Laporan Resmi Praktikum Otk 2
Laporan Resmi Praktikum Otk 2
PRAKTIKUM OTK 2
Oleh :
WHIDY OKTAVIA
24 / 2D
(1531410024)
I. Tujuan Praktikum
Setelah melakukan percobaan ini, kami diharapkan mampu :
Menentukan kelarutan CO2 dan NaOH
Menentukan jumlah CO2 yang terserap dengan alat HEMPL
Menentukan jumlah CO2 yang terserap dengan metode titrasi
Menetukan jumlah plate ideal
kesetimbangannya sangat kecil sehingga pembentukan H+ dan HCO3- juga sangat kecil.
Karena itu, proses absorbsi CO2 dengan air lebih dinyatakan sebagai absorbsi fisika,
bukan absorbs kimia
Neraca massa total untuk seluruh stage :
L0 + VN+1 = LN + V1 = M
Dengan : VN+1, LN, = mol/j bahan masuk dan keluar. Untuk kesetimbangan komponent
A,B,C,
L0x0 + VN+1 YN+1 = LNxN + V1Y1
x dan y dalam mole fraksi Kesetimbangan
Total setelah stage pertama n;
L0 + Vn+1 = Ln + V1 (16)
Untuk suatu kesetimbangan komponent ;
L0X0 + Vn+1 Yn+1 = LnXn + V1Y1
V. Data Pengamatan
V. Data Pengamatan
Flowrate
H2O F1 2 L/menit 0.03333333 L/sekon
Flowrate
CO2 F3 2 L/menit 0.03333333 L/sekon
Flowrate
udara F2 40 L/menit 0.66666667 L/sekon
V2 konstan 1.8 ml
V1 100 ml 1ml 1000
T 304 Kelvin
a. Inlet
Inlet
t (menit) V1 V2 (F3/F2+F3) V2/V1=Yi
b. Outlet
Outlet
t vs Ga
1.4E-07
1.2E-07
0.0000001
8E-08
Ga (gmol/s)
6E-08
t vs Ga
4E-08
2E-08
0 t (menit)
0 5 10 15 20 25 30 35
VI. Analisa Data
Menghitung nilai
𝑭𝟑
𝑭𝟑+𝑭𝟐
𝐹3 2
= = 0.04761905 liter
𝐹3+𝐹2 2+40
Menghitung Yi
𝑉2
𝑌𝑖 =
𝑉1
0.0042
𝑌𝑖 = = 0,42
0.1
Menghitung Yo
0,003
𝑌𝑜 = = 0,03
0,1
Menghitung nilai Fa
(𝑌𝑖 − 𝑌𝑜) 𝐹3
𝐹𝑎 = 𝑥
(1 − 𝑌𝑜) 𝐹3 + 𝐹2
(0.42−0,03)
𝐹𝑎 = x 0.047619048 = 0.000589
(1−0,03)
Menghitung nilai Ga
Fa ΔP mmHg 273
Ga = ( )x x
22,42 760 T (K)
0.000589 0,28 mmHg 273
Ga = ( )x x = 8.70113E − 09
22,42 760 304 (K)
VII. Pembahasan
Praktikum absorbsi yang dilakukan yaitu secara kontinyu dengan menggunakan
variabel waktu proses yaitu mulai t = 0 menit sampai t = 40 menit. Absorbsi sendiri yaitu
penyerapan komponen-komponen yang terdapat didalam gas dengan menggunakan
cairan, dimana suatu campuran gas dikontakkan dengan suatu cairan penyerap yang
sesuai, sehingga satu atau lebih komponen dalam campuran gas larut dalam cairan
penyerap. Dalam praktikum ini, digunakan gas CO2 sebagai absorbat dan larutan NaOH
0,1 N sebagai absorben. Pengambilan sampel dilakukan setiap 10 menit sekali. Karena
pada waktu ke-40 menit data yang didapat sudah tidak terbaca,kelompok kami
menggunakan waktu proses dalam data dari 10 menit, 20 menit, dan 30 menit.
Adapun reaksi yang akan terjadi, yaitu :
Berdasarkan percobaan, kami memperoleh nilai fraksi gas CO2 pada udara di bagian
inlet (Yi) dan outlet (Yo) alat analisis gas HEMPL. Gas HEMPL yang digunakan
kelompok kami hanya menggunakan 1 variabel yaitu 100 dan untuk data Yi / Yo yang
didapat adalah sebesar pada t=10 menit Yi=0.042 Yo=0.03, t=20 menit Yi=0.042
Yo=0.01, t=30 menit Yi=0.042 Yo=0.005. Hasil tersebut telah sesuai dengan literatur,
dimana diliteratur udara pada inlet mengandung fraksi gas CO2 yang lebih besar
dibanding udara pada outlet. Prosedur konversi nilai laju absorpsi CO2 dari satuan
Liter/detik menjadi gram-mol/detik kami lakukan dengan mengambil asumsi bahwa
temperatur kolom 32oC, tekanan kolom berada pada tekanan atmosferik yaitu 1 atm atau
setara 760 mmHg, Asumsi tersebut mempermudah kami dalam melakukan prosedur
konversi, akan tetapi tidak menjamin bahwa nilai hasil konversi sepenuhnya benar.
Dimana laju alir CO2 yang masuk mempengaruhi koefisien perpindahan massa
antara gas dan cairan, dimana semakin besar laju alir CO2 yang masuk maka koefisien
perpindahan massa antara gas dan cairan akan semakin besar pula. Koefisien perpindahan
massa ini kemudian akan sangat mempengaruhi daya serap cairan terhadap komponen
yang terdapat pada aliran gas CO2. Dimana dari hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa
semakin besar koefisien perpindahan massa antara gas dan cairan maka kadar CO2 yang
diserap akan semakin banyak pula. Selain itu waktu juga mempengaruhi kadar CO2 yang
terserap, dimana semakin lama waktu kontak antara cairan dan gas maka kadar CO2 yang
terserap akan semakin besar pula.
Untuk data kadar CO2 yang terserap dalam NaOH (Ga) adalah pada t=10
Ga=8.70113E-09 gmol/s, t=20 menit Ga=6.82028E-08 gmol/s,dan t=30 menit
Ga=1.30772E-07 gmol/s. Dari data tersebut didapat data hasil grafik yang stabil naik ke
atas, atau bebanding lurus yaitu semkin lama waktu kadar CO2 yang terkandung dalam
sampel semakin naik, dan sesuai dengan literature bahwa semakin lama waktu kontak
antara cairan dan gas maka kadar CO2 yang terserap akan semakin besar pula.
VIII. Kesimpulan
Fraksi gas CO2 pada udara di bagian inlet (Yi) dan outlet (Yo) alat analisis gas
HEMPL
1. t=10 menit, Yi=0.042, Yo=0.03,
2. t=20 menit, Yi=0.042, Yo=0.01,
3. t=30 menit, Yi=0.042, Yo=0.005.
Udara pada inlet(Yi) mengandung fraksi gas CO2 yang lebih besar dibanding
udara pada outlet(Yo).
Kadar CO2 yang terserap dalam NaOH (Ga)
1. t=10 menit Ga=8.70113E-09 gmol/s
2. t=20 menit Ga=6.82028E-08 gmol/s
3. t=30 menit Ga=1.30772E-07 gmol/s
Waktu juga mempengaruhi kadar CO2 yang terserap, dimana semakin lama waktu
kontak antara cairan dan gas maka kadar CO2 yang terserap akan semakin besar
pula.
IX. Daftar Pustaka
Berry, K.E. and M.R. Ladisch, (2001),“Adsoption of Water fro Liquid-Phase
Ethanol-Water Mixtures at Room Temperature Using Starch-Based Adsorbents”, Purdu
University, Indiana USA.
Brown, G.G., (1950), “Unit Operation”, John Wiley & Sons, Inc., New York.
Ladisch, M.R. and Karen Dyck, (1979), ”Dehydration of Ethanol, New Approach Gives
positive Energy Balance.
Laboratory of Renewable Resources Engineering”, Purdu University, Indiana
USA. Tanaka, B. and L. Otten, (1986), “Dehydration of Aqueous Ethano”,. University
of Guelph, Canada. Widayat, (2002),
Dosen Pembibing