Anda di halaman 1dari 48

ARSITEKTUR ISLAMI DI WILAYAH PERI-PERI

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Menelaah tentang arsitektur Islam, sebagian besar lebih memfokuskan pada
aspek bentuk, langgam, peninggalan historis dan hal-hal lain yang bersifat fisik yang
dianggap merupakan bagian dari kebudayaan ummat muslim. Hal demikian adalah sah-
sah saja. Bahkan Ismail Serageldin (1998) dalam seminar Historic Cities in Islamic
Societis, menyatakan bahwa memelihara peninggalan sejarah terutama lingkungan
binaan sebagai produk arsitektur adalah bagian yang esensial untuk menjaga identitas
tertentu dan merupakan penghubung antara masa lampau dengan saat ini.

Hal yang menjadi masalah adalah justru ketika arsitektur islam dipahami sebagai
sesuatu yang homogen di manapun kehadirannya, tanpa menghiraukan ruang dan
waktu. Tak bisa dipungkiri, masih ada yang beranggapan bahwa yang disebut sebagai
arsitektur islam adalah artefak dengan simbol bentuk-bentuk kubah atau lengkung, dan
desain ornamen geometrikal. Sebaliknya sebuah masjid bisa jadi tidak dianggap
memiliki karakter arsitektur islam jika tidak memiliki minaret dan kubah, meskipun ia
dihadirkan di lokasi yang secara kultur historikal tak memiliki jejak bentukan kubah.

Sementara itu sementara kalangan merasa bahwa sesungguhnya Islam tidak


cukup hanya diwujudkan dengan simbol fisik semata. Saat ini semakin berkembang
wacana tentang arsitektur islami dengan sudut pandang yang berbeda. Pemikiran ini
lebih mengedepankan nilai-nilai Islam daripada bentukan fisik produk arsitektur.

A. Definisi Umum Tentang Arsitektur Islam


Ada berbagai referensi yang menyebutkan pengertian arsitektur islam sebagai
lingkungan binaan yang lebih mengacu pada tipologi, sejarah, tempat, atau langgam.
Salah satunya adalah ensiklopedi Wikipedia yang banyak menjadi rujukan di dunia
maya.
1. Mengacu pada tipologi

bentuk Menurut pemikiran ini, tipe produk utama arsitektur islam adalah berupa
masjid, makam, istana dan benteng. Dari keempat tipe bangunan inilah bentuk-bentuk
arsitektur islam diacu dan dipakai di bangunan lain yang skalanya lebih kecil.
2. Mengacu pada sejarah dan tempat
Di masa lalu ketika Islam mengalami masa keemasan, banyak wilayah di
berbagai belahan dunia yang masuk Islam, sehingga otomatis juga berpengaruh pada
kebudayaan dan produk arsitekturnya. Sebagai contoh adalah lahirnya arsitektur Persia,
arsitektur Turki, arsitektur Mamluk dan sebagainya. Arsitektur Persia, pada

ARSITEKTUR ISLAMI 1
ARSITEKTUR ISLAMI DI WILAYAH PERI-PERI

perkembangannya sangat berpengaruh pada rancangan arsitektur islam lainnya di


berbagai belahan dunia.

3. Mengacu pada elemen dan langgam

Arsitektur islam juga bias di identifikasikan melalui elemen-elemen desain


seperti yang di miliki artefak-artefak bangunan monumental yang telah ada sebelumnya,
Misalnya minaret, kubah, air mancur, mihrab, brntuk-bentuk geometrid an kaligrafi.

Kebanyakan tinjauan di atas masih sebatas tipologi atau elemen bentuk dan
terutama dikaitkan dengan sejarah kejayaan islam dan artefaknya di masa lampau.
Sementara sebenarnya jika kita berbicara tentang Islam yang kaffah / menyeluruh maka
tidak ada sebuah dalil pun di dalam Al Quran dan hadits yang membicarakan tentang
bentuk. Bentuk sebenarnya sangat relatif, dan lebih terkait dengan simbol dan karakter
budaya tertentu. Sementara Islam sangat menghargai kearifan budaya. Berbahasalah
dengan bahasa kaummu, kata Nabi. Meskipun hadits ini lebih banyak dikaitkan dengan
bahasa dakwah, tetapi sebenarnya menunjukkan bahwa islam sangat menghargai
kearifan lokal. Kecuali untuk aktivitas peribadatan yang khassah (khusus) seperti shalat,
haji, puasa atau zakat, maka sesungguhnya peluang untuk melakukan ijtihad selalu ada,
terlebih lagi di dalam dunia arsitektur.

B. Definisi Umum Tentang Arsitektur Islami


Menurut Ismail Raji Al-Faruqi, arsitektur termasuk di dalam seni ruang dalam
esensi seni menurut Islam, hal ini dikarenakan arsitektur merupakan seni visual yang
mendukung kemajuan peradaban Islam (Al-Faruqi, dalam Auliayahya, 2010). Di dalam
seni ruang, terdapat cabang lain yang termasuk mendukung di dalamnya yaitu seni rupa.
Keberadaan seni ruang yang di dalamnya terdapat bidang arsitektur merupakan satu hal
yang cukup penting. Hal ini juga didasarkan pada seni dalam pandangan al-Qur‟an,
sehingga pembangunan fisik peradaban ini senantiasa selalu berlandaskan nilai-nilai
Islam dalam al-Qur‟an, yang juga berfungsi sebagai landasan pembangunan peradaban
yang berupa akhlaq dan perilaku. Hal ini sangatlah penting untuk mewujudkan kembali
nilai-nilai Islam ke dalam tatanan pembangunan peradaban di dunia, yang tidak hanya
membangun peradaban secara fisik, tetapi juga secara mental, pola pikir, semangat,
akhlaq dan pola perilaku yang berlandaskan ajaran Islam yang bersumber pada al-
Qur‟an.

Auliayahya (2010) juga menegaskan bahwa arsitektur sebagai salah satu bidang
keilmuan, hendaknya juga selalu berpijak pada nilai-nilai Islam yang bersumber pada
al-Qur‟an. Al-Qur‟an tentunya merupakan dasar bagi pengembangan berbagai bidang
keilmuan, salah satunya keilmuan arsitektur. Wujud arsitektur yang muncul sebagai
hasil kreasi seorang arsitek, hendaknya melambangkan nilai-nilai Islam. Artinya, wujud

ARSITEKTUR ISLAMI 2
ARSITEKTUR ISLAMI DI WILAYAH PERI-PERI

arsitektur yang dihasilkan tidak bertentangan dengan prinsip tauhid, ketentuan syariah,
dan tentu saja nilai-nilai akhlakul karimah. Kita dapat melihat karya-karya arsitektur
Islam di berbagai belahan dunia dengan tujuan yang satu, yaitu untuk beribadah dan
berserah diri kepada Allah. Walaupun demikian, dalam tataran bentuk arsitektur Islam
yang dilandasi oleh kesatuan tujuan dan nilai-nilai islami itu tidak hadir dalam
representasi bentuk fisik yang satu dan seragam, melainkan hadir dalam bahasa
arsitektur yang beragam.

Sementara itu Utaberta (2006) melakukan pendekatan tentang arsitektur islam


dengan berusaha melihat ke dalam sistem nilai yang ada dalam Islam untuk kemudian
diimplementasikan dalam perancangan bangunan. Dari kajian tersebut disimpulkan
bahwa dalam usaha memahami dan membentuk kerangka teori Arsitektur Islam
diperlukan pemahaman terhadap nilai-nilai internal Islam, pemahaman terhadap teori-
teori dasar arsitektur, kondisi sosial-politik masyarakat, pemahaman terhadap nilai-nilai
modern awal, pemahaman terhadap aspek kelestarian lingkungan dan pemahaman
terhadap fungsi kontemporer bangunan.
Utaberta (2006) mengelompokkan prinsip-prinsip perancangan tersebut, menjadi
prinsip pengingatan pada Tuhan, prinsip pengingatan pada ibadah dan perjuangan,
prinsip pengingatan pada kehidupan setelah mati, prinsip pengingatan akan kerendahan
hati, prinsip pengingatan akan wakaf dan kesejahteraan publik, prinsip pengingatan
terhadap toleransi kultural, prinsip pengingatan kehidupan yang berkelanjutan dan
prinsip pengingatan tentang keterbukaan, mungkin hanya sebagian kecil dari nilai-nilai
moral yang ada pada Islam yang memungkinkan kajian ini untuk dikembangkan secara
lebih luas dan mendalam di masa depan.

Menilik beberapa wacana di atas, maka untuk membedakan antara pengertian


arsitektur sebagai simbol bentuk tertentu, penulis mengusulkan pembedaan istilah
dengan pemikiran arsitektur sebagai yang menjadikan nilai-nilai Islam (Al Quran dan
hadits) sebagai acuan perancangan. Yang pertama, arsitektur islam, karena lebih
mengungkap bentuk sebagai simbol. Kedua, sebagai arsitektur islami, karena secara
bahasa islami punya makna lebih dari sekedar bentuk atau benda, tetapi lebih pada nilai
islam yang menjadi sumber dasar rancangan. Dengan kata lain, arsitektur yang memiliki
karakter nilai keislaman.

C. Arsitektur Islam Tidak Identik Dengan Masjid


Selama ini jika membicarakan arsitektur islam selalu dikaitkan dengan masjid.
Memang di satu sisi bisa dimaklumi karena masjid adalah pusat ibadah dan aktivitas
ummat. Tetapi jika kita memahami bahwa setiap aktifitas adalah ibadah, dan bahwa
islam memandang semua aktivitas sebagai wujud penghambaan kepada Tuhan, (Allah)
maka sebenarnya yang terpenting adalah bagaimana produk arsitektur sebagai wadah
aktivitas manusia, mampu mendukung optimalisasi aktivitas yang dilakukan di
dalamnya.

ARSITEKTUR ISLAMI 3
ARSITEKTUR ISLAMI DI WILAYAH PERI-PERI

Selain aspek pengingatan yang telah disebutkan Utaberta, aspek lain yang
penting untuk diperhatikan dari arsitektur islami adalah:
1. Tidak Mubazir/efisien

“Dan janganlah engkau bersikap mubazir, karena mubazir itu adalah termasuk
saudara syaitan”

Ayat ini sama sekali tidak bertentangan dengan HR yang berbunyi “Allah itu
indah, dan menyukai keindahan”, karena sesungguhnya sesuatu yang indah tidak identik
dengan yang berlebihan atau mewah. Masjid Salman di Bandung bisa menjadi contoh
efisiensi bentuk, yang dampaknya akan ada efisiensi bahan dan biaya.
2. Egaliter
“Sesungguhnya manusia di mata Allah itu sama, yang membedakan hanya
ketaqwaannya (QS 49:13)

Jika kita menelaah ayat ini, kita yakini bahwa Islam adalah agama yang sangat
egaliter di dunia. Penentu tingkatan “kasta” di mata Allah ada pada kualitas keimanan
seseorang. Seorang pelayan bisa menjadi imam dari seorang majikan jika memang
bacaan Qurannya lebih baik. Sahabat Bilal yang dijanjikan surga oleh Rasullullah, ada
sahaya belian yang kemudian justru dikenal sebagai muazin pertama di zaman
Rasullullah. Dalam konteks arsitektur, Ka‟bah adalah contoh bangunan yang
mencerminkan egalitarian. Berbentuk kubus dengan sisi yang sama di semua arah, tidak
ada kekhususan pada sisi mana pun. Tetapi dengan segala kesederhanaannya, Kabah
justru menjadi kiblat, simbol pemersatu ummat muslim sedunia.
Pada perancangan arsitektur dengan fungsi yang lain, karakter egaliter ini sangat
mungkin dimunculkan, dan konteks dengan lingkungannya. Desain bangunan harus
disesuaikan dengan lingkungannya.
3. Privasi dalam Islam

Di dalam Islam terdapat konsep privasi yang khas, meskipun istilah yanng
bermakna secara harfiah sama dengan privasi tidak ada. Istilah dalam khasanah Islam
yang memlliki keterkaitan dengan makna privasi adalah aurat dan hijab. Arti harfiah
aurat adalah bagian tubuh, laki-laki atau wanita, yang tidak boleh atau layak di
perlihatkan kepada orang-orang selain muhrim (keluarga dekat atau suami-istri) yang
berlainan jenis kelaminnya. Bagi laki-laki, auratnya adalah sebatas pusat sampai lutut.
Sedangkan aurat wanita adalah seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan.

Sedangkan hijab bermakna sebagai „pembatas‟ atau penutup aurat pada saat
diperlukan. Hijab juga bisa bermakna sebagai pembatas ruang secara fisik, yang sering
dikaitkan dengan aturan interaksi antara laki-laki dan wanita yang bukan Arsitektur
Islam atau Arsitektur Islami?. Islam, melarang aktivitas berkhalwat (menyepi berdua-
duaan antara lelaki dan wanita yang bukan muhrim). Salah satu ibadah dalam Islam

ARSITEKTUR ISLAMI 4
ARSITEKTUR ISLAMI DI WILAYAH PERI-PERI

yang wajib dilakukan oleh setiap muslim setiap hari lima kali adalah shalat, yaitu
ibadah khusus kaum muslim dengan doa dan gerakan tertentu. Shalat memegang peran
sangat tinggi dalam pelaksanaan ajaran Islam. Al Ghazali, seorang ulama terkemuka, di
dalam bukunya Mensucikan Jiwa bahkan mengatakan bahwa shalat merupakan sarana
terbesar untuk pembersihan diri bagi umat islam. Selain shalat wajib harian, juga ada
shalat Jumat, yang hanya wajib bagi laki-laki. Di luar shalat wajib, terdapat beberapa
macam shalat sunnah (bila dikerjakan akan mendapat pahala dari Tuhan, bila tidak
dikerjakan tidak berdosa). Antara lain shalat tarawih di bulan ramadhan, shalat hari raya
idul fitri dll.

Shalat wajib harian bisa dilakukan secara personal maupun berjamaah, bisa di
rumah maupun di masjid atau mushola. Tetapi yang paling utama adalah dilakukan
secara berjamaah, dan bagi laki-laki lebih baik dilakukan di masjid (hadits Rasul).
Sedangkan untuk shalat Jumat harus dilakukan secara berjamaah di masjid. Secara
esensial, tempat dilakukannya ibadah shalat harus bersih dan suci dari najis (kotoran
yang dianggap membatalkan shalat). Oleh karena itu keberadaan ruang wudhu untuk
bersuci pun sangat penting, dengan memperhatikan kaidah privasi, terlebih bagi
perempuan

Di dalam shalat sendiri terdapat penerapan konsep privasi secara khusus yang
dikenal dengan istilah khusyu‟. Secara harafiah khusyu‟ bisa diartikan sebagai
konsentrasi, yang memang sangat dibutuhkan di dalam shalat, karena hakikat shalat
adalah bentuk komunikasi langsung antara seorang hamba dengan Tuhannya (Allah). Di
dalam hukum Islam dikatakan, bahwa hanya shalat yang khusyu‟lah yang akan
„diterima‟ oleh Allah Swt. Idealnya, ketika shalat fokus konsentrasi sepenuhnya hanya
kepada Allah.Karenanya, ruanng sholat (tidak harus berupa masjid) harus gampang
diakses termasuk di berbagai fasilitas umum,termasuk ruang wudhu yang
memperhatikan konsep privasi terutama bagi perempuan.
4. Kearifan lokal

Arsitektur idealnya memperhatikan budaya local yang tidak bertentangan


dengan nilai islam. ”Berbahasalah engkau dengan bahasa kaummu”. Hadits rasul yang
sangat terkenal ini disampaikan dalam koteks dakwah. Artinya. Agar dakwah atau
ajakan untuk amar makruf nahy munkar mampu diterima oleh masyarakat, maka
seorang dai mesti mengerti dan menggunakan kultur lokal. Tentu saja kultur lokal yang
dimaksudkan adalah kultur yang tidak keluar dari nilai islam.

Dalam konteks arsitektur, lingkungan lokal mestinya mendapat apresiasi dengan


menampilkannya dalam produk rancangan yang beridentitaskan lokal, tidak selalu harus
seragam.

ARSITEKTUR ISLAMI 5
ARSITEKTUR ISLAMI DI WILAYAH PERI-PERI

D. Al-Qur’an dan Seni

Di dalam perkembangan kebudayaan dan peradaban Islam, tujuan akhir dari


berbagai keilmuan harus dilihat dan didasarkan pada al-Qur‟an al-Karim, kitab suci
umat Islam. Pada dasarnya, kebudayaan Islam dengan arsitektur Islam sebagai salah
satu bagiannya, merupakan “budaya Qur‟ani” (Al-Faruqi, 1999: 3). Karenanya, baik
definisi, struktur, tujuan maupun metode untuk mencapai tujuan tersebut secara
keseluruhan diambil darinya.

Dari al-Qur‟an yang menjadi tuntunan, panduan hidup dan sumber keilmuan bagi
umat Nabi Muhammad ini, seorang muslim tidak hanya mengambil pengetahuan
mengenai Realitas Ultima (Al-Faruqi, 1999: 3). Secara mendasar, prinsip-prinsip yang
diambil dari al-Qur‟an juga mencakup tentang alam, manusia, dan makhluk hidup
lainnya. Berbagai ilmu pengetahuan juga tercantum dalam al-Qur‟an, baik secara
implisit maupun eksplisit di berbagai institusi sosial, politik serta ekonomi yang
diperlukan untuk menjalankan masyarakat yang sehat, sehingga al-Qur‟an diperlukan di
setiap pengetahuan dan aktivitas manusia, termasuk juga di bidang keilmuan arsitektur.
Di dalam kitab itu, prinsip-prinsip dasar sudah disediakan bagi pembentukan sebuah
kebudayaan yang lengkap, tentu saja termasuk bidang arsitektur.

Hal bukan berarti bahwa penjelasan dan uraian yang spesifik dan jelas tentang
berbagai usaha manusia tersebut telah termuat dalam kitab suci yang memuat 114 surat
ini. Al-Qur‟an tentu tidak menyebutkan secara detail dan jelas bagaimana arsitektur
yang islami itu. Walaupun begitu, secara implisit di dalamnya terdapat suatu penjelasan
yang menjadi dasar dan acuan tentang bagaimana idealnya suatu lingkungan, bagaimana
sistem nilai, batasan dan aturan pergaulan antara pria dan wanita, dan sebagainya. Hal
yang tidak kalah penting adalah di dalamnya juga termuat konsep keindahan bangunan,
yang dicontohkan dengan menggambarkan keindahan bangunan-bangunan di surga,
seperti yang diceritakan di dalam surat al-Waqi‟ah.

Konsep keindahan yang terwujud dalam berbagai bidang tersebut biasa kita sebut
dengan seni dan kesenian. Dalam arsitektur, seni mempunyai posisi yang sangat
penting. Bahkan pada awal berkembangnya, keilmuan arsitektur termasuk dalam bidang
seni murni, bukan seperti pada saat ini, dimana arsitektur merupakan penggabungan
antara ilmu, seni dan teknologi. Arsitektur merupakan sarana untuk mewujudkan wadah
bagi aktivitas manusia dengan menggabungkan berbagai sudut pandang keilmuan,
termasuk budaya dan tentu saja seni. Dalam Islam, aspek seni dalam kebudayaan Islam
harus juga dilihat sebagai ekspresi estetis dari al-Qur‟an. Seni Islam tidak lain adalah
seni Qur‟ani. Seni Qur‟ani inilah yang nantinya juga akan mendukung terwujudnya
arsitektur Islam sebagai salah satu unsurnya yang penting. Di dalam buku ”Seni
Tauhid” karya Ismail Raji Al-Faruqi, terdapat beberapa alasan Al-Qur‟an dapat menjadi
dasar dari karya seni (Al-Faruqi, 1999: 3), sebagai berikut:

ARSITEKTUR ISLAMI 6
ARSITEKTUR ISLAMI DI WILAYAH PERI-PERI

1. Al-Qur‟an dapat berfungsi sebagai penjelas tauhid atau transendensi

2. Al-Qur‟an sebagai model seni

3. Al-Qur‟an sebagai ikonografi artistik

E. Seni Ruang dan Arsitektur

Menurut Ismail Raji Al-Faruqi, arsitektur termasuk di dalam seni ruang dalam
esensi seni menurut Islam, hal ini dikarenakan arsitektur merupakan seni visual yang
mendukung kemajuan peradaban Islam (Al-Faruqi, 1999: 158). Di dalam seni ruang,
terdapat cabang lain yang termasuk mendukung di dalamnya yaitu seni rupa.
Keberadaan seni ruang yang di dalamnya terdapat bidang arsitektur merupakan satu hal
yang cukup penting. Hal ini juga didasarkan pada seni dalam pandangan al-Qur‟an,
sehingga pembangunan fisik peradaban ini senantiasa selalu berlandaskan nilai-nilai
Islam dalam al-Qur‟an, yang juga berfungsi sebagai landasan pembangunan peradaban
yang berupa akhlaq dan perilaku. Hal ini sangatlah penting untuk mewujudkan kembali
nilai-nilai Islam ke dalam tatanan pembangunan peradaban di dunia, yang tidak hanya
membangun peradaban secara fisik, tetapi juga secara mental, pola pikir, semangat,
akhlaq dan pola perilaku yang berlandaskan ajaran Islam yang bersumber pada al-
Qur‟an.

Semangat untuk kembali pada pandangan dan konsep pembangunan dan keindahan
berdasarkan al-Qur‟an inilah yang terdapat dalam arsitektur Islam. Setiap karya dalam
bidang arsitektur yang merupakan perwujudan fisik dari suatu peradaban, tidak hanya
dipandang indah dan megah dari segi material atau fisik saja, melainkan bagaimana
esensi keindahan tersebut dapat muncul dari suatu kebersahajaan atau kesederhanaan,
atau dapat saja keindahan tersebut memang berasal dari suatu yang megah yang
terinspirasi dari keindahan surgawi. Hal yang tidak kalah penting adalah, bagaimana
berbagai versi keindahan itu dapat mengingatkan kita akan KemahaBesaran Allah,
bahwa Allah adalah Dzat Maha Agung yang patut kita sembah dan menyadarkan esensi
kita sebagai hamba Allah.

Pengembangan seni ruang, termasuk di dalamnya arsitektur, berdasar pada nilai-


nilai yang terdapat dalam al-Qur‟an, apabila diterjemahkan secara fisik, memiliki
beberapa ciri utama. Menurut Ismail Raji Al-Faruqi, ciri utama yang digolongkan dalam
empat kategori tersebut didasarkan pada ciri-ciri utama yang dimiliki semua seni Islam
(Al-Faruqi, 1999:158), yaitu sebagai berikut: (1) Unit-unit isi, (2) Arsitektur atau
struktur dengan ruang interior, (3) Lanskaping (holtikultura maupun akuakultura) dan
(4) Desain kota dan desa.

ARSITEKTUR ISLAMI 7
ARSITEKTUR ISLAMI DI WILAYAH PERI-PERI

1.2. Rumusan Masalah


Makalah ini di harapkan mampu menambah wawasan pembaca terkait:

 Bagaimanakah arsitektur Islami?


 Bagaimana perkembangan islami di wilayah Peri-peri (Cina dan ASEAN)?
 Bagaimana sejarah bangunan di wilayah tersebut?
 Apakah kriteria dan elemen pada bangunan tersebut?
 Bagaimana ciri khas arsitektural yang terkandung di dalam bangunan di wilayah
tersebut?

1.3. Maksud dan Tujuan


Makalah ini di harapkan mampu menjawab keingintahuan pembaca terkait:

 Arsitektur islami
 Perkembangan islami di wilayah Peri-peri (Cina dan ASEAN).
 Sejarah bangunan di wilayah tersebut.
 Kriteria dan elemen pada bangunan tersebut.
 Ciri khas arsitektural yang terkandung di dalam bangunan di wilayah tersebut.

ARSITEKTUR ISLAMI 8
ARSITEKTUR ISLAMI DI WILAYAH PERI-PERI

BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Sejarah Masuknya Islam di Wilayah Peri-peri
Sebagai fenomena sosial, agama Islam pertama kali muncul di Jazirah Arab pada
abad ke-7 Masehi. Nabi Muḥammad s.a.w, adalah orang yang mula-mula
memperkenalkan agama Islam kepada peduduk kota Makkah. Hanya dalam kurun
waktu dua dekade dari awal dakwahnya, Nabi Muhammad s.aw. telah berhasil
menjadikan umat Islam menyebar begitu pesat sehingga sampai ke luar Jazirah Arab.
Jika dilihat pada peta modern penyebaran umat Islam di seluruh dunia, maka kawasan
Asia dan Afrika adalah wilayah yang paling dominan. Islam tumbuh berkembang tidak
hanya menjadi sistem kepercayaan atau agama yang dianut masyarakat, tetapi juga
menjadi sebuah peradaban dengan banyak imperium/kerajaan sepeninggal Nabi
Muhammad s.aw. dan generasi awal sahabatnya. Kerajaan Umayyah, kerajaan
Abbasiyah pada periode awal hingga kerajaan Turki Usmani, Kerajaan Safawi, dan
kerajaan Mughal pada periode akhir adalah imperium-imperium kuat dan besar di dunia
yang pernah menguasai wilayah Semenanjung Balkan dan Eropa Tengah di Utara
sampai wilayah Afrika Hitam di Selatan. Sementara di Timur terdapat wilayah Maroko
di Barat sampai dengan Asia Tenggara.

Dengan demikian, Islam tidak hanya agama yang dianut oleh bangsa-bangsa di
pertengahan bumi ini, tetapi juga merupakan peradaban yang terbentang dari Laut
Afrika sampai tepi Laut Pasifik Selatan, dari Padang Rumput Siberia sampai ke pelosok
daerahdaerah kepulauan di Asia Tenggara. Pengetahuan tentang dunia Islam sejatinya
pengetahuan tentang peradaban Islam yang telah menyebar di berbagai kawasan dunia.
Studi kawasan Islam merupakan kajian yang dapat menjelaskan terjadinya situasi yang
ada saat ini di dunia Islam. Fokus studi kawasan adalah menguraikan berbagai wilayah
dalam dunia Islam dan lingkup pranatanya sejak dari awal pertumbuhan, perkembangan,
karakteristik sosial budaya, faktor-faktor pendukung dan penghambatnya. Obyek
studinya meliputi aspek geografis, demografis, historis, bahasa, serta berbagai
perkembangan sosial budaya yang merupakan karakteristik dari keseluruhan
perkembangan di setiap kawasan budaya.

Secara kultural, penduduk yang tersebar di kawasan Asia Tenggara ini sangat
heterogen dari aspek bahasa, budaya, etnis, agama dan lainnya. Beberapa wilayah
menjadi kantong basis agama Islam karena hampir seluruh penduduknya beragama
Islam, bahkan telah berhasil membentuk sebuah kerajaan dan pemerintahan yang
bernafaskan Islam. Sementara di wilayah yang lainnya, umat Islam ada yang menjadi
golongan minoritas karena mereka hidup dengan masyarakat yang berbeda agama yang
jumlahnya lebih besar dan berada di bawah pemerintahan non-muslim. Sebahagian
besar penduduk di wilayah Asia Tenggara berbudaya Melayu dan beragama Islam, yang
menyebrang di Malaysia dan Indonesia hingga Filipina. Sementara negara-negara di

ARSITEKTUR ISLAMI 9
ARSITEKTUR ISLAMI DI WILAYAH PERI-PERI

Semenanjung Indo-Cina merupakan negara-negara yang mendapat pengaruh dari Cina,


sehingga penduduknya banyak memeluk agama Buddha seperti di Myanmar, Vietnam,
Laos, dan Kamboja. Oleh karena itu, kajian tentang Islam Asia Tenggara baik sebagai
ranah kebudayaan, maupun Islam di Asia Tenggara sebagai kawasan teritorial
merupakan obyek kajian yang menarik dan relevan.

2.2. Masjid Negara/National Mosque Of Malaysia


2.2.1. Latar Belakang
Sesuai dengan namanya, Masjid Negara merupakan Masjid Nasional Malaysia yang
berada di Ibukota Negara, Kuala Lumpur. Masjid Negara mampu menampung 15 ribu
jamaah sekaligus, menjadikannya sebagai masjid terbesar di Malaysia pada saat selesai
dibangun, sampai kemudian Masjid Biru di Shah Alam berdiri. Tak hanya luas, besar,
dan megah, tapi juga dikelilingi oleh taman yang ditata begitu apik dan indah. Masjid
Negara merupakan lambang keagungan Islam, sebagai agama resmi di Malaysia.
Masjid Negara dirancang oleh tiga arsitek, masing masing adalah Howard
Ashley dari departemen pekerjaan umum Inggris dan dua Arsitek pribumi, Hisham
Albakri dan Baharuddin Kassim. Dibangun tahun 1965 dilokasi Gereja Venning Road
Brethren Gospel Hall yang sudah berdiri disana sejak tahun 1922 kemudian diambil alih
oleh pemerintah Malaysia untuk membangun Masjid Negara. Bangunan masjid negara
Malaysia dibangun sebagai masjid modern dan megah dengan struktur beton bertulang
serta menyimbolkan aspirasi bangsa Malaysia yang ketika itu baru saja memperoleh
kemerdekaan dari Inggris.
Proses desain Masjid Negara Malaysia memakan waktu sekitar tiga tahun. Tim
tersebut sempat melakukan studi banding ke sejumlah masjid besar di India, Pakistan,
Iran, Turki, Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), dan Spanyol.Secara garis besar,
Masjid Negara Malaysia mengambil ciri-ciri dominan arsitektur modern.
Pada 27 Agustus 1965, untuk pertama kalinya masjid agung ini mengadakan
shalat Jumat. Momentum ini dibuka Tuanku Syed Putra selaku Yang Dipertuan Agung
dari Perlis. Simbol nasional ini diakui luas sebagai kebanggaan Malaysia. Didominasi
warna putih, Masjid Negara Malaysia tampak anggun.Menara masjid ini menyerupai
bentuk payung yang menutup rapat.
Tingginya mencapai 73 meter.Adapun kubah utamanya didesain dengan bentuk
bintang bersegi 18 yang menyimbolkan 13 negara bagian Malaysia serta lima rukun
Islam.Artinya, Islam menjadi perekat yang menyatukan seluruh negeri ini. Dilihat dari
depan, kubah tersebut tampak terbuka sebagian.Hal ini menyimbolkan kemerdekaan
Malaysia dicapai dengan mewadahi aspirasi rakyat.

ARSITEKTUR ISLAMI 10
ARSITEKTUR ISLAMI DI WILAYAH PERI-PERI

Gambar 1. Lokasi Masjid Negara Malaysia

(Sumber: https://www.slideshare.net/AtiqahGhazali2/national-mosque-culture-and-
history-2-report)

2.2.2. Sejarah Pembangunan Masjid


Pembangunan Masjid Negara ini melambangkan semangat perpaduan dan
toleransi. Ia direka bentuk oleh orang Melayu dan Inggris, dibangun oleh orang
keturunan Cina dan India serta dibiayai oleh sumbangan masyarakat Islam, Kristian,
Buddha dan Hindu.
Malaysia mendapatkan kemerdekaan dari pemerintah Inggris pada tanggal 31
Agustus 1957. perkembangan utama terjadi di bidang ekonomi, sosial dan arsitektur
yang secara aktif di terapkan oleh pemerintahan baru Malaysia ketika itu. Program
program yang dilaksanakan adalah juga untuk merepleksikan kemajuan budaya dan
kehidupan berdemokrasi.

Gambar 2. Masjid Negara Malaysia


(Sumber: panoramio)

Keinginan untuk membangun Masjid Negara muncul sebulan sebelum


kemerdekaan Malaysia. Pada tanggal 30 Juli 1957 dalam pertemuan Majlis Kerja
Persekutuan muncul ide untuk membangun sebuah masid nasional sebagai simbol dari
kemerdekaan negara. Dalam pertemuan lainnya pada tanggal 5 Maret 1958 Menteri
Besar dari 11 Negara Bagian Malaysia mengusulkan untuk memberi nama masjid
tersebut dengan nama Masjid Tunku Abdul Rahman Putra Al-Haj, sebagai

ARSITEKTUR ISLAMI 11
ARSITEKTUR ISLAMI DI WILAYAH PERI-PERI

penghormatan atas jasa jasa beliau memimpin negara memperoleh


kemerdekaan. Namun usulan tersebut ditolak oleh oleh beliau dan beliau kemudian
memberi nama masjid tersebut dengan nama Masjid Negara sebagai bentuk syukur atas
kemerdekaan yang diperoleh tanpa pertumpahan darah.

Peletakan batu pertama pembangunan Masjid Negara dilaksanakan pada tanggal


27 Februari 1963 bertepatan dengan 3 Syawal 1383H oleh DYMM SPB Yang Di
Pertuan Agong Tuanku Syed Putra Ibni Al Marhum Syed Hassan Jamalullail. Pekerjaan
pembangunan berjalan selama 2 tahun dan Menghabiskan dana sekitar RM 10 juta
Riggit Malaysia. Pada hari Jum‟at tanggal 27 Agustus 1965 bertepatan dengan 29
Rabiulakhir 1385 masjid Negara diresmikan juga oleh DYMM SPB Yang Di Pertuan
Agong Tuanku Syed Putra Ibni Al Marhum Syed Hassan Jamalullail.

Gambar 3. Masjid Negara Malaysia


(Sumber: flickr)

Masjid Negara mengalami renovasi besar besaran di tahun 1987, atap beton
masjid yang semula berwarna merah muda kemudian ditutup dengan keramik bewarna
hijau dan biru. Hingga saat ini Masjid Negara masih berdiri megah dengan kharismanya
diantara gedung gedung jangkung pencakar langit kota Kuala Lumpur. Masjid Negara
sudah dilengkapi dengan koridor bawah tanah berlokasi di dekat stasiun kereta di jalan
Sultan Hishamuddin.

2.2.3. Kriteria Masjid


Masjid Negara memiliki luas sekitar 22,500 kaki persegi, dilengkapi juga
dengan ruang sidang, Makam Pahlawan, perpustakaan umum, ruang kantor,
halamanluas, menara, ruang khusus kerajaan dan ruang imam. Disediakan juga ruang
khusus untuk radio dan televisi, dan keseluruhan ruang sholat di Masjid Negara
dilengkapi penyejuk udara. Makam tujuh pahlawan negara yang disebut di awal tadi
terletak di baagian barat Masjid.

Masjid Negara dilengkapi dengan 3 pintu besar dan satu pintu khusus untuk
keluarga kerajaan, pejabat tinggi pemerintah dan tamu negara. Lobby masjid ada di
lantai bawah, satu lantai dengan tempat berwudhu, kamar mandi tempat menyimpan
alas kaki dan ruang istirahat bagi jamaah yang datang dari luar kota. Sebelum sampai ke

ARSITEKTUR ISLAMI 12
ARSITEKTUR ISLAMI DI WILAYAH PERI-PERI

ruang sholat utama di tingkat pertama terdapat halaman besar. Di bagian tengah
halaman ini terdapat payung dari beton berukuran 48 ft, plus kolam-kolam beserta
beberapa buah pancuran.

Gambar 4. Denah Masjid Negara Malaysia

(Sumber: https://www.slideshare.net/AtiqahGhazali2/national-mosque-culture-
and-history-2-report)

o Ruang Solat Utama

Gambar 5. Interior Masjid


(Sumber: Panoramio)

Ruang sholat utama bertembok konkrit bertulang dan ditutup dengan marmar
Itali. Ruang utama masjid dapat di akses melalui 7 pintu dari Jalan Lembah, Jalan
Perdana, Jalan Kinabalu and Jalan Cenderasari. Tersedia juga terowongan bawah tanah
yang menghubungkan masjid dengan stasiun kereta api di jalan Hishamuddin. Fasilitas

ARSITEKTUR ISLAMI 13
ARSITEKTUR ISLAMI DI WILAYAH PERI-PERI

untuk pengunjung non muslim juga disediakan termasuk fasilitas toilet yang dibangun
oleh Kuala Lumpur City Hall.

Diatas masing masing pintu ini dipasang kaligrafi ayat ayat suci Al-Qur‟an
dengan mozaik bewarna biru dan keemasan. Di atas ruang sholat utama ini tempat
kubah payung masjid berada. Dibagian bawah kubah, selain dihias dengan kaligrafi juga
dihias dengan kaca mozaik dan emas putih.

Kubah Masjid Negara ditopang oleh 16 tiang utama berdiameter 3 ft. Sebelum di
renovasi, mihrab Masjid Negara tadinya berbentuk bersegi seperti pintu namun
kemudian di ubah berbentuk melengkung seperti gerbang. Mihrab ini bertatahkan ayat-
ayat al-Quran bernuansa Maroko. Paras tembok yang mengelilingi mihrab ini juga seni
bangunan Maroko. Mimbar, tempat imam berkhutbah terletak di sebelah kanan mihrab.
Mimbar yang berbentuk seperti beranda ini dibuat dari kayu. 16 chandelier turut
menghias interior Masjid Negara. Lampu lampu tersebut merupakan sumbangan dari
para Sultan, Gubernur dan bekas Yang Di Pertuan Negara Singapura.

o Ruang Pertemuan
Masjid negara juga dilengkapi dengan fasilitas ruang pertemuan yang dapat digunakan
untuk berbagai kegiatan akademik termsuk upacara upacara resmi, perkuliahan umum,
seminar, pelatihan dan workshop. Dan tentusaha untuk menjamu tamu tamu VVIP
termasuk tamu negara dan Yang Dipertuan Agong Raja Malaysia, Perdana Metri dan
tamu kerajaan.

Gambar 6. Kolam kolam air disekitar masjid Negara,


(Sumber: Panoramio)

ARSITEKTUR ISLAMI 14
ARSITEKTUR ISLAMI DI WILAYAH PERI-PERI

o Ruang perkualiahan
Tersedia 3 ruang yang dapat digunakan untuk kegiatan dalam kelas. Masing
masing mampu menampung 20-30 orang setiap kelas. Ruangan ruangan tersebut biasa
dipakai untuk pembelajara dalam ruang kelas, rapat, seminat dan sebagainya. Masing
masing ruang dilengkapi dengan layar LCD untuk setiap acara yang membutuhkan
Slide show.

Selain dua jenis fasiltas fasilitas di atas masjid Negara masih memilki fasilitas
ruang meeting utama yang biasa dipakai oleh pengurus Masjid Negara, pejabat
pemerintah, NGO dan lain lain. Dan masih ada lagi area pameran luar ruang yang dapat
dipakai untuk penyelenggaraan pameran di sekitar Masjid Negara tanpa mengganggu
proses peribadatan. Dan tak kalah menarik, masjid ini berkerja sama dengan pihak
swasta juga menyediakan fasiltas olahraga yang dapat digunakan oleh anggotanya untuk
berolahraga.

o Makam Pahlawan
Seperti disebutkan dimuka bahwa di komplek Masjid Negara ini dimakamkan beberapa
tokoh penting Malaysia. Baik di dalam bangunan maosolium yang berbentuk bintang 7
itu atau pun di luar maosolium. Pahlawan nasional yang dimakamkan di sini adalah :

Dibawah kubah :

1. Tun Dr Ismail –Wakil Perdana menteri Malaysia (wafat 1973)


2. Tun Abdul Razak –Perdana menteri Malaysia (wafat 1976)
3. Tun Hussein Onn –Perdana menteri Malaysia (wafat 1990)
4. Tun Ghafar Baba –Wakil Perdana menteri Malaysia (wafat 2006)

Diluar kubah :
1. Tan Sri Syed Jaafar Albar – Sekjen UMNO dan Menteri pengembangan daerah
tertinggal (wafat 1977)
2. Tan Sri Syed Nasir – Juru bicara Dewan Rakyat (wafat 1982)
3. Tun Sardon Jubir – Menteri PU dan Komunikasi dan Yang di-Pertuan Negeri Penang
(wafat 1985)
4. Tan Sri Mohammad Noah – Menteri perumahan dan Juru bicara Dewan Rakyat
(wafat 1991)
5. Tan Sri Abdul Kadir Yusuf – Menteri Kehakiman (wafat 1992)
6. Tan Sri Mohd Khir Johari – Menteri pendidikan (wafat 2006)
7. Tun Dr Fatimah Hashim – Menkesra (Wanita pertama yang menjadi menteri di
Malaysia– wafat 9/1/2010)

ARSITEKTUR ISLAMI 15
ARSITEKTUR ISLAMI DI WILAYAH PERI-PERI

Gambar 7. Di bawah kubah Makam Pahlawan


(Sumber: Flickr)

2.2.4. Elemen Masjid


Masjid ini memiliki pengaruh besar gaya arsitektur Islam. Ada banyak ayat
quran yang terukir pada struktur, dan ini terinspirasi dari masjid biru di istanbul, kalkun.
Arsitektur islami memiliki beberapa karakteristik yang menyatukan semua bangunan
Islami, serta 7 prinsip pemersatu arsitektur islami (nicanor 2009). prinsip-prinsip ini
membuat gaya menjadi unik, menarik, dan penting. Cara untuk menunjukkan hubungan
antara muslim, kepercayaan mereka dan bagaimana iit ditampilkan dalam arsitektur
sehari-hari. islam adalah agama di mana ia mewakili budaya dan bertindak sebagai
kekuatan di antara orang-orang yang beragam etnis dan budaya.
A. Menara

Menara masjid memiliki bentuk yang unik seperti paying besar yang sedang
tertutup. Menara masjid Negara memiliki tinggi hingga 73 meter. Pada puncak menara
terpasang tanda bulan sabit dan bintang dengan balutan warna emas.

ARSITEKTUR ISLAMI 16
ARSITEKTUR ISLAMI DI WILAYAH PERI-PERI

Gambar 8. Menara Masjid Nasional Malaysia

(Sumber: https://www.123rf.com/photo_25354991_the-minaret-of-the-national-
mosque-of-malaysia-in-kuala-lumpur.html)
B. Kubah

Sekilas, menara setinggi 245 kaki ini terlihat seperti roket yang bentuknya
seperti payung tertutup sementara atap masjid terlihat seperti payung terbuka. Masjid
sebelumnya mengalami renovasi besar pada tahun 1987. Atap berukuran tinggi 84 kaki
memiliki diameter lebih dari 200 kaki dan didukung oleh 16 pilar berukuran lebih dari 3
kaki. Pilar-pilar tersebut ditaburi dengan teraso. Di tengah-tengah atap ada panel
aluminium yang diukir dengan bentuk ayat seperti pintu tetapi telah dimodifikasi
sebagai lengkungan melengkung. Ini adalah salah satu fitur yang paling mencolok dari
masjid, karena unik dan luar biasa berbeda dibandingkan dengan masjid lain yang
memiliki kubah bawang, tetapi Masjid Nasional ini menyerupai payung yang sebagian
terbuka seperti atap yang melambangkan di bawah perlindungan Allah. Sedangkan
kubah pada bagian interior melambangkan kekuasaan Sultan yang menaungi para
masyarakatnya.

6
Gambar 9. Atap ubin yang tertutup dengan warna biru dan hijau

(Sumber: http://www.traveladventures.org/countries/malaysia/images/masjid-
negara10.jpg)

ARSITEKTUR ISLAMI 17
ARSITEKTUR ISLAMI DI WILAYAH PERI-PERI

Saat ini, Masjid Nasional terus berdiri ramping dan penuh gaya dengan desain
modern yang mewujudkan ekspresi kontemporer kaligrafi seni Islam tradisional dan
simbolisme arsitektur Melayu. Sejak selesai pada 27 Agustus 1965, Masjid Nasional
telah menjadi simbol agung bagi Islam di Malaysia.
C. Fokus Pada Interior

Pada bagian interior memiliki dinding beton bertulang yang dihiasi marmer
Italia. Ada sembilan pintu aluminium geser di sepanjang tiga bagian dinding. Beberapa
ayat tertulis dari Al Qur'an diletakkan di atas semua bagian dalam pintu aula. Ukuran
tulisan 2ft tinggi dan ditenun dengan emas dan mosaik mengkilap biru. Atap beton
dalam bentuk payung terbuka dihiasi dengan mosaik kaca dan emas putih.

Gambar 10. Interior Masjid

(Sumber: http://1.bp.blogspot.com/-GYodUYPrfMU/T-
fy4imvNKI/AAAAAAAAC3c/K_fGKl5ty8Y/s1600/P1110340+-+edit.jpg)
D. Serambi dan Pilar/Tiang
Serambi berfungsi sebagai ruang doa tambahan untuk sejumlah besar muslim
selama setiap hari Jumat. Bagian serambi masjid Negara terdapat tiang-tiang penyangga
yang memiliki warna hitam dan putih yang dilapisi oleh mozaik terazo. Tiang-tiang
tersebut berjumlah 48 buah pilar yang memiliki arti sebagai pohon kelapa yang dulu
banyak tumbuh di Malaysia.

Gambar 11. Area Serambi


Sumber: sajadahdunia.com

ARSITEKTUR ISLAMI 18
ARSITEKTUR ISLAMI DI WILAYAH PERI-PERI

E. Mozaik Marmer

Mozaik Marmer pada dinding dan tiang-tiang penyangga kubah utama Masjid
Negara didatangkan langsung dari Negara Maroko. Keindahan kaca patri ini terlihat
pada siang hari, dimana cahaya matahari di pantulkan langsung oleh mozaik tersebut
dengan warna biru, emas dan kuning. Hal ini dipengaruhi oleh gaya melayu dan turki
sehingga menambah kesan estetika pada bagian interior masjid Negara Malaysia.

Gambar 12. Pilar Masjid Negara Malaysia


(Sumber: fahmianhar.com)

F. Mihrab

adalah ceruk setengah lingkaran atau tempat kecil yang ada di dinding paling
depan masjid atau Musala yang menunjukkan arah kiblat dan merupakan tempat
untuk Imam memimpin sholat berjemaah dalam suatu masjid. Disamping Mihrab
biasanya terdapat "Mimbar", yaitu tempat Imam untuk
melakukan ceramah atau khutbah. Mihrab pada Masjid Negara Malaysia ini dihiasi
dengan mozaik-mozaik khas Maroko dengan tangan manusia langsung tanpa
menggunakan mesin. Mozaik-mozaik tersebut memiliki bentuk ukiran tumbuhan yang
menjadi ciri khas Melayu.

ARSITEKTUR ISLAMI 19
ARSITEKTUR ISLAMI DI WILAYAH PERI-PERI

Gambar 13. Muqarnas Pada dinding Mihrab


(Sumber: fahmianhar.com)
G. Muqarnas
Muqarnas adalah sebentuk ragam dekoratif dalam arsitektur tradisional Islam
dan Persia. Hiasan Muqarnas menampilkan sistem proyeksi, pengulangan, dan
penggandaan berbentuk ceruk, yang berfungsi sebagai dekorasi untuk bagian-bagian
peralihan dalam arsitektur. Muqarnas pada bangunan Masjid Negara Malaysia di
aplikasikan pada bagian atas dinding Mihrab Imam dengan warna putih dan bermotif
tumbuhan (lihat gambar 13).
H. Mimbar
Mimbar tempat imam berkhutbah berdiri kokoh di sebelh kanan mihrab. Bentuk
mimbar dibuat menyerupai beranda dan lebih tinggi untuk mempermudah jamaah
melihat wajah imam ketika berkhutbah. Motif mimbar yang digunakan pada mimbar
adalah motif tumbuhan khas Melayu tradisional dan motif bintang yang memenuhi
sekeliling mimbar.

Gambar 14. Mimbar


(Sumber: fahmianhar.com)

ARSITEKTUR ISLAMI 20
ARSITEKTUR ISLAMI DI WILAYAH PERI-PERI

I. Courtyard dan Kolam

Bangunan Masjid Negara Malaysia ini menerapkan arsitektur tropis. Adanya


kolam renang yang di hiasi dengan air pancur di sekeliling bangunan masjid menambah
kesan tropis. Hal ini di dukung fdengan adanya courtyard yang berada di tengah
bangunan.

Gambar 15. Penerapan konsep tropis pada bangunan


(Sumber: advanturetravels.com)
J. Geometri

Secara umum Pola geometris adalah suatu objek, bentuk, Gambar, dan lainnya
yang berulang dengan cara tertentu dalam kumpulan data atau bentuk-bentuk geometris.
Desain geometri dalam seni islam kerapkali di bentuk dari perpaduan pengulangan
bentuk persegi dan lingkaran, yang saling menjalin dan meliputi,
sebagaimana arabasque (dengan kerapkali memadukan kedua pola itu), menjadi bentuk
pola yang rumit dan kompleks, termasuk sebuah luasnya ragam mosaik.

Pada Masjid Negara, gemetri yang digunakan adalah lambang Rub Al-Hibz.
Geometri ini di gunakan pada bagian fasad bangunan, sehingga baik bentuk dan
bayangan saat terpancar matahari mengasilkan bentuk yang indah. Adapun angin atau
udara dingin dapat masuk dengan bebas.

Gambar 16. Geometri pada fasade bangunan


(Sumber: advanturetravels.com)

ARSITEKTUR ISLAMI 21
ARSITEKTUR ISLAMI DI WILAYAH PERI-PERI

K. Kaca Patri

Istilah kaca patri dapat merujuk pada kaca berwarna sebagai suatu bahan atau
karya-karya yang dibuat darinya. Sepanjang sejarahnya selama seribu tahun, istilah ini
telah diterapkan nyaris secara eksklusif pada jendela gereja, masjid, dan bangunan
penting lainnya. Meskipun biasanya dibuat dalam rupa panel datar dan digunakan
sebagai jendela, berbagai kreasi dari seniman kaca patri modern juga membuatnya
sebagai seni pahat dan struktur tiga dimensi.

Pada Masjid Negara, kaca patri di terapkan pada sekeliling bagian bawah kubah
yang melafazkan ALLAH dan Muhammad Saw. Hal ini menambah kesan mewah,
keindahan dan membuat damai mata yang melihat.

Gambar 17. Interior penerapan kaca patri


(Sumber: advanturetravels.com)

2.2.5. Gaya Arsitektural Masjid


Masjid Nasional memiliki pendekatan modern yang sangat unik di mana hampir
semuanya dibangun dengan beton bertulang, memberikan penampilan berani ini. Masjid
mendapatkan inspirasi dari masjid di India, Pakistan, Iran, Turki, Arab Saudi, UEA, dan
Spanyol, yang sebagian besar dipengaruhi oleh gaya Arsitektur Mughal. (Islamic Arts
Museum Malaysia, 2015) Namun, Masjid Nasional tidak meniru konstruksi batu
tradisional dari masa lalu di mana ia terlibat dengan lengkungan dan kubah. Istead itu
memiliki ekspresi kaligrafi dan ornamen seni Islam tradisional kontemporer. Ada dua
gaya arsitektur yang diikuti oleh Masjid Nasional: interpretasi modern Arsitektur
Melayu tradisional dan Arsitektur Islam.

Gambar 18. Masjid Negara Malaysia


(Sumber: advanturetravels.com)

ARSITEKTUR ISLAMI 22
ARSITEKTUR ISLAMI DI WILAYAH PERI-PERI

A. Arsitektur Tradisional Melayu


Tujuan arsitek adalah untuk menghadirkan persatuan dan pertumbuhan Malaysia
selama bertahun-tahun untuk mendapatkan kemerdekaan mereka. (Islamic Tourism
Center of Malaysia, 2017) Mereka menunjukkannya dengan menyelaraskan keindahan
Arsitektur Tradisional Malaysia atau Rumah Kampung Melayu. Mereka
menggabungkan banyak karakter yang membuat berada di rumah kampung.
Karakteristik:
Dua fitur yang mencolok di masjid yaitu minaret dibuat terlihat ramping dan
modern: menara setinggi 73 meter (payung terlipat) dan kubah beton 18 titik (payung
terbuka). (Islamic Tourism Center of Malaysia, 2017) Kubah itu dirancang agar terlihat
seperti payung yang sudah dibuka. Karena terbuat dari beton, arsitek mendesainnya
dalam garis lurus, yang kemudian menghasilkan gagasan tentang payung kertas. Fitur-
fitur ini terutama terinspirasi oleh motif dan tema Arsitektur tradisional Melayu.

Gambar 19. Masjid Negara Malaysia


(Sumber: google.com)

Gaya modern yang diadopsi tampak dari penutup atau atap masjid yang
memiliki 18 sudut. Atap atau kubah utama masjid ini didesain menyerupai bintang
melambangkan 13 negara bagian Malaysia dan lima Rukun Islam.
Untuk memberikan kesan padat, atap dengan desain bintang ini dikeliling kubah kecil
sebanyak 48 kubah dengan warna senada.
Sisi dalam kubah payung dihias dengan ukiran kaligrafi Alquran. Sedangkan, bagian
puncak bangunan menaranya menyerupai bentuk payung yang sedang tertutup.
Atap utama berstruktur beton bertulang tanpa ditopang tiang berfungsi
memberiakan ruang yang lebih lega. Jika dilihat dari udara, atap masjid berwarna biru
ini tampak seperti payung separuh terbuka, melambangkan aspirasi negara yang
independen. Konsep bangunan masjid yang rampung dikerjakan selama tiga tahun,
sejak 1962 hingga 1965 ini, menyerupai rumah panggung Melayu yang berdiri kokoh di
atas tonggak dari beton.

ARSITEKTUR ISLAMI 23
ARSITEKTUR ISLAMI DI WILAYAH PERI-PERI

B. Arsitektur Tropis

Beton yang menjadi bagian utama badan masjid ini diberi variasi berupa lubang
dengan desain yang menarik, sehingga tak hanya berfungsi sebagai sirkulasi udara.
Konsep yang demikian konon adalah karakter arsitektur tropis modern yang khas lokal.

Bagian interior masjid ini menampilkan kesan lapang pada ruangan utamanya.
Di atasnya, terdapat bagian-dalam kubah utama yang berbentuk lingkaran sempurna,
bak payung raksasa yang menaungi seisi ruangan.

Jendela-jendela yang terdapat di bagian bawahnya dihiasi dengan lapisan


berwarna biru dan kaligrafi-kaligrafi yang indah. Lampu-lampu yang menempel pada
bagian langit-langit menunjukkan kesan elegan, selain fungsinya untuk menerangi
sudut-sudut ruangan yang tidak dilimpahi cahaya alami dari luar.

Gambar 20. Bukaan pada masjid

(Sumber: google.com)

Di tengah-tengah langit-langit ruangan itu terdapat lapisan aluminium


bertuliskan ayat-ayat Alquran.Menurut situs pariwisata resmi setempat, dekorasi
tersebut terinspirasi dari Masjid Biru yang berlokasi di Istanbul, Turki.

Namun, keseluruhan Masjid Negara Malaysia tidak kurang menampilkan unsur-


unsur budaya Melayu.Lihat saja pada hampir seluruh dinding bangunan ini. Semuanya
dilapisi ukiran-ukiran geometris, sehingga membuat penampilan dinding masjid ini
seperti anyaman bambu, sama halnya rumah tradisional Melayu.

Pada 1987, Masjid Negara Malaysia yang dinobatkan sebagai salah satu masjid
terbesar se-Asia Tenggara mengalami renovasi besar-besaran. Hasilnya bisa dilihat
sampai saat ini. Misalnya, warna kubah yang tadinya merah jambu sekarang menjadi
variasi hijau dan biru.

ARSITEKTUR ISLAMI 24
ARSITEKTUR ISLAMI DI WILAYAH PERI-PERI

Selain itu, ada pula penambahan pada dekorasi taman yang berada di sekitar
bangunan utama. Taman masjid ini dihiasi deretan pepohonan yang rimbun serta
hamparan rumput hijau, sehingga menunjukkan nuansa ekologis di tengah perkotaan
Kuala Lumpur.

Gambar 19. Masjid Negara Malaysia


(Sumber: google.com)

2.2.6. Penerapan 7 Prinsip Arsitektur Islam


Arsitektur Islam Masjid ini juga memiliki pengaruh besar gaya arsitektur Islam.
Ada banyak ayat Quran yang terukir pada struktur, dan ini terinspirasi dari Masjid Biru
di Istanbul, Turki. Arsitektur Islam memiliki beberapa karakteristik yang menyatukan
semua bangunan Islam, serta 7 Prinsip Pemersatu Arsitektur Islam (Nicanor, 2009).

Prinsip-prinsip ini membuat gaya menjadi unik, menarik dan penting. Ini adalah
cara untuk menunjukkan hubungan antara Muslim, kepercayaan mereka dan bagaimana
hal itu ditampilkan dalam arsitektur sehari-hari. Islam adalah agama di mana ia
mewakili budaya dan bertindak sebagai kekuatan di antara orang-orang yang beragam
etnis dan budaya. Karakteristik: Semua masjid harus memiliki ceruk di pedalaman
(Mckenzie, 2017). Ada sebuah ceruk di dinding yang disebut mihrab dan menghadap
Mekah, ke arah orang Muslim berdoa. Menara adalah karakteristik penting lain dari
sebuah masjid (Mckenzie, 2017). Menara itu adalah menara tempat muazin memanggil
umat beriman untuk berdoa, yang dikenal sebagai Azan. Arsitektur Islam menghiasi
struktur mereka dengan kaligrafi Islam atau ayat-ayat dari Al-Qur'an (Nicanor, 2009).
Masjid Nasional memiliki ayat-ayat Al-Qur'an di atap, serta di ruang sholat utama di
dinding.
1. TAWHID (UNITY AND UNIQUITY OF ALLAH)
Fokus bangunan harus pada penguatan ikatan antara Muslim dalam kesesuaian
kehendak Allah (Wong, 2014). Bangunan harus menunjukkan bahwa umat Islam
memiliki keyakinan yang kuat terhadap satu Tuhan mereka. Kiblat, satu arah yang
didoakan umat Islam, dapat mewakili hal ini, yaitu menuju Kaabah di Mekah. Ini
menyatukan semua Muslim untuk berdoa dalam satu arah menuju Tuhan mereka, Allah

ARSITEKTUR ISLAMI 25
ARSITEKTUR ISLAMI DI WILAYAH PERI-PERI

(Hilmi, 2014). Dalam hal ini, Masjid Nasional diarahkan ke Barat Laut yang
menghadap Kiblat.

Gambar 20. Orientasi Masjid

(Sumber: https://www.slideshare.net/AtiqahGhazali2/national-mosque-culture-
and-history-2-report)
2. IHTIRAM (RESPECT)

Bangunan harus menunjukkan rasa hormat dan kepatuhan yang dimiliki umat
Islam terhadap Allah, serta terhadap ciptaan lainnya (hidup atau tidak hidup) dan
terhadap satu (Wong, 2014). Sebagian besar masjid dirancang berdasarkan bentuk
geometris sehingga telah menjadi simbolisme dan konsep penghormatan (Hilmi, 2014).
Selanjutnya, umat Islam dapat menciptakan kembali pola dan bentuk sehingga
memberikan pesan agama. Baik pada ruang solat maupun pada fasad bangunan
menunjukkan geometri yang khas akan keislaman.

Gambar 21. Pola Geometri

(Sumber: https://www.slideshare.net/AtiqahGhazali2/national-mosque-culture-
and-history-2-report)

ARSITEKTUR ISLAMI 26
ARSITEKTUR ISLAMI DI WILAYAH PERI-PERI

3. IKHLAS (SINCERITY)

Arsitek harus ingat bahwa desain mereka harus mengekspresikan kemurnian


kesungguhan, dan memenuhi aturan dan peraturan dalam Islam (Wong, 2014).
Beberapa karakteristik yang mereka ikuti adalah menghindari tidak adanya berhala
manusia atau binatang, taman tertutup dengan air yang mengalir, dan memiliki
pengaturan hierarki di ruang-ruang (Hilmi, 2014). Elemen penting lainnya adalah bahwa
mereka mendesain dengan proporsi geometri karena memberikan harmoni dan
keseimbangan (Hilmi, 2014)

Gambar 22. Air mancur pada courtyard


(Sumber: https://www.slideshare.net/AtiqahGhazali2/national-mosque-culture-
and-history-2-report)

4. PENGAJARAN ILMU (PENGETAHUAN)


Bangunan harus merayakan pentingnya. Bangunan harus merayakan pentingnya
pengetahuan melalui kaligrafi dari Al-Quran dan menggunakan cahaya sebagai
simbolisme pengetahuan (Wong, 2014). Kaligrafi Islam sangat penting karena memiliki
kekuatan untuk mengekspresikan dan menggambarkan pesan-pesan yang disajikan
dalam Al-Quran (Hilmi, 2014). Ini membantu menyebarkan pengetahuan luas kepada
Muslim lain di seluruh dunia. Selanjutnya, pesan dan kaligrafi dapat diungkapkan
melalui efek menerangi seperti sinar matahari atau sinar bulan atau hanya penerangan di
dalam masjid. Masjid Nasional memiliki lampu gantung kecil dalam doa utama untuk
memberikan pencahayaan di dalam, tetapi ketika siang hari, banyak sinar matahari
masuk dan menerangi ruang lebih. Pengetahuan sebenarnya disebut sebagai cahaya
dalam Islam (Hilmi, 2014). Jadi memiliki cahaya yang baik di dalam masjid diyakini
dapat mendukung proses pembelajaran. Air mancur di halaman Kaligrafi Masjid
Nasional ditunjukkan di ceruk di aula utama, lampu gantung kecil di sekitar aula
utama.

ARSITEKTUR ISLAMI 27
ARSITEKTUR ISLAMI DI WILAYAH PERI-PERI

Gambar 23. Ukiran dan Kaligrafi pada Interior bangunan Masjid

(Sumber: https://www.slideshare.net/AtiqahGhazali2/national-mosque-culture-
and-history-2-report)
5. IQTISAD (BALANCE)

Elemen fungsional dan spiritual bangunan harus memiliki semacam harmoni


antara satu sama lain (Wong, 2014). Keseimbangan dapat ditunjukkan dalam bentuk,
bentuk dan tata ruang bangunan (Hilmi, 2014). Simetri dianggap sebagai salah satu
elemen yang menunjukkan keseimbangan. Kita bisa melihat ini di tata ruang masjid, di
mana garis simetri terhubung ke setiap ruang dan tetap mempertahankan keseimbangan
dan harmoni itu.

Gambar 24. Simetris dalam tata ruang

(Sumber: https://www.slideshare.net/AtiqahGhazali2/national-mosque-culture-
and-history-2-report)

ARSITEKTUR ISLAMI 28
ARSITEKTUR ISLAMI DI WILAYAH PERI-PERI

6. HAYA '(SEDERHANA)

Bangunan harus sederhana dan melindungi martabat pemilik dan penggunanya


(Wong, 2014). Ini dapat ditunjukkan melalui layar pribadi yang disediakan di seluruh
masjid (Hilmi, 2014). Ini melindungi pengguna di dalam dengan tidak menunjukkan
atau mengekspos diri kepada orang-orang di luar. Kesederhanaan juga ditampilkan di
aula doa utama di mana ruang terpisah oleh partisi untuk pengguna wanita untuk
memberikan privasi dan rasa hormat. Simetri dalam Tata Letak Tata Ruang Simetri
dalam Elevasi Layar pribadi berpola Ruang Doa Utama Ruang pengguna wanita.

Gambar 25. Privasi pada bagian solat wanita

(Sumber: https://www.slideshare.net/AtiqahGhazali2/national-mosque-culture-
and-history-2-report)
7. DIKR (PENGINGAT)

Bangunan harus dapat mendukung dan mendorong untuk mengingat Allah


(Wong, 2014). Ini ditunjukkan melalui kaligrafi Arab dan diulangi di seluruh masjid
(Hilmi, 2014). Hal ini juga diwakili oleh penggunaan berulang ornamen, pilar dan
lengkungan. Masjid Nasional menunjukkan konsep ini dengan memiliki kaligrafi Arab
di jendela kaca aula utama, mengulangi ornamen ukiran di langit-langit, dinding dan
kolom. Dan dengan mengulangi penggunaan struktur kolom yang terletak di luar aula
doa utama. Sinar matahari menerangi kaligrafi di jendela kaca Pengulangan ornamen di
seluruh dinding dan langit-langit Pengulangan penggunaan kolom.

ARSITEKTUR ISLAMI 29
ARSITEKTUR ISLAMI DI WILAYAH PERI-PERI

Gambar 26. Pengulangan bentuk geometri

(Sumber: https://www.slideshare.net/AtiqahGhazali2/national-mosque-culture-
and-history-2-report)

2.3. Masjid Huaisheng Cina


2.3. 1. Latar Belakang
Perkembangan islam hingga sekarang telah menyebar hingga ke berbagai
wilayah di dunia. Negara yang awalnya tidak terdapat penduduk muslim, sekarang
dimana pun kaummuslim dapat di temukan dimana saja. Termasuk di Negara China.
Keberadaan kaum muslim sendiri tak lepas dari sejarah awal mulanya islam masuk ke
China. Saat ini penduduk China terdapat dari berbagai kaum yang berbaur menjadi satu.
Karena sudah terdapat banyak masyarakat yang beragama islam, maka tak heran jika
disana terdapat sebuah bangunan untuk melaksanakan ibadahnya. Bangunan tersebut
adalah masjid untuk umat muslim melaksanakan shalat dan berbagai kegiatan lainnya.

Salah satu masjid yang berada di China bernama masjid Huaisheng. Masjid
tersebut berada di ibukota propinsi Guangdong, masjid Huaisheng sendiri berdiri di atas
lahan tanah seluas 2.966 meter persegi. Berdasarkan sejarah bahwa masjid ini didirikan
oleh Sa‟d ibn Abi Waqqas. Beliau sendiri merupakan paman dari Nabi Muhammad
SAW. Sebenarnya nama dari masjid Huaisheng sendiri memiliki arti Rindu kepada
Rasulullah Muhammad SAW.

ARSITEKTUR ISLAMI 30
ARSITEKTUR ISLAMI DI WILAYAH PERI-PERI

Masjid Huaisheng, yang juga dikenal dengan nama Masjid Mercusuar, adalah
sebuah masjid utama di Guangzhou. Berkali-kali dibangun dalam sejarahnya, masjid
tersebut menurut tradisi awalnya dibangun pada 1.300 tahun yang lalu yang membuat
masjid tersebut menjadi salah satu masjid tertua di dunia. Masjid tersebut dibangun
untuk mengenang nabi Islam Muhammad.

Gambar 27. Masjid Huaisheng

(Sumber: https://www.kontraktorkubahmasjid.com/masjid-huaisheng-china/)

Masjid Huaisheng juga dikenal dengan nama masjid Guangtasi atau tak jarang
dikenal sebagai masjid mercusuar atau menara api. Hal tersebut karena menara pada
masjid Huaisheng terlihat seperti bentuk mercusuar. Menara tersebut lumayan tinggi
dengan tingginya yang mencapai 36.3 meter serta berwarna putih. Bangunan ini juga
disebut-sebut sebagai bangunan tertinggi yang berada di wilayah tersebut. Selain itu
keunikan dari menara masjid Huaisheng sangat berbeda dengan berbagai menara masjid
lainnya. Karena bentuknya silinder sederhana serta terdapat kubah pada bagian paling
atas menara tersebut. Biasanya bentuk seperti itu merupakan cirri dari bangunan khas
Arab.

Keberadaan menara tersebut memiliki cerita tersendiri dimana pada waktu


dahulu setiap bulan Mei dan Juni banyak sekali kapal pedagang asing yang selalu lalu
lalang melewati Sungai Mutiara. Pada saat itu juga umat muslim selalu menyalakan
lampu pada malam hari untuk menerangi dan memadu para kapal tersebut yang sedang
berlayar tepatnya di malam hari. Di menara itu juga difungsikan oleh muadzin untuk
mengumandangkan adzan dan mengajak untuk segera melaksankan shalat. Kemudian
menara tersebut dibandingkan dengan menara Cahaya atau disebut juga dengan
Guangtasi. Tak heran masyarakat sekitar juga menyebutnya dengan masjid Guangtasi.
Tapi ternyata selain nama tersebut, masjid Huaisheng memiliki beberapa nama lainnya,
seperti masjid Agung Canton, masjid Hwai Sun Su, masjid Ying Tong dan masjid Huai
Shang Si.

ARSITEKTUR ISLAMI 31
ARSITEKTUR ISLAMI DI WILAYAH PERI-PERI

Gambar 28. Interior Masjid Huaisheng

(Sumber: https://www.kontraktorkubahmasjid.com/masjid-huaisheng-china/)

2.3.2. Sejarah Pembangunan Masjid

Sejarah dari pembangunan masjid Huaisheng tak lepas dari seorang paman dari
Nabi Muhammad SAW yang pertama kali menyebarkan agama islam di Cina. Beliau
adalah Sa‟d ibn Abi Waqqas yang memulai penyebaran ajaran islam di Cina pada tahun
630-an. Seiring dengan berjalannya waktu perkembangan agama islam semakin
menyebar dan dibangunlah sebuah bangunan untuk melaksanakan ibadah. Salah satunya
adlaah masjid Huaisheng ini. Masjid Huaisheng pernah mengalami renovasi sebanyak
empat kali. Namun masjid tersebut pernah dilakukan pembangunan ulang secara
keseluruhan pada tahun 1350 pada masa pemerintahan Dinasti Yuan.

Naskah Muslim Tiongkok kuno mengatakan bahwa masjid itu dibangun pada
627 M oleh Sa`d ibn Abi Waqqas yang konon datang pada misi Muslim pertamanya ke
Cina pada 620-an. Meskipun cendekiawan sekuler modern tidak menemukan bukti
sejarah bahwa Sa'd ibn Abi Waqqas benar-benar mengunjungi Cina, mereka setuju
bahwa umat Islam pertama pasti telah tiba di Tiongkok pada abad ke-7, dan bahwa
pusat-pusat perdagangan utama, seperti Guangzhou, Quanzhou, dan Yangzhou mungkin
sudah memiliki masjid pertama mereka dibangun pada masa Dinasti Tang, meskipun
tidak ada sumber yang dapat diandalkan yang membuktikan keberadaan mereka yang
sebenarnya telah ditemukan sejauh ini.

Sangat mungkin bahwa masjid itu ada selama tahun-tahun awal Dinasti Song.
Masjid ini dibangun kembali pada tahun 1350 lalu pada tahun 1695 setelah dihancurkan
oleh api. Menara atau Menara Cahaya Huaisheng dibangun pada periode sebelumnya.
Sampai abad ke-19, menara menara adalah salah satu landmark utama Guangzhou.

Dilihat dari arsitektur masjid Huaisheng, masjid ini tidak terlihat seperti
beberapa masjid pada umumnya. Melainkan seperti bangunan kuil. Pada bagian luar
masjid akan terlihat sangat menarik dengan batu bata berwarna merah dan atapnya

ARSITEKTUR ISLAMI 32
ARSITEKTUR ISLAMI DI WILAYAH PERI-PERI

menggunakan genteng berwarna hijau. Bangunan tersebut didesain seperti gaya


Tiongkok yang sangat eksotis namun ketika memasuki masjid ini tampilan dalamnya
terlihat sangat sederhana. Terdapat berbagai tulisan menggunakan bahasa Arab juga
terdapat sebuah prasasti yang berisi tentang pemugaran masjid yang telah dilakukan
sebanyak empat kali.

Gambar 29. The entrance to the mosque, c. 1873

(Sumber: https://www.wikiwand.com/en/Huaisheng_Mosque)

Gambar 30. The Huaisheng Mosque and Guangta Minaret, 1860

(Sumber: https://www.wikiwand.com/en/Huaisheng_Mosque)

ARSITEKTUR ISLAMI 33
ARSITEKTUR ISLAMI DI WILAYAH PERI-PERI

2.3.3. Kriteria Masjid

Gambar 31. Site Plan Masjid Huaisheng


(Sumber: http://www.ne.jp/asahi/arc/ind/6_china/southern/sou_eng.htm)

Meskipun area Masjid Huaisheng cukup luas sekitar 3.000 meter persegi, situs
ini sangat mundur sehingga para pengunjung merasa bahwa itu adalah perjalanan yang
panjang di sepanjang jalur pendekatan dari gerbang batu bata pertama hingga yang
kedua, sebenarnya tidak terlalu panjang. Gerbang kedua bertingkat dua, berfungsi juga
sebagai menara pengawas bulan dengan atap ubin dua tingkat yang megah.

Untuk membuka makam Abi Waqqaas, pengunjung masih harus berjalan kaki
sekitar 100 meter dari pintu utama. Setelah masuk pintu makam, ada dua pintu lagi yang
mesti dilewati untuk menuju makam Abi Waqqaas. Makam ini ditempatkan di dalam
bangunan jadi terlindung dari panas dan hujan. Di sekitarnya, ada sejumlah makam
lainnya yang terlindung di bawah naungan pohon beringin.

Musa (60), seorang Muslim Cina yang merupakan salah satu penjaga makam
tersebut, mengatakan bahwa setiap hari ada pengunjung yang datang ke makam itu dari
berbagai negara. Di dekat pintu masuk makam, disediakan tempat untuk salat, tetap di
dekat mata air yang ditemukan 1300 tahun lampau. Air dari mata air yang sekarang
dibuat pompa tersebut, masih diminum oleh para pengunjung.

o Moon Tower (Menara Bulan)

Begitu Anda berjalan melewati pintu masuk, Anda akan disambut oleh Menara
Pengamatan Bulan. Dibangun dengan gaya pagoda khas Cina, digunakan untuk
mengamati fase bulan untuk mengkonfirmasi awal dan akhir Ramadhan (bulan puasa).

ARSITEKTUR ISLAMI 34
ARSITEKTUR ISLAMI DI WILAYAH PERI-PERI

Gambar 32. Moon Tower (Menara Bulan)

(Sumber: http://www.mokadertravel.com/china/huaisheng-mosque.html)

o Ruang Solat

Desain ruang solat menghidupkan cerita dan suasana pada 400 tahun
silam.Terbukti dengan masih terjaganya setiap detail dari bangunan masjid Huaisheng.
Area solat masjid dibuat dengan sangat sederhana, terlihat pada bangian solat antara
perempuan dan laki-laki hanya di batasi dengan kain panjang. Tepat pada bagian
dinding area utama solat terukir kaligrafi yang sangat besar yang memiliki arti “Islam
adalah agama yang di cintai oleh Allah”.

Gambar 33. Area Solat

(Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=j-gK83vPTls)

ARSITEKTUR ISLAMI 35
ARSITEKTUR ISLAMI DI WILAYAH PERI-PERI

2.3.4. Elemen Masjid


A. Minaret (Menara)

Menara merupakan identitas dari masjid Huaishang ini berbentuk silinder


dilengkapi dengan tangga dalam yang digunakan untuk naik. Tipe arsitektur menara ini
merupakan salah satu contoh awal arsitektur Islam di China, yang berusaha
mengintegrasikan gaya arsitektur Arab dengan gaya arsitektur lokal, tingginya mencapai
36 meter dengan pondasi sedalam 10 meter dan berumur 1300 tahun sejak Dinasty
Thang. Di bagian atas menara terdapat balkon yang kerap digunakan sebagai tempat
adzan. Uniknya menara ini juga digunakan sebagai suar untuk menuntun kapal yang
berlayar di Sungai Zhujiang pada malam hari. Pada masa lalu, suar yang terdapat di
Menaraini, dijadikan oleh para pelaut sebagai penanda bahwa mereka telah tiba di
permulaan “jalan sutra maritim”. Sementara balkonnya sendiri beratapkan sebuah kubah
berbentuk labu, yang menjadi identitas arsitektur Arabia.

Gambar 34. menara cahaya tampak dari dekat, dengan jendela kecil yang
menghiasi dindingnya tersusun secara spiral ke atas. (photo: archnet.org)

(Sumber: https://ganaislamika.com/masjid-tertua-di-china/)

Di dalam menara ini terdapat dua tangga yang berfungsi sebagai sarana
pendakian menuju ke balkon. Struktur tangga seperti ini tidak dikenali di China sebelum
Dinasti Song. Sedang dari luar, menara ini dihiasi oleh jendela-jendela yang tersusun
membentuk spiral ke atas menara. Pada waktu rekonstruksi tahun 1350, di menara ini
ditambahkan sebuah inkripsi yang menyatakan: “Di bawah awan putih dan di mana
gunung berubah, terjadilah sebuah pagoda batu yang brilian dengan gaya Wilayah
Barat. Diserahkan oleh Kaisar Gaozu dari Tang dinasti sampai sekarang, gayanya
tidak dikenal di Wilayah Tengah,” menunjukkan tanggal penyelesaian antara tahun 650
sampai 700. Sampai saat ini, Menara Cahaya adalah struktur tertinggi di Guangzhou
dan berfungsi sebagai landmark utama di kota ini.

ARSITEKTUR ISLAMI 36
ARSITEKTUR ISLAMI DI WILAYAH PERI-PERI

B. Gerbang

Gerbang utama pada masjid ini memiliki desain khas china dan hampir tak
terlihat seperti bangunan masjid. Hanya kaligrafi bertuliskan ”Masjid Huaisheng
Guangta” yang menjadi penanda bahwa itu adalah bangunan masjid. Disisi kanan dan
kiri gerbang terdapat ruang penyimpanan barang dan toilet.

Gambar 35. Gerbang utama masjid Huaisheng


(Sumber: faricikas‟sworld.com)

Seperti bangunan Cina tradisional pada umumnya, bagian gerbang masjid ini
berbentuk lengkung. Pada gerbang utama yang terletak di selatan-sebagaimana tradisi
bangunan Cina-ada atap dua tingkat yang berbentuk melengkung. Ini diketahui
dibangun pada abad ke-17 dan bercorak khas arsitektur Cina.

Di sanalah terletak gerbang Rembulan yang mengantar pengunjung melewati


halaman yang asri menuju ruang utama masjid. Tembok yang melingkari kompleks ini
terdapat kajang berwarna hijau di atasnya. Ketika pengunjung memasuki halaman, ada
gerbang lain dengan lempengan merah yang bertuliskan empat aksara Cina yang
terjemahannya, (Islam) agama yang berakar dari ajaran sejati dibawa dari Kawasan
Barat. Memasuki halaman melalui gerbang lengkung gerbang Rembulan, pengunjung
mulai merasakan aura ketenangan, keindahan spasial, dan atmosfer yang sunyi. Terasa
begitu kontras dengan hiruk-pikuk di luar. Harum bunga juga terpancar dari kebun yang
ada di sekitar masjid. Untuk mencapai kompleks masjid ini, pengunjung dapat berjalan
kaki dari stasiun kereta bawah tanah Ximenkou, Guangzhou.

Gambar 36. Gerbang Rembulan

(Sumber: http://www.mokadertravel.com/china/huaisheng-mosque.html)

ARSITEKTUR ISLAMI 37
ARSITEKTUR ISLAMI DI WILAYAH PERI-PERI

C. Atap

Masjid Huaisheng ini sangat kental dengan ciri khas arsitektur China sehingga
masjid ini tidak memiliki kubah dan diganti dengan atap khas arsitektur China sehingga
masjid ini terlihat seperti kuil. Atap masjid ini memiliki tingkat kerumitan yang tinggi
pada sambungan antar kayu. Komplek masjid ini mengguankan atap jenis Hill Roof
yang biasa digunakan untuk berbagai aula penting, kuil, taman, dan bangunan resmi
lainnya.

Gambar 37. Atap gerbang utama

(Sumber: https://www.tionghoa.info/arsitektur-atap-tradisional-tionghoa-dan-filosofinya/)

Gambar 38. Atap gerbang Rembulan

(Sumber: https://www.tionghoa.info/arsitektur-atap-tradisional-tionghoa-dan-filosofinya/)

ARSITEKTUR ISLAMI 38
ARSITEKTUR ISLAMI DI WILAYAH PERI-PERI

Gambar 39. Atap Masjid Huaisheng

(Sumber: https://www.tionghoa.info/arsitektur-atap-tradisional-tionghoa-dan-filosofinya/)

Atap melengkung Masjid dengan gaya arsitektur Cina memiliki karakteristik


kuat yang ditunjukkan oleh atapnya yang melengkung ke atas (Pratiwo, 2001). Menurut
kepercayaan tradisional Cina, ujung atap yang melengkung memiliki makna untuk
menghindari hal-hal buruk. Atapnya melambangkan pelindung untuk hal-hal di
bawahnya (Marcela, 2015).

D. Serambi

Diarea tengah bagian masjid Huaisheng terdapat serambi tengah yang dikelilingi
oleh pohon-pohon local khas Negara Tiongkok. Bagian tengah serambi masjid di
kelilingi oleh pagar batu yang telah di buat sejak dynasti Ming. Pagar batu serambi ini
dihiasi dengan ukiran khas dinasti ming berupa bentuk flora tumbuh-tumbuhan. Pada
bagian masjid tidak terdapat geometri, gambar maupun ukiran berupa makhluk hidup.

Serambi
Tengah

Gambar 40. Lanscape Masjid Huaisheng

(Sumber: https://ganaislamika.com/masjid-tertua-di-china/)

ARSITEKTUR ISLAMI 39
ARSITEKTUR ISLAMI DI WILAYAH PERI-PERI

Gambar 41. Pagar batu serambi tengah masjid

(Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=j-gK83vPTls)

Selain serambi tengah, terdapat serambi depan masjid dan koridor sekeliling masjid
yang di jadikan sebagai area solat saat solat jumat dikarenakan kapasitas dalam masjid
tidak mencukupi bagi seluruh jamaah solat jumat. Serambi ini berbentuk “U”.

Gambar 42. Serambi sekeliling masjid

(Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=j-gK83vPTls)

E. Prasasti

Disudut masjid Huaishang terdapat prasasti tua yang terbuat dari batu kokoh dan
terukir aksara Tiongkok. Prasasti yang terdapat di masjid Huaisheng menceritakan
tentang proses renovasi masjid yang telah terjadi selama empat kali yaitu, di zaman
Dinasti Yuan akibat bencana, Dinasti Ming akibat kebakaran, Dinasti Qing berupa
renovasi biasa dan pada tahun 1935.

Gambar 43. Prasasti Dinasti

(Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=j-gK83vPTls)

ARSITEKTUR ISLAMI 40
ARSITEKTUR ISLAMI DI WILAYAH PERI-PERI

F. Mihrab

Mihrab pada Masjid Huaisheng ini terlihat sangan sederhana. Hanya memiliki
lengkungan dengan warna putih polos. Masjid ini menekankan bahwa pada bagian
mihrab tidak diperbolehkan adanya kaligrafi atau warna yang mencolok, sehingga
jamaah tidak terganggu saat solat atau kehilangan fokus.

Gambar 46. Mihrab Masjid Huaisheng

(Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=j-gK83vPTls&t=216s)

G. Mimbar

Mimbar pada masjid ini terkesan sederhana yang bermaterialkan kayu pilihan
yang ada di kota Guang Zhu. Mimbar memiliki 7 anak tangga yang berarti 7
tingkatan langit (lihat gambar 46).

H. Ukiran Kaligrafi
Pada Masjid Huaisheng dominan dengan ukiran kaligrafi berwarna yang
dinamakan dengan teknik „Xiaojing‟. Terutama pada bagian ruang uatam solat, terukir
kaligrafi yang sangat besar dengan warna hitam yang memiliki makna “Islam adalah
agama yang dicintai oleh ALLAH”. Adapun pada bagian mihrab imam, terdapat dua
buah tiang berwarna hijau di hiasi dengan kaligrafi Asmaul Husna.

ARSITEKTUR ISLAMI 41
ARSITEKTUR ISLAMI DI WILAYAH PERI-PERI

Gambar 47. Interioar Masjid Huaisheng

(Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=j-gK83vPTls&t=216s)

I. Ornamen
Ornamen pada masjid ini terdapat pada bagian atap maupun bagian bukaan
masjid yang sangat kenal dengan ciri khas arsitektur Tiongkok. Pada bukaan terdapat
ornamen lingkaran berwarna hitam dan dilapisi dengan kaca-kaca putih dan berupa
pintu atau jendela geser.

Gambar 48. Bukaan Masjid Huaisheng

(Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=j-gK83vPTls&t=216s)

Ornamen pada bagian atap tradisional Tiongkok pada umumnya memiliki


bentuk seperti ikan menggantung, namun pada masjid ini ornament ikan menggantung
di ganti dengan motif bunga, hal ini ditujukan sebagai penyesuaian karena dalam
bangunan masjid tidak diperbolehkan menggunakan bentuk atau ornament menyerupai
makhluk hidup terkhusus hewan dam manusia.

ARSITEKTUR ISLAMI 42
ARSITEKTUR ISLAMI DI WILAYAH PERI-PERI

Gambar 49. Ornamen xuanyu Gambar 50. Ornamen tumbuhan


(ikan menggantung)

(Sumber: http://web.budaya-tionghoa.net/index.php/item/3644-atap-xuanshan-dan-xieshan)

Penutup atap memiliki fungsi untuk melindungi cornice. Ornamen ini


diklasifikasikan menjadi beberapa jenis: menurut bahan; keramik dan logam,
berdasarkan bentuknya; setengah lingkaran, lingkaran, dengan motif: simbol Cina dan
karakter Cina (Dekorasi Arsitektur Cina, 2012). Penutup atap di Masjid Huaisheng
memiliki lingkaran berwarna emas dengan kaligrafi bertuliskan ”Allah” di tengahnya,
namun warna tersebut tidak terlihat lagi. Ornamen ini terbuat dari semen.

Gambar 51. Penutup bubungan atap


(Sumber: Du To Time. 2012. Chinese Architectural Decoration. Chinese Red.)

ARSITEKTUR ISLAMI 43
ARSITEKTUR ISLAMI DI WILAYAH PERI-PERI

Ornamen Tumbuhan pada pagar Serambi

Menurut lillian juga dalam bukunya “fengshui” adalah ornamen tumbuhan yang
memiliki banyak jenis, antara lain bunga teratai yang biasa dipakai sebagai lambang
kesucian dan kesuburan, karena sesuai denganwarnanya yaitu putih. Jenis tumbuhan
lainadalah bunga seruni, botan, dan prem, ornamen digunakan untuk melambangkan
kekuatandan keteguhan hati dalam menghadapiikehidupan, ornamen ini biasanya
digunakan pada dinding, partisi dan untuk dekorasi. Bunga Peony, digunakan untuk
melambangkan perhatian, kasih, kekayaan, dan kehormatan.Bunga Krisan digunakan
untuk melambangkan dukungan dan apresiasi dari hal-hal yang tidak diinginkan. Pohon
Bambu, Cemaradigunakan untuk melambangkan umur yang panjang, kekuatan, dan
keuletan dalammenjalani kehidupan. Pohon Pinus digunakanuntuk melambangkan
kekuatan dan tekad.

Gambar 52. Ornamen tumbuhan pada pagar serambi tengah


(Sumber: Pinterest)

ARSITEKTUR ISLAMI 44
ARSITEKTUR ISLAMI DI WILAYAH PERI-PERI

2.3.5. Gaya Arsitektural Masjid


Sama seperti kebanyakan masjid di China, arsitektur Masjid Huasheng juga
merupakan perpaduan antara tradisi bangunan lokal China dengan gaya arsitektur Arab.
Sehingga kalau dilihat sekilas bangunan masjid akan menyerupai kelenteng. Pada
bagian luar masjid akan terlihat sangat menarik dengan batu bata berwarna merah dan
atapnya menggunakan genteng berwarna hijau. Bangunan tersebut didesain seperti gaya
Tiongkok yang sangat eksotis namun ketika memasuki masjid ini tampilan dalamnya
terlihat sangat sederhana. Terdapat berbagai tulisan menggunakan bahasa Arab juga
terdapat sebuah prasasti yang berisi tentang pemugaran masjid y ang telah dilakukan
sebanyak empat kali.
Masjid ini sangat identik dan terkenal dengan menaranya yang khas. Berbeda
dengan kebanyakan menara di China umumnya yang berbentuk pagoda, menara ini
memiliki sentuhan arsitektur Timur Tengah dengan kubah di atasnya.

Gambar 53. masjid raya guangzhou besarta menara cahaya yang


menampilkan perpaduan arsitektur china dan Arabia.
(Sumber: https://ganaislamika.com/masjid-tertua-di-china/)

ARSITEKTUR ISLAMI 45
ARSITEKTUR ISLAMI DI WILAYAH PERI-PERI

BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Kata masjid terulang sebanyak dua puluh delapan kali di dalam Al-Qur‟an. Dari
segi bahasa, kata tersebut diambil dari akar sajada-sujud, yang berate patuh, taat, serta
tunduk dengan rasa hormat dan takzim. Meletakkan dahi, kedua tangan, lutut, dan kaki
ke bumi, yang kemudian dinamai sujud oleh syariaat. Itulah sebabnya mengapa
bangunan yang dikhususkan untuk melaksanakan shlalat dinamakan masjid, yang
artinya „‟tempat bersujud‟‟. Dalam pengertian sehari-hari, masjid merupakan bangunan
tempat sholat kaum Muslim. Tetapi, karena akar katanya mengandung makna tunduk
dan patuh, hakikat masjid adalah tempat melakukan segala aktivitas yang mengandung
kepatuhan kepada Allah semata.

Dengan kata lain, masjid adalah tempat ibadah dan pendidikan dalam
pengertiaannya yang luas. Sebagai manusia yang berkeseniman kita bukan hanya
mengamati keindahan ornament dari segi arsitektur masjid tetapi kita juga harus
mengetahui fungsi masjid sebagai sarana beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah
Subhanahu‟wataala serta selalu memakmurkan masjid, baik masjid kecil di desa-desa
atau masjid agung di perkotaan.

Setiap masjid memiliki ciri khas tersendiri dalam desain bangunannya


yang terpengaruhi oleh social budaya masyarakat sekitar. oleh karena itu, perbandingan
diantara dua masjid yang telah di uraikan di atas memiliki banyak perbedaan yang
terpengaruhi oleh social budaya penduduk.

Secara kultural, penduduk yang tersebar di kawasan Asia Tenggara ini


sangat heterogen dari aspek bahasa, budaya, etnis, agama dan lainnya. Beberapa
wilayah menjadi kantong basis agama Islam karena hampir seluruh penduduknya
beragama Islam, bahkan telah berhasil membentuk sebuah kerajaan dan pemerintahan
yang bernafaskan Islam. Sementara di wilayah yang lainnya, umat Islam ada yang
menjadi golongan minoritas karena mereka hidup dengan masyarakat yang berbeda
agama yang jumlahnya lebih besar dan berada di bawah pemerintahan non-muslim.
Sebahagian besar penduduk di wilayah Asia Tenggara berbudaya Melayu, negara-
negara di Semenanjung Indo-Cina merupakan negara-negara yang mendapat pengaruh
dari Cina. Oleh karena itu, kajian tentang Islam Asia Tenggara baik sebagai ranah
kebudayaan, maupun Islam di Asia Tenggara sebagai kawasan teritorial merupakan
obyek kajian yang menarik dan relevan.

Jika masjid Masjid Negara yang ada di Malaysia merupakan masjid terbesar di
seantero Malaysia, karena bisa menampung lebih dari 15 ribu jamaah sekaligus, baru
kemudian posisi tersebut digeser oleh Masjid Biru di Shah Alam yang bisa menampung
jamaah lebih dari itu. Tidak hanya arealnya yang luas, bangunannya yang besar dan

ARSITEKTUR ISLAMI 46
ARSITEKTUR ISLAMI DI WILAYAH PERI-PERI

dibalut oleh kemegahan, akan tetapi masjid ini juga memiliki taman-taman yang begitu
apik nan indah, sehingga menjadikannya sebagai Landmark Kota Kuala Lumpur dan
simbol keagungan Islam di wilayah Negara Malaysia.

Berbeda dengan masjid Huaisheng yang merupakan Masjid yang berada di


ibukota propinsi Guangdong, masjid Huaisheng sendiri berdiri di atas lahan tanah seluas
2.966 meter persegi. Berdasarkan sejarah bahwa masjid ini didirikan oleh Sa‟d ibn Abi
Waqqas. Beliau sendiri merupakan paman dari Nabi Muhammad SAW. Sebenarnya
nama dari masjid Huaisheng sendiri memiliki arti Rindu kepada Rasulullah Muhammad
SAW. Dengan desain yang sederhana dan memiliki banyak filosofi di setiap sudut
bangunannya dan merupakan warisan islam tertua di Chin

3.2.Saran

Diharapkan pembaca dapat menambah wawasan terhadap kriteria, elemen dan


gaya arsitektur dari dua objek pembahasan di atas yang memiliki banyak perbedaan
detiap detailnya. Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan
jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan
berpedoman pada banyak sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka dari itu
penulis mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasan makalah dalam
kesimpulan di atas.

ARSITEKTUR ISLAMI 47
ARSITEKTUR ISLAMI DI WILAYAH PERI-PERI

DAFTAR PUSTAKA
http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/analisis/article/view/3069

http://cina.panduanwisata.id/guangzhou/wisata-religi-guangzhou/mengenal-huaisheng-salah-
satu-masjid-tertua-di-cina/

https://dpk2gz.wordpress.com/2012/07/04/masjid-huaiseng/

https://ganaislamika.com/masjid-tertua-di-china/

https://id.wikipedia.org/wiki/Masjid_Negara_Malaysia

http://islamic-archcorner.blogspot.com/

http://kuala-lumpur.attractionsinmalaysia.com/National-Mosque.php

https://konsultasisyariah.com/31946-posisi-mimbar-masjid-yang-sesuai-sunah.html

https://serambiummah.tribunnews.com/2014/05/14/belajar-sejarah-islam-di-guangzhou

https://www.kontraktorkubahmasjid.com/masjid-negara-masjid-nasional-malaysia/

https://www.academia.edu/25718148/RAGAM_HIAS_DAN_WARNA_SEBAGAI_SIMBOL_DALA
M_ARSITEKTUR_CINA

http://web.budaya-tionghoa.net/index.php/item/2006-makna-ragam-hias--ornamen-
tiongkok-1-naga

https://www.youtube.com/watch?v=MRWfs0JIW-Y

https://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-digest/16/09/11/odc1ll313-masjid-
negara-malaysia-didesain-serupai-lambang-lima-rukun-islam

https://www.researchgate.net/publication/291070425_KONSEP_ARSITEKTUR_ISLAMI_SEBAG
AI_SOLUSI_DALAM_PERANCANGAN_ARSITEKTUR

https://www.slideshare.net/AtiqahGhazali2/national-mosque-culture-and-history-2-report

https://www.123rf.com/photo_25354991_the-minaret-of-the-national-mosque-of-malaysia-
in-kuala-lumpur.html

https://www.alamy.com/stock-photo-minaret-national-mosque-of-malaysia-masjid-negara-
kuala-lumpur-malaysia-41829489.html

https://www.iamm.org.my/masjid-negara-50-years-national-mosque-exhibition/

ARSITEKTUR ISLAMI 48

Anda mungkin juga menyukai