Minggu / 8-09-2019
MAKALAH
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA
“Pengertian, Jenis-Jenis dan Karakteristik Bahan Ajar Cetak Meliputi
Hand Out, Modul, Buku (Diktat, Buku Ajar, Buku Teks), LKS, Pamflet.”
OLEH :
LAURA ALIYAH AGNEZI (19175006)
DOSEN PEMBIMBING :
Prof. Dr. Festiyed, M.S.
Dr. Asrizal, M.Si.
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah pribadi
pada mata kuliah Pengembangan Bahan Ajar Fisika mengenai “pengertian, jenis-
jenis dan karakteristik bahan ajar cetak meliputi hand out, modul, buku (diktat,
buku ajar, buku teks), LKS, pamflet.” Dalam menyelesaikan makalah ini, penulis
banyak dibantu oleh berbagai pihak terutama penulis mengucapkan terima kasih
kepada Dosen Pembimbing Prof. Dr. Festiyed, MS dan Dr. Asrizal, M.Si.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan, baik dari segi
materi maupun penulisan. Oleh karena itu, penulis mohon maaf atas kekurangan
tersebut dan mengharapkan masukan untuk kesempurnaan makalah ini. Semoga
makalah ini bermanfaat bagi para pembaca.
Padang, 8 September
2019
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................ii
DAFTAR TABEL.......................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan.......................................................................................2
1.4 Manfaat Penulisan.....................................................................................2
BAB II LANDASAN TEORI...................................................................................3
2.1 Landasan Agama.......................................................................................3
2.2 Landasan Yuridis.......................................................................................5
2.3 Pengertian Bahan Ajar Cetak....................................................................5
2.4 Jenis-jenis Bahan Ajar Cetak.....................................................................8
2.5 Karakteristik Bahan Ajar Cetak...............................................................17
BAB III PEMBAHASAN.......................................................................................22
3.1 Matriks Perbedaan Handout, Modul, Buku, LKS, dan Pamflet..............22
3.2 Matriks Perbedaan Kelengkapan Bahan Ajar Cetak...............................30
BAB IV PENUTUP..................................................................................................31
4.1 Kesimpulan.....................................................................................................31
4.2 Saran................................................................................................................31
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................32
2
DAFTAR TABEL
3
BAB I
PENDAHULUAN
1
Dari beberapa pandangan di atas, dapat disimpulkan bahwa bahan ajar
berguna membantu pendidik dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Bagi
pendidik bahan ajar digunakan untuk mengarahkan semua aktivitasnya dan yang
seharusnya diajarkan kepada siswa dalam proses pembelajaran. Sedangkan bagi
siswa akan dijadikan sebagai pedoman yang seharusnya dipelajari selama proses
pembelajaran. Bahan ajar dapat berfungsi dalam pembelajaran individul yang
dapat digunakan untuk menyusun dan mengawasi proses pemerolehan informasi
peserta didik.
1.2 Rumusan Masalah
2
BAB II
LANDASAN TEORI
Dalam Al-Qur’an ada ayat yang menjelaskan bahwa sebagai manusia ada
baiknya untuk mengucapkan perkataan yang baik. Ayat yang menerangkan hal
tersebut ada pada surah Muhammad ayat 21 yang berbunyi sebagai berikut:
“Taat dan mengucapkan perkataan yang baik (adalah lebih baik bagi
mereka). Apabila telah tetap perintah perang (mereka tidak menyukainya). Tetapi
jikalau mereka benar (imannya) terhadap Allah, niscaya yang demikian itu baik
bagi mereka.”
Sesuai dengan ayat Al-Qur’an yang telah dipaparkan diatas, ada baiknya
dalam memmbuat bahan ajar yang baik harus diikuti pula dengan perkataan yang
baik. Perkataan yang baik pada bahan ajar diharapkan dapat menumbuhkan
karakter yang baik pula pada peserta didik. Karakter yang baik pada peserta didik
dapat menjadi suatu gambaran bagi bangsa dimasa yang akan datang.
Bahan ajar yang baik sangat berguna untuk mendukung pembelajaran bagi
peserta didik. Seperti halnya yang surah An-Nahl Ayat 125 yang menyatakan
untuk menyerukan kepada jalan Allah dengan mengambil hikmah dan pelajaran
yang baik dan membantah dengan cara yang baik pula.
3
4
menunjukkan bahwa orang-orang yang mau belajar dengan niat taat kepada Allah
juga akan menerima pahala.
Bahan ajar digunakan peserta didik untuk menambah ilmu. Banyaknya ilmu
yang telah diperoleh hendaknya akan membuat peserta didik akan lebih patuh
pada ajaran-ajaran Allah SWT. Hal ini juga di perkuat oleh salah satu ayat yang
ada di Al-Qur’an, yaitu surah Al-Isra’ Ayat 23 yang berbunyi:
urutan yang dipilihnya sendiri, (e). Membantu potensi untuk menjadi pelajar
mandiri.
3. Dalam pembelajaran klasikal
Peran bahan ajar dalam pembelajaran klasikal; (a). Dapat dijadikan bahan
yang tak terpisahkan dari buku utama, (b). Dapat dijadikan pelengkap buku
utama, (c). Dapat digunakan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.
4. Dalam pembelajaran individual
Peran bahan ajar dalam pembelajaran individual; (a). Sebagai media utama
dalam proses pembelajaran, (b). Alat yang dapat digunakan untuk menyusun
dan mengawasi proses siswa memperoleh informasi, (c). Penunjang media
pembelajaran individual lainnya.
5. Dalam pembelajaran kelompok
Peran bahan ajar dalam pembelajaran kelompok; (a). Sebagai bahan
terintegrasi dengan proses belajar kelompok, (b). Sebagai bahan pendukung
bahan belajar utama.
Dalam mengembangkan sebuah bahan ajar ada baiknya memperhatikan
manfaat dari pengembangan itu sendiri. Pengembangan bahan ajar memiliki
manfaat bagi guru dan juga bagi siswa. Menurut Praswoto (2017: 196-197),
manfaat pengembangan bahan ajar bagi guru paling tidak ada tiga macam, yaitu:
1. Diperoleh bahan ajar yang sesuai tuntutan kurikulum dan sesuai kebutuhan
siswa.
2. Tidak lagi bergantung pada buku teks yang terkadang sulit untuk diperoleh.
3. Bahan ajar menjadi lebih kaya karena dikembangkan dengan menggunakan
berbagai referensi.
4. Menambahkan khazanah pengetahuan dan pengalaman guru dalam menulis
bahan ajar.
5. Bahan ajar akan mampu membangun komunikasi pembelajaran yang efektif
antara guru dan siswa, karena siswa akan merasa lebih percaya diri kepada
gurunya.
6. Diperoleh bahan ajar yang dapat membantu dalam pelaksanaan kegiatan
pembelajaran.
8
7. Dapat diajukan sebagai karya yang dinilai untuk menambah angka kredit
untuk keperluan kenaikan pangkat.
8. Menambah pennghasilan guru jika hasil karya diterbitkan.
Sementara itu, bagi siswa sendiri apabila bahan ajar dikembangkan secara
variatif, inovatif, dan menarik, maka paling tidak terdapat tiga manfaat, yaitu:
1. Kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik.
2. Akan lebih banyak mendapatkan kesempatan untuk belajar secara mandiri
dengan bimbingan pendidik.
3. Akan mendapatkan kemudahan dalam mempelajari seriap kompetensi yang
harus dikuasainya.
Menurut Sungkono dalam Setyawati (2013: 246) bahan ajar mempunyai
manfaat yaitu: (1). Siswa dapat belajar tanpa atau dengan kehadiran guru, (2).
Siswa dapat belajar kapan saja dan dimana saja, (3). Siswa dapat belajar dengan
kecepatannya sendiri, (4). Siswa dapat belajar menurut urutan yang dipilinya
sendiri, (5). Membantu potensi untuk menjadi pelajar mandiri.
Beberapa keuntungan bahan ajar cetak atuu tertulis adalah: (1) Bahan ajar
tertulis cepat digunakan dan dapat dengan mudah dipindah-pindahkan. (2)
Menawarkan kemudahan secara luas dan kreatifitas bagi individu. (3) Bahan ajar
tertulis relatif ringan dan dapat dibaca dimana saja (Majid dalam Fauzi, 2017: 39).
Ada beberapa jenis bahan ajar jika dilihat dari bagaimana bahan ajar itu
dikemas dan disajikan kepada peserta didik dalam proses pembelajaran menurut
Kurniawati (2015: 371-372), setidaknya ada lima kategori yaitu:
a. Cetak: Handout, Buku, modul, LKS, brosur, leaflet, foto, gambar, maket.
Bahan ajar cetak mempermudah siswa dalam mempelajarinya selain siswa
dapat mempelajari di sekolah siswa juga dapat mempelajari di rumah,
melihat ketersediaan bahan yang sangat mudah diperoleh.
b. Dengar: Kaset, radio, piringan hitam, compact disc. Bahan ajar yang satu ini
sering kita menyebutnya dengan media audio atau suara yang dihantarkan
oleh gelombang udara yang dapat didengar oleh telinga manusia, manfaat
9
dari media audio di sini akan meningkatkan daya ingat siswa dalam
memahami materi pembelajaran.
c. Pandang (visual) seperti foto, gambar atau maket, media ini hanya bisa
dilihat dan memberikan pemahaman kepada siswa jika dalam pembelajaran
ada materi yang berkaitan dengan objek yang berukuran besar atau sulit bagi
siswa untuk melihat secara langsung.
d. Pandang Dengar : VCD, film, media audiovisual mempunyai keunggulan-
keunggulan dibandingkan dengan media-media pembelajaran yang ada,
media audiovisual dapat meningkatkan retensi ingatan, meningkatkan
transfer ilmu dalam pembelajaran.
e. Multimedia Interaktif :Pembelajaranberbasiskomputer, Web, bahan ajar ini
mempermudah siswa atau pesera didik yang mempunyai kendala mengenai
jarak, maka siswa dapat mengakses materi yang tersedia melalui internet
dengan mudah, media ini disebut juga dengan media yang berbasis
online/daring(dalam jaringan).
Bahan ajar yang termasuk bahan ajar cetak adalah Handout, Buku, modul,
LKS, brosur, leaflet, foto, gambar, maket. Namun pada tulisan kali ini yang jenis-
jenis bahan ajar cetak yang akan dibahas adalah handout, modul, buku (buku ajar,
nuku teks, diktat), LKS, dan pamfet. Berikut jenis-jenis bahan ajar cetak:
1. Handout
Handout adalah bahan ajar cetak yang melengkapi materi baik materi yang
diberikan pada buku teks maupun materi yang diberikan secara lisan. Handout
dapat digunakan oleh guru untuk menunjang pembelajaran dengan jalan
memperkaya informasi untuk memperkaya pengetahuan peserta didik (Belawati.
2003). Menurut Raharjo dalam Ningtyas (2014), fungsi handout adalah sebagai
alat bantu sehingga siswa lebih memahami materi yang diajarkan. Pendidikan di
Indonesia tidak terlepas dari peran serta guru dalam menyajikan materi. Guru
menggunakan metode dan model pembelajaran yang bersifat kontekstual, yang
berarti model pembelajaran yang disesuaikan dengan materi pelajaran, disamping
faktor kondisi dan situasi.
10
Penggunaan handout sebagai salah satu bahan ajar yang digunakan guru
memberikan dampak cukup besar bagi siswa dalam memahami materi yang
diberikan oleh guru apalagi jika handout tersebut dibuat oleh guru itu sendiri
karena sesuai dengan kondisi siswa di dalam kelas. Hal tersebut karena handout
merupakan salah satu bahan ajar yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran
(Setiawan, 2007). Karakteristik dari handout adalah macam-macam bahan cetak
yang dapat memberikan informasi kepada siswa. Handout ini biasanya
berhubungan dengan materi yang diajarkan. Pada umumnya handout ini terdiri
dari catatan (baik lengkap maupun kerangkanya saja), tabel, diagram, peta, dan
materi-materi tambahan lainnya.
Menurut Steffen dan Peter Ballstaedt dalam Erlinda (2016) fungsi handout
antara lain:
a. Membantu peserta didikan agar tidak perlu mencatat.
b. Sebagai pendamping penjelasan pendidik.
c. Sebagai bahan rujukan peserta didik.
d. Memotivasi peserta didik agar lebih giat belajar.
e. Pengingat pokok-pokok materi yang diajarkan.
f. Memberi umpan balik, dan
g. Menilai hasil belajar.
Berdasarkan fungsi handout menurut Erlinda (2016: 226), pembuatan
handout yaitu untuk memperlancar dan memberi bantuan informasi atau materi
pembelajaran sebagai pegangan bagi peserta didik, dan untuk mendukung bahan
ajar lainnya atau penjelasan dari pendidik. Menurut Raharjo dalam Wahyudi
(2014: 43) menyatakan bahwa, fungsi handout adalah sebagai alat bantu sehingga
siswa lebih memahami materi yang diajarkan. Maka dapat disimpulkan bahwa
fungsi handout adalah bahan ajar cetak yang disusun sistematis dan dapat
membantu bahan ajar lainnya yang dapat membantu siswa dapat memahami
materi.
Menurut Praswato dalam Purwanto (2017: 139-140), mengemukakan
penyusunan handout adalah sebagai berikut:
a. Lakukan analisis kurikulum.
11
b. Tentukan judul handout dan sesuaikan dengan kompetensi dasar serta materi
pokok yang akan dicapai.
c. Kumpulkan referensi sebagai bahan penulisan dan gunakan referensi terkini
dan relevan dengan materi pokoknya.
d. Menggunakan kalimat yang lebih sederhana.
e. Evaluasi hasil tulisan dengan cara dibaca ulang.
f. Perbaiki handout sesuai dengan kekurangan-kekurangan yang ditemukan.
g. Gunakan berbagai sumber belajar yang dapat memperkaya materi handout,
misal buku, internet dll.
2. Modul
Menurut Praswoto dalam Nilasari (2016), modul pada dasarnya merupakan
bahan ajar yang disusun secara sistematis dengan menggunakan bahasa yang
mudah dipahami oleh siswa sesuai dengan tingkat pengetahuan dan usianya agar
mereka dapat belajar mandiri dengan bantuan atau tanpa bimbingan yang minimal
dari guru. Sedangkan menurut Leksana (2013), Modul merupakan paket program
yang disusun dalam bentuk satuan tertentu dan didesain sedemikian rupa sehingga
Kemudian Millah et al. dalam Asfiah (2013) menyatakan, Modul yang baik
adalah modul yang memenuhi tiga komponen kelayakan menurut Badan Standar
bahwa modul adalah salah satu bahan ajar yang disusun secara sistematis dan
penyajian.
12
satuan program belajar mengajar yang terkecil, yang dipelajari oleh siswa sendiri
secara perseorangan atau diajarkan oleh siswa kepada dirinya sendiri self-
b. Self Contained; yaitu seluruh materi pembelajaran dari satu unit kompetensi
atau sub kompetensi yang dipelajari terdapat di dalam satu modul secara
utuh.
c. Stand Alone (berdiri sendiri); yaitu modul yang dikembangkan tidak
tergantung pada media lain atau tidak harus digunakan bersama-sama
dengan media pembelajaran lain.
d. Adaptive; modul hendaknya memiliki daya adaptif yang tinggi terhadap
perkembangan ilmu dan teknologi.
e. User Friendly; modul hendaknya bersahabat dengan pemakainya.
Berdasarkan Permendikbud nomor 8 tahun 2016 dinyatakan bahwa:
1. Buku yang digunakan oleh satuan pendidikan terdiri atas :
a. buku teks pelajaran, b. buku non teks pelajaran
2. Buku yang digunakan oleh satuan pendidikan wajib memenuhi nilai/norma
positif yang berlaku di masyarakat, antara lain: tidak mengandung unsur
pornografi, paham ekstremisne, radikalisme, kekerasan, SARA, bias gender,
dan tidak mengandung nilai penyimpangan lainnya.
3. Buku yang digunakan oleh satuan pendidikan wajib mengandung kriteria
penilaian sebagai buku yang layak digunakan oleh satuan pendidikan.
Kriteria atas kelayakan buku non teks pelajaran sebagai buku yang layak
digunakan oleh satuan pendidikan ditetapkan oleh kementerian pendidikan
dan kebudayaan.
Menurut Depdiknas (2008: 5-6) modul mempunyai banyak arti berkenaan
dengan kegiatan belajar mandiri. Orang bisa belajar kapan saja dan di mana saja
secara mandiri. Karena konsep belajarnya berciri demikian, maka kegiatan belajar
itu sendiri juga tidak terbatas pada masalah tempat, dan bahkan orang yang
berdiam di tempat yang jauh dari pusat penyelenggara pun bisa mengikuti pola
belejar seperti ini. Terkait dengan hal tersebut, penulisan modul memiliki tujuan
sebagai berikut.
a. Memperjelas dan mempermudah penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat
verbal.
14
b. Mengatasi keterbatasan waktu, ruang, dan daya indera, baik peserta belajar
maupun guru/ instruktur.
c. Dapat digunakan secara tepat dan bervariasi, seperti untuk meningkatkan
motivasi dan gairah belajar; mengembangkan kemampuan dalam berin-
teraksi langsung dengan lingkungan dan sumber belajar lainnya yang
memungkinkan siswa atau pebelajar belajar mandiri sesuai kemampuan dan
minatnya.
d. Memungkinkan siswa atau pebelajar dapat mengukur atau mengevaluasi
sendiri hasil belajarnya.
Modul terdiri atas dua jenis, yaitu modul cetak dan modul elektronik. Modul
cetak merupakan modul yang berbentuk cetak, sedangkan modul elektronik (e-
modul) merupakan modul yang menggunakan media elektronik. Modul Elektronik
dan Modul cetak memiliki perbedaan. Perbedaan antara modul elektronik dan
modul cetak yang paling terlihat adalah dari segi bentuk. Modul elektronik
biasanya berupa file atau aplikasi yang akan diletakkan pada komputer atau benda
elektronik lainnya, sedangkan modul cetak merupakan modul dalam bentuk real
atau modul yang berwujud lembaran-lembaran kertas yang dijilid layaknya buku
yang seperti biasa dijumpai.
3. Buku (buku ajar, buku teks, diktat)
Menurut Suharjono dalam Nurdyansyah (2018:43), buku ajar merupakan
buku yang digunakan sebagai media pembelajaran yang dilengkapi sarana-sarana
pengajaran yang serasi dan mudah dipahami oleh para peserta didik dan
mahasiswa sehingga dapat menunjang suatu program pembelajaran. Peranan dan
manfaat buku ajar menurut Greene dan petty dalam Nurdyansyah (2018:44) ,
diantaranya:
a. Sebagai sudut pandang yang modern mengenai bahan pengajaran yang
disajikan.
b. Untuk menyajikan sumber pokok masalah yang bervariasi dan mudah
dipahami sesuai dengan kebutuhan peseerta didik.
c. Untuk menyediakan sumber yang tersusun rapi dan sesuai dengan
keterampilanketerampilan yang ekspresional.
15
4. LKS
Salah satu bahan ajar adalah Lembar Kerja Siswa (LKS). Lembar Kerja
Siswa (LKS) adalah lembaran-lembaran berisi materi, ringkasan, dan tugas yang
harus di kerejakan oleh peserta didik. Peran Lembar Kerja Siswa(LKS) dalam
pembelajaran salah satunya adalah sebagai bahan ajar yang bisa meminimalkan
peran pendidik namun lebih mengaktifkan peserta didik.
Menurut Fannie (2014: 98) menyatakan bahwa LKS merupakan stimulus
atau bimbingan guru dalam pembelajaran yang akan disajikan secara tertulis
sehingga dalam penulisannya perlu memperhatikan kriteria media grafis sebagai
media visual untuk menarik perhatian peserta didik paling tidak LKS sebagai
media kartu. Hidayah dalam Farid, (2010) menyatakan bahwa isi pesan LKS
harus memperhatikan unsur-unsur penulisan media grafis, hirarki materi
(matematika) dan pemilihan pertanyaan-pertanyaan sebagai stimulus yang efisien
dan efektif. Oleh karena itu LKS yang dikembangkan harus menarik perhatian
siswa untuk membacanya dan dapat mengarahkan siswa dalam menemukan
konsep matematika.
LKS akan memberikan manfaat bagi guru dan siswa. Guru akan memiliki
bahan ajar yang siap digunakan, sedang- kan siswa akan mendapatkan
pengalaman belajar mandiri dan belajar memahami tugas tertulis yang tertuang
dalam LKS (Depdiknas, 2007). Menurut Erryanti (2013: 55-56), LKS yang
umumnya berisi judul, pengantar, tujuan, alat dan bahan, langkah kerja, kolom
pengamatan, serta adanya pertanyaan. Manfaat LKS yakni untuk membantu
17
5. Pamflet
Pamflet merupakan selebaran yang bertujuan untuk mempengaruhi massa
dan memiliki beberapa kelebihan diantaranya: lebih efektif, murah, dapat ditempel
di tempat yang strategis dan pemanfaatan media ini lebih terjangkau oleh orang
banyak dimanapun berada. Hal yang harus sangat diperhatikan dalam pembuatan
pamflet adalah desain.
Karakteristik pada pamflet, meliputi;
1. Pada umumnya menggunakan bahasa yang singkat, jelas dan persuasif
2. Ditulis dengan jelas (huruf cetak) supaya mudah terbaca.
3. Tema-tema yang digunakan pada umumnya yang aktual (up to date).
Menurut Winkel (2004: 331), beberapa karakteristik bahan ajar, antara lain
yaitu :
18
sebagai berikut:
Berikut ini merupakan matriks perbedaan antara bahan ajar cetak meliputi Handout, modul, buku, LKS, dan pamflet.
Tabel 1 Matrik Perbedaan Handout, Modul, Buku, LKS dan Pamflet
Bahan Ajar Cetak Pengertian Fungsi Karakteristik
a. Membantu peserta didikan Karakteristik yang harus dimiliki
Handout adalah bahan ajar agar tidak perlu mencatat. oleh handout adalah padat
cetak yang melengkapi materi b. Sebagai pendamping informasi dan dapat memberikan
baik materi yang diberikan penjelasan pendidik. kerangka pemikiran yang lebih
pada buku teks maupun materi c. Sebagai bahan rujukan utuh, sebagai media pengajaran
yang diberikan secara lisan. peserta didik. penjelasan yang lebih rinci
Handout Handout dapat digunakan oleh d. Memotivasi peserta didik tentang isi handout masih harus
guru untuk menunjang agar lebih giat belajar. diberikan oleh guru yang
pembelajaran dengan jalan e. Pengingat pokok-pokok mengadakan pembelajaran.
memperkaya informasi untuk materi yang diajarkan. Handout diberikan pada awal
memperkaya pengetahuan f. Memberi umpan balik, atau sebelum pelajaran dimulai
peserta didik . dan dan merupakan catatan tambahan
g. Menilai hasil belajar. bagi siswa.
Modul modul adalah salah satu bahan a. Memperjelas dan Self instructional; yaitu mampu
ajar yang disusun secara mempermudah penyajian pesan membelajarkan peserta didik
sistematis dan didesain agar tidak terlalu bersifat secara mandiri.
semenarik mungkin untuk verbal. Self Contained; yaitu seluruh
mempermudah pemahaman b. Mengatasi keterbatasan materi pembelajaran dari satu
siswa, tentunya modul harus waktu, ruang, dan daya indera, unit kompetensi atau sub
memenuhi kelayakan isi, baik peserta belajar maupun kompetensi yang dipelajari
kelayakan bahasa, dan guru/ instruktur. terdapat di dalam satu modul
22
23
Karakteristik Buku Buku Monograf Buku Referensi Diktat Buku Ajar Modul Ajar
kasus dan ilustrasi latihan (umpan balik)
Gaya Penyajian Formal, mengatakan Formal, mengatakan Formal, mengatakan Semi-formal, Semi-formal,
menggambarkan menggambarkan
Penerbitan Diterbitkan Diterbitkan Diedarkan di kalangan Diterbitkan Diedarkan di kalangan
(disebarluaskan) dan (disebarluaskan) dan mahasiswa sendiri (disebarluaskan) dan mahasiswa sendiri
ber-ISBN ber-ISBN (tidak diterbitkan) ber-ISBN (tidak diterbitkan)
Substansi Substansi pembahasan Substansi pembahasan Sesuai dengan Sesuai dengan Sesuai dengan
Pembahasan hanya satu hal saja pada satu bidang ilmu kebutuhan belajar kebutuhan belajar kebutuhan belajar
dalam satu bidang ilmu
Proses Pembelajaran Terbimbing Terbimbing Terbimbing Mandiri Mandiri
Lingkup Penggunaan Penelitian dan Penelitian dan Pengajaran Pengajaran Pengajaran
pengajaran pengajaran
Sitasi Dapat dibuat sitasi dan Dapat dibuat sitasi dan Tidak dapat digunakan Tidak dapat digunakan Tidak dapat digunakan
ditulis dalam daftar ditulis dalam daftar sebagai sitasi sebagai sitasi sebagai sitasi
referensi karya ilmiah referensi karya ilmiah
3. buku ajar 1. Di setiap sub terdapat target pembelajaran 1) Meskipun terdapat gambar namun gambar
sehingga baik siswa maupun guru dapat mengetahui target yang tersaji tidak menarik dan bentuk tulisan
yang harus dicapai yang digunakan terlihat membosankan.
2. Terdapat daftar kosakata 2) Daftar kosa kata terdapat bagian belakang
3. Terdapat pengantar tema di setiap bab. buku sehingga bagi pengguna buku tidak
4. Tema serta materi yang terdapat didalam buku efektif
cocok untuk siswa 3) Penjelasan terhadap pola kalimat yang
5. Bentuk latihan yang beragam. digunakan kurang jelas.
4) Ukuran buku dirasa terlalu besar.s
28
Berikut ini perbedaan modul cetak dan modul elektronik. Wijayanti (2016) yang menjelaskan perbedaan modul elektronik dan
modul cetak melalui tabel berikut ini:
Lebih praktis untuk dibawa kemana-mana, tidak Jika semakin banyak jumlah halamannya
peduli berapa banyak modul yang disimpan dan maka akan semakin tebal dan semakin
dibawa tidak akan memberatkan kita dalam besar pula ukurannya, serta semakin
membawanya. berat. Hal ini akan merepotkan kita
dalam membawanya.
Menggunakan CD, USB Flashdisk, atau memory Tidak menggunakan CD atau memory
card sebagai medium penyimpan datanya. card sebagai medium penyimpan
datanya.
Biaya produksinya lebih murah dibandingkan Biaya produksinya jauh lebih mahal,
dengan modul cetak. Tidak diperlukan biaya terlebih lagi jika menggunakan banyak
tambahan untuk memperbanyaknya, hanya warna. Begitu juga dengan biaya untuk
dengan copy antara user satu dengan lainnya. memperbanyak dan menyebarluaskan
Pengiriman atau proses distribusi pun bisa nya (distribusi), diperlukan biaya
dilakukan dengan menggunakan e-mail. tambahan.
Menggunakan sumber daya berupa tenaga listrik Cukup praktis, tidak membutuhkan
dan komputer atau notebook untuk sumber daya khusus untuk
mengoperasikannya. Tahan lama dan tidak lapuk menggunakannya. Daya tahan kertas
dimakan waktu. terbatas oleh waktu, semakin lama warna
kertas akan memudar dan lapuk, selain
itu juga kertas dapat dimakan rayap dan
mudah sobek.
30
Dalam menyusun bahan ajar terdapat perbedaan dalam strukturnya antara bahan yang satu dengan bahan yang lain. Untuk
mengetahui perbedaan-perbedaan yang dimaksud dapat dilihat pada matrik berikut ini:
1. Judul √ √ √ √
2. Petunjuk belajar - √ √
3. KD/MP √ √ √ √
31
4. Informasi pendukung √ √ √
5. Latihan - √ √ -
6. Tugas/langkah kerja - √ √
7. Penilaian - √ √ √
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Bahan ajar memiliki beberapa jenis bahan ajar, salah satunya adalah bahan
ajar cetak. Bahan ajar cetak umumnya banyak dipakai peserta didik. Bahan ajar
cetak merupakan bahan ajar yang berisikan lembaran-lembaran kertas atau bahan
ajar yang dicetak. Bahan ajar cetak dapat berupa buku ajar, buku teks, handbook,
LKS, modul, pamflet, dan masih banyak lagi.
Adapun karakteristik dari bahan ajar, antara lain yaitu :
a. Harus mampu membelajarkan sendiri para siswa (Self Instructional)
b. Bersifat lengkap (self contained),
c. Mampu membelajarkan peserta didik (self instruction material)
d. Mampu menunjang motivasi siswa antara lain karena relevan dengan
pengalaman hidup sehari-hari
e. Mampu membantu untuk melibatkan diri secara aktif, baik dengan berfikir
sendiri maupun dengan melakukan berbagai kegiatan.
4.2 Saran
32
DAFTAR PUSTAKA
Anisah, A., & Azizah, E. N. (2016). Pengaruh Penggunaan Buku Teks Pelajaran
dan Internet sebagai Sumber Belajar terhadap Hasil Belajar Siswa pada
Pembelajaran IPS. jurnal Logika.
Asfiah, N., Mosik, & Purwantoyo, E. (2013). Pengembangan Modul Ipa Terpadu
Kontekstual Pada Tema Bunyi. Unnes Science Education Journal, 2(1),
188-195.
Fannie, R. D., & Rohati. (2014). Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS)
berbasis POE (Predic, Observe, Explain) pada Materi Program Linear
Kelas XII SMA. Jurnal Sainmatika.
Fauzi, M., Sunarjan, Y., & Amin, S. (2017). Pengembangan Bahan Ajar Berbentuk
Handout Berbasis Sejarah Lokal dengan Materi Perjuangan Rakyat
Banyumas Mempertahankan Kemerdekaan dalam Agresi Militer Belanda
33
34
Nilasari, E., Djatmika, E. T., & Santoso, A. (2016). Pengaruh Penggunaan Modul
Pembelajaran Kontekstual Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V Sekolah
Dasar. Jurnal Pendidikan, 1(7), 1139-1404.
Su'udiah, F., Degeng, I. N., & Kuswandi, D. (2016). Pengembangan Buku Teks
Tematik Berbasis Kontekstual. Jurnal Pendidikan.