Anda di halaman 1dari 19

0INST

RUKSI KERJA MAHKOTA SEMENTARA

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


1-2
RSGMP
UNIVERSITAS Tanggal Terbit : Ditetapkan :
JENDRAL Direktur
SOEDIRMAN
PURWOKERTO

PROSEDUR
TETAP
drg. Arwita Mulyawati, M.HKes
NIP. 19531205 198203 2 001
Pembuatan mahkota sementara menggunakan bahan

PENGERTIAN resin komposit single-component yang disemenkan pada


gigi

Sebagai pedoman dokter gigi dalam melakukan


TUJUAN
tindakan perawatan mahkota sementara

KEBIJAKAN Pelaksanaan dilakukan oleh dokter gigi umum

Tahapan kerja :
 Persiapan :
a. Alat diagnostik
b. Alat (sendok cetak, rubber bowl, spatula,
crownmess, light cure unit, bur finishing, bur
PROSEDUR
polishing, plat kaca)
c. Bahan (kapas, alginat, gips stone, vaselin, resin
komposit single-component, fletcher)
 Pelaksanaan :
a. Mencuci tangan dengan sabun
b. Memakai sarung tangan dan masker
c. Hasil preparasi tonggak mahkota jaket dicetak
dengan alginat kemudian hasil cetakan alginat
diisi dengan gips stone
d. Cetak rahang antagonisnya juga
e. Hasil cetakan preparasi tonggak mahkota jaket
diolesi dengan vaselin
f. Membuat model gigi dengan resin komposit
single-component
g. Hasil modelling dioklusikan dengan cetakan
rahang antagonisnya
h. Sinar dengan light cure selama 20 detik
i. Finishing dan polishing
j. Mahkota sementara disementasikan ke gigi
menggunakan fletcher yang diaduk dengan
konsistensi sticky
k. Ekses-ekses kelebihan semen dibersihkan
l. Cek oklusi dengan articulating paper
m. Pasien diinstruksikan untuk kontrol setelah
mahkota jaket permanennya jadi

UNIT TERKAIT Prosthodonsia


INSTRUKSI KERJA MAHKOTA JAKET
AKRILIK/PFM/ZIRCONIA/GOLD
ALL METAL/ALL PORCELAIN

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


1-4
RSGMP
UNIVERSITAS Tanggal Terbit : Ditetapkan :
JENDRAL Direktur
SOEDIRMAN
PURWOKERTO

PROSEDUR
TETAP drg. Arwita Mulyawati, M.HKes
NIP. 19531205 198203 2 001

Restorasi yang meliputi seluruh permukaan gigi


anterior/posterior yang menyerupai selubung/jaket,
dibuat dari bahan akrilik atau porcelain yang sesuai
PENGERTIAN
dengan warna gigi, atau dibuat dari bahan metal,
kemudian dilekatkan dengan semen khusus ke gigi yang
telah dipreparasi

Sebagai pedoman dokter gigi dalam melakukan


TUJUAN tindakan mahkota jaket akrilik/PFM/zirconia/gold
all metal/all porcelain

KEBIJAKAN Pelaksanaan dilakukan oleh dokter gigi

Tahapan kerja :
 Persiapan :
a. Alat diagnostik
PROSEDUR
b. Alat (handpiece high speed, bur preparasi, bur
finishing, sendok cetak, shade guide, crown
remover, microbrush, light cure unit)
c. Bahan (kapas, putty, exaflex, alginat, glass stone,
gips stone, resin komposit single-component,
fletcher, eugenol, etsa, bonding, semen resin,
articulating paper)
 Pelaksanaan :
1. Mencuci tangan dengan sabun
2. Memakai sarung tangan dan masker
3. Preparasi inti (core):
Pengurangan bagian oklusal:
1) menggunakan round-edge wheel bur
2) dikurangi 1-2 mm menurut bentuk permukaan
oklusal
3) periksa jarak dengan gigi antagonisnya.
Pengurangan bagian proksimal:
1) menggunakan flat discs wheel bur dan fissure
bur berdiameter kecil
2) bur diletakkan sejajar/ paralel antara dinding
proksimal sebelah mesial dan distal, atau

sedikit menutup ke arah oklusal sebesar  5°

3) pengurangan permukaan proksimal sebanyak


1-2 mm

Pengurangan bagian bukal dan lingual/palatinal:

1) menggunakan cylindris fissure bur


2) letakkan bur tersebut mendatar pada
permukaan gigi yang dipreparasi
3) daerah finish line dibuat chamfer
Pengurangan sudut-sudut aksial:
1) sudut-sudut aksial yang ada ditumpulkan
dengan cylindris tapered bur terutama pada
daerah gingiva margin
2) untuk sudut aksial yang mudah dijangkau bisa
menggunakan cylindris fissure bur
Penghalusan hasil preparasi:
1) menggunakan sand paper disc dan finishing
bur
2) hilangkan seluruh bagian yang tajam, runcing,
tidak rata dan undercut-undercut untuk
memperoleh hasil preparasi yang cukup halus
d. Dilakukan pencetakan dengan double impression
(putty dan exaflex) dan pencetakan dengan alginat
untuk rahang antagonis. Cetakan RA dan RB diisi
dengan investment gips. Setelah mengeras dilepas
dari cetakan dan diperiksa oklusinya kemudian
dikirim ke laboratorium teknik gigi untuk
dibuatkan restorasi mahkota penuh dengan
instruksi warna shade guide yang sesuai dengan
warna gigi asli.
e. Pembuatan mahkota sementara dan pemasangan
mahkota sementara menggunakan semen fletcher
dan eugenol
f. Insersi mahkota yang sudah jadi:
1) Pengambilan mahkota sementara
menggunakan crown remover
2) Pengepasan mahkota penuh ke dalam tonggak.
Dilakukan pemeriksaan warna, kontur,
embrasur, kerapatan tepi, oklusi, dan kontak
proksimalnya.
3) Aplikasi silane ke bagian dalam mahkota
penuh (apabila memakai bahan metal) dan
dikeringkan dengan hembusan udara
4) Keringkan daerah sekitar inti dengan
hembusan udara
5) Aplikasi etsa pada seluruh inti selama 15 detik,
dibilas lalu dikeringkan dengan hembusan
udara secara tidak langsung
6) Aplikasi bahan bonding menggunakan
microbrush, dibiarkan selama 20 detik
kemudian dihembus dengan udara dan
diaktivasi dengan sinar (light cure unit) selama
20 detik
7) Semen resin diaduk sesuai dengan petunjuk
pabrik dan diaplikasikan pada permukaan
dalam mahkota penuh, kemudian mahkota
dimasukkkan ke dalam inti, tahan selama 5
detik
8) Kelebihan semen dibersihkan dan diaktivasi
dengan sinar selama 20 detik
9) Dilakukan pemeriksaan oklusi dan artikulasi
menggunakan articulating paper

UNIT TERKAIT Prosthodonsia, Laboratorium Teknik Dental


INSTRUKSI KERJA GIGI TIRUAN LENGKAP

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


1-2
Tanggal Terbit : Ditetapkan :
RSGMP Direktur
UNIVERSITAS
JENDRAL
SOEDIRMAN
PURWOKERTO

PROSEDUR drg. Arwita Mulyawati, M.HKes


TETAP NIP. 19531205 198203 2 001

Gigi tiruan lengkap yang menggantikan semua gigi asli

PENGERTIAN dan struktur pendukungnya yang telah hilang pada


rahang atas maupun bawah.

Sebagai pedoman dokter gigi dalam melakukan


TUJUAN
tindakan perawatan gigi tiruan lengkap

KEBIJAKAN Pelaksanaan dilakukan oleh dokter gigi umum

Tahapan kerja :
 Persiapan :
d. Alat diagnostik
e. Alat (sendok cetak, rubber bowl,
spatula,artikulator, articulating paper)
PROSEDUR
f. Bahan (kapas, alginat, gips stone, vaselin)
 Pelaksanaan :

Tahapan klinis :

1. Cetak studi model dengan mukostatik.


2. Cetak work model dengan mukodinamik.
3. Menentukan MMR
4. Pemasangan gigi anterior.
5. Pemasangan gigi posterior.
6. Try in :
 Cek over bite dan over jet.
 Caninus line dan smile line
 Cek retensi dan stabilisasi
 Cek fonetik dan estetik.
7. Insersi
 Cek oklusi (balancing side,working side)
 Retensi
 Stabilisasi (tidak menganggu
mastikasi,bicara, ekspresi wajah)
8. Kontrol. (SOAP).

Tahap laboratories :

1. Pembuatan sendok cetak individual.


2. Pembuatan base plat dan bite rim.
3. Pemasangan gigi anterior dan posterior.
4. Prosesing akrilik dan polishing.

Perbaikan dalam GTL :

1. Relining : Perbaikan terhadap permukaan gigi


tiruan yang menghadap jaringan mulut dengan
bahan basis baru.
2. Rebasing : Penggantian basisi gigi tiruan dengan
cara membuang basis lama,penyesuaian resobsi
jaringan mulut tanpa mengubah hubungan oklusi
yang ada.

3. Prosedur penggantian seluruh basis gigi tiruan,


dengan bahan baru tanpa mengganti kerangka
logam.

UNIT TERKAIT Prosthodonsia


INSTRUKSI KERJA GIGI TIRUAN IMMEDIATE

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


1-2
Tanggal Terbit : Ditetapkan :
RSGMP Direktur
UNIVERSITAS
JENDRAL
SOEDIRMAN
PURWOKERTO

PROSEDUR drg. Arwita Mulyawati, M.HKes


TETAP NIP. 19531205 198203 2 001

Gigi tiruan sebagian yang dipasang langsung setelah

PENGERTIAN pencabutan gigi, dimana pasien tidak mau ada masa


ompong

Sebagai pedoman dokter gigi dalam melakukan


TUJUAN
tindakan perawatan gigi tiruan immediate

KEBIJAKAN Pelaksanaan dilakukan oleh dokter gigi umum

Tahapan kerja :
 Persiapan :
1. Alat diagnostik
2. Alat (sendok cetak, rubber bowl, spatula,
artikulator, articulating paper)

PROSEDUR 3. Bahan (kapas, alginat, gips stone, vaselin)


 Pelaksanaan :
1. Anamnese dan pemeriksaan
2. Diagnosa dan prognosis
3. Rencana perawatan
4. Pencetakan rahang
5. Pembuatan model studi dan work model
6. Pemotongan gigi dan pengerokan model
7. Pembuatan surgical guide
8. Penyelesaian gigi tiruan dan sterilisasi
9. Pembedahan dan pemasanganj
10.Pemasangan gigi tiruan 24 jam pasca pasang
11.Penyesuaian.

UNIT TERKAIT Prosthodonsia


INSTRUKSI KERJA GIGI TIRUAN VALPLAST

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


1-2
Tanggal Terbit : Ditetapkan :
RSGMP Direktur
UNIVERSITAS
JENDRAL
SOEDIRMAN
PURWOKERTO

PROSEDUR drg. Arwita Mulyawati, M.HKes


TETAP NIP. 19531205 198203 2 001

Gigi tiruan yang menggantikan gigi asli yang hilang


menggunakan bahan flexi dimana retensi didapatkan
PENGERTIAN
dari kecekatan gigi tiruan pada mukosa dan jaringan
pendukung lainnya tanpa menggunakan klamer

Sebagai pedoman dokter gigi dalam melakukan


TUJUAN
tindakan perawatan gigi tiruan valplast

KEBIJAKAN Pelaksanaan dilakukan oleh dokter gigi umum

Tahapan kerja :
 Persiapan :
1. Alat diagnostik
2. Alat (sendok cetak, rubber bowl, spatula,
artikulator, articulating paper)
PROSEDUR
3. Bahan (kapas, alginat, gips stone, vaselin)
 Pelaksanaan :
1. Anamnese dan pemeriksaan
2. Diagnosa dan prognosis
3. Rencana perawatan
4. Pencetakan rahang
5. Cetak studi model dengan mukostatik.
6. Cetak work model dengan mukodinamik.
7. Pemilihan warna gigi
8. Desain alat
9. Prosesing lab
10.Try in
11.Insersi
12.Cek oklusi (balancing side,working side)
13.Retensi
14.Stabilisasi (tidak menganggu mastikasi,bicara,
ekspresi wajah)
15. Kontrol. (SOAP).

UNIT TERKAIT Prosthodonsia


INSTRUKSI KERJA GIGI TIRUAN SEBAGIAN
LEPASAN

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


1-2
RSGMP Tanggal Terbit : Ditetapkan :
UNIVERSITAS Direktur
JENDRAL
SOEDIRMAN
PURWOKERTO

PROSEDUR
TETAP drg. Arwita Mulyawati, M.HKes
NIP. 19531205 198203 2 001
Gigi tiruan sebagian yang dapat dilepas pasang
menggantikan gigi asli yang hilang menggunakan bahan

PENGERTIAN akrilik dimana retensi didapatkan dari kecekatan gigi


tiruan pada mukosa dan jaringan pendukung lainnya dan
menggunakan klamer

Sebagai pedoman dokter gigi dalam melakukan

TUJUAN tindakan perawatan gigi tiruan gigi tiruan sebagian


lepasan

KEBIJAKAN Pelaksanaan dilakukan oleh dokter gigi umum

Tahapan kerja :
 Persiapan :
1. Alat diagnostik

PROSEDUR 2. Alat (sendok cetak, rubber bowl, spatula,


artikulator, articulating paper)
3. Bahan (kapas, alginat, gips stone, vaselin)
 Pelaksanaan :
1. Anamnesa dan pemeriksaan
2. Diagnosa dan prognosis
3. Rencana perawatan
4. Pencetakan rahang
5. Cetak studi model dengan mukostatik.
6. Cetak work model dengan mukodinamik.
7. Pemilihan warna gigi
8. Desain gigi tiruan
9. Prosesing lab
10.Try in
11.Insersi
12.Cek oklusi (balancing side,working side)
13.Retensi
14.Stabilisasi (tidak menganggu mastikasi,bicara,
ekspresi wajah)
15.Kontrol. (SOAP).

UNIT TERKAIT Prosthodonsia


INSTRUKSI KERJA MAHKOTA JEMBATAN
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :
1-4
Tanggal Terbit : Ditetapkan :
RSGMP Direktur
UNIVERSITAS
JENDRAL
SOEDIRMAN
PURWOKERTO
drg. Arwita Mulyawati, M.HKes
NIP. 19531205 198203 2 001
PROSEDUR
TETAP

Restorasi mahkota tiruan yang menggantikan gigi asli


yang hilang dinamakan pontic dengan retensi dari gigi

PENGERTIAN tetangga dinamakan retainer dihubungkan dengan


connector yang di preparasi kemudian dilekatkan
dengan semen secara permanen

Sebagai pedoman dokter gigi dalam melakukan


TUJUAN
tindakan perawatan mahkota jembatan

KEBIJAKAN Pelaksanaan dilakukan oleh dokter gigi

Tahapan kerja :
 Persiapan :
1. Alat diagnostik
2. Alat (handpiece high speed, bur preparasi, bur
PROSEDUR
finishing, sendok cetak, shade guide, crown
remover, microbrush, light cure unit)
3. Bahan (kapas, putty, exaflex, alginat, glass stone,
gips stone, resin komposit single-component,
fletcher, eugenol, etsa, bonding, semen resin,
articulating paper)
 Pelaksanaan :
1. Mencuci tangan dengan sabun
2. Memakai sarung tangan dan masker
3. Preparasi retainer:
Pengurangan bagian oklusal:
a. menggunakan round-edge wheel bur
b. dikurangi 1-2 mm menurut bentuk permukaan
oklusal
c. periksa jarak dengan gigi antagonisnya.
Pengurangan bagian proksimal:
a. menggunakan flat discs wheel bur dan fissure
bur berdiameter kecil
b. bur diletakkan sejajar/ paralel antara dinding
proksimal sebelah mesial dan distal, atau

sedikit menutup ke arah oklusal sebesar  5°

c. pengurangan permukaan proksimal sebanyak


1-2 mm

Pengurangan bagian bukal dan lingual/palatinal:

a. menggunakan cylindris fissure bur


b. letakkan bur tersebut mendatar pada
permukaan gigi yang dipreparasi
c. daerah finish line dibuat chamfer
Pengurangan sudut-sudut aksial:
a. sudut-sudut aksial yang ada ditumpulkan
dengan cylindris tapered bur terutama pada
daerah gingiva margin
b. untuk sudut aksial yang mudah dijangkau bisa
menggunakan cylindris fissure bur
Penghalusan hasil preparasi:
a. menggunakan sand paper disc dan finishing
bur
b. hilangkan seluruh bagian yang tajam, runcing,
tidak rata dan undercut-undercut untuk
memperoleh hasil preparasi yang cukup halus
4. Dilakukan pencetakan dengan double impression
(putty dan exaflex) dan pencetakan dengan alginat
untuk rahang antagonis. Cetakan RA dan RB diisi
dengan investment gips. Setelah mengeras dilepas
dari cetakan dan diperiksa oklusinya kemudian
dikirim ke laboratorium teknik gigi untuk
dibuatkan restorasi mahkota penuh dengan
instruksi warna shade guide yang sesuai dengan
warna gigi asli.
5. Pembuatan mahkota sementara dan pemasangan
mahkota sementara menggunakan semen fletcher
dan eugenol
6. Insersi mahkota jembatan yang sudah jadi:
a. Pengambilan mahkota sementara
menggunakan crown remover
b. Pengepasan mahkota jembatan ke dalam
tonggak. Dilakukan pemeriksaan warna,
kontur, embrasur, kerapatan tepi, oklusi, dan
kontak proksimalnya, kesejajaran antara
retainer.
c. Aplikasi silane ke bagian dalam mahkota
jembatan (apabila memakai bahan metal) dan
dikeringkan dengan hembusan udara
d. Keringkan daerah sekitar inti dengan
hembusan udara
e. Aplikasi etsa pada seluruh inti selama 15
detik, dibilas lalu dikeringkan dengan
hembusan udara secara tidak langsung
f. Aplikasi bahan bonding menggunakan
microbrush, dibiarkan selama 20 detik
kemudian dihembus dengan udara dan
diaktivasi dengan sinar (light cure unit)
selama 20 detik
g. Semen resin diaduk sesuai dengan petunjuk
pabrik dan diaplikasikan pada permukaan
dalam mahkota jembatan, kemudian mahkota
dimasukkkan ke dalam inti, tahan selama 5
detik
h. Kelebihan semen dibersihkan dan diaktivasi
dengan sinar selama 20 detik
i. Dilakukan pemeriksaan oklusi dan artikulasi
menggunakan articulating paper

UNIT TERKAIT Prosthodonsia, Laboratorium Teknik Dental

Anda mungkin juga menyukai