Laporan Kasus Penyakit Hiv Aids 12
Laporan Kasus Penyakit Hiv Aids 12
DAFTAR ISI.............................................................................................1
KATA PENGANTAR...............................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
A. KESIMPULAN......................................................................................................21
B. SARAN..................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................22
Dalam laporan ini kami menyadari banyak kesalahan dan masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun
sehingga laporan ini dapat menjadi lebih baik. Semoga laporan ini dapat menjadi
lebih baik. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kami pada khususnya dan bagi
pembaca pada umumnya.
Akhirnya kami hanya bisa berharap agar laporan ini dapat berguna baik bagi
kami sebagai penulis pihak-pihak yang berkepentingan khususnya.
PENULIS
PENDAHULUAN
Penyakit AIDS adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang dikenal sebagai HIV
yang dapat menyebabkan daya tahan tubuh seseorang menurun sehingga mudah terjangkit
penyakit infeksi berat atau keganasan yang menyebabkan kematian.1
Kita semua mungkin sudah banyak mendengar cerita-cerita yang menyeramkan tentang
HIV/AIDS. Penyebrangan AIDS itu berlangsung secara cepat dan mungkin sekarang sudah ada
disekitar kita. Sampai sekarang belum ada obat yang bisa menyembuhkan AIDS, bahkan penyakit
yang saat ini belum bisa dicegah dengan vaksin. Acquired Immune Deficiency Syndrome atau
yang lebih dikenal dengan dengan AIDS adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus HIV
yaitu: H = Human (manusia), I = Immuno deficiency (berkurangnya kekebalan), V = Virus1.
Maka dapat dikatakan HIV adalah virus yang menyerang dan merusak sel kekebalan
tubuh manusia sehingga tubuh kehilangan daya tahan dan mudah terserang berbagai penyakit
antara lain TBC, diare, sakit kulit, dll. Kumpulan gejala penyakit yang menyerang tubuh kita
itulah yang disebut AIDS.1
Maka, selama bertahun-tahun orang dapat terinfeksi HIV sebelum akhirnya mengidap
AIDS. Namun penyakit yang paling sering ditemukan pada penderita AIDS adalah sejenis radang
paru-paru yang langka, yang dikenal dengan nama pneumocystis carinii pneumonia (PCP), dan
sejenis kanker kulit yang langka yaitu kaposi’s sarcoma (KS). Biasanya penyakit ini baru muncul
dua sampai tiga tahun setelah penderita didiagnosis mengidap AIDS. Seseorang yang telah
terinfeksi HIV belum tentu terlihat sakit. Secara fisik dia akan sama dengan orang yang tidak
terinfeksi HIV. 1
Oleh karena itu 90% dari pengidap AIDS tidak menyadari bahwa mereka telah
tertular virus AIDS, yaitu HIV karena masa inkubasi penyakit ini termasuk lama dan itulah
sebabnya mengapa penyakit ini sangat cepat tertular dari satu orang ke orang lain. Masa inkubasi
TINJAUAN TEORITIS
A. Pengertian
1. HIV
MenurutPrice & Wilson, 1995 HIV (Human immunodeficiency virus) adalah
virus penyebab Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS). HIV yang dulu
disebut sebagai HTLV-III (Human T cell lympothropic virus Tipe III) atau LAV
(Lymphadenopathy Virus), adalah virus sitopatik dari famili retrovirus. Hal ini
menunjukkan bahwa virus ini membawa materi genetiknya dalam asam
ribonukleat (RNA) dan bukan dalam asam deoksiribonukleat (DNA).
Menurut Muma et al (1997) Virus ini memiliki kemampuan unik untuk
mentransfer informasi genetik mereka dari RNA ke DNA dengan menggunakan
enzim yang disebut reverse transcriptase, yang merupakan kebalikan dari proses
transkripsi (dari DNA ke RNA) dan translasi (dari RNA ke protein) pada
umumnya. 6
2. AIDS
Acquired Immune Deficiency Syndrome atau yang lebih dikenal dengan dengan
AIDS adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus HIV yaitu: H = Human (manusia), I =
Immuno deficiency (berkurangnya kekebalan), V = Virus.7
Maka dapat dikatakan HIV adalah virus yang menyerang dan merusak sel kekebalan
tubuh manusia sehingga tubuh kehilangan daya tahan dan mudah terserang berbagai penyakit
antara lain TBC, diare, sakit kulit, dll. Kumpulan gejala penyakit yang menyerang tubuh kita itulah
yang disebut AIDS, yaitu:
Jadi AIDS berarti kumpulan gejala akibat kekurangan atau kelemahan sistem
kekebalan tubuh yang dibentuk setelah kita lahir dan disebabkan oleh HIV atau Human
Immunodeficiency Virus. AIDS bukan penyakit turunan, oleh sebab itu dapat menulari siapa saja.
Virusnya sendiri bernama Human Immunodeficiency Virus (atau disingkat HIV) yaitu virus yang
memperlemah kekebalan pada tubuh manusia. Orang yang terkena virus ini akan menjadi
rentan terhadap infeksi oportunistik ataupun mudah terkena tumor. Meskipun penanganan
yang telah ada dapat memperlambat laju perkembangan virus, namun penyakit ini belum benar-
benar bisa disembuhkan.7
Fase HIV adalah fase dimana virus masuk ke dalam tubuh dan tubuh mulai
melakukan perlawanan dengan menciptakan antibodi. Pada fase ini, sebagian besar orang tidak
merasakan gejalanya sehingga disebut fase tanpa gejala.8
Fase AIDS, adalah saat tubuh sudah tidak mampu melawan penyakit-penyakit yang
masuk dan menginfeksi tubuh. Biasanya dikatakan fase AIDS setalah muncul 2 atau lebih gejala.
Misal flu yang sulit sembuh diiringi mencret dan menurunnya berat badan hingga >10%.Untuk
memudahkan penjelasannya.8
Orang dengan HIV dan AIDS (ODHA) dibagi dalam 4 Stadium perkembangan, yaitu:
a. Stadium awal infeksi HIV, menunjukkan gejala-gejala seperti : demam, kelelahan, nyeri sendi,
pembesaran kelenjar getah bening. Gejala-gejala ini menyerupai influenza/monokleosis.
b. Stadium tanpa gejala, yaitu stadium dimana ODHA nampak sehat, namun dapat merupakan
sumber penularan infeksi HIV. Masa ini bisa mencapai 5 hingga 10 tahun, bergantung
dengan kekebalan tubuh dan kesehatan seseorang.
c. Stadium ARC (AIDS Related Complex), memperlihatkan gejala-gejala seperti demam lebih dari
38oC secara berkala/terus-menerus, menurunnya berat badan lebih dari 10% dalam waktu 3
bulan, pembesaran kelenjar getah bening, diare/mencret secara berkala/terus-menerus
d. Stadium AIDS, akan menunjukkan gejala-gejala seperti terdapatnya kanker kulit yang disebut
sarkoma kaposi, kanker kelenjar getah bening, infeksi penyakit penyerta misalnya :
pneumonia yang disebabkan oleh pneumocytis carinii, TBC, peradangan otak/selaput otak.8
B. Patofisiologi
Virus memasuki tubuh dan terutama menginfeksi sel yang mempunyai molekul CD4.
Kelompok terbesar yang mempunyai molekul CD4 adalah limfosit T4 yang mengatur
reaksi sistem kekebalan manusia. Sel-sel target lain adalah monosit, makrofag, sel
dendrit, sel langerhans dan sel mikroglia. Setelah mengikat molekul CD4 melalui
transkripsi terbalik. Beberapa DNA yang baru terbentuk saling bergabung dan masuk ke
dalam sel target dan membentuk provirus. Provirus dapat menghasilkan protein virus
baru, yang bekerja menyerupai pabrik untuk virus-virus baru. Sel target normal akan
membelah dan memperbanyak diri seperti biasanya dan dalam proses ini provirus juga
ikut menyebarkan anak-anaknya. Secara klinis, ini berarti orang tersebut terinfeksi untuk
seumur hidupnya.8
Siklus replikasi HIV dibatasi dalam stadium ini sampai sel yang terinfeksi diaktifkan.
Aktifasi sel yang terinfeksi dapat dilaksanakan oleh antigen, mitogen, sitokin (TNF alfa
atau interleukin 1) atau produk gen virus seperti sitomegalovirus (CMV), virus Epstein-
Barr, herpes simpleks dan hepatitis. Sebagai akibatnya, pada saat sel T4 yang terinfeksi
diaktifkan, replikasi serta pembentukan tunas HIV akan terjadi dan sel T4 akan
dihancurkan. HIV yang baru dibentuk ini kemudian dilepas ke dalam plasma darah dan
menginfeksi sel-sel CD4+ lainnya. Karena proses infeksi dan pengambil alihan sel T4
mengakibatkan kelainan dari kekebalan, maka ini memungkinkan berkembangnya
neoplasma dan infeksi opportunistik.8
Sesudah infeksi inisial, kurang lebih 25% dari sel-sel kelenjar limfe akan terinfeksi
oleh HIV pula. Replikasi virus akan berlangsung terus sepanjang perjalanan infeksi HIV;
tempat primernya adalah jaringan limfoid. Kecepatan produksi HIV diperkirakan
berkaitan dengan status kesehatan orang yang terjangkit infeksi tersebut. jika orang
-Digigit nyamuk
-Memakai toilet bersama
-Berhubungan Seks selain pasangan (suami/istri) jika diperlukan harus menggunakan kondom.
D. Manifestasi klinik
Gejala dini yang sering dijumpai berupa eksantem, malaise, demam yang
menyerupaiflu biasa sebelum tes serologi positif. Gejala dini lainnya berupa penurunan
berat badan lebih dari 10% dari berat badan semula, berkeringat malam, diare kronik,
kelelahan, limfadenopati. WHO membagi beberapa stadium HIV yaitu :
Dianggap AIDS bila tes HIV positif dengan strategi pemeriksaan yang sesuai (2 kali positif
dengan reagen yang berbeda) dengan minimal 2 gejala mayor dan 1 gejala minor, gejala ini
bukan disebabkan oleh keadaan lain yang tidak berkaitan dengan infeksi HIV.
Gejala Mayor :
BB turun >10% dalam 1 bulan
Diare kronis > 1 bulan
Demam >1 bulan
Penurunan kesadaran dan gangguan neurologis
Demensia/ HIV enselopati
Gejala Minor :
Batuk menetap > 1 bulan
Dermatitis generalisata
Herpes zoster multisegmental dan berulang
Kandidiasis orofaringeal
Herpes simpleks kronis progresif
Limfadenopati generalisata
Infeksi jamur berulang pada wanita
Retinitis CMV
Tidak,ulangi tes
A1 dan A2 YA,antibodi HIV positif
pada keduanya
Tidak,antibodi
HIV positif pada Tidak,tes
salah satu ? antibodi HIV A3
A1 +A2+A3 ??
Ya,berati
Tidak,anggap tidak Ya,DIAGNOSA PASTI
intermedinnate
ditemukan HIV HIV
E. Etiologi
AIDS disebabkan oleh virus yang mempunyai beberapa nama yaitu HTL II, LAV, RAV.
Yang nama ilmiahnya disebut Human Immunodeficiency Virus ( HIV ) yang berupa agen viral
yang dikenal dengan retrovirus yang ditularkan oleh darah dan punya afinitas yang kuat terhadap
limfosit T .8
F. Komplikasi
1. Oral Lesi
2. Neurologik
3. Gastrointestinal
4. Respirasi
5. Dermatologik
Lesi kulit stafilokokus : virus herpes simpleks dan zoster, dermatitis karena
xerosis, reaksi otot, lesi scabies/tuma, dan dekobitus dengan efek nyeri,gatal,rasa
terbakar,infeksi skunder dan sepsis.13
6. Sensorik
Upaya rekonstruksi imun dan vaksin dengan agen tersebut seperti interferon,
maka perawat unit khusus perawatan kritis dapat menggunakan keahlian dibidang
proses keperawatan dan penelitian untuk menunjang pemahaman dan keberhasilan
terapi AIDS.5
Populasi target` Pedoman terapi ARV 2007 Pedoman terapi ARV 2011
ODHA tanpa gejala klinis (ST. 1) dan CD4 < 200 cell/mm3 CD4 < 350 cell/mm3
belum pernah mendapat terapi ARV
ODHA dengan gejala klinis dan belum Semua pasien CD4 <200 Stadium Klinis 2 bila CD4 < 350 sel/mm3
pernah mendapatkan terapi ARV sel/mm3 Atau
Stadium klinis 3 atau 4, Stadium klinis 3 atau 4, berapapun jumlah CD4
beberapapun jumlah CD4
Perempuan hamil dengan HIV Stadium klinis 1 atau 2 dan Semua ibu hamil berapapun jumlah CD4 atau apapun stadium
CD4 <200 sell/mm3 klinis
Stadium klinis 3 dan CD4 <350
sell/mm3
Stadium klinis 4 beberapapun
jumlah CD4
ODHA dengan koinfeksi TB dan belum Adanya gejala TB aktif dan Mulai terapi berapapun jumlah CD4
pernah mendapat terapi ARV CD4 <350 sell/mm3
ODHA dengan koinfeksi HBV yang Tidak ada rekomendasi ODHA dengan koinfeksi Hepatitis B (kronis aktif), berapapun
belum pernah mendapat terapi ARV jumlah CD4.
ODHA yang belum pernah mendapat AZT atau d4T + 3TC (atau FTC) Menggunakan TDF sebagai lini pertama
terapi ARV +EFV atau NVP Perlunya memulai phase-out d4T dan memulai terapi dengan
AZT atau TDF, mengingat efek samping
Perempuan hamil HIV+ AZT + 3TC + NVP AZT atau TDF sebagai lini pertama
Koinfeksi TB-HIV AZT atau d4T + 3TC (atau FTC) TDF menggantikan d4T sebagai lini pertama
+ EFV
Koinfeksi HIV-Hepatitis B (kronis aktif) TDF + 3TC (atau FTC)+ EFV Diperlukan panduan NRTI yang berisi TDF + 3 TC (atau FTC)
Sampai detik ini belum ada vaksin yang sanggup mencegah atau
mengobati HIV AIDS. Namun bukanlah sesuatu yang mustahil untuk
melakukan pencegahan HIV terhadap diri sendiri dan orang lain. Oleh
karena itu, pemahaman terhadap proses penularan merupakan kunci
dari pencegahannya. Disini saya sampaikan tindakan-tindakan untuk
mencegah penularan HIV AIDS jika anda belum terinfeksi HIV AIDS.
Tindakan-tindakan untuk mencegah penularan HIV AIDS jika anda belum terinfeksi
HIV AIDS. Yaitu :
Pahami HIV AIDS dan ajarkan pada orang lain. Memahami HIV AIDS dan bagaimana virus ini
ditularkan merupakan dasar untuk melakukan tindakan pencegahan
Ketahui status HIV AIDS patner seks anda. Berhubungan seks dengan sembarang orang
menjadikan pelaku seks bebas ini sangat riskan terinfeksi HIV, oleh karena itu mengetahui
status HIV AIDS patner seks sangatlah penting.
Gunakan jarum suntik yang baru dan steril. Penyebaran paling cepat HIV AIDS adalah
melalui penggunaan jarum suntik secara bergantian dengan orang yang memiliki status HIV
positif, penularan melalui jarum suntik sering terjadi pada IDU ( injection drug user).
Gunakan Kondom Berkualitas. Selain membuat ejakulasi lebih lambat, penggunaan kondom
saat berhubungan seks cukup efektif mencegah penularan HIV AIDS melalui seks.
Lakukan sirkumsisi / khitan. Banyak penelitian pada tahun 2006 oleh National Institutes of
Health (NIH) menunjukkan bahwa pria yang melakukan khitan memiliki resiko 53 % lebih
kecil daripada mereka yang tidak melakukan sirkumsisi.
Lakukan tes HIV secara berkala. Jika anda tergolong orang dengan resiko tinggi, sebaiknya
melakukan tes HIV secara teratur, minimal 1 tahun sekali. 5
PENUTUP
A. KESIMPULAN
HIV MenurutPrice & Wilson, 1995 HIV (Human immunodeficiency virus)
adalah virus penyebab Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS). HIV yang
dulu disebut sebagai HTLV-III (Human T cell lympothropic virus Tipe III) atau LAV
(Lymphadenopathy Virus), adalah virus sitopatik dari famili retrovirus. Hal ini
menunjukkan bahwa virus ini membawa materi genetiknya dalam asam ribonukleat
(RNA) dan bukan dalam asam deoksiribonukleat (DNA). AIDS
AIDS disebabkan oleh virus yang mempunyai beberapa nama yaitu HTL II, LAV, RAV.
Yang nama ilmiahnya disebut Human Immunodeficiency Virus ( HIV ) yang berupa agen viral
yang dikenal dengan retrovirus yang ditularkan oleh darah dan punya afinitas yang kuat terhadap
limfosit T
B. SARAN
Buat Para remaja jangan mudah terpengaruh dengan zaman sekarang karena
kita harus jaga-jaga terhadap lingkungan ini. Jangan pernah mencoba nikmatnya
dunia terutama pergaulan bebas.
1. Maulanusantara.files.wordpress.com
2. Djoerban Z, Djauzi S. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III. Jakarta: Pusat
http://www.unicef.org/aids/index_documents.html
4. World Health Organization. Buku saku pelayanan kesehatan anak di Rumah Sakit.
Jakarta: WHO Indonesia: 2009;222-49Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Kurang Perhatian Terhadap Pencegahan AIDS . Diakses dari http://www.depkes.go.id
tanggal 19 November 2009.
5. Health Protection Agency; UK National Screening Committee. Infectious Diseases
in Pregnancy Screening Programme 2007/08 Annual Report and 2005–2007
Surveillance Data. London: HPA; 2009. Available at:
www.hpa.org.uk/web/HPAwebFile/HPAweb_C/121446464688.
6. Health Protection Agency. HIV in the United Kingdom: 2009 Report. London:
HPA; 2009 . Available at :
www.hpa.org.uk/web/HPAweb&HPAwebStandard/HPAweb_C/1227515299695.
Rep 2004;53:1106-10.