Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH BIOLOGI METODE ILMIAH

PENYUSUN :
FAUZIYAH FAKHRUNNISA
SALMA NADIA
ZUNI KURNIAWAN NUGRAHA
KATA PENGANTAR
Apel adalah buah yang digemari oleh banyak orang.
Terdapat beberapa jenis apel, seperti: Apel Granny Smith, Apel
Fuji dan Apel Malang. Tiap jenis apel memiliki rasa yang khas,
tetapi ada satu kesamaan dari semua apel, yaitu perubahan
warna menjadi kecokelatan ketika apel dipotong atau
dikupas. Perubahan warna ini dapat disertai dengan
perubahan rasa pada apel yang mengurangi kelezatan buah
tersebut. Banyak orang yang tidak mengetahui alasan di
balik perubahan warna pada apel. Sesungguhnya, perubahan
warna dari apel tersebut melibatkan reaksi kimia yang
disebut proses oksidasi.
Pada kesempatan ini kami akan melakukan penelitian,
yaitu “Mengapa Buah Apel Dapat Berubah Warna”. Dari
rangkuman dan data penelitian makalah ini, kami mengerti
bahwa makalah yang kami buat pasti memiliki kekurangan,
maka dari itu kami mengharapkan kritik serta saran yang
bersifat membangun untuk melengkapi atau menambah
pengetahuan kami tentang penelitian ini.
Dan juga kami sangat berterima kasih kepada pihak-
pihak yang telah ikut serta membantu kami sehingga kami
dapat membuat sebuah makalah yang bermanfaat ini.
Semoga makalah ini dapat membantu, berguna serta
menambah ilmu pengetahuan bagi para pambacanya.

DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR………………………………………………………………

DAFTAR
ISI………………………………………………………………………
BAB
1 I PENDAHULUAN………………………………………….
A. Latar Belakang
Masalah……………………………………………………………
B. Rumusan
Masalah……………………………………………………………………………
C. Tujuan
Penelitian…………………………………………………………………………

D. Hipotesis (Jawaban
Sementara)……………………………………………………..

BAB II TINJAUAN
PUSTAKA………………………………………….
A. Teori-Teori
Permasalahannya………………………………………………………

BAB III BAHAN DAN METODE


KERJA………………………………..
A. Alat dan
Bahan……………………………………………………………………….
B. Metode
Penelitian…………………………………………………………………….
C. Proses
Penelitian…………………………………………………………………………

BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN ANALISA


DATA...........................
A. Hasil
Pengamatan…………………………………………………………………….

B. Analisa
Data……………………………………………………………………………

BAB V KESIMPULAN
A. Kesimpulan Data
Penelitian……………………………………………………………
B. Saran………………………………………………………………………………….
.

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………

BAB 1 PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Apel adalah jenis buah-buahan,atau buah yang dihasilkan


dari pohon buah apel. Buah apel biasanya
berwarna merah kulitnya jika masak dan (siap dimakan),
namun bisa juga kulitnya berwarna hijau atau kuning. Kulit
buahnya agak lembek daging buahnya keras. Buah ini
memiliki beberapa biji di dalamnya.Orang mulai pertama
kali menanam apel di Asia Tengah. Kini apel berkembang di
banyak daerah di dunia yang suhu udaranya lebih
dingin. Nama ilmiah pohon apel dalam bahasa
Latin ialah Malus domestica. Apel budidaya adalah keturunan
dari Malus sieversii asal Asia Tengah, dengan sebagian genom
dari Malus sylvestris (apel hutan/apel liar).Kebanyakan apel
bagus dimakan mentah-mentah (tak dimasak), dan juga
digunakan banyak jenis makanan pesta. Apel dimasak
sampai lembek untuk dibuat saus apel. Apel juga dibuat untuk
menjadi minuman sari buah apel.
Berdasarkan penelitian, apel bisa mengurangi risiko kanker
usus besar, kanker prostat, dan kanker paru-paru.
Dibandingkan dengan buah lainnya dan sayuran,apel
mengandung vitamin C yang tidak seberapa, tetapi kaya
dengan senyawa antioksidan lainnya. Biarpun tidak sebanyak
buah lain, namun konten serabut dalam apel membantu
mengontrol pergerakan usus, maka mengurangi risiko kanker
usus besar. Serat apel juga membendung penyakit
jantung, serta mengontrol berat badan dan
tingkat kolesterol, karena buah apel tidak mengandung
kolesterol dan mempunyai serat yang mengurangi kolesterol
dengan mencegah reabsorpsi.
Terbukti bahwa bahwa apel yang dibiakkan secara in
vitro mengandung senyawa fenol yang dapat mencegah
kanker dan menunjuukan
aktivitas antioksidan. Fitokimia fenol yang utama dalam apel
adalah kuersetin, epikatekin,dan prosianidin B2.
Biji apel sedikit beracun karena mengandung
sedikit amigdalin, sejenis glikosida sianogen. Akan tetapi,
racun ini tidak cukup berbahaya bagi manusia.
Sekurang-kuranya 55 juta ton apel ditanam di seluruh dunia
pada tahun 2005, dengan nilai sekitar $10 miliar. Produsen
apel terbesar di dunia, Republik Rakyat Cina, menghasilkan
sekitar 2/5 dari jumlah tersebut. Amerika Serikat berada jauh
di belakang sebagai produsen terbesar kedua, dengan hanya
memproduksi sebanyak 7.5% dari hasil panen dunia.
Di Amerika Serikat, lebih dari 60% apel yang dijual secara
komersil ditanam di negara bagian Washington. Apel yang
diimpor dari Selandia Baru dan wilayah lain menjadi saingan
bagi produsen AS. Kebanyakan apel Australia diproduksi
untuk konsumsi dalam negeri. Impor dari Selandia Baru tidak
diperbolehkan karena regulasi karantina
penyakit fireblight sejak tahun 1921.
Eksportir apel terbesar pada tahun 2006
adalah Cina, Chile, Italia,Perancis, dan Amerika Serikat,
sementara importir terbesar pada tahun yang sama
adalah Rusia, Jerman, Britania Raya, dan Belanda.

DATA-DATA PRODUSEN APEL DI DUNIA

10 Produsen Apel Terbesar — 11 Juni 2008


Produksi
Negara Catatan kaki
(ton)
Republik
27 507
Rakyat F
000
Cina
Amerika 4 237
Serikat 730

2 660
Iran F
000
2 266
Turki
437

2 211
Rusia F
000
2 072
Italia
500
2 001
India
400
1 800
Perancis F
000
1 390
Chili F
000
1 300
Argentina F
000
64 255
Dunia A
520
Proses Browning atau pencokelatan adalah proses di
mana suatu zat, pada umumnya berupa makanan, berubah
warna menjadi kecokelatan. Perubahan warna tersebut
umumnya diikuti oleh perubahan rasa pada makanan yang
mengurangi cita rasa makanan sehingga proses ini seringkali
dianggap merugikan. Namun, sesungguhnya ada pula proses
pencokelatan yang diinginkan dan sengaja dilakukan pada
bahan pangan. Terdapat dua jenis proses pencokelatan, yaitu:
proses pencokelatan yang melibatkan kerja enzim atau
pencokelatan enzimatik dan proses pencokelatan yang terjadi
tanpa kerja dari enzim atau pencokelatan oksidatif.
Karamelisasi dan Reaksi Maillard adalah dua jenis utama dari
proses pencokelatan oksidatif. Karamelisasi merupakan proses
oksidasi yang terjadi pada gula, sedangkan
reaksi Maillard adalah reaksi kimia asam amino dan gula
pereduksi. Proses pencokelatan enzimatik melibatkan enzim-
enzim seperti Monophenol Monoxygenase atau tyrosinase,
polifenol oksidase atau fenolase, dan laccase. Proses browning
juga di sebabkan oleh teroksidasinya Vitamin C pada buah
apel oleh udara Oksigen dan di pengaruhi juga oleh suhu
keadaan di sekitar buah apel.
Proses pencokelatan juga dapat disebabkan oleh luka
pada apel yang terjadi karena benturan-benturan pada
permukaan apel. Ketika apel terluka, ada beberapa sel yang
menjadi rusak. Kerusakan sel ini akan mengekspos komponen
fenolik pada apel sehingga fenolase dapat dengan mudah
bereaksi dengan komponen fenolik tersebut. Proses
pencokelatan terjadi ketika fenolase mengoksidasi komponen
fenolik yang sudah terekspos dan membentuk senyawa
melanin yang memberikan warna kecokelatan pada apel.

A. PERUMUSAN MASALAH

Setelah membaca latar belakang dari buah apel di atas,


masalah yang akan di bahas dalam penelitian kali ini adalah,
sebagai berikut :
 Apakah yang di maksud dengan proses Browning pada
buah apel?
 Apa yang menjadi penyebab apel mengalami proses
browning? Jelaskan!
 Bagaimana cara atau tindakkan untuk menghindari
proses Browning pada buah apel?
 Mengapa buah lemon dan air garam dapat mencegah
terjadinya proses Browning pada apel?
 Adakah pengaruh cita rasa pada apel jika terkena proses
browning?

A. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian ini, yaitu :
 Mendeskripsikan penyebab terjadinya perubahan warna
(oksidasi) pada apel.
 Mengetahui apa saja yang dapat menghambat proses
oksidasi pada buah apel.
 Menjelaskan efek oksidasi pada buah apel

A. HIPOTESIS

Hipotesis atau jawaban sementara yang kami ketahui


yaitu, penyebab buah apel menjadi berubah kecoklatan yaitu
karena zat Vitamin C yang terkandung pada daging bagian
dalam buah apel tersebut terkena/terkontaminasi oleh udara
sekitar, atau lebih tepatnya terkena oleh Oksigen yang
disebut oksidasi. Dan untuk menghambat proses oksidasi
tersebut, kita hanya perlu menembahkan perasan air jeruk
nipis/lemon dan bisa juga apel direndam pada rendaman air
garam.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. BUAH APEL

1) PENGERTIAN
Apel adalah jenis buah-buahan, atau buah yang dihasilkan
dari pohon buah apel. Buah apel biasanya
berwarna merah kulitnya jika masak dan (siap dimakan),
namun bisa juga kulitnya berwarna hijau atau kuning. Kulit
buahnya agak lembek, daging buahnya keras. Buah ini
memiliki beberapa biji di dalamnya.

2) SEJARAH
Pusat keragaman genus Malus adalah di Turki timur. Pohon
apel mungkin merupakan tumbuhan awal yang menjadi
tanaman pertanian, buah-buahannya diperbaiki melalui
proses seleksi selama ribuan tahun. Iskandar Agung dihargai
karena menemukan tumbuhan apel kerdil di Asia Kecil pada
tahun 300 SM. Apel musim dingin, yang dipetik pada akhir
musim gugur dan disimpan dalam suhu yang sedikit melebihi
titik beku, telah menjadi makanan penting
di Asia dan Eropa selama ribuan tahun, dan juga
di Argentina dan Amerika Serikat sejak kedatangan bangsa
Eropa.
Apel dibawa masuk ke Amerika Utara bersama kolonis
pada abad ke-17. Pada abad ke-20, proyek irigasi di negeri
Washington dilancarkan untuk memacu pembangunan
industri buah bernilai ribuan jutaan dolar, yang dipelopori
oleh spesies apel. Hingga abad ke-20, petani menyimpan apel
dalam bilik-bilik antibeku pada musim dingin untuk mereka
jual sendiri. Transportasi apel segar oleh kereta dan jalan yang
terus berkembang berhasil menghilangkan kebutuhan untuk
penyimpanan.

3) MANFAAT BAGI KESEHATAN


Dari faktor kesehatan buah apel memiliki banyak manfaat,
diantaranya :
· Mencegah Penyakit Asma
· Mengurangi Berat Badan
· Mencegah Pertumbuhan Kanker
· Memperkuat Tulang
· Menurunkan Kolesterol
· Menormalkan Kadar Gula Dalam Darah
· Membersihkan Dan Menghilangkan Bau Mulut

B. OKSIDASI
Oksidasi adalah reaksi pelepasan elektron. Fenol
mengalami oksidasi, berarti fenol melepaskan elektron. Siapa
yang mengambil elektron dari fenol? Oksigenlah yang
mengambil elektron fenol. Oksgen bergabung dengan
fenolase, bekerja sama menarik elektron fenol, sehingga fenol
tertarik dan bergabung bersama oksigen dan fenolase. Pada
saat terjadi transfer elektron, warna fenol berangsur-angsur
menjadi coklat, pertanda mulai terbentuk melanin. Setelah
fenol berubah menjadi melanin, lepaslah melanin.
Untuk lebih jelasnya mengenai proses oksidasi pada apel
bisa ditonton pada website ini :

http://www.youtube.com/watch?v=eUw02AKtj08
BAB III BAHAN DAN METODE KERJA

1. ALAT DAN BAHAN

a) ALAT

Ø Pisau
Ø Alat Pengukur Waktu/Stopwatch

b) BAHAN

Ø 100 gr Buah Apel


Ø 1 Buah Jeruk Nipis/Lemon
Ø Air 100cc
Ø Garam Secukupnya

2. METODE PENELITIAN

Percobaan penelitiaan ini menggunakan metode :


I. Melakukan percobaan secara langsung
II. Meneliti Hasil Percobaan Atau Penelitian.
III. Mencari Serta Mengumpulkan Beberapa Data Dari Sarana
Teknologi (Internet) Yang Berkaitan Dengan Penelitian
Yang Kami Telaah.

3. PROSES PENELITIAN

Kami melakukan proses/langkah-langkah penelitian dengan


cara melakukannya secara langsung dengan memulai proses
penelitian :
a. Cuci bersih apel,jeruk nipis/lemon dan pisau yang hendak
digunakan dalam penelitian.
b. Ambil 1 buah apel lalu potong menjadi 2 bagian.
c. Apel A di tetesi perasan jeruk nipis/lemon pada bagian
dagingnya.
d. Jika ingin cara lainnya yaitu merendamnya dalam air garam
selama 1 menit.
e. Selagi menunggu apel A, persiapkan apel B tadi, apel B tidak
perlu diberi campuran apapun.
f. Setelah apel bagian A selesai ditetesi/direndam, lalu
simpanlah di tempat terbuka, begitu juga dengan apel B.
g. Diamkan dan amatilah perubahan dan perbedaan warna
pada daging apel A dengan apel B.

BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN ANALISA DATA

1. HASIL PENGAMATAN
Buah apel A yang sebelumnya ditetesi oleh jeruk
nipis/lemon atau di rendam pada air garam, setelah diamati
beberapa saat, daging buahnya masih terlihat segar dengan
tanda daging buahnya yang masih berwarna putih dan cita
rasanya pun masih terasa manis segar.
Berbeda dengan buah apel B yang tidak di campuri oleh
bahan apapun, daging buah apel B cenderung berwarna
kecoklatan setelah didiamkan pada udara terbuka dan
rasanya pun terasa sedikit sepet serta kandungan air pada
apel pun sudah tidak ada lagi.

 2. ANALISA DATA

 SUBJEK MENIT AWAL 30 MENIT 50 MENIT 60 MENIT


PENELITIAN
Daging bua
masih terlih
Daging buah
segar denga
Daging buah Daging buah masih tampak
daging bua
tampak segar masih tetap segar walaupun
yang masi
APEL A berwarna putih berwarna putih air dalam
berwarna pu
serta terdapat serta masih daging buah
dan
air terdapat air sedikit
kandunga
berkurang
airnyapun
tetap ada

Daging buah Daging buah Daging buah Seluruh dag


terlihat masih mulai terlihat berwarna buah berub
APEL B putih segar sedikit berubah coklat tetapi menjai cokl
dengan masih kecoklatan belum gelap dan
adanya dengan keseluruhannya tampak pu
kandungan air tampak air dan tampak air air pada
pada apel dalam apel mulai apelpun tel
mulai sedikit mengering kering tota

BAB V KESIMPULAN

 1. KESIMPULAN DATA PENELITIAN

Proses oksidasi yaitu proses udara oksigen yang beroksidasi


dengan buah apel lah yang menyebabkan perubahan warna
apel, selain merubah warna daging apel, proses oksidasi juga
merubah cita rasa buah apel menjadi kurang sedap di
banding buah apel yang masih segar, dan air dari buah apel
tersebut juga ikut hilang.

Anda mungkin juga menyukai