Anda di halaman 1dari 2

No.

Dokumen : Disahkan Oleh :


INSTRUKSI KERJA IKJ.RKM.01.15
Tanggal Terbit :
PENGOLAHAN LIMBAH METODE Revisi : 00
KOAGULASI Halaman 1 dari 2

1. Pelaksana : Mahasiswa
2. Penanggung jawab : Dosen Pembimbing
3. Peralatan :
 Seperangkat alat flokulator (jar test)
 Labu ukur 100 ml 1 buah
 Gelas arloji 1 buah
 Spatula 1 buah
 Batang pengaduk 1 buah
 Erlenmeyer 100 ml 1 buah
 Pipet ukur 5 ml 1 buah
 Ball pipet 1 buah
 Seperangkat alat Portable Turbiditymeter Model 2100 P
4. Bahan :
 Larutan Sodium Alumina
 Larutan Ferri Sulfit
 Larutan Tawas
 Kertas pH universal
 Air limbah riil (sesuai saran pembimbing)
5. Langkah kerja :
A. Penentuan dosis koagulan optimum
a) Persiapkan flokulator kits sesuai SOP Flokulator
b) Atur kecepatan pada 100 rpm untuk koagulasi lalu tambahkan larutan
koagulan dengan konsentrasi 10 ppm sebanyak 1 mL di wadah 1, 2 mL
di wadah 2 dst. Wadah terakhir tidak diisikan larutan koagulan.
c) Lalu aduk selama 1 menit. Pengadukan yang cepat membantu
mendispersi koagulan pada setiap wadahnya. Ukur pHnya.
d) Kurangi kecepatan pengadukan menjadi 30 rpm dan lanjutkan
pengadukan. Kecepatan pengadukan yang lambat membantu
pembentukan formasi flok dengan meningkatkan benturan antar partikel
yang menjadikan flok yang lebih besar. Catat waktu saat pertamakali
nampak pembentukan flok. Bila flok yang terbentuk berukuran besar,
maka untuk pengujian berikutnya turunkan kecepatan flokulasi.
Dokumentasikan hasil yang didapat.
e) Setelah 20 menit matikan pengaduk, lepaskan dari pengikatnya dan
biarkan wadah untuk mengendap selama 30 sampai 45 menit.
f) Lakukan analisa turbidity pada cairan di atas endapan. Pada saat
mengambil contoh cairan, pastikan endapan yang sudah terbentuk tidak
terganggu.
g) Ukur pH dan kedalaman sludge yang terbentuk. Penentuan dosis
optimum didasarkan pada tingkat kejernihan supernatan dan seberapa

Dibuat oleh : Diperiksa oleh :

Dosen Pembimbing Kepala Laboratorium


No. Dokumen : Disahkan Oleh :
INSTRUKSI KERJA IKJ.RKM.01.15
Tanggal Terbit :
PENGOLAHAN LIMBAH METODE Revisi : 00
KOAGULASI Halaman 2 dari 2

banyak flok yang mengendap. Bila tidak didapat hasil yang memadai,
ulangi percobaan dengan rentang dosis koagulan yang lain.

h) Percobaan juga bisa diulangi dengan memperlebar rentang dosis di


sekitar dosis koagulan optimum yang sudah didapat.
B. Penentuan pH optimum
a) Bila menggunakan koagulan Ferri Sulfit ulangi uji A di atas dengan
mengkombinasikan pH di setiap wadah uji dengan dosis koagulan
optimum yang sudah didapat di uji A
b) Gunakan natrium hidroksida atau asam sulfat untuk mengatur pH
sebelum penambahan koagulan
c) Ukur pH akhir, turbidity dan warna supernatant di tiap wadah uji.
d) Ukur kedalaman sludge di tiap wadah uji
e) Sebagai dasar pemilihan variasi pH, gunakan pH awal yang didapat di uji
A
C. Pengaruh waktu dan intensitas pengadukan
a) Siapkan dosis optimum di ke 6 wadah uji
b) Gunakan kecepatan koagulasi 100 rpm selama 1 menit tetapi saat
flokulasi pada 30 rpm, variasikan waktu di tiap wadah uji. Misal 10, 15,
20, 25, 30 dan 40 menit.
c) Selanjutnya diamkan 30 menit untuk pengendapan. Ukur turbiditiy,
warna, pH dari supernatant.
d) Plot grafik turbidity vs waktu pengadukan
e) Percobaan bisa diulang dengan mengubah kecepatan flokulasi.

6. Dokumen terkait : Ada


7. Lampiran : Tidak ada
8. Process Flow Chart : Tidak ada

Dibuat oleh : Diperiksa oleh :

Dosen Pembimbing Kepala Laboratorium

Anda mungkin juga menyukai