Anda di halaman 1dari 84

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

MODAL BANK, TINGKAT LIKUIDITAS BANK, DAN


PERTUMBUHAN KREDIT

SKRIPSI

DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN


DALAM MEMPEROLEH GELAR SARJANA MANAJEMEN
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
DEPARTEMEN MANAJEMEN

DIAJUKAN OLEH
AHMAD AZIZ PUTRA PRATAMA
NIM : 041411231219

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2017

SKRIPSI MODAL BANK, TINGKAT ... AHMAD AZIZ PUTRA PRATAMA


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI

MODAL BANK, TINGKAT LIKUIDITAS BANK, DAN


PERTUMBUHAN KREDIT

DIAJUKAN OLEH
AHMAD AZIZ PUTRA PRATAMA
NIM: 041411231219

TELAH DISETUJUI DAN DITERIMA DENGAN BAIK OLEH :

DOSEN PEMBIMBING,

Dr. RAHMAT SETIAWAN, SE., MM. TANGGAL ....................

KETUA PROGRAM STUDI,

Dr. MASMIRA KURNIAWATI, SE.,M.Si. TANGGAL ....................

ii ii

SKRIPSI MODAL BANK, TINGKAT ... AHMAD AZIZ PUTRA PRATAMA


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI

Saya, (Ahmad Aziz Putra Pratama, 041411231219), menyatakan bahwa:

1. Skripsi saya ini adalah asli dan benar-benar hasil karya saya sendiri, dan bukan

hasil karya orang lain dengan mengatasnamakan saya, serta bukan merupakan

hasil peniruan atau penjiplakan (plagiarism) dari karya orang lain. Skripsi ini

belum pernah diajukan untuk mendapatkan gelar akademik, baik Universitas

Airlangga maupun di perguruan tinggi lainnya.

2. Dalam skripsi ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau

dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan dalam

daftar kepustakaan.

3. Pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya, dan apabila di kemudian hari

terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya

bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah diperoleh

karena karya tulis skripsi ini, serta sanksi-sanksi lainnya sesuai dengan norma dan

peraturan yang berlaku di Universitas Airlangga.

Surabaya, 18 Desember 2017

Ahmad Aziz Putra Pratama


NIM. 041411231219

iii iii

SKRIPSI MODAL BANK, TINGKAT ... AHMAD AZIZ PUTRA PRATAMA


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan

karunia-Nya, sehingga penulisan skripsi ini akhirnya dapat terselesaikan. Sholawat

serta salam senantiasa penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah

membawa ilmu dan peradaban bagi seluruh umatnya.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini jauh dari sempurna. Oleh karena

itu, kritik dan saran yang membangun penulis harapkan untuk perbaikan karya ilmiah

dan peningkatan wawasan penulis. Dengan penuh ketulusan dan kerendahan hati,

penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu

proses pendidikan sarjana di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga.

Pihak-pihak tersebut antara lain:

1. Ibu Prof. Dr. Dian Agustina, SE., M.Si., Ak., CMA., CA selaku Dekan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga.

2. Ibu Dr. Masmira Kurniawati, SE., M.Si., selaku Ketua Program Studi Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga.

3. Bapak Dr. Rahmat Setiawan, SE., MM., selaku Dosen Pembimbing yang telah

memberikan bimbingan dengan meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran kepada

penulis baik selama perkuliahan maupun selama penulisan skripsi sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

SKRIPSI MODAL BANK, TINGKAT ... AHMAD AZIZ PUTRA PRATAMA


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

4. Ibu Dr. Tanti Handriana, SE,. M.Si., selaku Dosen Wali penulis yang selalu

memberikan nasihat baik di bidang akademik maupun non akademik.

5. Bapak dan Ibu dosen pengajar Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Airlangga yang telah memberikan ilmu kepada penulis.

6. Bapak M. Noer Yasin dan Ibu Sri Kuntari, selaku kedua orang tua penulis, yang

selalu menjadi sumber motivasi terbesar bagi penulis. Terima kasih atas segala doa,

pengorbanan, kasih sayang, dan dukungan penuh kepada penulis. Semoga beliau

selalu diberikan kesehatan dan dalam lindungan Allah SWT.

7. Adik serta kakak tersayang, Ahmad Affan Subhan Amin dan Dian Anita Sari, yang

selalu memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis.

8. Seluruh sahabat yang berada di Kota Rembang tercinta, terima kasih atas dukungan

yang telah diberikan kepada penulis.

9. Sahabat & partner kuliah dari semester awal yang selalu bersama menjalani suka

dan duka dalam dunia perkuliahan.

10. Keluarga Besar WEBS khususnya Divisi Education Business yang senantiasa

memberikan semangat.

11. Keluarga dari Kos–Kosan Pak Pomo yang senantiasa mengisi kehidupan sehari-

hari dengan penuh canda dan tawa.

12. Teman-teman satu bimbingan skripsi yang saling memberikan motivasi dan

bantuan satu sama lain.

SKRIPSI MODAL BANK, TINGKAT ... AHMAD AZIZ PUTRA PRATAMA


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

13. Adik-adik manajemen angkatan 2015-2016 serta kakak–kakak angkatan 2011-

2013 yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, terima kasih atas dukungan

dan motivasi yang telah diberikan.

14. Teman-teman manajemen angkatan 2014, khususnya konsentrasi keuangan, terima

kasih atas kerja sama dan kebersamaannya selama ini. Salam Spirit, Unity, and

Pride!

15. Berbagai pihak yang telah membantu penulis, namun tidak dapat disebutkan satu

per satu, penulis mohon maaf. Semoga amal saudara-saudari senantiasa mendapat

balasan dari Allah SWT.

“Thank you for sparing your valuable time to handle everything I need. Thank

you for all that you given to me, hopefully all of these are useful for all of us“

Surabaya, 18 Desember 2017

Penulis

SKRIPSI MODAL BANK, TINGKAT ... AHMAD AZIZ PUTRA PRATAMA


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini menguji pengaruh modal bank terhadap pertumbuhan kredit
dengan moderasi tingkat likuiditas perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Penelitian ini menggunakan model regresi linear berganda dan Moderated
Regression Analysis (MRA). Data diperoleh dari laporan keuangan perusahaan yang
dipublikasikan pada periode 2010-2016. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah
pertumbuhan kredit yang diproksikan dengan Net Loans Growth. Variabel independen
yang digunakan adalah modal bank yang diproksikan dengan Capital Adequacy Ratio
(CAR). Variabel moderasi pada penelitian ini menggunakan tingkat likuiditas yang
diproksikan dengan rasio likuiditas. Selain itu, variabel kontrol dalam penelitian ini
adalah ukuran perusahaan yang diproksikan dengan logaritma dari total aset dan
kualitas kredit yang diproksikan dengan Non Performing Loan (NPL). Hasil penelitian
menunjukkan bahwa modal bank memiliki pengaruh positif signifikan terhadap
pertumbuhan kredit dan tingkat likuiditas memperkuat pengaruh positif modal bank
terhadap pertumbuhan kredit. Variabel kontrol ukuran perusahaan memiliki pengaruh
positif signifikan terhadap pertumbuhan kredit dan variabel NPL berpengaruh tidak
signifikan terhadap pertumbuhan kredit.

Kata Kunci : Pertumbuhan Kredit, CAR, Rasio Likuiditas, Ukuran Perusahaan, NPL

SKRIPSI MODAL BANK, TINGKAT ... AHMAD AZIZ PUTRA PRATAMA


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

ABSTRACT

The purpose of this research is to examine the effect of bank capital on lending growth
with moderation of liquidity level of banking companies listed in Indonesian Stock
Exchange. This study used multiple linear regression model and Moderated Regression
Analysis (MRA). Data obtained from the company's financial report published in 2010-
2016 period. Dependent variable in this research is lending growth proxied with Net
Loans Growth. Independent variable used bank capital proxied with Capital Adequacy
Ratio (CAR). Moderating variable in this research used liquidity level proxied with
liquidity ratio. In addition, controlling variables in this study are firm size proxied with
logarithm of total assets and credit quality proxied with Non Performing Loan (NPL).
The results showed that bank capital has significant positive effect on lending growth,
while the liquidity ratio strengthens positive effect of bank capital on lending growth.
Size control variable has significant positive effect on lending growth while NPL
variable has no significant effect on lending growth.

Keywords : Net Loans Growth, CAR, Liquidity Ratio, Firm Size, NPL

SKRIPSI MODAL BANK, TINGKAT ... AHMAD AZIZ PUTRA PRATAMA


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .....................................................................................................i


HALAMAN PERSETUJUAN......................................................................................ii
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI .............................................................. iii
KATA PENGANTAR ................................................................................................. iv
ABSTRAK .................................................................................................................. vii
ABSTRACT ............................................................................................................... viii
DAFTAR ISI ................................................................................................................ ix
DAFTAR TABEL ........................................................................................................ xi
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. xii
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. xiii
BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang................................................................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah .......................................................................................... 6
1.3. Tujuan Penelitian ............................................................................................ 6
1.4. Manfaat Penelitian .......................................................................................... 6
1.5. Sistematika Penulisan ..................................................................................... 7
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................. 9
2.1. Landasan Teori ............................................................................................... 9
2.1.1. Pengertian dan Pengukuran Kredit Perbankan ........................................ 9
2.1.2. Pengertian dan Pengukuran Modal Bank .............................................. 10
2.1.3. Pengertian dan Pengukuran Likuiditas.................................................. 12
2.1.4. Pengertian dan Pengukuran Ukuran Perusahaan................................... 13
2.1.5. Pengertian dan Pengukuran Kualitas Kredit ......................................... 14
2.1.6. Pengaruh Modal Bank terhadap Pertumbuhan Kredit .......................... 15
2.1.7. Efek Moderasi Tingkat Likuiditas Bank pada Pengaruh Modal Bank
terhadap Pertumbuhan Kredit ............................................................... 17
2.1.8. Pengaruh Variabel Kontrol terhadap Pertumbuhan Kredit ................... 18
2.2. Penelitian Terdahulu..................................................................................... 19
2.3. Hipotesis Penelitian ...................................................................................... 21

SKRIPSI MODAL BANK, TINGKAT ... AHMAD AZIZ PUTRA PRATAMA


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

2.4. Model Analisis.............................................................................................. 22


2.5. Kerangka Berpikir ........................................................................................ 23
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN .................................................................. 25
3.1. Pendekatan Penelitian................................................................................... 25
3.2. Identifikasi Variabel ..................................................................................... 25
3.3. Definisi Operasional Variabel ...................................................................... 26
3.4. Jenis dan Sumber data .................................................................................. 27
3.5. Prosedur Pengumpulan Data ........................................................................ 28
3.6. Metode Penentuan Sampel ........................................................................... 28
3.7. Teknik Analisis............................................................................................. 29
BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN............................................................... 34
4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian.............................................................. 34
4.2. Deskripsi Hasil Penelitian ............................................................................ 34
4.3. Hasil Uji Asumsi Klasik ............................................................................... 37
4.4. Analisis Model dan Pengujian Model .......................................................... 41
4.4.1. Pengujian Model Regresi Pengaruh Modal Bank terhadap Pertumbuhan
Kredit..................................................................................................... 41
4.4.2. Pengujian Model Regresi Pengaruh Modal Bank terhadap Pertumbuhan
Kredit dengan moderasi tingkat likuiditas bank.................................... 43
4.5. Pembahasan .................................................................................................. 45
4.5.1. Pengaruh Modal Bank terhadap Pertumbuhan Kredit .......................... 45
4.5.2. Efek Moderasi Tingkat Likuiditas Bank pada Pengaruh Modal Bank
terhadap Pertumbuhan Kredit ............................................................... 47
4.5.3. Pengaruh Variabel Kontrol terhadap Pertumbuhan Kredit ................... 48
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN ........................................................................... 51
5.1. Simpulan ....................................................................................................... 51
5.2. Saran ............................................................................................................. 52
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

SKRIPSI MODAL BANK, TINGKAT ... AHMAD AZIZ PUTRA PRATAMA


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Deskripsi Statistik Variabel Penelitian ...............................................35

Tabel 4.2 Hasil Analisis Regresi Pengaruh Modal Bank terhadap Pertumbuhan
Kredit ..................................................................................................41

Tabel 4.3 Hasil Analisis Regresi Pengaruh Modal Bank terhadap Pertumbuhan
Kredit dengan Moderasi Tingkat Likuiditas Bank .............................43

SKRIPSI MODAL BANK, TINGKAT ... AHMAD AZIZ PUTRA PRATAMA


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Persentase Rata-Rata CAR dan Rasio Likuiditas Perbankan di


Indonesia Periode 2010-2015 ...............................................................4

Gambar 1.2 Persentase Rata-Rata Net Loans Growth Perbankan di Indonesia

Periode 2011-2016 ...............................................................................5

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir 1 ...........................................................................23

Gambar 2.2 Kerangka Berpikir 2 ...........................................................................24

Gambar 4.1 Persentase Rata-Rata Non Performing Loan Perbankan di Indonesia


Periode 2010-2015...............................................................................49

SKRIPSI MODAL BANK, TINGKAT ... AHMAD AZIZ PUTRA PRATAMA


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Sampel Perusahaan Perbankan Periode Tahun 2010-2016

Lampiran 2 Hasil Perhitungan Data Seluruh Variabel Penelitian Perusahaan


Perbankan Tahun 2010-2016

Lampiran 3 Deskripsi Statistik

Lampiran 4 Output Uji Multikolinieritas

Lampiran 5 Output Uji Autokorelasi

Lampiran 6 Output Uji Heteroskedastisitas

Lampiran 7 Output Uji Normalitas

Lampiran 8 Output Uji Regresi Linear Berganda

SKRIPSI MODAL BANK, TINGKAT ... AHMAD AZIZ PUTRA PRATAMA


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perbankan merupakan institusi yang memiliki peran penting dalam

membangun perekonomian negara (Kasmir, 2014:2). Hampir setiap transaksi

keuangan harian yang dilakukan oleh masyarakat akan melibatkan peran bank.

Keberadaan bank sangat penting bagi perekonomian suatu negara karena bank

berfungsi memperlancar lalu-lintas keuangan yang berperan dalam peningkatan

pertumbuhan ekonomi (Hasibuan, 2015:3).

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan

menyebutkan bahwa bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat

dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit

atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

Menurut Ismail (2016:9) bank merupakan bagian dari lembaga keuangan yang

memiliki fungsi intermediary sebagai perantara yang menjembatani kepentingan pihak

yang kelebihan dana (surplus of fund) dan pihak yang kekurangan dana (lack of fund).

Latumaerissa (2014:120) menjelaskan bahwa sektor perkreditan memiliki

peran penting dalam kegiatan operasional suatu bank. Kontribusi terbesar sumber

penghasilan sebuah usaha bank berasal dari penyaluran kredit. Sebagian besar bank

masih mengandalkan sumber pendapatan utamanya dari bisnis perkreditan. Oleh

SKRIPSI MODAL BANK, TINGKAT ... AHMAD AZIZ PUTRA PRATAMA


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

karena itu untuk mendapatkan margin yang baik diperlukan pengelolaan manajemen

secara efektif dan efisien (Rivai, 2012:197). Sebagai lembaga intermediary, bank harus

mampu mengelola ketersediaan modal dan aset likuid yang dimiliki agar tidak terjadi

kekurangan dana dalam menjalankan kegiatan bisnisnya. Kecukupan modal dan

tingkat likuiditas bank menjadi perhatian penting karena akan berpengaruh terhadap

kegiatan operasional suatu bank (Riyadi, 2006:22).

Bank yang sehat mampu memenuhi kriteria yang disyaratkan oleh Bank

Indonesia (Pandia, 2013:3). Demi menjaga keberlangsungan kegiatan operasionalnya,

bank harus menjaga modal dan tingkat likuiditasnya. Dengan demikian bank dapat

menyediakan dana jika sewaktu-waktu nasabah menarik dananya kembali dan mampu

memberikan kredit ketika bank mendapatkan permintaan pinjaman oleh nasabah

(Darmawi, 2014:57).

Berdasarkan Bank for International Settlement (2008) likuiditas didefinisikan

sebagai kemampuan bank untuk mendanai peningkatan aset dan memenuhi

kewajibannya tanpa menimbulkan kerugian yang besar. Menurut Peraturan Bank

Indonesia Nomor 15/12/PBI/2013 tentang kewajiban penyediaan modal minimum

bank umum menjelaskan bahwa setiap bank wajib menyediakan modal minimum

sebesar 8% dari aktiva tertimbang menurut risiko yang diproksikan dengan Capital

Adequacy Ratio (CAR). Jika ketentuan ini tidak dipatuhi maka Bank Indonesia akan

menempatkan bank tersebut ke dalam pengawasan khusus (Hasibuan, 2015:65).

Di saat krisis lalu, perbankan Indonesia sempat mengalami penurunan

permodalan dan likuiditas dikarenakan besarnya kerugian serta menurunnya kualitas

SKRIPSI MODAL BANK, TINGKAT ... AHMAD AZIZ PUTRA PRATAMA


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

aset yang dimiliki. Penelitian Kim dan Sohn (2017) menjelaskan bahwa dalam kondisi

krisis, bank akan lebih memilih bertahan untuk tidak menyalurkan kredit karena

semakin besar kredit yang disalurkan maka bank sama saja dengan menambah aset

berisiko yang dimiliki sehingga mewajibkan bank harus menambah modal dan

memperbaiki likuiditasnya. Dengan adanya modal bank dan tingkat likuiditas yang

dikelola dengan baik mencerminkan stabilnya permodalan dan rendahnya risiko yang

dimiliki perbankan. Semakin besar modal dan tingkat likuiditas yang dimiliki bank,

semakin besar pula kemampuan bank dalam memberikan penawaran kredit dalam

jumlah yang lebih banyak.

Penelitian sebelumnya hanya meneliti tentang pengaruh modal bank terhadap

pertumbuhan kredit. Penelitian Kim dan Sohn (2017), Berrospide (2010), Gambacorta

(2004), Satria dan Bagus (2010), dan Meydianawathi (2007) menyatakan bahwa modal

bank berpengaruh positif signifikan terhadap penyaluran kredit perbankan. Sedikit

sekali penelitian yang meneliti tentang tingkat likuiditas bank sebagai variabel yang

memoderasi pengaruh modal bank terhadap pertumbuhan kredit. Padahal peran

likuiditas sangatlah penting dalam menjaga kelancaran kegiatan operasional bisnis

perbankan. Fungsi likuiditas bagi bank secara umum dapat digunakan untuk

menjalankan transaksi bisnis sehari-hari, mengatasi kebutuhan dana yang mendesak,

serta memenuhi permintaan nasabah akan pinjaman (Rivai, 2012:147).

SKRIPSI MODAL BANK, TINGKAT ... AHMAD AZIZ PUTRA PRATAMA


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

RATA-RATA CAR DAN RASIO LIKUIDITAS


PERBANKAN
0.40

0.35

0.30
PERSENTASE

0.25

0.20 CAR
LIQ
0.15

0.10

0.05

0.00
2010 2011 2012 2013 2014 2015

Gambar 1.1 Persentase Rata-Rata CAR dan Rasio Likuiditas Perbankan di

Indonesia Periode 2010-2015

Grafik tersebut menunjukkan bahwa rata-rata CAR perbankan di Indonesia

periode 2010–2015 adalah 19,42% dan rata-rata rasio likuiditasnya adalah 28,72%.

Fluktuasi CAR selalu diikuti dengan pergerakan likuiditas yang hampir sejajar.

Pergerakan dua variabel tersebut selalu berjalan beriringan di setiap periode waktu.

SKRIPSI MODAL BANK, TINGKAT ... AHMAD AZIZ PUTRA PRATAMA


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

RATA-RATA NET LOANS GROWTH


0.30

PERSENTASE 0.25

0.20

0.15

0.10

0.05

0.00
2011 2012 2013 2014 2015 2016

Gambar 1.2 Persentase Rata-Rata Net Loans Growth Perbankan di Indonesia

Periode 2011-2016

Pertumbuhan kredit bersih (Net Loans Growth) perusahaan perbankan di

Indonesia periode 2011-2016 memiliki rata-rata sebesar 17,57%. Pergerakan CAR

pada periode sebelumnya mempengaruhi jumlah pertumbuhan kredit yang disalurkan.

Hal ini dibuktikan dengan pergerakan CAR memiliki fluktuasi yang searah terhadap

pertumbuhan kredit perbankan pada periode berikutnya. Dari beberapa fenomena dan

permasalahan yang telah dijelaskan sebelumnya menyebabkan penulis tertarik untuk

meneliti pengaruh modal bank terhadap pertumbuhan kredit dengan moderasi tingkat

likuiditas pada perusahaan perbankan yang ada di Indonesia. Observasi penelitian

didasarkan pada bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2016.

SKRIPSI MODAL BANK, TINGKAT ... AHMAD AZIZ PUTRA PRATAMA


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, permasalahan yang akan

dikaji dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut:

1. Apakah terdapat pengaruh modal bank terhadap pertumbuhan kredit?

2. Apakah tingkat likuiditas bank memoderasi pengaruh modal bank terhadap

pertumbuhan kredit?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan di atas maka tujuan yang ingin dicapai dari

penelitian ini antara lain:

1. Mengetahui pengaruh modal bank terhadap pertumbuhan kredit.

2. Mengetahui efek moderasi tingkat likuiditas bank pada pengaruh modal bank

terhadap pertumbuhan kredit.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan kontribusi pemikiran

sebagai berikut:

1. Memberikan informasi kepada pihak manajemen bank mengenai pengaruh modal

dan tingkat likuiditas bank terhadap pertumbuhan kredit sehingga dapat dijadikan

sebagai acuan dalam pembuatan keputusan manajerial.

SKRIPSI MODAL BANK, TINGKAT ... AHMAD AZIZ PUTRA PRATAMA


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

2. Memberikan informasi kepada investor agar dapat digunakan sebagai dasar

pertimbangan penilaian performa bank dalam penentuan kebijakan investasi.

3. Menjadi referensi tambahan bagi para peneliti selanjutnya dalam mengembangkan

penelitian yang sudah ada.

1.5 Sistematika Penulisan

Penulisan ini dibagi dalam lima bab yang masing-masing berisi tentang hal-hal

sebagai berikut:

BAB 1 : PENDAHULUAN

Bab ini berisi mengenai latar belakang masalah yang akan diteliti, rumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB 2 : TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi landasan teori yang menjelaskan mengenai teori–teori yang

digunakan dalam penelitian. Selain itu bab ini berisi tentang penelitian-

penelitian terdahulu yang digunakan sebagai acuan teori dan pendukung dari

pembahasan hasil penelitian. Bab ini juga menjelaskan hipotesis, model

analisis, dan kerangka berpikir penelitian.

BAB 3 : METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini menjelaskan mengenai pendekatan penelitian, identifikasi variabel,

definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data,

serta teknik analisis yang digunakan.

SKRIPSI MODAL BANK, TINGKAT ... AHMAD AZIZ PUTRA PRATAMA


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

BAB 4 : HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang gambaran umum objek penelitian, deskripsi hasil

penelitian, analisis model, dan pengujian hipotesis serta diakhiri dengan

pembahasan.

BAB 5 : SIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi mengenai simpulan, batasan–batasan penelitian, dan saran untuk

penelitian selanjutnya.

SKRIPSI MODAL BANK, TINGKAT ... AHMAD AZIZ PUTRA PRATAMA


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Pengertian dan Pengukuran Kredit Perbankan

Berdasarkan Undang–Undang Nomor 10 Tahun 1998, kredit didefinisikan

sebagai penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,

berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak

lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu

tertentu dengan pemberian bunga. Menurut Supramono (2009:152) kredit

didefinisikan sebagai penyerahan barang, jasa, atau uang dari satu pihak

(kreditor/pemberi pinjaman) atas dasar kepercayaan kepada pihak lain (debitur atau

pengutang/borrower) dengan janji membayar dari penerima kredit kepada pemberi

kredit pada tanggal yang telah disepakati kedua belah pihak.

Tujuan pemberian kredit bagi bank adalah untuk mendapatkan keuntungan

yang optimal serta menjaga keamanan atas dana yang dipercayakan oleh nasabah yang

menyimpan dananya di bank (Pandia, 2012:169). Kredit yang aman dan produktif

memberikan dampak positif bagi bank. Kepercayaan masyarakat terhadap bank

meningkat dan mendapatkan profitabilitas serta kesinambungan usaha yang

berkelanjutan (Rivai, 2012:199).

SKRIPSI MODAL BANK, TINGKAT ... AHMAD AZIZ PUTRA PRATAMA


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Kredit yang digunakan dalam penelitian ini adalah jumlah kredit yang telah

dikurangkan dengan cadangan kerugian penurunan nilai atau disebut juga dengan

kredit bersih (Net Loans). Fokus utama dalam penelitian ini adalah tingkat

pertumbuhan kredit bersih pada setiap periode penelitian.

𝑁𝐿𝑖,𝑡 − 𝑁𝐿𝑖,𝑡−1
𝐿𝑂𝐴𝑁𝑖,𝑡 = ………………………………………………………………. (2.1)
𝑁𝐿𝑖,𝑡−1

Keterangan :

LOAN i,t : Persentase tingkat pertumbuhan kredit bank i periode ke t

NL i,t : Net Loans bank i periode ke t

NL i,t-1 : Net Loans bank i periode ke t-1

2.1.2 Pengertian dan Pengukuran Modal Bank

Modal merupakan salah satu aspek penting bagi suatu bank. Modal bank adalah

dana yang berasal dari pemilik atau pemegang saham ditambah dengan agio saham dan

hasil usaha yang berasal dari kegiatan operasional bank (Darmawi, 2014:84). Menurut

Pandia (2012:28) bank yang memiliki modal yang cukup akan lebih mampu menutupi

penurunan nilai aktiva sebagai akibat dari kerugian–kerugian bank yang disebabkan

oleh aktiva berisiko. Modal terkait juga dengan aktivitas perbankan dalam menjalankan

fungsinya sebagai lembaga intermediary. Dengan terjaganya modal berarti bank lebih

mampu untuk memberikan penawaran kredit lebih banyak kepada nasabah.

SKRIPSI MODAL BANK, TINGKAT ... AHMAD AZIZ PUTRA PRATAMA


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 15/12/PBI/2013, bank wajib

menyediakan modal minimum sebesar 8% dari aktiva tertimbang menurut risiko yang

dinyatakan dalam Capital Adequacy Ratio (CAR). Rasio tersebut membandingkan

modal yang dimiliki oleh bank dengan aset tertimbang menurut risiko. Aset tertimbang

menurut risiko diperoleh dengan mengalikan nilai aset berisiko dengan bobot risiko

dari masing–masing aset. Rasio ini juga bertujuan memastikan bahwa jika dalam

aktivitasnya bank mengalami kerugian maka ketersediaan modal yang dimiliki oleh

bank mampu untuk meng-cover kerugian tersebut (Latumaerissa, 2014:60).

𝐵𝑎𝑛𝑘 𝐶𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎𝑙 𝑖,𝑡


𝐶𝐴𝑅𝑖,𝑡 = ………………………………………………………………. (2.2)
𝑅𝑊𝐴𝑖,𝑡

Keterangan :

CAR i,t : Capital Adequacy Ratio bank i periode ke t

Bank Capital i,t : Modal bank i periode ke t

RWA i,t : Risk Weighted Assets (Aset Tertimbang Menurut Risiko)

bank i periode ke t

SKRIPSI MODAL BANK, TINGKAT ... AHMAD AZIZ PUTRA PRATAMA


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

2.1.3 Pengertian dan Pengukuran Likuiditas Bank

Berdasarkan Ikatan Bankir Indonesia (2016:54) rasio likuiditas adalah

perbandingan dari seberapa banyak aset likuid yang dimiliki bank terhadap

keseluruhan aset. Menurut Latumaerissa (2014:88) likuiditas didefinisikan sebagai

kemampuan manajemen bank dalam menyediakan dana yang cukup untuk memenuhi

kewajibannya setiap saat.

Bank yang sehat memiliki likuiditas yang baik. Likuiditas merupakan

kemampuan bank untuk menyediakan dana likuid atau cash money (Hasibuan,

2015:94). Demi mengawasi dan menjaga keberlangsungan kegiatan operasionalnya,

bank harus menjaga likuiditas yang dimiliki. Fungsi likuiditas bagi bank secara umum

yaitu untuk menjalankan transaksi bisnis sehari-hari, mengatasi kebutuhan dana yang

mendesak, serta memenuhi permintaan nasabah akan pinjaman (Rivai, 2012:147).

Likuiditas bank menunjukkan kemampuan bank untuk membiayai peningkatan

aset dan memenuhi kewajibannya. Menurut Darmawi (2014:57) bank yang mengelola

likuiditas dengan baik akan memiliki kemampuan lebih dalam menyediakan dana guna

memenuhi permintaan nasabah akan pinjaman serta mampu untuk memenuhi

kewajiban kepada para deposan jika sewaktu–waktu melakukan penarikan dana.

Aset likuid pada penelitian ini terdiri dari kas, giro pada Bank Sentral dan bank

lain, penempatan pada Bank Sentral dan bank lain, serta surat–surat berharga lainnya

(Kim dan Sohn, 2017).

SKRIPSI MODAL BANK, TINGKAT ... AHMAD AZIZ PUTRA PRATAMA


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐿𝑖𝑞𝑢𝑖𝑑 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 𝑖,𝑡


𝐿𝐼𝑄𝑖,𝑡 = …………………………………………………….. (2.3)
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 𝑖,𝑡

Keterangan :

LIQ i,t : Rasio likuiditas bank i periode ke t

Total Liquid Assets i,t : Total aset lancar bank i periode ke t

Total Assets i,t : Total keseluruhan aset bank i periode ke t

2.1.4 Pengertian dan Pengukuran Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan adalah besar kecilnya perusahaan yang dilihat dari total aset

yang dimiliki oleh perusahaan. Menurut Wahjoe (2015) semakin besar total aset yang

dimiliki bank maka semakin efisien kegiatan operasional bisnisnya.

Kim dan Sohn (2017) menjelaskan bahwa bank-bank besar memiliki insentif

untuk mengambil risiko lebih tinggi di tengah ekspektasi ekonomi sehingga

memungkinkan adanya penyaluran kredit dalam jumlah yang lebih banyak. Selain itu

bank-bank besar dapat melakukan diversifikasi portofolio dengan berinvestasi di

berbagai jenis sekuritas dan aktivitas lainnya untuk mengelola dana likuid mereka.

Ukuran perusahaan diukur menggunakan logaritma dari total aset suatu perusahaan.

SKRIPSI MODAL BANK, TINGKAT ... AHMAD AZIZ PUTRA PRATAMA


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

𝑆𝐼𝑍𝐸𝑖,𝑡 = 𝐿𝑜𝑔 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠𝑖,𝑡 …………………………………………………......... (2.4)

Keterangan :

SIZE i,t : Ukuran perusahaan bank i periode ke t

Log : Perhitungan logaritma

Total Assets i,t : Total aset bank i periode ke t

2.1.5 Pengertian dan Pengukuran Kualitas Kredit

Menurut Ikatan Bankir Indonesia (2016:36) kualitas kredit dapat diukur

menggunakan rasio Non Performing Loan (NPL). NPL merupakan rasio yang

dipergunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam meng-cover risiko kegagalan

pengembalian kredit oleh debitur. NPL mencerminkan risiko kredit. Semakin tinggi

nilai NPL maka semakin besar pula risiko kredit yang ditanggung oleh pihak bank.

Akibat tingginya NPL, perbankan harus menyediakan pencadangan yang lebih besar

sehingga pada akhirnya modal bank akan ikut terkikis.

NPL didefinisikan sebagai perbandingan antara total kredit bermasalah dengan

total kredit yang diberikan kepada debitur. Menurut Ismail (2016:124) kredit

bermasalah terdiri dari kredit kurang lancar, kredit diragukan, dan kredit macet.

Semakin kecil rasio ini, semakin kecil pula risiko kemungkinan tidak tertagihnya atas

pinjaman yang diberikan.

SKRIPSI MODAL BANK, TINGKAT ... AHMAD AZIZ PUTRA PRATAMA


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Bank Indonesia mengeluarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor

17/11/PBI/2015 tentang ketentuan besaran NPL yakni nilainya tidak boleh di atas 5%.

Semakin besar kredit bermasalah maka semakin meningkat pula nilai NPL suatu bank.

𝑁𝑜𝑛 𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝐿𝑜𝑎𝑛𝑠𝑖,𝑡


𝑁𝑃𝐿𝑖,𝑡 = ......................................................................................... (2.5)
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐿𝑜𝑎𝑛𝑠𝑖,𝑡

Keterangan :

NPL i,t : Non Performing Loan bank i periode ke t-1

Non Current Loans i,t : Kredit bermasalah (Jumlah kredit kurang lancar, kredit

diragukan, dan kredit macet) bank i periode ke t-1

Total Loans i,t : Total penyaluran pinjaman bank i periode ke t-1

2.1.6 Pengaruh Modal Bank terhadap Pertumbuhan Kredit

Permodalan merupakan hal yang pokok bagi sebuah bank karena merupakan

faktor yang harus dipertimbangkan dalam menilai keamanan dan kesehatan sebuah

bank. Besar kecilnya modal menunjukkan tingkat kemampuan bank untuk membiayai

aset yang mengandung risiko (Pandia, 2012:28). Bank yang memiliki modal yang

cukup akan lebih mampu menutupi penurunan nilai aktiva sebagai akibat dari

kerugian–kerugian bank yang disebabkan oleh aktiva berisiko (Latumaerissa,

2014:60). Selain sebagai penyangga kegiatan operasional bank, modal juga digunakan

sebagai penyangga terhadap kemungkinan terjadinya kerugian dari timbulnya kredit

macet. Semakin tinggi modal yang dimiliki mengindikasikan bahwa bank tersebut

SKRIPSI MODAL BANK, TINGKAT ... AHMAD AZIZ PUTRA PRATAMA


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

semakin sehat permodalannya. Bank yang memiliki modal yang tinggi akan lebih

mampu mengantisipasi kerugian yang akan diakibatkan oleh penyaluran kredit.

Dengan antisipasi kerugian yang lebih baik maka bank akan lebih berani untuk

menyalurkan kredit dalam jumlah yang lebih besar.

Penelitian yang dilakukan oleh Kim dan Sohn (2017), Berrospide (2010), dan

Gambacorta (2004) menunjukkan bahwa modal memiliki pengaruh positif signifikan

terhadap penyaluran kredit yang dilakukan oleh perbankan. Semakin tinggi modal

maka semakin besar pula sumber daya finansial yang digunakan untuk mengantisipasi

munculnya kerugian-kerugian yang disebabkan oleh penyaluran kredit. Dengan kata

lain, modal memiliki sebuah dampak psikologis yaitu meningkatkan tingkat

kepercayaan diri dari perbankan dalam menyalurkan kredit.

Penelitian yang dilakukan oleh Wahjoe (2015) menunjukkan bahwa modal

bank berpengaruh signifikan terhadap tingkat efisiensi bank. Menurut Satria dan Bagus

(2010) semakin tinggi kecukupan modal bank di atas kriteria yang disyaratkan oleh

bank sentral maka kredit yang disalurkan semakin bertambah karena kecukupan modal

merupakan syarat penting dalam mendukung ekspansi kredit yang lebih besar.

Meydianawathi (2007) berpendapat bahwa modal yang tinggi mencerminkan stabilnya

jumlah modal dan rendahnya risiko yang dimiliki oleh bank sehingga memungkinkan

bank untuk bisa lebih banyak menyalurkan kredit.

SKRIPSI MODAL BANK, TINGKAT ... AHMAD AZIZ PUTRA PRATAMA


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

2.1.7 Efek Moderasi Tingkat Likuiditas Bank pada Pengaruh Modal Bank

terhadap Pertumbuhan Kredit

Likuiditas merupakan kemampuan bank untuk menyediakan dana likuid atau

cash money (Hasibuan, 2015:94). Bank yang sehat mengatur aset lancar yang dimiliki

sedemikian rupa sehingga mampu mengurangi risiko likuiditasnya. Bank yang

memiliki modal yang besar akan jauh lebih mampu memberikan kredit dalam jumlah

yang lebih banyak ketika bank memiliki tingkat likuiditas yang tinggi (Kim dan Sohn,

2017).

Darmawi (2014:57) menjelaskan bahwa demi mengawasi dan menjaga

keberlangsungan kegiatan operasionalnya, bank harus mampu menjaga likuiditas yang

dimiliki agar dapat menyediakan dana jika sewaktu-waktu terdapat permintaan kredit

dari nasabah (debitur). Dengan demikian maka bank yang mengelola tingkat

likuiditasnya dengan baik akan memiliki kemampuan menyalurkan kredit dalam

jumlah yang lebih banyak karena bank memiliki dana likuid yang besar sehingga lebih

mampu memenuhi permintaan kredit dari nasabah (debitur). Penelitian yang dilakukan

oleh Kim dan Wook (2017) membuktikan bahwa efek moderasi tingkat likuiditas pada

pengaruh modal bank terhadap pertumbuhan kredit berpengaruh positif signifikan pada

ukuran bank besar.

SKRIPSI MODAL BANK, TINGKAT ... AHMAD AZIZ PUTRA PRATAMA


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

2.1.8 Pengaruh Variabel Kontrol terhadap Pertumbuhan Kredit

1. Ukuran Perusahaan

Semakin besar ukuran bank maka semakin besar jumlah aset yang dimiliki

perbankan. Menurut Berrospide (2010) dan Wahjoe (2015) bank-bank besar memiliki

insentif lebih banyak untuk mengambil risiko yang lebih tinggi dalam upaya

meningkatkan jumlah penyaluran kredit. Bank dengan aset yang besar memiliki

infrastruktur berupa sumber daya, teknologi informasi, dan struktur organisasi yang

memadai dalam mendukung kegiatan operasional bank. Bank besar juga didukung

dengan jaringan kantor yang tersebar di seluruh wilayah dan memiliki produk

perbankan yang beragam sehingga bank tersebut lebih mampu untuk menyalurkan

kredit dalam jumlah yang lebih besar dibandingkan dengan bank kecil. Bank besar

memiliki perangkat kebijakan internal yang lengkap sehingga setiap kegiatan

operasional bank dapat berjalan optimal dan terstruktur sesuai dengan kebijakan yang

sudah ditetapkan (Wahjoe, 2015).

2. Kualitas Kredit

Penelitian yang dilakukan oleh Satria dan Bagus (2010), Yuwono (2012),

Dharma (2015), dan Mintachus (2016) menunjukkan bahwa NPL berpengaruh tidak

signifikan terhadap penyaluran kredit perbankan. Faktor yang menyebabkan variabel

NPL tidak berpengaruh secara signifikan disebabkan adanya regulasi dari Bank

Indonesia yang mengatur ketentuan besaran NPL dalam Peraturan Bank Indonesia

Nomor 17/11/PBI/2015 yakni nilai NPL tidak boleh berada di atas 5%. Regulasi

SKRIPSI MODAL BANK, TINGKAT ... AHMAD AZIZ PUTRA PRATAMA


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

tersebut mewajibkan agar masing-masing bank mampu menekan tingkat NPL agar

tetap berada pada angka di bawah 5%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

fluktuasi besar kecilnya NPL selama masih di bawah 5%, bank masih berada dalam

kategori sehat dan dianggap mampu menyalurkan lebih banyak kredit.

2.2 Penelitian Terdahulu

1. Kim dan Sohn (2017) meneliti tentang efek moderasi tingkat likuiditas bank

pada pengaruh modal bank terhadap pertumbuhan kredit. Penelitian ini

dilakukan di Amerika Serikat menggunakan data periode 1993-2010 yang

dimana perbankan yang ada di Amerika Serikat sebagian besar berbasis pada

Investment Banking. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa hasilnya berbeda

pada setiap ukuran bank. Ukuran bank yang digunakan dalam penelitian dibagi

menjadi small bank, medium bank, dan large bank. Terdapat pengaruh positif

signifikan modal bank terhadap pertumbuhan kredit pada medium bank dan

large bank. Efek moderasi tingkat likuiditas pada pengaruh modal bank

terhadap pertumbuhan kredit berpengaruh positif signifikan pada large bank.

Selain itu variabel ukuran perusahaan berpengaruh negatif signifikan terhadap

pertumbuhan kredit pada semua ukuran perusahaan. Variabel kualitas kredit

berpengaruh negatif signifikan pada small bank dan medium bank sedangkan

pada large bank kualitas kredit berpengaruh negatif tidak signifikan.

SKRIPSI MODAL BANK, TINGKAT ... AHMAD AZIZ PUTRA PRATAMA


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

2. Berrospide (2010) meneliti tentang pengaruh modal bank terhadap penyaluran

kredit sebagai faktor penting dalam pertumbuhan perekonomian di Amerika

Serikat tahun 1992-2009. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modal bank dan

ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap pertumbuhan kredit.

3. Gambacorta (2004) meneliti tentang pengaruh modal bank terhadap perilaku

penyaluran kredit perbankan di Italy periode 1992-2001. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa modal bank berpengaruh positif signifikan terhadap

pertumbuhan kredit.

4. Moussa & Chedia (2016) meneliti tentang determinasi penyaluran kredit di

Tunisia periode 2000-2013. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa

likuiditas bank berpengaruh tidak signifikan terhadap penyaluran kredit.

5. Meydianawathi (2007) meneliti tentang analisis perilaku penawaran kredit

perbankan kepada sektor UMKM di Indonesia periode 2002-2006. Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa modal bank berpengaruh positif signifikan

terhadap penawaran kredit.

6. Wahjoe (2015) meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi

perbankan tahun 2012-2014 sebanyak 104 bank. Salah satu hasil penelitian

tersebut menunjukkan bahwa ukuran perusahaan dan modal bank berpengaruh

positif signifikan terhadap efisiensi bank.

7. Satria dan Bagus (2010) meneliti tentang determinasi penyaluran kredit bank

umum di Indonesia periode 2006-2009. Hasil penelitian ini menunjukkan

SKRIPSI MODAL BANK, TINGKAT ... AHMAD AZIZ PUTRA PRATAMA


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

bahwa modal bank berpengaruh positif signifikan terhadap penyaluran kredit

dan variabel NPL berpengaruh tidak signifikan terhadap penyaluran kredit.

8. Yuwono (2012) meneliti tentang analisis pengaruh NPL terhadap jumlah

penyaluran kredit perbankan periode 2007-2010. Hasil penelitian tersebut

menunjukkan variabel NPL berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap

jumlah penyaluran kredit.

9. Dharma (2015) meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan

penyaluran kredit perbankan periode 2008-2012. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa variabel NPL berpengaruh negatif tidak signifikan

terhadap kebijakan penyaluran kredit perbankan.

10. Mintachus (2016) meneliti tentang pengaruh NPL terhadap jumlah penyaluran

kredit perbankan. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa variabel NPL

berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap penyaluran kredit perbankan.

2.3 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan masalah–masalah yang telah dirumuskan sebelumnya dan

landasan teori yang telah dipaparkan serta hasil penelitian terdahulu, maka peneliti

mengajukan hipotesis sebagai berikut:

H1 : Modal bank berpengaruh positif terhadap pertumbuhan kredit.

H2 : Tingkat likuiditas bank memperkuat pengaruh positif modal bank terhadap

pertumbuhan kredit.

SKRIPSI MODAL BANK, TINGKAT ... AHMAD AZIZ PUTRA PRATAMA


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

2.4 Model Analisis

Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis linear

berganda. Pengujian model analisis dilakukan untuk mengetahui pengaruh modal bank

terhadap pertumbuhan kredit yang dimoderasi dengan tingkat likuiditas serta dikontrol

dengan ukuran perusahaan dan kualitas kredit. Model analisis dalam penelitian ini

dirumuskan sebagai berikut:

1. Model analisis 1 (tanpa moderasi)

𝐿𝑂𝐴𝑁𝑖,𝑡 = 𝛽0 + 𝛽1 𝐶𝐴𝑅𝑖,𝑡−1 + 𝛽2 𝑆𝐼𝑍𝐸𝑖,𝑡−1 + 𝛽3 𝑁𝑃𝐿𝑖,𝑡−1 + 𝑒𝑖,𝑡

2. Model analisis 2 (setelah dimoderasi tingkat likuiditas bank)

𝐿𝑂𝐴𝑁𝑖,𝑡 = 𝛽0 + 𝛽1 𝐶𝐴𝑅𝑖,𝑡−1 + 𝛽2 𝐿𝐼𝑄𝑖,𝑡−1 + 𝛽3 (𝐶𝐴𝑅 ∗ 𝐿𝐼𝑄)𝑖,𝑡−1 +𝛽4 𝑆𝐼𝑍𝐸𝑖,𝑡−1 + 𝛽5 𝑁𝑃𝐿𝑖,𝑡−1 + 𝑒𝑖,𝑡

Keterangan :

β0 : Konstanta

β 1 β2 β3 β4 β5 : Koefisien Regresi

LOAN i,t : Persentase tingkat pertumbuhan kredit bank i pada

periode ke t

CAR i,t-1 : Capital Adequacy Ratio bank i pada periode ke t-1

LIQ i,t-1 : Rasio likuiditas bank i periode ke t-1

SKRIPSI MODAL BANK, TINGKAT ... AHMAD AZIZ PUTRA PRATAMA


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

(CAR*LIQ) i,t-1 : Interaksi antara modal dan tingkat likuiditas bank i

periode ke t-1

SIZE i,t-1 : Ukuran perusahaan bank i pada periode t-1

NPL i,t-1 : Non Performing Loan bank i pada periode t-1

e i,t : Error atau nilai residu

2.5 Kerangka Berpikir

Kerangka Berpikir 1 :

Variabel Variabel
Independen Dependen

Modal Bank Pertumbuhan Kredit

Variabel Kontrol

Ukuran Perusahaan
Kualitas Kredit

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir 1

SKRIPSI MODAL BANK, TINGKAT ... AHMAD AZIZ PUTRA PRATAMA


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Kerangka Berpikir 2 :

Variabel
Moderasi

Likuiditas
Variabel Bank Variabel
Independen Dependen

Modal Bank Pertumbuhan Kredit

Variabel Kontrol

Ukuran Perusahaan
Kualitas Kredit

Gambar 2.2 Kerangka Berpikir 2

SKRIPSI MODAL BANK, TINGKAT ... AHMAD AZIZ PUTRA PRATAMA


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kuantitatif karena data disajikan dalam bentuk angka dan pengukuran dilakukan secara

sistematis. Pengukuran dilakukan berdasarkan laporan keuangan perusahaan untuk

mencari pengaruh modal bank terhadap pertumbuhan kredit yang dimoderasi dengan

tingkat likuiditas bank. Penelitian ini menitikberatkan pada pengujian hipotesis dengan

data yang terukur dan alat analisis statistik sehingga dapat menghasilkan kesimpulan

yang dapat digeneralisasi. Penelitian ini menggunakan IBM SPSS Statistic 25 for

Windows sebagai alat bantu statistik.

3.2 Identifikasi Variabel

Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Variabel dependen

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah pertumbuhan kredit.

2. Variabel independen

Variabel independen dalam penelitian ini adalah modal bank.

SKRIPSI MODAL BANK, TINGKAT ... AHMAD AZIZ PUTRA PRATAMA


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

3. Variabel moderasi

Variabel moderasi dalam penelitian ini adalah tingkat likuiditas bank.

4. Variabel kontrol

Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah ukuran perusahaan dan kualitas

kredit.

3.3 Definisi Operasional Variabel

Berikut merupakan definisi operasional variabel-variabel yang digunakan

dalam penelitian ini:

1. Kredit yang digunakan dalam penelitian ini adalah jumlah kredit yang telah

dikurangkan dengan cadangan kerugian penurunan nilai atau disebut juga dengan

kredit bersih (Net Loans). Fokus utama dalam penelitian ini adalah tingkat

pertumbuhan kredit bersih pada setiap periode penelitian. Pertumbuhan kredit

diukur melalui persamaan (2.1).

2. Modal bank diinterpretasikan dengan menggunakan proksi Capital Adequacy

Ratio (CAR). Rasio tersebut menunjukkan kemampuan bank dalam meng-cover

penurunan nilai aktiva sebagai akibat dari kerugian–kerugian bank yang

disebabkan oleh aktiva berisiko. Rasio ini membandingkan modal yang dimiliki

oleh bank dengan aset tertimbang menurut risiko. Aset tertimbang menurut risiko

diperoleh dengan mengalikan nilai aset berisiko dengan bobot risiko dari masing–

masing aset. Modal bank diukur melalui persamaan (2.2).

SKRIPSI MODAL BANK, TINGKAT ... AHMAD AZIZ PUTRA PRATAMA


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

3. Likuiditas bank merupakan jumlah aset likuid yang dimiliki bank dibagi dengan

jumlah total aset perusahaan. Aset likuid pada penelitian ini terdiri dari kas, giro

pada Bank Indonesia dan bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank

lain, serta surat–surat berharga lainnya. Likuiditas bank diukur melalui persamaan

(2.3).

4. Ukuran perusahaan merupakan besar kecilnya total aset perusahaan yang diukur

menggunakan logaritma dari total aset. Ukuran perusahaan diukur dengan

persamaan (2.4).

5. Kualitas kredit diukur menggunakan rasio Non Performing Loan (NPL). NPL

merupakan rasio yang dipergunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam

meng-cover risiko kegagalan pengembalian kredit oleh debitur. NPL didefinisikan

sebagai perbandingan antara total kredit bermasalah dengan total kredit yang

diberikan kepada debitur. Kredit bermasalah terdiri dari kredit kurang lancar,

kredit diragukan, dan kredit macet. Kualitas kredit diukur melalui persamaan (2.5).

3.4 Jenis dan Sumber data

Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder berjumlah

40 Bank yang diperoleh dari laporan keuangan yang terdaftar di BEI (Bursa Efek

Indonesia) periode 2010-2016 pada situs www.idx.co.id.

SKRIPSI MODAL BANK, TINGKAT ... AHMAD AZIZ PUTRA PRATAMA


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

3.5 Prosedur Pengumpulan Data

Prosedur pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Studi Kepustakaan

Prosedur ini digunakan untuk mencari dan mempelajari literatur-literatur yang

memuat teori-teori pendukung dan acuan yang berasal dari text book, jurnal,

internet, maupun sumber lainnya yang digunakan untuk pembentukan

pengembangan hipotesis serta menjelaskan permasalahan yang ada di dalam

penelitian.

2. Studi Lapangan

Prosedur ini dilakukan melalui teknik dokumentasi dengan cara mengumpulkan

data laporan keuangan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode

2010-2016. Data laporan keuangan tersebut diperoleh dari website resmi Bursa

Efek Indonesia.

3.6 Metode Penentuan Sampel

Metode penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

purposive sampling, yaitu memilih sampel dengan cara mempertimbangkan kriteria-

kriteria tertentu yang telah ditetapkan. Kriteria-kriteria yang digunakan dalam

pengambilan sampel pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Penelitian dilakukan pada perusahaan publik sektor perbankan yang terdaftar pada

Bursa Efek Indonesia.

SKRIPSI MODAL BANK, TINGKAT ... AHMAD AZIZ PUTRA PRATAMA


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

2. Perusahaan menerbitkan laporan keuangan per 31 Desember yang tersaji di Bursa

Efek Indonesia periode 2010-2016.

3. Laporan keuangan menyediakan data yang lengkap mengenai variabel-variabel

yang digunakan dalam penelitian ini.

4. Perbankan berlandaskan prinsip konvensional dan bukan syariah.

5. Laporan keuangan disajikan dalam mata uang rupiah.

6. Tidak menyertakan perusahaan dengan data yang tidak lengkap.

3.7 Teknik Analisis

Berikut merupakan langkah–langkah teknik analisis yang digunakan dalam

penelitian ini:

1. Menghitung variabel-variabel penelitian untuk masing-masing perusahaan sampel

selama periode penelitian.

2. Melakukan uji asumsi klasik sebagai berikut:

a. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji korelasi antar variabel

independen pada model regresi dalam penelitian. Model regresi yang baik

adalah tidak menunjukkan adanya korelasi di antara variabel independen

(Ghozali, 2013:105). Gejala multikolinieritas dapat dilihat dari nilai tolerance

dan Variance Inflation Factor (VIF). Batas nilai tolerance yaitu ≥ 0,10 dan

VIF yaitu ≤ 10 (Ghozali, 2013:106).

SKRIPSI MODAL BANK, TINGKAT ... AHMAD AZIZ PUTRA PRATAMA


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

b. Uji autokorelasi

Uji autokolerasi dilakukan dengan tujuan untuk menguji adanya korelasi

antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu

pada periode t-1 (data sebelumnya). Model regresi yang baik yaitu model yang

bebas dari autokorelasi (Ghozali, 2013:110). Cara yang digunakan untuk

mendeteksi terjadinya autokorelasi adalah dengan melakukan uji Durbin–

Watson. Jika nilai Durbin-Watson (DW) mendekati dua maka tidak terjadi

autokorelasi (Goedono, 2014:154). Referensi lain yang dikemukakan oleh

Sarwono (2015:111) nilai DW hitung yang berada di antara nilai -2 < Durbin-

Watson < +2 menunjukkan bahwa model regresi dalam penelitian tidak

terdapat masalah autokorelasi.

c. Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji ketidaksamaan variance dari

residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya dalam suatu model regresi.

Model regresi yang baik adalah model regresi yang menunjukkan variance

dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain bersifat tetap

(homoskedastisitas). Untuk mendeteksi terjadinya heteroskedastisitas adalah

dengan melihat grafik plot (scatter plot) antara nilai prediksi variabel

dependen (ZPRED) dengan residualnya (SRESID). Jika terdapat pola tertentu

seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu secara teratur (bergelombang,

melebar, kemudian menyempit) maka menunjukkan terjadinya

heteroskedastisitas. Jika tidak terdapat pola yang jelas, titik–titik pada plot

SKRIPSI MODAL BANK, TINGKAT ... AHMAD AZIZ PUTRA PRATAMA


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi

heteroskedastisitas (Ghozali, 2013:139).

d. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui variabel

pengganggu atau residual dalam model regresi mempunyai data yang

berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas ini bertujuan untuk mengetahui

distribusi dari masing–masing variabel. Cara yang digunakan untuk

mendeteksi data berdistribusi normal atau tidak dari masing–masing variabel

adalah dengan menggunakan analisis grafik. Analisis grafik dilakukan dengan

melihat Normal Probability Plot (Ghozali, 2013:160). Suatu model dikatakan

berdistribusi normal apabila data residual menyebar mendekati garis diagonal

dan mengikuti arah garis diagonal (Ghozali, 2013:161).

3. Menghitung interaksi variabel independen dengan variabel moderasi

menggunakan metode Moderated Regression Analysis, yaitu dengan cara

mengalikan variabel modal bank dengan tingkat likuiditas bank (Ghozali,

2013:223).

4. Melakukan analisis regresi linear berganda dan regresi moderasi menggunakan

program SPSS.

SKRIPSI MODAL BANK, TINGKAT ... AHMAD AZIZ PUTRA PRATAMA


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

5. Melakukan uji hipotesis untuk melihat pengaruh variabel independen secara

parsial terhadap variabel dependen. Langkah-langkah untuk melakukan uji

hipotesis adalah sebagai berikut:

a. Merumuskan hipotesis statistik:

(1) Pada model analisis 1 (tanpa moderasi)

H0 : β1 ≤ 0, berarti modal bank tidak berpengaruh positif terhadap

pertumbuhan kredit.

H1 : β1 > 0, berarti modal bank berpengaruh positif terhadap

pertumbuhan kredit.

(2) Pada model analisis 2 (setelah dimoderasi tingkat likuiditas bank)

H0 : β1 ≤ 0, berarti modal bank tidak berpengaruh positif terhadap

pertumbuhan kredit.

H1 : β1 > 0, berarti modal bank berpengaruh positif terhadap

pertumbuhan kredit.

H0 : β3 ≤ 0, berarti tingkat likuiditas bank tidak memperkuat

pengaruh positif modal bank terhadap pertumbuhan

kredit

H1 : β3 > 0, berarti tingkat likuiditas bank memperkuat pengaruh

positif modal bank terhadap pertumbuhan kredit.

b. Menentukan tingkat signifikansi (α) 1%; 5%; 10%.

SKRIPSI MODAL BANK, TINGKAT ... AHMAD AZIZ PUTRA PRATAMA


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

c. Membandingkan nilai signifikansi t dengan 0,01; 0,05; 0,10.

(1) Jika tingkat signifikansi lebih besar dari 10%, maka H0 diterima dan H1

ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa variabel independen tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen.

(2) Jika tingkat signifikansi lebih kecil dari 1%; 5%; 10%, maka H0 ditolak dan

H1 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa variabel independen berpengaruh

secara signifikan terhadap variabel dependen.

d. Koefisien Determinasi

Uji koefisien determinasi (R2) dilakukan untuk mengetahui besarnya variabel

independen dalam menjelaskan variabel dependen dalam model yang sedang

diuji. Uji koefisien determinasi juga digunakan dalam mengukur pengaruh

secara bersama-sama variabel independen terhadap variabel dependen. Nilai

R2 berada pada jarak antara 0 sampai dengan 1. Nilai R2 yang kecil

menandakan bahwa kemampuan variabel independen hanya menjelaskan

variasi dependen secara terbatas. Nilai R2 yang mendekati satu menandakan

bahwa variabel independen dapat memberikan hampir seluruh informasi

yang dibutuhkan dalam menjelaskan variasi variabel dependen. Semakin

tinggi nilai R2 semakin bagus hasil regresi yang menunjukkan bahwa

variabel-variabel independen mampu menjelaskan variabilitas variabel

dependen dengan baik (Ghozali, 2013:97).

SKRIPSI MODAL BANK, TINGKAT ... AHMAD AZIZ PUTRA PRATAMA


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

BAB 4

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan

perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2016. Berdasarkan

data yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, perusahaan perbankan yang dijadikan

sampel dalam penelitian ini adalah 40 bank dengan observasi sebanyak 140.

Metode yang digunakan untuk memilih sampel dalam penelitian ini adalah metode

purposive sampling yaitu dengan menentukan kriteria-kriteria tertentu. Jumlah

bank yang terpilih sebagai sampel dalam penelitian ini disajikan pada Lampiran 1.

4.2 Deskripsi Hasil Penelitian

Berikut merupakan deskripsi hasil penelitian mengenai data penelitian

perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2016

yang membahas tentang variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian. Tabel

4.1 menunjukkan deskriptif variabel yang meliputi N (jumlah observasi), minimum

(nilai terendah), maximum (nilai tertinggi), mean (rata-rata), dan standard deviation

(standar deviasi).

SKRIPSI MODAL BANK, TINGKAT ... AHMAD AZIZ PUTRA PRATAMA


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah pertumbuhan kredit (LOAN).

Variabel independen dalam penelitian ini adalah modal bank (CAR), variabel

moderasi dalam penelitian ini adalah tingkat likuiditas bank (CAR*LIQ), serta

variabel kontrol dalam penelitian ini adalah ukuran perusahaan (SIZE) dan kualitas

kredit (NPL).

Tabel 4.1
Deskripsi Statistik Variabel Penelitian

Descriptive Statistics
Standard
N Minimum Maksimum Mean
Deviation
LOAN 140 -0,1798 1,5516 0,1704 0,2102
CAR 140 0,1082 0,8734 0,1937 0,0983
LIQ 140 0,1084 0,7486 0,2808 0,1100
SIZE 140 11,3994 14,9072 13,4144 0,8633
NPL 140 0,0000 0,0874 0,0206 0,0139
Valid N (Listwise)
Sumber : Hasil ouput IBM SPSS Statistics 25 for Windows

Variabel pertumbuhan kredit perbankan memiliki rata-rata sebesar 0,1704.

Nilai minimum pertumbuhan kredit perbankan sebesar -0,1798 menunjukkan nilai

terendah pertumbuhan kredit yang dilakukan oleh bank. Nilai maksimum

pertumbuhan kredit sebesar 1,5516 menunjukkan nilai tertinggi pertumbuhan kredit

yang dilakukan oleh bank.

SKRIPSI MODAL BANK, TINGKAT ... AHMAD AZIZ PUTRA PRATAMA


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Variabel modal bank memiliki rata-rata sebesar 0,1937. Nilai minimum

variabel modal bank sebesar 0,1082 menunjukkan nilai terendah modal bank yang

dimiliki perbankan di Indonesia. Nilai maksimum variabel modal bank sebesar

0,8734 menunjukkan nilai tertinggi modal bank yang dimiliki oleh perbankan di

Indonesia.

Variabel tingkat likuiditas bank memiliki rata-rata sebesar 0,2808. Nilai

minimum variabel tingkat likuiditas bank sebesar 0,1084 menunjukkan nilai

terendah tingkat likuiditas yang dimiliki perbankan di Indonesia. Nilai maksimum

variabel tingkat likuiditas bank sebesar 0,7486 menunjukkan nilai tertinggi tingkat

likuiditas yang dimiliki oleh perbankan di Indonesia.

Variabel ukuran perusahaan memiliki rata-rata sebesar 13,4144. Nilai

minimum variabel ukuran perusahan sebesar 11,3994 menunjukkan nilai terendah

ukuran perusahaan perbankan di Indonesia. Nilai maksimum variabel ukuran

perusahaan sebesar 14,9072 menunjukkan nilai tertinggi ukuran perusahaan

perbankan di Indonesia.

Variabel kualitas kredit (NPL) memiliki rata-rata sebesar 0,0206. Nilai

minimum NPL sebesar 0,0000 menunjukkan nilai terendah NPL perbankan di

Indonesia. Nilai maksimum NPL sebesar 0,0874 menunjukkan nilai tertinggi NPL

perbankan di Indonesia.

SKRIPSI MODAL BANK, TINGKAT ... AHMAD AZIZ PUTRA PRATAMA


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

4.3 Hasil Uji Asumsi Klasik

Sebelum analisis regresi linear berganda dilakukan, data yang dihasilkan

terlebih dahulu harus memenuhi asumsi klasik agar model yang dihasilkan bersifat

BLUE (Best Linear Unbiased Estimator). Uji asumsi klasik yang dilakukan dalam

penelitian ini adalah uji multikolinieritas, autokorelasi, heteroskedastisitas, dan

normalitas. Berikut adalah penjelasan uji gejala penyimpangan asumsi klasik.

1. Uji multikolinieritas

Uji multikolinieritas dilakukan untuk mengetahui korelasi antar variabel

independen pada model regresi. Model regresi yang baik adalah model

regresi yang tidak menunjukkan adanya korelasi antar variabel independen.

Model regresi dikatakan tidak terjadi multikolinieritas jika nilai tolerance

lebih dari 0,10 dan VIF kurang dari 10 (Ghozali, 2013:105-106). Hasil

pengujian pada model analisis 1 dengan variabel CAR, SIZE, dan NPL

memiliki nilai tolerance lebih dari 0,10 dan VIF kurang dari 10. Hal ini

dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel independen pada model regresi

model analisis 1 yang diuji pada penelitian tidak terjadi multikolinieritas.

Hasil pengujian pada model analisis 2 untuk variabel LIQ, SIZE, dan NPL

memiliki nilai tolerance lebih dari 0,10 dan VIF kurang dari 10 yang berarti

tidak terjadi multikolinieritas. Variabel CAR dan CAR_LIQ memiliki nilai

tolerance kurang dari 0,10 dan VIF lebih dari 10. Kedua variabel tersebut

pada model analisis 2 yang diuji pada penelitian telah terjadi

multikolinieritas. Fenomena ini terjadi dikarenakan adanya keterkaitan

SKRIPSI MODAL BANK, TINGKAT ... AHMAD AZIZ PUTRA PRATAMA


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

antara variabel CAR dengan variabel CAR_LIQ. Hasil tersebut sangat wajar

ketika melakukan penelitian dengan menggunakan variabel moderasi

karena terdapat korelasi antar variabel. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa seluruh variabel independen pada model regresi yang diuji pada

penelitian tidak terjadi masalah multikolinieritas. Hasil uji

multikoliniearitas dapat dilihat pada Lampiran 4.

2. Uji Autokorelasi

Uji autokolerasi dilakukan dengan tujuan untuk menguji adanya korelasi

antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu

pada periode t-1 (data sebelumnya). Model regresi yang baik yaitu model

yang bebas dari autokorelasi (Ghozali, 2013:110). Cara yang digunakan

untuk mendeteksi terjadinya autokorelasi adalah dengan melakukan uji

Durbin–Watson. Jika nilai Durbin-Watson (DW) mendekati dua maka tidak

terjadi autokorelasi (Goedono, 2014:154). Referensi lain yang dikemukakan

oleh Sarwono (2015:111) nilai DW hitung berada di antara nilai -2 <

Durbin-Watson < +2 menunjukkan bahwa model regresi tidak terdapat

masalah autokorelasi dalam penelitian.

SKRIPSI MODAL BANK, TINGKAT ... AHMAD AZIZ PUTRA PRATAMA


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Berdasarkan hasil pengujian pada kedua model menunjukkan nilai Durbin-

Watson (DW) dalam penelitian ini mendekati dua, yaitu 1,727 untuk model

regresi 1 dan 1,805 untuk model regresi 2. Hasil tersebut membuktikan

bahwa tidak terjadi autokorelasi pada kedua model penelitian. Hasil uji

autokorelasi dapat dilihat pada Lampiran 5.

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji ketidaksamaan variance

dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya dalam suatu model

regresi. Model regresi yang baik adalah model regresi yang menunjukkan

variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain bersifat tetap

(homoskedastisitas). Untuk mendeteksi terjadinya heteroskedastisitas

adalah dengan melihat grafik plot (scatter plot) antara nilai prediksi variabel

dependen (ZPRED) dengan residualnya (SRESID). Jika terdapat pola

tertentu seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu secara teratur

(bergelombang, melebar, kemudian menyempit) maka menunjukkan

terjadinya heteroskedastisitas. Jika tidak terdapat pola yang jelas, titik–titik

pada plot menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y maka tidak

terjadi heteroskedastisitas.

SKRIPSI MODAL BANK, TINGKAT ... AHMAD AZIZ PUTRA PRATAMA


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Berdasarkan hasil pengujian pada kedua model penelitian menunjukkan

titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y sehingga

dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas dalam model

penelitian. Hasil uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada Lampiran 6.

4. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui variabel

pengganggu atau residual dalam model regresi mempunyai data yang

berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas ini bertujuan untuk

mengetahui distribusi dari masing–masing variabel. Cara yang digunakan

untuk mendeteksi data berdistribusi normal atau tidak dari masing–masing

variabel adalah dengan menggunakan analisis grafik. Analisis grafik

dilakukan dengan melihat Normal Probability Plot (Ghozali, 2013:160).

Suatu model dikatakan berdistribusi normal apabila data residual menyebar

mendekati garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal (Ghozali,

2013:161). Hasil pengujian pada kedua model penelitian menunjukkan

bahwa titik-titik menyebar mendekati garis diagonal dan mengikuti arah

garis diagonal. Hal tersebut menunjukkan bahwa data dalam penelitian telah

berdistibusi normal. Hasil uji normalitas dapat dilihat pada Lampiran 7.

SKRIPSI MODAL BANK, TINGKAT ... AHMAD AZIZ PUTRA PRATAMA


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

4.4 Analisis Model dan Pengujian Model

4.4.1 Pengujian Model Regresi Pengaruh Modal Bank terhadap

Pertumbuhan Kredit

Berikut adalah hasil regresi pengaruh modal bank terhadap pertumbuhan

kredit dengan menggunakan program IBM SPSS Statistics 25 for Windows.

Tabel 4.2

Hasil Analisis Regresi Pengaruh Modal Bank terhadap Pertumbuhan Kredit

Variabel Variabel Model Regresi


Dependen Independen
Koefisien Sig Kesimpulan
LOAN (Constant) -0,835*** 0,000 Signifikan
CAR 1,833*** 0,000 Signifikan
SIZE 0,046*** 0,003 Signifikan
NPL 1,388 0,108 Tidak Signifikan
R Square 0,585

Sumber : Data hasil output IBM SPSS Statistics 25 for Windows


*** -> Signifikan pada tingkat signifikansi 1%
** -> Signifikan pada tingkat signifikansi 5%
* -> Signifikan pada tingkat signifikansi 10%

Berdasarkan Tabel 4.2 hasil analisis regresi menunjukkan bahwa modal

bank berpengaruh positif signifikan terhadap pertumbuhan kredit. Nilai signifikansi

modal bank sebagai variabel independen berada di bawah 0,01 (1%) yang berarti

H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi modal bank

maka semakin tinggi pertumbuhan kreditnya.

SKRIPSI MODAL BANK, TINGKAT ... AHMAD AZIZ PUTRA PRATAMA


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Variabel kontrol ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap

pertumbuhan kredit. Nilai signifikansi ukuran perusahaan berada di bawah 0,01

(1%) yang berarti H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa semakin

besar ukuran perusahaan maka semakin tinggi pertumbuhan kreditnya.

Variabel kontrol kualitas kredit berpengaruh tidak signifikan terhadap

pertumbuhan kredit. Nilai signifikansi kualitas kredit berada di atas 0,10 (10%)

yang berarti H0 diterima dan H1 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa besar kecilnya

kualitas kredit tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan kredit.

Koefisien determinasi (R2) dilakukan untuk mengetahui besarnya variabel

independen dalam menjelaskan variabel dependen (Ghozali, 2013:97). Berdasarkan

Tabel 4.2 nilai R2 sebesar 0,585. Hal ini mengindikasikan bahwa 58,5% variabel

pertumbuhan kredit dapat dijelaskan oleh variabel independen yang diteliti oleh

peneliti dan sisanya sebesar 41,5% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak

digunakan dalam penelitian ini.

SKRIPSI MODAL BANK, TINGKAT ... AHMAD AZIZ PUTRA PRATAMA


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

4.4.2 Pengujian Model Regresi Pengaruh Modal Bank terhadap

Pertumbuhan Kredit dengan moderasi tingkat likuiditas bank

Berikut adalah hasil regresi pengaruh modal bank terhadap pertumbuhan

kredit dengan moderasi tingkat likuiditas bank menggunakan program IBM SPSS

Statistics 25 for Windows.

Tabel 4.3

Hasil Analisis Regresi Pengaruh Modal Bank terhadap Pertumbuhan

Kredit dengan Moderasi Tingkat Likuiditas Bank

Variabel Variabel Model Regresi


Dependen Independen Koefisien Sig Kesimpulan
LOAN (Constant) -1,006*** 0,000 Signifikan
CAR 0,985** 0,041 Signifikan
LIQ 0,005 0,983 Tidak Signifikan
CAR*LIQ 1,748* 0,097 Signifikan
SIZE 0,064*** 0,000 Signifikan
NPL 1,369 0,102 Tidak Signifikan
R Square 0,617

Sumber : Data hasil output IBM SPSS Statistics 25 for Windows


*** -> Signifikan pada tingkat signifikansi 1%
** -> Signifikan pada tingkat signifikansi 5%
* -> Signifikan pada tingkat signifikansi 10%

Berdasarkan Tabel 4.3 hasil analisis regresi menunjukkan bahwa modal

bank berpengaruh positif signifikan terhadap pertumbuhan kredit. Nilai signifikansi

modal bank sebagai variabel independen berada di bawah 0,05 (5%) yang berarti

H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi modal bank

maka semakin tinggi pertumbuhan kreditnya.

SKRIPSI MODAL BANK, TINGKAT ... AHMAD AZIZ PUTRA PRATAMA


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Variabel tingkat likuiditas bank (CAR*LIQ) sebagai variabel yang

memoderasi pengaruh positif modal bank terhadap pertumbuhan kredit secara

statistik berpengaruh positif signifikan. Nilai signifikansi variabel tersebut berada

di bawah 0,10 (10%) yang berarti H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini menunjukkan

bahwa moderasi tingkat likuiditas bank memperkuat pengaruh positif modal bank

terhadap pertumbuhan kredit.

Variabel kontrol ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap

pertumbuhan kredit. Nilai signifikansi ukuran perusahaan berada di bawah 0,01

(1%) yang berarti H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa semakin

besar ukuran perusahaan maka semakin tinggi pertumbuhan kreditnya.

Variabel kontrol kualitas kredit berpengaruh tidak signifikan terhadap

pertumbuhan kredit. Nilai signifikansi kualitas kredit berada di atas 0,10 (10%)

yang berarti H0 diterima dan H1 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa besar kecilnya

kualitas kredit tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan kredit.

Koefisien determinasi (R2) dilakukan untuk mengetahui besarnya variabel

independen dalam menjelaskan variabel dependen (Ghozali, 2013:97). Berdasarkan

Tabel 4.3 nilai R2 sebesar 0,617. Hal ini mengindikasikan bahwa 61,7% variabel

pertumbuhan kredit dapat dijelaskan oleh variabel independen yang diteliti oleh

peneliti dan sisanya sebesar 38,3% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak

digunakan dalam penelitian ini.

SKRIPSI MODAL BANK, TINGKAT ... AHMAD AZIZ PUTRA PRATAMA


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

4.5. Pembahasan

4.5.1 Pengaruh Modal Bank terhadap Pertumbuhan Kredit

Modal bank berpengaruh positif signifikan terhadap pertumbuhan kredit

baik sebelum dimoderasi dan setelah dimoderasi dengan tingkat likuiditas bank.

Hasil dari kedua model penelitian ini menunjukkan bahwa semakin tinggi modal

bank semakin besar pula jumlah kredit yang dapat disalurkan. Hasil penelitian ini

searah dengan penelitian yang dilakukan oleh Kim dan Sohn (2017), Berrospide

(2010), Gambacorta (2004), Satria dan Bagus (2010), dan Meydianawathi (2007)

yang menyatakan bahwa modal bank berpengaruh positif signifikan terhadap

penyaluran kredit perbankan.

Permodalan merupakan hal yang pokok bagi sebuah bank karena

merupakan faktor yang harus dipertimbangkan dalam menilai keamanan dan

kesehatan sebuah bank. Besar kecilnya modal menunjukkan tingkat kemampuan

bank untuk membiayai aset yang mengandung risiko (Pandia, 2012:28). Bank yang

memiliki modal yang cukup akan lebih mampu menutupi penurunan nilai aktiva

sebagai akibat dari kerugian–kerugian bank yang disebabkan oleh aktiva berisiko

(Latumaerissa, 2014:60). Selain sebagai penyangga kegiatan operasional bank,

modal juga digunakan sebagai penyangga terhadap kemungkinan terjadinya

kerugian dari timbulnya kredit macet.

Semakin tinggi modal yang dimiliki mengindikasikan bahwa bank tersebut

semakin sehat permodalannya. Bank yang memiliki modal yang tinggi akan lebih

mampu mengantisipasi kerugian yang diakibatkan oleh penyaluran kredit. Dengan

SKRIPSI MODAL BANK, TINGKAT ... AHMAD AZIZ PUTRA PRATAMA


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

antisipasi kerugian yang lebih baik maka bank akan lebih berani untuk menyalurkan

kredit dalam jumlah yang lebih besar.

Penelitian yang dilakukan oleh Kim dan Sohn (2017), Berrospide (2010),

dan Gambacorta (2004) menunjukkan bahwa modal memiliki pengaruh positif

signifikan terhadap penyaluran kredit yang dilakukan oleh perbankan. Semakin

tinggi modal maka semakin besar sumber daya finansial yang digunakan untuk

mengantisipasi munculnya kerugian-kerugian yang disebabkan oleh penyaluran

kredit. Dengan kata lain, modal memiliki sebuah dampak psikologis yaitu

meningkatkan tingkat kepercayaan diri perbankan dalam menyalurkan kredit.

Penelitian yang dilakukan oleh Wahjoe (2015) menunjukkan bahwa modal bank

berpengaruh signifikan terhadap tingkat efisiensi bank. Menurut Satria dan Bagus

(2010) semakin tinggi kecukupan modal bank di atas kriteria yang disyaratkan oleh

bank sentral maka kredit yang disalurkan semakin bertambah karena kecukupan

modal merupakan syarat penting dalam mendukung ekspansi kredit yang lebih

besar. Meydianawathi (2007) berpendapat bahwa modal yang tinggi mencerminkan

stabilnya jumlah modal dan rendahnya risiko yang dimiliki oleh bank sehingga

memungkinkan bank untuk bisa lebih banyak menyalurkan kreditnya.

Hasil penelitian ini tetap konsisten dengan hasil penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Kim dan Sohn (2017), Berrospide (2010), Gambacorta (2004),

Satria dan Bagus (2010), dan Meydianawathi (2007) yang menunjukkan bahwa

modal bank berpengaruh positif signifikan terhadap pertumbuhan kredit.

SKRIPSI MODAL BANK, TINGKAT ... AHMAD AZIZ PUTRA PRATAMA


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

4.5.2 Efek Moderasi Tingkat Likuiditas Bank pada Pengaruh Modal Bank

terhadap Pertumbuhan Kredit

Variabel moderasi tingkat likuiditas bank memiliki nilai positif yang

signifikan. Hasil regresi moderasi tingkat likuiditas bank menunjukkan bahwa

tingkat likuiditas bank memperkuat pengaruh positif modal bank terhadap

pertumbuhan kredit. Hal tersebut menunjukkan bahwa pengaruh positif modal bank

terhadap pertumbuhan kredit akan menjadi lebih kuat ketika bank memiliki tingkat

likuiditas yang besar. Bank yang memiliki modal yang tinggi akan jauh lebih

mampu menyalurkan kredit dalam jumlah yang lebih banyak ketika bank memiliki

tingkat likuiditas yang tinggi (Kim dan Sohn, 2017). Hal tersebut dikarenakan bank

yang memiliki likuiditas yang tinggi memiliki aset likuid dalam jumlah yang besar

sehingga bank lebih mampu untuk memenuhi permintaan kredit dari nasabah.

Likuiditas merupakan kemampuan bank untuk menyediakan dana likuid

atau cash money (Hasibuan, 2015:94). Bank yang sehat mengatur aset lancar yang

dimiliki sedemikian rupa sehingga mampu mengurangi risiko likuiditasnya.

Darmawi (2014:57) menjelaskan bahwa demi mengawasi dan menjaga

keberlangsungan kegiatan operasionalnya, bank harus mampu menjaga likuiditas

yang dimiliki agar dapat menyediakan dana jika sewaktu-waktu terdapat

permintaan kredit dari nasabah (debitur).

SKRIPSI MODAL BANK, TINGKAT ... AHMAD AZIZ PUTRA PRATAMA


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Hasil tersebut diperkuat dengan fenomena yang ada di Indonesia.

Berdasarkan Gambar 1.1 fluktuasi CAR selalu diikuti dengan pergerakan likuiditas

yang hampir sejajar. Pergerakan dua variabel tersebut selalu berjalan beriringan di

setiap periode waktu. Pada Gambar 1.2 pergerakan pertumbuhan kredit yang

disalurkan dipengaruhi oleh nilai CAR pada periode sebelumnya. Hal ini dibuktikan

dengan pergerakan CAR memiliki fluktuasi yang searah terhadap pertumbuhan

kredit perbankan pada periode berikutnya. Fenomena tersebut menunjukkan bahwa

besarnya modal bank mempengaruhi jumlah kredit yang disalurkan dan tingkat

likuiditas memperkuat pengaruh modal bank terhadap pertumbuhan kredit

perbankan yang ada di Indonesia.

Hasil penelitian ini tetap konsisten dengan hasil penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Kim dan Sohn (2017) yang menunjukkan bahwa tingkat likuiditas

memperkuat pengaruh positif modal bank terhadap pertumbuhan kredit.

4.5.3 Pengaruh Variabel Kontrol terhadap Pertumbuhan Kredit

1. Ukuran Perusahaan

Pertumbuhan kredit tidak hanya dipengaruhi oleh modal bank dan tingkat

likuiditas, tetapi juga dipengaruhi oleh ukuran perusahaan. Berdasarkan hasil

analisis regresi pada kedua model penelitian menunjukkan bahwa ukuran

perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap pertumbuhan kredit.

Hasil penelitian tersebut konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Berrospide (2010) dan Wahjoe (2015). Bank-bank besar memiliki manajemen

modal dan likuiditas yang lebih baik. Bank-bank besar memiliki insentif lebih

SKRIPSI MODAL BANK, TINGKAT ... AHMAD AZIZ PUTRA PRATAMA


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

banyak untuk mengambil risiko lebih tinggi dalam upaya meningkatkan jumlah

penyaluran kredit. Bank dengan aset yang besar memiliki infrastruktur berupa

sumber daya, teknologi informasi, dan struktur organisasi yang memadai dalam

mendukung kegiatan operasional bank. Bank besar juga didukung dengan jaringan

kantor yang tersebar di seluruh wilayah dan memiliki produk perbankan yang

beragam sehingga bank tersebut lebih mampu untuk menyalurkan kredit dalam

jumlah yang lebih besar dibandingkan dengan bank kecil (Wahjoe, 2015).

2. Kualitas Kredit

Berdasarkan hasil analisis regresi pada kedua model penelitian

menunjukkan bahwa kualitas kredit berpengaruh positif tidak signifikan terhadap

pertumbuhan kredit. Secara empiris penelitian ini menunjukkan bahwa Non

Performing Loan (NPL) berpengaruh positif tidak signifikan terhadap pertumbuhan

kredit.

RATA-RATA NPL PERBANKAN


0.03

0.03
PERSENTASE

0.02

0.02

0.01

0.01

0.00
2010 2011 2012 2013 2014 2015

Gambar 4.1 Persentase Rata-Rata Non Performing Loan Perbankan di

Indonesia Periode 2010 -2015

SKRIPSI MODAL BANK, TINGKAT ... AHMAD AZIZ PUTRA PRATAMA


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Faktor yang menyebabkan variabel NPL tidak berpengaruh secara

signifikan pada periode penelitian dikarenakan adanya regulasi dari Bank Indonesia

yang mengatur ketentuan besaran NPL dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor

17/11/PBI/2015 yakni nilai NPL tidak boleh berada di atas 5%. Regulasi tersebut

mewajibkan agar masing-masing bank mampu menekan tingkat NPL nya sehingga

berada pada angka di bawah 5%.

Berdasarkan data pada grafik tersebut rata-rata NPL bank yang ada di

Indonesia pada periode 2010-2015 adalah sebesar 2,13%. Fluktuasi NPL pada

periode 2010-2015 berada di bawah 5%. Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia

Nomor 17/11/PBI/2015, Hasil tersebut menunjukkan bahwa rata-rata bank di

Indonesia dalam periode penelitian memiliki kualitas kredit yang baik. Selama

fluktuasi pergerakan NPL masih berada di bawah angka 5%, bank dinilai masih

dalam keadaan sehat dan mampu untuk menyalurkan lebih banyak kredit.

Fenomena tersebut menyebabkan tinggi rendahnya variabel NPL tidak berpengaruh

secara signifikan terhadap pertumbuhan kredit pada bank umum di Indonesia.

Hasil penelitian tersebut tetap konsisten dengan hasil penelitian sebelumnya

yang dilakukan oleh Satria dan Bagus (2010), Yuwono (2012), Dharma (2015), dan

Mintachus (2016) yang menunjukkan bahwa NPL berpengaruh tidak signifikan

terhadap penyaluran kredit perbankan.

SKRIPSI MODAL BANK, TINGKAT ... AHMAD AZIZ PUTRA PRATAMA


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

BAB 5

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada 140 observasi perusahaan

perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2016 dihasilkan

kesimpulan sebagai berikut:

1. Modal bank berpengaruh positif signifikan terhadap pertumbuhan kredit. Hasil

tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi modal yang dimiliki oleh bank

maka semakin tinggi kemampuan bank dalam menyalurkan lebih banyak

kredit.

2. Tingkat likuiditas bank memperkuat pengaruh positif modal bank terhadap

pertumbuhan kredit. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pengaruh positif

modal bank terhadap pertumbuhan kredit akan menjadi lebih kuat ketika bank

memiliki tingkat likuiditas yang besar. Bank yang memiliki modal yang tinggi

akan jauh lebih mampu menyalurkan kredit dalam jumlah yang lebih banyak

ketika bank memiliki tingkat likuiditas yang tinggi.

3. Variabel kontrol ukuran perusahaan memiliki pengaruh positif signifikan

terhadap pertumbuhan kredit dan variabel kontrol kualitas kredit tidak memiliki

pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan kredit.

SKRIPSI MODAL BANK, TINGKAT ... AHMAD AZIZ PUTRA PRATAMA


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

5.2 Saran

Berdasarkan uraian pembahasan dan kesimpulan dari hasil penelitian ini,

maka saran yang dapat penulis berikan adalah sebagai berikut:

1. Saran bagi Manajemen Bank

Manajemen bank perlu memperhatikan modal dan tingkat likuiditas untuk

mengukur kemampuan bank dalam memberikan kredit. Bank yang ingin

menyalurkan kreditnya perlu memperhatikan kedua variabel tersebut. Dengan

dipenuhinya hal ini maka bank memiliki kemampuan lebih besar dalam

menyalurkan kredit. Dengan menganalisis modal dan tingkat likuiditas dengan

tepat maka besar kemungkinan bank dalam meningkatkan jumlah penyaluran

kredit akan menjadi lebih baik.

2. Saran bagi Investor

Investor dapat menggunakan acuan modal dan tingkat likuiditas bank dalam

menilai kesehatan bank. Informasi tersebut dapat digunakan sebagai salah satu

indikator penilaian investor dalam menentukan kebijakan investasinya pada

saham perbankan.

SKRIPSI MODAL BANK, TINGKAT ... AHMAD AZIZ PUTRA PRATAMA


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

3. Saran bagi peneliti selanjutnya

a. Penelitian selanjutnya sebaiknya menganalisis faktor-faktor yang

mempengaruhi penyaluran kredit yang tidak hanya dilihat dari sisi internal

namun juga menganalisis dari sisi eksternal perbankan (seperti faktor

makroekonomi) sehingga analisis yang dihasilkan dapat menjadi lebih

akurat.

b. Penelitian selanjutnya sebaiknya membagi sampel yang diteliti

berdasarkan ukuran bank yaitu bank besar, bank medium, dan bank kecil.

SKRIPSI MODAL BANK, TINGKAT ... AHMAD AZIZ PUTRA PRATAMA


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

DAFTAR PUSTAKA

Agusman, 2007. Accounting and Capital Market Measures of Risk : Evidence from
Asian Banks Performance during 1998-2003. Journal of Banking & Finance,
32 (2008) 480-488.

Anggraeni, Fitri. 2015. Analisis Pengaruh DPK, CAR, ROA, NPL, dan Suku Bunga SBI
Terhadap Penyaluran Kredit. Skripsi. Fakultas Ekonomi. Universitas Islam
Negeri Maulana Malik Ibrahim.

Astoeti, Hermanto & Trias Andati. 2015. The Determinants of Bank’s Efficiency in
Indonesia. Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan.Volume 18 Nomor 2.

Bank for International Settlement. 2008. Principles for Sound Liquidity Risk
Management and Supervision. Basel Committee on Banking Supervision.
September 2008.

Berrospide, J.M. , Edge, R.M. , 2010. The effects of bank capital on lending: what do
we know, and what does it mean? International Journal Central Banking 6 (4),
5–54.

Darmawi, Herman. 2014. Manajemen Perbankan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Departemen Statistik Bank Indonesia : Financial Soundness Indicators.

Dharma, Robby. 2015. Analisis Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan


Penyaluran Kredit Perbankan. Jurnal EKOBISTEK Fakultas Ekonomi.
Padang. Universitas Putra Indonesia.

Fadillah, Amirudin. 2016. Faktor Internal dan Eksternal dan Likuiditas Bank di Indonesia.
Skripsi Program S1 Manajemen Universitas Airlangga Surabaya.

SKRIPSI MODAL BANK, TINGKAT ... AHMAD AZIZ PUTRA PRATAMA


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Gambacorta, L. , Mistrulli, P.E. , 2004. Does bank capital affect lending behavior?
Journal Financial Intermediation 13, 436–457.

Goedono. 2014. Analisis Data Multivariat Edisi Keempat. Yogyakarta: BPFE-


Yogyakarta.

Gozhali, Imam. 2013. SPSS. Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang:
Badan Penerbit Universtias Diponegoro.

Hadinoto, S. 2008. Bank Strategy on Funding and Liability/Treasury Management.


Jakarta : PT Elex Media Komputindo.

Hasibuan, Malayu. 2015. Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Ikatan Bankir Indonesia. 2016. Manajemen Kesehatan Bank Berbasis Risiko. Jakarta:
PT Gramedia Pustaka Utama.

Ikatan Bankir Indonesia. 2016. Tata Kelola Manajemen Risiko Perbankan. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.

Ismaulandy, Willdan. 2013 Analisis Variabel DPK, CAR, NPL, ROA, GWM dan Inflasi
terhadap Penyaluran Kredit Investasi pada Bank BUMN Periode 2005-2013.
Jurnal Ilmiah Manajemen. Malang. Universitas Brawijaya.

Ismail. 2016. Manajemen Perbankan Dari Teori Menuju Aplikasi. Jakarta:


Prenadamedia Group.

Jonathan, Sarwono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta:


Graha Ilmu.

Kasmir, 2014. Dasar-Dasar Perbankan Edisi Revisi 2014. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.

SKRIPSI MODAL BANK, TINGKAT ... AHMAD AZIZ PUTRA PRATAMA


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Kinerja Sektor Keuangan Domestik di Tengah Krisis Global. 2008. Bank Indonesia.

Latumaerissa, Julius. 2014. Manajemen Bank Umum. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Meydianawathi, 2007. Analisis Perilaku Penawaran Kredit Perbankan Kepada Sektor


UMKM di Indonesia Periode 2002-2006. Jurnal Ilmu Ekonomi Fakultas
Ekonomi Universitas Udayana Denpasar.

Moussa & Chedia. 2016. Determinants of Bank Lending : Case of Tunisia.


International Journal of Finance and Accounting 5, 27-36.

Pandia, Frianto. 2012. Manajemen Dana dan Kesehatan Bank. Jakarta: PT Rineka
Cipta.

Peraturan Bank Indonesia Nomor: 15/12/PBI/2013.

Peraturan Bank Indonesia Nomor: 17/11/PBI/2015.

Putri, Wilansari Okta Purnama. 2013. Penyaluran Jumlah Kredit Perbankan dan
Faktor yang Mempengaruhinya. Jurnal Manajemen dan Bisnis Indonesia.

Riyadi, Selamet. 2006. Banking Assets and Liability Management Edisi Ketiga.
Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Rose, P & Hudgins, S. 2005. Bank Management and Financial Services Sixth Edition.
Mc.Graw-Hill International.

Sania, Zulcha Mintachus. 2016. Pengaruh DPK, NPL, dan CAR terhadap jumlah
penyaluran kredit perbankan persero. Jurnal Ilmiah dan Riset Manajemen.
STIESIA Surabaya.

SKRIPSI MODAL BANK, TINGKAT ... AHMAD AZIZ PUTRA PRATAMA


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Satria, Dias & Rangga Bagus Subegti. 2010. Determinasi Penyaluran Kredit Bank
Umum di Indonesia Periode 2006-2009. Jurnal Keuangan dan Perbankan.
Volume 14, nomor 3, halaman 415-424.

Serli, 2016. Pengaruh DPK, LDR, NPL, CAR, ROA, BOPO, Suku Bunga terhadap
Penyaluran Kredit (Studi pada Industri Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia tahun 2010-2014). Skripsi S1 Manajemen Universitas Halu Oleo.
Kendari.

Sudana, I Made. 2015. Manajemen Keuangan Perusahaan: Teori dan Praktik. Jakarta:
Erlangga.

Supramono, Gatot. 2009. Perbankan dan Masalah Kredit. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Trisnaidi, Himaniar. 2010. Pengaruh CAR, NPL, dan ROA Terhadap Penyaluran Kredit
Modal Kerja (Studi pada Bank Umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Periode 2004 – 2009). Skripsi Program S1 Manajemen Universitas Diponegoro
Semarang.

Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998 tentang Perbankan.

Veithzal Rivai. 2012. Commercial Bank Management. Jakarta: PT Raja Grafindo


Persada.

Wook Sohn, Dohan Kim. 2017. The effect of bank capital on lending : Does liquidity
matter? Journal of Banking and Finance 77, 95-107.

Yuwono, Febry Amithya. 2012. Pengaruh DPK, LDR, CAR, NPL, ROA, dan SBI
Terhadap Jumlah Penyaluran Kredit. Diponegoro Journal of Accounting, 1(1):
halaman: 1-14.

SKRIPSI MODAL BANK, TINGKAT ... AHMAD AZIZ PUTRA PRATAMA


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

LAMPIRAN

LAMPIRAN 1

Daftar Sampel Perusahaan Perbankan Periode Tahun 2010-2016

DAFTAR SUB SEKTOR BANK BEI (KONVENSIONAL)


No Kode Saham Nama Emiten
1 AGRO Bank Rakyat Indonesia Agro Niaga Tbk
2 AGRS Bank Agris Tbk
3 ARTO Bank Artos Indonesia Tbk
4 BABP Bank MNC Internasional Tbk
5 BACA Bank Capital Indonesia Tbk
6 BBCA Bank Central Asia Tbk
7 BBKP Bank Bukopin Tbk
8 BBMD Bank Mestika Dharma Tbk
9 BBNI Bank Negara Indonesia (Persero)Tbk
10 BBNP Bank Nusantara Parahyangan Tbk
11 BBRI Bank Rakyat Indonesia (Persero)Tbk
12 BBTN Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
13 BCIC Bank J Trust Indonesia Tbk
14 BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk
15 BEKS Bank Pundi Indonesia Tbk
16 BGTB Bank Ganesha Tbk.
17 BINA Bank Ina Perdana Tbk
18 BJBR Bank Jabar Banten Tbk
19 BJTM Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk
20 BKSW Bank QNB Indonesia Tbk
21 BMAS Bank Maspion Indonesia Tbk
22 BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk
23 BNBA Bank Bumi Arta Tbk
24 BNGA Bank CIMB Niaga Tbk
25 BNII Bank Maybank Indonesia Tbk
26 BNLI Bank Permata Tbk

SKRIPSI MODAL BANK, TINGKAT ... AHMAD AZIZ PUTRA PRATAMA


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

27 BSIM Bank Sinar Mas Tbk


28 BSWD Bank of India Indonesia Tbk
29 BTPN Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk
30 BVIC Bank Victoria International Tbk
31 DNAR Bank Dinar Indonesia Tbk
32 INPC Bank Artha Graha International Tbk
33 MAYA Bank Mayapada International Tbk
34 MCOR Bank Windu Kentjana International Tbk
35 MEGA Bank Mega Tbk
36 NAGA Bank Mitraniaga Tbk
37 NISP Bank OCBC NISP Tbk
38 NOBU Bank Nationalnobu Tbk
39 PNBN Bank Pan Indonesia Tbk
40 SDRA Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk

SKRIPSI MODAL BANK, TINGKAT ... AHMAD AZIZ PUTRA PRATAMA


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

LAMPIRAN 2

Hasil Perhitungan Data Seluruh Variabel Penelitian Perusahaan Perbankan

Tahun 2010-2016

LOAN CAR LIQ CAR_LIQ SIZE NPL


No Kode Tahun Periode Periode Periode Periode Periode Periode
(t) (t-1) (t-1) (t-1) (t-1) (t-1)
1 AGRO 2011 -0,0642 0,1442 0,3442 0,0496 12,4849 0,0874
2 AGRS 2011 0,3792 0,5071 0,6012 0,3049 11,9170 0,0009
3 BABP 2011 -0,1798 0,1263 0,2528 0,0319 12,9375 0,0434
4 BBNI 2011 0,2007 0,1860 0,2828 0,0526 14,3813 0,0124
5 BBRI 2011 0,1566 0,1376 0,3498 0,0481 14,6067 0,0201
6 BBTN 2011 0,2200 0,1674 0,1084 0,0181 13,8350 0,0317
7 BDMN 2011 0,1664 0,1325 0,1950 0,0258 14,0564 0,0323
8 BJBR 2011 0,2326 0,2285 0,4128 0,0943 13,6379 0,0134
9 BMRI 2011 0,2857 0,1336 0,2215 0,0296 14,6105 0,0245
10 BNGA 2011 0,1916 0,1324 0,2023 0,0268 14,1548 0,0252
11 BTPN 2011 0,3051 0,2340 0,2993 0,0700 13,5381 0,0114
12 BVIC 2011 0,7440 0,1082 0,7486 0,0810 13,0046 0,0511
13 NAGA 2011 0,3002 0,3435 0,7213 0,2478 11,7427 0,0026
14 PNBN 2011 0,2406 0,1658 0,3454 0,0573 14,0229 0,0424
15 ARTO 2012 0,2416 0,3319 0,3746 0,1243 11,6587 0,0100
16 BBKP 2012 0,1052 0,1271 0,1775 0,0226 13,7399 0,0216
17 BBMD 2012 0,2062 0,2646 0,3585 0,0948 12,8279 0,0356
18 BBNI 2012 0,2313 0,1760 0,2735 0,0481 14,4602 0,0157
19 BBRI 2012 0,2473 0,1496 0,3333 0,0499 14,6720 0,0176
20 BBTN 2012 0,2749 0,1503 0,1792 0,0269 13,9500 0,0270
21 BDMN 2012 0,0628 0,1662 0,2186 0,0363 14,1044 0,0269
22 BINA 2012 -0,0318 0,1505 0,1591 0,0239 12,1598 0,0110
23 BJTM 2012 0,1413 0,1653 0,3219 0,0532 13,3953 0,0097
24 BKSW 2012 0,5973 0,4649 0,2843 0,1322 12,5556 0,0158
25 BMRI 2012 0,0945 0,1513 0,2232 0,0338 14,6894 0,0224
26 BNGA 2012 0,1504 0,1316 0,1550 0,0204 14,2222 0,0266
27 BNII 2012 0,2163 0,1203 0,2717 0,0327 13,9578 0,0206
28 BNLI 2012 0,3739 0,1495 0,1860 0,0278 14,0057 0,0202
29 BSIM 2012 0,0156 0,1398 0,3464 0,0484 13,2216 0,0089

SKRIPSI MODAL BANK, TINGKAT ... AHMAD AZIZ PUTRA PRATAMA


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

LOAN CAR LIQ CAR_LIQ SIZE NPL


No Kode Tahun Periode Periode Periode Periode Periode Periode
(t) (t-1) (t-1) (t-1) (t-1) (t-1)
30 BTPN 2012 0,2820 0,2047 0,3128 0,0640 13,6689 0,0072
31 DNAR 2012 1,0213 0,6159 0,4443 0,2736 11,3994 0,0301
32 INPC 2012 0,1595 0,1265 0,2896 0,0366 13,2830 0,0296
33 MCOR 2012 -0,0137 0,1167 0,3862 0,0451 12,8097 0,0317
34 MEGA 2012 -0,1514 0,1186 0,4397 0,0521 13,7944 0,0098
35 NAGA 2012 0,4105 0,2752 0,7004 0,1927 11,8680 0,0024
36 NISP 2012 0,2795 0,1375 0,2566 0,0353 13,7770 0,0126
37 NOBU 2012 1,5516 0,8734 0,4985 0,4354 11,5235 0,0000
38 PNBN 2012 0,3268 0,1745 0,2291 0,0400 14,0728 0,0345
39 ARTO 2013 0,3786 0,2759 0,3199 0,0882 11,7085 0,0190
40 BABP 2013 0,0665 0,1121 0,2791 0,0313 12,8712 0,0574
41 BBCA 2013 0,2140 0,1420 0,1806 0,0256 14,6403 0,0038
42 BBKP 2013 0,0581 0,1634 0,1905 0,0311 13,7977 0,0176
43 BBMD 2013 0,1550 0,2851 0,2820 0,0804 12,8674 0,0228
44 BBNI 2013 0,2492 0,1670 0,2338 0,0391 14,5072 0,0281
45 BBNP 2013 0,1998 0,1217 0,2618 0,0319 12,9145 0,0097
46 BBRI 2013 0,2472 0,1695 0,3059 0,0518 14,7414 0,0144
47 BBTN 2013 0,2246 0,1769 0,1816 0,0321 14,0482 0,0422
48 BDMN 2013 0,1392 0,1838 0,1840 0,0338 14,1155 0,0261
49 BGTG 2013 0,0639 0,1367 0,3674 0,0502 12,2973 0,0187
50 BINA 2013 -0,0283 0,1605 0,2473 0,0397 12,1796 0,0036
51 BJTM 2013 0,1780 0,2656 0,3463 0,0920 13,4641 0,0295
52 BMAS 2013 0,0978 0,1346 0,1716 0,0231 12,5319 0,0024
53 BMRI 2013 0,3771 0,1548 0,1978 0,0306 14,7506 0,0188
54 BNGA 2013 0,0600 0,1508 0,1941 0,0293 14,2847 0,0230
55 BNII 2013 0,2594 0,1292 0,2757 0,0356 14,0456 0,0168
56 BSIM 2013 0,0598 0,1809 0,2613 0,0473 13,1805 0,0320
57 BTPN 2013 0,1861 0,2149 0,2758 0,0593 13,7715 0,0058
58 DNAR 2013 1,0335 0,5558 0,4801 0,2668 11,7192 0,0183
59 INPC 2013 0,0099 0,1645 0,2067 0,0340 13,3130 0,0085
60 MCOR 2013 0,2156 0,1386 0,2808 0,0389 12,8126 0,0196
61 MEGA 2013 0,1174 0,1683 0,5000 0,0842 13,8206 0,0212
62 NISP 2013 0,2088 0,1649 0,2309 0,0381 13,8984 0,0091
63 PNBN 2013 0,1246 0,1467 0,2084 0,0306 14,1506 0,0163
64 SDRA 2013 0,1762 0,1470 0,2495 0,0367 12,8820 0,0199

SKRIPSI MODAL BANK, TINGKAT ... AHMAD AZIZ PUTRA PRATAMA


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

LOAN CAR LIQ CAR_LIQ SIZE NPL


No Kode Tahun Periode Periode Periode Periode Periode Periode
(t) (t-1) (t-1) (t-1) (t-1) (t-1)
65 BABP 2014 0,1396 0,1309 0,2974 0,0389 12,9120 0,0485
66 BBCA 2014 0,1092 0,1570 0,1376 0,0216 14,6889 0,0039
67 BBKP 2014 0,1400 0,1512 0,2223 0,0336 13,8208 0,0169
68 BBMD 2014 0,0927 0,2699 0,2267 0,0612 12,8983 0,0216
69 BBNI 2014 0,0997 0,1510 0,1872 0,0283 14,5690 0,0216
70 BBNP 2014 -0,0510 0,1575 0,2812 0,0443 12,9994 0,0091
71 BBRI 2014 0,1433 0,1699 0,2368 0,0402 14,7967 0,0127
72 BBTN 2014 0,1480 0,1562 0,1521 0,0238 14,1178 0,0430
73 BEKS 2014 -0,0204 0,1143 0,1812 0,0207 12,9544 0,0675
74 BGTG 2014 -0,0385 0,1381 0,3325 0,0459 12,2992 0,0214
75 BJBR 2014 0,0844 0,1651 0,2839 0,0469 13,8510 0,0173
76 BJTM 2014 0,1849 0,2372 0,3226 0,0765 13,5191 0,0344
77 BMAS 2014 0,0615 0,2100 0,2605 0,0547 12,6202 0,0061
78 BNGA 2014 0,1222 0,1538 0,1946 0,0299 14,3252 0,0230
79 BNII 2014 0,0239 0,1276 0,2428 0,0310 14,1280 0,0210
80 BNLI 2014 0,1100 0,1451 0,1339 0,0194 14,2197 0,0102
81 BSIM 2014 0,3037 0,2182 0,2838 0,0619 13,2417 0,0252
82 BTPN 2014 0,1286 0,2309 0,1915 0,0442 13,8430 0,0067
83 BVIC 2014 0,1074 0,1820 0,3019 0,0549 13,2543 0,0093
84 DNAR 2014 0,7425 0,4402 0,3796 0,1671 11,9319 0,0079
85 INPC 2014 0,1085 0,1582 0,2215 0,0350 13,3261 0,0196
86 MCOR 2014 0,2607 0,1468 0,2835 0,0416 12,8986 0,0169
87 MEGA 2014 0,1151 0,1574 0,4984 0,0784 13,8229 0,0220
88 NISP 2014 0,0674 0,1928 0,2575 0,0497 13,9891 0,0073
89 PNBN 2014 0,0861 0,1532 0,2725 0,0418 14,1879 0,0212
90 AGRO 2015 0,2871 0,1906 0,2624 0,0500 12,8052 0,0202
91 AGRS 2015 0,1259 0,1758 0,3887 0,0683 12,6140 0,0067
92 ARTO 2015 -0,1454 0,1699 0,2977 0,0506 11,9242 0,0366
93 BABP 2015 0,1499 0,1779 0,3110 0,0553 12,9745 0,0588
94 BBCA 2015 0,1138 0,1690 0,1372 0,0232 14,7340 0,0045
95 BBMD 2015 0,0842 0,2666 0,2306 0,0615 12,9381 0,0216
96 BBNI 2015 0,1593 0,1622 0,1643 0,0267 14,5949 0,0196
97 BBNP 2015 -0,0385 0,1660 0,2791 0,0463 12,9763 0,0186
98 BBTN 2015 0,2176 0,1464 0,1236 0,0181 14,1601 0,0419
99 BGTG 2015 0,0186 0,1418 0,3957 0,0561 12,3296 0,0203

SKRIPSI MODAL BANK, TINGKAT ... AHMAD AZIZ PUTRA PRATAMA


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

LOAN CAR LIQ CAR_LIQ SIZE NPL


No Kode Tahun Periode Periode Periode Periode Periode Periode
(t) (t-1) (t-1) (t-1) (t-1) (t-1)
100 BINA 2015 0,1640 0,2491 0,3507 0,0874 12,2904 0,0078
101 BJBR 2015 0,1320 0,1639 0,2632 0,0431 13,8799 0,0246
102 BJTM 2015 0,0736 0,2217 0,3016 0,0669 13,5798 0,0331
103 BMAS 2015 0,2902 0,1943 0,3062 0,0595 12,6838 0,0071
104 BMRI 2015 0,1167 0,1660 0,1911 0,0317 14,8791 0,0216
105 BNBA 2015 0,2167 0,1314 0,2270 0,0298 12,7123 0,0025
106 BNII 2015 0,0576 0,1601 0,2228 0,0357 14,1308 0,0218
107 BSIM 2015 0,2183 0,1836 0,2557 0,0469 13,3276 0,0282
108 BSWD 2015 0,0868 0,1445 0,3457 0,0499 12,7159 0,0117
109 BTPN 2015 0,1274 0,2331 0,2306 0,0538 13,8751 0,0070
110 DNAR 2015 0,3271 0,3106 0,3687 0,1145 12,2152 0,0086
111 INPC 2015 0,0056 0,1576 0,2108 0,0332 13,3702 0,0192
112 MCOR 2015 0,0504 0,1415 0,2550 0,0361 12,9899 0,0271
113 NISP 2015 0,2556 0,1874 0,2467 0,0462 14,0134 0,0134
114 SDRA 2015 0,2184 0,2171 0,1696 0,0368 13,2157 0,0223
115 AGRS 2016 0,0474 0,1735 0,3329 0,0578 12,6250 0,0175
116 ARTO 2016 -0,0101 0,1916 0,3166 0,0607 11,8725 0,0232
117 BABP 2016 0,1269 0,1783 0,3870 0,0690 13,0841 0,0296
118 BACA 2016 0,0980 0,1770 0,4750 0,0841 13,0849 0,0185
119 BBCA 2016 0,0654 0,1870 0,2058 0,0385 14,7651 0,0061
120 BBKP 2016 0,0905 0,1356 0,2120 0,0287 13,9510 0,0248
121 BBMD 2016 -0,1179 0,2826 0,2262 0,0639 12,9736 0,0226
122 BBNI 2016 0,2018 0,1949 0,1896 0,0370 14,6801 0,0267
123 BBTN 2016 0,1761 0,1697 0,1261 0,0214 14,2350 0,0358
124 BCIC 2016 0,1658 0,1549 0,2442 0,0378 13,1200 0,0371
125 BINA 2016 -0,0671 0,1966 0,2805 0,0551 12,3184 0,0021
126 BJBR 2016 0,1543 0,1634 0,2845 0,0465 13,9479 0,0181
127 BMAS 2016 0,0343 0,1933 0,1674 0,0324 12,7279 0,0045
128 BMRI 2016 0,0927 0,1860 0,1723 0,0321 14,9072 0,0262
129 BNBA 2016 0,0386 0,2557 0,1700 0,0435 12,8174 0,0078
130 BNII 2016 0,0554 0,1493 0,2588 0,0386 14,1730 0,0366
131 BSIM 2016 0,1029 0,1437 0,2972 0,0427 13,4451 0,0373
132 BTPN 2016 0,0765 0,2379 0,2139 0,0509 13,9087 0,0070
133 BVIC 2016 0,1120 0,1930 0,4030 0,0778 13,3435 0,0492
134 DNAR 2016 0,1720 0,3050 0,3734 0,1139 12,3167 0,0075

SKRIPSI MODAL BANK, TINGKAT ... AHMAD AZIZ PUTRA PRATAMA


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

LOAN CAR LIQ CAR_LIQ SIZE NPL


No Kode Tahun Periode Periode Periode Periode Periode Periode
(t) (t-1) (t-1) (t-1) (t-1) (t-1)
135 INPC 2016 0,0369 0,1520 0,2514 0,0382 13,4000 0,0233
136 MAYA 2016 0,3688 0,1297 0,2450 0,0318 13,6749 0,0252
137 NAGA 2016 -0,0676 0,1520 0,2664 0,0405 12,3092 0,0034
138 NISP 2016 0,0739 0,1732 0,1870 0,0324 14,0809 0,0130
139 NOBU 2016 0,1472 0,2628 0,4594 0,1207 12,8263 0,0000
140 PNBN 2016 0,0620 0,1994 0,2331 0,0465 14,2282 0,0244

SKRIPSI MODAL BANK, TINGKAT ... AHMAD AZIZ PUTRA PRATAMA


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

LAMPIRAN 3

Deskripsi Statistik

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

LOAN 140 -,1798 1,5516 ,170443 ,2102908


CAR 140 ,1082 ,8734 ,193721 ,0983843
LIQ 140 ,1084 ,7486 ,280832 ,1100266
SIZE 140 11,3994 14,9072 13,414453 ,8633907
NPL 140 ,0000 ,0874 ,020695 ,0139999
Valid N (listwise) 140

SKRIPSI MODAL BANK, TINGKAT ... AHMAD AZIZ PUTRA PRATAMA


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

LAMPIRAN 4

Hasil Output Uji Multikolinieritas

a. Model 1 (Tanpa Moderasi)

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF

(Constant)

CAR ,720 1,389


1
SIZE ,762 1,313

NPL ,936 1,068

a. Dependent Variable: LOAN

b. Model 2 (Dengan Moderasi Tingkat Likuiditas Bank)

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF

(Constant)

CAR ,057 17,488

LIQ ,177 5,648


1
CAR_LIQ ,036 27,485

SIZE ,632 1,581

NPL ,935 1,069

a. Dependent Variable: LOAN

SKRIPSI MODAL BANK, TINGKAT ... AHMAD AZIZ PUTRA PRATAMA


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

LAMPIRAN 5

Hasil Output Uji Autokorelasi

a. Model 1 (Tanpa Moderasi)

Model Durbin-Watson

1 1,727

a. Predictors: (Constant), NPL, SIZE, CAR


b. Dependent Variable: LOAN

b. Model 2 (Dengan Moderasi Tingkat Likuiditas Bank)

Model Durbin-Watson

1 1,805

a. Predictors: (Constant), NPL, LIQ, CAR, SIZE, CAR_LIQ


b. Dependent Variable: LOAN

SKRIPSI MODAL BANK, TINGKAT ... AHMAD AZIZ PUTRA PRATAMA


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

LAMPIRAN 6

Hasil Output Uji Heteroskedastisitas

a. Model 1 (Tanpa Moderasi)

b. Model 2 (Dengan Moderasi Tingkat Likuiditas Bank)

SKRIPSI MODAL BANK, TINGKAT ... AHMAD AZIZ PUTRA PRATAMA


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

LAMPIRAN 7

Hasil Output Uji Normalitas

a. Model 1 (Tanpa Moderasi)

b. Model 2 (Dengan Moderasi Tingkat Likuiditas Bank)

SKRIPSI MODAL BANK, TINGKAT ... AHMAD AZIZ PUTRA PRATAMA


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

LAMPIRAN 8

Hasil Output Uji Regresi

a. Model 1 (Tanpa Moderasi)

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

LOAN ,170443 ,2102908 140


CAR ,193721 ,0983843 140
SIZE 13,414453 ,8633907 140
NPL ,020695 ,0139999 140

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Std. Error of the Durbin-Watson


Square Estimate

1 ,765a ,585 ,575 ,1370128 1,727

a. Predictors: (Constant), NPL, SIZE, CAR


b. Dependent Variable: LOAN

Coefficientsa

Model Unstandardized Standardized t Sig. Collinearity Statistics


Coefficients Coefficients

B Std. Error Beta Tolerance VIF

(Constant) -,835 ,223 -3,739 ,000

CAR 1,833 ,139 ,857 13,165 ,000 ,720 1,389


1
SIZE ,046 ,015 ,190 3,005 ,003 ,762 1,313

NPL 1,388 ,858 ,092 1,618 ,108 ,936 1,068

a. Dependent Variable: LOAN

SKRIPSI MODAL BANK, TINGKAT ... AHMAD AZIZ PUTRA PRATAMA


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

b. Model 2 (Dengan Moderasi Tingkat Likuiditas Bank)

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

LOAN ,170443 ,2102908 140


CAR ,193721 ,0983843 140
LIQ ,280832 ,1100266 140
CAR_LIQ ,058797 ,0563833 140
SIZE 13,414453 ,8633907 140
NPL ,020695 ,0139999 140

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Std. Error of the Durbin-Watson


Square Estimate

1 ,785a ,617 ,602 ,1326057 1,805

a. Predictors: (Constant), NPL, LIQ, CAR, SIZE, CAR_LIQ


b. Dependent Variable: LOAN

Coefficientsa

Model Unstandardized Standardized t Sig. Collinearity Statistics


Coefficients Coefficients

B Std. Error Beta Tolerance VIF

(Constant) -1,006 ,266 -3,778 ,000

CAR ,985 ,478 ,461 2,061 ,041 ,057 17,488

LIQ ,005 ,243 ,003 ,021 ,983 ,177 5,648


1
CAR_LIQ 1,748 1,046 ,469 1,671 ,097 ,036 27,485

SIZE ,064 ,016 ,261 3,882 ,000 ,632 1,581

NPL 1,369 ,831 ,091 1,648 ,102 ,935 1,069

a. Dependent Variable: LOAN

SKRIPSI MODAL BANK, TINGKAT ... AHMAD AZIZ PUTRA PRATAMA

Anda mungkin juga menyukai