Anda di halaman 1dari 6

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Limbah adalah buangan yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak
dikehendaki lingkungannya karena tidak mempunyai nilai ekonomi. Limbah tersebut dapat berupa
limbah padat, limbah cair, maupun limbah gas. Jenis limbah ini bisa dikeluarkan oleh satu industri
dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan nilai ekonomisnya, limbah dibedakan menjadi limbah
yang mempunyai nilai ekonomis dan limbah yang tidak memiliki nilai ekonomis. Limbah yang
memiliki nilai ekonomis yaitu limbah dengan cara melalui unit suatu proses lanjut akan
memberikan suatu nilai tambah, sedangkan limbah non-ekonomis yaitu suatu limbah walaupun
telah dilakukan proses lanjut dengan caraapapun tidak akan memberi nilai tambah kecuali sekedar
mempermudah sistem pembuangan.
Salah satu kegiatan sektor ekonomi bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
adalah kegiatan industri. Kegiatan suatu industri adalah mengolah masukan (input) menjadi
keluaran (ouput). Pengamatan sumber pencemar industri dapat dilaksanakan pada masukan, proses
maupun pada keluarannya dengan melihat spesifikasi dan jenis limbah yang diproduksi. Bahan
pencemar keluar bersama-sama dengan bahan buangan (limbah) melalui udara, air, dan tanah yang
merupakan komponen ekosistem alam.

Jenis aktivitas utama yang menghasilkan limbah cair dan sifat pencemaran yang potensial
ditimbulkan dari empat belas jenis industri yang termasuk dalam kategori kelompok prioritas
pertama. Salah satu jenis industri yang termasuk dalam prioritas pertama tersebut yaitu industri
makanan ringan yang menggunakan kacang hijau sebagai bahan isian dari (bakpia). Cookies
adalah kue yang berasa manis berbahan baku tepung terigu, telur, gula, susu dan margarin, untuk
bakpia sendiri memiliki banyak varian rasa seperti, coklat, kacang hijau, keju, pisang dan durian.

Limbah yang dikeluarkan dalam hal ini adalah limbah cair yang berasal dari buangan industri
bakpia. Dalam satu tempat pembuat bakpia dapat menghasilkan 100 gram sampai 1 kg limbah
kulit kacang hijau per hari tergantung pesanan yang dibutuhkan. Limbah dari kulit kacang hijau
biasanya dibuang oleh pembuat bakpia di selokan sehingga menyebabkan penyumbatan dan
menimbulkan bau yang tidak sedap.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa dampak limbah produksi kulit kacang hijau dilingkungan masyarakat?
2. Apa altermatif yang tepat untuk menanggulangi limbah kulit kacang hijau?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Mengetahui dampak yang ditimbulkan dari produksi kulit kacang hijau.
2. Mengetahui alternaif apa yang akan diambil untuk menanggulangi limbah kulit kacang hijau.
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Limbah


2.2 Pengertian Kacang Hijau
2.2 Pengertian Bakpia
Bakpia sebenarnya berasal dari negeri cina, dengan nama asli “Tau Luk Pia”, yang artinya
kue pia atau kue kacang hijau. Kue ini pertama kali diproduksi di kampung Pathuk Yogyakarta
pada tahun 1948. Saat itu bakpia pathuk masih diperdagangkan secara eceran, dikemas dalam
besek tanpa merek. Tahun 1980an mulai tampil kemasan baru dengan merek dagang sesuai dengan
nomor rumah, diikuti dengan munculnya bakpia-bakpia lain dengan merek dagang yang bervariasi.
Salah satu bakpia yang paling banyak diproduksi oleh pembuat bakpia karena tingginya
permintaan konsumen adalah bakpia kacang hijau. Bahan baku utama dalam pembuatan bakpia
kacang hijau adalah kacang hijau, tepung terigu, minyak kelapa sawit, mentega, air, gula pasir,
vanili dan garam.
BAB 3
HASIL PENGAMATAN

3.1 Lokasi Pembuatan Bakpia


Lokasi pembuatan bakpia berada di desa Waru Rejo RT.01 RW.03, Kecamatan Gempol
Kabupaten Pasuruan. Tempat pembuatan berupa industri rumahan dekat dengan pemukiman
warga.
3.2 Objek yang Dikaji
Objek yang akan kita kaji pada makalah ini adalah limbah kulit kacang hijau. Industri
rumahan bakpia ini menghasilkan limbah kulit kacang hijau hasil dari proses produksi pia. Limbah
kulit kacang hijau tersebut langsung dibuang ke selokan tanpa proses filtrasi, sehingga
menimbulkan pencemaran air dan menyebabkan bau tidak sedap serta membuat air selokan
tersumbat dan bisa mengakibatkan banjir di musim hujan.
BAB 4
HASIL PENELITIAN

4.1 Hasil Observasi


Menurut hasil observasi yang kami lakukan, pihak pembuat bakpia masih belum
menyediakan tempat penampungan limbah kulit kacang hijau sehingga membuang limbah tersebut
ke selokan, serta kurangnya kesadaran terhadap kebersihan lingkungan. Limbah yang dibuang ke
selokan tersebut menimbulkan pencemaran air dan menyebabkan bau tidak sedap serta membuat
air selokan tersumbat.
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN PEMECAHAN

5.1 Kesimpulan
Dampak yang ditimbulkan dari produksi kulit kacang hijau adalah pencemaran air dan
menyebabkan bau tidak sedap serta membuat air selokan tersumbat dan bisa mengakibatkan banjir
di musim hujan.
5.2 Saran Pemecahan

Anda mungkin juga menyukai