Ayang Nahar
Ayang Nahar
Di susun Oleh
Nama Kelompok :
2019/2020
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta Karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil
menyelesaikan makalah ini pada tepat waktunya yang berjudul ‘Pengembangan
system informasi strategi dan system informasi konvenisonal
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar............................................................................................... 2
Daftar isi........................................................................................................ 3
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang.................................................................................. 4
BAB II PEMBAHASAN
BAB VI PENUTUP
Kesimpulan.......................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
4
membuat manusia menjadi semakin produktif. Globalisasi di bidang media
dan hiburan juga telah mengubah karakter, gaya hidup dan perilaku
masyarakat menjadi lebih kritis dan lebih peka atas rasa serta pasar pun
menjadi semakin luas dan semakin global.
Sisi lain yang muncul dari fenomena tersebut adalah kompetisi yang
semakin keras. Kondisi ini mengharuskan perusahaan mencarai cara agar
bisa menekan biaya semurah mungkin dan se-efisien mungkin. Konsentrasi
industri berpindah dari negara barat ke negara-negara berkembang di Asia
karena tidak bisa lagi menyaingi biaya murah di Republik Rakyat Tiongkok
(RRT) dan efisien industri negara Jepang. Negara-negara maju mulai
menyadari bahwa saat ini mereka tidak bisa mengandalkan supremasi
dibidang industri lagi, tetapi mereka harus lebih mengandalkan SDM yang
kreatif, sehingga kemudian pada tahun 1990-an dimulailah era ekonomi baru
yang mengintensifkan informasi dan kreativitas, yang populer disebut
Ekonomi Kreatif yang digerakkan oleh sektor industri yang disebut Industri
Kreatif.
3. Transformasi Perusahaan-Perusahaan Bisnis
Pada perusahaan yang berbasis menerapkan manajemen tradisional,
masih tetap ditemukan adanya aturan-aturan yang ketat atau bahkan
cenderung kaku, formalitas rencana, hirarki yang sangat dijaga antara
pegawai senior dengan junior. Pada perusahaan-peusahaan baru lebih
menekankan pada hal-hal yang lebih flexible, tidak terjebak pada aturan-
aturan formal terhadap individu atau tim yang berkerja. Perusahaan-
perusahaan ini lebih berkomitmen pada hasil, tidak tergantung pada
perencanaan formal. Mereka juga memberikan perhatian yang besar kepada
pelanggan. Ciri lain dari perusahaan-perusahaan dengan manajemen baru ini
adalah menjadikan pengetahuan (knowledge) dan pembelajaran dalam
pengambilan keputusan.
Menurut Fiedman (2005) dalam bukunya The World is Flat, dalam
pembahasan The New Middlers (maksudnya adalah orang-orang generasi
baru yang mampu membuat dunia menjadi sangat dekat/flat) menyebut tujuh
kemampuan wajib yang harus disiapkan oleh orang-orang yang ingin
berlaga di arena pekerjaan apapun pekerjaan itu:
4. Lahirnya Perusahaan Digital
Istilah perusahaan digital (Digital Firm) berasal sebagai konsep dalam
serangkaian Sistem Informasi Manajemen (SIM) buku yang ditulis oleh
Kenneth C. Laudon dan Jane P. Laudon (2004) dan memberikan cara baru
untuk menggambarkan organisasi yang beroperasi secara berbeda daripada
bisnis berbasis internet yang biasa-biasa saja. Hal ini terjadi sebagai akibat
dari perkembangan yang massive, luas dan perubahan yang besar dalam
teknologi, utamanya teknologi informasi, serta perubahan yang terjadi di
pasar global. Perusahaan digital menempatkan penekanan pada digitalisasi
proses bisnis dan jasa melalui teknologi dan sistem informasi yang canggih..
Adopsi teknologi baru merupakan hal yang terbesar yang mendorong
terjadinya era digital di perusahaan. Ketika perusahaan melakukan adopsi
teknologi baru pada bisnis intinya, selanjutnya perusahaan dapat melakukan
perubahan-perubahan pada bagian internalnya menyesuaikan dengan
5
perubahan yang terjadi pada bisnis inti. Tujuan dari perubahan-perubahan
yang terjadi pada internal perusahaan tersebut adalah adanya keterpaduan,
sinergi antar lini di perusahaan dan saling melengkapi, keunggulan
kompetitif, optimalisasi kinerja perusahaan, penghematan biaya yang ingin
dilakukan oleh perusahaan, perubahan yang terjadi pada rantai pasok dan
hubungan dengan para pelanggan Ada hal yang harus diantisipasi oleh
perusahaan digital yang melakukan percepatan adopsi teknologi, yaitu
terjadinya kesenjangan digital (didital devide). Bagi perusahaan digital itu
sendiri, teknologi baru adalah sesuatu yang harus diserap di berbagai lini
organisasi, karena perubahan ini merupakan bagian dari inovasi yang harus
dilakukan agar perusahaan dapat tetap eksis dan terus berkembang.
6
BAB II
PEMBAHASAN
7
prosedurnya yaitu merupakan suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur
yang saling berhubungan, berkumpul bersama untuk melakukan suatu
kegiatan atau untuk menyelasaikan suatu sasaran tertentu”.
Terdapat berbagai macam pengertian Sistem Informasi menurut beberapa ahli,
diantaranya :
Sistem informasi (Information System) adalah sekumpulan komponen yang
saling berhubungan, mengumpulkan atau mendapatkan, memproses,
menyimpan dan mendistribusikan informasi untuk menunjang pengambilan
keputusan dan pengawasan dalam suatu organisasi serta membantu manajer
dalam mengambil keputusan (Kent, 2008).
Pengertian dari sistem informasi menurut Komunitas Mahasiswa Sistem
Informasi di Yogykarta memaparkan bahawa Sistem informasi adalah sebuah
aplikasi komputer yang digunakan untuk mendukung operasi dari suatu
organisasi serta merupakan aransemen dari orang, data dan proses yang terjadi
di dalamnya yang berinteraksi satu sama lain dalam menudukung dan
memperbaiki organisasi serta mendukung dalam pemecahan masalah dan
kebutuhan pembuat keputusan (KAMI, 2008).
Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal
datum atau data item. Terdapat beberapa definis mengenai data dari para ahli,
yaitu:
Data merupakan deskripsi dari suatu kejadian yang kita hadapi serta
menggambarkan kesatuan nyata yang terjadi pada saat tertentu (Prabu, 2006).
Data merupakan kumpulan objek-objek beserta atributnya yang menunjukan
karakteristik dari objek tersebut (Phil, 2006).
Informasi tanpa adanya data maka informasi tersebut tidak akan terbentuk. Begitu
pentingnya peranan data dalam terjadinya suatu informasi yang berkualitas.
Keakuratan data sangat mempengaruhi terhadap keluaran informasi yang akan
terbentuk.
Pengembangan sistem informasi sering disebut proses pengembangan sistem
(System Development). Terdapat beberapa definisi mengenai pengembangan
sistem informasi diantaranya adalah :
8
Aktifitas untuk menghasilkan sistem informasi berbasis computer untuk
menyelesaikan permasalahan (problem) organisasi atau memanfaatkan
kesempatan (opportunities) yang timbul.
Kumpulan kegiatan para analis sistem, perancang, dan pemakai yang
mengembangkan dan mengimlementasikan sistem informasi.
Tahapan kegiatan yang dilakukan selama pembangunan sistem informasi
Proses merencanakan, mengembangkan, dan mengimplementasikan sistem
informasi dengan menggunakan metode, teknik, dan alat bantu pengembangan
tertentu.
Pengembangan sistem merupakan penyusunan suatu sistem yang baru untuk
menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem
yang telah ada. Sistem Informasi secara teknis dapat didefinisikan sebagai
sekumpilan komponen yang saling berhubungan, mengumpulkan atau
mendapatkan, memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk
menunjang pengambilan keputusan dan pengawasan dalam suatu organisasi.
Selain menunjang proses pengambilan keputusan, koordinasi, dan pengawasan,
sistem informasi juga dapat membantu manajer dan karyawan menganalisis
permasalahan, menggambarkan hal-hal yang rumit, dan menciptakan produk baru.
Terdapat beberapa pendapat yang menjelaskan mengenai definisi dari
pengembangan sistem, diantaranya :
1. Pengembangan sistem merupakan suatu proyek yang harus melalui suatu
proses pengevaluasian seperti pelaksanaan proyek lainnya. (Amsa, 2008)
2. Pengembangan sistem dapat berarti menyusun sistem yang baru untuk
menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau untuk memperbaiki
sistem yang sudah ada. (KAMI, 2008)
3. Pengembangan sistem adalah metode/prosedur/konsep/aturan yang digunakan
untuk mengembangkan suatu sistem informasi atau pedoman bagaimana dan
apa yang harus dikerjakan selama pengembangan sistem (algorithm). Metode
adalah suatu cara, teknik sistematik untuk mengerjakan sesuatu (dinu, 2008).
9
2.2 Pertumbuhan system informasi internasional
kami menggambarkan kemunculan sistem ekonomi global dan tatanan dunia
global yang didorong oleh jaringan dan sistem informasi tingkat lanjut. Tatanan
dunia baru ini menyapu banyak perusahaan nasional, industri nasional, dan
ekonomi nasional yang dikendalikan oleh politisi dalam negeri. Banyak
perusahaan lokal akan digantikan oleh perusahaan jaringan bergerak cepat yang
melampaui batas-batas nasional. Pertumbuhan perdagangan internasional telah
secara radikal mengubah ekonomi domestik di seluruh dunia. Saat ini, produksi
dan desain banyak produk elektronik dibagi ke beberapa negara yang berbeda.
10
bersama lainnya seperti film sekarang memungkinkan budaya dan masyarakat
yang berbeda untuk mengembangkan harapan bersama tentang benar dan salah,
diinginkan dan tidak diinginkan, heroik dan pengecut.
KEADAAN SENI
Empat strategi utama global membentuk dasar bagi struktur organisasi perusahaan
global. Ini adalah eksportir dalam negeri, multinasional, franchisor, dan
transnasional. Masing-masing strategi ini diupayakan dengan struktur organisasi
bisnis yang spesifik. Strategi eksportir dalam negeri dicirikan oleh sentralisasi
aktivitas korporasi yang berat di negara asalnya. Strategi multinasional
mengkonsolidasikan pengelolaan dan pengendalian keuangan dari basis rumah
pusat sementara mendesentralisasi operasi produksi, penjualan, dan pemasaran ke
unit di negara lain. Franchisers adalah perpaduan yang menarik antara yang lama
dan yang baru. Di satu sisi, produk dibuat, dirancang, dibiayai, dan awalnya
11
diproduksi di negara asal, namun untuk alasan khusus produk harus sangat
bergantung pada personil asing untuk produksi, pemasaran, dan sumber daya
manusia lebih lanjut. Dalam strategi transnasional, hampir semua aktivitas
penambahan nilai dikelola dari perspektif global tanpa mengacu pada perbatasan
nasional, mengoptimalkan sumber penawaran dan permintaan di manapun mereka
berada, dan memanfaatkan keunggulan kompetitif lokal. Perusahaan transnasional
menguasai dunia, bukan negara asal, sebagai kerangka acuan manajemen mereka.
REORGANISASI BISNIS
12
wilayah regional utama dan mengkoordinasikan pengembangan dan
pengoperasian pengembangan sistem telekomunikasi dan internasional
(Roche, 1992).
3. Membangun di kantor pusat dunia sebuah kantor tunggal yang
bertanggung jawab atas pengembangan sistem internasional – sebuah
posisi kepala informasi petugas global (CIO).
Membentuk daftar pendek proses bisnis inti dan sistem pendukung inti akan
memulai proses perbandingan rasional di banyak divisi perusahaan,
mengembangkan bahasa yang sama untuk mendiskusikan bisnis, dan secara alami
mengarah pada pemahaman tentang elemen umum (dan juga kualitas unik yang
harus tetap lokal). Keberhasilan Anda sebagai agen perubahan akan bergantung
pada legitimasi, wewenang, dan kemampuan Anda untuk melibatkan pengguna
dalam proses perancangan perubahan. Legitimasi didefinisikan sebagai sejauh
mana otoritas Anda diterima atas dasar kompetensi, visi, atau kualitas lainnya.
Pilihan strategi perubahan sangat penting untuk masalah ini. Pada tingkat global
13
ada terlalu banyak kompleksitas untuk mencoba strategi perancangan grand
perubahan. Perusahaan dapat melembagakan prosedur untuk memastikan bahwa
semua unit operasi beralih ke pembaruan perangkat lunak baru pada saat
bersamaan sehingga perangkat lunak semua orang kompatibel. Kunci dari
masalah ini adalah melibatkan pengguna dalam pembuatan desain tanpa
melepaskan kendali atas pengembangan proyek untuk kepentingan paroki. Taktik
keseluruhan untuk menangani unit lokal yang resisten di perusahaan transnasional
adalah kooptasi. Cooptation didefinisikan sebagai membawa oposisi ke dalam
proses merancang dan menerapkan solusinya tanpa melepaskan kendali atas
arahan dan sifat perubahan tersebut.
14
KONEKTIVITAS
15
yang bisa mengurangi fungsi dari perusahaan atau organisasi itu sendiri. Untuk itu
setiap perusahaan harus mempunyai ide yang kreatif serta dinamis untuk
mengatasi kendala tersebut, dan perusahaan harus memenuhi kebutuhan berikut
ini :
Selain kebutuhan global, perusahaan multinasional juga harus memenuhi
kebutuhan lokal
Kemampuan multi-bahasa juga harus dipenuhi, karena setiap negara/wilayah
operasi mempunyai kebudayaan yang berbeda-beda, salah satunya ialah Bahasa
Perusahaan juga tetap menetapkan standarisasi yang telah ditetapkan oleh pusat,
serta
Melakukan penetapan-penetapan jadwal kegiatan global, supaya kegiatan
operasionalnya tetap terukur dan rapi.
Kendala politik
Kendala-kendala politik biasanya muncul akibat adanya kebijakan-kebijakan yang
akan menghambat kegiatan kegiatan perusahaan dalam memasuki pasar lokal,
seperti misalnya :
16
readible data) yang melintasi batas negara, transborder data flow/TDF dapat
dibagi menjadi empat jenis:
Data operasional, data transaksi pembelian dan penjualan barang, data arus kas
yang masuk dan keluar
Data pribadi, yang mengenai individu tertentu, data pemesanan tiket kereta api,
pemesanan tiket pesawat, pemesanan kamar hotel
Transfer data elektronik antar negara
Data teknik dan ilmiah.
Kendala geoeconomic
Kendala ini sering ditemui oleh perusahaan-perusahaan multinasional dalam
memasarkan produknya karena behubungan langsung dengan perekonomian yang
berbatas di wilayah operasional di sebuah negara, seperti misalnya ketidaksamaan
mata uang di setiap negara yang menjadi masalah apabila suatu nilai mata uang di
negara operasional lebih tinggi dibanding negara asal yang dapat berpengaruh
pada pengeluaran dana dalam memenuhi kebutuhan perusahaan.
Kendala kurangnya dukungan dari anak perusahaan
Beberapa manajemen anak perusahaan juga sering merasa bahwa anak perusahaan
bisa tetap beroperasi tanpa adanya bantuan serta arahan dari arahan pusat, mereka
mengaggap bahwa anak perusahaan tetap mampu berdiri sendiri tanpa intervensi
dari perusahaan induk. Hal ini bisa menjadi masalah karena hal ini bisa
menyebabkan anak perusahaan berjalan tidak sesuai dengan standarisasi yang
telah ditetapkan manajemen pusat dan bisa memicu konfilik.
17
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
18
DAFTAR PUSTAKA
http://www.dhldiscoverlogistics.com/cms/en/course/tasks_functions/or
derproc essing/system.jsp
Shaul, L. and Tauber, D. 2012. CSFs along ERP life-cycle in SMEs: a field
study. Industrial Management & Data Systems, 112(3), 360-384.
19