Peristiwa Rengasdengklok
Peristiwa Rengasdengklok
- Pada tanggal 17 Agustus 1945 sekitar puku1 18.30 WIB wartawan Kantor Berita Domei
(sekarang Kantor Berita Antara) Syahrudin menyampaikan salinan teks proklamasi
kepada Daidan B. Panelewen yang segera memerintahkan kepada seorang markonis
(petugas telekomunikasi), yaitu F. Wuz agar segera menyiarkan berita tersebut tiga kali
berturut-turut. Bahkan setiap 30 menit hingga berakhirnya siaran pukul 16.00 berita
tersebut terus diulang.
- b. Radio
- Syahrudin juga berhasil memasuki ruang siaran radio Hoso Kanri Kyoku (sekarang RRI).
Tepat puku1 19.00 teks proklamasi berhasil disiarkan. Tokoh-tokoh yang berperan besar
dalam menyiarkan berita proklamasi tersebut adalah M. Yusuf Ronodipuro, Bachtiar
Lubis, dan Suprapto.
- c. Pers
- Harian “Soeara Asia” di Surabaya adalah koran pertama yang menyiarkan berita
proklamasi pada hari Senin tanggal 20 Agustus 1945. Para pemuda yang berjuang lewat
pers, antara lain B.M. Diah, Sukarjo Wiryo Pranoto, Iwa Kusuma Sumantri, Ki Hajar
Dewantoro, Otto Iskandardinata, GS.S.J. Ratulangi, Adam Malik, Sayuti Melik, Sutan
Syahrir, Madikin Wonohito, Sumanang SH, Manai Sophian, dan Ali Hasyim.
- d. Kawat/Telepon
- Adam Malik yang waktu itu sebagai wartawan menyampaikan teks proklamasi melalui
telepon kepada Asa Bafaqih yang kemudian diteruskan kepada Penghulu Lubis untuk
mendapatkan pengesahan lolos sensor. Selanjutnya dikawatkan ke daerah-daerah.
- Berita proklamasi disebarluaskan ke luar pulau Jawa oleh para anggota PPKI yang
berasal dari daerah yang menghadiri sidang PPKI dan menyaksikan peristiwa
proklamasi. Anggota PPKI tersebut antara lain: Teuku Muhammad Hasan (Sumatera),
Sam Ratulangi (Sulawesi), Ktut Pudja (Sunda Kecil, Bali), dan AA Hamidan (Kalimantan).
- f. Pengiriman Delegasi
- g. Sarana Lain
Tapi hal ini tidak dituruti para pemuda. Seorang pemuda bernama Syahruddin yang bekerja
sebagai wartawan Kantor Berita Domei, menyerahkan teks proklamasi untuk disiarkan
stasiun Radio Domei. Waidan Palenewan yang menjadi kepala bagian radio memerintahkan
seorang Markonis bernama F Wuz untuk menyiarkan berita proklamasi tiga kali.
Baru dua kali F Wuz melaksanakan tugasnya, masuklah orang Jepang ke ruangan radio
sambil marah-marah, sebab mengetahui berita proklamasi telah tersiar ke luar melalui
udara. Tapi mereka nekat terus menyiarkan berita proklamasi.
Akibat jasa mereka, berita ini bisa diteruskan hingga ke luar negeri. Wartawati SK Trimurti
menjelaskan pada tanggal 18 Agustus 1945, sebuah kantor berita Amerika di San Fransisco
telah memberitakan kemerdekaan sebuah negara baru di Asia Tenggara bernama
Indonesia.
Jepang kemudian menyegel kantor berita tersebut tanggal 20 Agustus 2010. Tapi para
pemuda tak kehilangan akal. Seorang pembaca berita stasiun radio Domei bernama Jusuf
Ronodiputro membuat pemancar baru di markas aktivis Menteng 31. Jusuf dibantu para
teknisi radio Sukarman, Sutamto, Susilahardja, dan Suhandar.
Perjuangan juga dilakukan para pemuda lewat surat kabar, poster dan pamflet. BM Diah,
Sayuti Melik, dan Sumanang berjuang lewat berita di surat kabar. Sementara rekan-rekan
mereka menempelkan poster di mana-mana. Mulai dari gedung, rumah penduduk
hingga kereta api. Mereka juga mencoreti kereta api dengan tulisan-tulisan yang
menggambarkan kemerdekaan Indonesia.
Selain itu para anggota PPKI yang berasal dari daerah ikut menyebarkan berita ini di daerah
masing-masing. Mereka adalah Teuku Mohammad Hassan dari Aceh, Sam Ratulangi dari
Sulawesi, Ktut Pudja dari Sunda Kecil (Bali) dan AA Hamidan dari Kalimantan.
Karena pada saat itu, Jepang harus menjaga status quo, yaitu Jepang harus tetap
menjaga Indonesia supaya tetap seperti pada masa penjajahan Belanda sampai Belanda
datang ke Indonesia. Dalam keadaan menjaga status quo, indonesia memproklamasikan
kemerdekaannya, itulah yang membuat jepang tidak mendukung kemerdekaan indonesia.
Soekarno
Pernyataan Sultan dan Piagam Pemerintah RI inilah menjadi dokumen historis yang
menjadi dasar keistimewaan Propinsi Yogyakarta.
Rapat raksasa di lapangan IKADA meskipun hanya beberapa menit, namun memiliki
makna besar, yaitu :
a. Berhasil mempertemukan pemerintah Republik Indonesia dengan rakyatnya.
b. Merupakan perwujudan kewibawaan pemerintah RI di hadapan rakyat.
c. Berhasil menggugah kepercayaan rakyat akan kekuatan bangsa Indonesia sendiri.
B. Tindakan Heroik di Berbagai Daerah di Indonesia
Sejak dikumandangankan proklamasi kemerdekaan, bendera Merah Putih berkibar
dimana-mana. Di samping itu, pekik “Merdeka” menjadi salam nasional. Keadaan itu
mengambarkan dukungan luas rakyat terhadap proklamasi kemerdekaan.
2. Pertempuran di Yogyakarta
Pada tanggal 26 September 1945, para pegawai pemerintah dan perusahaan yang
dikuasai Jepang mengadakan aksi mogok. Mereka memaksa pihak Jepang untuk
menyerahkan semua kantor kepada pihak Indonesia. Tindakan itu diperkuat oleh
Komite Nasional Indonesia daerah Yogyakarta yang mengumumkan berdirinya
pemerintah RI di Yogyakarta. Pada tanggal 7 Oktober 1945, rakyat dan BKR merebut
tangsi Otsukai Butai.
4. Pertempuran di Kalimantan
Di Kalimantan dukungan Proklamasi Kemerdekaan dilakukan dengan berdemokrasi,
pengibaran Bendera Merah-Putih dan mengadakan rapat-rapat. Pada 14 November
1945 dengan beraninya sekitar 8000 orang berkumpul di komplek NICA dengan
mengarak Bendera Merah-Putih.
5. Pertempuran di Makassar
Para pemuda mendukung Gubernur Sulawesi, Dr. Sam Ratulangi dengan merebut
gedung-gedung Vital dari tangan polisi. Di Gorontalo para pemuda berhasil merebuAt
senjata dari markas-markas Jepang pada 13 Sepember 1945. Di Sumbawa pada bulan
Desember 1945, rakyat berusaha merebut markas-markas Jepang. Pada 13 Desember
1945 secara serentak para pemuda melakukan penyerangan terhadap Jepang.
6. Pertempuran di Aceh
Di Aceh pada 6 Oktober 1945 para pemuda dan tokoh masyarakat membentuk
Angkatan Pemuda Indonesia (API). 6 hari kemudian Jepang melarang berdirinya
organisasi tersebut. Pimpinan pemuda menolak dan timbulah pertempuran. Para
pemuda mengambil alih kantor-kantor pemerintah Jepang, melucuti senjatanya dan
mengibarkan Bendera Merah-Putih.
7. Pertempuran di Palembang
Di Palembang pada 8 Oktober 1945 Dr. A. K. Gani memimpin rakyat mengadakan
upacara pengibaran Bendera Merah-Putih. Perekutan kekuasaan di Palembang
dilakukan tanpa Insiden. Pihak Jepang berusaha menghindari pertempuran.
8. Pertempuran di Sumbawa
Pada bulan Desember 1945, para pemuda Indonesia di Sumbawa melakukan aksi.
Mereka melakukan perebutan terhadap pos-pos militer Jepang, yaitu terjadi di
Gempe, Sape, dan Raba.
7. Pertempuran di Biak
Rakyat Irian (Papua Barat) di berbagai kota di seperti Jayapura, Sorong, Serui,
dan Biak member sambutan hangat dan mendukung proklamasi kemerdekaan
Indonesia. Pada tanggal 14 Maret 1948, terjadi pertempuran antara rakyat Biak
dengan tentara NICA. Peristiwa ini diawali dari penyerangan tangsi militer Belanda di
Sosido dan Biak yang dilakukan oleh rakyat. Para pemuda yang dipimpin Joseph
berusaha mengibarkan bendera merah putih di seluruh Biak. Serangan itu gagal dan
dua orang pemimpinnya dihukum mati, sedangkan yang lainnya dihukum seumur
hidup.
SIDANG PPKI
dilaksanakan sebanyak 3 kali yakni :
1. Sidang pertama PPKI dilaksanakan tanggal 18 Agustus 1945
2. Sidang kedua PPKI dilaksanakan tanggal 19 Agustus 1945
3. Sidang ketiga PPKI dilaksanakan tanggal 22 Agustus 1945
Berikut merupakan beberapa keputusan dan hasil sidang PPKI pada tanggal 18
Agustus 1945 atau hasil sidang PPKI yang pertama.
Berikut merupakan beberapa keputusan dan hasil sidang PPKI pada tanggal 19
Agustus 1945 atau hasil sidang PPKI yang kedua.
8 Maluku Dr G. S. S. J. Latuharhary
Berikut merupakan beberapa keputusan dan hasil sidang PPKI pada tanggal 22
Agustus 1945 atau hasil sidang PPKI yang ketiga.
Rancangan awal PNI sebagai partai tunggal di Indonesia kemudian ditolak. Pada
akhir Agustus 1945, rencana ini pun dibatalkan dan sejak itu gagasan yang hanya
ada satu partai di Indonesia tidak pernah dimunculkan lagi.