Anda di halaman 1dari 4

5 Teori Atom : Dalton , Thomson , Rutherford , Bohr dan Mekanika Kuantum

Konsep atom pertama kali ditemukan oleh demo cristus. Atom berasal dari kata
atmos (dalam bahasa yunani a= tidak dan tomos = dibagi). jadi jka
digabungkan, atom ialah partikel yang sudah tidak dapat dibagi lagi.

Menurut Dalton konsep atom democristus ini tidak bertentangan dengan


hokum kekekalan massa dan hokum kekekalan energy. Sehingga Dalton
membuat teori nya tentang atom yang salah satunya adalah materi tersusun
atas partikel-partikel terkecil yang tidak dapat dibagi lagi.

Teori atom

Berikut ini kami akan menjelaskan mengenai perkembangan teori atom dati
teori atom Dalton sampai teori atom bohr.

1. Teori atom Dalton


Berdasarkan pemikiran bahwa konsep atom democristus sesuai dengan hokum
kekekalan massa dan hokum perbandingan tetap, maka john Dalton tahun
1803 merumuskan teori atom sebagai berikut.

1. Materi tersusun atas partikel-partikel terkecil yang disebut atom


2. Atom-atom penyusun unsur bersifat identic (sama dan sejenis)
3. Atom suatu unsur yang tidak dapat diubah menjadi atom unsur lain
4. Senyawa tersusun atas 2 jenis atom atau lebih dengan perbandingan
tetap dan juga tertentu.
5. Pada reaksi kimia terjadi penataulangan atom-atom yang bereaksi.
Teaksi kimia terjadi karena pemisahan atom-atom senyawa untuk
kemudian bergabung kembali membentuk senyawa baru.

Dalam perkembangannya tidak segala teori atom Dalton benar karena pada
tahun 1897 J.J. Thomson menemukan partikel bermuatan listrik negative yang
kemudian disebut electron. Tahun 1886 eugenen Goldstein menemukan partikel
bermuatan listrik yang kemudian disebut proton. Dan tahun 1932 james
chadwick berhasil menemukan neutron.

Salah satu hipotesis Dalton adalah reaksi kimia dapat terjadi karena
penggabungan atom-atom atau pemisah gabungan atom. Misalnya logam
natrium bersifat netral dan teaktif dengan air dan dapat menimbulkan ledakan.
Jika logam natrium direaksikan dengan gas klorin yang bersifa racun dan
berbau merangsang, maka akan dihasilkan NaCl yang tidak reaktif terhadap
air, tidak beracun, dan tidak berbau merangsang seperti logam natrium dan
gas klorin.

2. Teori atom Thomson

Setelah tahun 1897 joseph john Thomson berhasil membuktikan dengan tabung
sinar katode bahwa sinar katode adalah berkas partikel yang bermuatan
negarif yang ada pada setiap materi maka tahun 1898 J.J Thomson membuat
suatu teori atom. Menurut Thomson, atom berbentuk bulat dimana muatan listrik
positif yang tersebar merata dalam atom dinetralkan oleh electron-elektron
yang berbeda di antara muatan positif. Electron-elektron dalam atom
diumpamakan seperti butiran kismis dalam roti, maka teori atom Thomson juga
sering dikenal teori roti kismis.

3. Teori atom Rutherford


Pada tahun 1903 philipp Lenard melalui percobaannya membuktikan bahwa
teori atom Thomson yang menyatakan bahwa elekron tersebar merata dalam
muatan positif atom adalah tidak benar. Hal ini mendorong ernest Rutherford
(1911) tertarik untuk melanjutkan eksperimen Lenard. Dengan bantuan kedua
muridnya hans Geiger dan ernest mersden, Rutherford melakukan percobaan
dengan hamburan sinar α. Partikel α bermuatan positif. Dari percobaan
tersebut disumpulkan bahwa :

1. Sebagian besar ruang dalam atom adalah tuang hampa ; partikel α


diteruskan
2. Didalam atom terdapat suatu bagian yang sangat kecil dan padat yang
disebut inti atom; partikel α dipentulkan kembali oleh inti atom
3. Muatan inti atom dan juga partikel α sejenis yaitu positif; sebagian kecil
partikel α dibelokkan

Baca Juga : Destilasi : Pengertian, Tujuan, Jenis dan Contoh

Hasil percobaan tersebut menggugurkan teori atom Thomson. Kemudian


Rutherford mengajukan teori atom sebagi berikut: atom tersusun atas inti atom
yang bermuatan positif sebagai pusa massa dan keliling electron-elektron yang
bermuatan negative.

4. Teori aton Bohr

Diawali dari pengamatan nels bohr terhadap spectrum atom, adanya


spectrum garis menujukan bahwa electron hanya beredar pada lintasan-
lintasan dengan energy tertentu. Dengan teori mekanikan kuantum planck,
bohr (1913) menyampaikan 2 postulat untuk menjelaskan kestabilan atom.

Dua postulat bohr

1. Electron mengelilingi inti atom ada lintasan tertentu yang stasioner yang
disebut orbit/kulit. Wlaupun electron bergerak cepat tetapi elekton tidak
memancarkan atau menyerap energy sehingga energy elekktron
konstran. Hal ini berarti electron yang berputar mengelilingi inti atom
memiliki lintasan tetap sehingga electron tidak jatuh ke inti.
2. Electron dapat berpindah dari kulit yang satu ke kulit yang lain dengan
memancarkan atau menyerap energy. Energy yang dipancarkan attau
diserap ketika electron berpidah-pindah kulit desebut foton. Besarnya
foton dirumuskan.

Energy yang dibawa foon inni bersifat diskrit (catu). Jika suatu atom menyrap
energy, maka energy ini digunakan electron untk berpindah kulit dari tingkat
energy rendah ke tingkat energy tinggi.

Kelemahan teori bohr

 Hanya mampu menjelaskan atom hydrogen tetapi tidak mampu


menjelaskan spectrum atom yang lebih kompleks
 Orbit/kulit elekron mengelilingi inti atom bukan berbentuk lingkaran
melainkan berbentk elips
 Bohr menganggap elekron hanya sebagai partikel bukan sebagai
partikel dan gelombang, sehingga kedudukan elekron dalam atom
merpakan kebolehanjadian

5. Teori aton mekanika kuantum

Konsep bor tentang tingkat-tingakt energy mendasari perkembangan teori


atom mekanika kuantum. Electron terletak pada orbital-orbital. Orbital
merupakan suatu ruangan dimana kebolehjadian ditemukannya electron.

Anda mungkin juga menyukai