Anda di halaman 1dari 28

BAB VI INTEGRASI NUMERIK

6.1. Umum
 Integral suatu fungsi adalah operator matematik yang dipresentasikan dalam
bentuk : b
I  
a
f ( x ) dx

 Dan merupakan integral suatu fungsi f(x) terhadap variabel x dengan batas-
batas integrasi adalah dari x=a sampai x=b.

Jurusan Teknik Sipil METODE NUMERIK Shanti Wahyuni Megasari, S.T., M.Eng
Fakultas Teknik Universitas Lancang Kuning Program S1 – D3 05 - 01
BAB VI INTEGRASI NUMERIK
 Yang dimaksud dengan integral adalah nilai total atau luasan yang dibatasi
oleh fungsi f(x) dan sumbu x, serta antara batas x = a dan x = b.
 Dalam integral analitis, diselesaikan menjadi :
b

 f ( x ) dx   F ( x ) a  F ( b )  F ( a )
b

 dengan F(x) adalah integral dari f(x) sedemikian sehingga F’(x) = f(x).
 Sebagai contoh :

3
1 3 1 3
3
x dx   x     3    0    9
1

2 3

0 3 0 3 3 

 Integral numerik dilakukan apabila :


1. Integral tidak dapat (sukar) diselesaikan secara analitis
2. Fungsi yang diintegralkan tidak diberikan dalam bentuk analitis, tetapi secra
umum dalam bentuk angka (tabel).

Jurusan Teknik Sipil METODE NUMERIK Shanti Wahyuni Megasari, S.T., M.Eng
Fakultas Teknik Universitas Lancang Kuning Program S1 – D3 05 - 02
BAB VI INTEGRASI NUMERIK
 Metode integral numerik merupakan integral tertentu yang didasarkan
pada hitungan perkiraan.
 Hitungan perkiraan tersebut dilakukan dengan mendekati fungsi yang
diintegralkan dengan fungsi polinomial yang diperoleh berdasar data
tersedia.

(a) (b) (c)

Jurusan Teknik Sipil METODE NUMERIK Shanti Wahyuni Megasari, S.T., M.Eng
Fakultas Teknik Universitas Lancang Kuning Program S1 – D3 05 - 03
METODE TRAPESIUM
6.2. METODE TRAPESIUM
 Merupakan metoda pendekatan integral numerik dengan persamaan
polinomial orde 1.
 Dalam metode ini kurva lengkung dari fungsi f(x) digantikan oleh garis lurus.
 Luasan bidang dibawah fungsi f(x)
antara x=a dan x=b didekati oleh luas
satu trapesium yang terbentuk oleh
garis lurus yang menghubungkan f(a)
dan f(b) dan satu sumbu x serta antara
x=a dan x=b.
 Pendekatan dilakukan dengan satu pias
(trapesium).
 Penggunaan garis lurus untuk
mendekati garis lengkung
menyebabkan terjadinya kesalahan
sebesar luasan yang tidak diarsir.

Jurusan Teknik Sipil METODE NUMERIK Shanti Wahyuni Megasari, S.T., M.Eng
Fakultas Teknik Universitas Lancang Kuning Program S1 – D3 05 - 04
METODE TRAPESIUM

 Menurut rumus geometri, luas trapesium adalah lebar kali tinggi rerata :

I  b  a  f  a   f b  (6.2)
2
 Besarnya kesalahan yang terjadi dapat diperkirakan dari persamaan :

f ' '  b  a 


1
E   (6.3)
12
 adalah titik yang terletak di dalam interval a dan b.

 Persamaan (6.3) menunjukkan bahwa apabila fungsi yang diintegralkan


adalah linier , maka metode trapesium akan memberikan nilai eksak karena
turunan kedua dari fungsi linier adalah nol.
 Sebaliknya untuk fungsi dengan derajat dua atau lebih, penggunaan metode
trapesium akan memberikan kesalahan.

Jurusan Teknik Sipil METODE NUMERIK Shanti Wahyuni Megasari, S.T., M.Eng
Fakultas Teknik Universitas Lancang Kuning Program S1 – D3 05 - 05
METODE TRAPESIUM
Contoh : 4

Gunakan metode trapesium satu pias untuk menghitung I  


0
e x dx
Penyelesaian :
Bentuk integral di atas dapat diselesaikan secara analitis :

   
4


4
I  e x dx  e x 0  e 4  e 0  53 , 598150
0

Hitung integral numerik dilakukan dengan menggunakan Pers. (6.2) :


f  a   f b  e0  e4
I  b  a   4  0   111 ,1963
2 2
Untuk mengetahui tingkat ketelitian dari integral numerik, hasil hitungan
numerik dibandingkan dengan hitungan analisis.
Kesalahan relatif terhadap nilai eksak adalah :
53 , 598150  111 ,1963
  x100 %   107 , 46 %
53 , 598150
Penggunaan metode trapesium satu pias memberikan kesalahan sangat besar.
Jurusan Teknik Sipil METODE NUMERIK Shanti Wahyuni Megasari, S.T., M.Eng
Fakultas Teknik Universitas Lancang Kuning Program S1 – D3 05 - 06
METODE TRAPESIUM DENGAN BANYAK PIAS
6.3. METODE TRAPESIUM DENGAN BANYAK PIAS
 Untuk mengurangi kesalahan yang terjadi maka kurva lengkung didekati
oleh sejumlah garis lurus, sehingga terbentuk banyak pias.
 Luas bidang adalah jumlah dari luas beberapa pias tersebut.
 Semakin kecil pias yang digunakan, hasil yang didapat menjadi semakin teliti

Jurusan Teknik Sipil METODE NUMERIK Shanti Wahyuni Megasari, S.T., M.Eng
Fakultas Teknik Universitas Lancang Kuning Program S1 – D3 05 - 07
METODE TRAPESIUM DENGAN BANYAK PIAS
 Dalam gambar, panjang pias adalah sama yaitu x.
 Apabila terdapat n pias, berarti panjang masing-masing pias adalah :
b a
x 
n
 Batas-batas pias diberi notasi :
x 0  a , x 1 , x 2 , . . . ., x n  b

 Integral total dapat ditulis dalam bentuk :


x1 x2 xn

I   f  x dx
x0
  f  x dx
x1
 .....  f  x dx
x n 1
(6.4)

 Substitusi Persamaan (6.2) ke dalam Persamaan (6.4) akan didapat :

f  x1   f  x 0  f  x 2   f  x1  f  x n   f  x n 1 
I  x  x  . . . .  x
2 2 2

Jurusan Teknik Sipil METODE NUMERIK Shanti Wahyuni Megasari, S.T., M.Eng
Fakultas Teknik Universitas Lancang Kuning Program S1 – D3 05 - 08
METODE TRAPESIUM DENGAN BANYAK PIAS
 Atau :
x  n 1

I  f  x   2  f  x   f  x 
2 
0 i n  (6.5)
i 1 

 Atau :

x  n 1

I  f  a   f  b   2  f  x  (6.6)
2 
i 
i 1 
 Besarnya kesalahan yang terjadi pada penggunaan banyak pias adalah :

x2
Et   b  a  f ' '  x i  (6.7)
12

Yang merupakan kesalahan orde dua. Apabila kesalahan diperhitungkan


dalam hitungan integral, maka akan didapat hasil yang lebih teliti.

Jurusan Teknik Sipil METODE NUMERIK Shanti Wahyuni Megasari, S.T., M.Eng
Fakultas Teknik Universitas Lancang Kuning Program S1 – D3 05 - 09
METODE TRAPESIUM DENGAN BANYAK PIAS
 Bentuk persamaan trapesium dengan memperhitungkan koreksi adalah :

x   x2
 
n 1
I  f  a   f  b   2  f  x    b  a  f ' '     O  x 4

2  
i
i 1  12
(6.8)
 Untuk kebanyakan fungsi, bentuk f’’() dapat didekati oleh :

f ' b   f '  a 
f ' '    (6.9)
b a
 Substitusikan Pers (6.9) ke dalam Persamaan (6.8) didapat :
x  n 1
 x2
I   f  a   f b   2  f  x i    f ' b   f '  a   (6.10)
2  i 1  12
 Pers (6.10) disebut dengan persamaan trapesium dengan koreksi ujung,
karena memperhitungkan koreksi pada ujung interval a dan b.
 Metode trapesium dapat digunakan untuk integral suatu fungsi yang diberikan
dalam bentuk numerik pada interval diskret.

Jurusan Teknik Sipil METODE NUMERIK Shanti Wahyuni Megasari, S.T., M.Eng
Fakultas Teknik Universitas Lancang Kuning Program S1 – D3 05 - 10
METODE TRAPESIUM DENGAN BANYAK PIAS
Contoh :
Gunakan metode trapesium empat pias dengan lebar pias adalah x = 1 untuk
menghitung : 4
I  e
x
dx
0

Penyelesaian :
Metode trapesium dengan 4 pias, sehingga panjang pias adalah :

x 
b  a  
4  0  1
n 4
Luas bidang dihitung dengan Persamaam (6.6) :

x  n 1

I  f  a   f  b   2  f  x 
2 
i 
i 1 

1 0
2
 
e  e 4  2 e1  e 2  e 3 
 57 , 991950

Jurusan Teknik Sipil METODE NUMERIK Shanti Wahyuni Megasari, S.T., M.Eng
Fakultas Teknik Universitas Lancang Kuning Program S1 – D3 05 - 11
METODE TRAPESIUM DENGAN BANYAK PIAS
Kesalahan relatif terhadap nilai eksak :
53 , 598150  57 , 991950
  x 100 %   8 , 2 %
53 , 598150

Dalam persamaan tersebut koreksi ujung mengandung turunan pertama dari


fungsi. Apabila f(x) = ex, turunan pertamanya adalah f’ = ex, sehingga :

x  n 1  x 2
I 
2
 f a   f b   2
 i 1

f  x i  
 12
 f '  b   f '  a 


1 0
2
 
e  e 4  2 e1  e 2  e 3 
12
1
 
e4  e0 
 57 , 991950  4 , 466513  53 , 525437

Kesalahan relatif terhadap nilai eksak :


53 , 598150  57 , 525437
  x 100 %  0 ,14 %
53 , 598150

Jurusan Teknik Sipil METODE NUMERIK Shanti Wahyuni Megasari, S.T., M.Eng
Fakultas Teknik Universitas Lancang Kuning Program S1 – D3 05 - 12
METODE SIMPSON
6.4. METODE SIMPSON
 Merupakan salah satu metode untuk mendapatkan perkiraan yang lebih teliti
yaitu menggunakan polinomial orde lebih tinggi untuk menghubungkan titik-
titik data
 Apabila terdapat satu titik tambahan
diantara f(a) dan f(b), maka ketiga titik
dapat dihubungkan dengan fungsi parabola
(gambar 6.5a).

 Apabila terdapat dua titik tambahan dengan


jarak yang sama antara f(a) dan f(b), maka
keempat titik dapat dihubungkan dengan
polinomial orde tiga (gambar 6.5b).

 Rumus yang dihasilkan oleh integral di


bawah polinomial tersebut dikenal dengan
Metode (aturan) Simpson.

Jurusan Teknik Sipil METODE NUMERIK Shanti Wahyuni Megasari, S.T., M.Eng
Fakultas Teknik Universitas Lancang Kuning Program S1 – D3 05 - 13
ATURAN SIMPSON 1/3
6.4.1.ATURAN SIMPSON 1/3
 Dalam aturan simpson 1/3 digunakan polinomial orde dua (persamaan
parabola) yang melalui titik f(xi-1), f(xi) dan f(xi+1) untuk mendekati fungsi.
 Rumus simpson dapat diturunkan berdasarkan deret taylor.
 Untuk itu, dipandang bentuk integral berikut :
x
I  a
f ( x ) dx
(6.11)
 Apabila bentuk tersebut didiferensialkan terhadap x, akan menjadi :
dI  x 
I 'x    f (x) (6.12)
dx
 Dengan memperhatikan
x2 x3
I  x i  1   I  x i   x   I  x i    xf ( x i )  f ' ( xi )  f ' ' ( xi )
2 3!
x4

4!
f ' ' ' ( xi )  O  x 5  
(6.13)
Jurusan Teknik Sipil METODE NUMERIK Shanti Wahyuni Megasari, S.T., M.Eng
Fakultas Teknik Universitas Lancang Kuning Program S1 – D3 05 - 14
ATURAN SIMPSON 1/3
x2 x3
I  x i  1   I  x i   x   I  x i    xf ( x i )  f ' ( xi )  f ' ' ( xi )
2 3!
x4

4!

f ' ' ' ( xi )  O  x 5 
(6.13)

Jurusan Teknik Sipil METODE NUMERIK Shanti Wahyuni Megasari, S.T., M.Eng
Fakultas Teknik Universitas Lancang Kuning Program S1 – D3 05 - 15
ATURAN SIMPSON 1/3
 Seperti terlihat dalam Gambar 6.6 nilai I(xi+1) adalah luasan di bawah fungsi
f(x) antara batas a dan xi+1.
 Sedangkan nilai I(xi-1) adalah luasan antara batas a dan I(xi-1).
 Dengan demikian luasan di bawah fungsi antara batas xi-1 dan xi+1, yaitu (Ai)
adalah luasan I(xi+1) dikurangi I(xi-1) atau persamaan (6.13) dikurangi (6.14).

Ai  I  x i 1   I  x i 1 
atau :
x3
A i  2  xf ( x i ) 
3!
f ' ' ( xi )  O  x 5   (6.15)

 Nilai f’’(xi) ditulis dalam bentuk diferensial terpusat :

f ( x i 1 )  2 f ( x i )  f ( x i 1 )
f ' ' xi  
x2
 O 
 x 2

 Kemudian bentuk di atas disubstitusikan ke dalam pers (6.15),
 Untuk memudahkan penulisan, selanjutnya notasi f(xi) ditulis dalam bentuk fi,
sehingga persamaan (6.15) menjadi :

Jurusan Teknik Sipil METODE NUMERIK Shanti Wahyuni Megasari, S.T., M.Eng
Fakultas Teknik Universitas Lancang Kuning Program S1 – D3 05 - 16
ATURAN SIMPSON 1/3
x x3
A i  2  xf i 
3
 f i 1  2 f i  f i 1  
3

O x2  O x5   
atau :
x
Ai 
3
 f i 1  4 
f i  f i 1   O  x 5  (6.16)

 Persamaan (6.16) dikenal dengan metode simpson 1/3.


 Diberi tambahan nama 1/3 karena x dibagi dengan 3.
 Pada pemakaian satu pias, sehingga persamaan (6.16) dapat dituliskan
dalam bentuk :

x 
b  a 
2

ba
Ai   f  a   4 f  c   f  b  (6.17)
6
dengan titik c adalah titik tengah antara a dan b
Jurusan Teknik Sipil METODE NUMERIK Shanti Wahyuni Megasari, S.T., M.Eng
Fakultas Teknik Universitas Lancang Kuning Program S1 – D3 05 - 17
ATURAN SIMPSON 1/3 DENGAN BANYAK PIAS

 Kesalahan pemotongan yang terjadi dari metode simpson 1/3 untuk satu
pias adalah :

 x 5 f ' ' ' '  


1
Et  
90
b  a 
 Oleh karena,  x  , maka :
2

Et  
b  a 5 f ''''
2880

Jurusan Teknik Sipil METODE NUMERIK Shanti Wahyuni Megasari, S.T., M.Eng
Fakultas Teknik Universitas Lancang Kuning Program S1 – D3 05 - 18
ATURAN SIMPSON 1/3
Contoh :
Hitung dengan menggunakan aturan simpson 1/3
4
I  
0
e x dx

Penyelesaian :
Dengan menggunakan pers. (6.17) maka luas bidang adalah :

b a
A1   f  a   4 f  c   f  b 
6

40 0
6
 
e  4 e 2  e 4  56 , 7696

Kesalahan terhadap nilai eksak :


53 , 598150  56 , 7696
Et  x 100 %  5 , 917 %
53 , 598150
Terlihat bahwa pada pemakaian satu pias, memberikan hasil lebih baik dari
rumus trapesium.
Jurusan Teknik Sipil METODE NUMERIK Shanti Wahyuni Megasari, S.T., M.Eng
Fakultas Teknik Universitas Lancang Kuning Program S1 – D3 05 - 19
ATURAN SIMPSON 1/3 DENGAN BANYAK PIAS
6.4.2.ATURAN SIMPSON 1/3 DENGAN BANYAK PIAS
 Metode simpson dapat diperbaiki dengan membagi luasan dalam sejumlah
pias dengan panjang interval :

x 
b  a 
n = jumlah pias
n

Jurusan Teknik Sipil METODE NUMERIK Shanti Wahyuni Megasari, S.T., M.Eng
Fakultas Teknik Universitas Lancang Kuning Program S1 – D3 05 - 20
ATURAN SIMPSON 1/3 DENGAN BANYAK PIAS
 Luas total diperoleh dengan menjumlahkan semua pias pada gambar.
b


a
f ( x ) dx  A1  A 3  ....  A n  1 (6.18)

 Dalam metode simpson ini jumlah interval adalah genap.


 Apabila Pers (6.16) disubstitusikan ke dalam Pers (6.18) akan diperoleh :

x x
b

 f ( x ) dx   f0  4 f1  f 2    f2  4 f 3  f 4   ....
a
3 3
x
  fn2  4 f n 1  f n 
3

atau :
x  n 1 n2

b

 f ( x ) dx  f  a   f  b   4  f  x   2  f  x 
3 
i i 
a i 1 i 2 
(6.19)
Jurusan Teknik Sipil METODE NUMERIK Shanti Wahyuni Megasari, S.T., M.Eng
Fakultas Teknik Universitas Lancang Kuning Program S1 – D3 05 - 21
ATURAN SIMPSON 1/3 DENGAN BANYAK PIAS

 Dalam penggunaan metode simpson dengan bayak pias ini jumlah interval
adalah genap.

 Dalam persamaan (6.19) suku 4f(xi) adalah untuk nilai i ganjil (i=1, 3, 5, ...),
sedang 2f(xi) adalah untuk nilai i genap (i=2, 4, 6, ...).

 Perkiraan kesalahan yang terjadi pada aturan simpson untuk banyak pias
adalah :

Ea  
b  a 5 f ''''
4
180 n

dengan f’’’’ = rerata dari turunan keempat untuk setiap interval.

Jurusan Teknik Sipil METODE NUMERIK Shanti Wahyuni Megasari, S.T., M.Eng
Fakultas Teknik Universitas Lancang Kuning Program S1 – D3 05 - 22
ATURAN SIMPSON 1/3 DENGAN BANYAK PIAS
Contoh :
Hitung dengan menggunakan metode simpson dengan x = 1

4
I  
0
e x dx

Penyelesaian :
Dengan menggunakan pers. (6.19) maka luas bidang adalah :

I 
1 0
3
   
e  e 4  4 e 1  e 3  2 e 2  53 , 863846

Kesalahan terhadap nilai eksak :


53 , 598150  53 , 863846
  x 100 %  0 , 5 %
53 , 598150

Jurusan Teknik Sipil METODE NUMERIK Shanti Wahyuni Megasari, S.T., M.Eng
Fakultas Teknik Universitas Lancang Kuning Program S1 – D3 05 - 23
ATURAN SIMPSON 3/8
6.4.3.METODE SIMPSON 3/8
 Metode simpson 3/8 diturunkan dengan menggunakan persamaan
polinomial orde tiga yang melalui empat titik.
b b
I  a
f ( x ) dx  
a
f 3 ( x ) dx

 Dengan cara metode simpson 3/8, diperoleh :


3 x
I   f  x 0   3 f  x 1   3 f  x 2   f  x 3  (6.20)
8
dengan :
x 
b  a 
3
 Dapat juga dituliskan dalam bentuk :

I  b  a 
 f  x 0   3 f  x 1   3 f  x 2   f  x 3 
(6.21)
8
Jurusan Teknik Sipil METODE NUMERIK Shanti Wahyuni Megasari, S.T., M.Eng
Fakultas Teknik Universitas Lancang Kuning Program S1 – D3 05 - 24
ATURAN SIMPSON 3/8
 Metode simpson 3/8 mempunyai kesalahan pemotongan sebesar:
b  a 
E t    x 3 f ' ' ' '  
3
x  (6.22 a)
8 3

Et  
b  a 5  x 3 f ' ' ' '   (6.22 b)
6480

 Metode simpson 1/3 lebih disukai karena mencapai ketelitian orde tiga dan
hanya memerlukan 3 titik, dibandingkan metode simpson 3/8 yang
membutuhkan 4 titik.
 Metode simpson 1/3 hanya berlaku untuk jumlah pias genap.
 Apabila jumlah pias ganjil, digunakan metode trapesium tetapi kesalahan
cukup besar.
 Untuk itu kedua metode dapat digabungkan, yaitu sejumlah genap pias
digunakan metode simpson 1/3 sedang 3 pias sisanya digunakan metode
simpson 3/8
Jurusan Teknik Sipil METODE NUMERIK Shanti Wahyuni Megasari, S.T., M.Eng
Fakultas Teknik Universitas Lancang Kuning Program S1 – D3 05 - 25
ATURAN SIMPSON 3/8
Contoh :
Hitung dengan menggunakan aturan simpson 3/8 dan gabungan simpson 1/3
dan 3/8, apabila digunakan 5 pias dengan x = 0,8 4
I  e
x
dx
0

Penyelesaian :
a. Metode simpson 3/8

I  4  0 
e 0

 3 e 1 , 3333  3 e 2 , 6667  e 4
 55 , 07798
8
Banyak kesalahan adalah :
53 , 598150  55 , 0778
  x 100 %   2 , 761 %
53 , 598150
b. Apabila digunakan 5 pias, maka data adalah :
f 0   e 0  1 f  2 , 4   e 2 , 4  11 , 02318
f  0 , 8   e 0 , 8  2 , 22554 f  3 , 2   e 3 , 2  24 , 53253
f 1 , 6   e 1 , 6  4 , 95303 f  4   e 4  54 , 59815
Jurusan Teknik Sipil METODE NUMERIK Shanti Wahyuni Megasari, S.T., M.Eng
Fakultas Teknik Universitas Lancang Kuning Program S1 – D3 05 - 26
ATURAN SIMPSON 3/8
Integral untuk dua pias pertama dihitung dengan metode simpson 1/3, Pers (6.17):

I 
1, 6
1  4  2 , 22554  4 , 95303  3 , 96138
6
Tiga pias terakhir digunakan aturan simpson 3/8 :

I  2 ,4
 4 , 95303  3 11 , 02318   3  24 , 53253   54 , 59815 
8
 49 , 86549

Integral total adalah jumlah dari kedua hasil di atas :


I  3 , 96138  49 , 86549  53 , 826873
Kesalahan terhadap nilai eksak :

53 , 598150  53 , 826873
  x 100 %   0 , 427 %
53 , 598150

Jurusan Teknik Sipil METODE NUMERIK Shanti Wahyuni Megasari, S.T., M.Eng
Fakultas Teknik Universitas Lancang Kuning Program S1 – D3 05 - 27
INTEGRAL DENGAN PANJANG PIAS TIDAK SAMA
6.5. INTEGRAL DENGAN PANJANG
PIAS TIDAK SAMA
 Beberapa rumus didasarkan
pada titik data yang berjarak
sama.
 Dalam praktek sering dijumpai
suatu keadaan dimana
pembagian pias dengan panjang
tidak sama.
 Pada kurva yang melengkung
dengan tajam diperlukan jumlah
pias yang banyak sehingga
panjang pias lebih kecil
dibanding kurva yang relatif
datar.
 Dapat digunakan metode trapesium dengan banyak pias, dengan pers. :
f  x1   f  x 0  f  x 2   f  x1  f  x n   f  x n 1 
I   x1  x2  . . . .  xn
2 2 2
Jurusan Teknik Sipil METODE NUMERIK Shanti Wahyuni Megasari, S.T., M.Eng
Fakultas Teknik Universitas Lancang Kuning Program S1 – D3 05 - 28

Anda mungkin juga menyukai