Anda di halaman 1dari 17

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Gout Artritis

Pokok Bahasan : Gangguan sistem Muskuloskeletal

Sub pokok bahasan : Gout Artritis (asam urat)

Tempat :

Sasaran :

Waktu :
Organisasi : ( Penyaji )
:( Fasilitator )
: ( Moderator)
: ( Notulen)

1. LATAR BELAKANG

Asam urat merupakan salah satu masalah kesehatan yang berhubungan


dengan persendian dan pergerakan. Oleh karenanya apabila persendian terkena
asam urat maka pergerakan menjadi terbatas, dan lama-lama bila dibiarkan
akan menjadi tofi dimana terjadi penumpukan kristal-kristal disekitar jaringan
sehingga jika dilihat dari luar seperti ada daging yang menonjol terutama pada
daerah persendian. Hal tersebut, biasanya terjadi pada orang dewasa.
Kelebihan asam urat disebabkan karena proses pemasukan makanan yang
banyak mengandung purin atau karena proses pengeluaran purin lewat urin
yang kurang. Ketika ditanyakan pada salah satu penderita asam urat mengaku
kadang-kadang mengeluh sakit dan merasakan linu-linu pada pinggang sampai

1
bawah kaki bila mau tidur atau istirahat pada malam hari. Biasanya asam urat
mengenai sendi ibu jari, tetapi bisa juga pada tumit, pergelangan kaki dan
tangan atau siku.
Pada masyarakat banyak ditemui keluhan-keluhan tersebut namun
terkadang masyarakat langsung berpresepsi bahwa menderita penyakit asam
urat karena kondisinya mirip seperti keluhan tersebut. Maka dari itu di adakan
penyuluhan tentang asam urat agar masyarakat mengerti sakit atau keluhan-
keluhan yang dirasakan benar-benar karena menderita penyakit asam urat atau
terkena penyakit lainnya. Selain itu, diadakannya penyuluhan agar masyarakat
dapat mencegah atau mengurangi kadar asam uratnya.

2. TUJUAN
2.1 Tujuan Intruksional Umum (TIU)
Setelah mendapatkan penyuluhan tentang Gout Artritis (asam urat),
klien mampu memahami tentang Gout Artritis (asam urat)
2.2 Tujuan Intruksional Khusus (TIK)

Setelah mendapatkan penyuluhan mengenai Gout Artritis (asam urat),


diharapkan peserta penyuluhan mampu :

1. Klien mampu menjelaskan pengertian gout artritis (asam urat)


2. Klien mampu menjelaskan Epidemologi gout arthritis (asam urat)
3. Klien mampu menjelaskan etiologi gout arthritis (asam urat)
4. Klien mampu menjelaskan Patofisiologi penyakit gout arthritis (asam
urat)
5. Klien mampu menjelaskan manifestasi klinis gout arthritis (asam urat)
6. Klien mampu menjelaskan klasifikasi gout arthritis (asam urat)
7. Klien mampu menjelaskan komplikasi gout arthritis (asam urat)
8. Klien mampu menjelaskan pemeriksaan fisik dan penunjang gout arthritis
(asam urat)
9. Klien mampu menjelaskan penatalaksanaan gout arthritis (asam urat).
3. PELAKSANAAN KEGIATAN

2
3.1 Metode

 Ceramah
 Tanya jawab

3.2 Media dan alat


 Leaflet
 LCD Proyektor

3.3 Waktu dan tempat

Hari / Tanggal :-
Pukul :-
Tempat :-

3.4 Setting Tempat


Keterangan :
Media
: Penyaji

: Klien

3.5 Pengorganisasian

1. Penyaji :-
2. Fasilitator :-
3. Moderator :-
4. Observer :-

Rincian Tugas

3
1. Penyaji : Menyajikan Materi
2. Fasilitator : Memfasilitasi Penyuluhan
3. Moderator : Memandu jalannya penyuluhan
4. Notulen : Mencatat jalannya penyuluhan

3.6 Materi Penyuluhan (Terlampir)

3.7 Kegiatan Penyuluhan

No Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Sasaran Media


Kegiatan

1. Pembukaan 5 menit  Mengucapkan salam  Menjawab salam Kata-kata/


 Memperkenalkan  Mendengarkan kalimat
diri dan menyimak
 Menyampaikan  Bertanya
tentang tujuan mengenai
pokok materi perkenalan dan
 Menyampaikan tujuan jika ada
pokok pembahasan yang kurang jelas
Kontrak waktu
Penyampaian materi
2. Pelaksanaan 25  Mendengarkan Lembar
menit  Menjelaskan penjelasan dan balik
pengertian gout menyimak
arthritis (asam urat)

4
 Menjelaskan
epidemologi gout
arthritis (asam urat)
 Menjelaskan etiologi
gout arthritis (asam
urat)
 Menjelaskan
patofisiologi gout
arthritis (asam urat)
 Menjelaskan
manifestasi klinis
gout arthritis (asam
urat)
 Menjelaskan
klasifikasi gout
arthritis (asam urat)
 Menjelaskan
komplikasi gout
arthritis (asam urat)
 Menjelaskan
pemeriksaan fisik
gout arthritis (asam
urat)
 Menjelaskan
penatalaksanaan
gout arthritis

5
a.
3. Penutup 10  Memberikan  Memperhatikan Kata-kata/
menit kesempatan bertanya  Bertanya kalimat
 Melakukan evaluasi  Sasaran dapat
 Menyampaikan menjawab tentang
kesimpulan materi pertanyaan yang
 Membagikan leaflet diajukan
dan reinforcement  Mendengarkan
 Mengakhiri  Merespon
pertemuan dan  Menjawab salam
menjawab salam

3.8 Kriteria Evaluasi


Butir Soal

1. Apakah pengertian gout arthritis (asam urat)?


2. Apa sajakah etiologi gout arthritis (asam urat) ?
3. Bagaimanakah manifestasi klinis gout arthritis (asam urat) ?
4. Apa sajakah komplikasi gout arthritis (asam urat) ?
5. Bagaimanakah penatalaksanaan gout arthritis ?

Kunci Jawaban :

1. Gout merupakan terjadinya penumpukan asam urat dalam tubuh dan


terjadi kelainan metabolisme purin. Gout merupakan kelompok keadaan
heterogenous yang berhubungan dengan defek genetik pada metabolisme
purin (hiperurisemia).
2. Etiologi Gout Artritis :
 Pembentukan asam urat yang berlebihan

6
a. Gout primer metabolik disebabkan sintesis langsung yang
bertambah.
b. Gout sekunder metabolik disebabkan pembentukan asam urat
berlebihan karena penyakit lain seperti leukemia terutama bila diobati
dengan sitostatika; psoriasis; polisitemia vera, mielofbrosis.
 Kurangnya pengeluaran asam urat melalui ginjal
a. Gout primer renal terjadi karena gangguanekskresi asam urat
ditubuli disital ginjal yang sehat, penyebabnya tidak diketahui.
b. Gout sekunder renal disebabkan oleh kerusakan ginjal misalnya
pada glomerulonefritis kronik /gagal ginjal kronik.
 Perombakan dalam usus yang berkurang.
3. Manifestasi klinis :
a) Nyeri tulaang sendi
b) Kemerahan dan bengkak pada tulang sendi
c) Tofi pada ibu jari, mata kaki dan pinna telingan
d) Peningkatan suhu tubuh
e) Gangguan akut:
 Nyeri hebat
 Bengkak dan berlangsung cepat pada sendi yang terserang
 Sakit kepala
 Demam
f) Gangguan Kronis
 Serangan akut
 Hiperurisemia yang tidak diobati
 Terdapat nyeri dan pegal
 Pembengkakan sendi membentuk noduler yang disebut tofi
(penumpukan monosodium urang dalam jaringan)
4. Komplikasi :
Komplikasi yang sering terjadi akibat gout arthritis antara lain:
1. Deformitas pada persendian yang terserang.

7
2. Urolitiasis akibat deposit Kristal urat pada saluran kemih
3. Nephrophaty akobat deposit Kristal urat dalam interstisial ginjal
5. Penatalaksanaan :
a) Penatalaksanaan Serangan Akut Obat yang diberikan :
a. Kolkisin merupakan pilihan utama dalam pengobatan serangan
artritis gout maupun pencegahan dengan dosis rendah.
b. Obat anti inflamasi non steroid (DAINS) yang paling sering
digunakan adalah indometasin.
c. Kortikosteroid.
d. Analgesik diberikan bila rasa nyeri sangat berat.
e. Tirah baring.
b) Penatalaksanaan periode antara
Bertujuan mengurangi endapan urat dalam jaringan dan
menurunkanfrekuensi serta keparahan serangan
 Diet
 Hindari alkohol dan makanan tinggi purin (hati, ginjal, ikan sarden,
daging kambing dan sebagainya).
 Perbanyak minum.
 Hindari obat-obatan yang mengakibatkan hiperurisemia seperti
tiozid, diaretik, aspirin, dan asam nikotinat yang menghambat ekskresi
asam urat dan ginjal.
 Kolkisin secara teratur
 Mencegah serangan gout yang akan datang.
 Menekan serangan akut.
 Penurunan kadar asam urat serum
Diindikasikan pada artrtitis akut yang sering dan tidak terkontrol dengan
kolkisin terdapat tofi / kerusakan ginjal.
 Obat Urikosurik menghambat reabsorbsi tubulus terhadap asam urat
yang telah difiltrasi dan mengurangi penyimpanannya, mencegah
pembentukan tofi baru dan mengurangi ukuran yang telah terbetnuk.
 Inhibitar Xantin Oksidase / Alopurinal

8
 Menurunkan produksi asam urat
 Meningkatkan pembentukan xantin dan hipoxantin dengan
menghambat enzim xantin oksidase.
 Tujuan Utama Pengobatan Artritis Goat adalah :
 Mengobati serangan akut secara baik dan benar
 Mencegah serangan ulangan artritis goat akut.
 Mencegah kelainan sendi yang berat akibat penimbunan kristal urat.
 Mencegah komplikasi yang dapat terjadi akibat peninggian asam
urat pada jantung, ginjal dan pembuluh darah.
 Mencegah pembentukan batu pada saluran kemih.

Skor Penilaian

1. Jawaban benar no 1 nilai 20


2. Jawaban benar no 2 nilai 20
3. Jawaban benar no 3 nilai 20
4. Jawaban benar no 4 nilai 20
5. Jawaban benar no 5 nilai 20

Total Nilai 100

LAMPIRAN M A T E R I

9
A. DEFINISI
Gout Artritis adalah :
Suatu sindrom yang mempunyai gambaran khusus, yaitu artritis akut
yang banyak pada pria daripada wanita (Helmi, 2011).
Gout merupakan terjadinya penumpukan asam urat dalam tubuh dan
terjadi kelainan metabolisme purin. Gout merupakan kelompok keadaan
heterogenous yang berhubungan dengan defek genetik pada metabolisme
purin (hiperurisemia) (Brunner dan Suddarth, 2012).
Suatu penyakit metabolik yang merupakan salah satu jenis penyakit
reumatik dimana pembentukan asam urat tubuh yang berlebihan /
penurunan ekskresi asam urat (Arif, 2010).

B. EPIDIMIOLOGI
Di Indonesia sendiri penyakit Arthritis Gout pertama kali ditemukan
oleh seorang dokter Belanda, dr. Van Den Horst, pada tahun 1935. Saat
dilakukan penelitian, ditemukan 15 kasus Arthritis Gout berat pada
masyarakat kurang mampu di Jawa.
Kejadian atau prevalensi Arthritis Gout jumlahnya bervariasi tiap
Negara. Di Amerika Serikat, laki-laki berumur di atas 18 tahun
prevalensinya mencapai 1,5%. Di Selandia Baru didapatkan 1-18 per 1000
penduduk menderita asam urat. Dan untuk di Indonesia sendiri, asam urat
banyak dijumpai pada etnis Minahasa, Toraja dan Batak. Prevalensi
tertinggi pada penduduk pantai dan yang paling tinggi yaitu daerah Menado-
Minahasa, ini dikarenakan kebiasaan mereka mengkonsumsi alcohol dalam
jumlah besar. Angka kejadian Arthritis Gout di Minahasa sebesar 29,2%
pada tahun 2003

C. ETIOLOGI
Gejala artritis akut disebabkan karena inflamasi jaringan terhadap
pembentukan kristal monosodium urat monohidrat. Dilihat dari
penyebabnya penyakit ini termasuk dalam golongan kelainan metabolik.

10
Kelainan ini berhubungan dengan gangguan kinetik asam urat yaitu
Hiperurisemia. Hiperurisemia pada penyakit ini terjadi karena:
6. Pembentukan asam urat yang berlebihan
c. Gout primer metabolik disebabkan sintesis langsung yang
bertambah.
d. Gout sekunder metabolik disebabkan pembentukan asam urat
berlebihan karena penyakit lain seperti leukemia terutama bila
diobati dengan sitostatika; psoriasis; polisitemia vera, mielofbrosis.
7. Kurangnya pengeluaran asam urat melalui ginjal
c. Gout primer renal terjadi karena gangguanekskresi asam urat
ditubuli disital ginjal yang sehat, penyebabnya tidak diketahui.
d. Gout sekunder renal disebabkan oleh kerusakan ginjal misalnya
pada glomerulonefritis kronik /gagal ginjal kronik.
8. Perombakan dalam usus yang berkurang.

D. PATOFISIOLOGI DAN PATHWAY


Adanya gangguan metabolisme purin dalam tubuh, intake bahan yang
mengandung asam urat tinggi, dan sistem ekskresi asam urat yang tidak
adequat akan menghasilkan akumulasi asam urat yang berlebihan di dalam
plasma darah (Hiperurecemia), sehingga mengakibatkan kristal asam urat
menumpuk dalam tubuh. Penimbunan ini menimbulkan iritasi lokal dan
menimbulkan respon inflamasi. Hiperurecemia merupakan hasil
a. Meningkatnya produksi asam urat akibat metabolisme purine abnormal.
b. Menurunnya ekskresi asam urat.
c. Kombinasi keduanya.

Saat asam urat menjadi bertumpuk dalam darah dan cairan tubuh lain,
maka asam urat tersebut akan mengkristal dan akan membentuk garam-
garam urat yang akan berakumulasi atau menumpuk di jaringan konectiv
diseluruh tubuh, penumpukan ini disebut tofi. Adanya kristal akan memicu
respon inflamasi akut dan netrofil melepaskan lisosomnya. Lisosom tidak
hanya merusak jaringan, tapi juga menyebabkan inflamasi.

11
Pada penyakit gout akut tidak ada gejala-gejala yang timbul. Serum urat
maningkat tapi tidak akan menimbulkan gejala. Lama kelamaan penyakit
ini akan menyebabkan hipertensi karena adanya penumpukan asam urat
pada ginjal.

Serangan akut pertama biasanya sangat sakit dan cepat memuncak.


Serangan ini meliputi hanya satu tulang sendi. Serangan pertama ini sangat
nyeri yang menyebabkan tulang sendi menjadi lunak dan terasa panas,
merah. Tulang sendi metatarsophalangeal biasanya yang paling pertama
terinflamasi, kemudian mata kaki, tumit, lutut, dan tulang sendi pinggang.
Kadang-kadang gejalanya disertai dengan demam ringan. Biasanya
berlangsung cepat tetapi cenderung berulang dan dengan interval yang tidak
teratur.

Periode intercritical adalah periode dimana tidak ada gejala selama


serangan gout. Kebanyakan pasien mengalami serangan kedua pada bulan
ke-6 sampai 2 tahun setelah serangan pertama. Serangan berikutnya disebut
dengan polyarticular yang tanpa kecuali menyerang tulang sendi kaki
maupun lengan yang biasanya disertai dengan demam. Tahap akhir
serangan gout atau gout kronik ditandai dengan polyarthritis yang
berlangsung sakit dengan tofi yang besar pada kartilago, membrane
synovial, tendon dan jaringan halus. Tofi terbentuk di jari, tangan, lutut,
kaki, ulnar, helices pada telinga, tendon achiles dan organ internal seperti
ginjal. Kulit luar mengalami ulcerasi dan mengeluarkan pengapuran,
eksudat yang terdiri dari Kristal asam urat.

E. MANIFESTASI KLINIS

g) Nyeri tulaang sendi


h) Kemerahan dan bengkak pada tulang sendi

12
i) Tofi pada ibu jari, mata kaki dan pinna telingan
j) Peningkatan suhu tubuh
k) Gangguan akut:
 Nyeri hebat
 Bengkak dan berlangsung cepat pada sendi yang terserang
 Sakit kepala
 Demam
l) Gangguan Kronis
 Serangan akut
 Hiperurisemia yang tidak diobati
 Terdapat nyeri dan pegal
 Pembengkakan sendi membentuk noduler yang disebut tofi
(penumpukan monosodium urang dalam jaringan)

F. KLASIFIKASI
1. Gout primer
Merupakan akibat langsung pembentukan asam urat tubuh yang
berlebih atau akibat penurunan ekresi asam urat
2. Gout Sekunder
Disebabkan karena pembentukan asam urat yang berlebih atau ekresi
asam urat yang kurang akibat proses penyakit lain atau pemakain obat
tertentu.

G. KOMPLIKASI
Komplikasi yang sering terjadi akibat gout arthritis antara lain:
9. Deformitas pada persendian yang terserang.
10. Urolitiasis akibat deposit Kristal urat pada saluran kemih
11. Nephrophaty akobat deposit Kristal urat dalam interstisial ginjal

H. PEMERIKSAAN FISIK

13
a. Otot, Tulang, integumen Otot, tulang
 Mengalami atrofi pada otot
 Kontraktur / kelainan pada sendi.
b. Integumen
 Kaji tumor kulit.
 Kulit tampak merah, keunguan, kencang, licin, teraba hangat
pada waktu sendi membengkak.
c. Pulmonaile
 Kaji bentuk dada, frekwensi pernafasan. Apakah ada nyeri
tekan.Dan apakah ada kelainan pada bunyi nafas.
d. Cardiofaskuler
 Inspeksi : terjadi distensi vena
 Palpasi : Takhikardi
 Auskultasi : Apakah ada suara jantung normal S1 dan S2
tunggal
e. Abdomen
Pada penderita Gout Artritis biasanya terjadi anoreksia dan konstipasi.
f. Urologi
Hampir pada 20 % penderita Gout Artritis memiliki batu ginjal.
g. Muskuluskeletal
 Ukuran sendi normal dengan mobilitas penuh bila pada remisi.
 Tofi dengan gout kronik, ini temuan paling bermakna. Tofi
adalah pembesaran jaringan permanen diakibatkan dari deposit
kristal urat natrium, dapat terjadi dimana saja pada tubuh tetapi
umum ditemukan pada sendi sinovial, bursa alecranon dan
vertebrate.
 Laporan episode serangan gout adalah nyeri berdenyut, berat dan
tak dapat ditoleransi.
h. Reproduksi

14
Biasanya mengalami gangguan pada saat melakukan aktivitas sexual
akibat kekauan sendi.

I. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Untuk memastikan seseorang terkena gout adalah dengan dilakukan
pemeriksaan sebagai berikut :
1. Pemeriksaan kadar asam urat dalam darah.
Apabila kadar asam urat dalam darah pada laki-laki lebih dari 7 mg/dl
dan pada wanita lebih dari 6 mg/dl. Maka dikatakan menderita asam urat
tinggi yang memicu terjadinya gout.
2. Pemeriksaan kadar asam urat dalam urin per 24 jam.
Kadar asam urat dalam urin berlebihan bila kadarnya lebih dari 800
mg/24 jam pada diet biasa atau lebih dari 600 mg / 24 jam.
3. Pemeriksaan sinar X dari daerah yang terkena untuk menunjukkan masa
tefoseus dan destruksi tulang dan perubahan sendi

J. PENATALAKSANAAN
c) Penatalaksanaan Serangan Akut Obat yang diberikan :
f. Kolkisin merupakan pilihan utama dalam pengobatan serangan
artritis gout maupun pencegahan dengan dosis rendah.
g. Obat anti inflamasi non steroid (DAINS) yang paling sering
digunakan adalah indometasin.
h. Kortikosteroid.
i. Analgesik diberikan bila rasa nyeri sangat berat.
j. Tirah baring.
d) Penatalaksanaan periode antara
Bertujuan mengurangi endapan urat dalam jaringan dan
menurunkanfrekuensi serta keparahan serangan
 Diet
 Hindari alkohol dan makanan tinggi purin (hati, ginjal,
ikan sarden, daging kambing dan sebagainya).

15
 Perbanyak minum.
 Hindari obat-obatan yang mengakibatkan hiperurisemia seperti
tiozid, diaretik, aspirin, dan asam nikotinat yang menghambat
ekskresi asam urat dan ginjal.
 Kolkisin secara teratur
 Mencegah serangan gout yang akan datang.
 Menekan serangan akut.
 Penurunan kadar asam urat serum
Diindikasikan pada artrtitis akut yang sering dan tidak terkontrol
dengan kolkisin terdapat tofi / kerusakan ginjal.
 Obat Urikosurik menghambat reabsorbsi tubulus
terhadap asam urat yang telah difiltrasi dan mengurangi
penyimpanannya, mencegah pembentukan tofi baru dan
mengurangi ukuran yang telah terbetnuk.
 Inhibitar Xantin Oksidase / Alopurinal
 Menurunkan produksi asam urat
 Meningkatkan pembentukan xantin dan
hipoxantin dengan menghambat enzim xantin
oksidase.
 Tujuan Utama Pengobatan Artritis Goat adalah :
 Mengobati serangan akut secara baik dan benar
 Mencegah serangan ulangan artritis goat akut.
 Mencegah kelainan sendi yang berat akibat
penimbunan kristal urat.
 Mencegah komplikasi yang dapat terjadi akibat
peninggian asam urat pada jantung, ginjal dan
pembuluh darah.
 Mencegah pembentukan batu pada saluran
kemih.

16
17

Anda mungkin juga menyukai