Kesimpulan:
Ny. B 25 tahun karyawati pabrik textil, kehamilan pertama dengan usia 12 minggu, mual muntah
selama 3 hari SMRS 8x sehari setelah makan dan minum dengan konsistensi cairan. Merasa lemas
dan pusing serta merasa cemas dan kuatir dengan kondisi kehamilannya. Kehamilan bulan kedua
mengalami penurunan nafsu makan.
Kesimpulan: Hb Normal
PD.
Asupan KH inadekuat
FH. 1.5.5.1 Asupan KH Total Sebelum hamil = 152.5 gr Sebelum hamil = 71.26%
Hamil 2 bulan = 93.5 gr Hamil 2 bulan = 36.52%
BB ideal saat hamil trimester 1 : 43 + 1.5 kg = 45 kg (disesuaikan dengan keadaan klien, kenaikan
yang dianjuran untuk kehamilan TM 1 dengan IMT <18.5 kg/m2 ialah 1.5 sd. 2 kg)
IMT hamil dengan kenaikan BB TM 1 (2kg) IMT< 18.5 kg/m2 = 17.57 kg/m2
Kebutuhan Energi
TER pre hamil = 655 + ((9.6 x BB) + 1.8 (TB) – 4.7 (U)) x PA
= 1425.77 kkal
= 1540.25 kkal
Kebutuhan Cairan
1. Underweight
2. Asupan oral inadekuat
DIAGNOSIS GIZI
NI. 2.1. Asupan oral inadekuat berkaitan dengan hyperemesis ditandai dengan asupan energi 36.5%,
lemak 19.38%, protein 31.4%, KH 36.52% dan cairan <50% dari kebutuhan sisertai dengan mual dan
muntah 8x perhari dan penurunan BB selama masa kehamilan sebesar 2.2%.
NC. 3.1 Underweight berkaitan dengan asupan energi inadekuat dalam jangka waktu lama ditandai
dengan IMT sebelum hamil 17.18 kg/m2
INTERVENSI GIZI
1. Tujuan
a. Meningkatkan asupan 100% dalam satu minggu
b. Secara berangsur memberikan makanan berenergi dan zat gizi yang cukup
c. Mengusahakan mengejar pencapaian kenaikan BB minimal selama masa kehamilan
trimester 1
2. Syarat diet:
a. Karbohidrat tinggi, yaitu 75-80% dari kebutuhan energi total
b. Lemak rendah, yaitu < atau sama dengan 10% dari kebutuhan energi total
c. Protein sedang, yaitu 10-15% dari kebutuhan energi total
d. Makanan diberikan dalam bentuk kering, pemberian cairan disesuaikan dengan keadaan
pasien, yaitu 7-10 gelas perhari.
e. Makanan mudah dicerna, tidak merangsang saluran cerna, dan diberikan sering dalam
porsi kecil
f. Bila makan pagi dan siang sulit diterima, dioptimalkan makan malam dan selingan
malam
g. Makanan secara berangsur ditingkatkan dalam porsi dan nilai gizi sesuai dengan keadaan
dan kebutuhan gizi pasien
3. Perhitungan kebutuhan
a. TER TM 1 = 655 + ((9.6 x BB) + 1.8 (TB) – 4.7 (U)) x PA + TM 1
= 1540.25 kkal
6. Edukasi
E. 1. Edukasi Gizi – Materi/Isi
E.1.2 Prioritas modifikasi
Modifikasi makanan dalam bentuk kering pada pasien diberikan untuk meningkatkan
daya terima klien terkait keadaan mual muntah. Hal ini pun dibantu dengan jadwal
makan yang diberikan, porsi dan selang waktu makan dan minum.
E.1.4 Kaitan gizi dengan kesehataan/ penyakit
Dalam hal ini penting bagi sang ibu/ klien untuk dapat berusaha memenuhi kebutuhan
hariannya. Pertambahan berat badan yang tidak tercapai pada pertambahan BB
minimal di TM 1 disertai dengan kondisi IMT dibawah normal atau dalam keadaan
underweight dapat berisiko bagi keadaan dan perkembangan janin yang
dikandungnya.
E.2. Edukasi gizi – Aplikasi
E.2.2. Pengembangan keterampilan
Klien diajarkan untuk minum tidak bersamaan dengan waktu makan, diberi jeda 1-2
jam.
7. Konseling
C. 1. Pendekatan Teoritis
C.1.2. Health believe model
Dalam menanggulangi keadaan dan kondisi klien, klien diberikan pemahaman dan
dituntun menjalani diet dengan tujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan
kondisi fisiknya untuk menunjang kehamilannya.
C. 2. Strategi
C.2.1 Motivational interviewing
Klien diberikan motivasi agar tetap berusaha memenuhi kebutuhan hariannya dan
dapat mencapai kondisi optimal.
C.2.5 Dukungan sosial