A .Makna Demokrasi
Kata demokrasi berasal dari bahasa yunani yaitu demos yang berarti
rakyat dan Kratos yang berarti pemerintahan . Sehingga demokrasi diartikan
sebagai pemerintahan rakyat.
B.Demokrasi Pancasila
C.Contoh Demokrasi
Contoh:
1. Pemilihan Umum
Pemilihan umum atau biasa kita singkat menjadi pemilu merupakan salah satu
pesta demokrasi terbesar bagi setiap negara yang ada di negara ini.
Terdapat jenis-jenis pemilu yang berbeda, bergantung pada siapa yang dipilih di
dalam pemilu tersebut. Entah presiden dan wakil presiden, atau anggota
legislatif. Pemilu merupakan bentuk demokrasi langsung karena semua rakyat
memiliki hak yang sama untuk memilih calon yang dikehendakinya. Saat ini,
pemilu pada tingkat negara merupakan hal yang rawan praktek korupsi, kolusi,
dan nepotisme sehingga harus kita awasi bersama pelaksanaannya.
Definisi anuitas
Dalam teori keuangan, anuitas didefinisikan sebagai suatu rangkaian penerimaan atau
pembayaran tetap yang dilakukan secara berkala dan berkesinambungan dalam periode atau
jangka waktu tertentu. Anuitas juga dipahami sebagai rentetan pembayaran dalam jumlah
yang sama yang dilakukan pada periode waktu yang sama selama jangka waktu tertentu. Dari
definisi ini, anuitas dapat dipahami sebagai cicilan pembayaran atau penerimaan yang
jumlahnya tetap yang dibayar atau diterima selama jangka waktu tertentu.
Definisi anuitas sebenarnya tidak hanya sebatas pada pembayaran atau penerimaan berkala
terkait dengan pinjaman atau kredit saja, tetapi juga investasi guna mempersiapkan
kemandirian finansial di masa mendatang. Secara lebih luas, definisi anuitas juga digunakan
dalam produk asuransi.
Pada konteks asuransi, anuitas didefinisikan sebagai manfaat pensiun yang dibayarkan secara
berkala setiap bulan. Anuitas merupakan kontrak antara pekerja dengan perusahaan asuransi,
di mana pekerja melakukan serangkaian pembayaran dan sebagai imbalannya akan
memperoleh pencairan reguler setelah tiba pada waktu yang ditentukan di masa masa yang
akan datang.
Anuitas dalam kaitannya investasi guna perencanaan finansial di masa depan bertujuan untuk
menyediakan aliran pendapatan yang stabil selama masa pensiun. Dana yang dibayarkan
pekerja secara berkala selama masih produktif bekerja akan bertambah jumlahnya dari tahun
ke tahun hingga tiba masa pensiunnya.
Kembali pada konteks keuangan, anuitas umumnya dimanfaatkan dalam perhitungan bunga
atas pinjaman dan bunga atas investasi jangka panjang. Tujuannya tentu saja untuk
mempermudah nasabah dalam membayar jumlah angsuran atau cicilan setiap bulan selama
jangka waktu pinjaman. Demikian pula pada investasi, tujuannya adalah untuk
mempermudah investor menerima imbal hasil setiap bulan selama berjalannya jangka waktu
investasi.
Jenis-jenis anuitas
Pembayaran cicilan atas kredit atau pinjaman umumnya telah ditentukan waktu yang sama
setiap bulannya selama masa berlangsungnya kredit tersebut, bisa di awal ataupun di akhir
periode. Demikian pula dengan penerimaan imbal hasil investasi.
Berkenaan dengan hal tersebut, anuitas dilihat dari waktu pembayarannya dibedakan menjadi
empat jenis, yaitu:
Anuitas biasa (ordinary annuity) adalah jenis anuitas di mana pembayaran atau
penerimaan berkala dalam jangka waktu tertentu terjadi di akhir periode. Contohnya,
pembayaran hipotek.
Anuitas jatuh tempo (due annuity) adalah jenis anuitas di mana pembayaran atau
penerimaan berkala dalam jangka waktu tertentu terjadi di awal periode. Contohnya,
simpanan dalam bentuk tabungan, pembayaran sewa, dan premi asuransi.
Anuitas tangguhan (deffered annuity) adalah jenis anuitas di mana pembayaran atau
penerimaan berkala dalam jangka waktu tertentu terjadi atau dilakukan setelah
beberapa periode berjalan, sehingga pembayaran atau penerimaannya ditangguhkan.
Contohnya, pembayaran bunga pinjaman dan bunga deposito.
Anuitas langsung (immediate annuity) adalah jenis anuitas di mana pembayaran atau
penerimaan berkala dalam jangka waktu tertentu terjadi atau dilakukan secara
langsung tanpa adanya penundaan periode. Jenis anuitas ini pada prinsipnya sama
dengan anuitas biasa karena pembayaran atau penerimaan yang terjadi bersifat pasti.
Contohnya, pembayaran kredit motor.
Penilaian anuitas
Bagaimana penilaian anuitas dilakukan? Untuk menentukan nilai anuitas disyaratkan adanya
perhitungan nilai sekarang dari pembayaran anuitas di masa yang akan datang. Penilaian
anuitas mensyaratkan adanya faktor nilai waktu uang, tingkat bunga, dan nilai masa depan.
Nilai sekarang dari anuitas merupakan nilai aliran pembayaran yang didiskontokan oleh suku
bunga untuk memperhitungkan fakta bahwa pembayaran dilakukan pada berbagai momen di
masa mendatang.
Dalam perhitungan bunga efektif, angsuranyang telah ditetapkan, kemudian dikurangi dengan
hasil perhitungan bunga anuitas tersebut. Cukup rumit, karena memang diperlukan bantuan
software khusus untuk melakukan perhitungan bunga anuitas.
Meski dari perhitungan besar angsuran dengan bunga anuitas menghasilkan jumlah yang
sama dengan bunga efektif, namun komposisinya berbeda. Dalam jumlah angsuran yang
dihasilkan, komposisi bunga lebih besar dibandingkan dengan angsuran pokok. Sebab itu, di
setiap periode pembayarannya, besaran bunga akan semakin mengecil selama periode
berjalannya kredit. Sebaliknya, angsuran pokok justru semakin besar sepanjang berjalannya
masa kredit. Komposisi bunga dan angsuran pokok pada sistem bunga anuitas ini akan terus
mengalami perubahan secara periodik hingga berakhirnya masa kredit.
Perhitungan bunga anuitas ini dianggap lebih fair karena bunga dihitung dari sisa pokok
kredit atau pinjaman yang belum dibayar. Meski demikian, ada pula yang beranggapan
bahwa bunga anuitas ini merugikan terutama bagi peminjam. Sebab, setelah pembayaran
angsuran berjalan beberapa periode dan peminjam ingin melunasi pinjamannya, maka beban
pinjaman pokok yang masih harus dibayarkan masih tergolong besar, karena pada
pembayaran angsuran di awal periode, sebagian besar merupakan beban bunga, sehingga
pinjaman pokok hanya berkurang sedikit.
Bunga Anuitas
Ada berbagai macam cara yang digunakan orang untuk pengaturan dan pengelolaan uang
dalam dunia usaha. Salah satunya, dengan membayar sejumlah uang tetap (atau flat) pada
setiap habis satu periode bunga (bulan atau tahun). Jumlah uang tetap ini disebut Anuitas.
Pada pengusaha kecil jangka waktu biasanya dalam bulan sedangkan untuk pengusahan
besar jangka waktu yang disepakati biasanya dalam tahun. Anuitas adalah sejumlah
pembayaran pinjaman yang sama besarnya yang dibayarkan setiap jangka waktu tertentu, dan
terdiri atas bagian bunga dan bagian angsuran.
Untuk menghitung angsuran kredit dengan sistem bunga anuitas tidak jauh beda dengan
sistem bunga efektif. Bunga anuitas sebenarnya adalah hasil perpaduan dari kedua bunga
tersebut, yaitu sistem bunga flat dan sistem bunga efektif. Sistem efektifnya diterapkan pada
pembayaran bunga yang semakin menurun dan pokok yang semakin bertambah. Sistem
flatnya diadopsi dengan angsuran yang tetap selama jangka waktu kredit.
Prinsip dari perhitungan bunga anuitas pada dasarnya menggunakan perhitungan bunga
efektif, namun kemudian dimodifikasi sedemikian rupa untuk menghasilkan cicilan
pembayaran yang sama. Tanpa modifikasi ini, dengan berjalannya waktu, perhitungan bunga
efektif akan menghasilkan besaran cicilan yang menurun karena perhitungan bunga yang
terus menurun, sejalan dengan menurunnya saldo utang.
Anuitas sering disimbolkan dengan huruf A. Pada matematika keuangan, tiap Anuitas
dikategorikan dalam dua bagian, yaitu sebagai berikut:
1. Angsuran. Bagian ini adalah cicilan untuk melunasi pinjaman atau utang.
2. Bunga. Bagian ini merupakan bunga utang selama satu periode yang telah berlangsung.
Dengan demikian, kita dapat membuat suatu kesimpulan bahwa:
Anuitas = Angsuran + Bunga
atau secara matematis, kita dapat menuliskan dengan:
A = anan + bnbn
Untuk melunasi suatu pinjaman, kita perlu membuat rencana pelunasan atas pinjaman
tersebut. Rencana ini disebut "rencana angsuran".
Berikut ini diberikan contoh rencana angsuran dalam bentuk perhitungan langkah demi
langkah, kemudian dari perhitungan itu kita dapat menyusunnya dalam bentuk tabel rencana
angsuran.
CONTOH
Hippo mempunyai utang sebesar Rp 5.000.000,00. Utang tersebut akan dilunasi secara
anuitas sebesar Rp 1.060.792,00 dengan suku bunga 2% per bulan. Buatlah:
a. Perhitungan angsuran
b. Tabel rencana angsuran
Pembahasan
Diketahui:
M = 5.000.000 ATAU 5 x 106106
b = 2% = 0.02
A= anuitas = 1.060.792.0
Ditanya: a. Perhitungan angsuran
b. Tabel rencana angsuran
Misalkan:
anan = angsuran pada bulan ke-n
bnbn = bunga pada akhir bulan ke-n
MnMn = sisa utang pada bulan ke-n ; dengan n = 1,2,3,...
Jawaban a
Proses perhitungan angsuran (anan) berdasarkan aturan
Angsuran pertama (aiai) = anuitas - bunga akhir bulan ke-i (secara formula: anan = A - bnbn)
Angsuran pertama (a1a1)
Utang pada bulan ke-1 = 5 x 10^6 = M1M1
Bunga pada akhir bulan ke-1 = 0,02 x 5 x 10^6 = 10^5 = b1b1
Angsuran pertama (a1a1) = A - b1b1 = 1.060.792 - 100.000 = 960.792
Angsuran kedua (a2a2)
Utang pada bulan ke-2 = M1M1 - a1a1 = 5 x 10^6 - 960.792 = 4.039.208 = M2M2
Bunga pada akhir bulan ke-2 = 0,02 x 4.039.208 = 80.784 = b2b2
Jawaban b
Tabel anuitas dengan mudah dapat kita buat. Berdasarkan perhitungan pada jawaban a,
dapat dibuat tabel angsuran atau tabel anuitas sebagai berikut.
Pada soal di atas, kita telah mencoba membuat tabel angsuran atau tabel anuitas berdasarkan
langkah-langkah perhitungan yang juga telah kita lakukan. Selanjutnya kita akan menentukan
formula matematika dari unsur-unsur yang telah kita ketahui sebelumnya. Berikut ini
uraiannya.
Makalah Anuitas
Disusun oleh:
SMAN 1 PANGALENGAN
KAB.BANDUNG
2019/2020