langsung.

1.3 MANFAAT PENELITIAN


1.3.1 Aplikatif

Peneliti berharap penelitian ini dapat bermanfaat dan membantu bagi responden
terutama ataupun bagi penderita gangguan jiwa di luar sana.

1.3.2 Keilmuan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat sebagai tambahan pustaka dalam


meningkatkan ilmu pengetahuan khususnya tentang genetika atau keturunan yang
dapat mempengaruhi terjadinya gangguan jiwa dan sebagai acuan bagi peneliti
selanjutnya yang ingin meneliti lebih lanjut mengenai hal tersebut dan dapat
bermanfaat bagi perkembangan ilmu keperawatan khususnya di keperawatan jiwa.

1.3.3 Metodologis

Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan-bahan penelitian lebih lanjut guna
menambah wawasan dan pengetahuan bagi masyarakat, tenaga medis, dan lain-lain
yang berkelut dalam bidang psikolog dapat mengaplikasikan ilmunya dalam
pencegahan penyakit gangguan jiwa dalam keluarga.

Anda mungkin juga menyukai

  • Pedoman Teknis Fasilitas RS Kelas C-Complete
    Pedoman Teknis Fasilitas RS Kelas C-Complete
    Dokumen95 halaman
    Pedoman Teknis Fasilitas RS Kelas C-Complete
    Yasir Maulana
    Belum ada peringkat
  • Makalah Manajemen Kep
    Makalah Manajemen Kep
    Dokumen9 halaman
    Makalah Manajemen Kep
    Ayuning Nur Khasanah
    Belum ada peringkat
  • ETIKA RAHMAWATI - Fkik PDF
    ETIKA RAHMAWATI - Fkik PDF
    Dokumen134 halaman
    ETIKA RAHMAWATI - Fkik PDF
    Ayuning Nur Khasanah
    Belum ada peringkat
  • LP Impaksi
    LP Impaksi
    Dokumen2 halaman
    LP Impaksi
    Ayuning Nur Khasanah
    Belum ada peringkat
  • Abs New
    Abs New
    Dokumen2 halaman
    Abs New
    Ayuning Nur Khasanah
    Belum ada peringkat
  • Pico Saddam
    Pico Saddam
    Dokumen3 halaman
    Pico Saddam
    Ayuning Nur Khasanah
    Belum ada peringkat
  • PERSETUJUAN PROPOSAL PENELITIANok
    PERSETUJUAN PROPOSAL PENELITIANok
    Dokumen5 halaman
    PERSETUJUAN PROPOSAL PENELITIANok
    Ayuning Nur Khasanah
    Belum ada peringkat
  • Bab I2
    Bab I2
    Dokumen22 halaman
    Bab I2
    MuhammadLuthfy Stikes
    Belum ada peringkat
  • PERNYATAAN
    PERNYATAAN
    Dokumen1 halaman
    PERNYATAAN
    Ayuning Nur Khasanah
    Belum ada peringkat
  • Askep
    Askep
    Dokumen5 halaman
    Askep
    Ayuning Nur Khasanah
    Belum ada peringkat
  • LP Impaksi
    LP Impaksi
    Dokumen2 halaman
    LP Impaksi
    Ayuning Nur Khasanah
    Belum ada peringkat
  • Laporan Pendahuluan Hernia
    Laporan Pendahuluan Hernia
    Dokumen12 halaman
    Laporan Pendahuluan Hernia
    Drie8
    Belum ada peringkat
  • Lembar Balik
    Lembar Balik
    Dokumen36 halaman
    Lembar Balik
    Ayuning Nur Khasanah
    Belum ada peringkat
  • Apa Itu Asma
    Apa Itu Asma
    Dokumen1 halaman
    Apa Itu Asma
    Ayuning Nur Khasanah
    Belum ada peringkat
  • LP CKD Desi
    LP CKD Desi
    Dokumen15 halaman
    LP CKD Desi
    Desi Tri Hastuti
    Belum ada peringkat
  • BAB 2fix
    BAB 2fix
    Dokumen15 halaman
    BAB 2fix
    Ayuning Nur Khasanah
    Belum ada peringkat
  • LP CHF
    LP CHF
    Dokumen21 halaman
    LP CHF
    rama dani
    Belum ada peringkat
  • Jurnal Sharing Pemberian Nutrisi SADDAM
    Jurnal Sharing Pemberian Nutrisi SADDAM
    Dokumen6 halaman
    Jurnal Sharing Pemberian Nutrisi SADDAM
    Ayuning Nur Khasanah
    Belum ada peringkat
  • Laporan Pendahuluan Asma Saddam
    Laporan Pendahuluan Asma Saddam
    Dokumen11 halaman
    Laporan Pendahuluan Asma Saddam
    Ayuning Nur Khasanah
    Belum ada peringkat
  • LP RHF Saddam
    LP RHF Saddam
    Dokumen12 halaman
    LP RHF Saddam
    Ayuning Nur Khasanah
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii - 2
    Bab Iii - 2
    Dokumen9 halaman
    Bab Iii - 2
    Irma Alisha Sumayar
    Belum ada peringkat
  • LP RHF Saddamm
    LP RHF Saddamm
    Dokumen23 halaman
    LP RHF Saddamm
    Ayuning Nur Khasanah
    Belum ada peringkat
  • Woc Atresia Ani
    Woc Atresia Ani
    Dokumen1 halaman
    Woc Atresia Ani
    Ayuning Nur Khasanah
    Belum ada peringkat
  • Laporan Pendahuluan Asma Saddam
    Laporan Pendahuluan Asma Saddam
    Dokumen11 halaman
    Laporan Pendahuluan Asma Saddam
    Ayuning Nur Khasanah
    Belum ada peringkat
  • Lampiran
    Lampiran
    Dokumen21 halaman
    Lampiran
    Restia Rini
    Belum ada peringkat
  • Instrumen Penelitian
    Instrumen Penelitian
    Dokumen28 halaman
    Instrumen Penelitian
    Ayuning Nur Khasanah
    Belum ada peringkat
  • GENETIKA PENYAKIT
    GENETIKA PENYAKIT
    Dokumen23 halaman
    GENETIKA PENYAKIT
    Ayuning Nur Khasanah
    Belum ada peringkat
  • LP CHF Saddam
    LP CHF Saddam
    Dokumen16 halaman
    LP CHF Saddam
    Ayuning Nur Khasanah
    Belum ada peringkat
  • Askep Lansia
    Askep Lansia
    Dokumen10 halaman
    Askep Lansia
    Ayuning Nur Khasanah
    Belum ada peringkat
  • SAP Perawatan Kolostomi
    SAP Perawatan Kolostomi
    Dokumen5 halaman
    SAP Perawatan Kolostomi
    Ayuning Nur Khasanah
    Belum ada peringkat