Kelompok 3
1. Agung Sedayu Satri
2. Faizah Zukhrifa
3. Giovanironi Jeremy
4. Putri Fatmawati N. H.
5. Zulkifli Pelana
Lokasi Observasi
Waktu Observasi
Ruang E-04
UCAPAN TERIMA KASIH (ACKNOWLEDGEMENT)
PENDAHULUAN
Ada beberapa hal yang perlu disampaikan sebelum kita masuk pada materi
testimonial. Yang pertama adalah, observasi ini dilakukan di ranah Sekolah
Menengah Kejuruan, bukan Sekolah Menengah Atas, sehingga sudah pasti
terdapat perbedaan situasi maupun kondisi dalam kelas. Terutama sekali adalah
masalah minat.
TESTIMONIAL
Observasi lapangan ini dilakukan pada hari Kamis, 17 April 2014 pukul
11.15 WIB sampai dengan 12.45 WIB, dengan mengikuti kegiatan belajar
mengajar pada mata pelajaran Sejarah di salah satu kelas X dari SMKN 26
Jakarta, yakni Kelas X jurusan TEK (Teknologi Elektronika Komunikasi) yang
berada di ruang E-04. Materi pembelajaran adalah Sejarah Indonesia, dengan sub
bab pembahasan, Kerajaan Demak, Mataram, dan Banten. Pembahasan dilakukan
setelah guru (Pak Yoyo) menyampaikan pembukaan dan menanyakan kesiapan
kelompok – kelompok penyaji.
Pertanyaan yang diajukan juga khas siswa. Namun ada hal yang
mengejutkan, yaitu pertanyaan mereka terkadang bersifat ilmiah, dan terkadang
bersifat “iseng”. Namun, hal ini dapat dimaklumi, dan justru tergolong sesuatu
yang melebihi ekspektasi kami. Pertanyaan – pertanyaan mendasar yang
disampaikan1, merupakan tanda ketertarikan terhadap pembelajaran sejarah, dan
merupakan bukti bahwa mereka memperhatikan penyajian.
1
Walaupun cukup jelas bahwa mereka mendasari pertanyaan ini dari LKS maupun buku paket.
Sehingga mereka tak bisa disalahkan jika pertanyannya sekelas “Buku Paket”
Gambar 1.2 Beberapa siswa mengajukan pertanyaan
Tidak jarang pula mereka memegang buku paket ataupun LKS dalam
mengajukan pertanyaan, yang menandai bahwa mereka menemukan sesuatu yang
janggal dalam penyajian yang tidak sesuai dengan buku yang mereka pelajari.
Namun, ada pula yang pertanyaannya tergolong menyimpang dari sub konteks,
seperti “pada umur berapa Raden Patah menjadi raja?”, sebuah pertanyaan
yang tabu diucapkan dalam forum kemahasiswaan, namun dalam forum
pendidikan merupakan sebuah pertanyaan yang bernilai tinggi, karena
menyisipkan rasa keingintahuan yang cukup besar.
Gambar 1.3 Seorang siswi menggunakan buku catatan dalam pengajuan pertanyaan
Namun, kelas ini juga bersifat heterogen. Heterogenisme ini ditandai
melalui minat para siswa terhadap pembelajaran sejarah. Ada siswa yang cukup
aktif dan interaktif dalam sesi pertanyaan beserta kritik, meskipun ada pula siswa
yang hanya tidur – tiduran, bersantai, dan melakukan tindakan lain di mana
terlihat bahwa mereka merasa bosan. Stigma bahwa pelajaran sejarah tidak
menarik di level Sekolah Menengah Kejuruan memang berhasil dipatahkan oleh
siswa – siswi ini.
Gambar 1.4 Siswa yang terlihat bersantai (tengah, kedua dari kiri)
KESIMPULAN