Pengertian
Kesehatan keluarga adalah kesehatan kelompok individu yang terkait dalam
satu kesatuan biologik-psikologik-sosial budaya, mencakup segi kesehatan
jasmani, rohani dan sosial.
Kesehatan usia lanjut adalah kesehatan mereka yang berusia 60 tahun atau lebih
baik jasmani, rohani maupun sosialnya.
Usia prasenilis/virilitas adalah seseorang yang berusia antara 45-59 tahun .
Usia lanjut risiko tinggi adalah seseorang yang berusia 70 tahun atau lebih, atau
seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih dengan masalah kesehatan.
B. SASARAN PROGRAM
1. Sasaran Langsung
Kelompok Pra lansia (umur 45-59)
Kelompok usia lanjut (60-69)
Kelompok usia lanjut resiko tinggi yaitu usia lebih dari 70 tahun atau usia
lanjut berumur 60 tahun atau lebih dengan masalah kesehatan.
2. Sasaran Tidak Langsung
Keluarga dimana usia lanjut berada
Masyarakat di lingkungan usia lanjut berada
Organisasi sosial yang bergerak didalam pembinaan kesehatan usia lanjut.
Petugas kesehatan yang melayani kesehatan usia lanjut
Masyarakat luas.
C. INDIKATOR PELAYANAN KESEHATAN LANSIA TINGKAT PUSKESMAS
D. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN
Langkah-langkah yang ditempuh dalam pembinaan kesehatan usia lanjut
adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan
1. Diseminasi informasi pembinaan kesehatah usia lanjut kepada staf
puskesmas.
2. Membuat kesepakatan di antara staf puskesmas tentang penatalksaan
pembinaan kesehatan usia lanjut
3. Melakukan bimbingan dan pelatihan pembinaan kesehatan usia lanjut
kepada staf puskesmas
4. Membuat rencana kegiatan pembinaan kesehatan usia lanjut dan
mengintegrasikannya dalam perencanaan tahunan puskesmas, antara lain:
Pengumpulan data dasar berupa data epidemiologi maupun data
sumber daya yang dapat mendukung kegiatan pelayanan bagi usia
lanjut
Membuat peta lokasi usia lanjut dan masalah yang dihadapinya.
Membuat rencana kegiatan berdasarkan masalah yang ada.
5. Melakukan pendekatan lintas sektor tingkat kecamatan dan desa termasuk
lembaga swadaya masyarakat dan LKMD untuk menginformasikan dan
menjelaskan peranannya dalam pembinaan kesehatan usia lanjut.\
6. Melakukan survey mawas diri bersama tenaga kecamatan dan desa setempat
untuk mengenal masalah yang berkaitan dengan kesehatan usia lanjut.
7. Melakukan musyawarah masyarakat desa untuk mencapai kesepakatan
tentang upaya yang akan dilaksanakan
8. Membentuk kelompok kerja/tim kerja dalam pembinaan kesehatan usia
lanjut
9. Melakukan pembinaan teknis upaya kesehatan usia lanjut yang
diselenggarakan bersama sektor dan lembaga swadaya masyarakat terakait.
10. Mendorong pembentukan dan pengembangan pembinaan kesehatan usia
lanjut di masyarakat secara mandiri.
b. Kegiatan pelayanan kesehatan pada usia lanjut
1. Kegiatan promotif yaitu upaya untuk menggairahkan semangat hidup para
lansia agar merasa tetap dihargai dan berguna baik bagi dirinya, keluarga
maupun masyarakat.
Adapun kegiatan promotif antara lain :
a) Latihan fisik yang dilakukan secara teratur dan disesuaikan dengan
b) kemampuan usia lanjut agar tetap merasa sehat dan segar
c) Diet seimbang atau makanan dengan menu yang mengandung gizi
seimbang.
d) Pembinaan mental dalam meningkatkan ketaqwaan kepada Tuhan Yang
Maha
e) Esa.
f) Membina ketrampilan agar dapat mengembangkan kegemaran atau
hobinya
g) secara teratur dan sesuai dengan kemampuannya.
h) Meningkatkan kegiatan sosial di masyarakat atau mengadakan kelompok
i) sosial.
j) Hidup menghindarkan kebiasaan yang tidak baik seperti merokok,
alkohol,
k) Kopi, kelelahan fisik dan mental.
l) Penanggulangan masalah kesehatannya secara benar.
2. Kegiatan preventif yaitu upaya pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya
komplikasi dari penyakit-penyakit yang disebabkan proses menua.
Adapun kegiatan preventif antara lain :
a. Pemeriksaan kesehatan secara berkala dan teratur untuk menemukan secara
dini penyakit penyakit usia lanjut
b. Kesegaran jasmani yang dilakukan secara teratur dan disesuaikan dengan
kemampuan usia lanjut agar tetap merasa sehat dan bugar
c. Penyuluhan tentang penggunaan bergagai alat bantu misalnya kaca mata,
alat bantu pendengaran agar usia lanjut tetap dapat memberikan karya dan
tetap merasa berguna
d. Penyuluhan untuk pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya kecelakaan
pada usia lanjut.
e. Pembinaan mental dalam meningkatkan ketaqwaan kepada Tuhan Yang
Maha Esa.
3. Kegiatan Kuratif Yaitu Upaya pengobatan dan perawatan bagi usia lanjut
yang sakit dan dapat dilakukan melalui fasilitas pelayanan seperti puskesmas,
puskesmas pembantu, dokter praktek swasta.
Adapun kegiatannya antara lain :
a. Pelayanan kesehatan dasar
b. Pelayanan kesehatan spesifikasi melalui sistim rujukan