Pelatihan Pratugas
PENDAMPINGAN DESA
PEMBERDAYAAN
KOMPETENSI
KHUSUS
PENDAMPING DESA
PEMBERDAYAAN
EVALUASI PENGELOLAAN
KEUANGAN DESA
Pokok Bahasan 1
EVALUASI PENGELOLAAN
KEUANGAN DESA
PB Rencana Pembelajaran
Tujuan
Setelah pembelajaran ini peserta diharapkan dapat :
1. Menguraikan faktor-faktor kritis dalam
perencanaan keuangan desa berdasarkan pengalaman;
2. Menjelaskan prinsip mendasar dalam perencanaan
keuangan desa;
3. Memfasilitasi proses evaluasi dokumen
perencanaan keuangan desa.
Waktu
3 JP (135 menit)
Metode
Refleksi, Umpan balik, Curah Pendapat, Kerja Kelompok.
Media
Alat Bantu
Flipt Chart, spidol, laptop, LCD, Whiteboard
Proses Penyajian
Faktor-
Tahap Pelaksanaan Prinsip Tindakan
No Prinsip faktor
Kegiatan Perbaikan
Baik Kurang Penyebab
1 Partisipasi
2 Transparansi
3 Spesifik
4 Terukur
5 Akurat
6 Realistis
7 Tepat Waktu
Pengantar
Pengelolaan Keuangan Desa sebagai rangkaian kegiatan, diawali dengan
kegiatan Perencanaan, yaitu penyusunan APBDesa. Dengan demikian, penting
untuk memahami secara tepat berbagai aspek APBDesa: fungsi, ketentuan,
struktur, sampai mekanisme penyusunannya, sebagaimana diuraikan pada Bab
ini.
Pengertian
Secara umum, pengertian perencanaan keuangan adalah kegiatan untuk
memperkirakan pendapatan dan belanja untuk kurun waktu tertentu di masa
yang akan datang. Dalam kaitannya dengan Pengelolaan Keuangan Desa,
perencanaan dimaksud adalah proses penyusunan APBDes.
Sebagaimana telah dipaparkan pada Bab I, penyusunan APBDesa berdasar
pada RKPDesa, yaitu rencana pembangunan tahunan yang ditetapkan
dengan Peraturan Desa (Perdes). Dengan demikian, APBDesa yang juga
ditetapkan dengan Perdes, merupakan dokumen rencana kegiatan dan
anggaran yang memiliki kekuatan hukum.
Fungsi APB Desa
Sebagai dokumen yang memiliki kekuatan hukum, APBDesa menjamin
kepastian rencana kegiatan, dalam arti mengikat Pemerintah Desa dan semua
pihak yang terkait, untuk melaksanakan kegiatan sesuai rencana yang telah
ditetapkan, serta menjamin tersedianya anggaran dalam jumlah yang tertentu
dana yang masih mengendap dalam rekening kas desa yang belum
dapat direalisasikan hingga akhir tahun anggaran sebelumnya.
Mekanisme, Tugas, dan Tanggungjawab Pelaku dalam Penyusunan APB
Desa
Mekanisme (prosedur dan tatacara) penyusunan APBDesa dapat dilihat pada
bagan alur di bawah ini:
B. Belanja Desa
Belanja desa, meliputi semua pengeluaran dari rekening desa yang
merupakan kewajiban desa dalam 1 (satu) tahun anggaran yang tidak
akan diperoleh pembayarannya kembali oleh desa. Belanja desa
dipergunakan dalam rangka mendanai penyelenggaraan kewenangan
Desa.
Kelompok Belanja Jenis Kegiatan Jenis Belanja dan Rincian Belanja
(Sesuai RKP Desa)
Penyelenggaraan a. Kegiatan Belanja Pegawai
Pemerintahan Desa Pembayaran 1. Pembayaran penghasilan tetap
Penghasilan Kepala Desa (1 org)
Tetap dan Perangkat Desa (Kaur, Kasi,
Tunjangan Kadus, dll mis. 11 org)
2. Pembayaran tunjangan
Kepala Desa
Perangkat Desa (Kaur, Kasi,
Kadus)
BPD (mis: 5 org)
3. Insentif RT dan RW (mis: 5 RW,
b. Kegiatan
25 RT)
operasional
kantor
1.Belanja Barang dan Jasa
ATK, Listrik, Air,
Telepon
Fotocopy/Penggandaa
n
Benda Pos
2.Belanja Modal
Komputer
Mesin Tik
Meja, Kursi, Lemari
Pelaksanaan Kegiatan 1. Belanja Barang dan Jasa
Pembangunan Desa Pembangunan Upah
Jalan Lingkungan Sewa Mobil
(Rabat Beton), dll Minyak Bekesting
(contoh)
Paku, Benang
2. Belanja Modal
Marmer Prasasti
Beton Readymix
Kayu
Pasir
Batu
Plastik Cor
Pembinaan Kegiatan 1. Belanja Barang dan Jasa
Kemasyarakatan Desa Penyelenggaraan Honor Pelatih
Keamanan dan Transpor Peserta
Ketertiban Konsumsi
Lingkungan
Alat Pelatihan
(contoh)
dll
2. Belanja Modal
Pemberdayaan Kegiatan Pelatihan 1. Belanja Barang dan Jasa
Masyarakat Desa Kelompok Tani Honor Penyuluh Pertanian
(contoh) Transpor Penyuluh
Konsumsi
Alat Pelatihan
2. Belanja Modal
Belanja Tak Terduga
Tujuan
Setelah pembelajaran ini peserta diharapkan dapat :
1. Menguraikan faktor-faktor kritis dalam
pelaksanaan keuangan desa berdasarkan
pengalaman;
Waktu
2 JP (90 menit )
Metode
Refleksi dan Umpan Balik, Curah Pendapat, Diskusi dan
Kerja Kelompok.
Media
Alat Bantu
Flipt Chart, spidol, laptop, LCD, Whiteboard
Proses Penyajian
1. Menjelaskan mengenai tujuan, hasil dan proses dari
pembelajaran sub pokok bahasan “Pelaksanaan Keuangan
Desa”.
Kegiatan 1: Refleksi mengidentifikasi faktor-faktor kritis
2. Minta peserta menceritakan pengalamannya dalam
fasilitasi pelaksanaan keuangan Desa.
2. Pengadaan barang
dan jasa
3. Pengajuan Surat
Permohonan Pembayaran
(SPP)
4. Pelaksanaan Kegiatan
Masalah yang
Kegiatan Pelaksanaan Uraian Faktor Kritis
muncul
1. Penyusunan Rencana - Penentuan
Penggunaan Dana tahapan
(RPD) pencairan dana
- Perhitungan
kebutuhan dana
sesuai tahapan
kegiatan
4. Pelaksanaan - Penyusunan
Kegiatan jadwal dan
rencana kerja
- Penetuan
tenaga kerja
- Penyusunan
buku bantu
kegiatan
- Laporan
pertanggungjawa
ban kegiatan
2. Memastikan
akurasi perhitungannya
3. Verifikasi telah
dijalankan
4. dst
2. Prosedur
pengajuan
3. dst
2. Bukti-bukti
transaksi
3. Posisi keuangan
4. dst
Pengantar
Berdasarkan APBDesa yang dihasilkan pada tahap Perencanaan, dimulailah
tahap Pelaksanaan. Kegiatan pokok pada tahap ini mencakup: penyusunan
RAB, pengajuan Surat Permintaan Pembayaran (SPP), dan selanjutnya
pelaksanaan kegiatan di lapangan. Hal yang juga sangat pentig untuk
dipahami dengan tepat dan benar adalah tugas dan tanggungjawab masing-
masing pelaku (Pengelola). Bab ini akan memaparkan secara rinci topik di atas.
Pengertian
Pelaksanaan dalam Pengelolaan Keuangan Desa adalah rangkaian kegiatan
untuk melaksanakan rencana dan anggaran yang telah ditetapkan APBDesa.
Kegiatan pokok dalam fase pelaksanaan ini pada dasarnya bisa dipilah
menjadi dua: 1) Kegiatan yang berkaitan dengan pengeluaran uang, dan 2)
Pelaksanaan kegiatan di lapangan.
Beberapa ketentuan yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan Pengelolaan
Keuangan Desa, adalah:
Contoh RAB
3. Waktu Pelaksanaan :
Rincian Pendanaan
Harga
No. URAIAN Volume Satuan Jumlah Rp.
Satuan Rp.
1 2 3 4 5
1. Belanja Barang dan Jasa
1.1 Upah Pekerja 137 HOK 40.000 5.480.000
1.2 Upah Tukang 45 HOK 50.000 2.250.000
1.3 Paku 5-10 cm 11 Kg 16.000 176.000
1.4 Minyak Bekesting 4 Ltr 2.000 7.200
1.5 Benang 5 Bh 3.000 15.000
1.6 Mobil Pik Up 4 Hari 250.000 1.000.000
1.7 Ember 5 Glg 5.000 25.000
Sub Total 1) 8.953.200
2. Belanja Modal
800.
2.1 Beton Readymix 86 M3 000 68.800.000
1.100.0
2.2 Kayu Bekesting 2 M3 00 1.760.000
2.3 Pasir Urug 25 M3 110. 2.706.000
000
2.
2.4 Plastik cor 757 M2 000 1.514.000
130.
2.5 Batu Scroup 11 M3 000 1.430.000
2.6 Papan Proyek 1 Bh 150.000 150.000
2.7 Prasasti Marmer 1 Bh 350.000 350.000
Sub Total 2) 76.710.000
Total 85.663.200,00
Disetujui/Mensahkan
2. Pengadaan Barang/Jasa
Berdasarkan RAB yang sudah disahkan Kepala Desa dan rencana teknis
pengerjaan kegiatan di lapangan, Kepala Seksi (Pelaksana Kegiatan)
memproses/memfasilitasi Pengadaan Barang dan Jasa guna menyediakan
barang/jasa sesuai kebutuhan suatu kegiatan yang akan dikerjakan, baik
yang dilakukan secara swakelola maupun oleh pihak ketiga. Pengadaan
barang dan jasa dimaksud bertujuan untuk dan menjamin:
Penggunaan anggaran secara efisien efisien
Efektifitas pelaksanaan sebuah kegiatan
Jaminan ketersediaan barang dan jasa yang sesuai (tepat
jumlah, tepat waktu, dan sesuai spesifikasi)
Transparansi dan akuntabilitas dalam penyediaan barang/jasa
Peluang yang adil bagi seluruh masyarakat atau pengusaha
terutama yang berada di desa setempat untuk berpartisipasi
3. Pengajuan SPP
Selanjutnya, Kepala Seksi sebagai Koordinator Pelaksana Kegiatan
mengajukan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) sesuai prosedur dan
tatacara sebagai berikut:
Berdasarkan RAB tersebut, Pelaksana Kegiatan membuat Surat
Permintaan Pembayaran (SPP) kepada Kepala Desa dilengkapi
dengan Pernyataan Tanggung Jawab Belanja dan Bukti Transaksi. Ke
Sekretaris Desa melakukan verifikasi terhadap SPP beserta
lampirannya.
Kepala Seksi mengajukan dokumen SPP yang sudah
diverifikasi kepada Kepala Desa
Kepala Desa menyetujui SPP dan untuk selanjutnya dilakukan
pembayaran.
4. Pembayaran
Prosedur dan tatacara pembayaran ditetapkan sebagai berikut:
Kepala Seksi menyerahkan dokumen SPP yang telah
disetujui/disahkan Kepala Desa
Bendahara melakukan pembayaran sesuai SPP
Bendahara melakukan pencatatan atas pengeluaran yang
terjadi. De
Tentang Pajak
Bendahara desa sebagai wajib pungut pajak penghasilan (PPh) dan pajak lainnya, wajib
menyetorkan seluruh penerimaan potongan dan pajak yang dipungutnya ke rekening kas
negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pajak adalah perwujudan dari pengabdian dan peran serta wajib pajak untuk secara
langsung dan bersama-sama melaksanakan kewajiban perpajakan yang diperlukan untuk
pembiayaan negara dan pembangunan nasional.
Wajib pajak adalah orang pribadi atau badan yang menurut ketentuan peraturan
perundang-undangan perpajakan ditentukan untuk melakukan kewajiban perpajakan,
termasuk pemungut pajak atau pemotong pajak. Jadi wajib pajak terdiri dari dua golongan
besar yaitu orang pribadi atau badan dan pemotong atau pemungut pajak.
Pemotong pajak adalah istilah yang digunakan pemungut pajak penghasilan (PPh) atas
pengeluaran yang sudah jelas /pasti sebagai penghasilan oleh penerimanya. Misal
pengeluaran untuk gaji, upah, honorarium (imbalan kerja atau jasa) sewa, bunga, dividen,
royalti (imbalan penggunaan harta atas modal). Bendahara diwajibkan untuk memotong
PPh atas pembayaran terhadap penerima. Jenis-jenis PPh, ada PPh perorangan (PPh 21) dan
PPh badan (PPh 23).
Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dikenakan terhadap penyerahan barang kena pajak (BKP)
dan Jasa Kena Pajak oleh Pengusaha. Prinsip dasar cara pemungutan PPN adalah penjual
atau pengusaha kena pajak (PKP) memungut pajak dari si pembeli. Pembeli pada waktu
menjual memungut PPN terhadap pembeli berikutnya. Penjual atau PKP wajib menerbitkan
Faktur Pajak minimal dua rangkap. Lembar kedua untuk PKP penjual – namanya Pajak.
Keluaran dan lembar pertama untuk PKP pembeli – namanya pajak masukan. Tarif PPN
pada umumnya adalah 10% (sepuluh persen) dari harga jual selanjutnya yang harus dibayar
oleh pembeli adalah 110% (seratus sepuluh persen).
Setiap penerimaan dan pengeluaran pajak dicatat oleh Bendahara dalam buku pembantu
kas pajak.
1 2 3 4
Pindahan Jumlah
dari halaman
sebelumnya
Jumlah
Total Penerimaan
De
……
Pela
Pelaksanaan
Partisipasi Masyarakat terlibat dalam: Kasi terkait membentuk tim
1. Survey harga penyusun RAB
2. Menyusun RAB Ada warga yang mengerti tentang
3. Memfasilitasi proses tatacara dan terampil menghitung
pengadaan barang dan jasa RAB
Transparansi Barang dan jasa yang Data harga dan spesifikasi
dibutuhkan diumumkan secara barang dan jasa yang umum
terbuka berlaku di desa setempat
Standar harga hasil survey Warga yang memiliki
diumumkan secara terbuka pengetahuan tentang harga dan
Spesifikasi barang dan jasa spesifikasi barang dan jasa yang
yang dibutuhkan diumumkan dibutuhkan
secara terbuka Warga yang memiliki
(Bila pengadaan melalui kemampuan dan/atau usaha
pelelangan) Penawaran dari penyediaan barang dan jasa
pemenang lelang diumumkan Mengumumkan renvana
secara terbuka pengadaan barang dan jasa
Rencana Pembelajaran
SPB
Penatausahaan Keuangan
1.3 Desa
Tujuan
Setelah pembelajaran ini peserta diharapkan dapat :
1. Menguraikan faktor-faktor kritis dalam
penatausahaan keuangan desa berdasarkan
pengalaman;
Waktu
3 JP ( 135 menit )
Metode
Refleksi dan Umpan Balik, Curah Pendapat, Diskusi,
Penugasan Perorangan.
Media
Alat Bantu
Flipt Chart, spidol, laptop, LCD, Whiteboard
Proses Penyajian
1. Menjelaskan mengenai tujuan, hasil, dan proses dari
pembelajaran sub pokok bahasan “Penatausahaan Keuangan
Desa”.
12. Penyusunan
Buku Bank
kas tunai
Buku Bank
Kertas Kerja
Perhitungan Pajak
Bahan Bacaan
SPB
Penatausahaan Keuangan
1.3
Desa
Pengantar
Ketekunan dan ketelitian menjadi syarat dalam melaksanakan kegiatan ini. Apa
saja ketentuan yang harus dipatuhi, tugas dan tanggung jawab Pengelola,
prosedur dan dokumen penatausahaan dipaparkan secara rinci pada Bab ini.
Pengertian
Penatausahaan adalah pencatatan seluruh transaksi keuangan, baik
penerimaan maupun pengeluaran uang dalam satu tahun anggaran.
Ketentuan Pokok Penatausahaan
Pengelola Keuangan Desa, khususnya Bendahara, wajib memahami beberapa
hal yang menjadi ketentuan pokok dalam Penatausahaan, agar kegiatan
Penatausahaan berlangsung secara benar dan tertib. Secara ringkas,
ketentuan pokok dimaksud disajikan pada tabel di bawah ini:
Transaksi/Kegiatan Ketentuan Pokok
Rekening Desa 1. Rekening Desa dibuka oleh Pemerintah Desa di bank
Pemerintah atau bank Pemerintah Daerah atas nama
Pemerintah Desa.
2. Spesimen atas nama Kepala Desa dan Bendahara Desa dengan
jumlah rekening sesuai kebutuhan.
Penerimaan Penerimaan dapat dilakukan dengan cara:
1. Disetorkan oleh bendahara desa
2. Disetor langsung oleh Pemerintah supra desa atau Pihak III
kepada Bank yang sudah ditunjuk
3. Dipungut oleh petugas yang selanjutnya dapat diserahkan
kepada Bendahara Desa atau disetor langsung ke Bank.
Penerimaan oleh bendahara desa harus disetor ke kas desa paling
lambat tujuh hari kerja dibuktikan dengan surat tanda setoran
Dilarang..!!
JUMLAH SALDO
PENGELUA
KODE PENERI- PENGELU NO
No. Tgl. URAIAN RAN
REKENING MAAN -ARAN BUKTI
KUMULATI
(Rp.) (Rp.) F
1 2 3 4 5 6 7 8 9
……………., tanggal
…………………
MENGETAHUI
BENDAHARA DESA, KEPALA
DESA,
…………………………………..
…………………
JUMLAH
....................tanggal.....................
......
Mengetahui
3) Buku Bank
Berfungsi untuk mencatat semua transaksi baik penerimaan maupun
pengeluaran yang terkait dengan bank (penarikan, penyetoran, dll).
BULAN :
BANK CABANG :
REK. NO. :
N TGL URAIAN BUKTI PEMASUKAN PENGELUARAN SALDO
o TRAN TRANSA TRANSAK
SETO BUNGA PENA PAJAK BIAYA
……
MENGETAHUI
KEPALA DESA BENDAHARA DESA,
………………………………………….. ……………………………
Bukti Transaksi
Selain berupa Buku Kas, Buku Bank dan Buku Kas Pembantu, bukti
transaksi juga merupakan bagian dari penatausahaan dalam pengelolaan
keuangan. Tanpa bukti transaksi, transaksi bisa dianggap tidak sah.
Bukti transaksi adalah dokumen pendukung yang berisi data transaksi
yang dibuat setelah melakukan transaksi untuk kebutuhan pencatatan
keuangan. Di dalam suatu bukti transaksi minimal memuat data: pihak
yang mengeluarkan atau yang membuat. Bukti transaksi yang baik adalah
di dalamnya tertulis pihak yang membuat, yang memverifikasi, yang
menyetujui dan yang menerima.
Contoh Bukti Transaksi:
Kuitansi: Merupakan bukti transaksi yang muncul akibat
terjadinya penerimaan uang sebagai alat pembayaran suatu
transaksi yang diterima oleh si penerima uang.
Nota Kontan (Nota): Merupakan bukti pembelian atau
penjualan barang yang dibayar secara tunai.
Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi | 50
PENINGKATAN KAPASITAS PENDAMPING DESA
Nota
Kwitansi
Tujuan
Setelah pembelajaran ini peserta diharapkan dapat :
1. Menguraikan faktor-faktor kritis dalam pelaporan
keuangan desa berdasarkan pengalaman;
Waktu
2 JP ( 90 menit )
Metode
Refleksi dan Umpan Balik, Curah Pendapat, Diskusi
Kelompok, Penugasan Kelompok.
Media
Lembar Umpan Balik
Alat Bantu
Flipt Chart, spidol, laptop, LCD, Whiteboard
Proses Penyajian
1. Menjelaskan mengenai tujuan, hasil, dan proses
pembelajaran dari sub pokok bahasan “Pelaporan
Keuangan Desa”.
Fungsi form-form yaitu untuk menjamin kerja yang terarah, disiplin, tertib,
terukur. Hubungannya dengan prinsip tersebut adalah instrumen/form
menjadi sarana untuk merealisasikan prinsip-prinsip transparansi dan
akuntabilitas.
Laporan Semester 1
Laporan Semester 2
- Realisasi - Dokumen
Laporan Semester 2 Pendapatan lampiran tidak
- Realisasi Belanja lengkap
- Realisasi - Bukti transaksi
Pembiayaan belanja tidak
- SILPA lengkap
- Kesalahan
pencatatan
kategori belanja
- Realisasi
Laporan realisasi Pendapatan
pelaksanaan APB - Realisasi Belanja
Desa - Realisasi
Pembiayaan
- SILPA
- Kelengkapan
Dokumen (Laporan
kekayaan milik Desa,
Laporan yang masuk
di Desa
Buku Bank
Kertas Kerja
Perhitungan Pajak
1 PENDAPATAN
1 1 Pendapatan Asli Desa
1 1 1 Hasil Usaha
1 1 2 Swadaya, Partisipasi dan
Gotong Royong
1 1 3 Lain-lain Pendapatan Asli
Desa yang sah
1 2 Pendapatan Transfer
1 2 1 Dana Desa
1 2 2 Bagian dari hasil pajak
&retribusi daerah
kabupaten/ kota
1 2 3 Alokasi Dana Desa
1 2 4 Bantuan Keuangan
1 2 4 1 Bantuan Provinsi
1 2 4 2 Bantuan Kabupaten /
Kota
JUMLAH PENDAPATAN
2 BELANJA
2 1 Bidang Penyelenggaraan
Pemerintahan Desa
2 1 1 Penghasilan Tetap dan
Tunjangan
2 1 1 1 Belanja Pegawai:
- Penghasilan Tetap
Kepala Desa dan
Perangkat
- Tunjangan Kepala
Desa dan Perangkat
- Tunjangan BPD
2 1 2 Operasional Perkantoran
2 1 2 2 Belanja Barang dan Jasa
- Alat Tulis Kantor
- Benda POS
- Pakaian Dinas dfan
Atribut
- Pakaian Dinas
- Alat dan Bahan
Kebersihan
- Perjalanan Dinas
- Pemeliharaan
- Air, Listrik,dasn
Telepon
- Honor
- dst…………………..
2 1 2 3 Belanja Modal
- Komputer
- Meja dan Kursi
- Mesin TIK
- dst……………………
..
2 1 3 Operasional BPD
2 1 3 2 Belanja Barang dan Jasa
- ATK
- Penggandaan
- Konsumsi Rapat
- dst
…………………….
2 1 4 Operasional RT/ RW
2 1 4 2 Belanja Barang dan Jasa
- ATK
- Penggadaan
- Konsumsi Rapat
- dst
………………………….
2 2 Bidang Pelaksanaan
Pembangunan Desa
2 2 1 Perbaikan Saluran Irigasi
2 2 1 2 Belanja Barang dan jasa
- Upah Kerja
- Honor
- dst………………..
2 2 1 3 Belanja Modal
- Semen
- Material
- dst…………
- dst……………………
……………..
2 2 2 3 Belanja Modal:
- Aspal
- Pasir
- dst ……………
2 2 3 Kegiatan……………………
………
2 3 Bidang Pembinaan
Kemasyarakatan
2 3 1 Kegiatan Pembinaan
Ketentraman dan
Ketertiban
2 3 1 2 Belanja Barang dan Jasa:
- Honor Pelatih
- Konsumsi
- Bahan Pelatihan
- dst…………………
2 3 2 Kegiatan…………………….
2 4 Bidang Pemberdayaan
Masyarakat
2 4 1 Kegiatan Pelatihan Kepala
Desa dan Perangkat
2 4 1 2 Belanja Barang dan Jasa:
- Honor pelatih
- Konsumsi
- Bahan pelatihan
- dst…………………
2 4 2 Kegiatan……………………
…..
2 5 2 Kegiatan……………………
…
JUMLAH BELANJA
SURPLUS / DEFISIT
3 PEMBIAYAAN
3 1 Penerimaan Pembiayaan
3 1 1 SILPA
3 1 2 Pencairan Dana Cadangan
3 1 3 Hasil Kekayaan Desa
Yang di pisahkan
JUMLAH ( RP )
3 2 Pengeluaran Pembiayaan
3 2 1 Pembentukan Dana
Cadangan
3 2 2 Penyertaan Modal Desa
JUMLAH ( RP )
DISETUJUI OLEH
KEPALA DESA ………………………
TTD
(……………………………….)
1 2 Pendapatan Transfer
1 2 1 Dana Desa
1 2 2 Bagian dari hasil pajak &retribusi
daerah kabupaten/ kota
1 2 3 Alokasi Dana Desa
1 2 4 Bantuan Keuangan
1 2 4 1 Bantuan Provinsi
1 2 4 2 Bantuan Kabupaten / Kota
JUMLAH PENDAPATAN
2 BELANJA
2 1 Bidang Penyelenggaraan
Pemerintahan Desa
- Tunjangan BPD
2 1 2 Operasional Perkantoran
2 1 2 2 Belanja Barang dan Jasa
- Alat Tulis Kantor
- Benda POS
- Pakaian Dinas dfan
Atribut
- Pakaian Dinas
- Alat dan Bahan
Kebersihan
- Perjalanan Dinas
- Pemeliharaan
- Air, Listrik,dasn Telepon
- Honor
- dst…………………..
2 1 2 3 Belanja Modal
- Komputer
- Meja dan Kursi
- Mesin TIK
- dst……………………..
2 1 3 Operasional BPD
2 1 3 2 Belanja Barang dan Jasa
- ATK
- Penggandaan
- Konsumsi Rapat
- dst …………………….
2 1 4 Operasional RT/ RW
2 1 4 2 Belanja Barang dan Jasa
- ATK
- Penggadaan
- Konsumsi Rapat
- dst ………………………….
2 2 Bidang Pelaksanaan
Pembangunan Desa
2 2 1 Perbaikan Saluran Irigasi
2 2 1 2 Belanja Barang dan jasa
- Upah Kerja
- Honor
- dst………………..
2 2 1 3 Belanja Modal
- Semen
- Material
- dst…………
2 2 3 Kegiatan……………………………
2 3 Bidang Pembinaan
Kemasyarakatan
2 3 1 Kegiatan Pembinaan
Ketentraman dan Ketertiban
2 3 1 2 Belanja Barang dan Jasa:
- Honor Pelatih
- Konsumsi
- Bahan Pelatihan
- dst…………………
2 3 2 Kegiatan…………………….
2 4 Bidang Pemberdayaan
Masyarakat
2 4 1 Kegiatan Pelatihan Kepala Desa
dan Perangkat
2 4 1 2 Belanja Barang dan Jasa:
- Honor pelatih
- Konsumsi
- Bahan pelatihan
- dst…………………
2 4 2 Kegiatan………………………..
2 5 2 Kegiatan………………………
JUMLAH BELANJA
SURPLUS / DEFISIT
3 PEMBIAYAAN
3 1 Penerimaan Pembiayaan
3 1 1 SILPA
3 1 2 Pencairan Dana Cadangan
3 1 3 Hasil Kekayaan Desa Yang di
pisahkan
JUMLAH ( RP )
3 2 Pengeluaran Pembiayaan
3 2 1 Pembentukan Dana Cadangan
3 2 2 Penyertaan Modal Desa
JUMLAH ( RP )
DISETUJUI OLEH
KEPALA DESA ………………………
TTD
(……………………………….)
MEMUTUSKAN
Pasal 1
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Tahun Anggaran ...... dengan rincian
sebagai berikut:
1. Pendapatan Desa
Rp…....................
2. Belanja Desa
a. Bidang Penyelenggaraan Pemerintah Desa Rp….........................
b. Bidang Pembangunan Rp….........................
c. Bidang Pembinaan Kemasyarakatan Rp….........................
d. Bidang Pemberdayaan Masyarakat Rp….........................
e. Bidang Tak Terduga Rp….........................
Jumlah Belanja Rp….........................
Surplus/Defisit Rp…......................
= = = = = = = = = ===
3. Pembiayaan Desa
a. Penerimaan Pembiayaan Rp. ……...................
b. Pengeluaran Pembiayaan Rp. .........................
Selisih Pembiayaan ( a – b ) Rp…….....................
= = = = = = = = = =====
Pasal 2
Uraian lebih lanjut mengenai hasil pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Desa sebagaimana dimaksud Pasal 1, tercantum dalam lampiran Peraturan Desa ini
terdiri dari:
1. Lampiran I : Laporan Pertanggungjawaban Realisasi Pelaksanaan
APBDesaTahun Anggaran .........;
2. Lampiran II : Laporan Program Sektoral dan Program Daerah yang masuk ke
desa.
Pasal 3
Ditetapkan di ................
Pada tanggal .................
KEPALA DESA ...................
...........................................
...
1 2 Pendapatan Transfer
1 2 1 Dana Desa
1 2 2 Bagian dari hasil pajak
&retribusi daerah kabupaten/
kota
1 2 3 Alokasi Dana Desa
1 2 4 Bantuan Keuangan
1 2 4 1 Bantuan Provinsi
1 2 4 2 Bantuan Kabupaten / Kota
JUMLAH PENDAPATAN
2 BELANJA
2 1 Bidang Penyelenggaraan
Pemerintahan Desa
2 1 1 Penghasilan Tetap dan
Tunjangan
2 1 1 1 Belanja Pegawai:
- Penghasilan Tetap Kepala
Desa dan Perangkat
- Tunjangan Kepala Desa
dan Perangkat
- Tunjangan BPD
2 1 2 Operasional Perkantoran
2 1 2 2 Belanja Barang dan Jasa
- Alat Tulis Kantor
- Benda POS
- Pakaian Dinas dfan
Atribut
- Pakaian Dinas
- Alat dan Bahan
Kebersihan
- Perjalanan Dinas
- Pemeliharaan
- Air, Listrik,dasn Telepon
- Honor
- dst…………………..
2 1 2 3 Belanja Modal
- Komputer
- Meja dan Kursi
- Mesin TIK
- dst……………………..
2 1 3 Operasional BPD
2 1 3 2 Belanja Barang dan Jasa
- ATK
- Penggandaan
- Konsumsi Rapat
- dst …………………….
2 1 4 Operasional RT/ RW
2 1 4 2 Belanja Barang dan Jasa
- ATK
- Penggadaan
- Komsumsi Rapat
- dst ………………………….
2 2 Bidang Pelaksanaan
Pembangunan Desa
2 2 1 Perbaikan Saluran Irigasi
2 2 1 2 Belanja Barang dan jasa
- Upah Kerja
- Honor
- dst………………..
2 2 1 3 Belanja Modal
- Semen
- Material
- dst…………
2 2 3 Kegiatan……………………………
2 3 Bidang Pembinaan
Kemasyarakatan
2 3 1 Kegiatan Pembinaan
Ketentraman dan Ketertiban
2 3 1 2 Belanja Barang dan Jasa:
- Honor Pelatih
- Konsumsi
- Bahan Pelatihan
- dst…………………
2 3 2 Kegiatan…………………….
2 4 Bidang Pemberdayaan
Masyarakat
2 4 1 Kegiatan Pelatihan Kepala Desa
dan Perangkat
2 4 1 2 Belanja Barang dan Jasa:
- Honor pelatih
- Konsumsi
- Bahan pelatihan
- dst…………………
2 4 2 Kegiatan……………………….
2 5 2 Kegiatan………………………
JUMLAH BELANJA
SURPLUS / DEFISIT
3 PEMBIAYAAN
3 1 Penerimaan Pembiayaan
3 1 1 SILPA
3 1 2 Pencairan Dana Cadangan
3 1 3 Hasil Kekayaan Desa Yang di
pisahkan
JUMLAH ( RP )
3 2 Pengeluaran Pembiayaan
3 2 1 Pembentukan Dana Cadangan
3 2 2 Penyertaan Modal Desa
JUMLAH ( RP )
- Pembiayaan Netto
(PENERIMAAN PEMBIAYAAN –
PENGELUARAN
PEMBIAYAAN )
- SILPA tahun berjalan
(SELISIH ANTARA
PEMBIAYAAN NETTO DENGAN
HASIL SURPLUS/DEFISIT)
TANGGAL ..............................
TTD
(KEPALA DESA ..............)
JUMLAH ASET (A + B)
TANGGAL ..............................
TTD
(KEPALA DESA ..............)
Penjelasan tabel:
Tanggal : ...…………
Desa : ……………
Kecamatan : ……………
Kabupaten : ..…………
tanggal, ..................
..
Kepala Desa
(.............................)
Bahan Bacaan
SPB
Pelaporan dan
1.4 Pertanggungjawaban
Pengelolaan Keuangan Desa
Pengantar
Pelaporan dan Pertanggungjawaban adalah babakan terakhir dalam siklus
Pengelolaan Keuangan Desa. Hal-hal pokok yang perlu dipahami berkenaan
dengan Bab ini mencakup: pengertian dan makna laporan
pertanggungjawaban, tahap, prosedur, dan tatacara penyampaian laporan
pertanggungjawaban. Selain itu perlu dihayati bahwa pada hakikatnya laporan
pertanggungjawaban Pengelolaan Keuangan Desa adalah pemenuhan
tanggungjawab kepada masyarakat-rakyat desa atas pengelolaan uang dan
kepentingan rakyat oleh Pemerintah Desa.
Pelaporan
Pelaporan merupakan salah satu mekanisme untuk mewujudkan dan
menjamin akuntabiltas pengelolaan keuangan desa, sebagaimana ditegaskan
dalam asas Pengelolaan Keuangan Desa (Asas Akuntabel). Hakikat dari
pelaporan ini adalah Pengelolaan Keuangan Desa dapat
dipertanggungjawabkan dari berbagai aspek: Hukum, administrasi, maupun
moral. Dengan demikian, pelaporan pengelolaan keuangan desa menjadi
kewajiban PemerintaD desa sebagai bagian tak terpisahkan dari
penyelengaraan pemerintahan desa.
Fungsi
Pelaporan sebagai salah satu alat pengendalian untuk:
Mengetahui kemajuan pelaksanaan kegiatan, dan
Pokok Bahasan 2
PENGEMBANGAN
EKONOMI PERDESAAN
SPB
Rencana Pembelajaran
2.1
Pokok Kebijakan
Pengembangan Ekonomi
Kawasan Perdesaan
Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi | 78
PENINGKATAN KAPASITAS PENDAMPING DESA
Tujuan
Setelah pembelajaran ini peserta diharapkan dapat:
1. Menguraikan pokok kebijakan pengembangan
ekonomi perdesaan;
2. Menjelaskan alasan mendasar perlunya BUMADES
dan BUM Desa Bersama.
Waktu
1 JP ( 45 menit)
Metode
Ceramah, Curah pendapat, Diskusi
Media
Lembar Curah Pendapat
SlidePresentasi
Alat Bantu
Flipt Chart, spidol, laptop, dan LCD
Proses Penyajian
1. Fasilitator menjelaskan tujuan, hasil, dan proses yang
diharapkan dari sub pokok bahasan“Pokok Kebijakan
Pengembangan Ekonomi Kawasan Perdesaan”.
Rencana Pembelajaran
SPB
2.2 Analisis Pengembangan
Ekonomi Kawasan Perdesaan
Tujuan
Setelah pembelajaran ini peserta diharapkan dapat:
1. Mengidentifikasi potensi pengembangan ekonomi
kawasan perdesaan
Waktu
2 JP ( 90 menit)
Metode
Curah Pendapat, Diskusi kelompok, studi kasus
Media
Lembar Diskusi, Slide Presentasi, Lembar Kerja
Alat Bantu
Flipt Chart, spidol, laptop, dan LCD
Proses Penyajian
1. Menjelaskan tujuan, hasil, dan proses yang diharapkan
dari subpokok bahasan“Analisis Pengembangan Ekonomi
Kawasan Perdesaan”.
LEMBAR KASUS
“Potensi Ekonomi Kawasan Perdesaan”
LEMBAR KERJA
Tujuan
Setelah pembelajaran ini peserta diharapkan dapat:
Waktu
2 JP ( 90 menit)
Metode
Paparan, curah pendapat, bermain puzzle
Media
Lembar permainan
Alat Bantu
Flipt Chart, spidol, laptop, dan LCD
Proses Penyajian
1. Menjelaskan tujuan, hasil, dan proses yang
diharapkan dari subpokok bahasan “Pendirian BUMDesa
Bersama”.
LEMBAR PERMAINAN 1
Petunjuk Permainan
1. Tulis syarat-syarat di atas di kertas-kertas kecil terpisah (satu
syarat dapat dipisah/ditulis di dua atau lebih kertas);
LEMBAR PERMAINAN 2
M
u
s
y
a
w
a
r
a
h
D
es
a
/ P
e
n
g
u
s
u
l
a
nM
a
t
e
r
i
M
u
s
y
.
A
n
t
a
r
D
es
aP
e
r
u
m
u
s
a
nP e
n
e
r
b
ia
n
P
e
r
.
K
e
s
e
p
a
ka
t
a
n
P
e
m
b
e
n
t
u
k
anK
e
s
e
p
a
k
a
t
a
n D
e
s
a
M
en
g
e
n
a
i
B
U
M
D
e
s
/
B
U
M
De
s s
e
b
a
g
a
i
D
r
af
t
P
e
r
M
u
s
y
a
w
a
r
a
h BU
MD
e
s
A
n
t
a
r
D
e
s
a D
e
s
a
P
e
n
d
r
i
i
a
n
B
U
M
De
s
a
; P
e
r
a
t
u
r
a
n
D
e
s
a
/
D
r
a
f
t
P
e
r
a
u
t
r
a
n
O
r
g
a
n
i
s
a
s
i
p
e
n
g
eo
l
l
a P
e
r
a
t
u
r
a
n
A
nt
a
r
D
e
s
a
D
e
s
a
/
P
e
r
a
t
ur
a
n
B
U
M
De
s
a
; y
a
n
g
d
t
i
a
n
d
at
a
n
g
a
n
i
B
e
r
s
a
m
a
D
e
s
a
M
o
d
a
l
u
s
a
h
a
B
U
M o
e
l
h
K
e
p
a
l
a
De
s
a
D
e
s
a
;
da
n
A
D
/
A
R
T
B
U
M
D
es
a
.
Petunjuk Permainan
1. Tulis tahapan proses di atas di kertas-kertas kecil terpisah
(satu tahap dapat dipisah/ditulis di dua atau lebih kertas);
Bahan Bacaan
SPB
2.4 Pengembangan Ekonomi
Kawasan Perdesaan
Pendahuluan
Masyarakat desa masih jauh dari kata sejahtera, menurut Indeks Desa
Membangun (IDM) sebanyak 18,87% desa termasuk dalam kategori desa
sangat tertinggal, sebanyak 45,41% desa berstatus desa tertinggal, sebanyak
30,66% desa termasuk dalam kategori desa berkembang, sebanyak 4,83%
desa berstatus desa maju, dan persentase terendah desa mandiri sebanyak
0,23% dari total jumlah desa. Permasalahan umum di desa saat ini adalah
kemiskinan dan ketimpangan. Menurut data BPS September 2015 sebanyak
Pendirian BUM Desa hanya dapat dilakukan melalui Musyawarah Desa. Pokok
bahsan yang dibicarakan dalam Musyawarah Desa meliputi: (a) Pendirian
BUM Desa sesuai dengan kondisi ekonomi dan sosial budaya masyarakat; (b)
Organisasi pengelola BUM Des; (c) Modal usaha BUM Desa; dan (d) Anggaran
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga BUM Desa
Hasil kesepakatan Musyawarah Desa menjadi pedoman bagi pemerintah
desa dan Badan Permusyawaratan Desa untuk menetapkan Peraturan Desa
tentang Pendirian BUM Desa. BUM Desa dapat terdiri dari unit-unit usaha
yang berbadan hukum yang berupa lembaga bisnis yang kepemilikan
sahamnya berasal dari BUM Desa dan masyarakat. BUM Desa juga dapat
membentuk unit usaha meliputi :
a. Perseroan Terbatas sebagai persekutuan modal, dibentuk
berdasarkan perjanjian, dan melakukan kegiatan usaha dengan modal
yang sebagian besar dimiliki oleh BUM Desa, sesuai dengan peraturan
perundangundangan tentang Perseroan Terbatas; dan
c. Usaha Perantara
e. Bisnis Keuangan
f. Usaha Bersama
Contoh : dapat berdiri sendiri serta diatur dan dikelola secara sinergis
oleh BUM Desa agar tumbuh menjadi usaha bersama dan dapat pula
menjalankan kegiatan usaha bersama seperti desa wisata yang
mengorganisir rangkaian jenis usaha dari kelompok masyarakat
Namun, segala upaya ini harus didasari oleh aksi kolektif pemerintah desa
dan masyarakat. Sehingga BUM Desa memiliki nilai transformasi sosial,
ekonomi dan budaya. Hal inilah yang menjadikan BUM Desa sebagai salah
satu lembaga ekonomi rakyat yang berperan sebagai pilar demokrasi
ekonomi.
shareholding yang diamanatkan Nawa Cita dan RPJMN 2015 - 2019. (Anom
Surya Putra, Koran SINDO, 5 Agustus 2016. Dikutip dengan sedikit adaptasi).
Pokok Bahasan 3
PENGEMBANGAN
PELATIHAN PENINGKATAN
KAPASITAS
Tujuan
Setelah pembelajaran ini peserta diharapkan dapat:
1. Mengembangkan latar belakang tujuan-tujuan
sebuah pelatihan;
Waktu
2 JP ( 90 menit)
Metode
Ceramah, Curah pendapat, Diskusi
Media
Lembar Diskusi
Alat Bantu
Bahan bacaan (ToR Pelatihan)
Proses Penyajian
1. Jelaskan tujuan, hasil, dan harapan yang akan dicapai
melalui pembelajaran sub pokok bahasan “Menyusun
Kerangka Acuan Pelatihan”.
Tujuan kegiatan
Susunan kepanitiaan
Peserta
Waktu
3 JP ( 135 menit)
Metode
Ceramah, Curah pendapat, Diskusi
Media
Lembar kerja
Alat Bantu
Matrik TNA (Training Need Assesment)/ Kebutuhan
Pelatihan
Proses Penyajian
1. Jelaskan tujuan, hasil, dan proses yang akan dicapai
melalui pembelajaran di sub pokok bahasan “Analisis
Kebutuhan Pelatihan Masyarakat”.
Rencana Pembelajaran
SPB
3.3 Mengembangkan Modul
Pelatihan Masyarakat
Tujuan
Setelah pembelajaran ini peserta diharapkan dapat:
1. Merancang kurikulum pelatihan;
Waktu
3 JP ( 125 menit)
Metode
Ceramah, Curah pendapat, Diskusi
Media
Lembar Diskusi
Alat Bantu
Matrik Penyusunan Kurikulum Pelatihan
Proses Penyajian
1. Jelaskan tujuan, hasil, dan proses yang akan dicapai
melalui pembelajaran di sub pokok bahasan
“Mengembangkan Modul Pelatihan Masyarakat”.
Rencana Pembelajaran
SPB
3.4 Media dan Alat Bantu
Pelatihan
Tujuan
Setelah pembelajaran ini peserta diharapkan dapat:
Waktu
1 JP ( 45 menit)
Metode
Ceramah, Curah pendapat, Diskusi
Media
Lembar Diskusi
Alat Bantu
Kertas metaplan, spidol dan alat tulis lainnya
Proses Penyajian
1. Jelaskan tujuan, hasil, dan proses yang akan dicapai
melalui pembelajaran sub pokok bahasan “Media Dan Alat
Bantu Pelatihan”.
a. Tujuan materi
c.Karakteristik peserta
PB Bahan Bacaan
3 Pengembangan Pelatihan
Peningkatan Kapasitas
Masyarakat
Prinsip-prinsip Pelatihan
didik. Konvergensi berarti pendidikan bertolak dari suatu landasan yang jelas.
Kontinuitas berarti bahwa pendidikan harus ditempuh dan berkelanjutan
Strategi Pelatihan
tindakan, (c) adil dan egaliter, (d) santun dan rendah hati, (e) meciptakan
nuasa keakraban, (f) sabar, (g) tidak egois, (h) bijaksana dalam menuturkan
keburukan, dan (i) mengucapkan salam sebelum dan sesudah pelatihan
Jenis-jenis Media
Media pembelajaran mengalami perkembangan melayani pemanfaatan
teknologi. Berdasarkan perkembangan teknologi tersebut Azhar Arsyad
(2002) mengklasifikasikan media atas empat kelompok: (1) Media hasil
teknologi cetak; (2) Media hasil teknologi audio-visual; 3) Media hasil
teknologi berbasis komputer; dan 4) Media hasil gabungan teknologi cetak
dan komputer
Menurut Azhar Arsyad dari segi teori belajar, berbagai kondisi dan prinsip-
prinsip psikologis yang perlu mendapat pertimbangan dalam pemilihan dan
penggunaan media adalah sebagai berikut:
a) Motivasi. Harus ada kebutuhan, minat, atau keinginan utuk
belajar dari pihak peserta didik sebelum meminta perhatiannya untuk
mengerjakan tugas dan latihan
konsep abstrak dari apa yang dipelajarinya. Dengan demikian para peserta
akan mendapatkan sekaligus self-reference effect dan generation effect.
Materi yang satu dengan yang lainnya dalam suatu pelatihan, selain
mempertimbangkan efek-efek memori tersebut, dalam penyajiannya juga
harus diorganisasikan agar dapat saling dihubungkan dan mengikuti urutan
yang logis. Urutan tersebut dapat mengikuti pola-pola yang ada, bergantung
pada isi materi dan tujuan diberikannya materi tersebut[.]
Pokok Bahasan 4
FASILITASI
PELAYANAN SOSIAL DASAR
Rencana Pembelajaran
SPB
Pokok-Pokok Kebijakan
4.1
Pelayanan Sosial Dasar
Tujuan
Setelah pembelajaran ini peserta diharapkan dapat:
1. Menjelaskan pengertian pelayanan sosia dasar,
Waktu
1 JP ( 45 menit)
Metode
Pemaparan, tanya jawab.
Media
Media Tayang 1-10
Alat Bantu
Spidol, laptop, LCD, Whiteboard
Proses Penyajian
1. Setelah membuka acara dengan salam, fasilitator
memberikan penjelasan tentang tujuan materi yang akan
dipejari pada sesi ini.
Rencana Pembelajaran
SPB
Standar Pelayanan Minimal
4.2
di Desa (Pendidikan,
Kesehatan)
Tujuan
Setelah pembelajaran ini peserta diharapkan dapat:
1. Menjelaskan pengertian dan konsep standar
pelayanan minimal,
2. Menguraikan indikator standar pelayanan minimal
di Desa, khususnya bidang Pendidikan dan Kesehatan.
Waktu
1 JP ( 45 menit)
Metode
Pemaparan, tanya jawab.
Media
Alat Bantu
Spidol, laptop, LCD, Whiteboard
Proses Penyajian
1. Berikan pengantar dengan menjelaskan tujuan
diberikannya materi ini. Setelah itu jelaskan kaitan antara
materi sebelumnya dengan materi ini.
Lembar Informasi
SPB
Standar Pelayanan Minimal
4.2
di Desa (Pendidikan,
Kesehatan)
Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi | 120
PENINGKATAN KAPASITAS PENDAMPING DESA
Selain kewenangan berdasarkan hak asal usul dan kewenangan lokal berskala
Desa, Desa juga memiliki kewenangan yang ditugaskan oleh Supra Desa.
Kewenangan ini pada dasarnya adalah kewenangan Supra Desa (Pemerintah,
Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Daerah), namun karena ditugaskan
kepada Desa, maka ia menjadi kewenangan Desa. Dalam konteks
kewenangan jenis ini, Kementerian Dalam Negeri Permendagri nomor 2
tahun 2017 menetapkan Standar Pelayanan Minimal Desa (SPM) yang
meliputi hal-hal sebagai berikut:
1. Penyediaan dan penyebaran informasi pelayanan;
5. pengaduan masyarakat.
Tujuan
Setelah pembelajaran ini peserta diharapkan dapat:
1. Menjelaskan pentingnya melakukan kajian
kebutuhan pelayanan sosial dasar;
Waktu
2JP ( 90 menit)
Metode
Pemaparan, tanya jawab, diskusi kelompok
Media
Media Tayang 1-10
Alat Bantu
Spidol, laptop, LCD, Whiteboard
Proses Penyajian
1. Jelaskan tujuan materi ini dan kaitkan dengan materi
sebelumnya tentang standar pelayanan minimal di Desa.
Rencana Pembelajaran
SPB
Fasilitasi
4.4
Pelayanan Sosial Dasar
Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi | 127
PENINGKATAN KAPASITAS PENDAMPING DESA
(Kerjasama Sektor)
Tujuan
Setelah pembelajaran ini peserta diharapkan dapat:
1. Mengidentifikasi sektor terkait dengan
pelaksanaan pelayanan sosial dasar;
2. Menguraikan strategi fasilitasi dalam pelaksanaan
pelayanan sosial dasar.
Waktu
2 JP ( 90 menit)
Metode
Pemaparan, tanya jawab, diskusi kelompok
Media
Media Tayang 1-10
Alat Bantu
Spidol, laptop, LCD, Whiteboard
Proses Penyajian
a. Identitas hukum
b. Pendidikan
c. Kesehatan
e. Sosial
No BentukPelayanandasar Pelaksana/Penanggungjawab/Instansi
1 Kesehatan:
1. Posyandu
2. Puskesmas/
Pustu/Polindes
2 1. PAUD/TK
2. SD/SMP/SMA
3 IdentitasHukum
1. Aktekelahiran
2. Penerbitan KTP
4 Infrastrukturdasar
1. Perumahan
2. Air bersih
3. Sanitasi
5 Sosial
2. Keamanan
3. Senibudaya
4. Keagamaan
a. Menyajikan data
UU nomor 6 tahun 2014 tentang Desa pasal 78 Ayat (1) menyebutkan bahwa
pembangunan Desa bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa
dan kualitas hidup manusia serta penanggulangan kemiskinan melalui
pemenuhan kebutuhan dasar, pembangunan sarana dan prasarana Desa,
pengembangan potensi ekonomi lokal, serta pemanfaatan sumber daya alam
dan lingkungan secara berkelanjutan. Demikian pula disebutkan dalam pasal
80 UU Desa bahwa peningkatan kualitas dan akses terhadap pelayanan dasar
merupakan salah satu prioritas dalam perencanaan pembangunan Desa.
Dengan demikian, dapat dipahami bila Permendes no. 22 tahun 2016 tentang
Prioritas Penggunaan Dana Desa tahun 2017 Desa menempatkan Pengadaan,
pembangunan, pengembangan, dan pemeliharaan sarana prasarana
pelayanan sosial dasar untuk pemenuhan kebutuhan kesehatan masyarakat
dan pendidikan serta kebudayaan sebagai prioritas.