Anda di halaman 1dari 6

Soal osce

1. Datang Pasien usia 50 thun mata kabur, saat melihat dekat maupun jauh. Melihat seperti kabut.

Misal gambar itu .

A. Deskripsi gambar

B. Dx

C. Terapi

JAWABAN

KATARAK HIPERMATUR (sesuai jawaban kemarin)

a. Deskripsi
 COA dalam dan terlihat lipatan kapsul lensa, iris shadow pseudopositif, iris
tremulans (+)  COA dan iris tergantung bebas / tidak menempel pada lensa  iris
getar
 Sudut bilik mata terbuka
 Terdapat kekeruhan merata (massif) pada lensa dan mengkerut (cairan lensa
berkurang)
 Massa lensa yang berdegenerasi keluar dari kapsul lensa sehingga lensa mengecil,
berwarna kuning dan kering.
 K4N4SKP3
b. Dx
- Katarak senilis hipermatur

c. Tx
Dokter umum : Rujuk ke Spesialis Mata Sub Spesialis Lensa + Edukasi terapi operasi
-edukasi kondisi pasien
-operasi yg akan dilakukan  menghancurkan lensa,meninggalkan kapsul
posterior, diberikan lensa tanam  hal ini bisa membantu memperbaiki
penglihatan
- persiapan sebelum operasi :
Ocular : pemeriksaan retinometri (untk lihat kondisi retina pada kondisi
segment posterior tidak dapat dilihat dari depan), biometri untuk lehat
sumbu bola mata dan kekuatan lensa, keratometri untuk lihat kelengkungan
kornea,USG kalo ga bisa lihat segmen posterior. Usia > 40 thn : konsul
jantung
TIO harus rendah (< 20mmHg)

Vascular : ekg, tensi, lab terutama gula darah harus < 200

-prognosis : kalau dilakukan operasi ga sepenuhnya sembuh seperti semula,


tapi kalau tidak dioperasi prognosisnya akan semakin buruk
- harus segera dilakukan tindakan operasi untuk mencegah komplikasi
(glaucoma fakolitik)

Terapi definitive : Operasi EKEK-phaecoemulsifikasi + IOL

KATARAK MORGAGNI (sesuai gambar di contoh soal ini)


d. Deskripsi
 COA dalam dan terlihat lipatan kapsul lensa, iris shadow pseudopositif, iris
tremulans (+)  COA dan iris tergantung bebas / tidak menempel pada lensa  iris
getar
 Sudut bilik mata terbuka
 Terdapat kekeruhan merata (massif) pada lensa dan mengkerut (cairan lensa
berkurang)
 Kapsul lensa menebal karena proses katarak berjalan lanjut  korteks yang
berdegenerasi dan cair tidak dapat keluar  sehingga korteks akan berbentuk
seperti sekantong susu  nucleus terbenam di dalam korteks karena lebih berat .
Ket : yg putih : korteks yg luluh, yg kuning : nucleus yang terbenam
 K4N4SKP3

e. Dx
- Katarak morgagni

f. Tx
Dokter umum : Rujuk ke Spesialis Mata Sub Spesialis Lensa + Edukasi terapi operasi
-edukasi kondisi pasien
-operasi yg akan dilakukan  menghancurkan lensa,meninggalkan kapsul
posterior, diberikan lensa tanam  hal ini bisa membantu memperbaiki
penglihatan
- persiapan sebelum operasi :
Ocular : pemeriksaan retinometri (untk lihat kondisi retina pada kondisi
segment posterior tidak dapat dilihat dari depan), biometri untuk lehat
sumbu bola mata dan kekuatan lensa, keratometri untuk lihat kelengkungan
kornea,USG kalo ga bisa lihat segmen posterior. Usia > 40 thn : konsul
jantung
TIO harus rendah (< 20mmHg)

Vascular : ekg, tensi, lab terutama gula darah harus < 200

-prognosis : kalau dilakukan operasi ga sepenuhnya sembuh seperti semula,


tapi kalau tidak dioperasi prognosisnya akan semakin buruk

Terapi definitive : Operasi EKEK-phaecoemulsifikasi + IOL

2. Kasus : Pasien umur 50 tahun wanita. Gejala : nyeri kepala, mual, muntah, nadi meningkat.
Nyeri kepala sudah sabgat lama. Oleh dokter dilakukan pemeriksaan CT scan. Ternyata ada
tumor intrakranial .

Soal :
A. Bagaimana cara menggunakan funduskopi
B. Deskripsi gambar
C. Diagnosis

JAWABAN

A. Cara penggunaan funduskopi


1. Persiapan alat – ophthalmoskop direct –dicoba dulu ke tangan apakah lampunya
terang dan tidak redup
2. Persiapan pasien
- 15 menit sebelumnya pasien ditetes midriatikum (tropicamide 0,5%) untuk
melebarkan pupilnya
- pasien duduk tegak menghadap ke pemeriksa dengan pandangan
melamun/melihat jauh
3. Persiapan ruangan – ketika hendak memeriksa lampu ruangan dimatikan
4. Pemeriksa mengatur pembesaran ophthalmoskop sesuai dengan visus koreksi
pemeriksa, dan memilih ukuran besar sinar/lingkaran sinar sesuai ukuran pupil
pasien
5. Pemeriksa berdiri di sebelah mata pasien yang diperiksa.
6. Mata kanan diperiksa dengan mata kanan demikian pula sebaliknya
7. Jarak pemeriksaan antara mata pemeriksa dan pasien adalah 15 cm  untuk
melihat fundus reflex.
8. Setelah fundus reflex terlihat, ophthalmoscope didekatkan sampai jarak 2-3 cm , bila
kelopak mata akan menutup tahan dengan tangan yang bebas
9. Pasien diminta melirik-lirik ke atas bawah samping kanan kiri untuk memperluas
lapangan penglihatan

3. Seorang laki- laki 25 tahun mengeluh mata merah dan cenut cenut. Dia mengaku 4 jam yang
lalu habis ditonjok temannya.
A. Deskripsi
B. Dx dan komplikasi
C. Terapinya

JAWABAN
A. DESKRIPSI (disesuaikan dg anamnesis)
 Palpebra : laserasi/hematom?  trauma
Bisa juga hematom spontan bukan karena trauma
 Konjungtiva : perdarahan?
 Kornea : defek? Erosi?  kalau trauma biasanya ada
 COA : ukur kedalaman, (+) darah  1/3 COA (sesuai gambar)
 Apabila pupil tertutup darah  objek di belakang COA sulit dinilai
 Apabila pupil tidak tertutup  lihat kondisi iris apakah ada iridoreksis? Iridodialisis?
Koloboma
 Lensa : apakah ada subluksasi dan luksasi

B. Dx : Hifema traumatika
Komplikasi : glaucoma sekunder scr langsung, perdarahan ulang, hemartrosis bulbi 
kornea merah irreversible
Pada hifema diawasi :
1. TIO
2. Darahnya slm 4-5 hari bisa recurents karena masih kondisi krisis

C. Terapi
A. Penanganan Hifema
1.Istirahatkan di rawat rumah sakit. Posisi gak boleh tidur, tapi setengah duduk (30-
45derajat)
2. Dikasih antiperdarahan , yautu asam traneksamat
3. Dikasih steroid , yaitu fluorometholon

B. Terapi jika ada TIO


Diobati antiglaucoma , yaitu timolol + azetazolamid + kcl
RUJUK

Komplikasi : hemosiderosis + perdarahan berulang

Tambahan :
Pada pasien hifema. Dicek dulu TIO nya,
Terus hasilnya berapa.
Buat nentuin dosis antiglaucomanya

4. A. Deskripsi
B. Diagnosis
C. Tatalaksana + tulis resep
JAWABAN :

A. DESKRIPSI
Palpebra superior : hiperemis (+), benjolan (+), nyeri tekan (+), pseudoptosis (+), pus (+)
Silia dbn
Pembengkakan kelenjar limfe pre aurikuler (+/-)
Konjungtiva dbn
Kornea dbn
COA dbn
Iris, pupil, lensa dbn

B. DIAGNOSIS
Hordeolum eksternum

C. TERAPI + TULIS RESEP


Kompres hangat 3x sehari selama 10 menit sampai pus keluar
Pencabutan bulu mata drainage
Antibiotik topical + sistemik
Cloramphenicol
Resep :
R/ Cloramphenicol 0,5% EO tube no I
S o 8 h ue OD/OS

R/ Amoxicilin mg 500 tab no XV


S o 8 h tab 1 pc

Kalau topical tidak mempan  insisi sejajar lipatan kulit

Anda mungkin juga menyukai