Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDAHULUAN

PF-8
PRINSIP ARCHIMEDES
A. Judul
Berat Semu Benda Dalam Fluida
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengukuran besaran-besaran fisika serta melaporkannya
dalam angka penting?
2. Bagaimana penentuan kerapatan zat cair?
3. Bagaimana pembuatan kesimpulan tentang hasil percobaan?
C. Tujuan
1. Mahasiswa mampu melakukan pengukuran besaran-besaran fisika
serta melaporkannya dalam angka penting.
2. Mahasiswa mampu menentukan kerapatan zat cair.
3. Mahasiswa mampu membuatkan kesimpulan tentang hasil percobaan.
D. Dasar teori
Prinsip Archimedes menyatakn bahwa jika sebuah benda dicelupkan
dalam suatu fluida, maka fluida tersebut akan mendorong/melakukan gaya
keatas pada benda tersebut yang besarnya sama dengan berat fluida yang
dipindahkan oleh benda tersebut didalam fluida.
Buoyancy adalah fenomena suatu benda yang dicelupkan kedalam air
terukur memiliki berat yang lebih kecil dibandingkan ketika berada
diudara, dan benda yang memiliki kerapatan rata-rata kurang dari
kerapatan fluida dimana ia dicelupkan/berada, maka benda tersebut akan
mengapung diatas fluida tersebut.
Gaya apung terjadi karena tekanan pada fluida bertambah terhadap
kedalaman. Dengan demikian tekanan keatas pada permukaan bawah
benda yang dibenamkan lebih besar dari tekanan kebawah pada
permukaan akarnya. Untuk melihat efek ini perhatikan sebuah silinder
dengan ketinggian k dan yang ujung atas dan hubungannya memiliki luas
A dan terbenam seluruhnya dalam fluida dengan massa jenis ρF.
Fluida memberi tekanan ρ1 = ρEgh1 dipermukaan atap silinder. Gaya
yang disebabkan oleh tekanan dibagian atas silinder ini adalah F1 = ρ1A =
ρEgh1, dan menuju kebawah dengan cara yang sama, fluida memberikan
gaya keatas pada bagian bawah silinder yang sama dengan F2 = ρ2A =
ρEgh2A. gaya total yang disebabkan tekanan fluida, yang merupakan gaya
apung FB bekerja sama dengan besar:
FB = F1 – F2
= ρEg A (h2 – h1)
= ρEgAh
= ρEgV
Dimana V = Δh merupakan volume silinder, karena ρE adalah massa jenis
fluida, hasil kali ρEgV = mEg merupakan berat fluida yang mempunyai
berat yang sama dengan volume silinder, dengan demikian, gaya apung
pada silinder sama dengan berat fluida yang dipindahkan oleh silinder.
Hasil ini valid, tidak pedulu bagaimanapun bentuk benda.
Tiga macam daya apung adalah sebagi berikut:
a. Daya apung positif yaitu bila suatu benda mengapunng
b. Daya apung negatif yaitu bila suatu benda tenggelam
c. Daya apung netral yaitu bila suatu benda melayang
Faktor yang sangat penting didalam penyelam selama bergerak
didalam air dengan suka. Penyelam harus tetap mempertahankan posisi
netral.
Benda-benda yang dimasukkan dalam fluida tampaknya mempunyai
berat yang lebih kecil dari pada saat benda diluar fluida tersebut daya
apung terjadi karena tekanan pada fluida bertambah terhadap kedalaman,
dengan demikian tekanan keatas pada permukaan bawah pada permukaan
akarnya.
Sesuai dengan prinsip Archimedes bahwa “gaya apung yang bekerja
pada benda yang dimasukkan dalam fluida yang sama dengan berat fluida
yang dipindahkannya.
Istilah fluida yang dipindahkan maksudnya adalah fluida yang sama
dengan volume benda, atau mungkin benda yang terbenam jika benda
tersebut mengapung atau hanya terbenam sebagian fluida yang tempatnya
digantungkan oleh benda jika benda terapung ditetapkan didalam gelas
atau baik yang pada adanya diisi air sampai penuh air meluap keluar
merupakan air yang dipindahkan oleh benda.
Prinsip Archimedes menyatakan:
Ketika sebuah benda tercelup seluruhnya atau sebagian didalam zat cair,
zat cair akan memberikan gaya keatas (gaya apung) pada benda, dimana
besarnya gaya keatas (gaya apung) sama dengan berat zat cair yang
dipindahkan. Hal ini bisa membuktikan prinsip Archimedes dengan
melakukan percobaan kecil-kecilan berikut: masukkan air kedalam sebuah
wadah. Usahakan sampai meluap sehingga ember tersebut benar-benar
penuh terisi air. Setelah itu silahkan masukan sebuah benda kedalam air.
Setelah benda dimasukkan kedalam air, maka sebagian air akan
tumpah. Volume air akan tumpah = volume benda yang teredup dalam air
tersebut. Jika seluruh bagian benda tercelup dalam air, maka volume air
yang tumpah = volume benda tersebut. Tetapi jika bendanya teredup
sebagian, maka volume air yang tumpah = volume dari bagian benda yang
teredup dalam air. Besarnya gaya apung yang diberikan oleh air pad benda
= benda air yang tumpah (berat air yang tumpah = Wair, g = massa jenis
air x volume air yang tumpah x percepatan grafitasi). Volume air yang
tumpah = volume benda yang tercelup dalam air.
Berat jenis adalah berat benda diudara dibagi dengan berat air yang
volumenya sama.
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑒𝑛𝑑𝑎 𝑑𝑖𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎
Berat jenis = 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑎𝑖𝑟 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑎𝑚𝑎
Akan tetapi, menurut prisip Archimedes, berat air yang sama, volumenya
sama dengan gaya apung pada benda ketika tenggelam karena itu sama
dengan hilangnya berat bila ia ditimbang ketika tenggelam di air tadi.
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑒𝑛𝑑𝑎 𝑑𝑖𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎
Berat jenis = 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑦𝑎𝑛𝑔 ℎ𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑖𝑙𝑎 𝑡𝑒𝑛𝑔𝑔𝑒𝑙𝑎𝑚 𝑑𝑖 𝑎𝑖𝑟

Prinsip Archimedes juga berguna dalam geologi menurut teori


lempeng tekhnik dan pergeseran bahwa benda-benda dapat dianggap
mengapung pada “lautan” fluida yang terdiri dari batuan yang agak mudah
berubah bentuk (lapisan mantel).
Udara merupakan fluida dan memberikan gaya apung juga benda-
benda besarnya dan mempunyai berat yang lebih dari diudara
dibandingkan dengan dihampa udara karena massa jenis udara sangat
kecil, efek untuk benda yang mengapung diudara misalnya yang diisi
helium karena massa jenis helium lebih kecil dari massa jenis.
Referensi : 1. Penuntun Praktikum Fisika Dasar I, 2015
2. Giancoli, Fisika Jilid I, 1998
3. Dasar-dasar Fisika Universitas, 1997
E. Variabel-variabel
1. Variabel Bebas : Massa bnda
2. Variael Terikat : Perubahan ketinggian air, Wu, WA
3. Variabel Kontrol : Volume awal air
F. Alat dan Bahan
1. Gelas ukur berisi air
2. Statif dan Klem
3. Neraca pegas
4. Beban (50 gr, 100 gr, 150 gr, 200 gr, 250 gr, 300 gr, 350 gr)
G. Prosedur Kerja
1. Menyusun peralatan
2. Menimbang berat beban 50 gr dengan neraca pegas, dan mencatat
nilainya sebagi Wu dalam tabel 8,1
3. Memasukkan benda yang teah ditimbang tadi kedalam gelas ukur berisi
air, dan membaca skala pada neraca pegas, mencatat sebagai Wa dalam
tabel 8.1
4. Membaca perubahan ketinggian air pada gelas ukur. Mencatat sebagai h
dalam tabel 8.1
5. Mengukur dameter dalam gelas ukur
6. Mengukangi langkah ke-1 sampai ke-4 untuk massa-massa yang lain.

Tabel 8.1 Data Hasil Percobaan


M (gr) Wu Wa h
50
100
150
200
250
300
350
H. Tugas Pendahuluan
1. Tuliskan dan jelaskan bunyi dan prinsip Archimedes beserta persamaan
matematisnya.
2. Bagaimanakah syarat benda terapung, melayang, dan tenggelam?
Jelaskan secara matematisnya!
3. Sebuah silinder berjari-jari 1 cm, pajang 4 cm, ρ = 0,75 gr/cm3 terapung
diatas permukaan air dengan sumbu silinder vertikel. Kemudian silinder
ditekan vertikel kebawah sehingga berada tepat didalam air seluruhnya.
Tentukan kerja yang diberikan!
4. Sebut dan jelaskan penerapan prinsip Archimedes dalam kehidupan
sehari-hari (minimal 3).

Jawab

1. Bunyi hukum Archimedes:


“jika suatu benda dicelupkan kedalam suatu zat air, maka benda itu
akan mendapat tekanan keatas yang sama besarnya dengan beratnya
zat cair yang terdesak oleh benda tersebut”.
Persamaannya: Fa = Wu-Wa

2. - Tenggelam
Sebuah benda akan tenggelam jika berat benda (w) lebih besar dari
gaya keatas (Fa).
W > Fa
Pb x Vb x g ≥ Pa x Va x g
Pb > Pa
- Melayang
Sebuah benda akan melayang jika berat benda (w) sama dengan gaya
keatas atau benda tersebut dalam keadaan setimbang.
- Terapung
Sebuah benda akan terapung jika berat benda (w) lebih kecil dari
gaya keatas (Fa).
W = Fa
Pb x Vb x g = Pa x Va x g
Pb < Pa

3. Dik : r = 1 cm
L = 5 cm
ρ = 0,75 gr/cm3
Dit :
Peny :

4. Contohnya :
- Tubuh manusia dalam air
- Balok yang diisi dengan helium
- Seorang anak yang terapung

Anda mungkin juga menyukai