Anda di halaman 1dari 3

Akuntansi Pajak Penghasilan (PSAK 46)

Pendahuluan

Seperti kita ketahui bahwa tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang
bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Pemakai
laporan keuangan tersebut diantaranya adalah investor, karyawan, kreditor, pemerintah,
masyarakat, dll. Sementara itu, tugas akuntan adalah untuk melindungi pemakai laporan
keuangan dari kesalahan membaca informasi dalam akuntansi keuangan yang disajikan.

Dalam praktiknya, perusahaan yang merupakan WP Badan harus menghitung penghasilan


dengan dua cara yang berbeda. Di satu sisi, akuntan perusahaan harus menyajikan laporan
keuangan kepada pemegang saham sesuai dengan PSAK. Sementara itu di sisi lain akuntan juga
harus menyajikan laporan keuangan kepada pemerintah, dalam hal ini Direktorat Jendral Pajak,
sesuai dengan ketentuan perpajakan dalam sebuah Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak
Penghasilan Badan / SPT Tahunan PPh Badan.

Karena antara PSAK dan ketentuan perpajakan banyak memiliki perbedaan, penentuan laba
akuntansi (Pretax financial income) dan penghasilan kena pajak atau laba fiskal (taxable income)
juga seringkali menghasilkan perbedaan. Agar laporan keuangan komersil (menurut PSAK)
sama dengan laporan keuangan fiskal, maka perlu dibuat rekonsiliasi fiskal.

Berikut saya sajikan ilustrasi penentuan Pajak Penghasilan perusahaan dengan dibuat rekonsiliasi
fiskal, sebagai berikut :
Seperti terlihat contoh di atas, terdapat tiga koreksi fiskal terhadap laporan keuangan komersil
PT. MMM untuk tahun 2015, diantaranya koreksi terhadap akun Penyusutan Aset Tetap, akun
Beban Lain-Lain, dan akun Penghasilan Bunga. Berikut penjelasannya :

Pertama, PT. MMM dalam menyusun laporan keuangannya menerapkan metode penyusutan
aset tetap yang berbeda dengan metode penyusutan aset tetap sesuai dengan ketentuan
perpajakan yang berlaku, sehingga perlu dilakukan koreksi fiskal.

Kedua, sebagian pengeluaran dalam akun beban lain-lain tidak diakui dalam penentuan laba
fiska karena tidak didukung oleh bukti-bukti yang diterima menurut ketentuan fiskal atau tidak
berhubungan langsung dengan kegiatan usaha PT. MMM.
Ketiga, penghasilan bunga dikoreksi seluruhnya menurut ketentuan fiskal karena pengenaan PPh
nya bersifat final. Artinya PPh yang telah dipotong oleh bank sebagai pemberi penghasilan
menurut ketentuan fiskal tidak boleh dijadikan sebagai Uang Muka Pajak atau pun Beban Usaha
dalam penghitungan PPh Badan. Dengan demikian penghasilan bunganya pun harus dikeluarkan
dari penghitungan Penghasilan Kena Pajak.

Berdasarkan contoh di atas, secara komersial beban PPh yang diakui oleh PT. MMM pada tahun
2015 adalah sebesar Rp. 838.050.000,- sedangkan menurut fiskal Pajak terutang yang harus
dilunasi sebesar Rp. 708.988.000,-

Perbedaan pengakuan Pajak Penghasilan menurut standar akuntansi keuangan dan ketentuan
perpajakan di atas itulah yang menjadi fokus diterapkannya PSAK 46 tentang Akuntansi Pajak
Penghasilan.

Tujuan dan Ruang Lingkup PSAK 46

PSAK 46 bertujuan untuk mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan. Masalah
utama dalam perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan adalah bagaimana
mempertanggungjawabkan konsekuensi pajak pada periode berjalan dan periode mendatang
untuk hal berikut ini:

a. penyelesaian jumlah tercatat aset (liabilitas) masa depan yang diakui dalam laporan posisi
keuangan;
b. transaksi dan kejadian lain pada periode kini yang diakui dalam laporan keuangan entitas.

Selain itu, PSAK 46 juga mengatur pengakuan aset pajak tangguhan yang timbul dari rugi pajak
yang belum dikompensasikan atau kredit pajak yang belum dimanfaatkan, penyajian pajak
penghasilan dalam laporan keuangan, dan pengungkapan informasi yang terkait dengan pajak
penghasilan.

Nah itu teman-teman pengetahuan pendahuluan tentang Akuntansi Pajak Penghasilan yang perlu
teman-teman ketahui, selanjutnya saya akan sharing lanjutannya yang akan membahas tentang
Prinsip Dasar PSAK 46, Laba Akuntansi dan Laba Fiskal, Jurnal-jurnal dan Rekonsiliasi Fiskal.

Semoga dapat membantu...


Mohon koreksi bila ada salah...

Indahnya berbagi...

Anda mungkin juga menyukai