Anda di halaman 1dari 37

1

BAB 1
RINGKASAN

Tabel 1. Ringkasan Pekerjaan Proyek Underpass Pasar Minggu

Pekerjaan Volume Alat yang Kapasitas Jumlah Metode Pelaksanaan


Sub Pekerjaan Durasi
Utama Pekerjaan digunakan Alat Alat
Excavator Penggalian tanah pada Underpass
622.08
(Komatsu PC- 2 Unit 8 hari
Penggalian m3/hari menggunakan excavator. Lalu tanah
200)
Tanah (Site 8375.496 m3
Dump Truck langsung dipindahkan dari excavator ke
Underpass) 166.4
(Hino FM-260 8 Unit 8 hari
m3/hari dump truck untuk selanjutnya dibuang.
JD)
Dewatering dilakukan saat menemukan
Water Pump
240 adanya genangan air saat penggalian.
Dewatering 3855 m3 (Shark SWP50- 2 Unit 8 hari
m3/hari
Pekerjaan 30) Digunakan pompa.
Tanah
Dozer (Komatsu 497.01 Tanah diratakan menggunakan dozer
2 Unit 2 hari
D65WX) m3/hari
seteah proses penggalian lalu ditimbun
Water Tank Truck 1138.32
1 Unit 1 hari
(Hino 700 SS) m3/hari dengn menggunakan motor grader
Penimbunan & 3
1133.96 m Motor Grader
Perataan Tanah 264.52 sebagai alat penghamparan tanah setelah
(Komatsu GD- 2 Unit 4 jam
m3/jam itu dilakukan pemadatan tanah
535)
Soil compactor menggunakan soil compactor.
Pekerjaan 622.08
Penggalian 622.08 m3 Excavator 2 Unit 1 hari
Guide Wall m3/hari

Universitas Indonesia
2

(Komatsu PC- Penggalian tanah pada Underpass


200)
menggunakan excavator. Lalu tanah
Dump Truck
166.4 langsung dipindahkan dari excavator ke
(Hino FM-260 4 Alat 2 hari
m3/hari
JD) dump truck untuk selanjutnya dibuang.
Tulangan dirakit pada lokasi oleh
Pembesian - - -
pekerja.
Pemasangan bekisting menggunakan

Bekisting - - - multiflex yang dikerjakan langsung oleh


pekerja di lokasi.
Pengecoran guide wall menggunakan
Concrete Mix Ready-Mix K-300 dengan concrete mix
112
Pengecoran 618.12 m3 Truck Hino FM- 2 Unit 3 hari
m3/hari truck sebagai alat untuk melakukan
260
pengecoran.
Crawler Crane 320 Penggalian tanah menggunakan crawler
2 Unit 6 hari
with Grab m3/hari
crane dengan lengan kerokan merupakan
3
Penggalian 3700.8 m
Dump-truck Hino 166.4 grab. Lalu tanah diangkut oleh dump
Pekerjaan 3 Unit 2 Hari
FM-260 JD m3/hari
Diafragma truck ke tempat pembuangan tanah.
Wall Slurry Bentonite disalurkan ke dalam
Dewatering Bentonite Pump 430 galian diafragma wall menggunakan
3700.8 m3 1 Alat 1 hari
Slurry Bentonite (BBA Pumps) m3/jam
pompa.

Universitas Indonesia
3

Crawler Crane Pemasangan diafragma wall (precast)


Pemasangan 9 menggunakan crawler crane dengan
520 panel Sany SCC 550E 2 Unit 30 hari
Diafragma Wall panel/hari
kapasitas 55 ton.
Grouting Bentonite pada celah antar
panel diafgram wall setelah dipasang
Grouting
110.592 m3 Pompa 48 m3/hari 3 Unit 1 hari
Bentonite menggunakan pompa dengan diameter
pompa 1.25’’.
Tulangan dirakit pada lokasi oleh
Pembesian - -
pekerja.
Pemasangan bekisting menggunakan

Bekisting - - multiflex yang dikerjakan langsung oleh


Pekerjaan
Capping pekerja di lokasi.
Beam Pengecoran capping beam menggunakan
Concrete Mix Ready-Mix K-300 dengan concrete mix
112
Pengecoran 370.08 m3 Truck Hino FM- 2 Unit 2 hari
m3/hari truck sebagai alat untuk melakukan
260
pengecoran
Lantai kerja dibuat menggunakan beton
Pekerjaan Concrete Pump
Pembuatan 171 0.19 ready mix K-175 menggunakan concrete
Box 33.75 m3 Concord CCP- 1 Unit
Lantai Kerja m3/jam Jam
Culvert 38XZ4-170 pump.

Universitas Indonesia
4

Tulangan dirakit pada lokasi oleh


Pembesian - -
pekerja.
Pemasangan bekisting menggunakan
Bekisting - - multiflex yang dikerjakan langsung oleh
pekerja di lokasi.
Concrete Mix
112
Truck Hino FM- 2 Unit 4 hari
m3/hari Pengecoran Box culvert dilakukan
Pengecoran Box 3 260
780 m
Culvert Concrete Pump setelah pengerjaan pembesian selesai.
171
Concord CCP- 1 Unit 1 hari
m3/jam
38XZ4-170

Universitas Indonesia
5

Universitas Indonesia
6

Universitas Indonesia
7

Universitas Indonesia
1

BAB 2
ASUMSI DAN STRATEGI PELAKSANAAN PEKERJAAN
2.1 Gambaran Umum Proyek
Proyek yang akan dibahas pada makalah ini ialah pembangunan
Underpass Pasar Minggu yang berada di persilangan KA di pintu KA Pasar
Minggu, proyek ini dibangun untuk melayani lintas satu arah Pancoran-Depok
yang terdiri dari 2 lajur. Lalu lintas dari arah Jl. Ragunan setelah melewati
bagian atas underpass pada pertigaan Ps. Minggu – Ragunan juga akan
mendapatkan akses masuk ke dalam underpass pada persilangan KA ini. Selain
itu, perjalanan arah pasar minggu dan tanjung barat tidak akan terhalang oleh
arus KA yang dapat mengurangi kemacetan terutama pada jam-jam padat
kendaraan. Berikut site-layout lokasi proyek underpass pasarminggu:

Gambar 1. Lokasi Underpass Pasar Minggu


Sumber: Google Image, 2019

Universitas Indonesia
2

Gambar 2. Site Layout Underpass Pasar Minggu


Sumber: Tugas MPK Teknik Sipil FTUI, 2019

2.2 Lingkup Proyek


Spesifikasi dari pembangunan proyek Underpass Pasar Minggu yang
akan dibangun adalah sebagai berikut:
 Ramp Timur
a. Panjang = 127 m
b. Lebar = 7.5 m
c. Kelandaian = 5%
d. Struktur Dinding = Precast Diaphgarm Wall Type 0.6x1x12 m K-500
e. Bottom Slab = Beton bertulang K-300 dengan tebal 50 cm dan
lapis akhir permukaan (tebal 12cm) hot mix
 Terowongan (Box Culvert)
a. Panjang = 45 m
b. Lebar = 7.5 m
c. Kelandaian = 0%
d. Clearance = 5.5m
e. Bentuk Konstruksi = Single Box
f. Struktur Dinding = Beton Bertulang K-300

Universitas Indonesia
3

h. Bottom Slab = Beton bertulang K-300 dengan tebal 50 cm dan


lapis akhir permukaan (tebal 12cm) hot mix
 Ramp Barat
a. Panjang = 127 m
b. Lebar = 7.5 m
c. Kelandaian = 5%
d. Struktur Dinding = Precast Diaphgarm Wall Type 0.6x1x12 m K-500
e. Bottom Slab = Beton bertulang K-300 dengan tebal 50 cm dan
lapis akhir permukaan (tebal 12cm) hot mix

2.3 Site Management Proyek


Dalam pembangunan proyek underpass, dibangun fasilitas-fasilitas
penunjang proyek yang digunakan selama proyek berjalan. Fasilitas-fasilitas
tersebut seperti pos jaga, bedeng pekerja, gudang material dan pagar pengaman
proyek. Adapula site management pada proyek underpass ialah sebagai
berikut:

Alat Berat

Material
60 m

Bedeng/Pos Jaga
Mobilisas PP
i

Gambar 3. Site Management Proyek Underpass Pasar Minggu


Sumber: Google Earth, 2019

Universitas Indonesia
4

Sedangkan untuk pembuangan tanah hasil galian dari pekerjaan underpass,


dipilih tanah kosong dengan perizinan pemerintah setempat dapat digunakan
sebagai tempat untuk pembuangan tanah. Lokasi pembuangan tanah berkisar
sejauh 8.5 km dari lokasi proyek.

2.4 Pengalihan Arus Lalu Lintas

BAB 3
ANALISIS PEKERJAAN STRIPPING
3.1 Metode Asumsi Pekerjaan Stripping
3.2 Analisis Pekerjaan Stripping Atas Underpass
3.3 Analisis Pekerjaan Stripping
BAB 4
PEKERJAAN PELEBARAN JALAN
BAB 5
PEKERJAAN DIAPHGRAM WALL
5.1 Metode & Asumsi Pekerjaan Diaphgarm Wall
Diafragma wall yang digunkana pada proyek underpass ini berfungsi
untuk menahan galian tanah di sepanjang ramp underpass. Diafragma wall
yang dipakai ini bentuk pre-cast yang dibuat dari beton bertulang dengan mutu
K-500 dengan ukuran 0.6 x 1 x 12 m. Sebelum diafragma wall dipasang,
terlebih dahulu harus dibuat guide wall. Guide wall merupakan dinding beton
bertulang yang berfungsi sebagai sebagai pengarah dalam pemasangan panel
diafragma wall. Setelah itu barulah dipasang diafragma wall lalu tiap-tiap
diafragma wall akan dihubungkan oleh capping beam yang berfungsi untuk
mengikat tiap panel agar gaya yang disalurkan merata pada setiap panel
diafragma wall. Maka didapatkan alur pengerjaan diafragma wall adalah
sebagai berikut:

Universitas Indonesia
5

Pemasangan
Pembuatan Pembuatan
Diafragma
Guide Wall Guide Wall
Wall

5.1.1 Pekerjaan Pembuatan Guide Wall


Guide Wall merupakan dinding beton bertulang dengan posisi
vertikal dan posisi horizontal yang harus sesuai dengan gambar rencana.
Dimensi yang dipakai dalam penegrjaan ialah tebal 30 cm dengan
kedalaman 100 cm. Langkah-langkah pengerjaan pembuatan guide wall
serta asumsi yang digunakan ialah sebagai berikut:
a. Penggalian tanah untuk pemasangan guide wall dilakukan
menggunakan excavator lalu tanah langsung diangkut menggunakan
dump truck.

Universitas Indonesia
6

Gambar 4. Gambaran Pengerjaan Galian Guide Wall


Sumber: Autocad, 2019

Volume Penggalian = ((0.3 x 2) + 0.6) x 1 x (130 + 127)


= 309.1 m3 x 2 (Kanan-kir ramp)
= 618.12 m3
b. Pembesian Guide Wall
c. Pembuatan bekisting guide wall menggunakan multiflek 18 mm
d. Pengecoran guide wall menggunakan beton bertulang dengan mutu
beton K-175 dengan bahan aditif untuk mempercepat proses curing.
Volume Pengecoran = (0.3 x 1 x 130) + (0.3 x 1 x 127)
= 77.45 m3 x 4 (Sisi kanan-kiri)
= 309.83 m3 (Kanan-kiri ramp)
e. Pembongkaran bekisting.

5.1.2 Pekerjaan Pemasangan Diafragma Wall


Setelah pembuatan guide wall selesai, maka pemasangan panel
diafgram wall mulai dipasang. Asumsi dimensi diafgram wall yang
dipakai ialah 0.6 x 1 x 12 m dengan menggunakan beton ready mix K-
500 precast dan menggunakan baha aditif untuk mempercepat proses
curing. Langkah-langkah pengerjaan pembuatan diafragma wall serta
asumsi yang digunakan ialah sebagai berikut:

Universitas Indonesia
7

a. Penggalian tanah dilaksanakan menggunakan grab yang dioperasikan


oleh crawler crane. Lalu tanah langsung diangkut menggunakan
dump truck. Volume penggalian kurang lebih sama dengan volume
dari panel diafgram wall.

Gambar 5. Penggalian Diaphgarm Wall


Sumber:

Volume Penggalian = (130+127) x 0.6 x 1.2


= 1850.4 m3
= 3700.8 m3
b. Penggalian dilaksanakan lapis demi lapis sampai ke dasar galian secara
kontinu tanah yang digali harus diisi dengan bentonite yang baru agar
mencegah proses kelongsoran tanah pada sisi-sisi galian. Pengisian
bentonite dilakukan mengunakan pompa dengan volume sama dengan
penggalian tanah diafgram wall.
c. Menginstalasi panel diafgram wall dengan memasukkannya satu-satu
dalam lubang galian menggunakan crawler crane. Lalu kevertikalan
panel dicek menggunakan waterpass. Proses penggalian dilaksakan
untuk setiap pemasangan 3 – 5 panel pracetak.

Universitas Indonesia
8

Gambar 6. Pemasangan Panel Diaphgarm Wall


Sumber:

d. Setelah itu, dilakukan grouting atau pengisian bentonite sement


kedalam celah antar panel yang berfungsi sebagai penahan air pada
tiap celah panel diafragma wall.

Gambar 7. Grouting Semen Bentonite menggunakan pompa


Sumber:

5.1.3 Pembuatan Capping Beam

Universitas Indonesia
9

Capping Beam ialah balok yang berfungsi sebagai pengunci


diatas struktur diafragma wall. Capping beam dilaksanakan ketika semua
pemasangan panel diafragma wall selesai. Ada tiga tahapan yang
dilakukan pada pekerjaan capping beam, yaitu; pembesian tulangan
capping beam, pemasangan bekisting, pengecoran capping beam serta
pengecoran dan curing beton capping beam. Adapula asumsi dimensi
capping beam pada proyek underpass adalah dengan tinggi 0.6 m dengan
leabr 1.2 m disepanjang struktur diafragma wall.
Pada pekerjaan pembesian tulangan, tulangan dirakit langsung
oleh pekerja di lapangan. Setelah itu, pemasangan bekisting yang juga
dirakit langsung di lapangan. Setelah itu, barulah pengecoran capping
beam menggunakan concrete mix truck. Lalu setelah umur beton sudah
cukup barulah bekisting dibongkar.

5.2 Analisis Pekerjaan Diafragma Wall


5.2.1 Analsis Penggalian Tanah Guide Wall
1. Produktivitas Excavator Komatsu PC-200

Gambar 8. Excavator PC-200 Komatsu


Sumber: Komatsu.com

- Kapasitas Bucket = 1.2 m3


- Fa (Faktor Bucket) = 0.8
- Fb (Efisiensi Alat) = 0.81 (Baik)
- Swelling Factor (Fk) = 1.2
- Waktu Gali = 13 detik

Universitas Indonesia
10

- Waktu Putar = 5 detik


- Waktu Buang = 7 detik

a. Volume Hasil Galian Tanah Underpass

Volume Penggalian = ((0.3 x 2) + 0.6) x 1 x (130 + 127)


= 309.1 m3 x 2 (Kanan-kir ramp)
= 618.12 m3
b. Waktu Siklus

Ts = Waktu Gali + (2 x Waktu Putar) + Waktu Buang

= 13 + (2 x 5) + 7

= 30 s = 0.5 menit

c. Produksi per Jam

𝑉 𝑥 𝐹𝑏 𝑥 𝐹𝑎 𝑥 60 1.2 𝑥 0.81 𝑥 0.8 𝑥 60


𝑄 = = = 77.76 𝑚3 /𝑗𝑎𝑚
𝑇𝑠 𝑥 𝐹𝑘 0.5 𝑥 1.2

d. Produksi per Hari

𝑄 = 77.76 𝑚3 /𝑗𝑎𝑚 𝑥 8 𝑗𝑎𝑚/ℎ𝑎𝑟𝑖 = 622.08 𝑚3 /ℎ𝑎𝑟𝑖

e. Jumlah Alat & Durasi Pekerjaan

Jumlah Alat = 2 Excavator

𝑉𝑜𝑙. 𝐺𝑎𝑙𝑖𝑎𝑛 618.12 𝑚3


Durasi = 𝑃𝑟𝑜𝑑. = 622.08 𝑚3 /ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑥 2 = 1 ℎ𝑎𝑟𝑖
𝐸𝑥𝑐𝑎𝑣𝑎𝑡𝑜𝑟

2. Produktivitas Dump Truck Hino FM-260 JD

Universitas Indonesia
11

Gambar 9. Dump-truck Hino FM-260 JD


Sumber: Hino.co.id

- Kapasitas (Cd) = 24 m3
- Efisiensi Alat (E) = 0.83
- Kapasitas Bucket Excavator (q1) = 1.2 m3
- Faktor Bucket Excavator (k) = 0.8
- Waktu Siklus Excavator (Cm) = 30 detik
- Jarak Angkut (D) = 8.5 km
- Kec. Muatan Penuh (V1) = 25 km/jam
- Kec. Muatan Kosong (V2) = 35 km/jam

a. Waktu Siklus

 Waktu Pemuatan (T1)


𝐶𝑑
𝑇1 = 𝑥 𝑘 𝑥 𝐶𝑚
𝑞1

24
𝑇1 = 𝑥 0.8 𝑥 30
1.2

𝑇1 = 480 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 = 8 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡

 Waktu Pengangkutan (T2)

𝐷 8.5 𝑘𝑚
𝑇2 = = = 0.34 𝑗𝑎𝑚 = 20.4 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
𝑉1 25 𝑘𝑚/𝑗𝑎𝑚

 Waktu Kembali (T3)

Universitas Indonesia
12

𝐷 8.5 𝑘𝑚
𝑇2 = = = 0.24 𝑗𝑎𝑚 = 14.57 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
𝑉1 35 𝑘𝑚/𝑗𝑎𝑚

 Waktu Buang (T4)


T4 = 3 menit (Asumsi)

Waktu Siklus = T1 + T2 + T3 + T4

= 8 + 20.4 + 14.57 +3

= 45.97 menit

b. Produksi per Jam

𝑞 𝑥 60 𝑥 𝐸
𝑄= (𝑞 = 𝐶𝑑 𝑥 𝑘)
𝐶𝑚

(24𝑥0.8)𝑥60𝑥0.83
𝑄=
45.97

𝑄 = 20.8 𝑚3 /𝑗𝑎𝑚

c. Produksi per Hari

𝑄 = 20.8 𝑚3 /𝑗𝑎𝑚 𝑥 8 𝑗𝑎𝑚/ℎ𝑎𝑟𝑖 = 166.4 𝑚3 /ℎ𝑎𝑟𝑖

d. Jumlah Dump Truck yang dibutuhkan

𝑂𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡 𝐸𝑥𝑐𝑎𝑣𝑎𝑡𝑜𝑟 622.08 𝑚3 /ℎ𝑎𝑟𝑖


𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ = = = 3.73
𝑃𝑟𝑜𝑑. 𝐷𝑢𝑚𝑝 𝑇𝑟𝑢𝑐𝑘 166.4 𝑚3 /ℎ𝑎𝑟𝑖
= 4 𝐴𝑙𝑎𝑡/ 𝐸𝑥𝑐𝑎𝑣𝑎𝑡𝑜𝑟

e. Durasi Pekerjaan

𝑉𝑜𝑙. 𝐺𝑎𝑙𝑖𝑎𝑛 618.12 𝑚3 𝑥 1.2


Durasi = 𝑃𝑟𝑜𝑑. = 166.4 𝑚3 /ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑥 4 = 2 ℎ𝑎𝑟𝑖
𝐷𝑢𝑚𝑝 𝑡𝑟𝑢𝑐𝑘

5.2.2 Analisis Pekerjaan Pengecoran Guide Wall

Universitas Indonesia
13

Gambar 10. Concrete Mix Truck Hino FM-260


Sumber: Hino.co.id
a. Produktivitas Concrete Mix Truck
- Kapasitas Drum (V) = 7 m3
- Faktor Efisiensi Alat = 0.83 (Kondisi Baik)
- V1 (Kecepatan Rata-rata Isi) = 25 km/jam
- V2 (Kecepatan Rata-rata kosong) = 35 km/jam
- Jarak Tempuh = 5 km
- T1 (Lama waktu isi) = 4 menit
- T2 (Lama Waktu Angkut) = 12 menit
- T3 (Lama Waktu Kembali) = 8 menit
- T4 (Waktu Menumpahkan) = 1 menit
- Ts (Waktu Siklus) = 25 menit
𝑉 𝑥 𝐹𝑎 𝑥 60 7 𝑥 0.83 𝑥 60
𝑄 = = = 14 𝑚3 /𝑗𝑎𝑚
𝑇𝑠 25
= 112 𝑚3 /ℎ𝑎𝑟𝑖
b. Volume Pekerjaan
Volume = 618.12 m3

c. Durasi Pekerjaan
𝑉𝑜𝑙. 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑒𝑐𝑜𝑟𝑎𝑛 618.12
𝐷𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 = = 112 𝑥 2 = 3 ℎ𝑎𝑟𝑖 (2 Unit)
𝑃𝑟𝑜𝑑.𝐶𝑜𝑛𝑐𝑟𝑒𝑡𝑒 𝑀𝑖𝑥 𝑇𝑟𝑢𝑐𝑘

5.2.3 Analisis Pekerjaan Penggalian Diafragma Wall


1. Penggalian Menggunakan Grab Crawler Crane

Universitas Indonesia
14

Gambar 11. Crawler Crane with Grab


Sumber: Google Image, 2019

Produktivitas = 40 m3/jam = 320 m3/hari


Jumlah Alat = 2 Alat
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝐺𝑎𝑙𝑖𝑎𝑛 3700.8
Durasi = 𝑃𝑟𝑜𝑑. 𝐵𝑒𝑛𝑡𝑜𝑛𝑖𝑡𝑒 𝑃𝑢𝑚𝑝 = 320 𝑥 2 = 6 hari

2. Pengangkutan Menggunakan Dump-Truck

Gambar 12. Dump-truck Hino FM-260 JD


Sumber: Hino.co.id

Produktivitas = 166.4 m3 / hari


Jumlah Alat = 3 Alat
𝑉𝑜𝑙. 𝐺𝑎𝑙𝑖𝑎𝑛 618.12 𝑚3 𝑥 1.2
Durasi = 𝑃𝑟𝑜𝑑. = 166.4 𝑚3 /ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑥 3 = 2 ℎ𝑎𝑟𝑖
𝐷𝑢𝑚𝑝 𝑡𝑟𝑢𝑐𝑘

5.2.4 Analisis Pekerjaan Dewatering Slurry Bentonite

Universitas Indonesia
15

Gambar 13. Bentonite Pump


Sumber: BBA Pumps, 2019

Produktivitas = 430 m3/jam (BBA Pumps)


Jumlah Alat = 1 Alat
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝐺𝑎𝑙𝑖𝑎𝑛 3700.8
Durasi = 𝑃𝑟𝑜𝑑. 𝐵𝑒𝑛𝑡𝑜𝑛𝑖𝑡𝑒 𝑃𝑢𝑚𝑝 = = 9 jam = 1 hari
430

5.2.5 Analisis Pekerjaan Pemasangan Diafragma Wall

Gambar 14. Crawler Crane Sany SCC 550E


Sumber: sanyglobal.com
Kapasitas Alat = 55 ton
Daya Angkut = 9 panel / hari
Jumlah Alat = 2 Alat
Jumlah Panel = 520 Buah Panel Diafgram Wall
520 𝐵𝑢𝑎ℎ 𝑃𝑎𝑛𝑒;
Durasi = 9𝑥2
= 30 ℎ𝑎𝑟𝑖

Universitas Indonesia
16

5.2.6 Analisis Pekerjaan Grouting Bentonite Cement

Gambar 15. Pompa untuk Grouting Bentonite


Sumber: Alibaba.com, 2019
Produktivitas = 6 m3 / jam (Catalogue)
Jumlah Alat = 8 Alat
Lebar Celah = 0,03 m (Asumsi Celah Antar Diafragma Wall)
Banyak Celah = 512
• Volume = (0.03 x 12 x 0.6) x 512
= 110.592 𝑚3
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒
• Durasi = 𝑃𝑟𝑜𝑑. 𝐵𝑒𝑛𝑡𝑜𝑛𝑖𝑡𝑒 𝑃𝑢𝑚𝑝
110.592
= 6 𝑥 3 𝑥8

= 1 hari

5.2.7 Analisis Pekerjaan Pengecoran Capping Beam

Gambar 16. Concrete Mix Truck Hino FM-260


Sumber: Hino.co.id
a. Produktivitas Concrete Mix Truck

Universitas Indonesia
17

𝑉 𝑥 𝐹𝑎 𝑥 60 7 𝑥 0.83 𝑥 60
𝑄 = = = 14 𝑚3 /𝑗𝑎𝑚
𝑇𝑠 25
= 112 𝑚3 /ℎ𝑎𝑟𝑖
b. Volume Pekerjaan
Volume = 0.6 x 1.2 x (130+127) = 185.04 m3
Volume = 185.04 x 2 = 370.08 (Kanan-kiri Underpass)
c. Durasi Pekerjaan
𝑉𝑜𝑙. 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑒𝑐𝑜𝑟𝑎𝑛 370.08
𝐷𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 = = 112 𝑥 2 = 2 ℎ𝑎𝑟𝑖 (2 Unit)
𝑃𝑟𝑜𝑑.𝐶𝑜𝑛𝑐𝑟𝑒𝑡𝑒 𝑀𝑖𝑥 𝑇𝑟𝑢𝑐𝑘

BAB 6
ANALISIS PEKERJAAN TANAH
6.1 Metode & Asumsi Pekerjaan Pekerjaan Tanah
Metode yang digunakan dalam pekerjaan tanah ialah dengan pertama-
tama, tanah digali menggunakan excavator setelah semua diaphgarm wall dan
penyannga pada kereta api telah terpasang lalu hasil dari penggalian diangkut
menggunakan dump-truck. Dan dump truck langsung membuang tanah ke
tempat pembuangan yang telah ditentukan, yaitu sejauh 8.5 km dari lokasi
proyek. Setelah itu, dewatering dilakukan dengan menggunakan pompa air.
Asumsi kedalaman ditemukan air yaitu 4 m dibawah permukaan tanah saat
peggalian underpass dilaksanankan.

Universitas Indonesia
18

Gambar 17. Gambaran Pengerjaan Galian Tanah


Sumber: Google Image, 2019

Dalam pekerjaan penggalian site underpass, penggalian untuk sump-pit


drainase juga dilakukan bersamaan. Lalu pengerjaan perataan tanah dan
penimbunan serta pemadatan dilakukan setelah pengerjaan sump-pit selesai.
Dalam pengerjaan penghamparan dan perataan digunakan motor grader untuk
menghamparkan material tanah dan dozer untuk meratakan tanah, lalu tanah
disiram dengan menggunakan air dengan menggunakan water tank, sedangkan
pemadatan digunakan soil compactor. Adapula asumsi volume pengerjaan
pekerjaan tanah ialah sebagai berikut:
a. Asumsi Volume Penggalian Tanah

126.71 130.48
Volume Galian =( 𝑥 6 𝑥 7.5) + (45 𝑥 6 𝑥 7.5) + ( 𝑥 6 𝑥 7.5)
2 2

= 8375.496 𝑚3
b. Volume Penimbunan dan Pemadatan Tanah
Asumsi Tebal = 50 cm
Volume = 0.5 𝑥 (126.71 + 45 + 130.48) 𝑥 7.5 = 1133.96 𝑚3
c. Volume dewatering
Asumsi Kedalaman Air = 2 meter
Volume = 2 x 7.5 x (130+127)

Universitas Indonesia
19

= 3855 m3

6.2 Analisis Pekerjaan Galian Tanah Underpass


1. Produktivitas Excavator Komatsu PC-200

Gambar 18. Excavator Komatsu PC-200


Sumber: Komatsu.com
- Kapasitas Bucket = 1.2 m3
- Fa (Faktor Bucket) = 0.8
- Fb (Efisiensi Alat) = 0.81 (Baik)
- Swelling Factor (Fk) = 1.2
- Waktu Gali = 13 detik
- Waktu Putar = 5 detik
- Waktu Buang = 7 detik

a. Volume Hasil Galian Tanah Underpass

126.71 130.48
𝐺𝑎𝑙𝑖𝑎𝑛 = ( 𝑥 6 𝑥 7.5) + (45 𝑥 6 𝑥 7.5) + ( 𝑥 6 𝑥 7.5)
2 2

= 8375.496 𝑚3

b. Waktu Siklus

Ts = Waktu Gali + (2 x Waktu Putar) + Waktu Buang

= 13 + (2 x 5) + 7

= 30 s = 0.5 menit

Universitas Indonesia
20

c. Produksi per Jam

𝑉 𝑥 𝐹𝑏 𝑥 𝐹𝑎 𝑥 60 1.2 𝑥 0.81 𝑥 0.8 𝑥 60


𝑄 = = = 77.76 𝑚3 /𝑗𝑎𝑚
𝑇𝑠 𝑥 𝐹𝑘 0.5 𝑥 1.2

d. Produksi per Hari

𝑄 = 77.76 𝑚3 /𝑗𝑎𝑚 𝑥 8 𝑗𝑎𝑚/ℎ𝑎𝑟𝑖 = 622.08 𝑚3 /ℎ𝑎𝑟𝑖

e. Jumlah Alat & Durasi Pekerjaan

Jumlah Alat = 2 Excavator

𝑉𝑜𝑙. 𝐺𝑎𝑙𝑖𝑎𝑛 8375.496 𝑚3


Durasi = 𝑃𝑟𝑜𝑑. = 622.08 𝑚3 /ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑥 2 = 7.1 ℎ𝑎𝑟𝑖 = 8 ℎ𝑎𝑟𝑖
𝐸𝑥𝑐𝑎𝑣𝑎𝑡𝑜𝑟

2. Produktifitas Dump-Truck Hino FM-260 JD

Gambar 19. Dump-truck Hino FM-260 JD


Sumber: Hino.co.id
3
- Kapasitas (Cd) = 24 m
- Efisiensi Alat (E) = 0.83
- Kapasitas Bucket Excavator (q1) = 1.2 m3
- Faktor Bucket Excavator (k) = 0.8
- Waktu Siklus Excavator (Cm) = 30 detik
- Jarak Angkut (D) = 8.5 km
- Kec. Muatan Penuh (V1) = 25 km/jam
- Kec. Muatan Kosong (V2) = 35 km/jam

a. Waktu Siklus

Universitas Indonesia
21

 Waktu Pemuatan (T1)


𝐶𝑑
𝑇1 = 𝑥 𝑘 𝑥 𝐶𝑚
𝑞1

24
𝑇1 = 𝑥 0.8 𝑥 30
1.2

𝑇1 = 480 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 = 8 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡

 Waktu Pengangkutan (T2)

𝐷 8.5 𝑘𝑚
𝑇2 = = = 0.34 𝑗𝑎𝑚 = 20.4 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
𝑉1 25 𝑘𝑚/𝑗𝑎𝑚

 Waktu Kembali (T3)


𝐷 8.5 𝑘𝑚
𝑇2 = = = 0.24 𝑗𝑎𝑚 = 14.57 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
𝑉1 35 𝑘𝑚/𝑗𝑎𝑚

 Waktu Buang (T4)


T4 = 3 menit (Asumsi)

Waktu Siklus = T1 + T2 + T3 + T4

= 8 + 20.4 + 14.57 +3

= 45.97 menit

b. Produksi per Jam

𝑞 𝑥 60 𝑥 𝐸
𝑄= (𝑞 = 𝐶𝑑 𝑥 𝑘)
𝐶𝑚

(24𝑥0.8)𝑥60𝑥0.83
𝑄=
45.97

𝑄 = 20.8 𝑚3 /𝑗𝑎𝑚

c. Produksi per Hari

𝑄 = 20.8 𝑚3 /𝑗𝑎𝑚 𝑥 8 𝑗𝑎𝑚/ℎ𝑎𝑟𝑖 = 166.4 𝑚3 /ℎ𝑎𝑟𝑖

d. Jumlah Dump Truck yang dibutuhkan

Universitas Indonesia
22

𝑂𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡 𝐸𝑥𝑐𝑎𝑣𝑎𝑡𝑜𝑟 622.08 𝑚3 /ℎ𝑎𝑟𝑖


𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ = = = 3.73
𝑃𝑟𝑜𝑑. 𝐷𝑢𝑚𝑝 𝑇𝑟𝑢𝑐𝑘 166.4 𝑚3 /ℎ𝑎𝑟𝑖
= 4 𝐴𝑙𝑎𝑡/ 𝐸𝑥𝑐𝑎𝑣𝑎𝑡𝑜𝑟

Jumlah = 8 Dump Truck (Digunakan 2 Excavator)

e. Durasi Pekerjaan

𝑉𝑜𝑙. 𝐺𝑎𝑙𝑖𝑎𝑛 8375.496 𝑚3 𝑥 1.2


Durasi = 𝑃𝑟𝑜𝑑. = 166.4 𝑚3 /ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑥 8 = 7.55 ℎ𝑎𝑟𝑖 = 8 ℎ𝑎𝑟𝑖
𝐷𝑢𝑚𝑝 𝑡𝑟𝑢𝑐𝑘

3. Kapasitas Produksi Pompa Air

Gambar 20. Shark Water Pump SWP50-30


Sumber: bhinneka.com

Gambar 21. Spesifikasi Alat

Universitas Indonesia
23

Sumber: bhinneka.com

Kapasitas Produksi = 30 m3/jam = 240 m3/hari


Volume Pekerjaan = 3855 m3
Jumlah Alat = 2 Unit
3855
Durasi Pekerjaan = 240 𝑥 2 = 8 ℎ𝑎𝑟𝑖

6.3 Analisis Pekerjaan Pemadatan Tanah Underpass


1. Produktifitas Dozer Komatsu D65WX

Gambar 22. Dozer Komatsu D65WX


Sumber: Komatsu.com

- Lebar Blade (L) = 3.58 m


- Tinggi Blade (H) = 1.425 m
- Faktor Alat (a) = 0.8
- Efisiensi Alat (E) = 0.83
- Jarak Gusur (D) = 130 m
- Kec. Maju (F) = 5.53 km/jam = 92.216 m/menit
- Kec. Mundur (R) = 6.63 km/jam = 110.55 m/menit
- Waktu Ganti Gigi (Z) = 0.11 menit
a. Produktifitas per Siklus

q = L x H2 x a = 3.58 x 1.4252 x 0.8 = 5.82 m3

b. Waktu Siklus (Cm)

Universitas Indonesia
24

𝐷 𝐷
𝐶𝑚 = 𝑥 + 𝑍
𝐹 𝑅

130 130
𝐶𝑚 = 𝑥 + 0.11
92.216 110.55

𝐶𝑚 = 2.696 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡

c. Produktifitas per Jam

𝑞 𝑥 60 𝑥 𝑘 𝑥 𝐹𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝐾𝑒𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔 𝑇𝑎𝑛𝑎ℎ


𝑄 =
2 𝑥 𝐶𝑚

5.8157 𝑥 60 𝑥 0.8 𝑥 1.2


𝑄 =
2.696 𝑥 2

𝑄 = 62.1267 𝑚3 /𝑗𝑎𝑚

e. Produktifitas per Hari

𝑄 = 62.1267 𝑚3 /𝑗𝑎𝑚 𝑥 8 𝑗𝑎𝑚/ℎ𝑎𝑟𝑖 = 497.01 𝑚3 /ℎ𝑎𝑟𝑖

f. Durasi Pekerjaan

Jumlah Alat = 2 Dozers

𝑉𝑜𝑙. 𝑇𝑎𝑛𝑎ℎ 1133.96 𝑚3


Durasi = 𝑃𝑟𝑜𝑑. = 497.01 𝑚3 /ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑥 2 =
𝐷𝑜𝑧𝑒𝑟

2. Produktifitas Water Tank Truck

Gambar 23. Hino Water Truck 700SS


Sumber: Google Image, 2019

Universitas Indonesia
25

- Volume Tangki Air (V) = 5 m3


- Kebutuhan Air (Wc) = 0.07 m3
- Kapasitas Pompa (Pa) = 200 l/menit
- Faktor Efisiensi Alat (Fa) = 0.83
a. Produksi per Jam

𝑃𝑎 𝑥 𝐹𝑎 𝑥 60 200 𝑥 0.83 𝑥 60
𝑄 = = = 142.29 𝑚3 /𝑗𝑎𝑚
𝑊𝑐 𝑥 1000 0.07 𝑥 1000

b. Produksi per Hari

𝑄 = 142.29 𝑚3 /𝑗𝑎𝑚 𝑥 8 𝑗𝑎𝑚/ℎ𝑎𝑟𝑖 = 1138.32 𝑚3 /ℎ𝑎𝑟𝑖

c. Durasi Pengerjaan

Jumlah Alat = 1 buah

𝑉𝑜𝑙. 𝑃𝑒𝑚𝑎𝑑𝑎𝑡𝑎𝑛 1058.36 𝑚3


Durasi = 𝑃𝑟𝑜𝑑. = 142.29 = 7.4 𝐽𝑎𝑚 = 1 ℎ𝑎𝑟𝑖
𝑊𝑎𝑡𝑒𝑟 𝑇𝑎𝑛𝑘 𝑚3 /𝑗𝑎𝑚

4. Produktivitas Motor Grader

Gambar 24. Motor Grader Komatsu GD-535


Sumber: komatsu.com

- Panjang Hamparan (Lh) = 130 m

- Lebar Overlap (bo) = 0.07 m3

- Faktor Efisiensi Kerja (Fa) = 0.8 (Kondisi Baik)

Universitas Indonesia
26

- Kecepatan Rata-rata (v) = 4 km/jam

- Jumlah lintasan (n) =2

- Jumlah Jalur Lintasan (N) =1

- Lebar pisau efektif (b) = 2.6 m

- Perataan Sekali Lintasan = 2.6 menit

- Waktu Lain-lain = 2 menit

Waktu Siklus (Ts3) = 2.6 menit + 2 menit = 5.6 menit

𝐿ℎ 𝑥 {𝑁(𝑏 − 𝑏𝑜) + 𝑏𝑜}𝑥 𝑡 𝑥 𝐹𝑎 𝑥 60


𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 (𝑄) =
𝑇𝑠3 𝑥 𝑛

130 𝑥 {1(2.6 − 0.3) + 0.3}𝑥 0.15 𝑥 0.8 𝑥 60


=
4.6 𝑥 2

= 264.52 𝑚3 /𝑗𝑎𝑚

Jumlah Alat = 2 Unit

Volume Pekerjaan = 1058.36 m3

𝑉𝑜𝑙. 𝑃𝑒𝑚𝑎𝑑𝑎𝑡𝑎𝑛 1058.36 𝑚3


Durasi = 𝑃𝑟𝑜𝑑. = 264.52
𝑊𝑎𝑡𝑒𝑟 𝑇𝑎𝑛𝑘 𝑚3 /𝑗𝑎𝑚 𝑥2

= 4 𝐽𝑎𝑚 = 1 ℎ𝑎𝑟𝑖

3. Produktivitas Soil Compactor

BAB 7
ANALISIS PEKERJAAN DRAINASE
BAB 8
ANALISIS PEKERJAAN PENYANGGA KA

Universitas Indonesia
27

BAB 9
ANALISIS PEKERJAAN BOX CULVERT
9.1 Metode Asumsi Pekerjaan Box Culvert
Pada pekerjaan box culvert underpass, dikarenakan adanya rel KA
eksisting yang aktif beroperasi. Maka diperlukan adanya pembangunan
penyangga rel KA sebelum dilakukan pekerjaan galian terutama utuk galian
bagian terowongan. Setelah itu, barulah pekerjaan pembuatan box culvert dapat
dilakukan. Pada perkerjaan pembuatan box culvert, ada tiga tahap yaitu;
1. Pembuatan lantai kerja dari beton ready mix K175.
Tebal Asumsi = 10 cm
Volume = (0.1 x 7.5 x 45)
= 33.75 m3
2. Pembesian box culvert yang dirakit secara langsung oleh pekerja pada di
lokasi proyek.
4. Pemasangan bekisting yang juga dibuat langsung pada proyek.
5. Pengecoran pelat dinding, bottom slab serta pela tatas box culvert dengan
menggunakan concrete mix truck dan pompa beton.
6. Pembongkaran bekisting dilakukan oleh pekerja di lokasi proyek.
Asumsi Volume pengecoran box culvert underpass pasar minggu ialah:

Gambar 25. Asumsi Dimensi Box Culvert

Universitas Indonesia
28

Sumber: Autocad, 2019


Volume Pengecoran Box Culvert = 780 m3

9.2 Analisis Pekerjaan Box Culvert


1. Pembuatan Lantai Kerja
a. Produktivitas Concrete Pump

Gambar 26. Concrete Pump Concord CCP-38XZ4-170


Sumber: concordpumps.ca

Gambar 27. Spesifikasi Concrete Pump Concord CCP-38XZ4-170


Sumber: concordpumps.ca
𝑉𝑜𝑙. 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑒𝑐𝑜𝑟𝑎𝑛 33.75
Durasi Pekerjaan = 𝑃𝑟𝑜𝑑.𝐶𝑜𝑛𝑐𝑟𝑒𝑡𝑒 𝑀𝑖𝑥 𝑇𝑟𝑢𝑐𝑘 = 171 𝑚3/𝑗𝑎𝑚 = 0,19 𝑗𝑎𝑚

Universitas Indonesia
29

2. Pengecoran Box Culvert


 Produktivitas Concrete Mix Truck

Gambar 28. Concrete Mix Truck Hino FM-260


Sumber: Hino.co.id

- Kapasitas Drum (V) = 7 m3


- Faktor Efisiensi Alat = 0.83 (Kondisi Baik)
- V1 (Kecepatan Rata-rata Isi) = 25 km/jam
- V2 (Kecepatan Rata-rata kosong) = 35 km/jam
- Jarak Tempuh = 5 km
- T1 (Lama waktu isi) = 4 menit
- T2 (Lama Waktu Angkut) = 12 menit
- T3 (Lama Waktu Kembali) = 8 menit
- T4 (Waktu Menumpahkan) = 1 menit
- Ts (Waktu Siklus) = 25 menit
𝑉 𝑥 𝐹𝑎 𝑥 60 7 𝑥 0.83 𝑥 60
𝑄 = = = 14 𝑚3 /𝑗𝑎𝑚 = 112 𝑚3 /ℎ𝑎𝑟𝑖
𝑇𝑠 25
a. Volume Pekerjaan
Volume = 780 m3

b. Durasi Pekerjaan
𝑉𝑜𝑙. 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑒𝑐𝑜𝑟𝑎𝑛 780
𝐷𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 = = 112 𝑥 2 = 4 ℎ𝑎𝑟𝑖 (2 Unit)
𝑃𝑟𝑜𝑑.𝐶𝑜𝑛𝑐𝑟𝑒𝑡𝑒 𝑀𝑖𝑥 𝑇𝑟𝑢𝑐𝑘

 Produktivitas Concrete Pump

Universitas Indonesia
30

Gambar 29. Concrete Pump Concord CCP-38XZ4-170


Sumber: concordpumps.ca

𝑉𝑜𝑙. 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑒𝑐𝑜𝑟𝑎𝑛 780


Durasi Pekerjaan = 𝑃𝑟𝑜𝑑.𝐶𝑜𝑛𝑐𝑟𝑒𝑡𝑒 𝑀𝑖𝑥 𝑇𝑟𝑢𝑐𝑘 = 117 = 7 𝑗𝑎𝑚 = 1 ℎ𝑎𝑟𝑖

Universitas Indonesia

Anda mungkin juga menyukai