Abstract
Self-Compacting Concrete is an innovation in the making of concrete which does not need to be vibrated when it
is placed and compacted. This research used waste glass powder and silica fume as a partial substitution material
of cement. There are twelve variations of glass powder and silica fume addition to the cement composition for this
SCC. The variations for glass powder are 0%, 7.5%, 12.5%, and 17.5% and silica fume are 0%, 4%, and 8%.
Slump Flow Test, V-Funnel Test, and L-Shape Box test are used in order to know the workability of the SCC. The
workability of the concrete is decreasing as the more glass powder and more silica fume are used. The addition of
glass powder for 7.5% accelerate the compressive strength up to 55.108 MPa, but it is decelerating the compressive
strength if it is used in higher composition. The addition of silica fume gives optimum result in accelerating the
compressive strength for 8% in the composition and it accelerate the strength up to 63.365 MPa. The substitution
of cement by 7.5% of glass powder and 8% of silica fume produce the most optimum result in compressive strength
which is 66.130 MPa.
Keywords: Glass powder, silica fume, workability, compressive strength, Self-Compacting Concrete
I. INTRODUCTION pozzolan seperti fly ash, abu sekam padi, silica fume
dan metakaolin efektif digunakan dalam
Self compacting concrete adalah inovasi meminimalkan potensi ekspansi berlebihan dari
beton yang tidak membutuhkan proses penggetaran beton akibat reaksi ASR (Stark et al 1993: Swamy,
pada saat penempatan volume dan pemadatan. Beton 1992: Durand dan Chen, 1991).
SCC yang mengeras akan memiliki sifat homogen, Penelitian Mariani (2009) mengenai
sifat properties dan durabilitas yang sama seperti pengaruh penambahan superplasticizer terhadap
beton dengan penggetaran biasa (EFNARC 2005). karakteristik self compacting concrete menunjukkan
Komposisi semen yang dibutuhkan pada mix semakin tinggi kadar superplasticizer yang
design beton SCC lebih banyak jika dibandingkan diberikan, maka semakin tinggi diameter slump flow
komposisi semen pada beton normal (Okamura dan yang didapat dan mencapai kuat tekan optimum pada
Ouchi 2003). Karena hal ini dilakukan penelitian kadar superplasticizer 2% sebesar 45,72 MPa pada
untuk menemukan bahan tambahan pengganti semen umur 28 hari.
yang memiliki sifat dan karakteristik sesuai dengan Silica fume berdasarkan standar Spesification
semen itu sendiri. for Silica Fume for Use in Hydraulic Cemen
Kaca merupakan limbah yang banyak Concrete and Mortar (ASTM-C618-86) memiliki
dihasilkan oleh masyarakat dengan memiliki ukuran partikel yang sangat halus, berbentuk bulat
ketahanan terhadap abrasi serta cuaca atau serangan dengan diameter 1/100 dari diameter semen, silica
kimia yang baik. Persentasi kadar SiO2 mencapai fume juga mengandung SiO2 yang lebih tinggi dari
70% dan kadar CaO mencapai 8,97% pada kaca 85%.
sehingga dapat digunakan sebagai bahan pengganti Penelitian Surya Sebayang (2011)
semen dalam campuran beton. menunjukkan beton SCC yang menggunakan silica
Hendra Purnomo (2014) menggunakan fume memiliki kuat tekan yang lebih tinggi
serbuk kaca sebagai substitusi parsial semen dan dibandingkan beton tanpa silica fume. Kuat tekan
mendapatkan persentase optimum sebesar 10% yang SCC tanpa silica fume pada umur 56 hari hanya
menghasilkan kuat tekan sebesar 21,41 MPa. mencapai 38,67 MPa, sedangan pada umur yang
Penelitian Bhat dan Rao (2014) menemukan bahwa sama beton yang menggunakan silica fume 9%
penggantian 20% semen dengan serbuk kaca mencapai kuat tekan paling optimum yaitu 51,35
menyebabkan peningkatan kuat tekan sebesar 27%. MPa.
Penelitian Alhasanat, dkk (2016) tentang variasi Workability merupakan sifat kemudahan
kadar serbuk limbah botol kaca sebagai pengganti campuran beton untuk dikerjakan. Workabilitas atau
semen yang optimum adalah 20% untuk beton SCC kelecakan campuran beton segar dapat dikatakan
yang lebih ekonomis dan mengurangi dampak sebagai beton SCC apabila memenuhi kriteria
lingkungan akibat penggunaan semen. sebagai berikut yaitu:
Kaca mengandung alkali Na2O cukup tinggi yaitu 1. Filling ability, kemampuan untuk mengalir dan
sebesar 13,19%. Kandungan alkali dan silikon mengisi keseluruh bagian cetakan melalui berat
dioksida memungkinkan terjadinya reaksi alkali sendirinya
silika yang dapat menimbulkan risiko kerusakan 2. Passing ability, kemampuan untuk mengalir
pada beton. Penelitian mengenai Alcali Silicate melalui celah antar besi tulangan atau celah
Reaction (ASR) juga mengatakan substitusi material
yang sempit dari cetakan tanpa terjadi adanya pada umur beton 7, 14, 21 dan 28 hari yang dibiarkan
segregasi atau blocking pada udara terbuka tanpa metode perawatan khusus.
3. Segregation resistance, kemampuan untuk Hasil pengujian kuat tekan beton diperoleh dari hasil
tetap dalam keadaan komposisi yang homogen rataan pengujian kuat tekan 3 sampel beton.
selama waktu transportasi sampai pada saat
pengecoran. 2.1. Material
1. Semen
Tabel 1.1. Kelas filling ability (EFNARC, 2005) Semen yang digunakan pada penelitian ini
adalah OPC (Ordinary Portland Cement ) Tipe I
Slump flow
No. Kelas 2. Air
(mm)
1. SF1 550 – 650 Air berasal dari laboratorium PT.Waskita
2. SF2 660 – 750 Precast Beton Plant Jakabaring 2, Palembang.
3. SF3 760 – 850
3. Serbuk kaca
Kelas SF1 digunakan pada struktur beton Serbuk kaca yang digunakan adalah serbuk
tanpa tulangan atau beton bertulangan sedikit. Kelas kaca yang telah dihancurkan dengan mesin los
SF2 dapat untuk mengisi bagian bawah bekising. angeles abration dan lolos saringan No.200.
Kelas SF3 umumnya menggunakan agregat kasar Kandungan serbuk kaca dapat dilihat berdasarkan
dengan ukuran maksimal kurang dari 16 mm, pengujian XRF pada tabel 2.1.
digunakan untuk aplikasi elemen vertikal pada
struktur yang membutuhkan kepadatan yang sangat Tabel 2.1. Hasil pengujian XRF serbuk kaca (Badan
tinggi, struktur dengan dengan tulangan kompleks Penelitian dan Pengembangan Industri-Balai
atau digunakan Ketahanan SF3 terhadap segregasi Besar Keramik, 2017)
lebih sulit untuk dikendalikan daripada SF2.
No Kandungan Berat %
Tabel 1.2. Kelas viscoability (EFNARC, 2005) 1 SiO2 70,23
2 CaO 8,97
No. Kelas V-funnel (detik) 3 Al2O3 0,51
1. VF1 8 4 Fe2O3 0,56
2. VF2 9 – 25 5 MgO 2,42
6 Na2O 13,19
SCC kelas VF1 memiliki kemampuan untuk 7 K2O 0,98
menempati ruang yang baik bahkan dengan kondisi ;8 Hilang pijar 0,68
tulangan padat. Pada kelas VF2 kekentalan beton
mungkin membantu dalam membatasi tekanan 800 Meas. data:XY
Apatite - from Kipawa, Quebec, Canada
terhadap bekisting dan meningkatkan ketahanan 700 Cristobalite low temperature form - from Ellora
Caves, India
Quartz $-alpha - synthetic
Intensity (counts)
400
300
Klasifikasi kelas passing ability berdasarkan Gambar 2.1. Hasil pengujian XRD bubuk kaca
Tabel 1.3 menunjukkan kategori kelas SCC dibagi
menjadi PA1 dan PA2. SCC pada kelas PA1 baik Hasil pengujian X-Ray Diffraction (XRD)
digunakan pada struktur dengan jarak tulangan yang pada bubuk kaca diketahui material bersifat amorf
renggang, sedangkan pada kelas PA2 SCC baik ditunjukan pada grafik Gambar 2.1 yang berupa peak
digunakan untuk bangunan atau elemen struktur pendek dan merupakan ciri dari material amorf.
yang sangat rapat.
8. Belerang
Serbuk belerang merupakan material yang
digunakan untuk capping.
Kombinasi serbuk kaca dan silica fume dapat
dilihat pada Tabel 2.2.
0.9 0.87
28 Silica fume 0%
26 25 0.86 0.84
Silica fume 4% 23 0.85 0.83
24 0.82 0.82
Silica fume 8% 0.81 0.8
0.8
V-funnel (mm)
22 19.8 20 0.8
20 0.78 0.78
17.3 17.9
18 16.3 0.75
15
16
0.7
14 12 0.7
11 11.5
12 10.3
10 0.65
8 0 7.5 12.5 17.5
6 Serbuk kaca (%)
0 7.5 12.5 17.5
Kadar serbuk kaca (%) Gambar 3.3 Hasil pengujian L-Box
Gambar 3.2. Hasil pengujian v-funnel
Tabel 3.3. Hasil Pengujian L-Shape Box substitusi silica fume 0% dan serbuk kaca 0%, 7,5%,
12,5%, dan 17,5% .
Serbuk Silica Kelas (%)
Kode Kaca fume h2/h1 passing- Selisih 60 7 hari
55.108
(%) (%) ablity 53.91 14 hari
55
SKS1 0 0 0,87 PA2 0,00 21 hari
SKS2 0 4 0,86 PA2 -1,15 50 46.841 45.682
28 hari
% Kuat tekan rata-rata (MPa) Kuat tekan beton SCC rerata (MPa)
Kode
Kaca 7 hari 14 hari 21 hari 28 hari % Kaca Silica Silica Silica
SKS 3 0 36,82 46,213 53,707 63,365 fume 0% fume 4% fume 8%
SKS 6 7,5 46,677 53,913 61,791 66,130 0 46,841 59,601 63,365
SKS 9 12,5 36,158 40,715 44,049 51,571 7,5 55,108 62,987 66,130
SKS 12 17,5 25,633 31,258 36,167 41,943 12,5 35,72 46,098 51,571
17,5 27,108 33,205 41,943
Peningkatan kuat tekan terjadi pada SCC
dengan substitusi silica fume sebesar 8% yang Silica fume 0%
70 66.13
ditambah dengan kadar serbuk kaca 7,5%, namun
63.365 62.987 Silica fume 4%
mengalami penurunan kuat tekan seiring kadar 65
59.601
serbuk kaca yang ditambah menjadi 12,5% dan 60 Silica fume 8%
17,5%. 55.108
Kuat Tekan ( MPa)
55 51.571
70 66.13 7 hari 14 hari 50 46.841 46.098
63.365
65 61.791 45 41.943
21 hari 28 hari
Kuat Tekan (MPa)
60 40
53.913 35.72
53.707 33.205
55 51.571 35
50 46.213 46.677 30 27.108
44.049
45 40.715 41.943 25
40 36.82 36.158 36.167 20
35 31.258 0 7.5 12.5 17.5
30 % Serbuk kaca
25.633
25 Gambar 3.8. Grafik kuat tekan beton SCC dengan
20 substitusi silica fume dan serbuk kaca
0 7.5 12.5 17.5
Variasi serbuk kaca (%) Kuat tekan paling optimum adalah sebesar
66,130 MPa pada SKS6. Maka dari itu untuk
Gambar 3.7. Grafik kuat tekan SCC dengan mencapai kuat tekan yang paling optimum dapat
substitusi silica fume 8% dan variasi disimpulkan substitusi semen yang digunakan
kadar serbuk kaca adalah 8% silica fume ditambah dengan 7,5% serbuk
kaca.
Tabel 3.11. Persentasi perubahan kuat tekan SCC
dengan substitusi silica fume 8% dan 3.3. Pengaruh Berat Beton SCC dengan
variasi serbuk kaca Substitusi Serbuk Kaca dan Silica Fume
%
% % Kuat
Berat
Perbandingan kuat tekan beton SCC curing
Kode Silica Semen Tekan dan non curing pada umr 28 hari dapat dilihat pada
Kaca (kg)
Fume (MPa) Tabel 3.14.
SKS1 0 0 100 46,841 3,921
SKS2 0 4 96 59,601 3,901 Tabel 3.14. Persentase selisih kuat tekan SCC
SKS3 0 8 92 63,365 3,853
SKS4 7,5 0 92,5 55,108 3,873
curing dan non curing
SKS5 7,5 4 88,5 62,987 3,849
SKS6 7,5 8 84,5 66,130 3,830 Serbuk Silica Kuat tekan
SKS7 12,5 0 87,5 35,720 3,842 kaca fume (MPa) %
Kode
SKS8 12,5 4 83,5 46,098 3,810 Non Perubahan
(%) (%) Curing
SKS9 12,5 8 79,5 51,571 3,773 curing
SKS10 17,5 0 82,5 27,108 3,811 SKS1 0 0 60,65 46,841 22,77
SKS11 17,5 4 78,5 33,205 3,761 SKS2 0 4 66,869 59,601 10,87
SKS12 17,5 8 74,5 41,943 3,703 SKS3 0 8 69,065 63,365 8,25
SKS4 7,5 0 62,459 55,108 11,77
SKS5 7,5 4 69,631 62,987 9,54
Pada tabel tersebut beton SCC normal atau SKS6 7,5 8 73,411 66,13 9,92
SKS7 12,5 0 47,847 35,72 25,35
SKS1 memiliki berat 3,921 kg yang merupakan berat
SKS8 12,5 4 56,509 46,098 18,42
beton tertinggi, berat beton terendah adalah 3,703 kg SKS9 12,5 8 59,411 51,571 13,20
pada benda uji SKS12 dengan kandungan silica fume SKS10 17,5 0 42,713 27,108 36,54
sebesar 8% dan serbuk kaca 17,5%. Semakin tinggi SKS11 17,5 4 40,74 33,205 18,50
kadar serbuk kaca dan silica fume yang digunakan SKS12 17,5 8 50,311 41,943 16,63
maka akan menghasilkan berat beton yang semakin
rendah, hal ini dikarenakan berat jenis dari silica 80
fume dan serbuk kaca lebih rendah dibandingkan Curing Non curing
70
dengan berat jenis semen. Serbuk kaca memiliki
Kuat Tekan (MPa)
60
berat jenis 2,48 t/m3, silica fume 2,2 t/m3 dan semen
3,14 t/m3 50
40
Kuat Tekan (MPa) 30
70 3.950
Berat (kg) 20
3.900 10
60 0
3.850
Berat benda uji (kg)
Kuat Tekan (MPa)
3.800
Variasi Benda Uji
50
Gambar 3.10. Kuat tekan beton SCC curing dan
3.750 non curing
40
3.700 Gambar 3.10 menunjukkan SCC non curing
memiliki kuat tekan yag lebih rendah dibandingkan
3.650 dengan SCC yang mendapatkan perawatan khusus
30
atau curing. Penurunan kuat tekan SCC terjadi
3.600
diakibatkan oleh tidak optimalnya proses hidrasi di
dalam beton SCC.
20 3.550
SKS1
SKS2
SKS3
SKS4
SKS5
SKS6
SKS7
SKS8
SKS9
SKS10
SKS11
SKS12
4. CONCLUSIONS
Kode benda uji Kesimpulan yang dapat diambil dari
penelitian yang telah dilakukan sebagai berikut:
Gambar 3.9. Grafik hubungan kuat tekan dan berat 1. Pengaruh substitusi serbuk kaca dan silica fume
benda uji SCC terhadap workability beton SCC segar antara
lain:
Grafik pada Gambar 3.9 menunjukkan kuat a. Hasil pengujian slump flow, semakin tinggi
tekan hanya meningkat pada SKS2, SKS3, SKS4, kadar serbuk kaca dan silica fume yang
SKS5, SKS6 dan SKS9 dimana variasi substitusi digunakan, maka semakin kecil nilai
pengganti parsial semen dapat dilihat pada Tabel diameter slump yang didapat.
4.16. Sedangkan kadar substitusi semen yang b. Hasil pengujian v-funnel, semakin tinggi
semakin ditingkatkan mengakibatkan kuat tekan kadar serbuk kaca dan silica fume yang
SCC semakin menurun, namun menghasilkan berat digunakan, maka semakin lama waktu yang
beton yang semakin ringan. Dapat dilihat pada
diperlukan untuk beton mengalir pada alat Ilmiah Techno Entrepreneur Acta, Vol.1
v-funnel. No.2.
c. Hasil pengujian l-box, semakin tinggi kadar
serbuk kaca dan silica fume yang Bhat, V Veena and Rao.2014. Influence of Glass
digunakan, maka semakin kecil nilai Powder On The Properties Of Concrete.
passing ratio. International Journal of Engineering Trends
2. Pengaruh substitusi serbuk kaca dan silica fume and Technology 16 (5), 196-199,2014.
terhadap kuat tekan beton SCC antara lain:
a. Penggunaan serbuk kaca menambah kuat EFNARC, 2005. The European Guidelines for Self-
tekan beton SCC dengan kadar 7,5% Compacting Concrete. Annual Books of
menjadi 55,108 MPa, namun mengalami EFNARCH Standards. Europe: European
penurunan dengan peningkatan kadar Federation of Producers and Contractors of
serbuk kaca yaitu sebesar 12,5% dan Specialist Products for Structures.
17,5%.
b. Penggunaan silica fume menambah kuat Karwur, H.Y.2013. Kuat Tekan Beton dengan Bahan
tekan beton SCC, dan menghasilkan kuat Tambah Serbuk Kaca sebagai Subtitusi
tekan optimum pada kadar 8% silica fume Parsial Semen. Jurnal Sipil Statik Vol.1(4).
yaitu sebesar 63,365 MPa.
c. Kuat tekan SCC mengalami peningkatan Mariani dkk.2009. Pengaruh Penambahan
pada kombinasi campuran 7,5% serbuk Admixture terhadap Karakteristik Self
kaca dengan 4% dan 8% silica fume serta Compacting Concrete (SCC). Jurnal
substitusi 12,5% serbuk kaca yang SMARTek Vol 7(3).
dikombinasikan dengan 4% silica fume,
namun pada kombinasi lainnya kuat tekan NZRMCA.2004. Alkali Content of Concrete Mix
mengalami penurunan terhadap kuat tekan Water and Aggregates. The New Zealand:
SCC normal. Kombinasi substitusi 7,5% Association Inc
dengan 8% silica fume menghasilkan kuat
tekan paling optimum pada penelitian ini Okamura, H., and Ouchi, M. 2003. Self Compacting
yaitu sebesar 66,230 MPa Concrete. Journal of Advanced Concrete
3. Semakin tinggi kadar substitusi serbuk kaca Technology. 5 (15).
dan silica fume berat beton menjadi semakin
ringan. Purnomo, Hendra. 2014. Pemanfaatn Serbuk Kaca
sebagai Substitusi Parsial Semen pada
5.1. Saran Campuran Beton Ditinjau dari Kekuatan
Saran yang dapat diberikan dari hasil Tekan dan Kekuatan Tarik Belah Beton.
penelitian yang telah dilakukan adalah sebagai Jurnal Fropil, Vol 2(1), 45-55.
berikut:
1. Jika menggunakan serbuk kaca dan silica fume Silica Fume Association. 2005. Silica Fume User’s
sebagai substitusi campuran beton, disarankan Manual. Virginia: U.S. Dept of
untuk meningkatkan kadar superplasticizer Transportation.
agar mendapatkan workability yang lebih baik.
2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan Sebayang, Surya. 2011. Tinjauan Sifat- Sifat
menggunakan kadar silica fume yang lebih Mekanik Beton Alir Mutu Tinggi dengan
tinggi dari 8% dan kadar serbuk kaca dengan Silica Fume sebagai Bahan Tambahan.
rentang di antara 7,5%-12,5% untuk Jurnal Teknologi. 15(2): 132-137.
mengetahui kombinasi yang menghasilkan
kuat tekan yang lebih optimum. Tarru, R.2018. Studi Penggunaan Silica Fume
3. Perlu dilakukannya pengujian segregation sebagai Bahan Pengisi (Filler) pada Campuran
resistance yang mana pada penelitian ini Beton. Dynamic Saint, 3(1), 472-485.
pengujian tersebut tidak dilakukan.
Widodo, Slamet. 2009. Efek Penambahan Serat
REFERENCES Polypropylene Terhadap Karakteristik Beton
Segar Jenis Self-Compacting Concrete.
ACI 211.1. 1991. Standard Practice for Selecting Media Komunikasi Teknik Sipil. Volume 17
Proportions for Normal, Heavyweigh, and (2): 189:197.
Mass Concrete. USA: American Concrete
Institute. Wattanapornprom, Rungrawee., Stitmannaithu.,
Boonchai. 2015. Comparison of Properties of
Alhasanat, Mahmoud B.A. Alhasanat. 2016. Fresh and Hardened Concrete Concrete
Addition of Waste Glass to Self-Compacted Containing Finely Ground Glass Powder,
Concrete: Critical Review. Canadian Center Fly Ash, or Silica Fume. Engineering Journal
of Science and Education. Vol 19 (3): 35-47.
Bachtiar, Erniati. 2016. Karakteristik Self
Compacting Concrete Tanpa Curing. Jurnal
Tonduba, Yvonne W.2016. The Application Of
Waste Glass as Partial Replacement for
Cement In Concrete.