Anda di halaman 1dari 6

Pengertian Pembelanjaan dalam Perusahaan

Setiap perusahaan membutuhkan dana untuk menjalankan aktivitasnya, dana tersebut


diperoleh dari pemilik maupun hutang dari pihak lain. Dana yang diterima digunakan untuk
membeli aktiva tetap untuk memproduksi barang atau jasa, membeli bahan untuk produksi
dan penjualan, piutang dagang, membeli surat berharga dll. Dengan demikian maka
peruashaan memerlukan aktiva rill baik yang berwujud (tangible assets) maupun tak
berwujud (intangible assets) untuk dapat menjalankan aktivitas bisnisnya.

Keseluruhan aktivitas perusahaan untuk mendapatkan dan mengolah dana disebut belanja
perusahaan. Istilah pembelanjaan perusahaan adalah terjemahan dari kata-kata business
finance. Pengertian pembelanjaan perusahaan dapat ditinjau dari dua segi yaitu arti sangat
sempit dan dalam arti luas.
Pengertian pembelanjaan perusahaan dalam arti sempit yaitu meliputi usaha-usaha untuk
mendapatkan atau memperoleh uang (obtaininor of hind), sedangkan pengertiam
pembelanjaan perusahaan dalam arti luas yaitu meliputi semua aktivitas peruasahaan yang
bersangkutan dengan usaha mendapatkan dana yang dibutuhkan (obtaining of funds) serta
usaha untuk menggunakan dana (use of fund) dengan cara paling efisien.
Dari dua definisi di atas maka, pengertian pembelanjaan perusahaan dalam arti luas
dengan alasan sebagai berikut :
1. Sebab hampur tidak mungkin dapat ditarik dana dengan cara paling efisien tanpa sebelumnya
mengetahui tujuan penggunaan data tersebut.
2. Sebaliknya pengguanaan dana yang paling efisien hamper tidak mungkin dijalankan tanpa
sebelumnya mengetahui tentang dana yang akan ditarik dalam jenis maupun jumlahnya.
Kalau kita simpulkan pengertian pembelanjaan perusahaan dalam arti luas meliputi dua
hal yaitu kegiatan menarik dana dan kegiatan menggunakan dana. Sebenarnya kegiatan
perusahaan tidak hayanya kegiatan pembelanjaan saja tetapi juga kegiatan di bidang lainnya
seperti bidang produksi, marketing personalia, dan lain-lainnya yang ada hubungannya
dengan kegiatan perusahaan. Kalau kita perhatikan antara kegiatan yang satu dengan kegitan
yang lainnya saling kait mengkait dan saling tunjang menunjang sehingga kegiatan yang satu
tidak boleh diprioritaskan dan kegiatan lain diabaikan. Untuk lebih jelasnya pengertian
pembelanjaan perusahaan ini, maka penulis kemukakan beberapa ahli sbegai berikut :
1. Menurut Wolff-Birkenbihi mengatakan bahwa pembelanjaan perusahaan meliputi usaha-
usaha untuk menyediakan uang.
2. Menurut Be Coutre dan Hasenack memberikan definisi yang lebih luas dimana pengertian
pebelanjaan meliputi keseluruhan daripada usaha untuk mempersiapkan dan mengatur
penarikan dan penggunaan dana dimana termasuk juga perencanaan beserta pelaksanaannya.
3. Menurut Liefmann Pembelnjaan itu meliputi usaha usaha untuk menyediakan uang dengan
uang mana berusaha untuk memperoleh atau mendapatkan aktiva
4. Menurut Carl A. Dauten tidak memberikan definisi pembelanjaan tetapi hanya menyebutkan
subjek dari bidang pembelanjaan perusahaan dengan menyatakansebagai berikut “ the
practice, procedures, and the problem involved in channelling funds into investment in
business, and the planning for and controlling of the use of such funds are the subject matter
of the area business finance “
5. Menurut Gerstenberg pembelanjaan perusahaan sebagai berikut : “ How business are
organized to acquire funds, how they acquire funds, how they use them and how the profits of
business are distributed “.
Van Horne merinci fungsi pembelanjaan dalam tiga keputusan, yaitu:
1. Investasi:
Keputusan investasi merupakan keputusan yang paling penting diantara ketiga bidang
keputusan tersebut. Karena keputusan mengenai investasi ini berpengaruh secara langsung
terhadap besarnya rentabilitas investasi dan aliran kas perusahaan untuk waktu-waktu
berikutnya. Pengalokasian dana pada berbagai investasi manfaatnya akan dirasakan di waktu
yang akan datang.
2. Keputusan mengenai pemenuhan kebutuhan dana
Keputusan ini bersangkutan dengan penentuan sumber dana yang akan digunakan, penentuan
perimbangan pembelanjaan yang terbaik, atau penentuan struktur modal yang optimal.
Apakah perusahaan menggunakan sumber dana intern atau ekstern
3. Keputusan mengenai deviden
Keputusan mengenai persentase dari keuntungan neto yang akan dibayarkan sebagai cash
dividen
Prinsip manajemen perusahaan menuntut agar baik dalam memperoleh maupun dalam
menggunakan dana harus didasarkan pada pertimbangan efisien dan efektivitas. Dengan
demikian maka pembelanjaan perusahaan atau manajemen keuangan tidak lain adalah
manajemen untuk fungsi-fungsi pembelanjaan. Pada dasarnya dapat dikatakan bahwa fungsi
pembelanjaan dalam perusahaan meliputi:
1. Fungsi Penggunaan Dana (use/allocation of funds)
Fungsi penggunaan dana harus dilakukan secara efisien. Efisien penggunaan dana secara
langsung akan menentukan besar kecilnya tingkat keuangan yang dihasilkan dari investasi
tersebut atau rentabilitas. Dengan demikian maka manajer keuangan dalam menjalankan
fungsi penggunaan dana harus mencari alternatif-alternatif investasi untuk kemudian
dianalisa dan dari hasil analisa itu diambil keputusan alternatif investasi mana yang akan
dipilih. Dengan kata lain manajer keuangan harus mengambil keputusan investasi
(investment decision).

2. Fungsi Pemenuhan Kebutuhan Dana Atas Fungsi Pendanaan (financing; obtaining of


funds).
Fungsi pemenuhan kebutuhan dana atau fungsi pendanaan juga harus dilakukan secara
efisien. Manajer keuangan harus mengusahakan agar perusahaan dapat memperoleh dana
yang diperlukan dengan dana yang minimal dan syarat-syarat yang paling menguntungkan.
Pada prinsipnya pemenuhan kebutuhan dana suatu perusahaan dapat disediakan dari sumber
intern dan ekstern perusahaan.
A. Sumber Intern Perusahaan
sumber dana yang dibentuk atau dihasilkan sendiri di dalam perusahaan, misalnya dana
yang berasal dari keuntungan yang tidak dibagikan atau keuntungan yang ditahan didalam
perusahaan (retained earnings). Makin besar sumber dana intern yang berasal dari laba yang
ditahan akan memperkuat posisi keuangan perusahaan dalam mengahadapi kesulitan
keuangan di waktu-waktu mendatang. Di lain pihak perusahaan juga menginginkan
perusahaan agar keuntungan yang diperoleh perusahaan dapat dibagian sebagai mereka
deviden (bagi perusahaan yang berbentuk PT). Maka menajer keuangan pada khususnya dan
perusahaan pada umumnya harus dapat menjaga keseimbangan antara kedua keinginann
tersebut. Kebijakan ini merupakan salah satu aspek dari kebijakan deviden,yang tidak dapat
dilepaskan dari fungsi pendanaan.
B. Sumber Ekstern Perusahaan
sumber dana yang berasal dari tambahan penyertaan modal dari pemilik atau emisi
saham baru, penjualan obligasi, kredit dari bank. Dalam melaksanakan fungsi pemenuhan
kebutuhan dana atau fungsi pendanaan (financing),manajer keuangan pun harus selalu
mencari alternatif-alternatif sumber dana untuk kemudian dianalisa tersebut harus diambil
keputusan alternatif sumber dana atau kombinasi sumber dana yang akan dipilih. Dengan
demikian manajer keuangan pun mengambil keputusan pendanaan (financing decision).
2. Peran Manajer Keuangan
Manajer keuangan adalah manajer perusahaan yang bertanggung jawab atas pengambilan
keputusan penting mengenai investasi dan pendanaan.dalam hal investasi,manajer keuangan
terlibat langsung dalam perencanaan dan pengendalian penggunaan dana.Manajer keuangan
juga bertanggung jawab dalam memperoleh kelancaran aliran kas yang masuk ke dalam
perusahaaan untuk membiayai investasi dan operasi perusahaan sangat tergantung dengan
sejauh mana kemampuan manajer keuangan dalam menjalankan fungsi pendanaan.demikian
juga manajer keuangan sangat berperan dalam pembayaran dividen kepada pemilik
perusahaan dan pembayaran kembali hutang kepada para kreditur.
Sesuai dengan tujuan perusahaan bahwa peran manajer keuangan juga adalah
memaksimumkan nilai perusahaan.memaksimumkan nilai perusahaaan bermakna lebih luas
dibandingkan dengan memaksimumkan laba,hal ini dikarenakan:
1. memaksimumkan nilai berarti juga mempertimbangkan pengaruh waktu terhadap nilai uang.
2. memaksimumkan nilai berarti juga mempertimbangkan berbagai resiko terhadap arus
pendapatan perusahaan.
Mutu dari arus dana yang diharapkan diterima di masa yang akan datang memungkinkan
keragaman.
Ada empat aspek peranan penting juga yang harus dilakukan manajer keuangan,yaitu:
1. Manajer keuangan harus bekerjasama dengan para manajer lainnya yang bertanggung jawab
atas perencanaan umum perusahaan
2. Manajer kuangan harus memusatkan perhatian pada berbagai keputusan investasi dan
pembiayaan, dan berbagai hal yang berkaitan dengannya
3. Manajer keuangan harus bekerjasama dengan para manajer di perusahaan agar perusahaan
dapat beroperasi seefisien mungkin
4. Manajer keuangan harus mampu menghubungkan perusahaan dengan pasar keuangan,
dimana perusahaan dapat memperoleh dana dan surat berharga perusahaan dapat
diperdagangkan.

Secara sistimatis kegiatan manajer keuangan dapat digambarkan sebagai berikut :


Gambar 1 : Kegiatan utama manajer Keuangan
Penjelasan:
1. Kas diperoleh dengan menjual financial assets (saham, obligasi, dan sekuritas lainnya) atau
mendapatkan kredit dari bank atau sumber dana Iainnya. (panah no.1);
2. Dana yang diperoleh dari pemberi bank digunakan untuk membeli real assets yang
digunakan dalam operasi perusahaan (panah no. 2);
3. Apabila perusahaan bekerja dengan baik, real assets akan menghasilkan aliran kas masuk
(cash-inflow) yang lebih besar daripada jumlah yang dibayarkan pada investasi permulaan
(panah no. 3);
4. Pada akhirnya kas tersebut direinvestasikan (panah no. 4a) atau dikembalikan pemodal yang
memberikan sekuritas dan penusahaan tersebut atau pemberi kredit atau kreditur lainnya
(panah no. 4b)

3. Berbagai Macam Pengertian Pembelanjaan

Pembelanjaan perusahaan diartikan sebagai seluruh aktivitas yang bersangkutan dengan


usaha untuk mendapatkan dana yang diperlukan dengan biaya minimal dan syarat-syarat
yang paling menguntungkan dan menggunakan atau mengalokasikan dana tersebut seefisien
mungkin (Bambang Riyanto, 1995)
Dalam hal ini manajer keuangan perusahaan harus dapat melaksanakan efisiensi baik
dalam fungsi pengalokasian dana maupun fungsi pemenuhan kebutuhan dana. Dengan
demikian manajer keuangan harus dapat memilih beberapa alternatif investasi yang
menguntungkan perusahaan (alokasi dana).
1. Pembelanjaan Aktif
Merupakan upaya untuk menyerahkan dana kepada debitur atau menanamkannya
dalam surat-surat berharga secara efisien. Arti sempit Adalah bagaimana menggunakan dan
mengalokasikan dana yang telah diperoleh tersebut dengan cara yang paling efisien
2. Pembelanjaan Pasif
Merupakan aktivitas perusahaan dalam mencari sumber dana di mana dana yang akan
diperoleh tersebut dipilih yang syarat-syaratnya paling menguntungkan. Pembelanjaan pasif ,
dibagi menjadi:
· - kuantitatif (jumlah), penentuan besar atau jumlah modal yang akan dibutuhkan.
· - kualitatif (macam), penentuan jenis/macam modal yang akan digunakan.

4. Pembelajaan ditinjau dari sumber dana

1. Pembelanjaan dari luar (external financing)


a. Pembelanjaan sendiri (equity financing), dana yang berasal dari pemilik, peserta/pengambil
bagian/pemegang saham.
b. Pembelanjaan Asing (debt financing), dana yang berasal dari kredit bank, asuransi.
2. Pembelanjaan dari dalam (internal financing)
a. Pembelanjaan intern, penggunaan laba, penggunaan cadangan untuk digunakan sebagai
modal
b. Pembelanjaan intensif, penggunaan penyusutan aktiva tetap yang masih belum digunakan
untuk menganti aktiva yang lama.

Anda mungkin juga menyukai