Anda di halaman 1dari 5

1. Latar Belakang PAUD d.

Landasan keilmuan adalah teori-teori


dan kajian-kajian yang melandasi
Pendidikan Anak Usia Dini sangat apa, mengapa, dan bagaimana anak
penting dilaksanakan sebagai dasar bagi usia dini mendapat pengasuhan,
pembentukan kepribadian manusia pendidikan dan perlindungan yang
secara utuh, yaitu untuk pembentukan tepat.
karakter, budi pekerti luhur, cerdas,
ceria, terampil dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa. Pendidikan usia
dini dapat dimulai di rumah atau dalam 2. Pentingnya PAUD
keluarga, perkembangan anak pada Berdasarkan hasil penelitian
tahun-tahun pertama sangat penting dan sekitar 50% kapabilitaas kecerdasan
akan menentukan kualitasnya di masa orang dewasa telah terjadi ketika anak
depan. Oleh karena itu, upaya-upaya berumur 4 tahun,8 0% telah terjadi
pengembangan anak usia dini hendaknya perkembangan yang pesat tentang
dilakukan melalui belajar dan melalui jaringan otak ketika anak berumur 8
bermain (learning through games). Hal tahun dan mencapai puncaknya ketika
ini karena bermain merupakan kegiatan anak berumur 18 tahun, dan setelah itu
yang menyenangkan bagi anak melalui walaupun dilakukan perbaikan nutrisi
bermain anak memperoleh kesempatan tidak akan berpengaruh terhadap
untuk bereksplorasi (exploration), perkembangan kognitif.
menemukan (finding), mengekspresikan
(expression), perasaannya dan berkreasi Hal ini berarti bahwa
(creation). Lembaga-lembaga PAUD di perkembangan yang terjadi dalam kurun
Indonesia memiliki pijakan yang sangat waktu 4 tahun pertama sama besarnya
kuat bernpa landasan yuridis, landasan dengan perkembangan yang terjadi pada
filosofis, landasan religius, dan landasan kurun waktu 14 tahun berikutnya.
keilmuan serta landasan empirik. Sehingga periode ini merupakan periode
kritis bagi anak, dimana perkembangan
a. Landasan yuridis adalah landasan yang diperoleh pada periode ini sangat
yang berkaitan dengan pentingnya berpengaruh terhadap perkembangan
penyelenggaraan lembaga PAUD periode berikutnya hingga masa dewasa.
(KB dan TPA). Sementara masa emas ini hanya datang
b. Landasan filosofis dan religius, yaitu sekali, sehingga apabila terlewatkan
landasan yang didasarkan pada berarti habislah peluangnya.
keyakinan agama yang dianut oleh Menurut Byrnes, pendidikan anak
para orang tua anak usia dini. usia dini akan memberikan persiapan
c. Landasan empirik adalah landasan anak menghadapi masa-masa ke
yang berdasarkan pada fakta yang depannya, yang paling dekat adalah
terdapat di lapangan. menghadapi masa sekolah. “Saat ini,
beberapa taman kanak-kanak sudah A. Komitmen Nasional dan Internasional
meminta anak murid yang mau tentang PAUD
mendaftar di sana sudah bisa membaca
1. Komitmen Nasional
dan berhitung. Di masa TK pun sudah
mulai diajarkan kemampuan Berbagai kebijakan yang terkait dengan
bersosialisasi dan problem solving. keberadaan Pendidikan Anak Usia Dini
Karena kemampuan-kemampuan itu di Indonesia telah ditetapkan dalam
sudah bisa dibentuk sejak usia dini,” dokumen resmi Negara, seperti yang di
jelas Byrnes. uraikan berikut ini:
Selanjutnya menurut Byrnes,  Pembukaan UUD RI 1945,terdapat
bahwa pendidikan anak usia dini itu kutipan yang berbunyi
penting, karena di usia inilah anak
membentuk pendidikan yang paling “…kemudian dari pada itu,untuk
bagus. Di usia inilah anak-anak harus membentuk suayu persatuan Negara
membentuk kesiapan dirinya Indonesia yang berkedaulatan rakyat ,
menghadapi masa sekolah dan masa mencerdaskan kehidupan bangsa, dan
depan. Investasi terbaik yang bisa Anda ikut melaksanakan ketertiban dunia
berikan untuk anak-anak adalah yang berdasarkan
persiapan pendidikan mereka di usia kemerdekaan,perdamaian abadi, dan
dini. keadilan sosial,…”.

 Amandemen UUD 1945, tertulis pada


pasal 28 C Ayat 2

“bahwa setiap anak berhak


mengembangkan diri melalui
pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak
mendapatkan pendidikan dan
memperoleh manfaat dari ilmu
pengetahuan dan teknologi,seni dan
budayandemi meningkatkan kualitas
hidupnya dan demi kesejahteraan umat
manusia”…

 Undang-undang Perlindunga
anak,selanjutnya dalam Undang-undang
RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional.

 Amandemen UUD 1945 pasal 28 B ayat


2 dinyatakan bahwa
“Setiap anak berhak atas kelangsungan proses pendidikan, harus mencakup
hidup, tumbuh dan berkembang serta semua lapisan masyarakat sehingga
berhak atas perlindungan dari sama rata dalam pendidikan yang layak
kekerasan dan diskriminasi”. (Napitupulu, 2001:159-162).

 UU NO. 23 Tahun 2002 Pasal 9 Ayat 1 Convention on the Right of the


tentang Perlindungan Anak dinyatakan Child, menegaskan perlunya
bahwa perlindungan dan perkembangan anak
dalamlayanan pendidikan dasar dan
”Setiap anak berhak memperoleh keaksaraan. Semua anak usia dini
pendidikan dan pengajaran dalam berhak mendapatkan pendidikan dasar.
rangka pengembangan pribadinya dan Yangdicanangkan dalam wajib belajar
tingkat kecerdasarnya sesuai dengan 9 tahun, tetapi sampai sekarang masih
minat dan bakatnya”. banyak sekali anak-anak yang tidak
2. Komitmen Internasional mendapatkan pendidikan yang
semestinya (Kerangka Besar
Secara internasional, perhatian terhadap Pembangunan PAUD
pendidikan anak usia dini semakin Indonesia/KBPPI, 2011:4).”
serius sejak dicanangkannya Education
for All(dialih bahasakan menjadi: The Salamanca Statement di
Pendidikan Untuk Semua= PUS) di Spanyol tahun 1994, pemenuhan
Jomtien-Thailand (1999) yang kebutuhan bagi anak-anak
memperjuangkankesejahteraan bagi berkebutuhankhusus, termasuk
anak di seluruh dunia. Education for all, pemenuhan kebutuhan pendidikan.
pendidikan untuk semua (PUS) yang Walaupun telah banyak perhatian
menyepakati perlunya pendidikan terhadap pendidikan anak usia dini,
untuk semua orang sejak lahir sampai ternyata hal itu baru dilakukan pada
menjelang ajal.Dari anak-anak dengan keadaan normal.
pernyataanpendidikan untuk semua Deklarasi Salamanca ini menyatakan
seharusnya manusia mengambil dan bahwa anak yang lahir dengan
mendapatkan pendidikan dari sejak dia kebutuhan khusus atau anak dengan
lahir sampai kematian menjemput, berkebutuhan khusus pun berhak
karena dengan pendidikan manusia mendapatkan pendidikan yang layak.
dapat melakukan segala sesuatu dan Deklarasi Dakar di Senegal tahun
dapat berkehendak sesuai dengan 2000 yang bertemakan, pendidikan
keinginan. Pendidikan tidaklah harus untuk semua dan semua
dibatasi oleh orang perorangan, status untukpendidikan (Education for all and
sosial,jenis kelamin, maupun all for education). Deklarasi Dakar ini
kemampuan individu. Semua orang merupakan penegasan dari komitmen
berhak mendapatkan pendidikan. Oleh Jomtien dan menekankan perlunya
sebab itu, di dalam merencanakan memperluas dan memperbaiki
keseluruhan perawatan dan pendidikan kehidupanyang sehat pendidikan yang
anak usia dini terutama bagi anak yang berkualitas seharusnya pemerintah
sangat rawan dan kurang beruntung. lebih sering mengadakan penyuluhan
Dari pernyataan di atas lagi- tentang pentingnya hidup sehat,
lagimembahas tentang perbaikan dan memperhatikan tentang kualitas dari
perawatan anak usia dini, tetapi sampai pendidikan, memberlakukan serta
sekarang masih banyak anak-anak usia mempertegas UU tentang eksploitasi
dini yang masih terabaikan dan belum dan kekerasan terhadap anak. Banyak
mendapatkan perhatian dari pemerintah anak yang hidup dalam dunia kekerasan
(Napitupulu, 2001:164). Pada butir karenalingkungan yang membentuknya.
pertama dari enam tujuan dalam Kurangnya kesadaran orang tua dalam
dokumen kerangka aksi pendidikan memerangi HIV/AIDS ataupun
untuk semua (TheDakar Framework for pengeksploitasian terhadap anak dan
Action Education for All) telah juga kekerasan dalam rumah tangga,
disepakati bahwa perlu memperluas dan tanpa kita sadari telah membentuk jiwa
memperbaikikeseluruhan perawatan dan pribadi anak-anak kita menjadi
dan pendidikan bagi anak usia dini, jiwa yang keras dan dingin. Di sinilah
terutama bagi anak-anak yang sangat diperlukan adanya penyuluhan.bagi
rawan dan kurang beruntung”, para orang tua untuk dapat lebih
sedangkan butir kedua berbunyi memperhatikan perkembangan anaknya
“menjelang tahun 2015, menjamin dengan tidak terlalu menuntut mereka
semua anak, khususnya anak untuk mengerti tentang kehidupan yang
perempuan, anakanak dalam keadaan kita jalani dan meminta mereka
sulit dan anak yang termasuk minoritas maklum akan kehidupannya. Dengan
etnik, mempunyai akses, bebas, dan memberikan pendidikan kepada anak-
wajib menyelesaikan pendidikan dasar anak tersebut, berarti kita telah
dengan kualitas yang baik (Napitupulu, membantu mengurangi beban
2000:165). pemerintah di masa yang akan datang
di mana anak-anak yang mengalami
World Fit for Children dicanangkan kehidupan yang keras dapat
dalam pertemuan pendidikan dunia di mempunyai kehidupan yang lebih baik
New York tahun 2002, yangtelah di masa datang (KBPPI, 2011-32).
menyepakati untuk menciptakan dunia Selain itu, ada pertemuan besar lainnya,
yang aman dan kehidupan yang sehat yaitu pertemuan di Kairo-Mesir tahun
bagi anak; World Fit forChildren telah 2003, yang agenda utama masalah
mencanangkan kehidupan yang sehat, perawatan dan pengembangan anak
pendidikan yang berkualitas, usia dini (Early Childhood Care and
perlindungan terhadapaniaya, Development). Pertemuan negara
eksploitasi, dan kekerasan, serta ASEAN di Jakarta tahun 2004 berupa
memerangi HIV AIDS. Dari seminar dengan tema ”The 3rd
kesepakatan negara tentang
Regional Seminar for ASEANProject selama ini perhatian kita terhadap
on Early Childhood Care and pendidikan anak usia dini masih sangat
Development (ECCD) yang membahas minim.
tentang advokasi dan mobilisasisosial
tentang ECCD dalam konteks global.
C. Temuan Ilmiah

B. Landasan Empiris

1. Sensus penduduk 2003, diperkirakan


jumlah anak usia dini di Indonesia adalah
26,17 juta jiwa. Namun yang belum
terlayani PADU masih terdapat sekitar
19,01 juta (72,64%).

2. Laporan UNDP tentang Human


Development Index (HDI) pada tahun
2002 Indonesia menempati peringkat 110
dari 173 negara dan 111 pada tahun
2004, jauh di bawah negara ASEAN
lainnya seperti Malaysia (59), Philipina
(77), Thailand (70).

3. Berdasarkan hasil studi “kemampuan


membaca” siswa tingkat SD yang
dilaksanakan oleh International
Educational Achevement (IEA) diketahui
bahwa siswa SD di Indonesia berada di
urutan ke 38 dari 39 negara.

4. Hasil penelitian The Third International


Mathematics and Science Study Repeat
tahun 1999, kemampuan siswa Indinesia
di bidang IPA berada di urutan ke 32 dari
38 negara yang diteliti dan di bidang
matematika berada di urutan ke 34 dari
38 negara yang diteliti.

5. Berdasarkan Piramida pendidikan


Depdiknas tahun 1999/2000, yaitu
rendahnya kualitas calon siswa
didasarkan pada suatu kenyataan bahwa

Anda mungkin juga menyukai