Anda di halaman 1dari 15

PEDOMAN ETIK

RUMAH SAKIT UMUM AL-ROHMAH

Jl. AHMAD YANI No.37 JAJAG BANYUWANGI


Telp : O333-397267, FAX: 0333-397361
082141028720
EMAIL: rs.alrohmah@gmail.com

LEMBAR PENGESAHAN

BAGIAN NAMA TANDA TANGAN


PENYUSUN
Dr. YESI KURNIA D
DOKUMEN

Dr. H. DWI SUNU


BUDHIARDJO
DI SETUJUI
OLEH

Dr. YESI KURNIA D

DI SAHKAN
OLEH
RSU AL-ROHMAH
JL. A. YANI NO. 37 JAJAG

SURAT KEPUTUSAN
NOMOR : 9/SK-DIR/RSUAR/XII/2018

Tentang
PENETAPAN PEDOMAN ETIKA RS AL-ROHMAH
DIREKTUR RS AL-ROHMAH

Menimbang : 1. Bahwa dalam peningkatan pelayanan mutu RSU Al-Rohmah, Etik


dan Hukum berperan penting dalam hal tersebut.

2. Bahwa dalam rangka dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan


di rumah sakit yang sesuai dengan Al-Qur’an dan Sunnah Rasul
SAW, kode etik rumah sakit (KODERSI), etika profesi, dan
perundang-undangan maka perlu adanya buku Pedoman Etika
Karyawan Rumah Sakit Al-Rohmah

Mengingat : 1. UU RI No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran.


2. UU RI No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
3. UU RI No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.340 Tahun
2010 tentang Klasifikasi Rumah Sakit
5. Surat Keputusan Direktur PT. Rohmah Jajag No
12/SK/PTRJ/I/2015 tentang penetapan struktur RSU Al-Rohmah

MEMUTUSKAN

Menetapkan :

KESATU : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT AL-


ROHMAH TENTANG PENETAPAN PEDOMAN
ETIKA RSU AL-ROHMAH

KEDUA : Buku Pedoman Etika Karyawan RS Al-Rohmah adalah


sebagai acuan untuk menyelenggarakan pelayanan
kesehatan yang sesuai dengan HBL, MSBL, KODERSI,
etika profesi, dan perundang-undangan.

KETIGA : Lampiran dalam Buku Pedoman Etika Karyawan di RS Al-


Rohmah merupakan satu kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan
KEEMPAT : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan
akan ditinjau kembali apabila dipandang perlu

Ditetapkan di : Banyuwangi
Pada Tanggal : 14 Januari 2018

Direktur Rumah Sakit Al-Rohmah


KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Segala puji bagi Allah. Kami memuji, memohon pertolongan, an meminta
ampunan. Kami berlindung kepada Allah dari keburukan jiwa dan kejelekan amal
perbuatan kami. Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi SAW yang
diutus sebagai rahmat bagi seluruh alam, serta para sahabatnya dan mereka yang
menyerukan dakwahnya sampai Hari Pembalasan.
Perdaban Islam telah mampu menorehkan sejarah agung dalam kehidupan
manusia termasuk salah satunya dalam bidang kedokteran dan pengobatan. Islam dan
peradaban Islam mempunyai pandangan khusus dalam memelihara orang-orang sakit dan
mereka yang membutuhkan. Rasulullah SAW sangat antusias untuk meringankan orang
sakit agar tidak merasa berat atas sakit yang menimpanya. Beliau menyediakan kebutuhan
orang-orang sakit, memberikan kepadanya sampai terpenuhinya segala kebutuhan. Sebab
keselamatan badan, naik lahir maupun batin merupakan tujuan syariat Islam.
Buku Pedoman Etika Karyawan ini diharapkan menjadi pegangan seluruh
karyawan dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien, baik secara
langsung maupun tidak langsung. Semoga dengan niat yag ikhlas karena Allah, amanah
istimewa sebagai pelayan orang sakit dan yang membutuhkan menjadi ladang ibadah
yang tidak terputus pahalanya
Penyempurnaan dan pengembangan buku pedoman ini akan secara berkala
disesuaikan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan standar pelayanan rumah sakit.

Banyuwangi,14 Januari 2018


Direktur RSU Al-Rohmah

5
DAFTAR ISI

No

KATA PENGANTAR ………………………………………………… i

DAFTAR ISI ………………………………………………………… ii

I. Pendahuluan ……………………………………………………. 7
A. Tujuan………………………………………………………….. 7
II. Etika Karyawan Rumah Sakit …………………………………. 9
A. Devinisi ………………………………………………………… 10
B. Fungsi …………………………………………………………. 10
C. Ruang Lingkup …………………………………………………. 10
D. Etika Karyawan …………………………………………………. 11
III. Penutup……………….. ………………………………………….. 14

6
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Sesungguhnya di antara keunggulan peradaban Islam adalah karena dia
mampu menyatukan anatara kebutuhan fisik dan spiritual. Peradaban Islam
memandang perhatian terhadap tubuh dan tuntutan-tuntutannya merupakan
sesuatu yang tidak boleh ditinggalkan. Hal ini demi mewujudkan kehidupan yang
baik untuk manusia yang di dalamnya jasad fisik merasakan kenikmatan dan
spiritual (ruh) memancarkan cahaya. Rasulullah SAW sang pendiri peradaban ini
bersabda, “Sesungguhnya tubuhmu itu memiliki hak atasmu”.
Jika kita mengetahui perlawanan Islam terhadap macam-macam penyakit
dan penyebarannya dan anjuran Islam untuk melakukan penanganan dan
pengobatan terhadapnya, maka kita mengetahui prinsip-prinsip yang kuat yang
menjadi landasan berdirinya peradaban Islam di bidang kesehatan. Kita juga akan
mengetahui manfaat-manfaat yang didapat dunia dari peradaban ini dalam
pendirian rumah sakit dan mencetak para dokter yang mana masyarakat bangga
dengan sumbangsih-sumbangsih mereka.
Lembaga kesehatan dalam perdaban Islam telah memainkan peran dalam
memberikan perhatian-perhatian masalah kesehatan dan membantu untuk
mengobati orang-orang yang sakit, terlebih orang-orang fakir. Hal itu dilakukan
melalui rumah sakit-rumah sakit yang memberikan pelayanan besar dalam
mengobati orang-orang sakit, memberi makan mereka, dan mengawasi
perkembangan mereka. Baik pasien-pasien itu datang ke sana atau pihak rumah
sakit yang datang kepada mereka di rumah-rumah mereka. Itulah bentuk rumah
sakit-rumah sakit yang tersebar di belahan dunia Islam di masa kejayaannya saat
itu.
Rumah sakit bukan sekedar tempat pengobatan, akan tetapi juga membuka
fakultas-fakultas kedokteran dengan kualitas terbaik. Seorang dokter spesialis
pada pagi hari biasanya mengunjungi pasien-pasien diserta dokter muda-dokter
muda dan selanjutnya didiskusikan dalam aula besar.
Rumah sakit Islam juga memiliki perpustakaan besar yang memuat jumlah
besar dari buku-buku yang berkaitan dengan kedokteran, obat-obatan, ilmu bedah,
fungsi-fungsi anggota tubuh, di samping ilmu-ilmu fikih yang berkaitan dengan
kedokteran dan ilmu-ilmu lainnya yang penting bagi seorang dokter.
Rumah sakit juga memiliki lahan yang luas untuk ditanami dengan
berbagai macam tanaman obat-obatan untuk menyuplai kebutuhan obat-obatan
rumah sakit.

7
Adapun langkah-langkah yang diambil rumah sakit untuk menghindari penularan
penyakit sangat unik. Ketika pasien masuk ke rumah sakit, maka ia menyerahkan
pakaian yang dikenakannya saat masuk kepada pihak rumah sakit. Lalu ia diberi
pakaian baru secara gratis. Hal ini untuk mencegah penularan penyakit melalui
pakaian yang dipakainya ketika sakit. Kemudian setiap pasien masuk ke ruang
yang khusus untuk jenis penyakitnya.
Dimensi lain yang sangat mengagumkan dalam bidang kedokteran adalah
penghormatan mereka terhadap wujud manusia secara umum dan usaha keras
untuk menghilangkan penderitaan, rasa sakit dan kesusahan, tidak pandang
siapakah manusia itu dan apakah pebderitaannya.
Para dokter Islam memperhatikan sisi kemanusiaan dalam interaksi
mereka dengan para pasien. Hal itu karena undang-undang syariat Islam telah
menetapkan aturan etika yang mulia agar dipegang oleh para dokter. Islam
memandang bahwa orang yang sakit sebagai manusia yang sedang dalam kondisi
krisis. Karena itu, ia membutuhkan orang yang mendampinginya, belas kasihan
terhadapnya, menyemangatinya, menenangkan ketakutannya, dan meringankan
penderitaan tubuh dan batinnya.
Syariat Islam berupaya untuk menghilangkan kesusahan dari orang yang
sakit dengan segala macam cara dan meringankan beban-bebannya sedapat
mungkin. Islam tidak hanya memberikan keringanan, bahkan memberikan
dorongan yang kuat kepada umat Islam untuk mendampingi orang sakit dan
menyemangati mentalnya setinggi-tingginya.
Rasulullah SAW memerintahkan untuk menjenguk orang sakit, menceritakan
yang baik-baik di hadapannya, menyemangati jiwanya, membuat berharap
sembuh dan panjang umur. Demikianlah kejiwaan orang yang sakit naik ke langit
dan ia tidak merasa bahwa dirinya lemah dan ia merasa bahwa semua orang
memperhatikannya.
Pandangan mulia ini tidak hanya pada orang sakit tapi meliputi setiap
orang yang sakit.
Dimensi yang mulia ini membuat para dokter muslim berinteraksi dengan pasien
tidak hanya sebatas bantuan medis tapi juga psikologis, social, ekonomi dan
lainnya. Tujuan utama untuk menyembuhkan lebih dominan dibandingkan tujuan
untuk mendapat upah dari mereka.
Interaksi dalam kedokteran Islam terhadap orang-orang yang sakit adalah apa
yang telah diterangkan oleh agama Islam mengenai etika-etika yang menjaga
kehormatan orang sakit, menjaga rasa malunya, dan menjamin langkah-langkah
pemeriksaan dan pengobatan tanpa merusak privasinya.

8
B. TUJUAN
1. Terselenggaranya pelayanan Rumah sakit secara profesional sesuai Syariat
Islam, peraturan, standar, program, sistem dan prosedur yang sesuai etika
profesi, hukum dan peraturan.
2. Tersedianya data kinerja rumah sakit dalam hal penerapan etika dan hukum
sebagai salah satu dasar pengambilan kebijakan oleh direktur

9
BAB II

ETIKA KARYAWAN RUMAH SAKIT AL-ROHMAH

A. DEFINISI
Istilah Etika berasal dari bahasa Yunani kuno. Bentuk tunggal kata ‘etika’
yaitu ethos sedangkan bentuk jamaknya yaitu ta etha. Ethos mempunyai banyak
arti yaitu : tempat tinggal yang biasa, padang rumput, kandang, kebiasaan/adat,
akhlak,watak, perasaan, sikap, cara berpikir. Sedangkan arti ta etha yaitu adat
kebiasaan. Arti dari bentuk jamak inilah yang melatar-belakangi terbentuknya
istilah Etika yang oleh Aristoteles dipakai untuk menunjukkan filsafat moral. Jadi,
secara etimologis (asal usul kata), etika mempunyai arti yaitu ilmu tentang apa
yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan.
Etika yang dimaksud dalam pedoman etika karyawan RS Al-Rohmah
adalah seluruh standar atau tolak ukur yang digunakan untuk pedoman dalam
membuat kebijakan, berperilaku maupun bersikap agar sesuai dengan akhlak dan
perilaku seorang muslim terutama dalam menjalankan tugas pelayanan di rumah
sakit.

B. FUNGSI
Pedoman etika ini ber fungsi untuk menjadi pedoman/pegangan dalam
membuat kebijakan, perilaku dan sikap karyawan dalam menjalankan tugas
pelayanan agar sesuai dengan nilai-nilai mulia Islam yang dijunjung tinggi oleh
RS Al-Rohmah, serta menjamin adanya penerapan kode etik rumah sakit, etika
profesi.

C. RUANG LINGKUP
Padoman dalam pembuatan kebijakan, edukasi, monitoring dan evaluasi
dalam lingkup etik di Rumah Sakit Al-Rohmah

D. ETIKA KARYAWAN
1. Etika karyawan yang bersifat umum :
A. Etika dan hukum ke-Islaman
- Berakidah Islam
- Berkepribadian Islam (berfikir dan berperilaku sesuai Islam)
- Berakhlak yang baik (jujur, amanah, disiplin, ikhlas,dll)
- Berpakaian rapi dan Islami
- Senantiasa melakukan tholabul ‘ilmi (belajar al-Qur’an dan Islam)
- Saling mengingatkan dalam kebaikan

10
- Tidak boleh menerima sumbangan, bantuan kerja sama, pemberian dalam
bentuk apapun yang berhubungan atau patut diduga berhubungan dengan
jabatannya, dan harus segera dilaporkan ke komite etik dan hukum untuk
ditindaklanjuti apakah hal tersebut selanjutnya diijinkan untuk diterima
atau tidak.

B. Etika Umum :
- Semua karyawan harus mengutamakan pelayanan yang baik dan bermutu
secara
berkesinambungan serta tidak mendahulukan urusan biaya.
- Semua karyawan harus memelihara semua catatan/arsip baik medik
maupun non medik secara baik.
- Semua karyawan harus jujur dan terbuka, peka terhadap saran dan kritik
masyarakat dan berusaha agar pelayanannya menjangkau di luar rumah
sakit.
- Semua karyawan harus mengindahkan hak-hak asasi pasien.
- Semua karyawan harus memberikan penjelasan apa yang diderita pasien,
dan tindakan apa yang hendak dilakukan dan harus meminta persetujuan
pasien (informed consent) sebelum melakukan tindakan medik.
- Semua karyawan berkewaijiban melindungi pasien dari penyalahgunaan
teknologi kedokteran.
- Semua karyawan senantiasa mematuhi etika profesi masing-masing.

2. Standar Etika dan Hukum Khusus :


1. Direksi dan jajarannya :
- Mempunyai sifat-sifat kepemimipinan (shiddiq, amanah, fathonah)
- Mengayomi semua karyawan dengan kasih sayang
- Mempunyai karakter uswatun hasanah (teladan yang baik)
2. Bag. Administrasi dan keuangan :
- Menerapkan sistem administrasi yang Islami yaitu pelayanan yang cepat,
sederhana dan profesional.
3. Bag. SDM :
- Mempunyai karakter keteladanan (uswatun hasanah)
- Menerapkan prinsip-prinsip dan standar KODERSI dan etika Islam dalam
menilai semua karyawan

4. Bag. Humas dan Marketing :


- Menampilkan profil RSNH yg Islami kepada fihak di luar RS
- Menawarkan dan menerima kerja sama dg fihak yg diduga kuat punya
kepedulian terhadap kepentingan umat Islam khususnya dan masyarakat
luas pd umumnya, dan tdk menerima kerjasama dg fihak yang mengemban
misi di luar misi kemanusiaan dalam perspektif Islam (misal. Baksos
dalam rangka kristenisasi, dll).

5. Bag. UGD dan Rajal :


- Mengucapkan Salam saat akan memeriksa (kec. pd kondisi darurat)
- Memulai semua tindakan dg membaca Basmalah dan mengakhiri dg
membaca Hamdalah.

11
- Mengajak pasien dan keluarga untuk berdoa sebelum prosedur tindakan
dimulai
- Memperlakukan pasien dan keluarganya sebagaimana keluarga
- Untuk pasien dewasa dilayani oleh petugas/dokter yang sesama jenis
(kecuali keadaan pasien darurat)
- Jika dalam kondisi tertentu tdk memungkinkan dilayani oleh
petugas/dokter yg sesama jenis, maka harus ditemani oleh orang lain baik
perawat, atau praktikan, atau bisa melibatkan keluarga pasien.
- Wajib menerapkan tata pergaulan sesuai dg Islam (tdk boleh berdua-duan
yg bukan mahram, menjaga iffah (kehormatan) saat berinteraksi dg lawan
jenis (tdk campur baur, tdk saling menyentuh dg sengaja yg bukan
mahram, mengatur tempat istirahat yang terpisah (untuk shift malam), dsb)
- Tidak mengeluarkan kata-kata kotor atau mengumpat

6. Bag. Rawat Inap :


- Mengucapkan Salam dan berjabat tangan dg pasien/keluarga yang sejenis
saat pertama menerima pasien dan mengantar ke kamar pasien.
- Mengucapkan Salam saat masuk dan keluar kamar pasien
- Memulai semua tindakan dg membaca Basmalah dan mengakhiri dg
membaca Hamdalah.
- Mengajak pasien dan keluarga untuk berdoa sebelum prosedur tindakan
dimulai
- Memperlakukan pasien dan keluarganya sebagaimana keluarga
- Untuk pasien dewasa dilayani oleh petugas/dokter yang sesama jenis
(kecuali keadaan pasien darurat)
- Jika dalam kondisi tertentu tdk memungkinkan dilayani oleh
petugas/dokter yg sesama jenis, maka harus ditemani oleh orang lain baik
perawat, atau praktikan, atau bisa melibatkan keluarga pasien.
- Menjaga prifasi pasien dan keluarga meskipun di bangsal kelas III, misal
pasien menghendaki korden tertutup, petugas wajib mengucap salam dan
memanggil nama pasien sebelum masuk ke kamar pasien tsb.
- Berupaya menjaga tata tertib pengunjung dan penunggu pasien sehingga
tidak menyebabkan terlihatnya aurat pasien kepada orang yang bukan
mahram
- Wajib menerapkan tata pergaulan sesuai dg Islam (tdk boleh berdua-duan
yg bukan mahram, menjaga iffah (kehormatan) saat berinteraksi dg lawan
jenis (tdk campur baur, tdk saling menyentuh dg sengaja yg bukan
mahram, mengatur tempat istirahat yang terpisah (untuk shift malam), dsb
- Menerima complain/keluhan pasien kesakitan dg mengajak berdzikir
sambil lapor ke dokter jaga.
- Mengajak pasien berdoa/keluarga utk berdoa saat kondisi kritis dan segera
memanggil petugas HU.
- Tidak mengeluarkan kata-kata kotor atau mengumpat
- Saat mengantar pulang pasien, mendoakan semoga terjaga kesehatannya,
dan menyampaikan maaf jk ada pelayanan yg kurang memuaskan.
7. Bag. Kebidanan :
- Mengucapkan Salam saat masuk dan keluar kamar pasien
- Memulai semua tindakan dg membaca Basmalah dan mengakhiri dg
membaca Hamdalah.

12
- Mengajak pasien dan keluarga untuk berdoa sebelum prosedur tindakan
dimulai
- Memperlakukan pasien dan keluarganya sebagaimana keluarga
- Wajib menerapkan tata pergaulan sesuai dg Islam (tdk boleh berdua-duan
yg bukan mahram, menjaga iffah (kehormatan) saat berinteraksi dg lawan
jenis (tdk campur baur, tdk saling menyentuh dg sengaja yg bukan
mahram, dsb)
- Tidak mengeluarkan kata-kata kotor atau mengumpat

8. Bag. Radiologi :
- Untuk pelayanan radiologi pasien dewasa yang tdk darurat dilayani oleh
radiographer sejenis.
- Jika dalam kondisi tertentu tdk memungkinkan dilayani oleh
petugas/dokter yg sesama jenis, maka harus ditemani oleh orang lain baik
perawat, atau praktikan, atau bisa melibatkan keluarga pasien.
- Memulai semua tindakan dg membaca Basmalah dan mengakhiri dg
membaca Hamdalah.
- Mengajak pasien dan keluarga untuk berdoa sebelum prosedur tindakan
dimulai

9. Bag. Laboratorium :
- Mengucapkan Salam saat masuk dan keluar kamar pasien (Ranap)
- Memulai semua tindakan dg membaca Basmalah dan mengakhiri dg
membaca Hamdalah.
- Mengajak pasien berdoa saat akan dilakukan prosedur tindakan
- Menyampaikan kapan hasil kira-kira bisa diambil (utk pasien poli)
10. Bag. Pendaftaran dan Rekam medis :
- Mengucapkan salam sebelum melayani
- Bersalaman untuk pasien/keluarga yang sejenis
- Melayani semua pasien
11. Bag. Farmasi :
- Mengucapkan Salam saat menerima resep dan terima kasih saat selesai
menyerahkan obat dan cara meminumnya.
- Mendoakan atas kesembuhan pasien.
12. Bag. OK :
- Memulai semua tindakan dg membaca Basmalah dan mengakhiri dg
membaca Hamdalah.
- Mengajak pasien berdoa saat akan dilakukan prosedur tindakan
- Menjaga semaksimal mungkin terjaganya aurat pasien saat
berlangsungnya tindakan, kecuali bagian yang diperlukan untuk lokasi
tindakan.
13. Bag. Sanitasi dan Pemeliharaan :

- Menjaga kebersihan kamar atau ruangan dan mensucikan najis-najis


terutama jika ruangan/kamar tersebut juga difungsikan untuk shalat.
- Mengucapkan Salam saat masuk dan keluar kamar pasien

14. Bag. Gizi:

13
- Menjamin penyiapan makanan yang halal dan toyyib
- Mengucapkan Salam saat masuk dan keluar kamar pasien
- Memotivasi dan mengajak berdoa agar makanan yang disajikan dapat
membantu mempercepat kesembuhan pasien.
15. Bag. Logistik dan Pengadaan barang :
- Untuk proyek pengadaan barang yang telah diajukan masing-masing
bagian akan diproses dan ditetapkan oleh bagian direksi baik jenis barang
maupun besar alokasi dananya.
- Sekiranya dalam proses transaksi pembelian ada pemberian baik berupa
barang maupun uang yang diberikan oleh fihak penjual barang kepada tim
logistik, maka harus dilaporan kepada direksi untuk ditetapkan
penggunaannya (jika dalam bentuk barang) dan pembagian prosentasenya
(jika dalam bentuk uang) antara fihak rumah sakit dengan tim logistik
sebagai imbalan prestasi tim logistik dalam proses negosiasi lebih lanjut
dengan harga yang lebih rendah dari kesepakatan harga sebelumnya antara
rumah sakit dan penjual.
16. Bag. Baksos dan Yandu :
- Menjaga citra RS NH saat melaksanakan baksos atau yandu.
- Mengedepankan aspek pelayanan social dan edukasi ke masyarakat
17. Bag. HC dan HV :
- Mengucapkan Salam saat akan memeriksa (kec. pd kondisi darurat)
- Memperlakukan pasien dan keluarganya sebagaimana keluarga
- Untuk layanan pasien dewasa (bukan lansia) ditanyakan apakah
menghendaki perawatan oleh petugas sejenis.
- Untuk layanan homecare dan homevisite di atas j21.00 dilayani oleh
petugas laki-laki.
18. Bag. CS :
- Melayani semua kebutuhan pasien dan keluarga dengan baik dan ramah
- Mensikapi semua pasien seperti layaknya keluarga
- Membantu semua kebutuhan informasi pasien dan keluarga dengan sabar
19. Bag. Sopir :
- Menjaga etika dan akhlak ketika mengantar jemput pasien ataupun jenazah
- Mampu membawa diri dan menyesuaikan sikap dalam situasi dan kondisi
kegawatan ataupun kesedihan (kematian)
20. Bag. HU :
- Memberikan keteladanan (uswatun hasanah) bagi semua karyawan
- Mampu mendampingi pasien dan keluarga dalam menghadapi ujian dan
musibah sakit atau kematian dengan sabar

BAB III
PENUTUP

1. Pedoman Etika karyawan Rumah Sakit ini mulai diberlakukan sejak tanggal
ditetapkan.
2. Sesuai dengan tuntutan perkembangan dan kebutuhan perusahaan, maka Pedoman

14
ini akan ditinjau dan direview secara berkala.
3. Pedoman ini disusun untuk dijadikan acuan dalam penerapan etika Islam, etika
profesi, di Lingkungan Rumah Sakit Al-Rohmah dengan penuh tanggung jawab.

15

Anda mungkin juga menyukai