Anda di halaman 1dari 60

Sistem informasi akuntansi

 Manfaat
Akuntansi memiliki peran yang sangat penting dalam kegiatan ekonomi, yaitu sebagai
berikut :

1. Sebagai tolak ukur kemajuan perusahaan. Dari proses akuntansi yang disusun dengan
baik, rapi dan benar sesuai dengan bukti-bukti transaksi yang ada, maka perusahaan
dapat dikategorikan sebagai perusahaan yang baik. Begitu pun sebaliknya.
2. Sebagai sistem informasi yang menghasilkan laporan keuangan dan berguna bagi
pihak-pihak berkepentingan terhadap kondisi serta aktifitas ekonomi perusahaan.
Fungsi ini sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya di atas.
3. Dalam kaitannya dengan aktifitas ekonomi bangsa, pajak suatu perusahaan yang
wajib dipenuhi pada negara juga dapat dihitung menggunakan akuntansi.
4. Sebagai bahan pertimbangan bagi investor-investor di dalam maupun luar negeri yang
ingin melakukan investasi pada sebuah perusahaan.
5. Sebagai alat untuk mendeteksi dan mencegah tindak korupsi atau penyalahgunaan
dana dalam sebuah perusahaan swasta maupun pemerintahan.

Selain perannya dalam mempermudah kegiatan ekonomi secara agregat, akuntansi


juga memiliki manfaat yang lebih spesifik bagi tiap-tiap perusahaan. Manfaat
Akuntansi antara lain sebagai berikut :

1. Untuk Perencanaan, Koordinasi, Pengawasan serta Pengendalian

Manfaat Akuntansi yang pertama yaituManajer sebagai pihak internal yang berkaitan
langsung dengan perusahaan membutuhkan informasi keuangan yang disajikan
melalui proses akuntansi untuk keperluan perencanaan (planning), koordinasi
(coordination), pengawasan serta pengendalian (controlling) kondisi dan keuangan
perusahaan.

2. Merencanakan dan Menetapkan Aktifitas Perusahaan

Laporan keuangan menyajikan data aset kas maupun non kas perusahaan. Untuk
kepentingan operasional perusahaan membutuhkan data tersebut agar diketahui secara
valid dan akurat tentang kondisi likuiditas perusahaan. Sehingga dapat terencana
dengan jelas apakah perusahaan mampu melakukan pembelian, membayar utang, dan
alokasi sumber daya ekonomi lainnya.

3. Sebagai Dasar untuk Menghitung Besar Pajak

Perusahaan memiliki kewajiban membayar pajak pada negara. Besar pajak yang harus
dipenuhi tersebut disesuaikan dengan kondisi laba perusahaan. Laba atau keuntungan
perusahaan dalam periode tertentu dapat diketahui melalui proses akuntansi. Di
samping itu, kebijakan pajak perusahaan juga dapat ditentukan setelah menganalisis
laporan keuangan.

4. Untuk Memperoleh Pinjaman dari Kreditur.

Kreditur yang memberikan pinjaman biasanya memiliki persyaratan tertentu misal


rasio likuiditas perusahaan yang harus bagus. Rasio ini dapat dihitung melalui laporan
keuangan, yaitu dengan membandingkan aset-aset terhadap utang lancar perusahaan.
Gunanya untuk mengetahui apakah perusahaan mampu untuk memenuhi kewajiban
utang jangka pendeknya. Para kreditur ini bisa lembaga perbankan atau lembaga
kreditur lainnya.

5. Menyediakan Informasi Keuangan bagi Investor

Semua pihak pasti akan berhati-hati jika ingin melakukan investasi. Begitu pun
dengan investor yang biasanya berinvestasi dalam jumlah uang yang tidak sedikit.
Karena itu dibutuhkan sikap waspada dan pertimbangan yang matang untuk
memutuskan apakah investor jadi menyerahkan uangnya pada sebuah perusahaan atau
tidak.

6. Menjadi Bahan Pertimbangan bagi Rekan Bisnis

Sebuah perusahaan tidak akan mau bekerja sama dengan perusahaan lain yang
memiliki kondisi keuangan kurang baik. Hal tersebut jelas karena perusahaan
menginginkan memperoleh keuntungan dari setiap hubungan bisnisnya. Maka kondisi
sebuah perusahaan yang baik atau tidak tercermin dalam laporan keuangannya.

7. Merupakan Alat Pertanggungjawaban

Manfaat Akuntansi yang terakhir Tugas seorang manajer adalah menetapkan


kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan kegiatan operasional perusahaan,
termasuk dalam hal kebijakan keuangan. Kebijakan-kebijakan tersebut berjalan
dengan baik atau tidak, dapat mudah diketahui melalui laporan keuangan akhir
periode perusahaan.
 Sistem pembukuan

Perbedaan Akuntansi sistem Kontinental dan Anglo Saxon

Objek Sistem Kontinental Sistem Anglo Saxon


1. Buku harian Pengelompokkan Pengelompokkan
debit/kredit belum rinci debit/kredit sudah rinci
2. Akun buku besar
a) Penyusutan Menggunakan akun Menggunakan akun beban
cadangan dan dicatat di sisi penyusutan dan dicatat di
kredit sisi debit
Tidak menggunakan akun
b) Akun campuran campuran
Menggunakan akun
campuran Tidak terdapat penyetoran
prive
c) Prive
Terdapat penyetoran prive
3. Neraca lajur Arsip disimpan sebagai Arsip tidak disimpan
dokumen karena hanya sebagai alat
bantu

4. Laporan Keuangan Terdiri dari : Terdiri dari :


1. Neraca 1. Neraca
2. Laporan perhitungan 2. Laporan perhitungan
laba/rugi laba/rugi
3. Laporan perubahan 3. Laporan perubahan
modal modal
4. Laporan arus kas
5. Laporan dana
6. Laporan catatan
keuangan

Terdapat dua sistem pembukuan akuntansi yang telah digunakan selama ini, yaitu :

1. Sistem pembukuan tunggal (single entry)

Sistem pembukuan tunggal (tata buku) adalah sistem pencatatan akuntansi yang dalam
hal ini setiap kejadian transaksi akuntansi hanya dicatat satu kali.

2. Sistem pembukuan berpasangan (double entry)

Sistem pembukuan berpasangan setiap transaksi akuntansi akan dicatat dua kali. Artinya
pada setiap transaksi terdapat dua rekening (akun) yang akan dipengaruhi. Dalam sistem
pembukuan berpasangan dikenal istilah debit dan kredit.

Setiap rekening yang yang didebit diikuti dengan rekening lain yang dikredit, demikian
pula sebaliknya. Jumlah sisi debit dan kredit harus sama, jika tidak maka pencatatannya
menjadi salah, neraca yang dihasilkan menjadi tidak seimbang antara sisi aset / aktiva dan
pasivanya.

Pembukuan berpasangan adalah praktik standar untuk pencatatan transaksi keuangan.


Proses pembukuan hanya meliputi pencatatan transaksi-transaksi ke dalam berbagai
jurnal dan pemberian klasifikasi kode perkiraan buku besar (yaitu pengumpulan data
keuangan mentah). Hal ini akan menjadi dasar untuk sistem akuntansi yang
mengumpulkan dan mengorganisir data mentah menjadi informasi yang berguna.

Sistem ini didasarkan pada konsep bahwa suatu bisnis dapat dijabarkan dengan
menggunakan beberapa variabel atau rekening, yang masing-masing menjelaskan satu
aspek dari bisnis tersebut dari sudut moneter. Setiap transaksi memiliki 'efek ganda' yang
akan dijelaskan selanjutnya
 Kualitas
 1. Dapat dipahami
o kemudahannya untuk dipahami oleh pemakainya.
o informasi kompleks yang seharusnya dimasukkan di dalam laporan keuangan
tidak dapat dikeluarkan hanya atas dasar pertimbangan bahwa informasi
tersebut terlalu sulit untuk dapat dipahami oleh pemakai tertentu.
 2. Relevan
o laporan keuangan memilki kualitas relavan jika dapat memengaruhi keputusan
ekonomi pemakai dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa
lalu, masa kini, atau masa depan, menegaskan, atau mengoreksi hasil evaluasi
mereka dimasa lalu.
o Untuk memiliki nilai pridiktif, informasi tidak perlu harus dalam bentuk
ramalan eksplisit. Namun demikian, kemampuan laporan keuangan untuk
membuat prediksi dapat ditingkatkan dengan penampilan informasi tentang
transaksi dan peristiwa masa lalu. Misalnya, nilai prediktif laporan laba rugi
dapat di tingkatkan apabila pos-pos penghasilan atau beban yang tidak biasa,
abnormal, dan jarang terjadi di ungkapkan secara terpisah.
 3. Materialitas
o Informasi dipandang material apabila kelalaian untuk mencantumkan atau
kesalahan dalam mencatat informasi tersebut dapat mempengaruhi keputusan
ekonomi pemakai yang diambil atas dasar laporan keuangan.
o Materialitas tergantung pada besarnya pos atau kesalahan yang dinilai sesuai
dengan situasi khusus dari kelalaian dalam mencantunkan (omission) atau
kesalahan dalam mencatat (misstament)..
 4. Keandalan
o Supaya laporan keuangan bermanfaat, informasi juga harus handal (reliable).
Informasi memilki kualitas yang handal jika bebas dari pengertian yang
menyesatkan, kesalahan material, dan dapat dihandalkan pemakainya sebagai
penyajian yang tulus atau jujur (faithful representation) dari yang seharusnya
disajikan secara wajar diharapkan dapat di sajikan.
 5. Penyajian Jujur
o Informasi keuangan di laporan keuangan pada umumnya tidak luput dari resiko
penyajian yang dianggap kurang jujur dari pada apa yang seharusnya
digambarkan. Hal tersebut bukan disebabkan karena kesenjangan untuk
menyesatkan, tetapi lebih merupakan kesulitan yang melekat dalam
mengidentifikasikan transaksi serta pristiwa lainnya yang dilaporkan, atau
dalam menyusun atau menerapkan ukuran dan teknik penyajian yang sesuai
dengan makna transaksi dan pristiwa tersebut.
 6. Subtansi Mengungguli Bentuk
o Jika informasi dimaksudkan untuk menyajikan dengan jujur transaksi serta
pristiwa lain yang seharusnya disajikan, peristiwa tersebut perlu dicatat dan
disajikan sesuai dengan subtansi dan realitas ekonomi dan bukan hanya bentuk
hukum. Subtansi transaksi atau peristiwa lain tidak selalu konsisten dengan apa
yang tampak dari bentuk hukum.
 7. Netralitas
o Informasi harus diarahkan pada kebutuhan umum pemakai, tidak bergantung
pada kebutuhan dan keinginan pihak tertentu. Tidak boleh ada usaha untuk
menyajikan informasi yang menguntungkan beberapa pihak, sementara hal
tersebut akan merugikan pihak lain yang mempunyai kepentingan yang
berlawanan.
 8. Pertimbangan Sehat
o Penyusunan laporan keuangan adakalanya menghadapi ketidak pastian suatu
peristiwa dan keadaan tertentu, seperti ketertagihan piutang yang diragukan,
perkiraan masa manfaat pabrik serta peralatan, dengan tuntutan atas jaminan
garansi yang mungkin timbul. Namun demikian, penggunaan pertimbangan
sehat tidak memperkenankan, misalnya: pembentukan cadangan tersembunyi
atau penyisihan, berlebihan, dan sengaja menetapkan aktiva atau penghasilan
yang lebih rendah atau pencatatan kewajiban atau beban yang lebih tinggi
sehingga laporan keuangan menjadi tidak netral, dan karena itu tidak memilki
kualitas yang handal.
 9. Kelengkapan
o Agar dapat diandalkan,informasi dalam laoran keuangan harus lengkap dalam
batasan materialitas dan biaya
Konsep persamaan akuntansi
 Pengelompokan akun

Penggolongan akun ini berguna dalam pencatatan dan pelaporan akuntansi,


Squad. Kalau tidak ada penggolongan akun ini, dipastikan sebuah perusahaan
tersebut bermasalah. Nah, jika sebuah perusahaan tersebut bermasalah, maka
dapat dipastikan juga kredibilitas perusahaan tersebut patut dipertanyakan.

Kita akan bahas satu per satu ya, tapi sebelumnya kamu tahu nggak apa bedanya
akun riil dan akun nominal itu sendiri? Hmm..akun riil itu merupakan akun yang
sifatnya permanen, kontinyu (berkelanjutan), dan tidak pernah ditutup. Artinya,
akun ini akan tetap terus ada bahkan bisa berkembang. Nah, kalau akun nominal
itu sendiri merupakan akun yang sifatnya sementara dan pada periode tertentu
akan ditutup.

Pertama-tama kita akan bahas tiga golongan akun riil yakni harta, utang, dan
modal. Setelah itu kita lanjut bahas penggolongan akun nominal yakni pendapatan
dan beban.
1. Harta

Kalau bagi Keluarga Cemara harta yang paling berharga adalah keluarga. Tapi, bagi
perusahaan harta merupakan sumber daya ekonomis. Nah, harta ini bisa diurutkan
berdasarkan likuiditasnya. Artinya, dapat digolongkan lagi dari yang paling mudah
berubah hingga tetap alias tidak berubah.
2. Utang

Nggak cuma orang-orang aja yang punya utang. Perusahaan juga punya utang lho
Squad. Berdasarkan jangka waktunya, utang diurutkan menjadi utang jangka
pendek dan utang jangka panjang. Disebut utang jangka pendek itu karena masa
pembayaran jatuh temponya nggak sampai satu tahun, kalau jatuh temponya lebih
dari satu tahun, masuk ke dalam utang jangka panjang.

Baca Juga: Karakteristik dan Bukti Transaksi Perusahaan Jasa

3. Modal

Bisa kebayang nggak ada sebuah perusahaan tapi nggak punya modal awal untuk
menjalankan usahanya? Jawabannya mana mungkin ada, Squad. Setiap
perusahaan, untuk memulai usahanya pasti membutuhkan modal. Nah, modal ini
dalam penggolongan akun masuk ke dalam kekayaan pemilik perusahaan yang
disetorkan kepada perusahaan. Jadi, misalnya kamu punya uang terus bikin usaha
nih. Nah, uang yang kamu punya buat bangun usaha itu namanya modal.
4. Pendapatan

Pendapatan perusahaan itu bisa disamakan dengan pendapatan orang yang


bekerja. Ya kalau kamu masih sekolah pendapatannya itu didapat dari uang jajan
yang dikasih sama orang tua kamu. Kecuali kalau kamu punya sampingan, misal
jualan pulsa atau ngebuka jastip buat barang tertentu. Kalau di perusahaan,
pendapatan itu merupakan hasil dari kegiatan operasional perusahaan, baik yang
diterima secara tunai maupun nontunai.

5. Beban
Beban hidup yang sudah terlalu banyak, layaknya nggak perlu dipikirin. Hidup itu
mudah, yang bikin susah itu gengsi. Banyak kegiatan yang nggak berfaedah bisa
menjadi beban tersendiri. Sama seperti perusahaan, beban merupakan sebuah
pengorbanan yang dilakukan dalam rangka kegiatan perusahaan. Termasuk
melakukan kegiatan menghabiskan manfaat sebuah barang yang dimiliki.
Pengertian Akun

Akun atau rekening adalah suatu alat yang digunakan untuk mencatat berbagai
transaksi keuangan yang meliputi asset, kewajiban, ekuitas, pendapatan dan
beban perusahaan.

Contohnya meliputi,

1. Asset adalah (akun kas, perlengkapan, akun piutang usaha,akun tanah)


2. Kewajiban adalah (akun utang,utang wesel, utang gaji)
3. Ekuitas adalah (akun modal pemilik).

Penggolongan Akun

Secara garis besar , kelompok akun dibagi atas 2 (dua) golongan yaitu

1. Akun riil / akun neraca


Akun riil adalah akun yang pada akhir periode dilaporkan dalam neraca. Yang
termasuk dalam akun neraca / akun rill adalah kelompok akun asset, kewajiban
dan neraca.

Buka artikel Pengertian dan Daftar Kode Akun Akuntansi (Chart Of Account) untuk
mengetahui nama beserta kode akun dalam akuntansi.

2. Akun nominal / akun laba rugi


Akun nominal adalah akun yang pada akhir periode dilaporkan dalam laporan laba
rugi. Akun yang termasuk adalah akun pendapatan dan akun beban.
Tujuan Penggolongan Akun

Tujuan dari penggolongan akun adalah:

1. Mencatat data yang dapat menjadi dasar penyusunan laporan keuangan.


2. Akun memberikan informasi tentang kegiatan operasional perusahaan dari
waktu ke waktu.
3. Dengan menggunakan akun /rekening, maka transaksi yang terjadi dalam
perusahaan dapat dengan mudah dicatat secara tepat dan lengkap.

Contoh dari akun adalah kita dapat,

 Mengetahui berapa jumlah tagihan perusahaan kepada pelanggan,


 Jumlah kewjiban perusahaan kepada kreditur.
 Harga beli asset tetap dan lancar perusahaan.
 Besarnya pendapatan perusahaan, dan sebagainya.

Kumpulan akun yang selalu digunakan dalam catatan akuntansi perusahaan


disebut dengan buku besar (ledger). Buku besar pada umumnya berupa sebuah
buku yang halamannya berfungsi sebagai kumpulan akun dan kumpulan kartu.
Dalam buku besar, akun diurutkan atau disusun secara sistematis atau
berurutan. Jadi untuk akun untuk neraca, disusun di bagian paling depan
kemudian yang selanjutnya adalah urutan akun dalam laporan laba rugi.

Bentuk Akun
Dalam praktik akuntansi, bentuk yang umum digunakan dan paling sederhana
adalah bentuk akun jenis T. Bentuk ini terdiri atas 3 (tiga) bagian yaitu ,

1. Bagian judul atau nama akun


2. Dua sisi yaitu sisi debit dan kredit, kedua sisi ini digunakan untuk mencatat
penambahan atau pengurangan pada pos (akun) yang bersangkutan.

Secara
lebih lengkap , bentuk T dapat dijelaskan oleh gambar berikut.

 Pengkodean akun

Pengertian daftar kode akun akuntansi – Akun / perkiraan adalah catatan untuk
menampung transaksi yang dicatat lewat jurnal. Istilah buku besar atau ledger
adalah sebutan untuk macam-macam akun perkiraan tersebut. Nah, kumpulan
perkiraan atau akun tersebut biasanya sering kita lihat diberi nomer dan untuk
kelompok akun yang sejenis akan diberi nomer yang urut .

Ada beberapa jenis metode pemberian nomer perkiraan diantaranya sistem


decimal, system numeric dan system kombinasi. Yang sering digunakan adalah
system decimal, namun kita boleh memilih metode mana saja, yang terpenting
adalah dalam penyusunannya harus sistematis, praktis dan bisa mengantisipasi
perubahan dimasa datang.

Pengertian Kode Perkiraan

Kode perkiraan berguna untuk memudahkan pencatatan ke perkiraan atau buku besar (posting).
Pengkodean akun juga memudahkan dalam klasifikasi perkiraan dan pentusunan laporan
keuangan. biasanya setiap perusahaan membuat daftar kode perkiraan atau sering disebut chart of
account.

Perkiraan / akun dapat dikelompokkan menjadi perkiraan neraca dan perkiraan laba rugi. Perkiraan
neraca merupakan perkiraan yang termasuk kelompok harta, kewajiban dan modal. Sedangkan
untuk yang termasuk ke dalam perkiraan laba rugi adalah pendepatan dan beban.

Syarat pembuatan chart of account

Hal yang perlu diperhatikan dalam membuat kode akun diantaranya:

1. Nomer harus unik (artinya setiap nomer hanya digunakan untuk satu akun perkiraan saja)
2. Akun perkiraan di masukkan kedalam kelompok atau sub kelompok. Contohnya kas, piutang dan
peralatan dimasukkan kedalam aktiva lancar.
3. Perkiraan yang berkaitan hendaknya disusun secara berurutan. Contohnya: piutang dagang
dengan piutang lain-lain.
4. Penomeran diusahaan tidak terlalu ketat, alasanya akan memudahkan jika terjadi penambahan
sejumlah akun baru. Contohnya : kelompok beban diberi nomer 600. 605 beban angkutan. 610
beban laiinya. Jika terjadi penambahan dapat disisipkan antara 605 -610.
5. Nama akun rekening sebaiknya singkat dan jelas. Contohnya: Beban perjalanan dinas lebih baik
daripada Beban perjalanan ke luar kota bagi direksi.

Jenis-Jenis Kode Perkiraan


Kode perkiraan bisa di contohkan seperti plat nomer kendaraan. Sebuah motor misalnya bernomer
BE 1234 LI. Dari nomer kendaraan tersebut kita bisa tahu kalau motor tersebut dari Lampung
karena huruf awalnya BE. Angka 1234 menunjukkan nomer urut motor tersebut.

1. Sistem Decimal
kode perkiraan pada system decimal pada dasarnya diberi nomer 1 sampai 9 untuk setiap kelompok
perkiraan. Contohnya:

1. Aktiva
2. Kewajiban
3. Ekuitas
4. Pendapatan
5. Harga Pokok Penjualan
6. Beban Penjualan
7. Beban Administrasi dan Umum
8. Pendapatan Lain-lain
9. Beban Lain-lain.

Pengkodean seperti diatas bisa saja hanya dari angka 1 samapi 7, jadi tidak mutlak menyesuaikan
kebutuhan atau keinginan dari seorang akuntan sendiri.

Yang terpenting adalah setiap satu angka depan menunjukkan suatu kelompok. Cara ini akan dapat
memudahkan mengetahui suatu perkiraan termasuk kelompok yang mana.

Mislnya, nomer 1001, artinya bisa dipastikan nomer tersebut termasuk kelompok aktiva karena
angka depan adalah 1. Dalam praktiknya, system decimal lebih banyak dipakai perusahaan,
alasanyya karena sistematis dan fleksibel.

Berikut ini contoh chart of account sistem decimal 3 digit:

No. Akun

1. AKTIVA

11. Aktiva Lancar

111. Kas

112. Piutang Dagang

113. Perlengkapan Kantor

114. Sewa Dibayar Dimuka

12. Aktiva Tetap

121. Peralatan Kantor


122 Akumulasi Penyusutan Peralatan Kantor

2. KEWAJIBAN

21. Kewajiban lancar

211. Hutand Dagang

212. Wesel Bayar

22. Kewajiban Jangka Panjang

221. Hutang Bank

3. Modal

310. Modal Saham

320. Saldo Laba

4. PENDAPATAN

410. Jasa Konsultasi

420. Pendapatan Training

5. Beban

501. Beban Gaji

502. Beban Sewa

503. Beban Penyusutan

599. Beban Lain-lain

2. Sistem Mnemonic
Kata Mnemonic sendiri berasal dari Bahasa Inggris yang artinya membantu ingatan. Kode akun
dengan system mnemonic adalah membuat kode yang mudah diingat. Biasanya akan
menggunakan singkatan atau kode huruf. Contohnya AL untuk Aktiva Lancar, AT Aktiva Tetap,
KJP untuk Kewajiban Jangka Panjang, KL untuk Kewajiban Lancar. Contoh akun system
mnemonic:

AL-KK Kas Kecil

AL-PBD Persediaan Barang Dagangan

AT-Bang Bangunan
B.Gj Beban Gaji

B.Lst Beban Listrik

B.Sw Beban Sewa

3. Sistem Kombinasi
System kombinasi adalah system dengan cara menggabungkan kedua system sebelumnya yaitu
huruf dengan angka untuk membuat kode perkiraan. Huruf biasanya diambil dari sistem
Menemonic. Berikut contoh kode akun system kombinasi:

AL.01 Kas

AL.02 Piutang Dagang

AT.01 Tanah

AT.02 Bangunan

AT.03 Akumulasi Penyusutan Bangunan

KL.01 Hutan Dagang

M.01 Modal Saham

SISTEM SISTEM SISTEM SISTEM


NO KELAS, KELOMPOK DAN JENIS AKUN
NUMERIK DESIMAL INEMORIK KOMBINASI

1 HARTA 1 1 H H1

1. Harta lancar 11 1.1 HL H 11

1. kas 111 1.1.1 HL-K HL 111

2.surat-surat berharga 112 1.1.2 HL-SB HL 112

3.piutang usaha 113 1.1.3 HL-PU HL 113

4.wesel tagih 114 1.1.4 HL-WT HL 114

5.persekot / uang usaha 115 1.1.5 HL-P HL 115

6.pendapatan yang masih harus di terima 116 1.1.6 HL-Pmhd HL 116

7.persediann barang dagang 117 1.1.7 HL-Pbd HL 117

8.perlengkapan tokoh 118 1.1.8 HL-PT HL 118


9.perlengkapan kantor 119 1.1.9 HL-PK HL 119

2. Investasi 12 1.2 HI HI 12

1.berupa uang tunai 121 1.2.1 HI-BUT HI 121

2.surat berharga 122 1.2.2 HI-SD HI 122

3. Harta tetap berwujud 13 1.3 HTB HTB 13

1.peralatan tokoh 131 1.3.1 HTB-PT HTB 131

2.peralatan kantor 132 1.3.2 HTB-PK HTB 132

3.kendaraan 133 1.3.3 HTB-K HTB 133

4.mesin 134 1.3.4 HTB-M HTB 134

5.bangunan 135 1.3.5 HTB-B HTB 135

6.tanah 136 1.3.6 HTB-T HTB 136

4. Harta tetap tak berwujud 14 14 HTTB HTTB 14

1.copy right 141 141 HTTB-CR HTTB 141

2.hak paten 142 142 HTTB-HP HTTB 142

3.hak merek 143 143 HTTB-HM HTTB 143

4.hak cipta 144 144 HTTB-HC HTTB 144

5.good will 145 145 HTTB-GW HTTB 145

6.paransais 146 146 HTTB-P HTTB 146

5. Harta lain-lain 15 15 HLL HLL 15

1.semua yang rusak 151 151 HLL-SYR HLL 151

2 UTANG 2 2 U U2

1. Utang jangka pendek 21 2.1 UJPD UJPD 21

1.utang usaha 211 2.1.1 UJPD-UU UJPD 211

2.utang bunga 212 2.1.2 UJPD-UB UJPD 212


3.utang gaji 213 2.1.3 UJPD-UG UJPD 213

4.utang sewa 214 2.1.4 UJPD-US UJPD 214

5.beban yang harus di bayar 215 2.1.5 UJPD-BHB UJPD 215

6.beban yang diterima dimuka 216 2.1.6 UJPD-BDM UJPD 216

7.utang listrik 217 2..1.7 UJPD-UL UJPD 217

8.utang bayar 218 2.1.8 UJPD-UIB UJPD 218

2. Utang jangka panjang 22 22 UJP UJP 22

1.utang bank 221 2.2.1 UJP-UB UJP 221

2.utang ipotik 222 2.2.2 UJP-UI UJP 222

3.utang KIK 223 2.2.3 UJP-KIK UJP 223

4.utang KUK 224 2.2.4 UJP-KUK UJP 224

5.utang KUM 225 2.2.5 UJP-KUM UJP 225

6.utang KRIDA 226 2.2.6 UJP-KRIDA UJP 226

7.utang KMKP 227 2.2.7 UJP-KMKP UJP 227

3 MODAL 3 3 M M3

1. Modal sendiri 31 3.1 MSD MS 31

1. Modal berupa uang tunai 311 3.1.1 MSD-UT MS 311

2.modal berupa surat berharga 312 3.1.2 MSD-SB MS 312

2. Modal pinjaman 32 3.2 MP MP 32

1.modal pinjaman berupa uang tunai 321 3.2.1 MP-UT MP 321

2.Modal pinjaman surat berharga 322 3.2.2 MP-SB MP 322

3. Modal saham 33 3.3 MS MS 33

1.modal saham biasa 331 3.3.1 MS-SB MS 331

2.modal saham istimewa 332 3.3.2 MS-SI MS 332


4 PENDAPATAN 4 4 P P4

1. Pendapatan usaha 41 4.1 PU-PJ PU 41

1.pendapatan jasa salon 411 4.1.1 PU-PJS PU 411

2.pendapatan jasa angkutan 412 4.1.2 PU-PJA PU 412

3.pendapatan jasa bengkel 413 4.1.3 PU-PJB PU 413

4.pendapatan jasa servis 414 4.1.4 PU-PJS PU 414

5.pendapatan jasa tailor 415 4.1.5 PU-PJT PU 415

6.pendapatan jasa londri 416 4.1.6 PU-PJL PU 416

7.pendapatan jasa komisi 417 4.1.7 PU-PJK PU 417

2. pendapatan di luar usaha 42 42 PLU PLU 42

1.pendapatan bunga 421 4.2.1 PLU-PB PLU 421

2.laba penjualan harta 422 4.2.2 PLU-PH PLU 422

5 BEBAN 5 5 B B5

1. Beban usaha 51 5.1 BU BU 51

1.beban gaji 511 5.1.1 BU-BG BU 511

2.beban sewa 512 5.1.2 BU-BS BU 512

3.beban listrik 513 5.1.3 BU-BL BU 513

4.beban asuransi 514 5.1.4 BU-BA BU 514

5.beban perlengkapan 515 5.1.5 BU-BP BU 515

6.beban penyusunan harga tetap 516 5.1.6 BU-Bpht BU 516

7.beban rupa-rupa 517 5.1.7 BU-R BU 517

2. Beban di luar usaha 52 5.2 BLU BLU 52

1.beban bunga 521 5.2.1 BLU-BB BLU 521

2.beban penjualan harta 522 5.2.2 BLU-BPH BLU 522


3.kecurian uang/barang 523 5.2.3 BLU-KU BLU 523

 AT
Pembahasan berikut ini akan diuraikan tipe transaksi yang berpengaruh terhadap
persamaan dasar akuntansi. Transaksi yang terjadi pada Perusahaan Taruna milik
Tn. Airlangga yang terjadi pada bulan oktober 2017. Di akhir pembahasan akan
diberikan contoh jurnal umum.

Rumus Persamaan Dasar Akuntansi

Aset = Kewajiban + Ekuitas

Transaksi 1 “Setoran Modal”

Tn. Airlangga menyerahkan uang tunai saat pendirian perusahaan sebesar Rp.
300.000.000, sebagai setoran modalnya. Dengan modal awal Tn.Airlangga
tersebut, maka asset perusahaan berupa kas bertambah sebesar Rp.
300.000.000. Dari pihak lain, Tn. Airlangga sebagai seorang pemilik bertambah
juga sebesar Rp. 300.000.000.

Bagaimana transaksi ini berpengaruh terhadap persamaan dasar akuntansi?

Transaksi 2 “Utang Usaha”

Airlangga merasa bahwa uang tunai yang di setorkan sebagai investasi


perusahaan tidak cukup, sehingga dia mengajukan pinjaman ke bank BCA.
Pinjaman untuk Tn Airlangga yang disetujui oleh Bank BCA adalah sebesar Rp.
150.000.000,-. Perjanjian ini menyatakan bahwa Tn Airlangga berjanji harus
mengangsur, dengan setiap kali angsuran sebesar Rp. 5.000.000,- selama 30x
angsuran dan ditambah bunga sebesar Rp. 600.000,- per angsuran. Bagaimana
transaksi ini berpengaruh terhadap persamaan dasar akuntansi?

Baca juga : 5 Pengertian Akuntansi Biaya Menurut Ahli : Fungsi dan Tujuan
(Terbaru)

Transaksi 3 dan 4 “Beban”

Tn Airlangga dalam menjalankan aktivitas perusahaan, memerlukan perlengkapan


yang dibeli secara kredit seharga senilai Rp. 5.000.000,- ke UD Dua Empat
dengan jangka waktu 1 (satu) bulan.

Beban lain dalam kegiatan perusahaan, meliputi,

No. Akun (Rp.)

1. Pemeliharaan kendaraan 8.000.000,-

2. Sewa kendaraan 15.000.000,-

3. Sewa kantor 2.000.000,-

4. Gaji karyawan 16.000.000,-

5. Macam-macam beban 1.000.000,-

Jumlah 42.000.000,-

Transaksi-transaksi di atas, akan berpengaruh pada persamaan dasar akuntansi


sebagai berikut:
Coba kita amati bersama tabel di atas.

Saldo kas menunjukkan jumlah Rp. 450.000.000,-sebelum transaksi pengeluaran


beban terjadi. Pembayaran beban sebesar Rp. 42.000.000 , akan membuat kas
menurun dari Rp. 50.000.000,- menjadi Rp. 408.000.000,-.

Pengeluaran beban tidak menyebabkan penambahan atau pengurangan aset


baru bagi perusahaan, juga tidak berpengaruh terhadap kewajiban perusahaan,
tetapi berpengaruh langsung pada penurunan ekuitas, yaitu penurunan modal
pemilik.

Saldo ekuitas yang ada sebelum terjadinya pengeluaran beban, sejumlah Rp.
300.000.000,-,kemudian menurun menjadi Rp 258.000.000 karena beban-beban
ini.

Dengan demikian, artinya beban menyebabkan penurunan ekuitas perusahaan


atau penurunan modal pemilik perusahaan, beban muncul biasanya disebabkan
adanya penggunaan asset perusahaan untuk membantu dalam menghasilkan
pendapatan perusahaan.

Coba lihat transaksi ke empat (4), perusahaan membayar beban dengan


menggunakan asset perusahaan. Asset lain perusahaan yaitu perlengkapan yang
dibeli pada transaksi ke 3 (tiga) senilai Rp.5.000.000. perlengkapan ini juga
digunakan perusahaan untutk membantu memperoleh pendapatan. Artinya,
penggunaan perlengkapan juga harus diakui sebagai beban.

Baca: 16 Software akuntansi terbaik

Transkasi 5 “Penyusutan Perlengkapan”

Pada akhir bulan, Tn airlangga menghitung biaya penggunaan perlengkapan,


yaitu sebesar Rp. 3.000.000 yang harus diakui sebagai beban perusahaan pada
bulan oktober. Dan tersisa Rp. 2.000.000,- yang diakui sebagai asset perusahaan.

Adannya transaksi ini berpengaruh pada penurunan asset perlengkapan dan


penurunan ekuitas pada perusahaan. Hasilnya tampak sebagai berikut.

Transaksi 6 “Pendapatan”

Perusahaan melayani pelanggan selama bulan oktober 2017. Kas yang didapat
dari penjualan jasa senilai Rp. 100.000.000,-. Perusahaan menerima sumberaya
berupa kas berarti juga menambah pendapatan perusahaan.
Dari transaksi 4,5 dan 5,kita bisa mempelajari bahwa beban perusahaan akan
menurunkan nilai asset perusahaan sekaligus ekuitas pemilik. Sedangkan
pendapatan akan menambah asset perusahaan sekaligus modal (ekuitas) pemilik
perusahaan. Dengan demikian, jika jumlah pendapatan perusahaan lebih dari
jumlah beban, artinya perusahaan mendapatkan laba.

Baca juga: Contoh Buku Besar Pembantu Piutang Perusahaan Dagang

Transaksi 7 “Pelunasan Utang”

Perusahaan memiliki utang ke bank BCA sebesar Rp. 150.000.000, perusahaan


harus mengangsur ke bank beserta bunganya.

Pengaruh transkasi terhadap persamaan dasar akuntansi akan menurunkan asset


kas sebesar Rp. 5.600.000, menurunkan kewajiban sebesar Rp. 5.000.000,dan
menurunkan ekuitas sebesar Rp. 600.000.

Transaksi 8 “Prive”

Tn Airlangga membututhkan uang untuk membayarkan uang masuk kuliah


anaknya di perguruan tinggi sebesar Rp. 20.000.000,- .pengambilan untuk
keperluan pribadi ini dinamakan prive dalam persamaan dasar akuntansi.
Pengambilan uang tunai pada perusahaan untuk keperluan pribadi akan
berpengaruh pada menueun asset kas perusahaan sekaligus penurunan ekuitas
pemilik.

Hubungan antara investasi, pendapatan, beban dan prive


dengan ekuitas pemilik

investasi pemilik adalah asset yang disetorkan oleh pemilik kedalam perusahaan
untuk digunakan dalam menjalankan aktivitas perusahaan. Asset yangdisetorkan
ini akan menambah ekuitas pemilik.

Dalam menjalankan usahanya, perusahaan akan menghasilkan pendapatan


dalam satu periode akuntansi. Pendapatan ini umumnya berasal dari penjualan
jasa, penyewaan asset, penjualan barang dagangan, dan meminjamkan sejumlah
uang.

Pendapatan yang berasal dari transaksi tersebut akan menambah asset


perusahaan.

Beban adalah penurunan ekuitas pemilik yang muncul akibat pelaksanaan


aktivitas perusahaan.

Beban diartikan sebagai biaya (cost) dari asset yang dikonsumsi ataupun jasa
yang dipakai dalam proses memperoleh pendapatan.beban menunjukkan
pengeluaran uang atau pembayaran tunai baik yang sesungguhnya ataupun yang
diestimasikan.

Jika pada suatu periode akuntansi, ternyata perusahaan memiliki jumlah


pendapatan yang lebih besar dari beban artinya perusahaan memperoleh laba
bersih (net income) dan sebaliknya, jika jumlah beban yang lebih besar dari pada
pendapatannya, maka perusahaan mengalami rugi bersih (net losses).

 PDA

Contoh Soal Persamaan Dasar Akuntansi Dan


Jawabannya| Akuntansilengkap.com – Dalam belajar akuntansi, sebaiknya kita
memang perlu mengetahui dasar dari kegiatan akuntansi itu sendiri. Mungkin kita
pernah mendengar kalimat “akuntansi kalau salah catat dari awal maka akan salah
hingga seterusnya” benar bukan ? Pendapat yang demikian itu bisa dianggap
benar, maka sangat penting untuk dipelajari bagaimana unsur-unsur dan rumus
persamaan dasar akuntansi itu. (Baca: Kumpulan 16 software keuangan terbaik )

Persamaan dasar akuntansi perusahaan dagang dan perusahaan jasa tidak jauh
berbeda, yang membedakan adalah jenis transaksinya saja. Karena transaksi
perusahaan dagang biasanya mengenai jual beli barang daganganb dan
selebihnya sama saja.

Pengertian Persamaan Dasar Akuntansi ( The Accounting


Equation )

Pengertian persamaan dasar akuntansi adalah memahami suatu transaksi dan


menafsirkannya dalam suatu catatan akun perkiraan. Untuk lebih jelasnya
contoh dibawah ini akan memberikan pemahaman tentang perilaku pencatatan
akuntansi pada suatu transaksi perusahaan.

Contoh Soal Persamaan Dasar Akuntansi


Transaksi

1. Tn Budi mendirikan perusahaan angkutan P.O. Budi dengan melakukan setoran modal sebesar Rp.400.000.000

2. Tn Budi meminjam uang kepada bank sebesar Rp.50.000.000,- untuk perusahaannya

.
3. P.O. Budi melakukan pembelian mobil dan peralatan lain, total uang sebesar Rp.170.000.000.

3. Selama bulan itu PO Budi membeli secara kredit dari berbagai leveransir, oli, minyak rem dan bermacam-
macam perlengkapan lainnya seharga Rp.1.000.000.

4. Selama bulan itu pula PO Budi membayar hutang sebesar Rp.500.000.

6. Pendapatan jasa angkutan PO Budi bulan itu sebesar Rp.10.000.000,- (Tunai)


7. Sementara sewa borongan selama sebulan itu secara non tunai sebesar Rp.5.000.000,-

8. Selama bulan tersebut di atas, piutang-piutang yang telah diterima berjumlah Rp.3.000.000.

9. Biaya-biaya yang menjadi beban dan dibayar selama sebulan adalah sbb: Gaji sopir dan kernet Rp.2.000.000,-;
bensin Rp.1.000.000,-; makanan & minuman sebesar Rp.500.000,- dan serba-serbi Rp.400.000.

9. Pada akhir bulan, nilai perlengkapan yang masih tersisa adalah Rp.300.000.
11.Biaya penyusutan kendaraan adalah Rp.200.000.

12.Tn Budi mengangsur pinjaman kepada bank sebesar Rp.1.000.000 ditambah dengan bunga sebesar Rp. 100.000.

13.Tn Budi mengambil uang Rp.1.000.000 dari perusahaan, untuk keperluan pribadinya.
Contoh Soal Persamaan Dasar Akuntansi dan Laporan
Keuangan

PO Budi
Laporan Posisi Keuangan (Neraca)
Januari

PO Budi
Laporan Laba Rugi Januari
PO Budi
Laporan Perubahan Modal Januari

 Lap.keuangan

Perusahaan Jasa
Apasih perusahaan jasa (service company) itu ?

Perusahaan jasa bisa kita artikan sebagai perusahaan yang khusus bergerak
menangani atau memberikan pelayanan di bidang penjualan jasa (keahlian).

Apa saja contohnya ?

Yang termasuk ke dalam bidang perusahaan jasa contohnya adalah bank,


asuransi, bengkel motor/mobil, rental, usaha salon, jasa pengiriman surat/barang
(POS, JNE, TIKI dsb) dan masih banyak contoh lainnya.

Laporan Keuangan Perusahaan Jasa

Menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK), menyatakan bahwa laporan


keuangan dapat diidentifikasikan secara jelas informasi yang ada di suatu
perusahaan. Laporan keuangan meliputi

1. Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain (statement of income


and other comprehensive income).
2. Laporan perubahan ekuitas( statement of change equity).
3. Laporan posisi keuangan (statement of financial position) / Neraca (balance
sheet).
4. Laporan arus kas (stetement of cash flow).
5. Catatan atas laporan keuangan.
6. Informasi komparatif.
Laporan keuangan perusahaan jasa memiliki tujuan sebagai berikut:

1. Menyajikan informasi yang menyangkut posisi keuangan.


2. Untuk memenuhi kebutuhan informasi bersama.
3. Untuk menyatakan apa yang telah dilakukan manajemen.

Baca juga:

1. Tujuan Laporan Arus Kas, Definisi, Manfaat dan Contoh


2. “6” Contoh Laporan Arus Kas Perusahaan (Dagang dan Jasa)

Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Jasa

contoh
laopran laba rugi perusahaan jasa

contoh laporan
perubahan modal perusahaan jasa
contoh
laporan neraca perusahaan jasa

contoh laporan
arus kas perusahaan jasa lengkap

Laporan Keuangan Perusahaan Jasa


Laporan keuangan perusahaan jasa yang disajikan setiap akhir periode terdiri atas
laporan laba rugi, laporan perubahan modal, laporan posisi kas (neraca), dan
laporan arus kas.

1. Contoh Laporan Laba-Rugi (Income Statement)


Laporan laba/rugi adalah laporan yang menyajikan seluruh pendapatan dan beban
dari suau perusahaan dalam satu periode akuntansi. Laporan laba/rugi memiliki
dua bentuk penyajian yaitu:

1. Bentuk Single Step

Bentuk laporan ini jenisnya adalah menjumlahkan seluruh pendapatan dan semua
beban yang ada. Kemudian selisih dari pendapatan dan beban adalah diketahui
besarnya sebagai laba/rugi perusahaan.

2. Bentuk Bertahap (Multiple Step)

Pada prinsipnya bentuk yang kedua ini sama dengan bentuk sebelumnya hanya
perbedaannya karena adanya pengelompokkan atas jenis pendapatan dan jenis
beban. Misalnya pendapatan, antara pendapatan usaha dan pendapatan diluar
usaha dikelompokkan tersendiri. Begitupun pada beban, dibedakan pula beban
usaha dan beban diluar usaha.

Selisih dari pendapatan dan beban kemudian diketahui sebagai laba/rugi


perusahaan.

Baca juga:

1. [TERBARU] Contoh Laporan Laba Rugi Perusahaan Jasa


2. Pengertian dan Contoh Laporan Laba Rugi +Bentuk dan Format
Penyusunan

2. Laporan Perubahan Modal (Capital Statement)


Laporan perubahan modal / laporan perubahan ekuitas adalah suatu bentuk
laporan keuangan perusahaan jasa yang secara khusus menyajikan informasi
tentang segala perubahan yang terjadi pada modal/ekuitas suatu perusahaan
pada satu periode akuntansi.

Unsur-unsur laporan perubahan ekuitas:

 Modal awal (pemilik)


 Laba (rugi) bersih
 Setoran (penarikan) pemilik
 Ekuitas akhir
Informasi :

Terjadi penambahan modal apabila: laba lebih besar dari pada pengambilan
pribadi (prive). Dan terjadi pengurangan modal apabila:

1. Laba lebih kecil dari prive (pengambilan pribadi)


2. Rugi ditambah dengan prive (pengambilan pribadi).

Baca juga:

1. Pengertian, Contoh dan Unsur Laporan Perubahan Modal


2. Contoh Laporan Perubahan Ekuitas Perusahaan Jasa

3. Laporan Posisi Keuangan / Neraca


Laporan Posisi Keuangan atau sering disebut neraca pada perusahaan
jasa adalah suatu bentuk laporan keuangan yang menyajikan informasi mengenai
perubahan posisi keuangan yang berupa aset, kewajiban, dan ekuitas (modal)
untuk satu periode akuntansi tertentu pada suatu perusahaan.

Berikut adalah unsur-unsur Laporan Posisi Keuangan:

1. Aset
2. Kewajiban (liabilitas)
3. Ekuitas (equity)

Bentuk Laporan Posisi Keuangan yang lazim digunakan adalah dengan 2


bentuk , yaitu:

1. Bentuk skontro
2. Bentuk staffel

Langkah-langkah Penyusunan Laporan Posisi Keuangan:

1. Judul Laporan

Menuliskan keterangan yang terdiri dari:

 nama perusahaan,
 nama laporan, dan
 periode laporan di tengah atas halaman.

2. Isi Laporan

 Aset disusun sedemikian rupa hingga menurut urutan likuiditasnya


 Kewajiban harus disusun menurut urutan jatuh temponya
 Ekuitas harus disusun menurut urutan sifat kekekalannya

Baca juga:

1. Bentuk Neraca Staffel dan Skontro “Mudah”


2. “4” Contoh Laporan Neraca Perusahaan (Dagang dan Jasa)

Contoh Laporan Posisi Keuangan / Neraca

1. Bentuk skontro (sebelah-menyebelah) Bentuk T

Neraca dengan bentuk skontro atau bentuk T adalah dengan cara kelompok harta
(aktiva) di kolom sebelah kiri , sedangkan kelompok kewajiban dan modal letaknya
dikolom sebelah kanan.

2. Bentuk laporan (Stafel)

Bentuk neraca ini disajikan dengan cara, kelompok harta (aktiva) diletakkan
dibagian atas dan kelompok kewajiban dan modal diletakkan dibawahnya..
bentuk ini sering dikenal dengan bentuk laporan/vertical.

4. Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flows)


Laporan arus kas perusahaan jasa adalah laporan keuangan yang menyajikan
informasi arus masuk dan arus keluar kas dan setara dengan kas.

Kas : meliputi uang tunai atau saldo kas dan rekening giro

Sedangkan setara kas : adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka
waktu pendek yang dengan mudah dapat dapat dijadikan/dicairkan menjadi kas.

Jadi, laporan arus kas harus dapat melaporkan arus kas selama periode akuntansi
tertentu dan dapat diklasifikasikan menjadi :

1. Arus Kas dari Aktivitas Operasi


2. Arus Kas dari Aktivitas Investasi
3. Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan

Yang disesuaikan dengan bisnis perusahaan tersebut. Tujuan dari klasifikasi


sendiri adalah untuk memberikan informasi yang memungkinkan para pengguna
laporan keuangan untuk menilai pengaruh aktivitas tersebut terhadap posisi
keuangan perusahaan serta terhadap jumlah kas dan setara kas.

1. Arus Kas dari Aktivitas Operasi


Arus kas dari aktivitas operasi diperoleh dari transaksi dan peristiwa yang
mempengaruhi laba/rugi bersih perusahaan karena berhubungan dengan
pendapatan perusahaan. Arus kas dari aktivitas operasi meliputi:

 penerimaan kas hasil dari penjualan barang atau


 penerimaan kas dari royalty, fee, komisi, dan pendapatan lain,
 pembayaran sejumlah kas kepada pemasok barang atau jasa,
 pembayaran sejumlah kas kepada karyawan,
 penerimaan dan pembayaran kas oleh perusahaan asuransi sehubungan
dengan premi, klaim, anuitas dan manfaat asuransi lainnya,
 pembayaran sejumlah kas atau penerimaan kembali (restitusi) pajak
penghasilan,
 penerimaan dan pembayaran sejumlah kas dari kontrak yang diadakan dan
dilaksanakan untuk tujuan transaksi usaha dan perdagangan.

2. Arus Kas dari Aktivitas Investasi

Arus kas dari aktivitas investasi menunjukkan berupa informasi tentang


penerimaan dan pengeluaran kas yang berhubungan dengan sumberdaya yang
bertujuan menghasilkan pendapatan dan arus kas di masa depan.

Arus kas dari aktivitas investasi meliputi:

1. sejumlah uang muka yang diterima akibat pinjaman yang diberikan kepada
pihak lain serta pelunasannya (terkecuali yang dilakukan oleh lembaga
keuangan).
2. penerimaan kas atas penjualan aktiva tetap (tanah, bangunan, peralatan)
aktiva tak berwujud, dan aktiva jangka panjang lain.
3. pengeluaran kas yang digunakan untuk pembelian seperti aktiva tetap,
aktiva jangka panjang, termasuk didalamnya adalah biaya pengembangan
aktiva yang dibangun sendiri oleh perusahaan.
4. perolehan saham dari perusahaan lain atau instrumen keuangan.
5. pembayaran sejumlah kas yang berhubungan dengan futures contracts,
forward contracts, option contracts, dan swap contracts, terkecuali
pelaksanaan kontrak tersebut untuk tujuan perdagangan (dealing or
trading), atau apabila pembayaran tersebut digolongkan sebagai aktivitas
pendanaan.

3. Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan

Perlunya dilakukan pengungkapan yang terpisah dari arus kas akibat dari aktivitas
pendanaan adalah untuk memprediksi klaim (aduan) terhadap arus kas masa
depan oleh para penyetor (pemasok) modal perusahaan.
Yang termasuk dalam Arus kas dari aktivitas pendanaan diantaranya:
1. pembayaran kas untuk mengurangi saldo kewajiban yang berkaitan dengan
sewa guna usaha.
2. penerimaan kas dari emisi obligasi, pinjaman, wesel, hipotik, dan pinjaman
lainnya.
3. penerimaan kas yang berasal dari saham atau instrumen modal lainnya.
4. pengeluaran kas untuk penarikan atau menebus saham perusahaan
kepada para pemegang saham.
5. pelunasan pinjaman.
6. pembiayaan (finance lease) oleh penyewa guna usaha (lessee) Berikut
contoh laporan keuangan perusahaan jasa.

Bentuk Laporan Keuangan

Bentuk laporan keuangan yang dimaksud disini adalah tentang tujuan dan format
penyajian laporan keuangan.

1. Neraca (balance sheet)

Laporan keuangan pertama adalah neraca. Neraca dan bentuk susunannya


berbeda-beda setiap perusahaan, tergantung pada tujuan dari pembuatan neraca
tersebut.

Baca: Pengertian Neraca : Fungsi dan Contoh Transaksinya

Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI) menyatakan bahwa Neraca harus disusun


secara sistematis, sehingga dapat melaksanakan fungsinya yaitu memberikan
gambaran posisi keuangan dari suatu perusahaan pada waktu tertentu.

Neraca memiliki bentuk atau susunan neraca yang banyak dipakai diantaranya:

1. Bentuk Skontro (account form) merupakan bentuk neraca yang


mengelompokkan antar aktiva dan letaknya bersebelahan dengan kelompok
hutang dan modal.

2. Bentuk Vertikal (report form) merupakan bentuk neraca yang meletakkan


kelompok aktiva di posisi atas dan di bawahnya posisi kelompok hutang dan
modal.
Tidak ada aturan khusus dalam memilih bentuk neraca. Keduanya bisa digunakan
karena sesuai dengan kebutuhan dan keinginan dari akuntan/perusahaan.
Laporan keuangan selanjutnya adalah Laporan laba rugi.

2. Laporan Rugi Laba (income statement)

Laporan laba rugi adalah laporan keuangan yang menyajikan tentang


penghasilan/pendapatan/kerugian dan biaya yang ditanggung perusahaan pada
suatu periode tertentu yang disusun secara sistematis.

Prinsip Akuntansi Indonesia menyatakan bahwa perhitungan rugi/laba


perusahaan yang disusun harus dapat menggambarkan kondisi tentang
gambaran secara keseluruhan terkait besarnya kegiatan perusahaan serta
hasil/pendapatan dari kegiatan tersebut.

Syarat penyajiannya meliputi:

 Laporan L/R harus memuat secara terperinci unsur-unsur dari hasil yang
diperoleh dan biaya yang ditanggung.

 Laporan L/R dapat disusun dalam bentuk dengan posisi urutan


kebawah (staffel).
 Laporan L/R semestinya dipisahkan antara hasil utama dengan hasil usaha
lain-lain serta usaha luar biasa (extra ordinary income)

Baca: Pengertian dan Contoh Laporan Laba Rugi +Bentuk dan Format
Penyusunan

Bentuk laporan rugi/laba

Cara penyusunan laporan keuangan laba rugi umumnya dengan menggunakan 2


macam metode yaitu:

1. Single Step

Penyusunan menggunakan metode single step adalah dengan mengelompokkan


seluruh akun pendapatan secara total dikurangi dengan seluruh kelompok biaya
pula, sehingga hasil laba/rugi bersih dapat diperoleh dengan sekali tahap saja.

2. Multiple Step

Metode kedua ini perlu menggunakan beberapa tahap untuk mendapatkan


laba/rugi bersih yaitu dengan cara

Pendapatan – hpp (harga pokok penjualan) = Laba Kotor

Laba Kotor – Biaya-biaya operasi = laba/rugi bersih.

Terkadang harus dipotong juga dengan pajak sehingga rumusnya akan begini:

Pendapatan – hpp (harga pokok penjualan) = Laba Kotor


Laba Kotor – Pajak = laba/rugi setelah pajak

Laba/rugi setelah pajak – Biaya-biaya operasi = laba/rugi bersih.

Jika terdapat beberapa tambahan transaksi lagi tinggal dikaitkan saja, apakah
transaksi tersebut termasuk kategori pendapatan atau beban.

3. Laporan Perubahan Modal (statement of retained earning)

Dalam perhitungan Rugi/Laba, terkadang suatu perusahaan dapat mengikuti


beberapa konsep, antara lain :

1. Clean Surplus Principle (all inclusive concept)

Laporan keuangan perubahan modal hanya menunjukkan :

1. Saldo laba tidak dibagi awal periode.

2. Ditambah laba bersih dan elemen luar biasa.

3. Ditambah atau dikurangi koreksi kesalahan.


4. Dikurangi deviden yang diumumkan.

Contoh Laporan laba tidak dibagi untuk melengkapi laporan perhitungan


rugi/laba all inclusive:

2. Non Clean Surplus Principle (current operating performance)

Laporan perubahan modal menunjukkan:

1. Saldo laba tidak dibagi awal periode.

2. Ditambah laba bersih setelah pajak.

3. Ditambah Pos luar biasa.

4. Dikurangi deviden yang diumumkan.

Contoh Laporan laba tidak dibagi untuk melengkapi laporan perhitungan


rugi/laba current operating performance:
4. Laporan Perubahan Posisi Keuangan

Laporan perubahan posisi keuangan akan membantu perusahaan dalam


beberapa hal berikut diantaranya:

1. Meringkas kegiatan-kegiatan investasi dan pembelanjaan yang dilakukan oleh


perusahaan dan termasuk juga dana yang dihasilkan.

2. Membantu perusahaan dalam melengkapi penjelasan tentang beberapa


perubahan-perubahan data posisi keuangan selama satu periode tahun buku.

Penyusunan laporan perubahan posisi keuangan dapat disusun berdasarkan


pada:

1. Perubahan kas atau ekuivalennya.

2. Perubahan dalam modal kerja netto (net working capital) yaitu aktiva lancar
yang dikurangi hutang lancar.

Didalam laporan keuangan ini pada umumnya dipisahkan isinya menjadi 2 bagian
yakni:

1. Yang menunjukkan sumber-sumber dana.

2. Yang menunjukkan penggunaan data.


5. Laporan Arus Kas (statement of cash flow)

Laporan arus kas bertujuan utama untuk menyajikan dan menyediakan informasi
yang akurat tentang penerimaan dan pengeluaran kas suatu perusahaan selama
satu periode.

Baca: Tujuan Laporan Arus Kas, Definisi, Manfaat dan Contoh

Karena banyaknya kegiatan perusahaan yang berhubungan dengan informasi


tersebut maka demi memudahkan tercapainya tujuan tersebut, aliran kas di
klasifikasikan berdasarkan 3 kelompok yang berbeda yaitu:

1. Kelompok pertama adalah kelompok penerimaan dan pengeluaran kas yang


berasal dari kegiatan investasi.

2. Kelompok kedua berdasarkan penerimaan dan pengeluaran kas yang berasal


dari kegiatan pembelanjaan.

3. Kelompok ketiga berdasarkan Penerimaan dan pengeluaran kas yang berasal


dari kegiatan usaha.
Siklus akuntansi perusahaan jasa

Secara umum, jenis perusahaan menurut kegiatannya itu terbagi tiga,


ada perusahaan jasa, perusahaan dagang, dan perusahaan industri. Dalam
artikel kali ini kita fokus pada karakteristik dan bukti transaksi perusahaan jasa.

Apa sih perusahaan jasa itu?


Nah coba cermati baik-baik deh kata Rogu di atas. Perusahaan jasa itu perusahaan
yang produknya bisa dinikmati masyarakat tapi nggak berwujud.
Hayoo….nggak berwujud itu bukan berarti gaib loh ya. Maksudnya, produk dari
perusahaan jasa itu memberikan layanan. Ya contohnya ojek daring tadi. Produk
yang ditawarkan itu nggak bisa kamu lihat pakai mata tapi bisa kamu rasakan.

Ojek daring memberikan layanan menembus kemacetan yang bisa menghambat


aktivitas kamu. Bahkan, seiring perkembangan waktu, ojek juga bisa buat ngirim
paket, sampai nganterin makanan. Hebat kan?

Ada tiga nih Squad karakteristik perusahaan jasa pada


umumnya. Pertama ialah menjual produk yang tidak berwujud namun dapat
dirasakan manfaatnya. Sudah dibahas ya. Kedua, pencatatan dan pelaporan
keuangan lebih sederhana dibandingkan dengan perusahaan dagang dan
industri. Kita ambil contoh bengkel motor ya. Di bengkel catatan dan pelaporan
keuangannya sangat mudah. Tinggal hitung saja hari ini berapa motor yang servis,
berapa yang ganti oli, dan tinggal catat oli apa saja yang paling banyak dicari
konsumen. Mudah kan?
Ketiga, harga dari jasa yang ditawarkan biasanya tergantung pada kepuasan
konsumen. Biasanya sih begini, semakin laris manis suatu perusahaan jasa, maka
harga layanannya pun dinaikkan. Bisa dibilang ada harga ada rupa lah.

Secara garis besar, bukti transaksi perusahaan jasa terbagi menjadi dua
yakni bukti eksternal dan bukti internal. Bukti eksternal ialah bukti transaksi
antara perusahaan dengan pihak luar perusahaan. Ya misalnya aja antara
perusahaan penyedia jasa dengan penggunanya. Kalau bukti eksternal
merupakan bukti digunakan untuk kegiatan transaksi di dalam lingkungan
perusahaan.

Sekarang kita bahas yuk macam-macam bukti transaksi tersebut. Pertama, bukti
eksternal ya Squad yang akan kita bahas.
a. Kwitansi

Kwitansi merupakan bukti bahwa perusahaan telah menerima atau membayar


sejumlah uang. Biasanya kuitansi dibuat rangkap. Lembar pertama diberikan
kepada pihak yang membayar sedangkan lembar ke dua dan seterusnya digunakan
sebagai arsip.

b. Faktur

Coba cek BPKB (Buku Pemilik Kendaraan Bermotor) kendaraan yang kamu atau
orang tua kamu punya deh. Biasanya di bagian belakang BPKB ada faktur yang
disertakan. Faktur merupakan bukti transaksi penjualan atau pembelian secara
kredit (tidak tunai). Sama halnya dengan kuitansi, faktur juga biasanya dibuat
rangkap. Lembar pertama merupakan bukti bagi penjual yang disebut dengan
faktur penjualan. Sedangkan lembar kedua merupakan bukti bagi pembeli yang
disebut dengan faktur pembelian.
c. Nota kredit

Nota kredit itu bukti transaksi yang digunakan untuk mengurangi nominal
transaksi sebelumnya yang bersifat kredit. Nota kredit dikeluarkan oleh penjual
untuk mengurangi nominal transaksi dikarenakan barang yang dijual diterima
kembali sebagian.

Baca Juga: Tahap Pencatatan Akuntansi Pada Perusahaan Jasa

d. Nota debit

Nota debit hampir sama dengan nota kredit, namun yang mengeluarkannya
adalah pembeli. Jadi ketika pembeli melakukan komplain atas barang yang telah
dibeli secara kredit biasanya pembeli akan mengembalikan barang tersebut lalu
membuat bukti berupa nota debit agar penjual mengurangi nominal transaksi
sebelumnya.

Sekarang kita bahas tentang bukti transaksi internal ya Squad, ada tiga macam
bukti transaksi internal nih Squad. Memo, bukti kas masuk, dan bukti kas keluar.

a. Memo

Memo itu semacam surat perintah dari atasan kepada bawahan untuk
melakukan aktivitas tertentu yang berkaitan dengan keuangan. Contohnya
begini, kamu jadi supervisor di sebuah perusahaan jasa. Nah, direktur pemasaran
kamu memerintahkan untuk membuat hasil laporan penjualan bulan ini

b. Bukti kas masuk

Bukti kas masuk merupakan bukti yang dikeluarkan bagian


keuangan sebagai tanda telah terjadi aliran kas masuk ke perusahaan.

c. Bukti kas keluar

Kebalikan dari bukti kas masuk, yakni bukti yang dikeluarkan bagian
keuangan sebagai tanda telah terjadi aliran kas keluar dari perusahaan.
 Analisis debet krdit

Pengertian Debit

Debet dalam akuntansi berasal dari bahsa “Latin” yaitu “debere”, melupakan
lawan dari kredit. Kolom/posisi debet menunjukkan pertambahan nilai atau
bersaldo normal bagi kelompok atau golongan akun aset dan beban. Sedangkan,
bagi kelompok atau golongan perkiraan kewajiban
(liability), ekuitas dan pendapatan yang berada di kredit, artinya transkasi tersebut
mengalami penurunan nilai/saldo. Baca Juga: Daftar Kode Akun Akuntansi (Chart
Of Account) dan pengertian akuntansi )

Pengertian Kredit
Kredit dalam akuntansi berasal dari kata “Latin” yaitu “credere”, melupakan lawan
dari debet. Kolom/posisi kredit menunjukkan pertambahan nilai atau bersaldo
normal bagi kelompok atau golongan akun kewajiban (liability), ekuitas dan
pendapatan. Sedangkan, bagi kelompok akun aset dan beban yang berada di
kredit, menunjukkan telah mengalami penurunan nilai/saldo.

Aturan Debet dan Kredit Dalam Akuntansi

1. Akun Asset (Asset Account)


Akun asset digunakan dalam menacatat semua transaksi yang berhubungan atau
mempengaruhi perubahan (baik peningkatan atau penurunan) dalam asset.

Pengaruh akun dalam asset ini adalah, apabila terjadi peningkatan asset
(+) maka dicatat dalam kolom sebelah kiri yaitu kolom debet. Sebaliknya apabila
terjadi penurunan asset (-) maka dicatat pada kolom sebelah kanan yaitu kolom
kredit. (Baca juga : pengertian aset tetap )

2. Akun Kewajiban (Liability Account)


Akun kewajiban adalah akun yang digunakan untuk mencatat semua transaksi
yang berhubungan atau mempengaruhi perubahan (baik peningkatan atau
penurunan) dalam kewajiban.

Pengaruh akun dalam kewajiban ini adalah, apabila terjadi peningkatan


kewajiban (+) maka dicatat dalam kolom sebelah kiri yaitu kolom kredit.
Sebaliknya apabila terjadi penurunan kewajiban (-) maka dicatat pada kolom
sebelah kanan yaitu kolom debet.

3. Akun Ekuitas / Modal (Equity Account)


Akun ekuitas adalah akun yang digunakan untuk mencatat semua transaksi yang
berhubungan atau mempengaruhi perubahan (baik peningkatan atau penurunan)
dalam ekuitas. (Baca juga: laporan perubahan modal )

Pengaruh dalam akun-akun modal ini adalah, apabila terjadi peningkatan modal
(+) maka dicatat dalam kolom sebelah kiri yaitu kolom kredit. Sebaliknya apabila
terjadi penurunan modal (-) maka dicatat pada kolom sebelah kanan yaitu kolom
debet.

Akun modal pemilik adalah akun yang digunakan untuk mencatat transaksi
pemilik pada perusahaan (investasi). Transkasi meliputi penyetoran
investasi oleh pemilik sebagai modal awal bagi perusahaan yang dicatat di
sebelah kredit. Sedangkan untuk penarikan modal oleh pemilik untuk
kepentingan pribadi (pive) dicatat pada kolom sebelah debet.

Akun pendapatan dan akun beban adalah akun laporan laba rugi atau termasuk
dalam akun nominal. Akun pendapatan bertambah dicatat pada sebelah kredit.
Sedangkan untuk mencatat transaksi beban yang bertambah pada
sebelah debet.
Pengertian Jurnal Umum
Jurnal umum berasal dari kata bahasa Perancis yaitu (Jour) yang artinya adalah
hari.

Jurnal umum diartikan sebagai buku harian atau formulir khusus yang digunakan
untuk mencatat seluruh aktivitas transaksi secara kronologis dan sesuai urutan
tanggal. Dengan mencantumkan nama transaksi /kelompok akun dan nominalnya
di kolom debet/kredit

Jurnal di bidang akuntansi adalah tempat pertama kali mencatat transaksi.


Buku jurnal berguna untuk mencatat dan menganalisis bukti transaksi sebelum
dicatat kedalam akun. Akan lebih praktis jika bukti transaksi langsung dicatat
kedalam akun yang terpengaruh. Tapi kelemahannya adalah sulitnya menemukan
letak kesalahan apabila terjadi kesalahan pada pencatatan.

Jurnal dalam akuntansi dibedakan menjadi dua jenis yaitu jurnal umum dan jurnal
khusus. Jurnal umum sendiri adalah tempat mencatat semua aktivitas transaksi
keuangan, sedangkan jurnal khusus hanya mencatat beberapa jenis transaksi
tertentu yang berkaitan dengan jenis jurnal khusus tersebut.

Pemilihan pemakaian jenis buku jurnal sebenarnya disesuaikan berdasarkan


kebutuhan setiap perusahaan. jadi jangan panik jika setiap perusahaan berbeda
menggunakan jenis pembukuan jurnal yang berbeda-beda pula.

Dasar pemilihan pemakaian buku jurnal mempertimbangkan faktor efektivitas dan


efisiensi bagi suatu perusahaan.

Baca juga : Bidang bidang akuntansi

Fungsi Jurnal Umum


Dari berbagai penjelasan diatas, jurnal umum mempunyai fungsi-fungsi
diantaranya:

1. Fungsi Historis

Fungsi ini menunjukkan bahwa setiap transaksi dilakukan secara kronologis, urut
dan sesuai dengan tanggal terjadinya transaksi.

2. Fungsi Mencatat

Fungsi ini menyatakan bahwa seluruh aktivitas transaksi jangan sampai ada yang
terlewatkan atau tidak tercatat.

3. Fungsi Analisis

Fungsi ini menunjukkan bahwa pencatatan pada suatu jurnal merupakan hasil
analisis yang berwujud pendebetan dan pengkreditan sejumlah akun yang terkait
beserta jumlah/nominal nya.

4. Fungsi Instruktif

Maksudnya, catatan yang ada pada jurnal merupakan perintah untuk melakukan
pendebitan atau pengkreditan sejumlah akun di buku besar sesuai dengan catatan
yang terdapat pada jurnal.
5. Fungsi Informatif

Maksudnya, jurnal menyajikan informasi atau penjelasan mengenai transaksi yang


terjadi dan untuk segera dilakukan pencatatan berdasarkan informasi yang ada.

Manfaat Jurnal Umum


Beberapa manfaat dari jurnal umum yang kita dapat peroleh dalam proses
pencatatan buku jurnal diantaranya:

Manfaat jurnal umum diantaranya adalah:

 Untuk dapat mengetahui apakah akan menimbulkan pertambahan atau


pengurangan suatu perkiraan.

 Untuk mengetahui jumlah yang akan dicatat pada satu atau lebih perkiraan.

 Untuk mengetahui jumlah/nominal yang didebet atau dikredit harus


seimbang.

 Dibuat tanda (referensi) agar bisa diketahui suatu jumlah sudah diposting
ke perkiraan yang tepat pada buku besar sesuai perkiraannya.

 Dibuat referensi (tanda) untuk mengetahui suatu jumlah sudah dilakukan


posting ke perkiraan yang tepat pada buku besar, sesuai nomor
perkiraannya.

Bentuk Jurnal Umum

Keterangan nomer :
1. Berisi tanggal, bulan dan tahun kejadian transaksi. Untuk bulan dan tahun
cukup ditulis sekali saja tiap halaman judul, kecuali jika ada pergantian
bulan/tahun.

2. Diisi nomor bukti dokumen transaksi.

3. Diisi oleh akun yang berpengaruh akibat transaksi yang terjadi, yang akan
didebet/dikredit.

4. Kolom referensi diisi dengan kode akun yang angkanya sudah


dipindahkan/tertera di buku besar.

5. Diisi nilai nominal akun yang didebet.

6. Diisi nilai nominal akun yang dikredit.

7. Penambahan keterangan singkat mengenai transaksi (tidak mutlak ada).

Setelah proses pencatatan transaksi pada jurnal umum selesai kemudian proses
pencatatan selanjutnya adalah pemindahan masing-masing akun (posting) ke
dalam buku besar.

Contoh Jurnal Umum


PT Angin Ribut melakukan transaksi pada bulan Desember 2020 diantaranya:

Tanggal 1 : Pembelian peralatan kantor tunai sebesar Rp. 3.500.000

Tanggal 3 : Pembayaran sewa gedung sebesar Rp. 250.000 tunai

Bentuk jurnal umumnya adalah:

Anda mungkin juga menyukai