Anda di halaman 1dari 7

PENENTUAN PENYEBAB PENYAKIT ANTRAKNOSA PADA

TANAMAN CABAI DAN TOMAT


(Laporan Praktikum Ilmu Penyakit Tumbuhan Umum)

Oleh

Rahmah Catur Putri


1014121240

LABORATORIUM HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN


PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2011
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyakit adalah suatu proses dimana bagian-bagian tertentu dari tumbuhan


tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik secara terus -menerus.
Pada umumnya penyakit disebabkan oleh jasad renik, mikroba, dan
mikroorganisme yaitu jamur, virus dan bakteri serta nematode. Adanya
penyakit yang diderita tanaman dapat menyebabkan tanaman tidak bisa
memberikan hasil yang baik secara kualitas dan kuantitas.

Untuk itu dilakukan percobaan postulat Koch membuktikan bahwa jasad


renik tertentu menyebabkan timbulnya suatu penyakit. Koch
memanfaatkan kemajuan metoda laboratorium dan menentukan kriteria
yang diperlukan untuk membuktikan bahwa mikroba spesifik merupakan
penyebab penyakit tertentu.

Dalam Postulat Koch, dilakukan beberapa langkah dimana langkah -


langkah tersebut mewakili empat kegiatan utama, yaitu isolasi, pemurnian
dan identifikasi, inokulasi (penempelan) dan re-isolasi untuk membuktikan
bahwa: 1) Mikroorganisme tertentu yang selalu dapat dijumpai berasosiasi
dengan penyakit tertentu, 2) Mikroorganisme itu dapat diisolasi dan
ditumbuhkan menjadi biakan murni di laboratorium, 3) Biakan murni
organisme tersebut akan menimbulkan penyakit bila disuntikan pada
hewan atau tanaman yang rentan, 4) Penggunaan prosedur laboratorium
memungkinkan diperolehnya kembali mikroorganisme yang disuntikkan
dari hewan yang dengan sengaja diinfeksi dalam percobaan
tersebut(Michael J.Pelczar, 1986).

Dalam penentuan postulat Koch tersebut, menggunakan tanaman sakit cabai yang
positif terkena antraknosa dan tanaman tomat yang diduga terkena antraknosa.
Pada isolasi pertama dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui jenis patogen
yang menyebabkan penyakit tanaman dengan cara mengambil bagian tanaman di
antara bagian yang sehat dan sakit. Kemudian dilakukan pemurnian dan
identifikasi untuk mengetahui bentuk dan warna koloni patogen pada tanaman
sakit tersebut. Selanjutnya dilakukan penempelan biakan terhadap luka pada
tanaman sehat dan dilanjutkan dengan re-isolasi.

B. Tujuan Percobaan

Adapun tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut:

1. Mahasiswa mampu melaksanakan dan memahami langkah-langkah


dalam Postulat Koch
2. Mahasiswa mampu mengetahui penyebab penyakit serta gejala yang
ditimbulkan pada tanaman cabai dan tomat yang terinfeksi patogen
antraknosa
3. Mahasiswa mampu mengidentifikasi patogen yang menyerang cabai dan
tomat
4. Mahasiswa dapat mengenal dan mengetahui cara isolasi patogen
5. Mahasiswa mengenal dan mengetahui cara-cara inokulasi
6. Mahasiswa mengisolasi ulang patogen ke tanaman sehat
II. METODOLOGI PERCOBAAN

A. Alat dan Bahan

Adapun alat-alat yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah cawan petri,
pisau atau cutter, kaca preparat, jarum ose, jarum pentul, pinset, bor gabus,
nampan, mikroskop, bunsen, Laminar Air Flow (LAF).
Sedangkan bahan-bahan yang diperlukan adalah tanaman cabai dan tomat sakit
yang terserang antraknosa, biakan patogen,media PDA, aquades, larutan NaOCl
atau klorok, alkohol, tisu, sedotan, plastic, label.

B. Cara Kerja

Adapun cara kerja dari praktikum kali ini adalah terdiri dari empat kegiatan, yaitu:

a. Isolasi

1. Siapkan tanaman cabai dan tomat yang positif atau diduga terserang patogen
penyakit antraknosa
2. Ambil bagian tanaman yang berada di antara bagian sehat dan sakit
3. Kemudian bagian tersebut dipotong dadu kecil-kecil sebanyak yang
diperlukan
4. Cuci setiap potongan ke dalam aquades, lalu larutan NaOCl atau klorok
selama 1 menit dan aquades
5. Potongan tersebut dikeringanginkan
6. Kemudian baik potongan tanaman cabai maupun tomat yang telah dicuci,
diletakkan di atas media PDA yang telah disiapkan sebelumnya dengan
susunan persegi.
7. Tandai cawan petri tsb. Sesuai dengan kelompok Anda
8. Diamati selama 4 hari berturut-turut

b. Pemurnian dan Identifikasi

1. Dalam pemurnian, siapkan cawan petri hasil dari isolasi awal


2. Ambil hifa patogen tersebut dimulai dari bagian hifa terluar yang berwarna
putih menggunakan jarum ose steril
3. Letakkan pada empat titik penempatan
4. Cawan ditutup, lalu dibiarkan selama beberapa hari sambil diamati
pertumbuhannya
5. Dalam identifikasi patogen, ambil spora dari tanaman sakit cabai atau tomat
6. Lalu diletakkan di atas kaca preparat yang telah diberi setetes air
7. Diamati di bawah mikroskop dengan melihat bentuk dan warna konidia
patogen

c. Inokulasi

1. Siapkan biakan patogen hasil isolasi, kemudian bor hifanya


2. Siapkan tanaman cabai sehat dengan 3 jenis yang berbeda, yaitu cabai merah
besar, cabai hijau besar dan cabai semi rawit dan juga buah tomat segar
3. Cuci masing-masing cabai dan tomat dengan menggunakan aquades, lalu
larutan klorok selama 1-2 menit, aqudes, dikeringanginkan
4. Siapkan nampan yang berisi tisu, air 100 ml dan pipet atau sedotan yang
kemudian disusun sedemikian rupa
5. Letakkan masing-masing tanaman sehat di atasnya, diusahakan agar tidak
terkena air di bawahnya
6. Lukai setiap tanaman cabai dan tomat sehat menggunakan jarum pentul
7. Ambil hasil bor-an hifa, kemudian ditempelkan di atas luka yang telah dibuat
dengan posisi hifanya bersentuhan pada luka
8. Tutup nampan dengan menggunakan plastik agar kedap udara
9. Amati pertumbuhan spora patogen selama 4 hari berturut-turut
d. Re-Isolasi

1. Siapkan tanaman cabai atau tomat yang positif terkena antraknosa hasil dari
inokulasi
2. Ambil bagian tanaman yang berada di antara bagian sehat dan sakit
3. Bagian tersebut dipotong kecil-kecil
4. Kemudian dicuci dengan menggunakan aqudes, larutan klorok selama ± 1
menit dan aquades, dikeringkan
5. Letakkan potongan tersebut di atas media PDA di dalam Laminar Air Flow
dengan menggunakan pinset
6. Cawan petri ditutup, kemudian pinggirannya disegel menggunakan plastic
dan diberi label
7. Lalu dibiarkan dan hanya diamati 1x saja
8. Pada hari yang telah ditentukan, amati koloni dan konidianya di bawah
mikroskop untuk mengetahui apakah patogen yang didapat sama dengan
hasil isolasi awal dan identifikasi

Anda mungkin juga menyukai