Anda di halaman 1dari 12

Artikel Ilmiah

FITUR ANTIPLAGIAT BERBASIS INTERNET

Rizka Amaliah, M.Pd.


Surel: rizkaamaliahwso@gmail.com
Universitas Negeri Malang Jalan Semarang Nomor 5

Abstrak
Pada artikel ilmiah ini disajikan informasi mengenai solusi praktis
penanganan masalah plagiat di dunia akademik. Solusi tersebut adalah fitur
antiplagiat berbasis internet. Fitur ini merupakan sebuah software yang
dapat mendeteksi plagiat berdasarkan jenis-jenisnya. Hasil akhir dari
pemanfaatan fitur ini adalah data yang telah terklasifikasi berdasarkan jenis
dan persentase unsur plagiat yang terkandung di dalamnya. (Maksimal 75
kata)

Kata Kunci: plagiat, fitur antiplagiat, berbasis internet, software, …

Salah satu tantangan masyarakat akademik saat ini adalah menghindari


aktivitas plagiat dalam menulis karya ilmiah. Hal ini terjadi karena penyebaran
dan pengutipan informasi melalui internet saat ini mudah dilakukan. Hudson
(2013) menyatakan bahwa perkembangan teknologi dan informasi akan terjadi
dengan pesat, bahkan berkembang dua kali lipat lebih cepat dari tahun ke tahun.
Pesatnya perkembangan teknologi dan informasi tersebutlah yang mempermudah
masyarakat mendapatkan dan mengutip informasi tanpa memenuhi kaidah
pengutipan yang benar.
Kompas (20 Agustus 2015) melansir informasi mengenai kasus plagiat yang
terjadi di kota Malang. Berdasarkan data tersebut diketahui bahwa 80% karya
mahasiswa dan dosen di kota Malang mengandung unsur plagiat.
……………………….
Pusbindiklat Peneliti LIPI (2012) menyatakan bahwa “plagiat adalah
pengambilan ide, informasi, data, dan atau hasil kegiatan ilmiah lainnya tanpa
pencantuman identitas sumber secara eksplisit dan lengkap”. Umumnya, tindakan
ini dilakukan dengan kegiatan salin-tempel. Kegiatan salin-tempel adalah
penyalinan informasi secara menyeluruh dengan memanfaatkan teknologi
komputer……
Sebab ……..
Permasalahan plagiat akan berdampak fatal bagi kehidupan masyarakat
akademik.

1
2

Berdasarkan urgensi pembahasan, diperlukan alternatif solusi yang efektif


untuk meminimalisasi aktivitas plagiat. Beberapa solusi yang relevan antara lain:
(1) ABX, (2) ABC, dan (3) pemanfaatan fitur antiplagiat berbasis internet. Dari
ketiga solusi tersebut, pemanfaatan fitur anti… menjadi solusi yang diprediksikan
paling efektif. Oleh karena itu, dalam artikel ini dipilih judul “……”. (Oleh karena
itu, dalam artikel ini dibahas mengenai ……). Informasi spesifik yang disajikan
pada artikel ini meliputi: (1) konsep dasar fitur …., (2) langkah kerja, dan (3)….

BAHASAN
Pada bagian ini dijelaskan secara spesifik mengenai (1) konsep dasar, (2)
langkah realisasi, serta (3) kelebihan dan kekurangan fitur antiplagiat berbasis
internet.

Konsep Dasar Fitur Antiplagiat Berbasis Internet


Fitur antiplagiat berbasis internet adalah salah satu software yang
dikembangkan dengan memanfaatkan teknologi filtrasi otomatis untuk
mendeteksi karya tulis hasil penyalinan tanpa memerhatikan kaidah penyuntingan
yang benar (Suharto, 2009:12). Berdasarkan definisi tersebut, informasi yang
masuk dalam software tentu akan disaring secara otomatis dan persentase plagiasi
yang terjadi akan diketahui dengan mudah. ………….
Salah satu ciri utama fitur antiplagiat berbasis internet ini adalah
…………………………. (Suharto, 2009:12)
………………………………………………………………………………
……………………

Langkah-Langkah Pemanfaatan Fitur Antiplagiat Berbasis Internet


Saat ini telah banyak fitur antiplagiat yang muncul. Namun, tidak semua
fitur tersebut dijalankan secara online. Fitur-fitur antiplagiat yang banyak
dikembangkan, umumnya hanya mampu mendeteksi aktivitas plagiat yang berupa
penyalinan utuh kalimat atau paragraf. Hal ini berbeda dengan fitur antiplagiat
berbasis internet yang mengacu pada semua bentuk tindak plagiat. Langkah-
langkah pemanfaatan fitur ini dijabarkan secara rinci sebagai berikut.
3

Langkah Input Data


Beberapa langkah input data yang perlu dilakukan menurut Alternbern
(1990) meliputi: (1) penyalinan keseluruhan naskah, (2) klasifikasi data
berdasarkan paragraf, dan (3)……. Proses penyalinan dilakukan dengan teknik
scanning atau pemindahan data dari naskah dalam bentuk soft file ke dalam fitur
…. ….
Langkah yang dilakukan setelah penyalinan adalah proses klasifikasi data
berdasarkan paragraph. Aktivitas yang dilakukan pada tahap ini adalah….. ….
(paragraph 2)
Langkah ketiga…. (paragraph 3)

Langkah Penyaringan Informasi


Penyaringan informasi adalah langkah terpenting dalam pemanfaatan fitur
antiplagiat berbasis internet. Pada langkah ini, data yang telah melalui serangkaian
proses input diklasifikasikan berdasarkan ketepatan dan ketidaktepatan penulisan
kutipan. Artinya, hasil akhir penyaringan informasi akan berupa dua jenis data
yang telah terklasifikasi, yakni data yang 100% ditulis berdasarkan kaidah
pengutipan yang benar dan data yang terindikasi mengandung unsur plagiat.
Proses penyaringan informasi berupa naskah karya ilmiah ini dilakukan
secara otomatis melalui subfitur yang telah dirancang. Subfitur antiplagiat tersebut
diisi dengan informasi mengenai tatapengutipan langsung dan tidak langsung.
Pengaturan subfitur memungkinkan terjadinya proses deteksi substansi informasi
yang berasal dari teori atau pendapat orang lain. Jadi, apabila informasi serupa
muncul tanpa disertai sumber rujukan, maka secara otomatis sistem akan
menandai substansi informasi tersebut sebagai bentuk plagiat.
…..
Langkah Penyajian Hasil Penyaringan dan Persentase Plagiat
Sebagaimana yang telah dikemukakan pada bagian sebelumnya, hasil
penyaringan data disajikan dalam dua klasifikasi, yakni data nonplagiat dan data
yang mengandung unsur plagiat. Dari satu naskah karya ilmiah, data nonplagiat
dan yang terindikasi plagiat diurutkan berdasarkan paragraf. Artinya, penyajian
data detil ditandai dengan keterangan plagiat atau tidak pada masing-masing
paragraph secara berurutan.
4

Data yang mengandung unsur plagiat akan disajikan dalam tabel yang berisi:
(1) paragraf yang mengandung unsur plagiat; (2) jenis kegiatan plagiat yang
meliputi plagiat frasa, kalimat, atau isi; (3) persentase kandungan unsur plagiat;
dan (4) keterangan yang berisi rekomendasi perbaikan naskah. Hal tersebut dapat
diamati melalui contoh Tabel 1 berikut ini.

Tabel 1. Contoh Penyajian Hasil Penyaringan Naskah


No. Paragraf Isi Paragraf Jenis Plagiat Persentase Rekomendasi
1 khahghfdvgabkcj Tanpa sumber 30% Sajikan sumber
secara lengkap
2 hsfdgd Copast 100% Musnahkan

Kelebihan dan Kelemahan


Fitur antiplagiat berbasis internet ini sangat praktis untuk digunakan sebagai
instrumen analisis pada naskah akademik di perguruan tinggi. Fitur ini memiliki
banyak kelebihan, antara lain: (1) kecepatan analisis, (2) kecermatan penyajian
data, (3) detil penyajian per paragraf, (3) disertai rekomendasi untuk perbaikan
naskah, (4) sistem yang otomatis memungkinkan analisis banyak naskah dalam
satu kali proses, (5) dapat dilakukan di berbagai tempat yang terkoneksi internet,
(6) data yang disajikan valid disertai persentase plagiat. Kelebihan-kelebihan
tersebut akan sangat membantu proses pembelajaran di perguruan tinggi. Tidak
hanya itu, proses kenaikan pangkat atau jenis aktualisasi diri lain bagi tenaga
pendidik—yang membutuhkan penulisan karya ilmiah—juga dapat diseleksi
secara ketat.
Meskipun memiliki banyak kelebihan, fitur antiplagiat berbasis internet ini
juga memiliki kelemahan. Menurut Bach (2014:34) sebuah software yang
dirancang bekerja dengan konseksi internet memiliki kemungkinan kebocoran
data dan kerusakan data yang diakibatkan oleh gangguan hacker. Hal tersebut
tentu juga berlaku untuk fitur antiplagiat berbasis internet ini. Kerusakan data
mungkin akan menjadi gangguan pemanfaatannya. Oleh karena itu perlu
dilakukan tindak antisipasi sebelum fitur ini dimanfaatkan.
SIMPULAN DAN SARAN
5

Berdasarkan uraian informasi pada bagian bahasan, berikut ini disajikan


simpulan dan saran yang linier dengan informasi tersebut.

Simpulan
(Spesifik, Linier, jumlah—informasi—nya sesuai dengan bahasan, tanpa teori)
1. Meringkas informasi (1p-konsep dasar: 1 kalimat definisi solusi—1
kalimat ciri—1 kalimat bentuk—1 kalimat tujuan, 1p-langkah-
langkah, 1p-kelemahan dan kelebihan)
2. Memaparkan secara singkat kecenderungan hasil analisis data dan
temuan penelitian
3. Ditulis tanpa kutipan!

Saran (praktis dan teoretis, linier)


Berdasarkan informasi yang telah disajikan pada bagian bahasan, pihak
Kemenristek sebagai pemegang kepentingan dalam realisasi aktivitas antiplagiat
di perguruan tinggi disarankan untuk melakukan kerja sama dengan perusahaan
yang bergerak di bidang IT/TIK dalam merealisasikan fitur antiplagiat berbasis
internet sebagai instrumen yang wajib dimiliki seluruh PT. Dengan kerja sama
tersebut, seluruh perguruan tinggi di Indonesia akan memiliki acuan fitur yang
sama untuk melakukan penyaringan naskah akademik. Proses penyaringan naskah
akademik bahkan dapat dilakukan tidak hanya sebagai prasyarat kelulusan,
melainkan juga sebagai instrumen analisis unsur plagiat dalam naskah akademik
untuk masing-masing matakuliah.
Selain menentukan kebijakan mengenai kewajiban pemanfaatan fitur
antiplagiat berbasis internet, Kemenristek juga disarankan mengatasi kelemahan
berupa… dengan…

DAFTAR RUJUKAN
6

Alternbern, Louis. 1990. Langkah Input Data dalam Jaringan. Terjemahan Andi
Rafi. 2002. Jakarta: ABATA.

Bach, Alexander. 2014. Software and Hardware. Chicago: Arcadia

Hudson, Erick. 2013. The Development of Technology. Ohio: Saintech. Dari


Netlibrary, (Online), (http/www.netlibrary.com), diakses 24 Maret 2015.

Kompas. 20 Agustus 2015. Malang Gudang Plagiat, hlm. 12.

Pusbindiklat Peneliti LIPI. 2012. Aturan Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta: LIPI

Suharto, Romi. 2009. Software-software Akademik. Jakarta: Refika Aditama.

Makalah: untuk halaman sampul cek PPKI!

FITUR ANTIPLAGIAT BERBASIS INTERNET


7

1. PENDAHULUAN
Plagiat merupakan permasalahan besar dunia pendidikan yang perlu
diminimalisasi. Berdasarkan hal tersebut pada bagian ini disajikan latar belakang
dan rumusan masalah yang berkenaan dengan problematika plagiat di ranah
akademik.

1.1 Latar Belakang


Salah satu tantangan masyarakat akademik saat ini adalah menghindari
aktivitas plagiat dalam menulis karya ilmiah. Hal ini terjadi karena penyebaran
dan pengutipan informasi melalui internet saat ini mudah dilakukan. Hudson
(2013) menyatakan bahwa perkembangan teknologi dan informasi akan terjadi
dengan pesat, bahkan berkembang dua kali lipat lebih cepat dari tahun ke tahun.
Pesatnya perkembangan teknologi dan informasi tersebutlah yang mempermudah
masyarakat mendapatkan dan mengutip informasi tanpa memenuhi kaidah
pengutipan yang benar.
Kompas (20 Agustus 2015) melansir informasi mengenai kasus plagiat yang
terjadi di kota Malang. Berdasarkan data tersebut diketahui bahwa 80% karya
mahasiswa dan dosen di kota Malang mengandung unsur plagiat.
……………………….
Pusbindiklat Peneliti LIPI (2012) menyatakan bahwa “plagiat adalah
pengambilan ide, informasi, data, dan atau hasil kegiatan ilmiah lainnya tanpa
pencantuman identitas sumber secara eksplisit dan lengkap”. Umumnya, tindakan
ini dilakukan dengan kegiatan salin-tempel. Kegiatan salin-tempel adalah
penyalinan informasi secara menyeluruh dengan memanfaatkan teknologi
komputer……
Sebab ……..
Permasalahan plagiat akan berdampak fatal bagi kehidupan masyarakat
akademik……

Berdasarkan urgensi pembahasan, diperlukan alternatif solusi yang efektif


untuk meminimalisasi aktivitas plagiat. Beberapa solusi yang relevan antara lain:
8

(1) ABX, (2) ABC, dan (3) pemanfaatan fitur antiplagiat berbasis internet. Dari
ketiga solusi tersebut, pemanfaatan fitur anti… menjadi solusi yang diprediksikan
paling efektif. Oleh karena itu, dalam artikel ini dipilih judul …….

1.2 Rumusan Masalah


Informasi spesifik mengenai fitur antiplagiat berbasis internet dijabarkan
secara rinci pada makalah ini. Berikut ini disajikan rincian rumusan masalah
mengenai solusi tersebut.
1) Bagaimana konsep dasar fitur antiplagiat berbasis internet?
2) Bagaimana langkah pemanfaatan fitur antiplagiat berbasis internet?
3) Apa saja kelemahan dan kelebihan fitur antiplagiat berbasis internet?

2. BAHASAN
Pada bagian ini dijelaskan secara spesifik mengenai (1) konsep dasar, (2)
langkah realisasi, serta (3) kelebihan dan kekurangan fitur antiplagiat berbasis
internet.

2.1 Konsep Dasar Fitur Antiplagiat Berbasis Internet


Fitur antiplagiat berbasis internet adalah salah satu software yang
dikembangkan dengan memanfaatkan teknologi filtrasi otomatis untuk
mendeteksi karya tulis hasil penyalinan tanpa memerhatikan kaidah penyuntingan
yang benar (Suharto, 2009:12). Berdasarkan definisi tersebut, informasi yang
masuk dalam software tentu akan disaring secara otomatis dan persentase plagiasi
yang terjadi akan diketahui dengan mudah. ………….
Salah satu ciri utama fitur antiplagiat berbasis internet ini adalah
…………………………. (Suharto, 2009:12)
………………………………………………………………………………
……………………

2.2 Langkah-Langkah Pemanfaatan Fitur Antiplagiat Berbasis Internet


9

Saat ini telah banyak fitur antiplagiat yang muncul. Namun, tidak semua
fitur tersebut dijalankan secara online. Fitur-fitur antiplagiat yang banyak
dikembangkan, umumnya hanya mampu mendeteksi aktivitas plagiat yang berupa
penyalinan utuh kalimat atau paragraf. Hal ini berbeda dengan fitur antiplagiat
berbasis internet yang mengacu pada semua bentuk tindak plagiat. Langkah-
langkah pemanfaatan fitur ini dijabarkan secara rinci sebagai berikut.

2.2.1 Langkah Input Data


…………………………………………………… (rincian ke bawah harus disertai
penjelas)
Beberapa langkah input data yang perlu dilakukan menurut Alternbern
(1990) meliputi: (1) penyalinan keseluruhan naskah, (2)…….., dan (3)……
Proses penyalinan dilakukan dengan teknik scanning atau pemindahan data dari
naskah dalam bentuk soft file ke dalam fitur ….
Langkah yang dilakukan setelah penyalinan adalah proses ….
Langkah terakhir pada tahap ini adalah…..

2.2.2 Langkah Penyaringan Informasi


Penyaringan informasi adalah langkah terpenting dalam pemanfaatan fitur
antiplagiat berbasis internet. Pada langkah ini, data yang telah melalui serangkaian
proses input diklasifikasikan berdasarkan ketepatan dan ketidaktepatan penulisan
kutipan. Artinya, hasil akhir penyaringan informasi akan berupa dua jenis data
yang telah terklasifikasi, yakni data yang 100% ditulis berdasarkan kaidah
pengutipan yang benar dan data yang terindikasi mengandung unsur plagiat.
Proses penyaringan informasi berupa naskah karya ilmiah ini dilakukan
secara otomatis melalui subfitur yang telah dirancang. Subfitur antiplagiat tersebut
diisi dengan informasi mengenai tatapengutipan langsung dan tidak langsung.
Pengaturan subfitur memungkinkan terjadinya proses deteksi substansi informasi
yang berasal dari teori atau pendapat orang lain. Jadi, apabila informasi serupa
muncul tanpa disertai sumber rujukan, maka secara otomatis sistem akan
menandai substansi informasi tersebut sebagai bentuk plagiat.
…..
2.2.3 Langkah Penyajian Hasil Penyaringan dan Persentase Plagiat
10

Sebagaimana yang telah dikemukakan pada bagian sebelumnya, hasil


penyaringan data disajikan dalam dua klasifikasi, yakni data nonplagiat dan data
yang mengandung unsur plagiat. Dari satu naskah karya ilmiah, data nonplagiat
dan yang terindikasi plagiat diurutkan berdasarkan paragraf. Artinya, penyajian
data detil ditandai dengan keterangan plagiat atau tidak pada masing-masing
paragraph secara berurutan.
Data yang mengandung unsur plagiat akan disajikan dalam tabel yang berisi:
(1) paragraf yang mengandung unsur plagiat; (2) jenis kegiatan plagiat yang
meliputi plagiat frasa, kalimat, atau isi; (3) persentase kandungan unsur plagiat;
dan (4) keterangan yang berisi rekomendasi perbaikan naskah. Hal tersebut dapat
diamati melalui contoh Tabel 1 berikut ini.

Tabel 1. Contoh Penyajian Hasil Penyaringan Naskah


No. Paragraf Isi Paragraf Jenis Plagiat Persentase Rekomendasi

2.3 Kelebihan dan Kelemahan


Fitur antiplagiat berbasis internet ini sangat praktis untuk digunakan sebagai
instrumen analisis pada naskah akademik di perguruan tinggi. Fitur ini memiliki
banyak kelebihan, antara lain: (1) kecepatan analisis, (2) kecermatan penyajian
data, (3) detil penyajian per paragraf, (3) disertai rekomendasi untuk perbaikan
naskah, (4) system yang otomatis memungkinkan analisis banyak naskah dalam
satu kali proses, (5) dapat dilakukan di berbagai tempat yang terkoneksi internet,
(6) data yang disajikan valid disertai persentase plagiat. Kelebihan-kelebihan
tersebut akan sangat membantu proses pembelajaran di perguruan tinggi. Tidak
hanya itu, proses kenaikan pangkat atau jenis aktualisasi diri lain bagi tenaga
pendidik—yang membutuhkan penulisan karya ilmiah—juga dapat diseleksi
secara ketat.
Meskipun memiliki banyak kelebihan, fitur antiplagiat berbasis internet ini
juga memiliki kelemahan. Menurut Bach (2014:34) sebuah software yang
dirancang bekerja dengan konseksi internet memiliki kemungkinan kebocoran
data dan kerusakan data yang diakibatkan oleh gangguan hacker. Hal tersebut
11

tentu juga berlaku untuk fitur antiplagiat berbasis internet ini. Kerusakan data
mungkin akan menjadi gangguan pemanfaatannya. Oleh karena itu perlu
dilakukan tindak antisipasi sebelum fitur ini dimanfaatkan.

3. SIMPULAN DAN SARAN


Pada bagian ini disajikan informasi mengenai simpulan dan saran-saran—
teoretis maupun praktis—yang akan bermanfaat bagi berbagai pihak.

3.1 Simpulan (Spesifik, Linier, jumlah—informasi—nya sesuai dengan bahasan,


tanpa teori)
1. Meringkas informasi (1paragraf-konsep dasar, 1paragraf-langkah-
langkah, 1paragraf-kelemahan dan kelebihan)
2. Memaparkan secara singkat kecenderungan hasil analisis data dan
temuan penelitian

3.2 Saran (praktis dan teoretis, linier)


Berdasarkan informasi yang telah disajikan pada bagian bahasan, pihak
Kemenristek sebagai pemegang kepentingan dalam realisasi aktivitas antiplagiat
di perguruan tinggi disarankan untuk melakukan kerja sama dengan perusahaan
yang bergerak di bidang IT/TIK dalam merealisasikan fitur antiplagiat berbasis
internet sebagai instrumen yang wajib dimiliki seluruh PT. Dengan kerja sama
tersebut, seluruh perguruan tinggi di Indonesia akan memiliki acuan fitur yang
sama untuk melakukan penyaringan naskah akademik. Proses penyaringan naskah
akademik bahkan dapat dilakukan tidak hanya sebagai prasyarat kelulusan,
melainkan juga sebagai instrumen analisis unsur plagiat dalam naskah akademik
untuk masing-masing matakuliah.
Selain menentukan kebijakan mengenai kewajiban pemanfaatan fitur
antiplagiat berbasis internet, Kemenristek juga disarankan mengatasi kelemahan
berupa… dengan…

DAFTAR RUJUKAN
12

Alternbern, Louis. 1990. Langkah Input Data dalam Jaringan. Terjemahan Andi
Rafi. 2002. Jakarta: ABATA.

Bach, Alexander. 2014. Software and Hardware. Chicago: Arcadia

Hudson, Erick. 2013. The Development of Technology. Ohio: Saintech. Dari


Netlibrary, (Online), (http/www.netlibrary.com), diakses 24 Maret 2015.

Kompas. 20 Agustus 2015. Malang Gudang Plagiat, hlm. 12.

Pusbindiklat Peneliti LIPI. 2012. Aturan Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta: LIPI

Suharto, Romi. 2009. Software-software Akademik. Jakarta: Refika Aditama.

Anda mungkin juga menyukai