Tujuan :
1. Pengenalan Obat dan Khasiat
2. Penyeragaman
3. Akreditasi 2019
Di Indonesia, lidocaine tersedia dalam berbagai bentuk dan masing-masing digunakan untuk
menangani area yang berbeda :
Lidocaine obat topikal (krim, gel, salep), digunakan untuk membuat mati rasa
bagian tubuh sebelum prosedur medis, atau dapat digunakan untuk meredakan sakit
akibat gigitan serangga, terkena getah tanaman beracun, luka gores ringan, atau luka
bakar ringan.
Lidocaine semprot, digunakan untuk membuat lapisan mulut dan tenggorokan mati
rasa sebelum menjalani prosedur medis, misalnya pemasangan selang alat bantu napas
atau gastroskopi.
Lidocaine injeksi/suntik, digunakan untuk membuat mati rasa sebagian area tubuh,
misalnya sebelum proses penjahitan luka robek atau operasi Caesar. Selain itu,
lidocaine injeksi juga digunakan untuk mengatasi aritmia atau gangguan irama
jantung.
Lidocaine suppositoria, digunakan dengan cara dimasukkan lewat anus atau dubur
untuk mengatasi rasa nyeri, gatal, dan pembengkakan yang disebabkan
oleh wasir atau gangguan lain pada area anus.
Lidocaine obat tetes telinga, digunakan untuk mengurangi rasa sakit dan
pembengkakan yang disebabkan oleh peradangan telinga tengah (otitis media). Sama
halnya dengan tablet hisap, penggunaan lidocaine tetes telinga masih memerlukan
penelitian lebih lanjut.
Tentang Lidocaine
Peringatan:
Harap hati-hati dalam menggunakan obat ini, bila pernah atau sedang menderita
penyakit jantung seperti gangguan irama jantung, syok kardiogenik, gagal jantung,
Sindrom Wolff-Parkinson-White, sindrom Stoke-Adams, serta gangguan
hati, hipoksia, gangguan pernapasan, syok hipovolemik, dan defisiensi
pseudokolinesterase.
Pasien yang menerima lidocaine suntik (intra venous) harus melakukan
pemeriksaan ektrokardiografi (EKG) terlebih dahulu.
Penggunaan lidocaine pada pasien lanjut usia harus dengan anjuran dan pengawasan
dokter.
Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter.
Dosis Lidocaine
Kondisi: Anestesi area tubuh tertentu
Suppositoria
Dewasa: 2-3 kali sehari.
Interaksi Lidocaine
Di bawah ini merupakan interaksi yang mungkin terjadi jika lidocaine dikonsumsi dengan
obat lain:
Dapat meningkatkan kadar lidocaine dalam darah jika dikonsumsi dengan cimetidine
dan propranolol.
Meningkatkan risiko gangguan jantung jika dikonsumsi dengan obat golongan beta
blocker, misalnya bisoprolol.
Meningkatkan efek samping terhadap penyakit jantung jika lidocaine dikombinasikan
dengan phenytoin suntikan.
Mengurangi efektivitas lidocaine bila digunakan bersama diuretik, seperti
acetazolamide, furosemide, atau hydrochlorothiazide.
Dosis harus disesuaikan pada pasien yang rutin mengonsumsi phenytoin.
Hipotensi
Pembengkakan akibat penumpukan cairan
Mual dan muntah
Demam
Pusing
Tremor
Sakit kepala
Kesemutan
Rasa terbakar
Iritasi kulit
Kejang
Reaksi anafilaksis
Gangguan irama jantung
1. https://youtu.be/-IDnfFfAZIk
2. https://youtu.be/Gq3BdHSgDUE