Anda di halaman 1dari 12

PEMERINTAH KABUPATEN PANGANDARAN

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS SIDAMULIH
Jln. Karang Sari No. 139 Rt.01 Rw.02 Kec. Sidamulih Kab. Pangandaran
Tlp. 0822 1979 3689 email: ciosmulih@gmail.com 46365

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut Undang-undang Dasar 1945 kesehatan adalah hak asasi manusia,oleh
karenanya adalah sebagian satu upaya pembangunan nasional diarahkan guna
tercapainya kesadapatran dan kemauan untuk hidup seahat bagi setiap
penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.
Dalam undang-undang No.23 Tahun 1992 tentang Kesehatan disebutehatan
kan bahwa kesahatan adalah keadaan kesejahteraan dari badan jiwa dan
nasional yang memungkinkan setiap orang hidup produktif. Secara social dan
ekonomi kesehatan jiwa adalah suatu kondisi mental yang sejahtera (mental
wellbeing) yang memungkinkan hidup harmonis dan produktif (harmonisous and
productive life) sebagai bidang dari kualitas seseorang.
Sikap manusia kita yang mengucilkan penderita jiwa dan juga budaya kita
merasa malu bila anggota keluarga yang mengalami gangguan kesehatan jiwa.
Adpun hasil SKMRT adalah:
- Masalah ketergantungan yang diakibatkan oleh NAPZA , termasuk rokok
dan alcohol (44,0%)
- Defisit kemampuan mental (34,0%)
- Gangguan fungsi mental (16,2%)
- Disintegrasi Mental (5,8%)
Hingga saat ini beluma ada dat nasional tentang kesehatan jiwa yang terbaru
namun sebagai gambaran berdasarkan pada survey yng dilakukan oleh Dinas
Kesehatan.

Pengertian Keperawatan Jiwa

Menurut Suliswati dkk (2005) Keperawatan jiwa adalah pelayanan


keperawatan professional berdasarkan ilmu perilaku.

Tingkat Kinerja

Empat factor utama yang membantu untuk menentukan tingkat fungsi dan jenis
aktivitas yang melibatkan perawat jiwa:

1. Legislasi praktik perawat


2. Kualifikasi perawat , termasuk pendidikan,pengalaman kerja, dan status
sertifikasi
3. Tatanan praktik perawat
4. Tingkat kompetensi personal dan inisiatif perawat

Tingkat Pencegahan

Intervesi keperawatan jiwa lebih jauh mencakup 3 area aktifitas: pencegahan


primer,sekunder, dan tersier.

1. Pencegahan primer
Suatu konsep komunitas termasuk menurunkan insiden penyakit dalam
komunitas dengan mengubah factor penyebab sebelumhal tersebut
membahayakan .Pencegahan primer mendahului penyakit dan diterapkan
pada populasi yang umumnya sehat.Pencegahan ini termasuk peningkatan
kesehatan penyakit.
2. Pencegahan sekunder
Mencakup reduksi penyakit actual dengan deteksi dini dan penanganan
masalah kesehatan.

3. Pencegahan tertier
Mencakup penurunan gangguan atau kecacatn yang diakibatkan oleh
penyakit.

B. Tujuan Pedoman
1. Tujuan Umum

Tujuan dibuatnya pedoman kerja kesehatan jiwa di UPTD Puskesmas


Sidamulih adalah untuk meningkatkan kemandirian masyarakat dan
mengatasi masalah kesehatan jiwa.

2. Tujuan Khusus

- Dipahaminya pengertian kesehatan jiwa

- Meningkatkan kemampuan individu , keluarga, kelompok khusus dan

masyarakat untuk melaksanakan keperawatan dasar mengatasi kesehatan

jiwa.

- Tertanganinya dari kesehatan jiwa

- Terlayaninya dari kesehatan jiwa

- Terlayaninya kasus –kasus yang memerlukan tindak lanjut dan pelayanan

keperawatan

- Terlayaninya kasus – kasus resiko tinggi yang memerlukan pelayanan


keperawatan kesehatan jiwa

C. Ruang Lingkup

Pelayanan keperawatan kesehatan jiwa mencakup upaya kesehatan ( UKP ) dan


upaya kesehatan masyarakat ( UKM ) diberikan pada klien kesehatan jiwa.

1. Kesehatan di dalam gedung Puskesmas

Merupakan pelayanan kesehatan rawat jalan Puskesmas dalam hal ini


termasuk pemeliharaan ruangan alat dan lingkungan

2. Kesehatan diluar gedung Puskesmas


Merupakan kesehatan pelayanan keperawatan kesehatan jiwa yang
dilakukan diluar gedung ter hadap semua sasaran , baik yang berada dalam
suatu institusi maupun diluar institusi maupun diluar institusi .
Kegiatan di luar gedung Puskesmas meliputi :
a. Pembinaan kesehatan terhadap sasaran PKM dan wilayah kerja PKM
melalui daerah binaan – binaan keperawatan . Dalam rangka pemerataan
melalui daerah binaan keperawatan.
b. Pembinaan kesehatan jiwa , merupakan pelayanan kepada kesehatan
jiwa, baik kelompok masyarakat dalam suatu institusi maupun khusus
non institusi.
c. Pelayanan keperawatan tindak lanjut termasuk pembinaan tehadap
keluarga sehingga kesinambungan pelayanan kesehatan di PKM dan
sarana lain dapat terlaksana.
BAB II

STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia


Pelayanan kesehatan jiwa dilakukan perawat, baik perempuan maupun laki-
laki yang mempunyai latar belakang pendidikan minimal D3 Keperawatan
dengan pengalaman kerja minimal 3 tahun, memiliki ijin memberikan
pelayanan sesuai dengan ketentuan yang berlaku serta telah memperoleh
sesuai dengan keptusan pelatihan yang maksud mengacu kepada system
pendidikan dan pelatihan yang sedang berlaku.
B. Distribusi Ketenagaan
Kompetensi perawat yang melaksanakan keluarga harus mempunyai
kemampuan:
a. Melakukan pengkajian keperawatan jiwa
b. Melakukan analisa data dan rumusan diagnosis
c. Menyusun perencanaan keperawatan
d. Melakukan tindakan keperawatan pada keluarga
e. Melakukan evaluasi pencapaian dan gangnguan kesehatan jiwa
f. Melakukan evaluasi pencapaian tujuan asuhan keperawatan kesehatan
jiwa
g. Mendokumentasikan asuhan keperawatan kesehatan jiwa
h. Merujuk individu dan keluarga dan penanganan di luar kewenangannya.
i. Melakukan koordinasi pelayanan yang diperlukan individu kesehatan
jiwa.
C. Peran dan Fungsi Perawatan Jiwa
a. Pendidikan kesehatan : mengajarkan suatu bidang melalui pendekatan
proses keperawatan jiwa dan memulihkan kesehatan jiwa.
b. Pemberian pelayanan atau pengawasan : memberikan pelayanan
langsung dan melakukan pengawasan / pembinaan.
c. Keluarga : bekerja mendukung keluarga dan berbicara atas nama tentang
isu- isu.
d. Penelitian : mengidentifikasi masalah – masni jawaban atau mencari
jawaban atau solusi.
e. Koordinator : mengelola dan bekerjasama dengan keluarga.
f. Fasilitator : menjalankan peran dengan terapeutik untuk membantu
mengatasi masalah mengidentifikasi sumber.
g. Konselor : berperan sebagai konsultan bagi keluarga untuk
mengidentifikasi dan memfasisilitasi keterjangkauan masyarakat.
h. Mengubah pemodifikasi lingkungan : bekerja untuk memodifikasi
lingkunga
BAB III

A. Lingkup Kegiatan
Keperawatan kesehatan jiwa pelayanan perawatan professional yang
merupakan panduan konsep jiwa yang ditujukan pada seluruh masyarakat
dengan upaya pencapaian derajat kesehatan meningkat ( promotif ) dan
pencegahan penyakit preventif tingkat pencegahan.
B. Langkah Kegiatann
Sebagai gambaran umum, tahapan pelayanan kesehataan jiwa di
Puskesmas Sidamulih.
1. Perencanaan ( P1 )
- Penyusunan kegiatan
- Menetapkan masalah
- Menetapkan upaya penanggulangan kesehatan jiwa
- Sasaran / target
- Lokasi waktu pelaksanaan
2. Penggerakan Pelaksanaan ( P2 )
- Keperawatan kesehatan
- Kegiatan dalam PKM Sidamulih 3 desa.
3. Pengawasan, Pengendalian, Penilaian
- Formulir pengkajian keperawatan kesehatan jiwa.
- Register Kesehatan jiwa.
- Buku saran kesehatan jiwa.
- Buku catatan harian dalam kunjungan kesehatan jiwa.
- Pemantauan dengan gangguan kesehatan ji wa.
4. Penilaian Kegiatan Kesehatan Jiwa
Penilaian dilakukan pada setiap triwulan dan para akhir tahun. Dan
membandingkan hasil pelaksanaan kegiatan rencana yang telah disusun.
BAB IV

LOGISTIK

Kebutuhan sarana dan prasarana dalam pelayanan kegiatan keperawatan


kesehatan jiwa dari Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran melalui BOK yang
disesuaikan dengan kebutuhan.
BAB V

KESELAMATAN SASARAN

Dalam perencanaan sampai dengan pelaksanaan kegiatan pelayanana kesehatan


jiwa perlu diperhatikan keselamatan pasien.

Dengan melakukan identifikasi terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi


akibat kesalahan diagnosa dan lainnya. Upaya pencegahan resiko terhadap
sasaran dilakukan setiap kegiatan pelayanan kesehatan jiwa dalam
memperhatikan keadaan umum pasien, umur pasien, diagnose pasien gangguan
kesehatan jiwa da melakukan asuhan keperawatan jiwa.
BAB VI

KESELAMATAN KERJA

Dalam perencanaan sampai dengan pelaksanaan kegiatan asuhan keperawatan


jiwa dan keselamatan dan kerja karyawan Puskesmas lintas sector yang terkait .
Upaya pencegahan kesehatan jiwa yang harus dilakukan untuk tiap-tiap kegiatan
yang lain dilaksanakan dalam hal ini setiap kegiatan pelayanan asuhan
keperawatan jiwa harus diperhatikan saran dan prasarana yang mendukung
sesuai dengan kegiatan yang dilakukan APD ( Alat Pelindung Diri).
BAB VII

PENGENDALIAN MUTU

Kinerja pelaksanaan kegiatan asuhan keperawatan jiwa harus dimonitor dan


evaluasi dengan menggunakan indicator sebagai berikut :

1. Pelayanan dilaksanakan sesuai dengan SOP.


2. Kesesuaian petugas yang dilaksanakan kegiatan ( Tupoksi )
3. Ketepatan penggunaan sarana dan prasarana sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku.
4. Semua kegiatan didasarkan pada aspek kebutuhan pasen sebagian bentuk
pelayanan prima ( dengan pelayanan dengan hati )
BAB VIII

PENGENDALIAN MUTU

Pedoman ini sebagai acuan bagi karyawan PKM Sidamulih, Dokter, Apoteker,
Asisten Apoteker, Bidan, Perawat, dan Tenaga Kesehatan lain dalam melakukan
pelayanan kesehatan terutama pelayanan kesehatan asuhan keperawatan.

Pedoman diharapkan dapat digunakan sebagai rujukan bagi pelaksana dalam


melaksanakan pelayanan dan jiwa.

Demikian pedoman pelayanan kegiatan kesehatan jiwa dan memberikan


gambaran tentang kegiatan kesehatan jiwa yang dilaksanakan oleh UPTD
Puskesmas Sidamulih, dan untuk mencapai kegiatan jiwa yang lebih baik
diperlukan adanya kerjasama, keterpaduan, dukungan, baik lintas program , lintas
sector serta masyarakat untuk mewujudkan pelayanan kesehatan yang bermutu
dan professional.

Mengetahui Sidamulih,
Kepala UPTD Puskesmas Sidamulih Ketua Tim Mutu

H.SUHARTO ,AM.Kep drg. TRIRAHAYUNI T


NIP.19690816 198903 1 007 NIP.19780611 200604 2 005

Anda mungkin juga menyukai