BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Menelaah tentang arsitektur Islam, sebagian besar lebih memfokuskan pada
aspek bentuk, langgam, peninggalan historis dan hal-hal lain yang bersifat fisik yang
dianggap merupakan bagian dari kebudayaan ummat muslim. Hal demikian adalah sah-
sah saja. Bahkan Ismail Serageldin (1998) dalam seminar Historic Cities in Islamic
Societis, menyatakan bahwa memelihara peninggalan sejarah terutama lingkungan
binaan sebagai produk arsitektur adalah bagian yang esensial untuk menjaga identitas
tertentu dan merupakan penghubung antara masa lampau dengan saat ini.
Hal yang menjadi masalah adalah justru ketika arsitektur islam dipahami sebagai
sesuatu yang homogen di manapun kehadirannya, tanpa menghiraukan ruang dan
waktu. Tak bisa dipungkiri, masih ada yang beranggapan bahwa yang disebut sebagai
arsitektur islam adalah artefak dengan simbol bentuk-bentuk kubah atau lengkung, dan
desain ornamen geometrikal. Sebaliknya sebuah masjid bisa jadi tidak dianggap
memiliki karakter arsitektur islam jika tidak memiliki minaret dan kubah, meskipun ia
dihadirkan di lokasi yang secara kultur historikal tak memiliki jejak bentukan kubah.
bentuk Menurut pemikiran ini, tipe produk utama arsitektur islam adalah berupa
masjid, makam, istana dan benteng. Dari keempat tipe bangunan inilah bentuk-bentuk
arsitektur islam diacu dan dipakai di bangunan lain yang skalanya lebih kecil.
2. Mengacu pada sejarah dan tempat
Di masa lalu ketika Islam mengalami masa keemasan, banyak wilayah di
berbagai belahan dunia yang masuk Islam, sehingga otomatis juga berpengaruh pada
kebudayaan dan produk arsitekturnya. Sebagai contoh adalah lahirnya arsitektur Persia,
arsitektur Turki, arsitektur Mamluk dan sebagainya. Arsitektur Persia, pada
ARSITEKTUR ISLAMI 1
ARSITEKTUR ISLAMI DI WILAYAH PERI-PERI
Kebanyakan tinjauan di atas masih sebatas tipologi atau elemen bentuk dan
terutama dikaitkan dengan sejarah kejayaan islam dan artefaknya di masa lampau.
Sementara sebenarnya jika kita berbicara tentang Islam yang kaffah / menyeluruh maka
tidak ada sebuah dalil pun di dalam Al Quran dan hadits yang membicarakan tentang
bentuk. Bentuk sebenarnya sangat relatif, dan lebih terkait dengan simbol dan karakter
budaya tertentu. Sementara Islam sangat menghargai kearifan budaya. Berbahasalah
dengan bahasa kaummu, kata Nabi. Meskipun hadits ini lebih banyak dikaitkan dengan
bahasa dakwah, tetapi sebenarnya menunjukkan bahwa islam sangat menghargai
kearifan lokal. Kecuali untuk aktivitas peribadatan yang khassah (khusus) seperti shalat,
haji, puasa atau zakat, maka sesungguhnya peluang untuk melakukan ijtihad selalu ada,
terlebih lagi di dalam dunia arsitektur.
Auliayahya (2010) juga menegaskan bahwa arsitektur sebagai salah satu bidang
keilmuan, hendaknya juga selalu berpijak pada nilai-nilai Islam yang bersumber pada
al-Qur‟an. Al-Qur‟an tentunya merupakan dasar bagi pengembangan berbagai bidang
keilmuan, salah satunya keilmuan arsitektur. Wujud arsitektur yang muncul sebagai
hasil kreasi seorang arsitek, hendaknya melambangkan nilai-nilai Islam. Artinya, wujud
ARSITEKTUR ISLAMI 2
ARSITEKTUR ISLAMI DI WILAYAH PERI-PERI
arsitektur yang dihasilkan tidak bertentangan dengan prinsip tauhid, ketentuan syariah,
dan tentu saja nilai-nilai akhlakul karimah. Kita dapat melihat karya-karya arsitektur
Islam di berbagai belahan dunia dengan tujuan yang satu, yaitu untuk beribadah dan
berserah diri kepada Allah. Walaupun demikian, dalam tataran bentuk arsitektur Islam
yang dilandasi oleh kesatuan tujuan dan nilai-nilai islami itu tidak hadir dalam
representasi bentuk fisik yang satu dan seragam, melainkan hadir dalam bahasa
arsitektur yang beragam.
ARSITEKTUR ISLAMI 3
ARSITEKTUR ISLAMI DI WILAYAH PERI-PERI
Selain aspek pengingatan yang telah disebutkan Utaberta, aspek lain yang
penting untuk diperhatikan dari arsitektur islami adalah:
1. Tidak Mubazir/efisien
“Dan janganlah engkau bersikap mubazir, karena mubazir itu adalah termasuk
saudara syaitan”
Ayat ini sama sekali tidak bertentangan dengan HR yang berbunyi “Allah itu
indah, dan menyukai keindahan”, karena sesungguhnya sesuatu yang indah tidak identik
dengan yang berlebihan atau mewah. Masjid Salman di Bandung bisa menjadi contoh
efisiensi bentuk, yang dampaknya akan ada efisiensi bahan dan biaya.
2. Egaliter
“Sesungguhnya manusia di mata Allah itu sama, yang membedakan hanya
ketaqwaannya (QS 49:13)
Jika kita menelaah ayat ini, kita yakini bahwa Islam adalah agama yang sangat
egaliter di dunia. Penentu tingkatan “kasta” di mata Allah ada pada kualitas keimanan
seseorang. Seorang pelayan bisa menjadi imam dari seorang majikan jika memang
bacaan Qurannya lebih baik. Sahabat Bilal yang dijanjikan surga oleh Rasullullah, ada
sahaya belian yang kemudian justru dikenal sebagai muazin pertama di zaman
Rasullullah. Dalam konteks arsitektur, Ka‟bah adalah contoh bangunan yang
mencerminkan egalitarian. Berbentuk kubus dengan sisi yang sama di semua arah, tidak
ada kekhususan pada sisi mana pun. Tetapi dengan segala kesederhanaannya, Kabah
justru menjadi kiblat, simbol pemersatu ummat muslim sedunia.
Pada perancangan arsitektur dengan fungsi yang lain, karakter egaliter ini sangat
mungkin dimunculkan, dan konteks dengan lingkungannya. Desain bangunan harus
disesuaikan dengan lingkungannya.
3. Privasi dalam Islam
Di dalam Islam terdapat konsep privasi yang khas, meskipun istilah yanng
bermakna secara harfiah sama dengan privasi tidak ada. Istilah dalam khasanah Islam
yang memlliki keterkaitan dengan makna privasi adalah aurat dan hijab. Arti harfiah
aurat adalah bagian tubuh, laki-laki atau wanita, yang tidak boleh atau layak di
perlihatkan kepada orang-orang selain muhrim (keluarga dekat atau suami-istri) yang
berlainan jenis kelaminnya. Bagi laki-laki, auratnya adalah sebatas pusat sampai lutut.
Sedangkan aurat wanita adalah seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan.
Sedangkan hijab bermakna sebagai „pembatas‟ atau penutup aurat pada saat
diperlukan. Hijab juga bisa bermakna sebagai pembatas ruang secara fisik, yang sering
dikaitkan dengan aturan interaksi antara laki-laki dan wanita yang bukan Arsitektur
Islam atau Arsitektur Islami?. Islam, melarang aktivitas berkhalwat (menyepi berdua-
duaan antara lelaki dan wanita yang bukan muhrim). Salah satu ibadah dalam Islam
ARSITEKTUR ISLAMI 4
ARSITEKTUR ISLAMI DI WILAYAH PERI-PERI
yang wajib dilakukan oleh setiap muslim setiap hari lima kali adalah shalat, yaitu
ibadah khusus kaum muslim dengan doa dan gerakan tertentu. Shalat memegang peran
sangat tinggi dalam pelaksanaan ajaran Islam. Al Ghazali, seorang ulama terkemuka, di
dalam bukunya Mensucikan Jiwa bahkan mengatakan bahwa shalat merupakan sarana
terbesar untuk pembersihan diri bagi umat islam. Selain shalat wajib harian, juga ada
shalat Jumat, yang hanya wajib bagi laki-laki. Di luar shalat wajib, terdapat beberapa
macam shalat sunnah (bila dikerjakan akan mendapat pahala dari Tuhan, bila tidak
dikerjakan tidak berdosa). Antara lain shalat tarawih di bulan ramadhan, shalat hari raya
idul fitri dll.
Shalat wajib harian bisa dilakukan secara personal maupun berjamaah, bisa di
rumah maupun di masjid atau mushola. Tetapi yang paling utama adalah dilakukan
secara berjamaah, dan bagi laki-laki lebih baik dilakukan di masjid (hadits Rasul).
Sedangkan untuk shalat Jumat harus dilakukan secara berjamaah di masjid. Secara
esensial, tempat dilakukannya ibadah shalat harus bersih dan suci dari najis (kotoran
yang dianggap membatalkan shalat). Oleh karena itu keberadaan ruang wudhu untuk
bersuci pun sangat penting, dengan memperhatikan kaidah privasi, terlebih bagi
perempuan
Di dalam shalat sendiri terdapat penerapan konsep privasi secara khusus yang
dikenal dengan istilah khusyu‟. Secara harafiah khusyu‟ bisa diartikan sebagai
konsentrasi, yang memang sangat dibutuhkan di dalam shalat, karena hakikat shalat
adalah bentuk komunikasi langsung antara seorang hamba dengan Tuhannya (Allah). Di
dalam hukum Islam dikatakan, bahwa hanya shalat yang khusyu‟lah yang akan
„diterima‟ oleh Allah Swt. Idealnya, ketika shalat fokus konsentrasi sepenuhnya hanya
kepada Allah.Karenanya, ruanng sholat (tidak harus berupa masjid) harus gampang
diakses termasuk di berbagai fasilitas umum,termasuk ruang wudhu yang
memperhatikan konsep privasi terutama bagi perempuan.
4. Kearifan lokal
ARSITEKTUR ISLAMI 5
ARSITEKTUR ISLAMI DI WILAYAH PERI-PERI
Dari al-Qur‟an yang menjadi tuntunan, panduan hidup dan sumber keilmuan bagi
umat Nabi Muhammad ini, seorang muslim tidak hanya mengambil pengetahuan
mengenai Realitas Ultima (Al-Faruqi, 1999: 3). Secara mendasar, prinsip-prinsip yang
diambil dari al-Qur‟an juga mencakup tentang alam, manusia, dan makhluk hidup
lainnya. Berbagai ilmu pengetahuan juga tercantum dalam al-Qur‟an, baik secara
implisit maupun eksplisit di berbagai institusi sosial, politik serta ekonomi yang
diperlukan untuk menjalankan masyarakat yang sehat, sehingga al-Qur‟an diperlukan di
setiap pengetahuan dan aktivitas manusia, termasuk juga di bidang keilmuan arsitektur.
Di dalam kitab itu, prinsip-prinsip dasar sudah disediakan bagi pembentukan sebuah
kebudayaan yang lengkap, tentu saja termasuk bidang arsitektur.
Hal bukan berarti bahwa penjelasan dan uraian yang spesifik dan jelas tentang
berbagai usaha manusia tersebut telah termuat dalam kitab suci yang memuat 114 surat
ini. Al-Qur‟an tentu tidak menyebutkan secara detail dan jelas bagaimana arsitektur
yang islami itu. Walaupun begitu, secara implisit di dalamnya terdapat suatu penjelasan
yang menjadi dasar dan acuan tentang bagaimana idealnya suatu lingkungan, bagaimana
sistem nilai, batasan dan aturan pergaulan antara pria dan wanita, dan sebagainya. Hal
yang tidak kalah penting adalah di dalamnya juga termuat konsep keindahan bangunan,
yang dicontohkan dengan menggambarkan keindahan bangunan-bangunan di surga,
seperti yang diceritakan di dalam surat al-Waqi‟ah.
Konsep keindahan yang terwujud dalam berbagai bidang tersebut biasa kita sebut
dengan seni dan kesenian. Dalam arsitektur, seni mempunyai posisi yang sangat
penting. Bahkan pada awal berkembangnya, keilmuan arsitektur termasuk dalam bidang
seni murni, bukan seperti pada saat ini, dimana arsitektur merupakan penggabungan
antara ilmu, seni dan teknologi. Arsitektur merupakan sarana untuk mewujudkan wadah
bagi aktivitas manusia dengan menggabungkan berbagai sudut pandang keilmuan,
termasuk budaya dan tentu saja seni. Dalam Islam, aspek seni dalam kebudayaan Islam
harus juga dilihat sebagai ekspresi estetis dari al-Qur‟an. Seni Islam tidak lain adalah
seni Qur‟ani. Seni Qur‟ani inilah yang nantinya juga akan mendukung terwujudnya
arsitektur Islam sebagai salah satu unsurnya yang penting. Di dalam buku ”Seni
Tauhid” karya Ismail Raji Al-Faruqi, terdapat beberapa alasan Al-Qur‟an dapat menjadi
dasar dari karya seni (Al-Faruqi, 1999: 3), sebagai berikut:
ARSITEKTUR ISLAMI 6
ARSITEKTUR ISLAMI DI WILAYAH PERI-PERI
Menurut Ismail Raji Al-Faruqi, arsitektur termasuk di dalam seni ruang dalam
esensi seni menurut Islam, hal ini dikarenakan arsitektur merupakan seni visual yang
mendukung kemajuan peradaban Islam (Al-Faruqi, 1999: 158). Di dalam seni ruang,
terdapat cabang lain yang termasuk mendukung di dalamnya yaitu seni rupa.
Keberadaan seni ruang yang di dalamnya terdapat bidang arsitektur merupakan satu hal
yang cukup penting. Hal ini juga didasarkan pada seni dalam pandangan al-Qur‟an,
sehingga pembangunan fisik peradaban ini senantiasa selalu berlandaskan nilai-nilai
Islam dalam al-Qur‟an, yang juga berfungsi sebagai landasan pembangunan peradaban
yang berupa akhlaq dan perilaku. Hal ini sangatlah penting untuk mewujudkan kembali
nilai-nilai Islam ke dalam tatanan pembangunan peradaban di dunia, yang tidak hanya
membangun peradaban secara fisik, tetapi juga secara mental, pola pikir, semangat,
akhlaq dan pola perilaku yang berlandaskan ajaran Islam yang bersumber pada al-
Qur‟an.
Semangat untuk kembali pada pandangan dan konsep pembangunan dan keindahan
berdasarkan al-Qur‟an inilah yang terdapat dalam arsitektur Islam. Setiap karya dalam
bidang arsitektur yang merupakan perwujudan fisik dari suatu peradaban, tidak hanya
dipandang indah dan megah dari segi material atau fisik saja, melainkan bagaimana
esensi keindahan tersebut dapat muncul dari suatu kebersahajaan atau kesederhanaan,
atau dapat saja keindahan tersebut memang berasal dari suatu yang megah yang
terinspirasi dari keindahan surgawi. Hal yang tidak kalah penting adalah, bagaimana
berbagai versi keindahan itu dapat mengingatkan kita akan KemahaBesaran Allah,
bahwa Allah adalah Dzat Maha Agung yang patut kita sembah dan menyadarkan esensi
kita sebagai hamba Allah.
ARSITEKTUR ISLAMI 7
ARSITEKTUR ISLAMI DI WILAYAH PERI-PERI
Arsitektur islami
Perkembangan islami di wilayah Peri-peri (Cina dan ASEAN).
Sejarah bangunan di wilayah tersebut.
Kriteria dan elemen pada bangunan tersebut.
Ciri khas arsitektural yang terkandung di dalam bangunan di wilayah tersebut.
ARSITEKTUR ISLAMI 8
ARSITEKTUR ISLAMI DI WILAYAH PERI-PERI
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Sejarah Masuknya Islam di Wilayah Peri-peri
Sebagai fenomena sosial, agama Islam pertama kali muncul di Jazirah Arab pada
abad ke-7 Masehi. Nabi Muḥammad s.a.w, adalah orang yang mula-mula
memperkenalkan agama Islam kepada peduduk kota Makkah. Hanya dalam kurun
waktu dua dekade dari awal dakwahnya, Nabi Muhammad s.aw. telah berhasil
menjadikan umat Islam menyebar begitu pesat sehingga sampai ke luar Jazirah Arab.
Jika dilihat pada peta modern penyebaran umat Islam di seluruh dunia, maka kawasan
Asia dan Afrika adalah wilayah yang paling dominan. Islam tumbuh berkembang tidak
hanya menjadi sistem kepercayaan atau agama yang dianut masyarakat, tetapi juga
menjadi sebuah peradaban dengan banyak imperium/kerajaan sepeninggal Nabi
Muhammad s.aw. dan generasi awal sahabatnya. Kerajaan Umayyah, kerajaan
Abbasiyah pada periode awal hingga kerajaan Turki Usmani, Kerajaan Safawi, dan
kerajaan Mughal pada periode akhir adalah imperium-imperium kuat dan besar di dunia
yang pernah menguasai wilayah Semenanjung Balkan dan Eropa Tengah di Utara
sampai wilayah Afrika Hitam di Selatan. Sementara di Timur terdapat wilayah Maroko
di Barat sampai dengan Asia Tenggara.
Dengan demikian, Islam tidak hanya agama yang dianut oleh bangsa-bangsa di
pertengahan bumi ini, tetapi juga merupakan peradaban yang terbentang dari Laut
Afrika sampai tepi Laut Pasifik Selatan, dari Padang Rumput Siberia sampai ke pelosok
daerahdaerah kepulauan di Asia Tenggara. Pengetahuan tentang dunia Islam sejatinya
pengetahuan tentang peradaban Islam yang telah menyebar di berbagai kawasan dunia.
Studi kawasan Islam merupakan kajian yang dapat menjelaskan terjadinya situasi yang
ada saat ini di dunia Islam. Fokus studi kawasan adalah menguraikan berbagai wilayah
dalam dunia Islam dan lingkup pranatanya sejak dari awal pertumbuhan, perkembangan,
karakteristik sosial budaya, faktor-faktor pendukung dan penghambatnya. Obyek
studinya meliputi aspek geografis, demografis, historis, bahasa, serta berbagai
perkembangan sosial budaya yang merupakan karakteristik dari keseluruhan
perkembangan di setiap kawasan budaya.
Secara kultural, penduduk yang tersebar di kawasan Asia Tenggara ini sangat
heterogen dari aspek bahasa, budaya, etnis, agama dan lainnya. Beberapa wilayah
menjadi kantong basis agama Islam karena hampir seluruh penduduknya beragama
Islam, bahkan telah berhasil membentuk sebuah kerajaan dan pemerintahan yang
bernafaskan Islam. Sementara di wilayah yang lainnya, umat Islam ada yang menjadi
golongan minoritas karena mereka hidup dengan masyarakat yang berbeda agama yang
jumlahnya lebih besar dan berada di bawah pemerintahan non-muslim. Sebahagian
besar penduduk di wilayah Asia Tenggara berbudaya Melayu dan beragama Islam, yang
menyebrang di Malaysia dan Indonesia hingga Filipina. Sementara negara-negara di
ARSITEKTUR ISLAMI 9
ARSITEKTUR ISLAMI DI WILAYAH PERI-PERI
ARSITEKTUR ISLAMI 10
ARSITEKTUR ISLAMI DI WILAYAH PERI-PERI
(Sumber: https://www.slideshare.net/AtiqahGhazali2/national-mosque-culture-and-
history-2-report)
ARSITEKTUR ISLAMI 11
ARSITEKTUR ISLAMI DI WILAYAH PERI-PERI
Masjid Negara mengalami renovasi besar besaran di tahun 1987, atap beton
masjid yang semula berwarna merah muda kemudian ditutup dengan keramik bewarna
hijau dan biru. Hingga saat ini Masjid Negara masih berdiri megah dengan kharismanya
diantara gedung gedung jangkung pencakar langit kota Kuala Lumpur. Masjid Negara
sudah dilengkapi dengan koridor bawah tanah berlokasi di dekat stasiun kereta di jalan
Sultan Hishamuddin.
Masjid Negara dilengkapi dengan 3 pintu besar dan satu pintu khusus untuk
keluarga kerajaan, pejabat tinggi pemerintah dan tamu negara. Lobby masjid ada di
lantai bawah, satu lantai dengan tempat berwudhu, kamar mandi tempat menyimpan
alas kaki dan ruang istirahat bagi jamaah yang datang dari luar kota. Sebelum sampai ke
ARSITEKTUR ISLAMI 12
ARSITEKTUR ISLAMI DI WILAYAH PERI-PERI
ruang sholat utama di tingkat pertama terdapat halaman besar. Di bagian tengah
halaman ini terdapat payung dari beton berukuran 48 ft, plus kolam-kolam beserta
beberapa buah pancuran.
(Sumber: https://www.slideshare.net/AtiqahGhazali2/national-mosque-culture-
and-history-2-report)
Ruang sholat utama bertembok konkrit bertulang dan ditutup dengan marmar
Itali. Ruang utama masjid dapat di akses melalui 7 pintu dari Jalan Lembah, Jalan
Perdana, Jalan Kinabalu and Jalan Cenderasari. Tersedia juga terowongan bawah tanah
yang menghubungkan masjid dengan stasiun kereta api di jalan Hishamuddin. Fasilitas
ARSITEKTUR ISLAMI 13
ARSITEKTUR ISLAMI DI WILAYAH PERI-PERI
untuk pengunjung non muslim juga disediakan termasuk fasilitas toilet yang dibangun
oleh Kuala Lumpur City Hall.
Diatas masing masing pintu ini dipasang kaligrafi ayat ayat suci Al-Qur‟an
dengan mozaik bewarna biru dan keemasan. Di atas ruang sholat utama ini tempat
kubah payung masjid berada. Dibagian bawah kubah, selain dihias dengan kaligrafi juga
dihias dengan kaca mozaik dan emas putih.
Kubah Masjid Negara ditopang oleh 16 tiang utama berdiameter 3 ft. Sebelum di
renovasi, mihrab Masjid Negara tadinya berbentuk bersegi seperti pintu namun
kemudian di ubah berbentuk melengkung seperti gerbang. Mihrab ini bertatahkan ayat-
ayat al-Quran bernuansa Maroko. Paras tembok yang mengelilingi mihrab ini juga seni
bangunan Maroko. Mimbar, tempat imam berkhutbah terletak di sebelah kanan mihrab.
Mimbar yang berbentuk seperti beranda ini dibuat dari kayu. 16 chandelier turut
menghias interior Masjid Negara. Lampu lampu tersebut merupakan sumbangan dari
para Sultan, Gubernur dan bekas Yang Di Pertuan Negara Singapura.
o Ruang Pertemuan
Masjid negara juga dilengkapi dengan fasilitas ruang pertemuan yang dapat digunakan
untuk berbagai kegiatan akademik termsuk upacara upacara resmi, perkuliahan umum,
seminar, pelatihan dan workshop. Dan tentusaha untuk menjamu tamu tamu VVIP
termasuk tamu negara dan Yang Dipertuan Agong Raja Malaysia, Perdana Metri dan
tamu kerajaan.
ARSITEKTUR ISLAMI 14
ARSITEKTUR ISLAMI DI WILAYAH PERI-PERI
o Ruang perkualiahan
Tersedia 3 ruang yang dapat digunakan untuk kegiatan dalam kelas. Masing
masing mampu menampung 20-30 orang setiap kelas. Ruangan ruangan tersebut biasa
dipakai untuk pembelajara dalam ruang kelas, rapat, seminat dan sebagainya. Masing
masing ruang dilengkapi dengan layar LCD untuk setiap acara yang membutuhkan
Slide show.
Selain dua jenis fasiltas fasilitas di atas masjid Negara masih memilki fasilitas
ruang meeting utama yang biasa dipakai oleh pengurus Masjid Negara, pejabat
pemerintah, NGO dan lain lain. Dan masih ada lagi area pameran luar ruang yang dapat
dipakai untuk penyelenggaraan pameran di sekitar Masjid Negara tanpa mengganggu
proses peribadatan. Dan tak kalah menarik, masjid ini berkerja sama dengan pihak
swasta juga menyediakan fasiltas olahraga yang dapat digunakan oleh anggotanya untuk
berolahraga.
o Makam Pahlawan
Seperti disebutkan dimuka bahwa di komplek Masjid Negara ini dimakamkan beberapa
tokoh penting Malaysia. Baik di dalam bangunan maosolium yang berbentuk bintang 7
itu atau pun di luar maosolium. Pahlawan nasional yang dimakamkan di sini adalah :
Dibawah kubah :
Diluar kubah :
1. Tan Sri Syed Jaafar Albar – Sekjen UMNO dan Menteri pengembangan daerah
tertinggal (wafat 1977)
2. Tan Sri Syed Nasir – Juru bicara Dewan Rakyat (wafat 1982)
3. Tun Sardon Jubir – Menteri PU dan Komunikasi dan Yang di-Pertuan Negeri Penang
(wafat 1985)
4. Tan Sri Mohammad Noah – Menteri perumahan dan Juru bicara Dewan Rakyat
(wafat 1991)
5. Tan Sri Abdul Kadir Yusuf – Menteri Kehakiman (wafat 1992)
6. Tan Sri Mohd Khir Johari – Menteri pendidikan (wafat 2006)
7. Tun Dr Fatimah Hashim – Menkesra (Wanita pertama yang menjadi menteri di
Malaysia– wafat 9/1/2010)
ARSITEKTUR ISLAMI 15
ARSITEKTUR ISLAMI DI WILAYAH PERI-PERI
Menara masjid memiliki bentuk yang unik seperti paying besar yang sedang
tertutup. Menara masjid Negara memiliki tinggi hingga 73 meter. Pada puncak menara
terpasang tanda bulan sabit dan bintang dengan balutan warna emas.
ARSITEKTUR ISLAMI 16
ARSITEKTUR ISLAMI DI WILAYAH PERI-PERI
(Sumber: https://www.123rf.com/photo_25354991_the-minaret-of-the-national-
mosque-of-malaysia-in-kuala-lumpur.html)
B. Kubah
Sekilas, menara setinggi 245 kaki ini terlihat seperti roket yang bentuknya
seperti payung tertutup sementara atap masjid terlihat seperti payung terbuka. Masjid
sebelumnya mengalami renovasi besar pada tahun 1987. Atap berukuran tinggi 84 kaki
memiliki diameter lebih dari 200 kaki dan didukung oleh 16 pilar berukuran lebih dari 3
kaki. Pilar-pilar tersebut ditaburi dengan teraso. Di tengah-tengah atap ada panel
aluminium yang diukir dengan bentuk ayat seperti pintu tetapi telah dimodifikasi
sebagai lengkungan melengkung. Ini adalah salah satu fitur yang paling mencolok dari
masjid, karena unik dan luar biasa berbeda dibandingkan dengan masjid lain yang
memiliki kubah bawang, tetapi Masjid Nasional ini menyerupai payung yang sebagian
terbuka seperti atap yang melambangkan di bawah perlindungan Allah. Sedangkan
kubah pada bagian interior melambangkan kekuasaan Sultan yang menaungi para
masyarakatnya.
6
Gambar 9. Atap ubin yang tertutup dengan warna biru dan hijau
(Sumber: http://www.traveladventures.org/countries/malaysia/images/masjid-
negara10.jpg)
ARSITEKTUR ISLAMI 17
ARSITEKTUR ISLAMI DI WILAYAH PERI-PERI
Saat ini, Masjid Nasional terus berdiri ramping dan penuh gaya dengan desain
modern yang mewujudkan ekspresi kontemporer kaligrafi seni Islam tradisional dan
simbolisme arsitektur Melayu. Sejak selesai pada 27 Agustus 1965, Masjid Nasional
telah menjadi simbol agung bagi Islam di Malaysia.
C. Fokus Pada Interior
Pada bagian interior memiliki dinding beton bertulang yang dihiasi marmer
Italia. Ada sembilan pintu aluminium geser di sepanjang tiga bagian dinding. Beberapa
ayat tertulis dari Al Qur'an diletakkan di atas semua bagian dalam pintu aula. Ukuran
tulisan 2ft tinggi dan ditenun dengan emas dan mosaik mengkilap biru. Atap beton
dalam bentuk payung terbuka dihiasi dengan mosaik kaca dan emas putih.
(Sumber: http://1.bp.blogspot.com/-GYodUYPrfMU/T-
fy4imvNKI/AAAAAAAAC3c/K_fGKl5ty8Y/s1600/P1110340+-+edit.jpg)
D. Serambi dan Pilar/Tiang
Serambi berfungsi sebagai ruang doa tambahan untuk sejumlah besar muslim
selama setiap hari Jumat. Bagian serambi masjid Negara terdapat tiang-tiang penyangga
yang memiliki warna hitam dan putih yang dilapisi oleh mozaik terazo. Tiang-tiang
tersebut berjumlah 48 buah pilar yang memiliki arti sebagai pohon kelapa yang dulu
banyak tumbuh di Malaysia.
ARSITEKTUR ISLAMI 18
ARSITEKTUR ISLAMI DI WILAYAH PERI-PERI
E. Mozaik Marmer
Mozaik Marmer pada dinding dan tiang-tiang penyangga kubah utama Masjid
Negara didatangkan langsung dari Negara Maroko. Keindahan kaca patri ini terlihat
pada siang hari, dimana cahaya matahari di pantulkan langsung oleh mozaik tersebut
dengan warna biru, emas dan kuning. Hal ini dipengaruhi oleh gaya melayu dan turki
sehingga menambah kesan estetika pada bagian interior masjid Negara Malaysia.
F. Mihrab
adalah ceruk setengah lingkaran atau tempat kecil yang ada di dinding paling
depan masjid atau Musala yang menunjukkan arah kiblat dan merupakan tempat
untuk Imam memimpin sholat berjemaah dalam suatu masjid. Disamping Mihrab
biasanya terdapat "Mimbar", yaitu tempat Imam untuk
melakukan ceramah atau khutbah. Mihrab pada Masjid Negara Malaysia ini dihiasi
dengan mozaik-mozaik khas Maroko dengan tangan manusia langsung tanpa
menggunakan mesin. Mozaik-mozaik tersebut memiliki bentuk ukiran tumbuhan yang
menjadi ciri khas Melayu.
ARSITEKTUR ISLAMI 19
ARSITEKTUR ISLAMI DI WILAYAH PERI-PERI
ARSITEKTUR ISLAMI 20
ARSITEKTUR ISLAMI DI WILAYAH PERI-PERI
Secara umum Pola geometris adalah suatu objek, bentuk, Gambar, dan lainnya
yang berulang dengan cara tertentu dalam kumpulan data atau bentuk-bentuk geometris.
Desain geometri dalam seni islam kerapkali di bentuk dari perpaduan pengulangan
bentuk persegi dan lingkaran, yang saling menjalin dan meliputi,
sebagaimana arabasque (dengan kerapkali memadukan kedua pola itu), menjadi bentuk
pola yang rumit dan kompleks, termasuk sebuah luasnya ragam mosaik.
Pada Masjid Negara, gemetri yang digunakan adalah lambang Rub Al-Hibz.
Geometri ini di gunakan pada bagian fasad bangunan, sehingga baik bentuk dan
bayangan saat terpancar matahari mengasilkan bentuk yang indah. Adapun angin atau
udara dingin dapat masuk dengan bebas.
ARSITEKTUR ISLAMI 21
ARSITEKTUR ISLAMI DI WILAYAH PERI-PERI
K. Kaca Patri
Istilah kaca patri dapat merujuk pada kaca berwarna sebagai suatu bahan atau
karya-karya yang dibuat darinya. Sepanjang sejarahnya selama seribu tahun, istilah ini
telah diterapkan nyaris secara eksklusif pada jendela gereja, masjid, dan bangunan
penting lainnya. Meskipun biasanya dibuat dalam rupa panel datar dan digunakan
sebagai jendela, berbagai kreasi dari seniman kaca patri modern juga membuatnya
sebagai seni pahat dan struktur tiga dimensi.
Pada Masjid Negara, kaca patri di terapkan pada sekeliling bagian bawah kubah
yang melafazkan ALLAH dan Muhammad Saw. Hal ini menambah kesan mewah,
keindahan dan membuat damai mata yang melihat.
ARSITEKTUR ISLAMI 22
ARSITEKTUR ISLAMI DI WILAYAH PERI-PERI
Gaya modern yang diadopsi tampak dari penutup atau atap masjid yang
memiliki 18 sudut. Atap atau kubah utama masjid ini didesain menyerupai bintang
melambangkan 13 negara bagian Malaysia dan lima Rukun Islam.
Untuk memberikan kesan padat, atap dengan desain bintang ini dikeliling kubah kecil
sebanyak 48 kubah dengan warna senada.
Sisi dalam kubah payung dihias dengan ukiran kaligrafi Alquran. Sedangkan, bagian
puncak bangunan menaranya menyerupai bentuk payung yang sedang tertutup.
Atap utama berstruktur beton bertulang tanpa ditopang tiang berfungsi
memberiakan ruang yang lebih lega. Jika dilihat dari udara, atap masjid berwarna biru
ini tampak seperti payung separuh terbuka, melambangkan aspirasi negara yang
independen. Konsep bangunan masjid yang rampung dikerjakan selama tiga tahun,
sejak 1962 hingga 1965 ini, menyerupai rumah panggung Melayu yang berdiri kokoh di
atas tonggak dari beton.
ARSITEKTUR ISLAMI 23
ARSITEKTUR ISLAMI DI WILAYAH PERI-PERI
B. Arsitektur Tropis
Beton yang menjadi bagian utama badan masjid ini diberi variasi berupa lubang
dengan desain yang menarik, sehingga tak hanya berfungsi sebagai sirkulasi udara.
Konsep yang demikian konon adalah karakter arsitektur tropis modern yang khas lokal.
Bagian interior masjid ini menampilkan kesan lapang pada ruangan utamanya.
Di atasnya, terdapat bagian-dalam kubah utama yang berbentuk lingkaran sempurna,
bak payung raksasa yang menaungi seisi ruangan.
(Sumber: google.com)
Pada 1987, Masjid Negara Malaysia yang dinobatkan sebagai salah satu masjid
terbesar se-Asia Tenggara mengalami renovasi besar-besaran. Hasilnya bisa dilihat
sampai saat ini. Misalnya, warna kubah yang tadinya merah jambu sekarang menjadi
variasi hijau dan biru.
ARSITEKTUR ISLAMI 24
ARSITEKTUR ISLAMI DI WILAYAH PERI-PERI
Selain itu, ada pula penambahan pada dekorasi taman yang berada di sekitar
bangunan utama. Taman masjid ini dihiasi deretan pepohonan yang rimbun serta
hamparan rumput hijau, sehingga menunjukkan nuansa ekologis di tengah perkotaan
Kuala Lumpur.
Prinsip-prinsip ini membuat gaya menjadi unik, menarik dan penting. Ini adalah
cara untuk menunjukkan hubungan antara Muslim, kepercayaan mereka dan bagaimana
hal itu ditampilkan dalam arsitektur sehari-hari. Islam adalah agama di mana ia
mewakili budaya dan bertindak sebagai kekuatan di antara orang-orang yang beragam
etnis dan budaya. Karakteristik: Semua masjid harus memiliki ceruk di pedalaman
(Mckenzie, 2017). Ada sebuah ceruk di dinding yang disebut mihrab dan menghadap
Mekah, ke arah orang Muslim berdoa. Menara adalah karakteristik penting lain dari
sebuah masjid (Mckenzie, 2017). Menara itu adalah menara tempat muazin memanggil
umat beriman untuk berdoa, yang dikenal sebagai Azan. Arsitektur Islam menghiasi
struktur mereka dengan kaligrafi Islam atau ayat-ayat dari Al-Qur'an (Nicanor, 2009).
Masjid Nasional memiliki ayat-ayat Al-Qur'an di atap, serta di ruang sholat utama di
dinding.
1. TAWHID (UNITY AND UNIQUITY OF ALLAH)
Fokus bangunan harus pada penguatan ikatan antara Muslim dalam kesesuaian
kehendak Allah (Wong, 2014). Bangunan harus menunjukkan bahwa umat Islam
memiliki keyakinan yang kuat terhadap satu Tuhan mereka. Kiblat, satu arah yang
didoakan umat Islam, dapat mewakili hal ini, yaitu menuju Kaabah di Mekah. Ini
menyatukan semua Muslim untuk berdoa dalam satu arah menuju Tuhan mereka, Allah
ARSITEKTUR ISLAMI 25
ARSITEKTUR ISLAMI DI WILAYAH PERI-PERI
(Hilmi, 2014). Dalam hal ini, Masjid Nasional diarahkan ke Barat Laut yang
menghadap Kiblat.
(Sumber: https://www.slideshare.net/AtiqahGhazali2/national-mosque-culture-
and-history-2-report)
2. IHTIRAM (RESPECT)
Bangunan harus menunjukkan rasa hormat dan kepatuhan yang dimiliki umat
Islam terhadap Allah, serta terhadap ciptaan lainnya (hidup atau tidak hidup) dan
terhadap satu (Wong, 2014). Sebagian besar masjid dirancang berdasarkan bentuk
geometris sehingga telah menjadi simbolisme dan konsep penghormatan (Hilmi, 2014).
Selanjutnya, umat Islam dapat menciptakan kembali pola dan bentuk sehingga
memberikan pesan agama. Baik pada ruang solat maupun pada fasad bangunan
menunjukkan geometri yang khas akan keislaman.
(Sumber: https://www.slideshare.net/AtiqahGhazali2/national-mosque-culture-
and-history-2-report)
ARSITEKTUR ISLAMI 26
ARSITEKTUR ISLAMI DI WILAYAH PERI-PERI
3. IKHLAS (SINCERITY)
ARSITEKTUR ISLAMI 27
ARSITEKTUR ISLAMI DI WILAYAH PERI-PERI
(Sumber: https://www.slideshare.net/AtiqahGhazali2/national-mosque-culture-
and-history-2-report)
5. IQTISAD (BALANCE)
(Sumber: https://www.slideshare.net/AtiqahGhazali2/national-mosque-culture-
and-history-2-report)
ARSITEKTUR ISLAMI 28
ARSITEKTUR ISLAMI DI WILAYAH PERI-PERI
6. HAYA '(SEDERHANA)
(Sumber: https://www.slideshare.net/AtiqahGhazali2/national-mosque-culture-
and-history-2-report)
7. DIKR (PENGINGAT)
ARSITEKTUR ISLAMI 29
ARSITEKTUR ISLAMI DI WILAYAH PERI-PERI
(Sumber: https://www.slideshare.net/AtiqahGhazali2/national-mosque-culture-
and-history-2-report)
Salah satu masjid yang berada di China bernama masjid Huaisheng. Masjid
tersebut berada di ibukota propinsi Guangdong, masjid Huaisheng sendiri berdiri di atas
lahan tanah seluas 2.966 meter persegi. Berdasarkan sejarah bahwa masjid ini didirikan
oleh Sa‟d ibn Abi Waqqas. Beliau sendiri merupakan paman dari Nabi Muhammad
SAW. Sebenarnya nama dari masjid Huaisheng sendiri memiliki arti Rindu kepada
Rasulullah Muhammad SAW.
ARSITEKTUR ISLAMI 30
ARSITEKTUR ISLAMI DI WILAYAH PERI-PERI
Masjid Huaisheng, yang juga dikenal dengan nama Masjid Mercusuar, adalah
sebuah masjid utama di Guangzhou. Berkali-kali dibangun dalam sejarahnya, masjid
tersebut menurut tradisi awalnya dibangun pada 1.300 tahun yang lalu yang membuat
masjid tersebut menjadi salah satu masjid tertua di dunia. Masjid tersebut dibangun
untuk mengenang nabi Islam Muhammad.
(Sumber: https://www.kontraktorkubahmasjid.com/masjid-huaisheng-china/)
Masjid Huaisheng juga dikenal dengan nama masjid Guangtasi atau tak jarang
dikenal sebagai masjid mercusuar atau menara api. Hal tersebut karena menara pada
masjid Huaisheng terlihat seperti bentuk mercusuar. Menara tersebut lumayan tinggi
dengan tingginya yang mencapai 36.3 meter serta berwarna putih. Bangunan ini juga
disebut-sebut sebagai bangunan tertinggi yang berada di wilayah tersebut. Selain itu
keunikan dari menara masjid Huaisheng sangat berbeda dengan berbagai menara masjid
lainnya. Karena bentuknya silinder sederhana serta terdapat kubah pada bagian paling
atas menara tersebut. Biasanya bentuk seperti itu merupakan cirri dari bangunan khas
Arab.
ARSITEKTUR ISLAMI 31
ARSITEKTUR ISLAMI DI WILAYAH PERI-PERI
(Sumber: https://www.kontraktorkubahmasjid.com/masjid-huaisheng-china/)
Sejarah dari pembangunan masjid Huaisheng tak lepas dari seorang paman dari
Nabi Muhammad SAW yang pertama kali menyebarkan agama islam di Cina. Beliau
adalah Sa‟d ibn Abi Waqqas yang memulai penyebaran ajaran islam di Cina pada tahun
630-an. Seiring dengan berjalannya waktu perkembangan agama islam semakin
menyebar dan dibangunlah sebuah bangunan untuk melaksanakan ibadah. Salah satunya
adlaah masjid Huaisheng ini. Masjid Huaisheng pernah mengalami renovasi sebanyak
empat kali. Namun masjid tersebut pernah dilakukan pembangunan ulang secara
keseluruhan pada tahun 1350 pada masa pemerintahan Dinasti Yuan.
Naskah Muslim Tiongkok kuno mengatakan bahwa masjid itu dibangun pada
627 M oleh Sa`d ibn Abi Waqqas yang konon datang pada misi Muslim pertamanya ke
Cina pada 620-an. Meskipun cendekiawan sekuler modern tidak menemukan bukti
sejarah bahwa Sa'd ibn Abi Waqqas benar-benar mengunjungi Cina, mereka setuju
bahwa umat Islam pertama pasti telah tiba di Tiongkok pada abad ke-7, dan bahwa
pusat-pusat perdagangan utama, seperti Guangzhou, Quanzhou, dan Yangzhou mungkin
sudah memiliki masjid pertama mereka dibangun pada masa Dinasti Tang, meskipun
tidak ada sumber yang dapat diandalkan yang membuktikan keberadaan mereka yang
sebenarnya telah ditemukan sejauh ini.
Sangat mungkin bahwa masjid itu ada selama tahun-tahun awal Dinasti Song.
Masjid ini dibangun kembali pada tahun 1350 lalu pada tahun 1695 setelah dihancurkan
oleh api. Menara atau Menara Cahaya Huaisheng dibangun pada periode sebelumnya.
Sampai abad ke-19, menara menara adalah salah satu landmark utama Guangzhou.
Dilihat dari arsitektur masjid Huaisheng, masjid ini tidak terlihat seperti
beberapa masjid pada umumnya. Melainkan seperti bangunan kuil. Pada bagian luar
masjid akan terlihat sangat menarik dengan batu bata berwarna merah dan atapnya
ARSITEKTUR ISLAMI 32
ARSITEKTUR ISLAMI DI WILAYAH PERI-PERI
(Sumber: https://www.wikiwand.com/en/Huaisheng_Mosque)
(Sumber: https://www.wikiwand.com/en/Huaisheng_Mosque)
ARSITEKTUR ISLAMI 33
ARSITEKTUR ISLAMI DI WILAYAH PERI-PERI
Meskipun area Masjid Huaisheng cukup luas sekitar 3.000 meter persegi, situs
ini sangat mundur sehingga para pengunjung merasa bahwa itu adalah perjalanan yang
panjang di sepanjang jalur pendekatan dari gerbang batu bata pertama hingga yang
kedua, sebenarnya tidak terlalu panjang. Gerbang kedua bertingkat dua, berfungsi juga
sebagai menara pengawas bulan dengan atap ubin dua tingkat yang megah.
Untuk membuka makam Abi Waqqaas, pengunjung masih harus berjalan kaki
sekitar 100 meter dari pintu utama. Setelah masuk pintu makam, ada dua pintu lagi yang
mesti dilewati untuk menuju makam Abi Waqqaas. Makam ini ditempatkan di dalam
bangunan jadi terlindung dari panas dan hujan. Di sekitarnya, ada sejumlah makam
lainnya yang terlindung di bawah naungan pohon beringin.
Musa (60), seorang Muslim Cina yang merupakan salah satu penjaga makam
tersebut, mengatakan bahwa setiap hari ada pengunjung yang datang ke makam itu dari
berbagai negara. Di dekat pintu masuk makam, disediakan tempat untuk salat, tetap di
dekat mata air yang ditemukan 1300 tahun lampau. Air dari mata air yang sekarang
dibuat pompa tersebut, masih diminum oleh para pengunjung.
Begitu Anda berjalan melewati pintu masuk, Anda akan disambut oleh Menara
Pengamatan Bulan. Dibangun dengan gaya pagoda khas Cina, digunakan untuk
mengamati fase bulan untuk mengkonfirmasi awal dan akhir Ramadhan (bulan puasa).
ARSITEKTUR ISLAMI 34
ARSITEKTUR ISLAMI DI WILAYAH PERI-PERI
(Sumber: http://www.mokadertravel.com/china/huaisheng-mosque.html)
o Ruang Solat
Desain ruang solat menghidupkan cerita dan suasana pada 400 tahun
silam.Terbukti dengan masih terjaganya setiap detail dari bangunan masjid Huaisheng.
Area solat masjid dibuat dengan sangat sederhana, terlihat pada bangian solat antara
perempuan dan laki-laki hanya di batasi dengan kain panjang. Tepat pada bagian
dinding area utama solat terukir kaligrafi yang sangat besar yang memiliki arti “Islam
adalah agama yang di cintai oleh Allah”.
(Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=j-gK83vPTls)
ARSITEKTUR ISLAMI 35
ARSITEKTUR ISLAMI DI WILAYAH PERI-PERI
Gambar 34. menara cahaya tampak dari dekat, dengan jendela kecil yang
menghiasi dindingnya tersusun secara spiral ke atas. (photo: archnet.org)
(Sumber: https://ganaislamika.com/masjid-tertua-di-china/)
Di dalam menara ini terdapat dua tangga yang berfungsi sebagai sarana
pendakian menuju ke balkon. Struktur tangga seperti ini tidak dikenali di China sebelum
Dinasti Song. Sedang dari luar, menara ini dihiasi oleh jendela-jendela yang tersusun
membentuk spiral ke atas menara. Pada waktu rekonstruksi tahun 1350, di menara ini
ditambahkan sebuah inkripsi yang menyatakan: “Di bawah awan putih dan di mana
gunung berubah, terjadilah sebuah pagoda batu yang brilian dengan gaya Wilayah
Barat. Diserahkan oleh Kaisar Gaozu dari Tang dinasti sampai sekarang, gayanya
tidak dikenal di Wilayah Tengah,” menunjukkan tanggal penyelesaian antara tahun 650
sampai 700. Sampai saat ini, Menara Cahaya adalah struktur tertinggi di Guangzhou
dan berfungsi sebagai landmark utama di kota ini.
ARSITEKTUR ISLAMI 36
ARSITEKTUR ISLAMI DI WILAYAH PERI-PERI
B. Gerbang
Gerbang utama pada masjid ini memiliki desain khas china dan hampir tak
terlihat seperti bangunan masjid. Hanya kaligrafi bertuliskan ”Masjid Huaisheng
Guangta” yang menjadi penanda bahwa itu adalah bangunan masjid. Disisi kanan dan
kiri gerbang terdapat ruang penyimpanan barang dan toilet.
Seperti bangunan Cina tradisional pada umumnya, bagian gerbang masjid ini
berbentuk lengkung. Pada gerbang utama yang terletak di selatan-sebagaimana tradisi
bangunan Cina-ada atap dua tingkat yang berbentuk melengkung. Ini diketahui
dibangun pada abad ke-17 dan bercorak khas arsitektur Cina.
(Sumber: http://www.mokadertravel.com/china/huaisheng-mosque.html)
ARSITEKTUR ISLAMI 37
ARSITEKTUR ISLAMI DI WILAYAH PERI-PERI
C. Atap
Masjid Huaisheng ini sangat kental dengan ciri khas arsitektur China sehingga
masjid ini tidak memiliki kubah dan diganti dengan atap khas arsitektur China sehingga
masjid ini terlihat seperti kuil. Atap masjid ini memiliki tingkat kerumitan yang tinggi
pada sambungan antar kayu. Komplek masjid ini mengguankan atap jenis Hill Roof
yang biasa digunakan untuk berbagai aula penting, kuil, taman, dan bangunan resmi
lainnya.
(Sumber: https://www.tionghoa.info/arsitektur-atap-tradisional-tionghoa-dan-filosofinya/)
(Sumber: https://www.tionghoa.info/arsitektur-atap-tradisional-tionghoa-dan-filosofinya/)
ARSITEKTUR ISLAMI 38
ARSITEKTUR ISLAMI DI WILAYAH PERI-PERI
(Sumber: https://www.tionghoa.info/arsitektur-atap-tradisional-tionghoa-dan-filosofinya/)
D. Serambi
Diarea tengah bagian masjid Huaisheng terdapat serambi tengah yang dikelilingi
oleh pohon-pohon local khas Negara Tiongkok. Bagian tengah serambi masjid di
kelilingi oleh pagar batu yang telah di buat sejak dynasti Ming. Pagar batu serambi ini
dihiasi dengan ukiran khas dinasti ming berupa bentuk flora tumbuh-tumbuhan. Pada
bagian masjid tidak terdapat geometri, gambar maupun ukiran berupa makhluk hidup.
Serambi
Tengah
(Sumber: https://ganaislamika.com/masjid-tertua-di-china/)
ARSITEKTUR ISLAMI 39
ARSITEKTUR ISLAMI DI WILAYAH PERI-PERI
(Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=j-gK83vPTls)
Selain serambi tengah, terdapat serambi depan masjid dan koridor sekeliling masjid
yang di jadikan sebagai area solat saat solat jumat dikarenakan kapasitas dalam masjid
tidak mencukupi bagi seluruh jamaah solat jumat. Serambi ini berbentuk “U”.
(Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=j-gK83vPTls)
E. Prasasti
Disudut masjid Huaishang terdapat prasasti tua yang terbuat dari batu kokoh dan
terukir aksara Tiongkok. Prasasti yang terdapat di masjid Huaisheng menceritakan
tentang proses renovasi masjid yang telah terjadi selama empat kali yaitu, di zaman
Dinasti Yuan akibat bencana, Dinasti Ming akibat kebakaran, Dinasti Qing berupa
renovasi biasa dan pada tahun 1935.
(Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=j-gK83vPTls)
ARSITEKTUR ISLAMI 40
ARSITEKTUR ISLAMI DI WILAYAH PERI-PERI
F. Mihrab
Mihrab pada Masjid Huaisheng ini terlihat sangan sederhana. Hanya memiliki
lengkungan dengan warna putih polos. Masjid ini menekankan bahwa pada bagian
mihrab tidak diperbolehkan adanya kaligrafi atau warna yang mencolok, sehingga
jamaah tidak terganggu saat solat atau kehilangan fokus.
(Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=j-gK83vPTls&t=216s)
G. Mimbar
Mimbar pada masjid ini terkesan sederhana yang bermaterialkan kayu pilihan
yang ada di kota Guang Zhu. Mimbar memiliki 7 anak tangga yang berarti 7
tingkatan langit (lihat gambar 46).
H. Ukiran Kaligrafi
Pada Masjid Huaisheng dominan dengan ukiran kaligrafi berwarna yang
dinamakan dengan teknik „Xiaojing‟. Terutama pada bagian ruang uatam solat, terukir
kaligrafi yang sangat besar dengan warna hitam yang memiliki makna “Islam adalah
agama yang dicintai oleh ALLAH”. Adapun pada bagian mihrab imam, terdapat dua
buah tiang berwarna hijau di hiasi dengan kaligrafi Asmaul Husna.
ARSITEKTUR ISLAMI 41
ARSITEKTUR ISLAMI DI WILAYAH PERI-PERI
(Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=j-gK83vPTls&t=216s)
I. Ornamen
Ornamen pada masjid ini terdapat pada bagian atap maupun bagian bukaan
masjid yang sangat kenal dengan ciri khas arsitektur Tiongkok. Pada bukaan terdapat
ornamen lingkaran berwarna hitam dan dilapisi dengan kaca-kaca putih dan berupa
pintu atau jendela geser.
(Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=j-gK83vPTls&t=216s)
ARSITEKTUR ISLAMI 42
ARSITEKTUR ISLAMI DI WILAYAH PERI-PERI
(Sumber: http://web.budaya-tionghoa.net/index.php/item/3644-atap-xuanshan-dan-xieshan)
ARSITEKTUR ISLAMI 43
ARSITEKTUR ISLAMI DI WILAYAH PERI-PERI
Menurut lillian juga dalam bukunya “fengshui” adalah ornamen tumbuhan yang
memiliki banyak jenis, antara lain bunga teratai yang biasa dipakai sebagai lambang
kesucian dan kesuburan, karena sesuai denganwarnanya yaitu putih. Jenis tumbuhan
lainadalah bunga seruni, botan, dan prem, ornamen digunakan untuk melambangkan
kekuatandan keteguhan hati dalam menghadapiikehidupan, ornamen ini biasanya
digunakan pada dinding, partisi dan untuk dekorasi. Bunga Peony, digunakan untuk
melambangkan perhatian, kasih, kekayaan, dan kehormatan.Bunga Krisan digunakan
untuk melambangkan dukungan dan apresiasi dari hal-hal yang tidak diinginkan. Pohon
Bambu, Cemaradigunakan untuk melambangkan umur yang panjang, kekuatan, dan
keuletan dalammenjalani kehidupan. Pohon Pinus digunakanuntuk melambangkan
kekuatan dan tekad.
ARSITEKTUR ISLAMI 44
ARSITEKTUR ISLAMI DI WILAYAH PERI-PERI
ARSITEKTUR ISLAMI 45
ARSITEKTUR ISLAMI DI WILAYAH PERI-PERI
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Kata masjid terulang sebanyak dua puluh delapan kali di dalam Al-Qur‟an. Dari
segi bahasa, kata tersebut diambil dari akar sajada-sujud, yang berate patuh, taat, serta
tunduk dengan rasa hormat dan takzim. Meletakkan dahi, kedua tangan, lutut, dan kaki
ke bumi, yang kemudian dinamai sujud oleh syariaat. Itulah sebabnya mengapa
bangunan yang dikhususkan untuk melaksanakan shlalat dinamakan masjid, yang
artinya „‟tempat bersujud‟‟. Dalam pengertian sehari-hari, masjid merupakan bangunan
tempat sholat kaum Muslim. Tetapi, karena akar katanya mengandung makna tunduk
dan patuh, hakikat masjid adalah tempat melakukan segala aktivitas yang mengandung
kepatuhan kepada Allah semata.
Dengan kata lain, masjid adalah tempat ibadah dan pendidikan dalam
pengertiaannya yang luas. Sebagai manusia yang berkeseniman kita bukan hanya
mengamati keindahan ornament dari segi arsitektur masjid tetapi kita juga harus
mengetahui fungsi masjid sebagai sarana beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah
Subhanahu‟wataala serta selalu memakmurkan masjid, baik masjid kecil di desa-desa
atau masjid agung di perkotaan.
Jika masjid Masjid Negara yang ada di Malaysia merupakan masjid terbesar di
seantero Malaysia, karena bisa menampung lebih dari 15 ribu jamaah sekaligus, baru
kemudian posisi tersebut digeser oleh Masjid Biru di Shah Alam yang bisa menampung
jamaah lebih dari itu. Tidak hanya arealnya yang luas, bangunannya yang besar dan
ARSITEKTUR ISLAMI 46
ARSITEKTUR ISLAMI DI WILAYAH PERI-PERI
dibalut oleh kemegahan, akan tetapi masjid ini juga memiliki taman-taman yang begitu
apik nan indah, sehingga menjadikannya sebagai Landmark Kota Kuala Lumpur dan
simbol keagungan Islam di wilayah Negara Malaysia.
3.2.Saran
ARSITEKTUR ISLAMI 47
ARSITEKTUR ISLAMI DI WILAYAH PERI-PERI
DAFTAR PUSTAKA
http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/analisis/article/view/3069
http://cina.panduanwisata.id/guangzhou/wisata-religi-guangzhou/mengenal-huaisheng-salah-
satu-masjid-tertua-di-cina/
https://dpk2gz.wordpress.com/2012/07/04/masjid-huaiseng/
https://ganaislamika.com/masjid-tertua-di-china/
https://id.wikipedia.org/wiki/Masjid_Negara_Malaysia
http://islamic-archcorner.blogspot.com/
http://kuala-lumpur.attractionsinmalaysia.com/National-Mosque.php
https://konsultasisyariah.com/31946-posisi-mimbar-masjid-yang-sesuai-sunah.html
https://serambiummah.tribunnews.com/2014/05/14/belajar-sejarah-islam-di-guangzhou
https://www.kontraktorkubahmasjid.com/masjid-negara-masjid-nasional-malaysia/
https://www.academia.edu/25718148/RAGAM_HIAS_DAN_WARNA_SEBAGAI_SIMBOL_DALA
M_ARSITEKTUR_CINA
http://web.budaya-tionghoa.net/index.php/item/2006-makna-ragam-hias--ornamen-
tiongkok-1-naga
https://www.youtube.com/watch?v=MRWfs0JIW-Y
https://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-digest/16/09/11/odc1ll313-masjid-
negara-malaysia-didesain-serupai-lambang-lima-rukun-islam
https://www.researchgate.net/publication/291070425_KONSEP_ARSITEKTUR_ISLAMI_SEBAG
AI_SOLUSI_DALAM_PERANCANGAN_ARSITEKTUR
https://www.slideshare.net/AtiqahGhazali2/national-mosque-culture-and-history-2-report
https://www.123rf.com/photo_25354991_the-minaret-of-the-national-mosque-of-malaysia-
in-kuala-lumpur.html
https://www.alamy.com/stock-photo-minaret-national-mosque-of-malaysia-masjid-negara-
kuala-lumpur-malaysia-41829489.html
https://www.iamm.org.my/masjid-negara-50-years-national-mosque-exhibition/
ARSITEKTUR ISLAMI 48