Anda di halaman 1dari 4

Tugas Teori dan Kritik Arsitektur

Nama: Fadhilah Aliyyah Rasyid, NIM: 60100117010

[RUANG ]
(Y.B. MANGUNWIJAYA)

1. Teori dari ARSITEK (Y.B. MANGUNWIJAYA)


Berangkat dari pemahaman arsitektur sebagai bahasa
ungkapan dan ruang yang mengungkapkan diri, kata
‟translasi‟ ruang (bukan bentuk) dipilih sebagai cara Y.B.
Mangunwijaya merancang karya arsitekturnya. Dalam ka-
mus Meriam Webster Online Dictionary13, translasi (to
translate dalam bahasa Inggris) berarti 1. to change appear-
ance to another (to transform); 2. to express in different
terms and especially different words; 3. to express in more
comprehensible terms (to explain, to interpret). Sesuai
dengan definisi translasi tersebut, translasi ruang di sini
berarti mentransformasikan ruang yang satu menjadi ruang
yang lain namun tetap mengekspresikan makna budaya
yang serupa.
Sedangkan kata ruang dipilih karena Y.B.
Mangunwijaya berpendapat bahwa citra arsitektur dapat
dipahami bukan dari bentuknya, melainkan dari ruangnya.
Hal ini dinyatakannya dalam buku Wastu Citra (5): “Ruang
yang ekspresif... nah disinilah perjumpaan kita dengan
penghayatan arsitektural, penghayatan ruang, beserta pem-
batas dan pelengkap ruang-ruang, yakni gatra-gatra atau
volume-volume secara manusia berbudaya”. Dari pern-
yataan ini, dapat digarisbawahi bahwa penghayatan arsi-
tektural berarti penghayatan ruang. Dan bahwa gatra yang
notabene mengacu pada bentuk arsitektur14 hanyalah

1
Tugas Teori dan Kritik Arsitektur
Nama: Fadhilah Aliyyah Rasyid, NIM: 60100117010

pembatas dan pelengkap ruang. Oleh karena itu, pengha-


yatan bahasa ruang menjadi penting sebagai langkah awal
penciptaan arsitektur Y.B. Mangunwijaya.

2. Deskripsikan pendapat
anda tentang karya-karya
arsitek tersebut (Yu Sing).
Pendapat saya mengenai
Menara Phinisi yang merupakan
karya dari Yu Sing, terletak di Su-
lawesi Selatan tepatnya kota Ma-
kassar ini memiliki bentuk yang
Gambar 3. Yu Sing unik karena mengambil konsep
(Sumber: indone- Perahu Phinisi, yakni perahu
siatatler.com)
khas Bugis – Makassar yang
terkenal sejak dulu kala. Perahu
Phinisi dipakai oleh Orang Bugis-Makassar dalam menje-
lahaji samudra nan luas. Sementara untuk filosofi arsi-
tekturnya diambil seperti pada rumah tradisional Makassar
yang terdiri dari 3 bagian (kolong/awa bola, badan/lotang,
dan kepala/rakkeang) dan dipengaruhi struktur kosmos
(alam bawah, alam tengah, dan alam atas).
Secara umum bangunan ini terdiri dari 3 bagian. Per-
tama, bagian bawah berupa kolong/panggung. Bagian ini
posisinya terletak sekitar 2 meter di atas jalan agar
bangunan terlihat lebih megah dari lingkungan sekitar. Lan-

2
Tugas Teori dan Kritik Arsitektur
Nama: Fadhilah Aliyyah Rasyid, NIM: 60100117010

tai kolong ini didesain menyatu dengan lansekap yang


didesain miring sampai ke pedestrian keliling lahan.
Kedua, bagian badan berupa podium, terdiri dari 3
lantai, simbol dari 3 bagian badan pada Rumah Tradisional
Makassar (bagian depan/lotang risaliweng, ruang ten-
gah/Lotang ritenggah, dan ruang belakang/Lontang rila-
leng). Bagian podium ini juga bermakna ganda sebagai sim-
bol dari tanah dan air.
Ketiga, bagian kepala berupa menara, terdiri dari 12
lantai yang merupakan metafora dari layar perahu pinisi
dan juga bermakna ganda sebagai simbol dari angin dan api.

Gambar 2. Menara Phinisi UNM


(Sumber: Kompasiana.com)

3
Tugas Teori dan Kritik Arsitektur
Nama: Fadhilah Aliyyah Rasyid, NIM: 60100117010

Daftar Pustaka

Retrieved September 29, 2016, from


https://www.arsitur.com/2015/10/menara-
phinisi-universitas-negeri.html
Retrieved September 29, 2016, from
https://www.researchgate.net/profile/Yenny_G
una-
wan/publication/317166889_Understanding_M
angunwijaya's_Space/links/5927eb0d458515e
3d46361c6/Understanding-Mangunwijayas-
Space.pdf

Anda mungkin juga menyukai