PEMBAHASAN
A. Asuhan Kehamilan
dikatakan klien yaitu mengeluh sakit perut bagian bawah. Hal ini merupakan
membesar.
Pada saat ini ibu telah mendapatkan imunisasi tetanus toksoid sebanyak
dua kali selama kehamilan. Hal ini dianjurkan pada ibu hamil karena
masa kehamilan Ny. N rutin meminum obat penambah darah dan makan
beranekaragam serta tidak ada pantangan atau alergi. Selama kehamilan ini,
ibu 12 kali memeriksakan dirinya ke bidan dan pernah mengikuti kelas ibu
hamil.
batas normal, berat badan ibu 53 kg, LILA 24,5 cm, TFU 28 cm, presentasi
111
112
hemoglobin dengan hasil 11,5 gr/dl, Protein urine (+), Glukosa urine (-). yang
dialami Ny. N merupakan hasil yang fisiologis. Dari data tersebut didapatkan
abdomen.
2. Inspeksi ; Bentuk dan ukuran abdomen, luka parut bekas operasi, tanda-
tanda kehamilan, gerakan janin, varises atau pelebaran vena, hernia, dan
oedema.
golongan darah, hitung jenis sel darah, gula darah, antigen Hepatitis B
Virus, HIV/VDRL.
(Saifuddin, 2010).
Dari riwayat obstetri yang didapatkan bahwa haid terakhir ibu yaitu 21-
menganjurkan ibu agar melakukan kegiatan atau aktivitas fisik biasa selama
standar pelayanan antenatal yang mencakup 10T, yaitu : Timbang berat badan
dan ukur tinggi badan, ukur tekanan darah, tentukan status gizi dengan lila,
skrining TT, pemberian TT, pemberian tablet Fe, tes penyakit menular, dan
Memberikan informasi dan penjelasan sesuai dengan yang ada pada data
taksiran berat badan janin yang harus diketahui oleh klien, mendiskusikan
ulang pada tanggal 13 September 2019 atau bila ada keluhan. hal ini didasari
jika usia kehamilan sudah lebih dari 38 minggu ibu dianjurkan untuk datang
namun hal ini tidak dilakukan Ny. N karena sebelum tanggal tersebut ibu
B. Asuhan Persalinan
WIB dengan keluhan mules-mules sejak jam 05.00 WIB (09 September 2019)
Mules tidak hilang diajak berjalan karena semakin lama mules semakin
lama dan kuat. Keluhan klien ini sesuai dengan teori menyatakan bahwa
tanda mulainya persalinan diawali dengan mules yang semakin sering dan
keluar lendir bercampur darah dari jalan lahir. Uterus mulai berkontraksi
diperkirakan karena adanya sinyal biomolekular dari janin yang diterima otak
fundus rahim, terasa sakit, intervalnya makin pendek dan kekuatannya makin
tanda-tanda vital dalam batas normal, presentasi kepala, sudah masuk pintu
atas panggul 3/5, DJJ 136 x/menit reguler. His 3x10’x30”.dan Pemeriksaan
Dalam : Genetalia v/v : v/t t.a.k portio tebal kaku, pembukaan 2 cm, ketuban
tiga kali atau lebih dalam waktu 10 menit. Maka Ny. N masuk ke masa
inpartu kala 1 fase laten fisiologis. Fase laten pada kala satu persalinan dari
rata 1 cm per jam pada primigravida, atau lebih dari 1 cm sampai 2 cm pada
multigravida.
Pada pukul 14.30 WIB ketuban pecah spontan dan pada pukul 19.00
WIB mules semakin sering dan ingin mengedan, serta sudah terdapat tanda
dan Vulva Membuka). Hasil pemeriksaan dalam batas normal, frekuensi dan
durasi his bertambah menjadi 5x10’x45”, DJJ : 146 x/menit reguler, letak
HIII+. Setelah dilatasi serviks lengkap, kala dua persalinan dimulai dan hanya
alat ukur untuk menilai kemajuan persalinan (Saifuddin, 2010). Dari data
116
diatas jelas menunjukkan bahwa Ny. N telah memasuki kala II. Bayi lahir
pukul 20.37 WIB, bayi langsung menangis warna kulit kemerahan dan tonus
otot aktif.
luka laserasi perineum derajat II. Setelah penanganan yang sesuai pukul 21.00
vital Ny. N dalam batas normal, darah keluar normal, kontraksi baik,
hasil TTV dan pemeriksaan fisik dalam batas normal, memberikan asuhan
yaitu KIE kepada ibu dan keluarga tentang tanda bahaya nifas, ASI Eksklusif,
vital, kemajuan persalinan, DJJ, his. Asuhan lain yaitu kebutuhan nutrisi,
vagina dan dasar panggul dimana ketuban meregang vagina bagian atas,
117
oksitosin, melakukan PTT dan plasenta lahir spontan dan lengkap, kontraksi
menit setelah bayi lahir dan dipastikan tidak ada janin kedua, penulis
Kala III persalinan dimulai setelah kelahiran janin dan melibatkan pelepasan
pemeriksaan terhadap klien dan didapatkan hasil abdomen tidak ada janin
kedua, TFU 2 jari dibawah pusat, kandung kemih tidak penuh dan tampak tali
pusat didepan vulva. Pada saat pengumpulan data objektif kala IV persalinan,
penulis melakukan pemeriksaan pada jalan lahir klien. Jalan lahir terdapat
posterior, kulit perineum, dan otot perineum. Dan harus di jahit menggunakan
118
Klien sudah pulang dari BPS pada tanggal 11 September 2019. Pada
saat pengumpulan data subjektif asuhan nifas dimulai dari 2 jam post partum,
Berdasarkan data yang didapatkan dari data subjektif dan data objektif,
klien tidak mengalami keluhan apapun dan pemeriksaan fisik head to toe
dalam batas normal, maka analisa data dapat disimpulkan P1A0 2 hari post
Asuhan yang diberikan yakni pola istirahat untuk ibu nifas, memotivasi
ASI eklusif, mengevaluasi senam nifas dan cara perawatan tali pusat serta
tanda bahaya nifas serta cara memandikan bayi baru lahir. Sesuai dengan
kebijakan program nasional masa nifas 2-6 hari (KF-2) yaitu memastikan
umbilicus, tidak ada perdarahan abnormal, tidak ada bau, menilai adanya
konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi, tali pusat, menjaga bayi tetap
bidan yaitu pada saat 6-48 jam setelah persalinan, 2-28 hari setelah persalinan
dan 28-42 hari. Asuhan yang dilakukan penulis terhadap masa nifas Ny. N
sesuai dengan teori dari kunjungan pertama tanggal 11 September 2019 pada
hari pertama masa nifas, tanggal 19 September 2019 hari ke 9 masa nifas dan
penulis mendapatkan hasil TTV dan pemeriksaan fisik dalam batas normal,
Adapun asuhan yang dilakukan penulis sama dengan asuhan yang dilakukan
Esklusif 6 bulan, cara menjaga kondisi kesehatannya dari pola istirahat dan
120
Pada pukul 20.37 WIB bayi lahir spontan, langsung dilakukan penilaian
awal dengan hasil bayi langsung menangis, warna kulit kemerahan dan tonus
otot aktif. Bidan melakukan asuhan pada bayi baru lahir sesuai dengan
dari 1 jam setelah lahir sampai dengan KN3. Didapatkan hasil pemeriksaan
Penilaian awal pada bayi baru lahir dilakukan segera setelah bayi lahir
secara cepat dan tepat (0-30 detik) yang dinilai adalah usaha nafas dengan
tanda apakah bayi menangis keras, warna kulit apakah kemerahan atau
sianosis akibat gagal bernafas, dan gerakan aktif atau tidak guna menilai
fungsi tonus otot (Clervo, dkk 2009). Setelah dilakukan penilaian terhadap
bayi baru lahir, seluruh tubuh bayi dikeringkan kecuali bagian telapak tangan
cm, Lingkar dada 33 cm, Sudah diberikan salep mata, Vit K dan Imunisasi
Hb0. Sudah dimandikan. Hasil pemeriksaan bayi dalam kondisi baik dan
normal, Ciri-ciri bayi baru lahir adalah berat badan 2500 gram-4000 gram,
121
lingkar kepala 33-35 cm, lingkar dada 30-38 cm, dan panjang badan 48-52
cm.
keadaan pasien terus berubah dan selalu ada informasi baru baik subjektif
antisipasi masalah lain atau diagnosa potensial, perlunya tindakan segera oleh
Kunjungan neonatus ini dilakukan sejak bayi usia satu hari sampai usia
pertama dilakukan 6-48 jam setelah lahir, kunjungan kedua pada hari ketiga
untuk melakukan imunisasi pada bayi normal. Selain itu asuhan yang
payudara sesuai keluhan, memotivasi ASI eklusif, perawatan tali pusat dan
perawatan kebersihan setiap harinya dan cara memandikan bayi yang benar.
KN-2 dilakukan pada saat bayi berusia 9 hari dan keadaan bayi dalam
pemeriksaan bayi dalam keadaan baik ditambah dengan imunisasi BCG dan
Polio 1.
kontrasepsi apa yang akan ibu gunakan setelah melahirkan. Ibu sudah
minggu kedua ibu diberi konseling KB kembali dan ibu tetap memilih
sudah melakukan suntik KB 3 bulan di PMB Hj. Elsye Agustin, S.Tr. Keb
lain:
1. Sangat efektif
perdarahan yang banyak atau sedikit, spotting, tidak haid sama sekali
kedalam asuhan adalah asuhan yang telah diberikan kepada ibu dan bayi.