PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di alam ini banyak sekali jumlah mikroba yang hidup. Mikroorganisme yang ada di
alam membentuk suatu kumpulan yang disebut dengan koloni. Untuk mengetahui jenis
mikroorganisme tertentu maka kita perlu mengembangbiakan mikroorganisme tersebut.
Setelah dibiakkan barulah kita dapat menghitung jumlah mikroba, untuk mengetahui
kualitas mikrobiologi dari bahan tersebut.
B. Tujuan
TINJAUAN PUSTAKA
Metode tuang atau pour plate dilakukan dengan 2 cara, yaitu dengan mencampur
suspensi bakteri dengan medium agar pada suhu 50ºC kemudian menuangkannya pada
petridisk atau dengan menyemprotkan suspensi pada dasar petridisk, kemudian
menuang medium agar keatasnya dan diaduk. Setelah agar mengeras, bakteri akan
berada pada tempatnya masing-masing dan diharapkan bakteri tidak mengelompok
sehingga terbentuk koloni tunggal.
Dalam pour plate, sejumlah kecil inokulum dari kultur kaldu ditambah dengan pipet
ke pusat cawan petri. Didinginkan, tapi masih cair, media agar dalam tabung reaksi atau
botol kemudian dituangkan ke dalam cawan Petri. Hidangan tersebut kemudian diputar
dengan lembut, atau bergerak maju-mundur (NS pertama, kemudian NW-SE, maka NE-
SW), untuk memastikan bahwa budaya dan menengah secara menyeluruh dicampur dan
menengah mencakup piring merata. Tuangkan piring memungkinkan mikroorganisme
untuk tumbuh baik di permukaan dan di dalam medium.
Sebagian besar dari koloni tumbuh dalam media dan dalam ukuran kecil dan
mungkin konfluen. Beberapa daerah koloni yang tumbuh di permukaan adalah dengan
ukuran yang sama dan penampilan sebagai orang-orang di piring beruntun. Lempeng ini
kemudian dapat digunakan untuk menguji anti-mikroba efek dari berbagai zat.
Untuk informasi lebih lanjut lihat Investigasi tindakan antimikroba. Jika tidak,
piring seperti ini bisa menjadi bagian dari penyelidikan dari populasi bakteri dalam
sampel. Kultur pengenceran seri dengan cara ini memungkinkan perhitungan ukuran
populasi dari sampel bakteri. Jika pengenceran dan volume inokulum, biasanya 1 cm3,
diketahui, jumlah layak dari sampel per cm3 dapat ditentukan.
Hitungan yang layak adalah jumlah bakteri atau rumpun bakteri per cm3. Para
pengenceran yang dipilih harus menghasilkan antara 30 dan 100 koloni dihitung
terpisah.
Prinsip Pengenceran
Sediaan yang telah dihomogenkan dan diencerkan dengan pengenceran yang sesuai
ditanam pada media agar (PCA= plate count agar), setelah inkubasi pada suhu 37°C
selama 24-48 jam dihitung jumlah koloni yang tumbuh. Satuan perhitungan jumlah
mikroba dikenal dengan istilah Colony Forming Units (CFUs) untuk perhitungan
bakteri dan kapang.
Factor pengenceran = pengenceran x jumlah yang ditumbuhkan
1
Jumlah koloni = jumlah koloni x faktor pengenceran
= 3 x 1/ 10-5
= 0,3 x 10-6
Pembahasan
Pada data di atas menggunakan pengenceran kurang dari 30 koloni. Maka yang
diambil adalah pengenceran yang paling rendah, yaitu pada pengenceran 10-5. Hasilnya
dilaporkan sebagai kurang dari 30 koloni di kalikan dengan factor pengenceran tetapi
jumlah sebenarnya harus dicantumkan dalam tanda kurung.
Dari data tersebut dapat dilihat bahwa jumlah koloni yang dihasilkan makin sedikit,
hal itu dikarenakan digunakan teknik pengenceran bertingkat. Yang mempunyai tujuan
memperkecil atau mengurangi jumlah mikroba yang tersuspensi dalam cairan.
BAB V
KESIMPULAN
http://www.slideshare.net/mivt/laporan-mikrobiologi-menghitung-jumlah-mikroba
http://depe22.blogspot.com/2012/05/perhitungan-angka-kuman.html
http://n1nt1.blogspot.com/2010/10/hitung-angka-kuman-hitung-angka-kuman.html
http://www.scribd.com/doc/60293359/Laporan-I-Penentuan-Angka-Kuman