Makam Raja Islam (Malikussaleh), merupakan situs peninggalan islam
yang cukup monumental di nusantara, serta di Asia Tenggara. Ini adalah kuburan Pendiri Kerajaan Islam Samudera Pasai yang bernama Meurah Silu yg bergelar Malik al-Saleh atau yang lebih dikenal dengan Malikussaleh, dan merupakan Raja Pertama Kerajaan Samudra Pasai yang pernah menyebarkan Islam di Asia Tenggara (tahun 1270-1297 M). Bukti sejarah yang dapat dilihat adalah batu-batu nisan yg berhiaskan kaligrafi ayat-ayat suci yang bernilai sejarah tinggi. Kerajaan Samudra Pasai sendiri merupakan Kerajaan Islam terbesar di Indonesia pada abad ke-13 yg bukan hanya menjadi Pusat Perdagangan Internasional, tapi juga Peradaban dan Pendidikan Islam.
Makam Sultan Malikussaleh terletak di Kampung Beuringin, Kecamatan
Samudera, Aceh Utara atau sekitar 17 kilometer sebelah timur kota Lhokseumawe, Nangroe Aceh Darussalam, Indonesia. Dalam satu komplek situs pemakaman ini juga terdapat makam Sultan Muhammad Malik Al-Zahir atau Malikuzzahir anak laki – laki dari Sultan Malik Al-Shaleh yang memimpin kerajaan 1297-1326, Makam Ratu Nahritsyah yang memimpin kerajaan Samudera pasai 1405 - 1428. Kesemua bangunan makam dilapisi batu granit. Makam ini dilengkapi dengan pagar setinggi 1 meter. Makam Malikussaleh ramai dikunjungi warga baik lokal, nasional bahkan dunia. Hampir tiap bulan, ada kunjungan dari Malaysia, Filipina, Thailand, Brunai Darussalam dan warga negara lainnya. Tujuan pengunjung umumnya adalah melepaskan nazar, peusijuk dan untuk menggali sejarah Islam.
FHANJI ALAIN JAUZI MOHMED
10070316098 SEJARAH ISLAM | KELAS B Batu nisan Sultan Malikussaleh memperlihtakan peralihan dari pengaruh arsitektur Buddhis ke pengaruh arsitektur islam. Menurut Osman (ed., 1997: 257), desain batu nisan ini memperlihatkan citra yang sangat mirip dengan stupa. Walaupun bagian batangnya berbentuk persegi Panjang yang tegak, namun bagian puncaknya cenderung membentuk ujung yang lancip. Pengaruh arsitektur Buddhis ini dikombinasikan dengan dekorasi berupa kaligrafi naskhi yang popular di India sekitar pertengahan abad ke-13 (Wan Ali dalam Mohamed, 2000: 68). Bahasa yang digunakan seluruhnya adalah Bahasa Arab, dengan kosakata yang khas dalam agama Islam.