Anda di halaman 1dari 23

MODUL DAN SP ( STRATEGI PELAKSANAAN )

KECEMASAN
Dosen pengampu : alvi ratna yuliana,S.kep.,Ns

Di Susun Oleh :

1. M.Chairul Wafa (2017’1327)


2. Septia Endah Yuliana (2017’1344)
3. Umi Chanifah (2017’1352)

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


AKADEMI KEPERAWATAN KRIDA HUSADA KUDUS
TAHUN AJARAN 2018/2019
MODUL ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN KECEMASAN

A.KOMPETENSI DASAR

Memahami ASKEP pada klien resiko kecemasan

KEMAMPUAN AKHIR YANG DI HARAPKAN

1. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian resiko kecemasan


2. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian pada klien dengan resiko kecemasan
3. mahasiswa mampu membuat pengkajian pada klien dengan resiko kecemasan
4. Mahasiawa mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada klien resiko
kecemasan
5. Mahasiswa mampu melakukan asuhan keperawatan pada klien dengan resiko
kecemasan
6. Mahasiswa mampu melakukan pendokumentasian pada klien dengan perilaku
kekerasan

Tujuan Tindakan keperawatan

1. .Mampu membina hubungan salimg percaya


2. Mampu mengidentifikasi mengatasi dan menguraikan perasaanya
3. mampu mengidentifikasi situasi yang menimbulkan ansietas(kecemasan)
4. Mampu mengidentifikasi penyebab kecemasan
5. Mampu mengatasi kecemasan dengan teknik kontrol diri
1. Pengertian

Ansietas adalah sesuatu yang menimpa hampir setiap orang pada waktu tertentu
dalam kehidupannya.kecemasan merupakan reaksi normal terhadap situasi yang
sangat menekan hidup seseorang,kecemasan ini muncul sendiri atau bergabung
dengan gejala gejala lain dari berbagai gangguan emosi

(Farida,Yudi hartono2010:10)

Kecemasan adalah respon darisituasi tertentu yang mengancam dan merupakan hal
yang normal terjadi menyertai perkebangan,perubahan,dan pengalaman baru atau
yang belum pernah di lakukan ,serta dalam menemukan identitas diri dan arti hidup

(Carpenito&moyet,2009)

2. Gejala gejala kecemasan

Menurut Nevidd jevvery S. Spencer A & Greene Beverly (2015:164)

Ada 3 gejala dalam kecemasan:

a..gejala fisik dari kecemasan yaitu:kegelisahan,anggota tubuh begetar,banyak


berkeringat,sulit bernafas,jantung berdetak kencang,merasa lemas,panas
dingin,mudah marah atau tersinggung

b.gejala behavioral dari kecemasan yaitu:berpeilaku menghindar,terguncang dan


melekat dan dependen

c.gejala kognitif dari kecemasan yaitu:khawatir tentang sesuatu,perasaan


terganggu,akan ketakutan terhadap sesuatu yang terjadi di masa depan,keyakin
menakutkan bahwa sesuatu akan terjadi.
3. Faktor penyebab kecemasan

Menurut Aziz, R (2011:11) ada beberapa faktor yang menyebabkan kecemasan


yaitu:

a.Lingkungan

b.Emosi yang di tekan

c.Sebab-sebab fisik

4. Tindakan Keperawatan

a.Tidakan keperawatan untuk pasien

1)Tujuan

1. pasien dapat mengidentifikasi mengatasi dan menguraikan perasaanya

2. pasien dapat mengidentifikasi situasi yang menimbulkan ansietas(kecemasan)

3.pasien dapat mengidentifikasi penyebab kecemasan

4.pasien dapat mengatasi kecemasan dengan teknik kontrol diri

2)Tindakan

a. Bina hubungan saling percaya dalam membina hubungan saling percaya


perlu di pertahankan agar pasien merasa aman dan nyaman saat
berinteraksi dengan saudara.tindakan yang saya lakukan yang bertujuan
membina hubungan aling percaya adalah:
 Mengucapkan salam terapeutik
 Berjabat tangan
 Menjelaskan tujuan interaksi
 Membuat kontak topik,waktu dan tempat setiap kali bertemu dengan
pasien
b. diskusikan bersama pasien penyebab kecemasan
c. diskusikan bersama pasien tanda dan gejala kecemasan
 Diskusikan Tanda gejala secara fisik
 Diskusikan Tanda gejala secara behavioural
 Diskusikan Tanda gejala secara kognitif
d. Latih pasien cara mengontrol kecemasan dengan cara s[iritual
 Latihan mengontrol marah secara spiritual:sholat,berdoa
 Buat jadwal latihan sholat dan berdoa

Strategi pelaksanaan tindakan keperawatan

SP 1 pasien:

a. Salam Terapeutik
“Assalamu’alaikum, Selamat pagi Bu! Saya perawat yang bertugas pada pagi ini,
nama saya YUSUF. Saya adalah mahasiswa dari POLTEKKES JAKARTA III. Nama
Ibu siapa?”
“Ibu senangnya dipanggil apa?”
b. Evaluasi/validasi
“Bagaimana perasaan Ibu hari ini? semalam tidurnya nyenyak?”
c. Kontrak :
Topik
“Bagaimana jika sekarang kita berbincang-bincang tentang kecemasan dan latihan
cara mengontrol cemas dengan latihan relaksasi”
Waktu
“Berapa lama ibu punya waktu untuk berbincang-bincang dengan saya? Bagaimana
kalau 15 menit saja”
Tempat
“Dimana ibu mau berbincang-bincang dengan saya? Ya sudah, Bagaimana
jikadiruangan ini saja kita berbincang-bincang”
Tujuan
“Agar ibu dapat mengetahui kecemasan yang ibu rasakan serta cara mengatasinya”
2. Fase Kerja
“Sekarang coba ibu ceritakan apa yang ibu rasakan saat ini”
“Coba Ibu ceritakan pada saya”
Ouw jadi ibu merasa takut jika tetangga ibu melakukan tindakan kejahatan kepada
ibu. Jika boleh saya tahu, bagaimana cara Ibu mengatasinya”
“Saya mengerti bagaimana perasaan Ibu. Setiap orang akan memiliki perasaan yang
sama jika diposisi Ibu. Tapi saya sangat kagum sama Ibu Karena Ibu mampu
menahan semua cobaan ini. Ibu adalah orang yang luar biasa. Yang perlu Ibu
ketahui adalah Ibu saat ini berada pada tingkat kecemasan yang sedang. Untuk itu,
Ibu perlu melakukan terapi disaat ibu merasakan perasaan cemas yang berat.
Terapi ini akan membantu menurunkan tingkat kecemasan Ibu. Bagaimana kalau
sekarang kita coba mengatasi kecemasan ibu dengan latihan relaksasi dengan cara
tarik nafas dalam, ini merupakan salah satu cara untuk mengurangi kecemasan
yang ibu rasakan”
“Bagaimana kalau kita latihan sekarang, Saya akan lakukan, ibu perhatikan saya,
lalu ibu bisa mengikuti cara yang sudah saya ajarkan. Kita mulai ya bu. Ibu silakan
duduk dengan posisi seperti saya. Pertama-tama, ibu tarik nafas dalam perlahan-
lahan, setelah itu tahan nafas dalam hitungan tiga setelah itu ibu hembuskan udara
melalui mulut dengan meniup udara perlahan-lahan. Sekarang coba ibu praktikkan”
“Bagus sekali, ibu sudah mampu melakukannya. ibu bisa melakukan latihan ini
selama 5 sampai 10 kali sampai ibu merasa relaks atau santai. Selain cara tersebut
untuk mengatasi kecemasan ibu, ibu bisa melakukan dengan metode pengalihan
yaitu dengan ibu melepas kecemasan dengan tertawa, berolahraga, menulis
kecemasan ibu disebuah kertas,bersantai seperti jalan-jalan atau ibu juga bisa
mengatasinya dengan mendengarkan musik.
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi
Subyektif
Bagaimana perasaan ibu setelah kita ngobrol tentang masalah yang ibu rasakan dan
latihan relaksasi?
Obyektif
Coba ibu ulangi lagi cara yang sudah kita pelajari.
b. Rencana Tindak Lanjut (RTL)
“Jam berapa ibu akan berlatih lagi melakukan cara ini?”
“Mari, kita masukkan dalam jadwal harian ibu. Jadi, setiap ibu merasa cemas, ibu
bisa langsung praktikkan cara ini”
c. Kontrak yang akan datang
Topik
“Cara yang kita praktikkan tadi baru mengurangi sedikit kecemasan yang ibu
rasakan, bagamana jika kita latihan kembali besok bu? Jangan lupa ibu mencoba
teknik yang lain untuk mengurangi kecemasan ibu ya”
Waktu
“Bagaimana kalau kita latihan cara yang kedua ini besok, dengan jam yang sama
seperti hari ini. Berapa lama ibu punya waktu untuk berbincang-bincang dengan
saya besok? Bagaimana kalau 20 menit saja”
Tempat
“Dimana ibu akan latihan dengan saya besok? Ya sudah, bagaimana kalau besok
kita melakukannya disini saja”

STRATEGI PELAKSANAAN (SP)


TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN ANSIETAS

Pertemuan ke-2
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Data Subjektif :
e. Klien mengatakan takut jika pasien berada dirumah.
f. Klien mengatakan dulu klien pernah dijahati oleh tetanganya.
g. Klien mengatakan sulit tidur
h. Klien mengatakan tidak nafsu makan.
Data Objektif
b. Klien terlihat seperti orang bingung
2. Diagnosa Keperawatan
Ansietas
3. Tujuan Tindakan Keperawatan
a. Tujuan Umum
Mengatasi gangguan ansietas klien
b. Tujuan Khusus
- Pasien mampu memperagakan dan menggunakan teknik distraksi untuk mengatasi
ansietas
- Pasien mampu mengatasi ansietas melalui teknik distraksi
- Pasien mampu memperagakan dan menggunakan teknik distraksi untuk
mengatasiansietas
4. Tindakan Keperawatan
a. Ajarkan pasien teknik distraksi untuk meningkatkan kontrol diri dan mengurangi
ansietas :
1) Melakukan hal yang disukai
2) Menonton TV
3) Mendengarkan music yang disukai
4) Membaca koran, buku atau majalah
b. Motivasi pasien untuk melakukan teknik distraksi setiap kali ansietas muncul
B. Strategi Komunikasi
4. Fase Orientasi
d. Salam Terapeutik
“ Assalamu’alaikum, Selamat pagi ibu ! Saya perawat yang bertugas pada pagi ini,
sayayusuf, Ibu bisa memanggil saya Teguh. Saya adalah mahasiswa dari
POLTEKKES JAKARTA III. Nama ibu siapa? Ibu senangnya dipanggil apa?”
e. Evaluasi/Validasi
“Bagaimana perasaan ibu hari ini? Apakah ibu sudah melatih cara mengalihkan
situasi untuk menghilangkan kecemasan ibu?”
f. Kontrak :
Topik
“Baiklah ibu sesuai janji kita kemarin, hari ini saya datang kembali untuk
mendiskusikan tentang latihan distraksi dengan tehnik pengalihan.”
Waktu
” Berapa lama kita akan berlatih ibu? “Bagaimana jika 10 menit?”
Tempat
“Dimana kita akan berdiskusi? “Bagaimana jika di halaman samping?”
Tujuan
“Tujuan dari latihan hari ini adalah agar ibu dapat meningkatkan kontrol
kecemasanpada diri ibu dan ibu dapat mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-
hari ibu.”
5. Fase Kerja
“Ibu, kemarin waktu kita diskusi ibu mengatakan bahwa saat cemas rasanya seluruh
badan ibu tegang, baik pikiran maupun fisik. Nah, latihan distraksi ini bermanfaat
untuk mengalihkan rasa cemas ibu sehingga membuat pikiran dan fisik ibu relak
atau santai. Dalam teknik ini ibu harus melakukan hal-hal yang dapat membuat ibu
relak misalnya dengan menonton acara televisi kesukaan ibu, membaca buku atau
majalah yang ibu suka, atau dengan mendengar music yang ibu sukai. Nah,
sekarang ibu sudah tau kan hal-hal apa saja yang dapat ibu lakukan untuk
mengurangi rasa cemas ibu. Nanti apabila ibu merasa cemas lagi, ibu bisa
melakukan salah satu teknik distraksi atau pengalihan yang saya beritahu tadi.
6. Fase Terminasi
d. Evaluasi
“Bagaimana apa ada yang ingin ibu tanyakan dari penjelasan saya tadi?”
Objektif
“Coba ibu ulangi lagi cara yang sudah kita pelajari. Wah bagus sekali, nanti jika ibu
merasa cemas, ibu dapat melakukan teknik ditraksi yang tadi saya jelaskan ya.”
e. Rencana Tindak Lanjut (RTL)
“Kapan ibu akan mulai mencoba melakukan cara ini? Baiklah setiap ibu merasa
cemas,ibu bisa langsung mempraktikkan cara ini.”
f. Kontrak yang akan datang
Topik
“Nah, ibu, masih ada cara yang bisa digunakan untuk mengatasi kecemasan ibu
yaitu dengan teknik hipnotis diri sendiri atau hipnotis dengan 5 jari.”
Waktu
“Bagaimana kalau kita latihan cara yang ketiga ini besok dengan jam yang sama
seperti hari ini?”
Tempat
“Mau latihan dimana kita bu? Bagaimana jika disini lagi ? Apa masih ada yang mau
ditanyakan bu? Baiklah kalau tidak ada saya pamit dulu. Selamat siang.”
STRATEGI PELAKSANAAN (SP)
TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN ANSIETAS
Pertemuan ke-3
A. Proses Keperawatan
5. Kondisi Klien
Data Subjektif :
Klien mengatakan takut jika pasien berada dirumah.
Klien mengatakan dulu klien pernah dijahati oleh tetanganya.
Klien mengatakan sulit tidur
Klien mengatakan tidak nafsu makan.
Data Objektif
Klien terlihat seperti orang bingung
Klien tampak seperti orang bingung
Klien sulit berkonsentrasi
6. Diagnosa Keperawatan
Ansietas
7. Tujuan Tindakan Keperawatan
a. Tujuan Umum :
Pasien mampu mengatasi ansietas melalui teknik relaksasi hipnotis 5 jari
b. Tujuan Khusus :
Pasien mampu memperagakan dan menggunakan teknik relaksasi hipnotis 5
jari untuk mengatasi ansietas
8. Tindakan Keperawatan
a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
b. Menjelaskan cara teknik relaksasi hipnotis 5 jari
c. Membantu pasien mempraktikkan teknik relaksasi hipnotis 5 jari dan
memasukkan dalam jadwal
d. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
B. Strategi Komunikasi
7. Fase Orientasi
g. Salam Terapeutik
“Selamat pagi ibu”
h. Evaluasi/validasi
“Bagaimana perasaan ibu pagi ini? Apakah ibu masih gelisah dan tidak bisa
tidur?Apakah yang kemaren saya ajarkan sudah di praktekkan dalam jadwal harian
ibu? Nah kalau sudah coba di praktikkan kembali ya. Bagus bu”
i. Kontrak :
Topik, Waktu, Tempat, Tujuan
“Baiklah bu, bagaimana kalau sekarang kita berbincang-bincang tentang perasaan
yang ibu rasakan? Dan saya akan mengajarkan ibu teknik relaksasi hipnotis 5 jari
untuk menghilangkan rasa gelisah ibu. Kita akan berbincang-bincang selama 30
menit. Kita akan lakukan disini saja ya bu.”
Tujuan
“Tujuan perbincangan kita hari ini adalah agar ibu mengetahui cara untuk
menghilangkan rasa gelisah ibu dengan teknik relaksasi hipnotis 5 jari dan ibu dapat
mempraktekkan ketika rasa gelisah ibu datang kembali.”
8. Fase Kerja
“Tadi ibu katakan, ibu merasa gelisah, tidak bisa tidur, coba ibu ceritakan lebih lanjut
tentang perasaan ibu, kenapa ibu tidak bisa tidur, apa yang ibu pikirkan? Oh, jadi ibu
merasa takut jika dijahati oleh tetangga ibu, ouw. Dulu ibu pernah dihipnotis oleh
tetangga ibu dan tetangga ibu mengambil barang berharga ibu. Dan ibu takut jika
kejadian itu terulang lagi. Nah ibu, sekarang saya akan mengajarkan ibu teknik
relaksasi degan cara hipnotis 5 jari. Kita mulai ya bu. Ibu pejamkan mata ibu, nah
sekarang sentuh jari telunjuk ibu dengan jempol ibu, sekarang bayangkan pada saat
ibu sedang bahagia. Sekarang sentuh jari tengah ibu, bayangkan saat ibu bersama
orang yang ibu sayangi/ cintai, sekarang sentuh jari manis ibu, bayangkan ketika ibu
di puji oleh seseorang, dan sekarang sentuh jari kelingking ibu, bayangkan tempat
yang paling indah yang pernah di kunjungi. Ibu, coba ulangi lagi cara teknik hipnotis
5 jari yang sudah kita pelajari tadi. Wah bagus sekali, mari kita masukkan dalam
jadwal harian ibu. Jadi, setiap ibu merasa cemas, ibu bisa langsung praktikkan cara
ini, dan bisa melakukannya lagi sesuai jadwal yang telah kita buat.”
9. Fase Terminasi
g. Evaluasi
Subyektif
“Bagaimana perasaan ibu setelah kita berbincang bincang tentang masalah yang ibu
rasakan dan latihan mempaktekkan teknik relaksasi hipnotis 5 j
Obyektif
“Nah, coba ibu praktikkan kembali apa yang telah saya ajarkan tadi. Bagus, ternyata
ibu masih ingat apa yang telah saya ajarkan.”
h. Rencana Tindak Lanjut (RTL)
“Saya harap apa yang tadi saya ajarkan kepada ibu, ibu dapat mempraktekkan
kembali dan jangan lupa untuk memasukannya dalam jadwal kegiatan harian yaitu
sekitar 2 kali dalam sehari ya bu.”
i. Kontrak yang akan datang
Topik, Waktu, Tempat
“Ibu sudah tidak terasa sudah 30 menit kita berbincang-bincang. Latihan relaksasi ini
adalah cara ke-3 yang bisa digunakan untuk mengatasi kecemasan atau
keteganganibu, masih ada cara ke-4 yaitu dengan melakukan pendekatan spiritual,
bagaimana kalau kita latihan cara yang ke 4 ini besok pagi, jam berapa bu? Seperti
biasa jam 10 pagi ya dikamar ibu? Masih ada yang mau ditanyakan atau tidak bu?
Baiklah kalau tidak ada saya pamit dulu. Terimakasih atas waktunya.”
PENILAIAN KEMAMPUAN PERAWAT DALAM MERAWAT PASIEN
DENGAN PERILAKU KEKERASAN

1,MENGKAJI AKIBAT PERILAKU KEKERASAN


Berilah tanda (v)jika perawat mampu melakukan kemampuan di bawah ini
NO ASPEK YANG DINILAI Dilakukan Tidak
Dilakukan

A FASE ORIENTASI

1. Memberikan salam terapeutik dan kenalan :

a. Memberikan salam.

b. Mengingatkan nama Perawat dan pasien.

c. Memanggil nama panggilan yang disukai.

d. Menyampaikan tujuan interaksi

2. Melakukan evaluasi dan validasi data :

a. Menanyakan perasaan pasien hari ini.

b. Memvalidasi /evaluasi masalah pasien.

3. Melakukan kontrak :

a. Waktu.

b.Tempat.

c. Topik

B FASE KERJA

1. Mendiskusikan akibat yang dilakukan pasien


saat marah

2. Menyimpulkan bersama pasien tentang


akibat dari cara yang digunakan pasien dalam
melawan kecemaan.
3. Menanyakan pada pasien ”apakah mau
mempelajari caramenghilagkan kecemasan”?

4.Memberikan reinforcement positif.

A FASE TERMINASI

1. Mengevaluasi respon pasien terhadap


tindakan:

a. Data subyektif.

b. Data Obyektif.

2. Melakukan rencana tindak lanjut.

3. Melakukan kontrak untuk pertemuan


berikutnya:

a. Waktu.

b. Tempat.

c. Topik.

A SIKAP TERAPEUTIK

1. Berhadapan dan mempertahankan kontak


mata.

2. Membungkuk ke arah pasien dengan sikap


terbuka dan rileks.

3. Mempertahankan jarak terapeutik.

A. TEHNIK KOMUNIKASI

1. Menggunakan kata- kata yang mudah


dimengerti.

2. Menggunakan tehnik komunikasi yang tepat.

JUMLAH
1. MELATIH PASIEN MENGONTROL KECEMASAN CARA VERBAL
Berilah tanda (V) jika perawat mampu melakukan kemampuan di bawah ini.

NO ASPEK YANG DINILAI Dilakukan Tidak


Dilakukan

A FASE ORIENTASI

1. Memberikan salam terapeutik dan kenalan :

a. Memberikan salam.

b. Mengingatkan nama Perawat dan pasien.

c. Memanggil nama panggilan yang disukai.

d. Menyampaikan tujuan interaksi

2. Melakukan evaluasi dan validasi data :

a. Menanyakan perasaan pasien hari ini.

b. Memvalidasi /evaluasi masalah pasien

3. Melakukan kontrak :

a. Waktu.

b.Tempat.

c. Topik.

A FASE KERJA

1. Membantu pasien mengidentifikasikan manfaat


cara mengotrol kecemasansecara verbal

2. Melatih pasien cara mengontrol perilaku


kecemasan secara verbal

4. Menganjurkan pasien untuk menggunakan cara


yang telah dipelajari saat cemas
3. Memberikan reinforcement positif.

A FASE TERMINASI

1. Mengevaluasi respon pasien terhadap tindakan:

a. Data subyektif.

b. Data Obyektif.

2. Melakukan rencana tindakan lanjut.

3. Melakukan kontrak untuk pertemuan berikutnya:

a. Waktu.

b. Tempat.

c. Topik.

B SIKAP TERAPEUTIK

1. Berhadapan dan mempertahankan kontak mata.

2. Membungkuk ke arah pasien dengan sikap


terbuka dan rileks.

3. Mempertahankan jarak terapeutik.

A.TEHNIK KOMUNIKASI

1. Menggunakan kata- kata yang mudah dimengerti.

2. Menggunakan tehnik komunikasi yang tepat.

JUMLAH
1. MELATIH PASIEN MENGONTROL KECEMASAN DENGAN CARA SPIRITUAL

Berilah tanda (V) jika perawat mampu melakukan kemampuan di bawah ini.

NO. ASPEK YANG DINILAI Dilakukan Tidak


Dilakukan

A FASE ORIENTASI

1. Memberikan salam terapeutik dan kenalan :

a. Memberikan salam.

b. Mengingatkan nama Perawat dan pasien.

c. Memanggil nama panggilan yang disukai.

d. Menyampaikan tujuan interaksi.

2. Melakukan evaluasi dan validasi data :

a. Menanyakan perasaan pasien hari ini.

b. Memvalidasi /evaluasi masalah pasien.

3. Melakukan kontrak :

a. Waktu.

b.Tempat.

c. Topik.

A FASE KERJA

1. Mendemonstrasikan cara menyalurkan energi


dengan cara menarik nafas dalam dilanjutkan
dengansholat dan berdoa.

2. Memberikan kesempatan kepada pasien untuk


menirukan cara yang diajarkan

3. Memberikan reinforcement positif.


B FASE TERMINASI

1. Mengevaluasi respon pasien terhadap tindakan:

a. Data subyektif.

b. Data Obyektif.

2. Melakukan rencana tindakan lanjut.

3. Melakukan kontrak untuk pertemuan berikutnya:

a. Waktu.

b. Tempat.

c. Topik.

A SIKAP TERAPEUTIK

1. Berhadapan dan mempertahankan kontak mata.

2. Membungkuk ke arah pasien dengan sikap terbuka


dan rileks.

3. Mempertahankan jarak terapeutik.

B TEHNIK KOMUNIKASI

1. Menggunakan kata- kata yang mudah dimengerti.

2. Menggunakan tehnik komunikasi yang tepat.

JUMLAH
DAFTAR PUSTAKA

- Carpenito dan moyet.2009 Buku diagnosis keperawatan . Jakarta: EGC


- Aziz R, dkk,2011, Pedoman Asuhan Keperawatan Jiwa,Semarang : RSJD Dr.
Amino Gonohutomo
- Departemen Kesehatan.Direktorat Jendral Pelayan Medik.2010,Pedoman
Penggolongan Dan Diagnosis Gangguan Jiwa Indonesia III.Jakarta:
DepartemenKesehatan
- Farida, Yudi Hartono 2010.Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta : Salemba
Medika
- Nevidd jevvery S. Spencer A & Greene Beverly 2015 ,Asuhan Keperawatan
Jiwa, Jakarta : Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai