Di susun oleh :
Di terima dan disahkan guna memenuhi salah satu syarat dalam menempuh ujian
SMK Farmasi Katolik Wiyata Farma Kertosono Tahun pelajaran 2017/2018
Laporan praktik kerja industri ini telah di terima, di periksa dan disahkan oleh
pembimbing Instalasi Praktik Kerja Industri.
Hari :
Tanggal :
Bulan :
Tahun :
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui
Puji syukur kami panjatkaan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
berkah dan petunjuknya kami dapat menyelesaikan Praktek Kerja Lingkungan di
Apotek Podo Sehat pada tanggal 12 Juni – 5 agustus 2017, serta kami dapat
menyelesaikan penyusunan dari laporan ini.
Dalam penulisan laporan ini kami juga mendapat bantuan dari berbagai
pihak oleh karena itu dengan segala kerendahan dan keiklasan hati kami
mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada :
8. Dan semua pihak yang telah berperan serta baik secara langsung maupun tidak
langsung.
Kami menyadari bahwa laporan ini jauh dari kata sempurna, hal itu dikarenakan
keterbatasan kemampuan dan pengetahuan kami. Oleh karena itu, saya sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita selanjutnya. Akhirnya, penulis
berharap semoga laporan ini dapat berguna dan bermanfaat.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul.............................................................................................
Daftar Isi..
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang
B Tujuan
C Ruang Lingkup
A. Pengertian Apotek
B. Peraturan Perundang Undangan di Bidang Apotek Ruang Lingkup
kerja Kefarmasian
C. Pengelolaan Apotek
D. Persyaratan Izin Apotek
E. Pengelolaan Obat di Apotek
F. Pelayanan Resep
G. Penyimpanan dan Laporan Narkotika dan Psikotropika
BAB V
A. Kesimpulan
B. Saran
BAB VI
A. Penutup
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
Prakerin adalah kependekan dari Praktek Kerja Industri yaitu kegiatan
pelatihandan pembelajaran yang dilaksanakan pada dunia usaha dalam dunia
usaha atau industri dalam upaya pendekatan atau untuk meningkatkan mutu para
siswa siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan kopetensi siswa sesuai
bidangnya dan untuk menambah jbekal masa-masa mendatang guna memasuki
dunia kerja yang semakin bansiswa sesuai bidangnya dan untuk menambah jbekal
masa-masa mendatang guna memasuki dunia kerja yang semakin banyak serta
ketat dalam persaingan seperti masa sekarang.
2. Melengkapi tugas sekolah sebagai syarat untuk mengikuti ujian akhir tahun
pelajaran 2017 / 2018.
I.3.RUANG LINGKUP
1. Tempat pelaksanaan
2. Waktu pelaksanaan
Dimana setiap harinya masuk pada pukul 07.00 WIB s/d 12.30
3. Unit Kerja
Pada prakrin yang kami jalani adalah instalasi farmasiyang di kepalai oleh
seorang Apoteker Pengelola Apotek, yaitu Yustina Ratna K.S.Si.,Apt Yang di
bantu oleh 2 asisten apoteker yaitu Indrasari kustiningrum dan Tri Purwanti
BAB II
TINJAUAN UMUM
A. Apotekr adalah sarjana farmasi yang telah lulus dan telah mengucapkan
sumpah jabatan Apoteker, mereka berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku dan berhak melakukan pekerjaan kefarmasian di
Indonesia sebagai Apoteker.
B. Surat Izin Apotek (SIA) adalah surat izin yang di berikan oleh Menteri
kepada Apoteker atau Apoteker bekerjasama dengan pemlik sarana
Apotek (PSA) untuk menyelenggarakan Apotek disuatu tempat tertentu.
C. Apoteker Pengelola Apotek (APA) adalah Apoteker yang telah di beri
surat izin apotek.
D. Apoteker pendamping adalah apoteker yang bekerja di apotek di samping
apoteker pengelola apotek dan menggantkannya pada jam-jam tertentu
pada hari buka apotek.
E. Apoteker penganti adalah Apoteker pengelola apotek selama apoteker
pengelola apotek tersebut tidsk berada di tempat lebih dari tiga bulan secar
terus-menerus. Telah memiliki surat izin kerja dan tidak bertindak sebagai
Asisten apoteker.
F. Asisten apoteker adalah mereka yang berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku berhak melakukan pekrjaan kefarmasian sebagai
Asisten apoteker.
G. Resep adalah permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi, dan dokter
hewan kepada Apoteker Pengelola Apotek (APA) untuk menyediakan dan
menyerahkan obat bagi penderita dengan perundang-undangan yang
berlaku.
H. Sediaan FARMASI adalahobat, bahan obat, obat asli Indonesia, alat
kesehatan dan komestika.
I. Alat kesehatan dalah instrumen , appartus, mesin, implan yang tidak
mengandung obat yang di gunakan untuk mencegah , mendiagnosis,
menyembuhkan, dan meringankan penyakit, dan membentuk struktur dan
memperbaiki fungsi tubuh.
J. Perbekalan kesehatan adalah semua bahan dan peralatan yang di perlukan
untuk menyelenggarakan semua peralatan yang di pergunakan untuk
melaksanakan pengelola apotek.
b. T ahap perencanaan
A. Tahap perencanaan kebutuhan obat meliputi :
1. Tahap persiapan
Perencanaan obat merupakan suatu kegiatan dalam
ramngka menetapkan jenis dan jumlah obat sesuai dengan
pola penyakit serta kebutuhan pelayanan kesehatan, hal ini
dapat dilakukan dengan membentuk tim perencanaan
pengadaan obat yang bertujuan meningkatkan efisien dan
efektifitas penggunaan dana obat melalui kerja sama antar
isntansi yang terkait dengan masalah obat.
2. Tahap pemilihan obat.
Tahap ini menentuka obat-obat yang sangat di perlukan
susuai dengan kebutuhan, dengan prinsip
dasarmenentukan jenis obat yang akan digunakan atau
dibeli.
c. Tahap perhitungan kebutuhan obat
Tahap ini untukmenghindari masalah kekosongan obat atau
kelebihan obat. Dengan koordinasi dari proses perencanaan dan
pengadaan obat diharapkan obat yang dapat tepat jenis, tepat
jumlah dan tepat waktu. Metode yang biasa digunakan dalam
perhitungan kebutuhan obat , yaitu :
1. Metode konsumsi
Secara umum metode konsumsi menggunakan konsumsi obat
individual dalam memproyeksikan kebutuhan yang akan
datang berdasarkan analisa data konsumsi obat tahun
sebelumnya.
2. Metode Morbiditas
Memperkirakan kebutuhan obat berdasarkan jumlah kehadiran
pasien, kejadian penyakit yang umum, dan pola perawatn
standart dari penyakit yang ada
3. Metode penyesuaian konsumsi
Motede ini menggunakan data pada insiden penyakit,
konsumsi penggunaan obat. Sistem perencanaan pengadaan di
dapat dengan mengekstrapolasi nilai konsumsi dan
penggunaan untuk mencapai target sistem suplai berdasarkan
pada cakupan populasi atau tingkat pelayanan yang di
sediakan.
4. Metode proyeksi tingkat pelayanan dari keperluan anggaran
Metode ini di gunakan untuk menaksir keuangan keperluan
pengadaan obat berdasarkan biaya per pasien yang di obati
seyiap macam-macam level dalam system kesehatan yang
sama.
2. Pengadaan
a. Pengadaan barang baik obat-obatan dan perbekalan farmasi
lainnya dilakukan oleh karyawan di bidang perencanaan dan
pengadaan dalam hal ini di lakukan oleh asisten apoteker yang
bertanggung jawab kepada Apoteker Pengelola Apotek.
Pengadaan barang dilakukan berdasarkan data yang tercatan pada
buku defecta dan perkiraan kebutuhan konsumen dengan arahan
dan kendali APA. Kebutuhan barang tersebut di masukan pada
surat pemesanan barang.
1. Bagian pembelian membuat surat pesanan yang berisi nama
distributor, nama barang, kemasan, jumlah barang dan
potongan harga yang kemudian di datangi oleh bagian
pembeli dan Apoteker Pengelola Apotek.
2. Setelah membuat surat pesanan, bagian pembelian langsung,
memesan barang ke distributor. Bila ada pesanan mendadak
maka bagian pembelian akan melakukan pemesanan melalui
telepon dan surat pesanan akan di berikan pada saat barang di
antarkan.
3. Pedagang besar farmasi akan mengantar langsung barang yang
dipesan
4. Pembelian obat dan perbekalan farmasi lainnya tidak saja
berasal dari Pedagang Besar Farmasi atau distributor lainnya.
Adapun dasar pemilihan Pedagang Besar Farmsi atau
distributor adalah resmi (terdaftar), kualitas barang yang
dikirim dapat dipertanggung jawabkan, ketersediaan barang,
besarnya potongan harga (diskon) yang diberikan, kecepatan
pengiriman barang yang tepat waktu, dan cara pembayaran
(kredit atau tunai) penerimaan
Setelah barang datang maka dilakukan penerimaan dan
pemeriksaan barang. Petugas kemudian mencocokkan barang
dengan surat pesanan, apabila sesuai dengan surat pesanan, maka
surat tanda penerimaan barang di tandatangani oleh petugas
apotek, untuk pembayaran itu tergantung kesepakatan antara PBF
dan pihak pembelian di apotek, bisa secara tunai, kredit, atau
konsiyasi dan lain lain
3. Penyimpanan
4. Pendistribusian
Resep yang mengandung narkotik harus ditulis tersendiri yaitu tidak boleh
iter (pengulangan), ditulis nama pasien tidak boleh m.i = mihi ipsi = untuk
dipakai sendiri, alamat harus jelas dan aturan pakai harus jelas, tidak boleh
ditulis cara pakai diketahui (usus cognitus)
1. Pengertian Narkotika
Narkotika adalah Zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan
tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan
penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai
menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.
2. Pengertian Psikotropika.
Psikotropika adalah zat atau obat baik alamiah atau sintetis, bukan
narkotika yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada sistem
saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan
perilaku.
3. Peraturan Narkotika dan Psikotropika.
a. Pengaturan narkotika dan psikotropika bertujuan untuk:
- Menjamin ketersediaan narkotika dan psikotropika untuk
kepentingan pelayan dan pengembangan ilmu pengetahuan.
- Mencegah terjadinya penyalahgunaan narkotika dan
psikotropika.
- Memberantas peredaran gelap narkotika dan psikotropika.
b. Narkotika dan psikotropika hanya dapat dipergunakan untuk
kepentingan pelayanan kesehatan dan pengembangan ilmu
pengetahuan.
c. Narkotika dan psikotropika golongan 1 hanya dapat dipergunakan
untuk kepentingan ilmu pengetahuan dan dilarang untik kepentingan
lain.
4. Penyimpanan Narkotika dan Psikotropika.
Narkotika dan psikotropika yang berada dalam penggunaan
importir, eksportir, pabrik obat, Pedagan Besar Farmasi,
sarana penyimpanan sediaan farmasi pemerintah, Apotek,
Rumah sakit, Puskesmas, Dokter dan lembaga ilmu
pengetahuan wajib di simpan secara khusus.
Laporan ini dibuat secara rutin setiap bulan oleh pabrik, PBF, apotek dan rumah
sakit yang dikirimkan/ di tunjukan kepada kepala Dinas Kesehatan Kota/
Kabupaten/ Dati II dengan Tebusan kepada :
Apotek podo sehat berdiri pada tanggal 26 Juni 1997. Apotek podo sehat adalah
apotek milik swasta atau perorangan yang didirikan berdasarkan surat keputusan
Bupati kepada Daerah tingkat II Nganjuk.
Nomor : 503.08/77/sito/426/1997
Apotek ini juga bekerja sama dengan dokter-dokter yang membuka praktek di
wilayah Kertosono.
PSA APA
AA
Indrasari K
Tri Purwanti
NON AA
III.3. Pelayanan apotek
1. Pelayanan obat ada dua jenis yaitu :
a. Pelayanan dengan resep dokter.
Ialah resep masuk di terima, unntuk mencegah kejadinya kekeliruan
diperjelas nama dan alamatnya, kemudian di beri harga, dilayani, di
periksa kembali, dan di serahkan kepada pasien dengan memberi
informasi tentang cara penggunaan dan khasiat obat tersebut.
b. Pelayanan obat tanpa resep dokter.
Pelayanan obat termasuk dalam golongan obat bebas dan obat bebas
terbatas yang disertai informasi cara penggunaannya.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
V.1. Kesimpulan
Dari hasil praktik kerja industri di apotek podo sehat kertosono selama
kurang lebih satu bulan yang dapat di simpulkan adalah tenaga ahli
yang mempunyai kewenangan di bidang kefarmasian dengan keahlian
yang di peroleh selama pendidikan di bidang farmasi.
Lingkup pekerjaannya meliputi semua aspek obat, mulai menyediakan
bahan baku obat dalam arti luas, membuat sediaan jadi sampai
pelayanan kepada pasien.
V.2. Saran
PENUTUP
http;//farmasismk.blogspot.com/2011/11pengertian-apotek.html?m=1
https://www.vebma.com/pendidikan/contoh-makalah/15323
RAK NARKOTIKA
TEMPAT MERACIK
BUNGKUS PUYER
MEMBUNGKUS PUYER
MENEMPELKAN ETIKET