Beberapa jenis sistem bilangan yang digunakan dalam pengolahan data dalam sistem
digital adalah:
Dalam metode digital, SISTEM BILANGAN BINER merupakan sistem bilangan yang
paling banyak digunakan.
Sistem bilangan ini disebut sebagai sistem bilangan dasar 10, karena menggunakan 10
jenis simbol dasar.
Secara umum, semua bilangan desimal dapat dinyatakan dalam bentuk umum seperti
berikut ini:
dengan:
Y = angka yang menunjukkan harga seluruh bilangan yang dimaksudkan.
dn = angka yang menunjukkan harga bilangan pada digit ke-n.
10 = angka dasar (disebut juga dengan istilah radix).
Contoh:
Sistem Bilangan - 1 of 6
SISTEM BILANGAN BINER
Misalnya suatu bilangan dari 0 sampai dengan 9 akan ditansmisikan dari titik A
menuju titik B dengan cara analog, seperti gambar berikut ini.
A B
9 volt 9 volt
Cara lain yang digunakan adalah dengan menggunakan teknik digital seperti
berikut ini.
Sistem Bilangan - 2 of 6
Dalam sistem digital yang terpenting adalah apakah lampu di titik B menyala atau
tidak. Intensitas cahaya yang dihasilkan lampu tidak menjadi persoalan. Persoalan
jumlah kawat yang terlalu banyak dapat dikurangi dengan menggunakan teknik
pengkodean seperti berikut ini.
1 1
2 2
4 4
8 8
A B
Jadi dalam teknik digital hanya dikenal 2 simbol yaitu 0 dan 1 untuk menyatakan
angka. Pembacaan bilangan biner selalu dimulai dari bit terendah ke bit tertinggi
(bit terendah terletak paling kiri).
Contoh: angka desimal 14 bila dinyatakan dengan bilangan biner adalah 1110
Sistem Bilangan - 3 of 6
Mengubah Bilangan Biner Menjadi Bilangan Desimal
dengan:
Y = angka yang menunjukkan harga seluruh bilangan yang dimaksudkan.
dn = angka yang menunjukkan harga bilangan pada digit ke-n.
2 = angka dasar (disebut juga dengan istilah radix).
Contoh:
101112 = 1 x 24 + 0 x 23 + 1 x 22 + 1 x 21 + 1 x 20
Metode lain untuk mengubah bilangan biner menjadi bilangan desimal adalam
metode Dibble-Dobble. Misalkan bilangan 101112 akan diubah menjadi bilangan
desimal, caranya adalah sebagai berikut:
Metode pertama untuk mengubah bilangan desimal menjadi bilangan biner adalah
dengan cara mencari harga 2n terdekat. Misalkan akan dicari bilangan biner untuk
2310, caranya adalah sebagai berikut:
Cari harga 2n yang lebih kecil atau sama dengan 23, didapat: 16 = 24 = 100002
Kemudian dicari selisih harganya: 23 – 16 = 7
Cari harga 2n yang lebih kecil atau sama dengan 7, didapat: 4 = 22 = 1002
Kemudian dicari selisih harganya: 7 – 4 = 3
Cari harga 2n yang lebih kecil atau sama dengan 3, didapat: 2 = 21 = 102
Kemudian dicari selisih harganya: 3 – 2 = 1
Maka didapat 1 = 20 = 12
Bila dijumlahkan:
100002 + 1002 + 102 + 12 = 101112
Sistem Bilangan - 4 of 6
Metode yang kedua adalah metode yang merupakan kebalikan dari metode Dibble-
Dobble, yaitu membagi bilangan desimal dengan angka 2 dan kemudian berturut-
turut hasil pembagian tersebut dibagi lagi dengan angka 2.
Pembagian Sisa
23
2 1
11
2 1
5
2 1
2
2 0
1
2 1
0
Untuk pembagian terakhir, yaitu 1 : 2 = 1/2 0, maka dianggap 1. Kalau harga sisa
dibaca dari bawah, maka diperolah harga 2310 = 101112
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 A B C D E F
Perbadingan antara bilangan biner, heksadesimal dan desimal dapat dilihat pada tabel
berikut ini.
Sistem Bilangan - 5 of 6
Mengubah Bilangan Heksadesimal Menjadi Bilangan Desimal
dengan:
Y = angka yang menunjukkan harga seluruh bilangan yang dimaksudkan.
dn = angka yang menunjukkan harga bilangan pada digit ke-n, nilainya 0 - 16
16 = angka dasar (disebut juga dengan istilah radix).
2C916 = ( d2 x r2 ) + ( d1 x r1 ) + ( d0 x r0 )
= ( 2 x 162 ) + ( 12 x 161 ) + ( 9 x 160 )
= 512 + 192 + 9
= 71310
713
16 9 9
44
16 12 C
2
16 2 2
0
Sistem Bilangan - 6 of 6