Aspek SDM
Aspek SDM
Aspek SDM
a. Perencanaan SDM
Perencanaan SDM sebagai suatu kegiatan merupakan proses bagaimana
memenuhi kebutuhan tenaga kerja saat ini dan masa datang bagi sebuah
organisasi. Dalam memenuhi kebutuhan tenaga kerja saat ini, maka
proses perencanaan SDM berarti usaha untuk mengisi/menutup
kekurangan tenaga kerja baik secara kuantitas maupun kualitas.
Sedangkan dalam memenuhi kebutuhan tenaga kerja di masa datang,
perencanaan SDM lebih menekankan adanya usaha peramalan mengenai
ketersediaan tenaga kerja yang didasarkan pada kebutuhan sesuai
dengan rencana bisnis di masa datang.
Syarat-syarat perencanaan SDM
1. Harus mengetahui secara jelas masalah yang akan direncanakan
2. Harus mampu mengumpulkan dan menganalisa informasi tentang
SDM.
3. Harus mampu membaca situasi SDM masa kini dan masa mendatang.
Prosedur Perencanaan MSDM
1. Menetapkan secara jelas jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan.
2. Mengumpulkan data dan informasi tentang Tenaga Kerja.
3. Mengelompokkan data dan informasi serta menganalisisnya.
4. Menginformasilkan rencana kepada para Tenaga Kerja untuk
direalisasikan.
b. Analisis Pekerjaan
Menurut Flippo (1994), “Analisis pekerjaan adalah proses mempelajari
dan mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan operasi dan
tanggung jawab suatu pekerjaaan tertentu.”
Tahapan Analisis Pekerjaan
Dalam analisis pekerjaan terdapat dua langkah utama yang harus
dilakukan, yaitu
1. penentuan tugas-tugas utama, kegiatan-kegiatan, perilaku-perilaku atau
kewajiban-kewajiban yang akan dilaksanakan dalam pekerjaan.
2. penetapan pengetahuan (knowledge), kemampuan-kemampuan
(abilities), kecakapan-kecakapan (skills), dan beberapa karakteristik
lainnya (faktor-faktor kepribadian, sikap, ketangkasan atau karakteristik
fisik dan mental yang di perlukan bagi pekerjaan) yang dibutuhkan untuk
pelaksanaan tugas-tugas.)
Manfaat Analisis Pekerjaan
Analisis pekerjaan mempunyai manfaat dalam suatu pengorganisasian,
antara lain :
1. Analisis susunan kepegawaian (Informasi pekerjaan)
2. Desain Organisasi (menganalisis elemen, menyusun posisi organisasi)
3. Redesain pekerjaan (untuk meningkatkan metode pekerja, mengurangi
kesalahan, eliminasi yang tidak perlu, perbaikan kinerja)
4. Rekrutmen, Seleksi, dan Orientasi
c. Pengertian Perekrutan
Kegiatan yang masih berkaitan dengan perencanaan SDM adalah
perekrutan atau pengadaan tenaga kerja. Setelah organisasi / perusahaan
menetapkan karakteristik atau ciri-ciri pegawai yang diperlukan serta
jumlahnya masing-masing, maka kegiatan selanjutnya adalah upaya
mendapatkan tenaga kerja yang diperlukannya tersebut. Idealnya upaya
pengadaan tenaga kerja ini untuk memastikan bahwa tenaga kerja yang
direkrut dan ditempatkan nantinya adalah the right people in the right
position.
d. Tujuan Perekrutan
Menyediakan sekumpulan calon tenaga kerja/pegawai yang memenuhi
syarat. Agar konsisten dengan strategi, wawasan dan nilai usaha.
Untuk membantu mengurangi kemungkinan keluarnya pegawai yang
belum lama bekerja.
Untuk mengkoordinasikan upaya perekrutan dengan program seleksi dan
pelatihan.
Untuk memenuhi tanggungjawab usaha dalam upaya menciptakan
kesempatan kerja yang adil.
e. Sumber Perekrutan
Calon tenaga kerja yang akan direkrut dapat diambil dari internal
organisasi maupun eksternal organisasi.
1. Internal
Perekrutan tenaga kerja dari dalam biasanya dilakukan oleh pengusaha
yang telah lama berjalan dan memiliki sistem karier yang baik. Perekrutan
tenaga kerja dari dalam memiliki keuntungan, diantaranya adalah tidak
mahal, promosi dari dalam dapat memelihara loyalitas dan dedikasi
pegawai, dan tidak diperlukan masa adaptasi yang terlalu lama, karena
sudah terbiasa dengan suasana yang ada.
2. Eksternal
Seringkali organisasi/perusahaan membutuhkan tenaga kerja dengan
syarat-syarat tertentu yang tidak dimiliki oleh SDM yang ada. Untuk itu
perekrutan calon tenaga kerja akan diambil dari luar organisasi.
f. Pengertian Seleksi
Seleksi adalah proses pemilihan calon pegawai yang telah menyampaikan
lamaran pekerjaan pada instansi/perusahaan (French, 1986; Nitisemito,
1992). Sedangkan Siagian (1994) menyebutkan bahwa seleksi adalah
berbagai langkah spesifik yang diambil untuk memutuskan pelamar mana
yang akan diterima dan pelamar mana yang akan ditolak.
g. Tujuan Seleksi
Menjamin perusahaan memiliki pegawai yang tepat untuk suatu jabatan/
pekerjaan.
Memastikan keuntungan investasi SDM perusahaan.
Mengevaluasi dalam mempekerjakan dan penempatan pelamar sesuai
minat.
Memperlakukan pelamar secara adil dan meminimalkan deskriminasi.
Memperkecil munculnya tindakan buruk pegawai yang seharusnya tidak
diterima.
i. Pengertian Orientasi
Orientasi adalah program yang dirancang untuk menolong pegawai baru
(yang lulus seleksi) mengenal pekerjaan dan perusahaan tempatnya
bekerja. Program orientasi sering juga disebut dengan induksi. Yakni
memperkenalkan para pegawai dengan peranan atau kedudukan mereka,
dengan organisasi dan dengan pegawai lain. Orientasi dilaksanakan
karena semua pegawai baru membutuhkan waktu untuk dapat
menyesuaikan diri atau beradaptasi dengan lingkungan kerjanya yang
baru.
j. Keberhasilan Orientasi
Orientasi bertujuan untuk mempercepat masa adaptasi sehingga pegawai
baru dapat bekerja lebih depat dan lebih baik. Namun tidak semua
orientasi menjamin hasil yang baik. Pemberian informasi yang tidak tepat
dapat menimbulkan situasi yang buruk bagi pegawai baru maupun
organisasi. Banyak informasi yang diberikan dapat menyebabkan pegawai
baru kewalahan. Sementara pemberian informasi yang tidak tepat waktu
atau tidak tepat takarannya dapat menimbulkan kecemasan pada diri
pegawai baru. Banyak informasi yang tidak layak diberikan pada pegawai
baru juga dapat berarti “bocornya” rahasia pengusaha.
1. Produktivitas
Menurut Hasibuan (1996:126) Produktivitas adalah perbandingan antara
output (hasil) dengan input (masukan). Jika Produktivitas naik ini hanya
dimungkinkan oleh adanya peningkatan efisiensi (waktu-bahan-tenaga)
dan sisitem kerja, teknik produksi dan adanya peningkatan keterampilan
dari tenaga kerjanya.
faktor yang mempengaruhi produktivitas, antara lain :
a. Bersumber dari pegawai itu sendiri.
Semangat dan kegairahan kerja para pegawai merupakan unsur penting
guna mencapai produktivitas yang tinggi. Maka sebaiknya pimpinan
memperhatikan unsur penting tersebut seperti melalui :