Anda di halaman 1dari 3

Nama: Ivana Ester Sinta Uli

NIM: 1765050160

Konvergensi dan Akomodasi

Refleks-refleks ini dicetuskan dengan melihat objek yang digerakkan mendekati pengamat di
dalam lapang pandang. Refleks yang disebut juga sebagai respon dekat sebetulnya terdiri dari
tiga proses yang terjadi secara simultan:

 Konvergensi: m. rektus medialis kedua mata teraktivasi sehingga tiap-tiap aksis


optikal terus menunjuk langsung ke objek yang sedang diamati. Kondisi
mempertahankan bayangan objek tetap berada di fovea masing-masing mata.
 Akomodasi: kontraksi m. siliaris mengendurkan struktur penggantung lensa. Karena
ini bersifat elastis secara intrinsik, lensa kemudian mencembu sehingga memiliki
kekuatan refraksi yang lebih tinggi. Proses ini mempertahankan bayangan retina suatu
objek tetap dalam fokus saat benda digerakkan mendekati mata. Sebaliknya, apabila
benda digerakkan menjauhi mata pandangan seseorang diarahkan ke titik yang lebih
jauh, relaksasi m. silliaris memungkinkan struktur penggantung menarik lensa
kembali kebentuk yang lebih datar, menurunkan kekuatan refraksinya dan sekali lagi
mengembalikan bayangan visual ke fokus yang tajam.
 Konstriksi pupil: pupil berkonstriksi untuk mempertahankan bayangan retina objek
yang dekat setajam mungkin. (Diafragma kamera memiliki fungsi yang sama:
semakin dekat objek yang akan difoto, celah lensa harus dibuat semakin sempit agar
tetap fokus).

Ketiga proses ini dapat diaktifkan secara volunter dengan melakukan fiksasi pada objek dekat
dan juga terjadi sebagai refleks ketika objek yang jauh bergerak mendekati pengamat.

Dasar anatomis konvergensi dan akomodasi


Impuls aferen berjalan dari retina ke korteks visual, dan impuls eferen dari korteks visual ke
area pretektalis dan kemudian ke nukleus parasimpatis Perlia, yang terletak di medial dan
ventral nukleus Edinger-Westphal (nukleus otonom asesorius). Dari nukleus Perlia di kedua
sisi, impuls berjalan ke area nuklear m. rektus medialis (untuk konvergensi okular) dan ke
nukleus Edinger-Westphal, yang kemudian berlanjut ke ganglion silliaris dan m. silliaris
(untuk akomodasi) dan ke m. sfingter pupil (untuk konstriksi pupil) (Gambar 4.26). Jaras
neural ke m. silliaris dan m. sfingter pupil kemungkinan berbeda karena refleks akomodasi
dan refleks cahaya dapat mengalami gangguan dalam tingkatan yang berbeda. Pada
neurosifilis, misalnya, dapat terjadi fenomena pupil Argyll Robertson refleks cahaya tidak
ada, tetapi akomodasi dan konvergensi tetap intak.

Regulasi Refleks Cahaya Pupil

Lebar pupil bervariasi sesuai dengan keberadaan cahaya: cahaya terang menginduksi
konstriksi pupil, dan cahaya gelap menginduksi dilatasi pupil. Refleks cahaya pupil berperan
untuk memodulasi jumlah cahaya yang jatuh ke retina, melindungi fotoreseptor dari
kerusakan yang potensial, penyinaran berlebihan, dan untuk menjaga bayangan visual objek
pada fokus di retina.

Lengkung aferen refleks cahaya pupil

Serabut aferen menyertai serabut visual di nervus dan traktus optikus di dekat korpus
genikulatum lateral, tetapi tidak langsung masuk ke struktur tersebut; serabut ini berbelok
saat menuju kolikuli superior dan berakhir di area nuklei pretektalis. Interneuron yang
terletak di sini ber- proyeksi lebih lanjut ke nuklei parasimpatik Edinger-Westphal (nuklei
otonom asesorius) pada kedua sisi. Persarafan bilateral nuklei Edinger-Westphal merupakan
dasar anatomis respons cahaya konsensual: penyinaran cahaya pada satu mata tidak hanya
menginduksi konstriksi pupil pada sisi mata tersebut, tetapi juga pupil kontralateral.

Persyarafan Simpatis Mata


Area nuklear tempat munculnya persarafan simpatis, disebut pusat siliospinalis, terletak di
kornu laterale medula spinalis dari CS hingga T2. Serabut preganglionik berasal dari sini dan
naik ke stasiun relay di ganglion servikale superius, tempat keluarnya serabut postganglionik
dan kemudian berjalan naik bersama dengan arteri karotis interna dan arteri oftalmika ke
dalam orbita, akhir- nya mencapai dan mempersarafi m.dilator pupilae, m.tarsalis superior
dan inferior, dan m.orbitalis. Serabut simpatis lain mempersarafi kelenjar keringat dan
pembuluh darah setengah sisi wajah ipsilateral.

Suplai aferen pusat siliospinalis: Serabut aferen dari retina berjalan ke hipotalamus (nukleus
suprakiasmatikus), tempat munculnya jaras simpatis sentral. Jaras ini menyilang garis tengah
setinggi mesensefalon dan berjalan turun ke batang otak dan medula spinalis servikalis ke
pusat siliospinal.

Anda mungkin juga menyukai