Anda di halaman 1dari 3

PENANGANAN GASTRITIS

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :

UPT. Puskesmas Jatibaru Muhammad Ikbal, SKM., MKM


Nip. 19710830 200501 1 003

Gastritis adalah proses inflamasi/peradangan pada lapisan mukosa dan


submukosa lambung sebagai mekanisme proteksi mukosa apabila terdapat
1. Pengertian
akumulasi bakteri atau bahan iritan lain. Proses inflamasi dapat bersifat akut,
kronis, difus, atau lokal.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penatalaksanaan kasus
2. Tujuan
gastritis di Puskesmas Jatibaru
Surat Keputusan Kepala UPT. Puskesmas Jatibaru Nomor
3. Kebijakan
tentang penanganan hipertensi esensial
4. Referensi Panduan Praktik Klinis bagi dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer

5.1 Petugas melakukan anamnesis terhadap pasien


Keluhan : pasien dating dengan keluahan nyeri dan panas seperti terbakar
pada perut bagian atas, mual, muntah dan kembung
5.2 Petugas menanyakan faktor resiko
5. Prosedur - Pola makan yang tidak baik: waktu makan terlambat, jenis makanan
pedas, porsimakan yang besar.
- Sering minum kopi dan teh.
- Infeksi bakteri atau parasit. Pengunaan obat analgetik dan steroid.
- Usia lanjut
- Alkoholisme.
- Stress.
- Penyakit lainnya, seperti: penyakit refluks empedu, penyakit autoimun,
HIV/AIDS, Chron disease.
5.3 Petugas melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang
sederhana
Pemeriksaan fisik
- Nyeri tekan epigastrium dan bising usus meningkat.
- Bila terjadi proses inflamasi berat, dapat ditemukan pendarahan saluran
cerna berupa hematemesis dan melena.
- Biasanya pada pasien dengan gastritis kronis, konjungtiva tampak
anemis
Pemeriksaan Penunjang
- Tidak diperlukan, kecuali pada gastritis kronis dengan melakukan
pemeriksaan:
- Darah rutin
- Untuk mengetahui infeksi Helicobacter pylori: pemeriksaan breathe
test dan feses
- Rontgen dengan barium enema.
- Endoskopi.
5.4 Petugas Menegakan Diagnosis (Assessment)
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik. Untuk
Diagnosis definitif dilakukan pemeriksaan penunjang.
5.5 Petugas melakukan Tatalaksanaan komprehensif (Plan)
5.6 Menginformasikan kepada pasien untuk menghindari pemicu terjadinya
keluhan, antara lain dengan makan tepat waktu, makan sering dengan porsi
kecil dan hindari dari makanan yang meningkatkan asam lambung atau
perut kembung seperti kopi, the, makanan pedas dan kol.
5.7 Terapi diberikan per oral dengan obat, antara lain: H2 Bloker2 x/hari
(Ranitidin 150 mg/kali, Famotidin 20 mg/kali, Simetidin 400-800 mg/kali),
PPI 2x/hari (Omeprazole 20 mg/kali, Lansoprazole 30 mg/kali), serta
Antasida dosis 3 x 500-1000 mg/hr.

Petugas melakukan anamnesis


dan Pemeriksaan Fisik
6. Diagram Alir

Petugas menegakkan diagnosis

Petugas Memberikan Terapi Sesuai Dengan


Diagnosa

7. Hal hal yang


perlu diperhatikan
- Ruangan pemeriksaan Umum Dewasa

8. Unit Terkait - Ruangan KIA


- Ruangan Farmasi

9. Dokumen Terkait
10. Rekaman Tanggal mulai
No. Yang dirubah Isi Perubahan
Historis diberlakukan
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai