Anda di halaman 1dari 15

OVERVIEW KONSEP DASAR PERBANKAN

Makalah ini diajukan untuk melengkapi tugas Matakuliah Manajemen Keuangan di Program
Studi Perbankan Syariah yang diampu oleh Ibu Via irhamny Az-Zahra , MM

Oleh :

- Fitri Fujiani
- Indra Kusuma
- Rinda Fuji L
- Sri Handayanti
- Usman Sopandi

S1 PERBANKAN SYARIAH
KELOMPOK 2
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, serta tidak lupa shalawat serta
salam pada junjungan besar Nabi Muhammad SAW. Atas berkat rahmat dan karunianya kami
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Overview Konsep Dasar Perbankan”
Pada kesempatan ini juga, tidak lupa kami sampaikan rasa terimakasih kepada berbagai
pihak yang telah mendukung dalam penyelesaian makalah ini terutama kepada Ibu Via, M. M.
selaku dosen pengampu Mata Kuliah Manajemen Treasury.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tentu masih terdapat kekurangan.
Oleh karena itu, kami mengaharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para
pembaca demi perbaikan ke depannya. Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
kita semua.

Garut, 29 September 2019

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 2

DAFTAR ISI 3

BAB 1 4

PENDAHULUAN 4

LATAR BELAKANG 4

RUMUSAN MASALAH 5

TUJUAN PENULISAN 5

BAB II 6

PEMBAHASAN 6
A. Pengertian dan Tujuan Manajemen Treasury 6
B. Peran Manajemen Treasury 7
C. Kegiatan Manajemen Treasury 9
D. Resiko Treasury 12
BAB III 14
PENUTUP 14
A. Kesimpulan 14
DAFTAR PUSTAKA 15

3
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Manajemen Treasury merupakan salah satu aktivitas pengelolaan finansial di perbankan


maupun perusahaan yang berkaitan dengan 3 (tiga) aktivitas utama yaitu manajemen kas,
investasi kas, dan transaksi pembayaran. Ketiga aktivitas treasury tersebut memiliki tujuan dan
sasaran yang berbeda-beda. Namun, pada umumnya para praktisi non treasury lebih mengenal
aktivitas ini khusus terkait dengan optimalisasi penggunaan dana kas perusahaan dalam bentuk
instrument investasi jangka pendek, seperti saham, deposito, dan surat berharga lainnya.

Aktivitas treasury membutuhkan ketelitian, kepekaan, dan akurasi perhitungan. Seorang


treasurer tidak boleh hanya mengejar keuntungan semata, namun harus pula memperhatikan
aspek-aspek penilaian risiko finansialnya dan prinsip kehati-hatian. Di sisi lain, unit atau divisi
kerja di luar treasury, dapat bekerja sama dengan treasury dalam hal melakukan efisiensi
penggunaan keuangan perusahaan agar posisi kas stabil dan dapat digunakan untuk
meningkatkan profitabilitas dan ketahanan keuangan (financial resistanc).1

Tugas Treasury baik diperusahaan perbankan ataupun di perusahaan corporate tidaklah


banyak perbedaan walaupun Treasury perbankan sering diartikan memiliki kemampuan
memperoleh spread margin melalui transaksi beresiko sementara treasury pada corporate relatif
bertindak untuk memenuhi kebutuhan pendanaan dan selalu menghindari resiko.

Tugas Treasury Management khususnya dalam dunia perbankkan selalu dilengkapi dengan
kelompok Dealer sebagai ujung tombaknya dalam suatu ruangan yang biasa disebut Dealing
Room, ruang mana dilengkapi dengan segala instrument yang diperlukan untuk memperoleh
informasi keuangan seperti monitor secreen Reuter atau Telerate dari seluruh penjuru dunia.

Dengan memperoleh informasi yang cepat Treasury dengan cepat melakukan antisipasinya
untuk melakukan pemagaran risiko yang mungkin terjadi melalui berbagai macam teknik
hedging yang dimilikinya. Selain itu tugas Treasury juga menjaga agar biaya dana yang

1
Simorangkir, pengantar lembaga keuangan bank & non bank :graha indonesia :januari 2000; hal.52

4
terhimpun berada pada titik terendah sementara harga jual dana mampu memperoleh harga
tertinggi sehingga spread margin akan dicapai pada titik maksimal.2

2. Rumusan Masalah
1). Apa pengertian dan Tujuan dari Manajemen Treasury?
2). Apa Peran dari Manajemen Treasury?
3). Apa saja kegiatan dari Manajemen Treasury?
4). Apa Resiko dari Manajemen Treasury?
3. Tujuan Penulisan
1). Untuk memahami pengertian dari Manajemen Treasury.
2). Untuk mengetahui tujuan dari Manajemen Treasury.
3). Untuk mengetahui kegiatan Manajemen Treasury.
4). Untuk mengetahui Resiko dari Manajemen Treasury.

2
Kasmir, manajemen perbankan, penerbit PT.raja grafindo persada; jakarta 2000, hal.121

5
BAB II
PEMBAHASAN
a. Pengertian dan Tujuan Manajemen Treasury.
Dalam sebuah perusahaan, sektor finansial atau keuangan sangat penting keberadaannya.
Pasalnya, kondisi keuangan yang menentukan jalan operasional sebuah perusahaan. Oleh karena
itu, diperlukan proses Treasury Management yang harus dilakukan. Dengan tujuan secara umum,
sebuah perusahaan dapat memperkirakan kondisi keuangannya untuk saat ini atau masa
depannya. Treasury berasal dari kata Treasur yang berarti harta kekayaan asset. Treasury adalah
salah satu aktivitas finansial di perusahaan, perbankan dan non perbankan, yang berkaitan
dengan 3 (tiga) aktivitas utama yaitu manajemen kas, investasi kas, dan transaksi pembayaran.
Ketiga aktivitas treasury tersebut memiliki tujuan dan sasaran yang berbeda-beda. Namun, pada
umumnya, para praktisi non treasury lebih mengenal aktivitas ini khusus terkait dengan
optimalisasi penggunaan dana kas perusahaan dalam bentuk instrument investasi jangka pendek,
seperti saham, deposito, dan surat berharga lainnya.
Treasury Management dapat diartikan, yaitu seseorang atau kelompok yang ditempatkan
dalam sebuah perusahaan yang bertanggung jawab dan berfungsi untuk menjaga kondisi
likuiditas perusahaan tersebut. Mereka harus memastikan kondisi keuangan sebuah perusahaan
untuk menjalankan operasionalnya, apakah mampu atau tidak. Jika mampu, berarti tugas
Treasury Management dapat lebih ringan. Namun jika diperkirakan perusahaan tidak mampu,
mereka harus mencarikan solusinya, yang tentu saja harus dirundingkan terlebih dahulu dengan
jajaran manajemen perusahaan dan pemilik modal.
Manajemen Treasury mencakup manajemen kepemilikan perusahaan, dengan tujuan akhir
mengelola likuiditas perusahaan dan memitigasi resiko operasional keuangan dan reputasi.
Manajemen Treasury meliputi pengumpulan, pencairan, konsentrasi, investasi dan aktifitas
pendanaan perusahaan.
Dalam dunia perbankan secara umum manajemen treasury diartikan sebagai divisi dalam
perbankan yang bertugas mengelola pemanfaatan dana (fungsi transaksi maupun keuangan)
dalam rupiah maupun valas yang dimiliki oleh bank. Manajemen treasury juga merupakan
kegiatan untuk mengelola dana seperti pengelolaan likuiditas bank, nisbah bagi hasil, margin dan
valuta asing untuk memastikan dana bank yang berbasis syariah agar berada dalam jumlah,
tempat, mata uang dan jangka waktu yang tepat sehingga dapat memaksimalkan pendapatan

6
bank, meminimalkan biaya serta menata pada tingkat risiko yang aman sehingga akan mampu
meningkatkan pendapatan bank.3

Manajemen Treasury memiliki tugas dan fungsi untuk mengelola likuiditas suatu bank.
Pengelola treasury harus memantau baik arus kas sekarang maupun proyeksi arus kas serta
kebutuhan pendanaan yang secara khusus diperlukan bank dan menggunakan informasi ini untuk
melakukan investasi dari kelebihan dana secara benar sama seperti persiapan peningkatan
pinjaman atau peningkatan modal saham.

Manajemen Treasury harus mengelola aset-aset yang ada dengan cara melakukan investasi dana
secara prudensial, sementara tetap menjaga terhadap kerugian yang berlebihan pada posisi suku
bunga dan posisi valuta asing.

Manajemen Treasury diperlukan untuk memantau proses internal dan keputusan yang
mengakibatkan perubahn pada modal kerja dan tingkat kemampuan laba bank dengan tetap
menjaga hubungan yang baik dengan pemodal dan bank kreditor.

Aktivitas treasury membutuhkan ketelitian, kepekaan, dan akurasi perhitungan. Seorang


treasurer tidak boleh hanya mengejar keuntungan semata, namun harus pula memperhatikan
aspek-aspek penilaian risiko finansialnya dan prinsip kehati-hatian. Di sisi lain, unit atau divisi
kerja di luar treasury, dapat bekerja sama dengan treasury dalam hal melakukan efisiensi
penggunaan keuangan perusahaan agar posisi kas stabil dan dapat digunakan untuk
meningkatkan profitabilitas dan ketahanan keuangan (financial resistanc).
Tugas Treasury baik diperusahaan perbankan ataupun di perusahaan corporate tidaklah banyak
perbedaan walaupun Treasury perbankan sering diartikan memiliki kemampuan memperoleh
spread margin melalui transaksi beresiko sementara treasury pada corporate relatif bertindak
untuk memenuhi kebutuhan pendanaan dan selalu menghindari resiko.
Tugas Treasury Management khususnya dalam dunia perbankkan selalu dilengkapi dengan
kelompok Dealer sebagai ujung tombaknya dalam suatu ruangan yang biasa disebut Dealing
Room, ruang mana dilengkapi dengan segala instrument yang diperlukan untuk memperoleh
informasi keuangan seperti monitor secreen Reuter atau Telerate dari seluruh penjuru dunia.

3
Lukman dendarijaya, manajemen perbankan, Graha indonesia 2001, hal. 97

7
Dengan memperoleh informasi yang cepat Treasury dengan cepat melakukan antisipasinya untuk
melakukan pemagaran risiko yang mungkin terjadi melalui berbagai macam teknik hedging yang
dimilikinya. Selain itu tugas Treasury juga menjaga agar biaya dana yang terhimpun berada pada
titik terendah sementara harga jual dana mampu memperoleh harga tertinggi sehingga spread
margin akan dicapai pada titik maksimal.

Oleh karena fungsinya sedemikian rupa maka seorang Treasury Bank/Corporate akan selalu
dipilih dari pejabat-pejabat yang memiliki kemampuan tinggi dan sensitivitas yang tinggi pula.
Treasury akan selalu menjadi sekretaris ALCO atau Asset Liability Committee suatu Bank yakni
suatu komite yang memiliki fungsi yang sangat strategis sifatnya terutama dalam menghadapi
situasi yang berubah agar taktik dan strategi yang diambil perusahaan selalu berada pada alur
yang benar.

Seorang Treasury dianggap orang yang paling tahu mengenai pergerakan Pasar Uang/Modal
ataupun Pasar Valuta baik didalam negeri maupun pasar dunia, disamping kemampuannya
menyeimbangkan struktural pendanaan Bank/Perusahaan. Pasar Global diartikan pasar dimana
kekuatan Demand dan Supply sama kuatnya dalam sepanjang waktu, ini artinya bahkan seorang
Treasury harus mampu berantisipasi ke pasar (baik dalam maupun luar negeri) selama 24 jam
penuh agar Bank/Perusahaannya selalu aman terhadap perubahan kondisi yang terjadi.
b. Tujuan Manajemen Treasury
a. Membuat Peramalan Kas (Cash Forecasting)
Peramalan kas (cash forecasting) adalah awal dari semua peran lainnya yang dijalankan
oleh bagian Treasury. Tidak seperti staf Akunting yang menangani kegiatan penerimaan
dan pembayaran kas setiap hari, staf Treasury yang (biasa disebut ‘treasurer’) bertugas
untuk mengambil data yang telah dimasukan oleh staff Akunting ke dalam sistem (dalam
organisasi termasuk anak perusahaan jika ada), untuk kemudian mengkompilasikannya
untuk menghasilkan perkiraan kas (cash forecast), jangka pendek dan jangka panjang.
Perkiraan dan semua komponen yang terdapat pada peramalan kas diperlukan untuk:
Menentukan apakah bank membutuhkan lebih banyak uang tunai. Jika itu terjadi, maka
mereka bisa membuat rencana pendanaan (financing) baik melalui penggunaan hutang atau
ekuitas.

8
Membuat rencana investasi, jika hasil ramalan surplus dimana ada kelebihan kas (excess)
yang akan timbul.
Membuat rencana operasi yang dapat melindung nilai tukar mata uang bank dengan mata
uang asing.4
b. Melakukan Tatakelola Modal Kerja (Working Capital Management)
Penggunaan utama dari kas bank adalah untuk memenuhi kebutuhan modal kerja. Modal
kerja merupakan komponen kunci dari peramalan kas. Tata kelola di wilayah ini antara lain
melibatkan perubahan tingkat aktiva lancar dan kewajiban lancar sebagai respon atas
capaian penjualan perusahaan. Lain daripada itu Treasurer juga mesti mampu memberikan
masukan bagi manajemen tentang dampak perubahan kebijakan yang diusulkan pada
tingkat modal kerja. Oleh sebab itu, seorang Treasurer harus mengetahuai bagaimana
modal kerja digunakan, apa pengaruh dan kaitannya dengan elemen-elemen keuangan
lainnya.
c. Melakukan Tatakelola Kas (Cash Management)
Dengan menggabungkan informasi dalam perkiraan kas dan kegiatan modal kerja
manajemen, staf Treasury harus mampu menjamin ketersediaan dana yang cukup bagi
kebutuhan operasional perusahaan.
d. Tatakelola Investasi (Investment Management)
Ketika peramalan kas menunjukkan adanya kelebihan dana, maka staf treasury
bertanggung jawab untuk menginvestasikannya dengan tepat dan benar. Tiga tujuan utama
dari peran ini adalah: (a) tingkat pengembalian investasi yang maksimal (b) Kecocokan
antara tanggal jatuh tempo investasi dengan proyeksi kebutuhan kas perusahaan, dan yang
paling penting adalah (c) tidak menginvetasikan dana pada risiko tinggi.
e. Melakukan Tatakelola Risiko (Risk Management)
Para staf treasury juga bertanggung jawab untuk menciptakan strategi manajemen risiko
dan menerapkan taktik hedging untuk melindung perusahaan dari segalam macam risiko
keuangan terutama sekali dalam rangka mengatisipasi keadaan dimana:
(a) suku-bunga pasar membumbung tinggi melebihi suku bunga obligasi perusahaan
terhadap institusi lain;
(b) posisi selisih kurs perusahaan juga bisa beresiko jika kurs tiba-tiba memburuk.

4
Analisis laporan keuangan , jakarta: PT raja grafindo persada

9
f. Menjaga Hubungan Baik Dengan Bank (Bank Relation)
Hubungan jangka panjang perusahaan dengan pihak banka bisa menjadi sangat bermanfaat
pada saat suatu saat kelak perusahaan mengalami kesulitan keuangan. Untuk itu Treasurer
hendaknya sering bertemu dengan perwakilan dari setiap bank yang digunakan oleh
perusahaan untuk: membahas kondisi keuangan perusahaan, struktur biaya bank, setiap
hutang yang diberikan oleh bank kepada perusahaan (Jika ada), dan transaksi valuta asing,
hedging, kawat transfer, cash pooling, dan lain sebagainya.
g. Penggalangan Dana (Fund Raising)
Mempertahankan hubungan baik dengan komunitas investasi untuk tujuan penggalangan
dana (biasa disebut fund rising), sangatlah penting. Mulai dari para broker dan bankir
investasi yang menjual utang perusahaan dan mengelola penawaran ekuitas, sampai dengan
para investor, dana pensiun, dan sumber-sumber kas lainnya yang suatu saat tertentu
mungkin dapat membeli utang atau ekuitas perusahaan. Selain peran-peran utama di atas,
pada dasarnya staf Treasury seharusnya juga memonitor kondisi pasar terus-menerus,
karena hal itu diperlukaan pada saat tim manajemen perusahaan meminta informasi tentang
suku bunga, kemampuan perusahaan untuk membayar utang baru, dan keberadaan utang
pada saat tertentu. Jika perusahaan berencana untuk melakukan merger atau akuisisi, maka
staf treasury harus mampu mengintegrasikan sistem treasury perusahaan yang akan diambil
alih dengan perusahaan induk. Peran lainnnya termasuk menjaga dan mengelola berbagai
asuransi atas nama perusahaan.5

c. Kegiatan Manajemen Treasury


Kegiatan treasury (pendanaan) lebih diutamakan kepada pengelolaan dana oleh para
eksekutif bank. Hal ini dimaksudkan agar diperoleh kinerja yang optimal dalam memperoleh
dana serta memaksimalkan alokasi dana kepada aktiva produktif. Kegiatan tersebut antara lain
meliputi :

a. mencari, memilih, dan menetapkan sumber dana yang semurah mungkin.

5
Kartika,analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja bank di indonesia,jurnal studi manajemen
organisasi, juli 2006. Vol.3. no.2

10
b. mencari, memilih, dan menetapkan alokasi dana yang paling menguntungkan.
c. menetapkan tingkat suku bunga bagi berbagai jenis sumber dana, seperti giro, tabungan,
deposito berjangka, sertifikat deposito, surat berharga pasar uang, dan lain-lain.
d. memperhatikan tingkat suku bunga sertifikat Bank Indonesia yang ditetapkan oleh Bank
Indonesia, sebagi acuan (reference) bagi penetapan tingkat suku bunga simpanan masyarakat
yang ditawarkan oleh bank.
e. menetapkan tingkat suku bunga berbagai jenis kredit.
f. membentuk lembaga ALCO (assets and liability committee) yang bertugas menetapkan
berbagai kebijakan dalam pengelolaan dana.
g. bersama dengan divisi kredit, menetapkan jenis dan account (nasabah) mana yang perlu
dihapus (write-off) sebagai akibat dari kegagalan kredit, seperti kredit macet dan lain-lain.
Adapun kegiatan Managemen treasury syariah yaitu :
1. Aktivitas Treasury Syariah
a. Asets & Liabilities Management (ALMA).
Treasury perbankan Syariah adalah bagian pengelolaan dari Asets & Liabilities Committee
dan merupakan kepanjangan dari manajemen bank dalam mengimplementasikan
kebijakan-kebijakan pengelolaan Asets & Liabilities bank, khususnya yang berbasis
syariah. Dalam pengelolaan risiko treasury sebagaimana tersebut diatas salah satu cara
yang dilakukan adalah dengan pengelolaan aset dan liability (ALMA). Treasury bank
terlebih dahulu harus melakukan pengelolaan aset dan liability manajemen
(ALMA).Tujuan utama pengelolaan ALMA ini adalah bagaimana bank (treasury) dapat
mengelola risiko dalam neraca bank dan memastikan bahwa risiko terutama risiko bunga
pada bisnis bank tidak akan menggangu produktifitas pendapatan bank sepanjang periode.
Menurut Raflus Rax (Alco:1996:14&24) mengartikan bahwa Asset & Liability
Management atau Ilmu Penataan Asset dan Liabilities merupakan ilmu tentang fungsi-
fungsi kritis dengan tujuan tercapainya struktur neraca dengan tingkat profitabilitas yang
optimal sementara risiko selalu dapat ditata. (“ALMA is a critical Bank function to
optimize the balance sheet structure for maximum profitability while managing risk” ).
Disamping itu Asset Liability Management dapat diartikan sebagai suatu proses
perencanaan dan pengawasan operasi perbankan yang terkoordinasi dan secara konsekuen
dijalankan dengan selalu memperhatikan perkembangan factor-faktor yang mempengaruhi

11
operasi perbankan, baik itu berasal dari luar ataupun factor struktrural yang berasal dari
dalam.
b. Hedging & Servicing The Bank.
Treasury Syariah dapat mencari sumber dana murah atau dana besar dan memaksimalkan
pendapatan bank atas dana berbasis syariah yang tersedia dengan tetap memperhatikan
tingkat risiko yang memadai dan tidak bertentangan dengan prinsip kehati-hatian. Treasury
Syariah bekerja sama dengan cabang, departemen, atau divisi lainnya dalam hal transaksi
yang berhubungan dengan produk Treasury Syariah seperti misalnya Pasar Uang Antar-
Bank Syariah (PUAS), mudharabah interbank time deposit, valuta asing, produk sekuritas
(reksadana syariah, obligasi syariah), dan lain-lain.6
2. Corporate Service.
Treasury Syariah berkewajiban dalam Corporate Service yaitu memenuhi kebutuhan
nasabah. Untuk memenuhi kebutuhan nasabah perlu diciptakan beragam produk yang
semakin maju di pasar dan tingkat kompetisi yang semakin tinggi di antara bank-bank
syariah, dengan demikian keberadaan nasabah semakin diperlukan. Treasury Syariah
bertugas dan bertanggung jawab dalam menangani hal tersebut.
3. Profitability
Treasury Syariah dalam kapasitasnya sebagai pencari dana besar dan pengelola dana yang
independen, dapat berinisiatif untuk memanfaatkan asset dan sumber dana yang ada untuk
bertransaksi di pasar keuangan syariah guna memperoleh tambahan keuntungan sekaligus
mengantisipasi risiko likuiditas, dan lainnya dalam eksposur aset dan sumber dana
tersebut.7
d. Risiko Treasury

Risiko Treasury merupakan suatu risiko kerugian pada aktivitas treasury bank, dan oleh
karenanya bergantung pada fungsi manajemen risiko dari treasury itu sendiri. Tugas treasury

6
Gandung troy, pengelolaan risiko likuiditas pada bank; badan sertifikasi manajemen risiko; jakarta pusat; 2005,
hal. 46

7
Gandung troy, GM badan sertifikasi manajemen risiko, jakarta pusat , klinik perbankan, karakteristik risiko
treasury

12
bank adalah bagaimana treasury bank tersebut dapat mengelola risiko suku bunga di banking
book, mengelola risiko likuiditas dan pengelolaan capital management.

Adapun risiko yang akan dihadapi dalam aktivitas Treasury adalah sebagai berikut :

a) Risiko suku bunga yaitu yang muncul dari adanya perubahan dalam tingkat bunga yang
berlaku dipasar. Risiko tingkat bungan ini merupakan risiko utama yang tidak dapat
dihindarkan, sebab tingkat bunga ini mempunyai pengaruh yang sama terhadap seluruh
surat berharga yang ada.
b) Risiko pasar yaitu risiko yang muncul yang diakibatkan adanya kondisi perekonomian
negera yang berubah-rubah dipengaruhi oleh resesi dan kondisi perekonomian lain.
c) Risiko inflasi yaitu risiko yang muncul akibat kenaikan harga-harga secara umum
d) Risiko Operasional yaitu risiko yang muncul yang diakibatkan Dapat terjadi karena
adanya kesalahan, penyelewengan atau ketidak patuhan terhadap ketentuan yang berlaku.
e) Risiko kredit yaitu risiko yang muncul yang diakibatkan Dapat terjadi karena pihak lawan
(Counterparty) gagal memenuhi kewajibannya kepada bank sehingga mempengaruhi
rentabilitas bank.
f) Risiko likuiditas yaitu risiko yang muncul yang diakibatkan Dapat terjadi karena adanya
mismatch atau shortage funding sehingga bank tidak dapat memenuhi kewajiban
pembayaran likuiditas pada waktu yang ditetapkan.
g) Risiko nilai tukar mata uang yaitu risiko yang timbul karena adanya fluktuasi atau
perubahan nilai tukar mata uang suatu negara dengan negara lain.
h) Risiko negara (country risk) yaitu risiko yang timbul karena adanya kebijakan-kebijakan
yang timbul dari pemerintah baik dari segi politik maupun ekonomi serta adanya
perubahan-perubahan dalam deregulasi yang berlaku selama ini.[8]

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Untuk memahami konsep “Management Ttreasury” adalah dengan mengenali salah satu
laporan keuangan yang bernama neraca. Pada satu sisi, neraca akan memberikan gambaran
tentang seluruh sumber dana suatu perusahaan yang tampak pada sisi Pasiva (Liabilities &
Equity). Sedangkan pada sisi lainnya, neraca akan memperlihatkan bagaimana seluruh dana
tersebut dipergunakan atau dialokasikan seperti tampak pada sisi Aktiva (Assets). Salah satu
pendekatan dalam kegiatan pengelolaan dana yang telah disebutkan di atas adalah bagaimana
mengatur agar perusahaan dapat memiliki sumber dana yang cukup untuk memenuhi
penggunaan dana yang telah direncanakan. Pendekatan lainnya adalah sebaliknya, yaitu
bagaimana dana yang sudah diperoleh perusahaan dapat diatur penggunaannya sedemikian rupa
sehingga dapat memberikan manfaat seoptimal mungkin yaitu salah satunya dengan aktifitas
treasury Tidak dapat dipungkiri, bahwa hampir 2/3 (dua per tiga) neraca bank dikelola oleh unit
kerja Treasury baik yang berada pada primary reserve, secondary reserve, dana pihak pertama,
dana pihak kedua dan dana pihak ketiga

14
DAFTAR PUSTAKA

Analisis laporan keuangan , jakarta: PT raja grafindo persada


Gandung troy, pengelolaan risiko likuiditas pada bank; badan sertifikasi manajemen risiko;
jakarta pusat; 2005, hal. 46
Gandung troy, GM badan sertifikasi manajemen risiko, jakarta pusat , klinik perbankan,
karakteristik risiko treasury
Kartika,analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja bank di indonesia,jurnal studi
manajemen organisasi, juli 2006. Vol.3. no.2
Kasmir, manajemen perbankan, penerbit PT.raja grafindo persada; jakarta 2000, hal.121
Lukman dendarijaya, manajemen perbankan, Graha indonesia 2001, hal. 97
Simorangkir, pengantar lembaga keuangan bank & non bank :graha indonesia :januari 2000;
hal.52
https://ibfgi.com/4-tugas-treasury-management/

http://2014indahpertiwi.blogspot.com/2014/04/manajemen-treasury.html

15

Anda mungkin juga menyukai